Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

TUGAS AKHIR
ANALISA PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA
KONSTRUKSI BETON BERTULANG DAN KONSTRUKSI BAJA
PADA BANGUNAN BERTINGKAT (STUDI KASUS RUKO 3 LANTAI JALAN
KIMAR SEMARANG)

Diajukan Untuk melengkapi Persyaratan Tugas Akhir


Program Pendidikan Strata I Jurusan Teknik Sipil
Universitas Semarang

Disusun oleh:

INDRA TRIYONO C.131.17.0032

BINTANG EZA N. C.131.17.0072

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS SEMARANG
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang yang
telah meberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada Penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas proposal tepat pada waktunya. Penelitian mengenai Analisa
penggunaan struktur baja Konvensional dan Beton Bertulang pada bangunan bertingkat
ditinjau dari biaya dan waktu.

Tugas proposal ini penulis buat sebagai salah satu syarat Tugas Akhir. Dalam
penyusunan proposal ini penulismengucapkan terima kasih banyak kepada pembimbing
atas bantuan dan bimbingan dapat menyelesaikan Proposal. Penulis merasa masih banyak
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan pembuatan tugas ini.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Semarang, 22 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 2

C. Perumusan Masalah .............................................................................................. 3

D. Batasan Masalah .................................................................................................... 3

E. Maksud dan Tujuan .............................................................................................. 3

F. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 4

G. Sistematika Laporan ............................................................................................ 4

H. Landasan Teori ...................................................................................................... 5

1. Konstruksi Bangunan...................................................................................... 5

2. Konstruksi Beton Bertulang ........................................................................... 6

3. Konstruksi Baja ............................................................................................... 8

I. Metodologi Penelitian ........................................................................................... 9

1. Bagan Alur Penelitian ..................................................................................... 9

2. Cara Pengumpulan Data.................................................................................10

3. Analisa Data .....................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................14

iii
PROPOSAL TUGAS AKHIR

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan konstruksi di Indonesia saat ini sedang maju dengan pesat,


hal ini ditandai dengan banyaknya inovasi-inovasi baru yang dapat meningkatkan
efisiensi kerja dalam bidang konstruksi. Salah satu jenis bahan konstruksi terbarukan
yang mulai dilirik adalah penggunaan Konstruksi Baja dalam pembangunan Bangunan
Bertingkat. Dengan adanya Konstruksi tersebut maka akan memberikan alternatif bagi
para pengusaha jasa konstruksi untuk menentukan mana metode yang tepat dan dapat
diterapkan dalam Pembangunan agar memberikan hasil yang maksimal terutama dari segi
biaya maupun waktu.

Konstruksi baja merupakan suatu alternatif yang menguntungkan dalam


pembangunan bangunan tinggal bertingkat baik dalam skala kecil maupun besar. Hal ini
dikarenakan material baja mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan bahan konstruksi
yang lain. Bila dibandingkan dengan konstruksi beton bertulang, konstruksi baja
memiliki beberapa keunggulan yang perlu diperhatikan dalam pembangunan yaitu awet
dan kuat serta waktu pengerjaan yang lebih cepat dapat mempercepat pengerjaan struktur
ditambah lagi dengan keseragaman material yang lebih terjamin karena dibuat secara
fabrikasi (homogen).

Berdasarkan pertimbangan diatas, maka pada Tugas Akhir (TA) ini akan dilakukan
analisis perbandingan antara penggunaan konstruksi beton bertulang dan konstruksi baja.
Perbandingan tersebut dilihat dari segi biaya serta waktu yang dibutuhkan dari masing-
masing konstruksi tersebut.

Maka dari itu, konstruksi Bangunan bertingkat dibuat dengan menggunakan


Konstruksi baja diharapkan memberikan alternatif bagi para pengusaha jasa konstruksi
untuk menentukan mana metode yang tepat dan dapat diterapkan dalam Pembangunan agar
memberikan hasil yang maksimal terutama dari segi biaya maupun waktu.

1
Pada Tugas Akhir (TA) ini, penelitian akan dilakukan pada Pembuatan Ruko 3
Lantai di Jalan Kimar Semarang. Ruko tersebut dibangun dengan tujuan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang. Dengan nilai kontrak sebesar Rp.
5.224.783.900,- (Lima Milyar Dua Ratus Dua Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh
Tiga Ribu Sembilan Ratus Rupiah) dengan waktu pelaksanaan 26 Juni 2014 s/d 19 April
2015 (300 hari kalender). Adapun jenis Konstruksi yang digunakan adalah Konstruksi Beton
Bertulang. Struktur bawah denfan Pondasi menggunakan Pondasi minipile 25x25 cm
panjang 3 m dengan pengikat pilecap 80x80 cm . Struktur atas dengan Kolom Lantai 1 & 2
ukuran 30x30 cm, lantai 3 ukuran 15x30 cm menggunakan mutu beton K-250. Balok Lantai
2,3 dan ring balk menggunakan balok utama 20x50 cm dan balok anak 20x40 cm dengan
mutu beton K-250. Pelat Lantai 2 & 3 dengan ketebalan 12 cm menggukan Mutu beton K-
225. Struktur Atap dengan gording menggunakan CNP 125 dengan penutup Atap zincalume
tebal 0,4 mm

B. Identifikasi Masalah

Dengan Asumsi penggunakan Struktur Bawah (pondasi) dan Struktur Atap tidak
berbeda antara Konstruksi Beton Bertulang dan Konstruksi Baja. Analisa Perbandingan
yang nantinya akan digunakan di Struktur atas yaitu kolom, balok, dan Plat Lantai. Dengan
landasan keterangan dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, kami telah
mengidentifikasi sejumlah masalah yang nantinya akan dipakai sebagai bahan dari
diadakannya sebuah penelitian.

1. Perrbandingan terhadap waktu pelaksanaan proyek akibat perubahan


metode pekerjaan konstruksi beton bertulang dengan konstruksi baja pada
bangunan bertingkat.
2. Perbandingan terhadap biaya pelaksanaan proyek akibat perubahan metode
pekerjaan konstruksi beton bertulang menjadi konstruksi baja pada bangunan
bertingkat.

2
C. Perumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas adalah:
1. Berapakah perbandingan waktu pelaksanaan antara pekerjaan konstruksi
beton bertulag dengan penggunaan konstruksi Baja pada bangunan
bertingkat
2. .Berapakah perbandingan biaya pelaksanaan dibutuhkan antara pekerjaan
konstruksi beton bertulag dengan penggunaan konstruksi Baja pada
bangunan bertingkat

D. Batasan Penelitian

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas dan juga untuk kemudahan
dalam penelitian nantinya, Maka dalam penyusunan Tugas Akhir ini akan
membatasi pokok bahasan yang terdiri dari :

a. Analisa Perbandingan yang nantinya akan digunakan di Struktur atas yaitu


kolom, balok, dan Plat Lantai, asumsi penggunakan Struktur Bawah (pondasi)
dan Struktur Atap tidak berbeda antara Konstruksi Beton Bertulang dan
Konstruksi Baja

b. Mengetahui perbandingan waktu yang dibutuhkan pada Konstruksi Beton


Bertulang dan Konstruksi Baja

c. Mengetahui perbandingan biaya yang dikeluarkan pada penggunaan kedua


jenis Konstruksi.

d. Perubahan Harga RAB dengan harga satuan Terupdate (sekarang)

E. Maksud dan tujuan

Maksud

Maksud dilaksanakannya penelitian ini untuk mengetahui konstruksi baja layak dikatakan
sebagai penganti konstruksi beton bertulang dalam konstruksi pembangunan

3
bertingkat.serta diharapkan memberikan alternatif bagi para pengusaha jasa konstruksi
untuk menentukan mana metode yang tepat dan dapat diterapkan dalam Pembangunan
agar memberikan hasil yang maksimal terutama dari segi biaya maupun waktu.

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perbedaan waktu antara pekerjaan konstruki beton beton


bertulang menjadi penggunaan konstruksi baja pada pembangunan bangunan bertingkat
2. Untuk menghitung perbedaan biaya yang antara pekerjaan konstruki beton beton
bertulang menjadi penggunaan konstruksi baja pada pembangunan bangunan bertingkat

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman alternatif bagi para pengusaha jasa konstruksi untuk menentukan mana
metode yang tepat dan dapat diterapkan dalam Pembangunan agar memberikan hasil yang
maksimal terutama dari segi biaya maupun waktu.

G. Sistematika Laporan

Tugas Akhir ini terdiri atas 5 (Lima) Bab :

Bab I. Pendahuluan,
Bab pendahuluan membahas tentang latar belakang pembuatan Tugas
Akhir, indentifikasi masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan, manfaat
penelitian, keaslian penelitian, serta sistematika penulisan. Pada bab ini juga
akan dibahas mengenai maksud & tujuan proyek, lokasi proyek, serta data – data
pendukung proyek.

4
Bab II. Studi Pustaka
Pada studi pustaka ini akan diuraikan tentang teori-teori yang berhubungan
dengan judul Tugas Akhir, serta rumus-rumus dasar yang digunakan dalam
kegiatan observasi.

Bab III. Metodologi Penelitian,


Bab ini yang akan dibahas uraian perhitungan serta diagram alur, dan
langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan observasi, dapat juga dilihat
diagram alur penelitian.

Bab IV. Data dan Analisa,


Pada bab ini akan dibahas mengenai metode pelaksanaan Konstruksi Beton
bertulang dan Konstruksi Baja, analisa biaya yang dibutuhkan pelaksanaan
Konstruksi Beton bertulang dan Konstruksi Baja serta analisa waktu yang
dibutuhkan.

Bab V. Penutup,
Bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

H. Landasan Teori

1. Konstruksi Bangunan

Konsitruksi merupakan komponen penting dalam arsitektur. Tidak ada bedanya


apakah bangunan dengan strukturnya hanya tempat untuk berlindung satu keluarga
yang bersifat sederhana, ataukah tempat berkumpul atau bekerja bagi banyak orang,
seperti perkantoran, gedung ibadah, hotel, gedung bioskop, stasiun dan sebagainya.
Maka fungsi dari struktur ialah untuk melindungi suatu ruang tertentu terhadap iklim,
bahaya-bahaya yang ditimbulkan alam dan menyalurkannya semua macam beban ke
tanah. Beban-beban yang dipikulnya, berat bahan dari elemen-elemen beserta berat
strukturnya sendiri disalurkan oleh struktur atau kerangka bangunan kekulit bumi.

5
Kecuali beban tersebut, struktur harus dapt memikul beban lain akibat dari angin dan
gempa bumi.

Dalam merencanakan konstruksi bangunan, ada 4 faktor yang harus


diperhatikan dalam perencanaan bangunan:

1. Estetika, sebagai dasar keindahan dan keserasian bangunan yang mampu


memberikan rasa bangga kepada pemilknya.
2. Fungsional, disesuaikan dengan pemanfaatan dan penggunaannya sehingga
dalam pemakaiannya dapat memberikan kenikmatan dan kenyamanan.
3. Struktural, mempunyai struktur yang kuat dan mantap yang dapat
memberikan kenikmatan dan kenyamanan.
4. Ekonomis, pendimensian elemen bangunan yang proporsional dan
penggunaan bahan bangunan yang memadai sehingga bangunan awet dan mempunyai
umur pakai yang panja

2. Konstruksi Beton Bertulang

Beton merupakan sebuah batuan yang terjadi dari hasil pengerasan suatu
campuran tertentu. Konstruksi campuran tersebut ialah dari pasir, kerikil ataupun batu
pecah dengan semen dan air. Walaupun memiliki kekuatan tekanan yang tinggi,
namun material dari beton memiliki kekuatan tarik yang rendah. Sehingga penggunaan
beton akan sangat mudah retak bahkan hancur apabila terdapat tegangan tarik akibat
beban, susut hingga perubahan temperatur.

Tiga bahan utama dalam suatu struktur terbentuk ialah kayu, besi dan beton.
Karena beton bertulang merupakan kombinasi dua unsur bahan yaitu ruangan baja dan
beton yang digunakan secara bersamaan. Maka, desain struktur elemen dilakukan
berdasarkan prinsip yang berbeda dengan perencanaan desain satu bahan. Prinsip
desain tersebut berlaku umum bagi setiap sistem struktur selama telah diketahui
variasi gaya eksial, momen lentur, gaya geser dan unsur gaya dalam lainnya serta
bentang dan dimensi setiap elemen.

6
Kelebihan beton bertulang sebagai bahan konstruksi antara lain:

1. Beton bertulang dengan kuat tekan relatif lebih tinggi dari bahan konstruksi lain.

2. Struktur beton bertulang sangat kuat dan kokoh.

3. Struktur beton bertulang dapat bertahan sampai jangka waktu yang sangat lama

4. Beton bertulang bisa didesain dalam banyak bentuk yang sederhana seperti kolom
hingga berbentuk atap kubah walaupun rumit.

5. Material beton bertulang mudah didapatkan seperti baja tulangan, semen, pasir,
kerikil, dan air.

Kekurangan beton bertulang sebagai bahan konstruksi antara lain:

1. Beton memiliki Kuat tarik yang sangat rendah karenanya penggunaan tulangan tarik.

2. Waktu pengerjaan beton bertulang dibutuh waktu lebih lama.

3. Sifat kualitas beton bertulang bervariasi

4. Dibutuhkan bekisting sebagai penahan pada saat pengecoran, Berat sendiri beton (2,4
t/m3)

5. Penyangga bekisting tetap berada pada tempatnya untuk menjaga sampai beton
mengeras pada umur beton yang telah ditetapkan untuk menahan beratnya sendiri.

6. Biaya material bekisting lebih mahal sampai sepertiga dari total biaya sebuah struktur
beton.

7. Rendahnya kekuatan per satuan berat dari beton sangat berpengaruh pada struktur-
struktur bentang-panjang dimana berat beban mati beton sendiri.

8. Sifat beton bervariasi dengan campuran dan pengadukannya.

7
3. Konstruksi Baja

Berbagai bahan konstruksi dan metode konstruksi dapat digunakan untuk


dukungan struktural bangunan. Keuntungan dari bahan bangunan atau metode
memperoleh nilainya hanya jika mereka diperhitungkan dalam desain bangunan, yaitu,
bahan yang rasional dipilih. Ini sangat penting untuk bangunan dengan struktur
bantalan terbuat dari baja.

Penggunaan struktur baja, relatif sedikit (dibandingkan dengan beton


bertulang) jumlah bangunan tempat tinggal dengan ketinggian lebih dari 2 atau 3 lantai
sedang dibangun. Peningkatan metode desain, perubahan dalam rating api, penampilan
baja berkekuatan tinggi, serta kesederhanaan dan percepatan ereksi adalah faktor-
faktor yang berkontribusi terhadap daya saing struktur baja.

Kelebihan baja sebagai bahan konstruksi antara lain.

1. Kuat tarik tinggi.


2. Tidak dimakan rayap
3. Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan susut
4. Bisa di daur ulang
5. Cepat dalam pemasangan
6. Dibanding beton bertulang lebih lentur dan lebih ringan
7. Kemungkinan dapat digunakan kembali setelah pembongkaran
8. Masih dapat bernilai meskipun tidak digunakan kelmbali sebagai elemen struktur

Kekurangan baja sebagai bahan konstruksi antara lain.

1. Bisa berkarat.
2. Lemah terhadap gaya tekan.
3. Tidak tahan api

8
I. Metedologi Penelitian

1. Bagan Alur Penelitian


Tahapan dalam penyusunan Tugas Akhir ini dapat di lihat pada bagan Alur
Penelitin di bawah ini :

Tinjauan Teori

Pengumpulan Data
Yang Diperlukan

Pengamatan Lapangan
Atau Observasi

Analisis Data

Konstruksi beton Konstruksi


Konstruksibeton
baja
bertulang bertulang

Analisa Metode Analisa Metode


Pelaksanaan Pelaksanaan

Analisa Biaya dan


Analisa Biaya dan
Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan

Perbandingan Biaya dan Waktu


Antara Konstrusi Beton
bertulang dan Konstruksi Baja

Hasil Analisa Data dan


Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1. Bagan Alur Metode Penelitian

9
2. Cara Pengumpulan Data

Ada dua tipe data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan pengamatan di lapangan pada saat
pemasangan Konstruksi Beton Bertulang dan Konstruksi Baja pada Bangunan
bertingkat di Ruko 3 Lantai Jalan Kimar Semarang.

Pengumpulan data sekunder berupa data yang mengutip dari sumber lain dan
didapat dari perusahaan berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan hasil
penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya.

Penelitian ini menganalisis beberapa pekerjaan struktur yang ada pada suatu
proyek pembangunan yang menggunakan dua Konstruksi yaitu Konstruksi Beton
Bertulang dan Konstruksi Baja pada Bangunan bertingkat.

Adapun tahapannya, yaitu :

1. Menyiapkan data Primer yang berupa pengamatan lapangan berupa ukuran struktur,
jumlah serta tenaga yang dibutuhkan pada struktur yang akan diamati.
2. Menyiapkan data skunder berupa harga baja, gambar kerja serta metode pelaksanaan
masing-masing konstruksi untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan dalam
melaksanakannya
3. Mengolah data yang sudah didapatkan dari lapangan agar dapat disimpulkan mana
Konstruksi yang lebih efesien dari segi waktu dan biaya dalam pembangunan
bangunan bertingkat.

3. Analisa Data

Untuk mengetahui efisiensi dalam pemilihan konstruksi, maka perlu dilakukan


Analisis data. Data-data yang diolah diperoleh dari survey lapangan wawancara dan
data-data yang diperoleh akurat, sehingga hasil yang didapatkan tepat dan akurat

Berikut urutan Analisis data sebagai dasar menentukan hasil analisis data :

10
a. Analisis Metode pelaksanaan

Dalam menentukan analisa biaya dan waktu pelaksanaan, diperlukan runtutan metode
pelaksanaan dalam masing-masing konstruksi. Dalam menentukan metode pelaksaan
penulis mengambil kasus di struktur kolom . Metode pelaksanaan akan dijelaskan pada
bagan diagram alir

Gambar 3.3.A Bagan Metode Pelaksanaan Kolom menggunakan konstruksi beton


Bertulang

Pabrikasi baja sesuai ukuran

Tidak
Cek
Pabrkasi

Ya

Erection Kolom Baja

Selesai

11
Gambar 3.3.B Bagan Metode Pelaksanaan Kolom menggunakan konstruksi beton
Bertulang

Dari Penjelasan bagan dari masing-masing metode bisa dilihat bahwa dari segi
waktu pengerjaan Konstruksibaja lebih efekti dibandingkan konstruksi beton bertulang.
Pastinya juga berpengaruh besar dalam biaya pelaksanaan.

b. Analisis Biaya Pelaksanaan

Analisa harga satuan dilakukan untuk mengatahui harga satuan pekerjaan


Konstruksi bangunan Baik dengan menggunakan Konstruksi Beton bertulang maupun
dengan penggunaan Konstruksi baja. Dalam menganalisis biaya yang akan diperhatikan
adalah material, pekerja dan alat yang digunakan.

Sampel yang dianalisis yaitu kolom Bangunan Bertingkat dengan tinggi 12 m1 dan
ukuran sesuai standard Konstruksi masing-masing yang nantinya akan disajikan dalam
Perbandingan biaya

c. Analisis Waktu Pelaksanaan

Waktu sangat berpengaruh terhadap Tolak ukur efisiensi suatu Pekerjaan. Dalam
menganalisa waktu pelaksanaan dibutuhkan data secara sistematis seperti metode
pelaksanaan yang digunakan dalam pelaksanaan. Pengelolaan proyek secara sistematis
diperlukan untuk memastikan waktu pelaksanaan Konstruksi lebih cepat sehingga biaya
yang dikeluarkan bisa lebih efisien. Analisa waktu pelaksanaan nantinya dapat
diperoleh dari perbandingan data survey.

d. Jadwal Kegiatan Penelitian

Merupakan tabel rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam menyelesaikan


proposal sampai terselesaikannya Tugas Akhir (TA). Jadwal kerja ini dibuat dalam
Gantt Chart yang kolomnya dibagi dalam bulan (tiap bulan dirinci jadi 4 minggu).

12
Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian

Maret 2021 April 2021 Mei 2021


No. Rencana Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Proses Pengambilan Tugas
1
Akhir
2 Penyusunan Proposal
3 Pelaksanaan Tugas Akhir
4 Seminar Tugas Akhir
5 Pengumpulan Tugas Akhir

13
DAFTAR PUSTAKA

Sediyanto, M. Haris Alkik. 2014 .” Analisis perbandingan waktu dan biaya pada
pelaksanaan pekerjaan kolom precast dan konvensional “. Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta
11650 Email : diyanto_e@yahoo.co.id

Adisa, M. A., D. K. Prakosa, J. U. D. Hatmoko dan T. D.. Santoso. 2015. “Evaluasi


Penggunaan Beton Precast Di Proyek Konstruksi”. Jurnal Karya Teknik Sipil. Volume 4,
Nomor 1

Fani, F., I. P. A. Wiguna dan M. A. Rohman. 2012. “Analisa Perbandingan Metode


Pelaksanaan Cast In Situ Dengan Pracetak Terhadap Biaya dan Waktu Pada Proyek Dian
Regency Apartemen”. Jurnal Teknik Pomits. Volume 1, Nomor 1

14

Anda mungkin juga menyukai