1 SM
1 SM
1, 2018
ISSN: 2302-9889, E.ISSN: 2615-515X
ABSTRACT ABSTRAK
The background of this study is the lack of ability to Latar belakang dari penelitian ini adalah
process information of students in history subject in masih rendahnya kemampuan mengolah
grade 11 Social I Pasundan 8 Senior High School informasi siswa dalam pembelajaran sejarah
Bandung. This can be seen from most students were di kelas XI IPS I SMA Pasundan 8 Bandung.
only able to develop the ability to remember and Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang
memorize. When students are exposed to an issue, hanya mampu mengembangkan kemampuan
students were not able to process the information. mengingat dan mengafal. Ketika dihadapkan
The ability to process the information outlined pada suatu persoalan, siswa belum mampu dalam
in this study is the student’s ability to process mengolah informasi. Kemampuan mengolah
information from a variety of sources of information informasi yang ditekankan pada penelitian ini
when learning takes place. To that end, researchers adalah kemampuan siswa dalam mengolah
are trying to do research with the goal of improving informasi dari berbagai sumber informasi saat
students’ ability to process information through the pembelajaran berlangsung. Untuk itu, peneliti
implementation of film media in history subject. This mencoba melakukan penelitian dengan tujuan
research is using a classroom action research methods meningkatkan kemampuan mengolah informasi
design of Kemmis and Mc. Taggart. The classroom siswa melalui penerapan media film dalam
action research method (PTK) were done with four pembelajaran sejarah. Adapun metode penelitian
steps: planning, action, observation, and reflection. yang digunakan adalah metode penelitian
Based on the research that has been done, student tindakan kelas dengan menggunakan desain
progress in achieving the criteria on the indicator penelitian dari Kemmis dan Mc. Taggart. Metode
of the ability to process information that has been penelitian tindakan kelas (PTK) dilakukan
determined to experience a significant increase in dengan empat tahap yaitu perencanaan (plan),
each cycle. Through the implementation of film as tindakan (act), pengamatan (observing), dan
media, the students used to process the information refleksi (reflecting). Berdasarkan penelitian yang
they receive. This shows that in the application of telah dilakukan, perkembangan siswa dalam
the film to enhance the students’ ability to process mencapai kriteria pada indikator kemampuan
information is one way that can be used in the mengolah informasi yang telah ditentukan
teaching of history in schools. The results of this study mengalami peningkatan yang cukup signifikan
can be used as advice or recommendations as well pada setiap siklusnya. Melalui penerapan media
as consideration for teachers so that students will film siswa terbiasa untuk mengolah informasi
have the ability to process information so that the yang mereka peroleh. Hal ini menunjukkan
teaching process become more meaningful. bahwa dalam penerapan media film untuk
Keywords: Film, Students Ability to Process meningkatkan kemampuan mengolah informasi
Information siswa merupakan salah satu cara yang dapat
digunakan dalam pembelajaran sejarah di sekolah.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan saran atau
rekomendasi serta bahan pertimbangan untuk
guru agar siswa memiliki kemampuan mengolah
informasi sehingga pembelajaran sejarah lebih
bermakna.
Kata kunci: Media film, Kemampuan Mengolah
Informasi Siswa.
Author correspondence
Email: lusianasuryawidiani@ymail.com
Available online at http: // http://ejournal.upi.edu/index.php/factum
123
WAWAN DARMAWAN
PENERAPAN MEDIA FILM.....
124
FACTUM: JURNAL SEJARAH DAN PENDIDIKAN SEJARAH, VOL. 7 NO. 1, 2018
ISSN: 2302-9889, E.ISSN: 2615-515X
yang telah di dapat. Tinggi rendahnya 2013 mengolah informasi lebih ditujukan
kemampuan peserta didik dalam kepada kajian saintifik, namun sebenarnya
merekam informasi sangat ditentukan terdapat kesamaan pada kurikulum 2006
oleh kemampuan otak atau kemampuan dengan kurikulum 2013 misalnya dalam
berpikir dalam mengolah informasi. Dalam pendekatan ilmiah yang pada hakekatnya
Rohim (2009, hlm. 59) menjelaskan bahwa adalah pembelajaran berpusat pada
“proses pengolahan informasi, yang juga siswa, siswa mencari pengetahuan bukan
disebut komunikasi interpersonal meliputi menerima pengetahuan. Dalam KTSP
sensasi, persepsi, memori dan berpikir”. kegiatan mengolah informasi terdapat
Untuk mengembangkan kemampuan pada kegiatan proses pembelajaran
mengolah informasi Hasan (1996, hlm. yang mencakup, eksplorasi, elaborasi
222) menambahkan bahwa dalam kegiatan dan konfirmasi, salah satu proses yang
mengolah informasi merupakan bagian menggunakan kemampuan berpikir anak
dari kemampuan menganalisis. terdapat pada kegiatan elaborasi. Kegiatan
Kemampuan analisis di sini peserta elaborasi ini memberikan kesempatan
didik dapat menentukan keterhubungan peserta didik untuk berpikir, menganalisis,
antara satu sumber informasi dengan menyelesaikan masalah, dan bertindak
informasi lainnya. Mengolah informasi tanpa rasa takut.
yang di dapat, sehingga peserta didik tidak Berdasarkan permasalahan tersebut,
dapat begitu saja menerima informasi maka perlu dikembangkan dengan
yang mereka dapat dari berbagai sumber, penerapan sebuah media pembelajaran yang
menentukan pokok-pokok pikiran harapkan dapat membantu siswa dalam
yang mendasari suatu informasi dan meningkatkan kemampuan mengolah
menarik konsekuensi dari informasi baik informasi siswa. Media pembelajaran
dalam waktu maupun dalam dimensi. saat ini mengalami perkembangan yang
Kemampuan mengolah informasi sangat pesat. Hal ini dapat dikatakan
merupakan perpaduan dari proses berpikir bahwa media pembelajaran adalah alat
peserta didik, karena ketika peserta didik yang dapat membantu dalam proses
mengolah informasi, peserta didik harus pembelajaran, tidak hanya itu saja media
bisa mengembangkan kemampuannya pembelajaran dianggap sebagai salah satu
secara bertahap. Menurut pendapat Anwar sumber belajar yang ikut membantu guru
(2006, hlm. 29) kemampuan berpikir dalam memperkaya wawasan peserta
meliputi “kemampuan menggali informasi, didik serta berfungsi untuk memperjelas
kemampuan mengolah informasi, makna pesan yang ini disampaikan.
kemampuan mengambil keputusan dan Sependapat dengan Trianton (2013, hlm.
memecahkan secara kreatif”. Dengan xi) menyatakan bahwa “media yang baik
berpikir, peserta didik akan terlatih untuk adalah yang mengandung pesan sebagai
menyelesesaikan masalah sesuai dengan perangsang sehingga dapat menumbuhkan
nalar atau logika. motivasi belajar pada siswa (peserta
Pada dasarnya kegiatan mengolah didik). Tujuannya adalah agar peserta
informasi terdapat pada Kurikulum 2006 didik menjadi tidak bosan atau cepat jenuh
maupun Kurikulum 2013. Dalam kurikulum dalam mengikuti proses belajar”.
125
WAWAN DARMAWAN
PENERAPAN MEDIA FILM.....
126
FACTUM: JURNAL SEJARAH DAN PENDIDIKAN SEJARAH, VOL. 7 NO. 1, 2018
ISSN: 2302-9889, E.ISSN: 2615-515X
127
WAWAN DARMAWAN
PENERAPAN MEDIA FILM.....
dapat dipastikan keajegannya, dan data itu Majapahit”. Selanjutnya siswa ditugaskan
terperiksa kebenarannya” (Wiriaatmadja, untuk mencari informasi melalui film yang
2014, hlm 168). Kemudian melakukan telah ditayangkan dan menghubungkan
Audit trail yang dapat memeriksa informasi yang satu dengan informasi
kesalahan-kesalaahn yang dilakukan oleh lainnya yang relevan dengan materi
penelti. Dan yang terkahir yaitu Expert pembelajaran. Pada tindakan I ini
Opinion dimana hal ini dilakukan dengan terlihat bahwa kemampuan siswa dalam
pendapat dari pakar atau pembimbing. mengolah informasi masih sangat rendah.
Hal ini ditunjukkan dengan perolehan
HASIL PENELITIAN DAN nilai setiap kelompok, dimana skor yang
PEMBAHASAN diperoleh masih jauh dari skor maksimal
Hasil penelitian ini diperoleh setelah yang ditentukan oleh peneliti yaitu 12.
melakukan pengumpulan data dari tiga kelompok yang memperoleh kategori
tanggal 28 Agustus 2015 sampai dengan kurang baik dengan skor 4 yaitu kelompok
23 Oktober 2015 di SMA Pasundan 3, 4 dan 5. Sementara dua kelompok yang
8 Bandung. Penelitian ini dilakukan memperoleh kategori cukup baik dengan
sebanyak 4 siklus yang terdiri dari 4 kali skor 6 yaitu kelompok 1 dan 2. Berdasarkan
pertemuan. Hasil penelitian ini diperoleh hasil penelitian yang telah dilakukan
melalui penilaian terhadap siswa selama bahwa siswa masih belum memahami
kegiatan proses pembelajaran berlangsung cara proses menjawab permasalahan yang
dan pemberian tugas berupa lembar kerja ada di dalam lembar kerja siswa dengan
siswa sesuai dengan materi pembelajaran. mengaitkan hasil informasi yang ada di
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan film.
melalui penerapan media film ini dilakukan Pada sklus II tindakan II perencanaan
melalui kelompok yang terdiri dari 6-7 dilakukan dengan mempersiapkan segala
orang siswa. sesuatu yang dibutuhkan dalam kegiatan
Pada siklus I tindakan I tahap pembelajaran termasuk RPP, instrumen
perencanaan di awali dengan melakukan penelitian, Pada tahap pelaksanaan
perijinan dengan pihak sekolah dan guru peneliti mempersiapkan materi
untuk melakuakn penelitian, kemudian pembelajaran mengenai “Peranan Wali
mempersiapkan rencana pelaksanaan Songo dalam proses penyebaran agama
pembelajaran (RPP). Langkah selanjutnya Islam di Nusantara”. Selanjutnya siswa
peneliti mempersiapkan instrumen yang menyimak penayangan film dengan judul
akan digunakan, dan mempersiapkan alat- “kisah 9 wali”. Pada tindakan II ini hasil
alat yang akan dibutuhkan ketika tindakan dari proses penelitian masih menjukkan
berlangsung. Pada tahap pelaksanaan belum adanya perubahan ke arah yang
peneliti mempersiapkan materi lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan
perkembangan kerajaan Hindu-Budha perolehan nilai kelompok dimana skor
di Nusantara mengenai perkembangan yang diperoleh. Terdapat empat kelompok
kerajaan Majapahit menyajikannya dalam yang mendapatkan kategori cukup baik
bentuk power point, selanjutnya siswa yaitu kelompok 1 memperoleh skor 7,
menyimak film dengan judul “Mahkota kelompok 2 memperoleh skor 6, kelompok
128
FACTUM: JURNAL SEJARAH DAN PENDIDIKAN SEJARAH, VOL. 7 NO. 1, 2018
ISSN: 2302-9889, E.ISSN: 2615-515X
129
WAWAN DARMAWAN
PENERAPAN MEDIA FILM.....
Tabel 1
Pencapaian Skor Kemampuan Mengolah Informasi Siswa pada Saat Diskusi
Kelompok dalam Mengerjakan LKS
Tabel 2
Konversi Rata-rata Perolehan Skor Kemampuan Mengolah Informasi Siswa pada
Saat Diskusi Kelompok dalam Mengerjakan LKS
130
FACTUM: JURNAL SEJARAH DAN PENDIDIKAN SEJARAH, VOL. 7 NO. 1, 2018
ISSN: 2302-9889, E.ISSN: 2615-515X
yang mereka peroleh agar memperoleh belajar pada siswa (peserta didik). Dengan
hasil informasi yang sesuai dengan fakta- demikian media film ini mendorong dan
fakta sejarah. Keempat, siswa mulai memberikan kesempatan kepada siswa
mampu menyimpulkan hasil analisis atau untuk terampil dalam mencari informasi.
kesimpulan dengan menggunakan kalimat Artinya, siswa didorong untuk mampu
sendiri. mencari serta mengolah informasi yang
Kenaikan presentase rata-rata diperoleh serta mampu menyimpulkan
kemampuan mengolah informasi hasil informasi yang mereka peroleh ke
siswa melalui penerapan media film dalam tulisan sesuai dengan pemahaman
mengindikasikan adanya perubahan mereka. Siswa juga akan mampu
terhadap cara berpikir siswa dalam membangun dan menumbuhkan motivasi
mengolah informasi yang awalnya mereka cara belajar mereka sehingga proses belajar
hanya terdapat pada kategori yang rendah mengajar dapat berjalan dengan efektif.
jadi berada pada kategori baik bahkan
SIMPULAN
mencapai 73,3%. Bahwa pada dasarnya
kemampuan mengolah informasi dianggap Secara keseluruhan, perencanaan
sebagai proses berpikir seseorang. Hal ini dalam penelitian ini dapat berjalan
sependapat menurut Hasan (1996, hlm. dengan baik. Dari awal perijinan,
222) yang menyatakan bahwa ‘kemampuan observasi, dan menyiapkan perangkat
pengolahan informasi dianggap sebagai pembelajaran yang akan digunakan untuk
proses berpikir’. Hal ini menunjukkan melaksanakan kegiatan pembelajaran
bahwa kemampuan mengolah informasi dengan menggunakan penerapan media
merupakan salah satu wujud bagaimana film di kelas XI IPS I. Selain itu peneliti
proses belajar siswa yang dilakukan mempersiapkan instrumen penelitian
di dalam kelas. Sehingga kemmapuan yang dapat memudahkan peneliti untuk
berpikir siswa dalam mengolah informasi memperoleh data. Perencaaan yang
mulai terlihat membuahkan hasil yang dilakukan oleh peneliti pada setiap
cukup signifikan. siklusnya mengalami perkembangan ke
Kemampuan mengolah informasi arah yang lebih baik dan semakin matang.
siswa dengan penerapan media film dalam Pelaksanaa penerapan media film
pembelajaran sejarah memiliki keterkaitan untuk meningkatkan kemampuan
sendiri dalam proses pembelajaran sebab mengolah informasi siswa ini secara
dengan penampilan media film dapat keseluruhan dapat berjalan dengan cukup
dimanfaatkan sebagai media penyampai baik yang dilakukan sebanyak empat
pesan informasi yang efektif. Menurut tindakan dan empat siklus. Kegiatan
Munadi (2008, hlm. 116) “film adalah alat pelaksanaan penerapan media film
komunikasi yang sangat membantu proses tentunya disesuaikan dengan kondisi dan
pembelajaran yang efektif”. Sependapat karakteristik kelas yang dijadikan sebagai
dengan dengan Trianton (2013, hlm. xi) tempat penelitian yaitu kelas XI IPS 1.
menyatakan “media yang baik adalah yang Pembelajaran di awali dengan pemaparan
mengandung pesan sebagai perangsang materi dengan menyajikan power point
sehingga dapat menumbuhkan motivasi serta menayangkan media film yang
131
WAWAN DARMAWAN
PENERAPAN MEDIA FILM.....
132