PT. Eka Jaya Perkasa berencana untuk membangun infrastruktur pusat data (data center)
dengan tahapan aktivitas yang akan dilakukan adalah sesuai dengan informasi pada bagan
berikut ini :
Berdasarkan rancangan proses pembangunan data center seperti pada bagan diatas, maka
Anda diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut ini :
Pertanyaan Kasus 3
a. Pemilihan lokasi
Jawab :
- Daerah disekitar dam, waduk, bendungan atau rawa juga bukan daerah aman.
Bisa saja karena curah hujan yang tinggi rawa menjadi meluap atau dam, waduk,
bendungan jebol karena tidak kuat menahan volume air yang besar. Kecuali jika
lokasi kita berada diposisi lebih tinggi dari dam, waduk, bendungan dan rawa.
- Kebakaran, kebakaran bisa terjadi jika instalasi listrik terlalu tua. Kalau instalasi
listriknya belum pernah dilakukan perombakan atau penggantian, maka
kemungkinan adanya korsleting listrik akan besar atau kemungkinan terbakarnya
kabel karena beban yang melewati melebihi kemampuan kabel. Untuk itu, jika
kita menginginkan membuat data center di bangungan yang sudah tua, pastikan
bahwa instalasi listriknya masih mampu melewatkan beban yang dialirkan ke
data center. Atau jika perlu lakukan perombakan total atas instalasi listriknya,
sehingga kita bisa mendesain ulang instalasinya sesuai dengan kebutuhan kita.
Pastikan juga agar detektor kebakaran dan alat pemadam kebakaran tersedia
dilokasi, ini berlaku untuk data center yang menempati gedung tua maupun
gedung baru.
- Transportasi, data center harus bisa dijangkau dengan mudah, jangan terlalu
jauh agar tidak kesulitan untuk operasional sehari hari
https://indrariawan.wordpress.com/2007/02/16/memilih-lokasi-data-center-yang-
ideal/
https://memilih-lokasi-data-center-indonesia-dengan-cermat
b. Evaluasi Infrastruktur Bangunan
Jawab :
Setelah ditentukan lokasi yang tepat untuk pembangunan Data Center, maka
langkah selanjutnya yang dilakukan adalah,identifikasi infrastruktur untuk Data
Center dari berbagai aspek, yang meliputi Ruang Utama dan Ruang
Pendukung yang harus dimiliki oleh sebuah Data Center itu sendiri. Untuk
mendapatkan kinerja Data Center yang optimal, maka Data Center
membutuhkan space atau ruangan yang layak untuk penempatan perangkat
ICT dan infrastruktur pendukung data center. Berikut adalah space atau
ruangan yang dibutuhkan dalam perencanaan sebuah Data Center jika
mengacu pada konsep dengan stadarisasi global : Computer Room, Loading
Dock, Electrical Room, Network & Communication Room, Staging Area,
Storage Room, Network Operations Center, Backup Room, Media Storage
Area dan Vendor Service Area. Dan trend ruangan pendukung Data Center
saat ini, telah berevolusi dengan diterapkannya : Command Center, Cyber
Monitoring Room dan Digital Forensic Room.
Menurut saya Pada kondisi saat ini data center di PT. Eka Jaya, belum memiliki
perencanaan infrastruktur bangunan seperti ruangan pendukung data center. Dari
hasil pengamatan ruang pendukung yang terdapat pada data center PT. Eka Jaya
belum mengakomodir ruangan data center yang ada. Belum terdapatnya rungan
khusus untuk menyimpan barang atau perlengkapan baru. Sehingga mengakibatkan
menumpuknya barang atau perlengkapan pada ruang data center. Belum
terdapatnya juga entrance room yang berfungsi untuk menampung tamu atau
seseorang yang akan masuk ke data center, melainkan langsung masuk ke ruang
pegawai.
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/coreit/article/download/3532/pdf evaluasi
instratuktur bangunan data center
https://infrastruktur-bangunan.com/design-pembangunan-data-center/
c. Mendesain Ruangan
Jawab :
Konsep Design dalam Membangun Data Center, merupakan hal yang perlu di
pikirkan secara matang pada awal perencanaan pembangunan data center oleh
para kontraktor untuk tujuan fleksibilitas dan skalabilitas, artinya jika suatu saat ada
perubahan baik pada teknologi yang dipakai maupun kebijakan serta perubahan misi
maka data center tersebut tidak terlalu sulit untuk mengadopsi perubahan tersebut.
4 tingkatan data center (Data Center Tier Level) mulai dari Tier 1 yang terendah
sampai tier 4 yang tertinggi dengan pertimbangan sistem pengendalian kelistrikan
yang dapat diandalkan hingga hampir mencapai 100% sehingga tidak ada gangguan
pada layanan yang diberikan. Sistem kelistrikan pada data center perlu di dukung
pasokan listrik dari berbagai sumber, baik dari PLN, PGN, dan diberikan cadangan
Genset minimal 2 buah berkapasitas 1.5 mega watt yang di kontrol secara otomatis
oleh sebuah panel sistem kelistrikan pada gedung data center yang akan di bangun.
Sistem pencegahan kebakaran dapat menggunakan detektor asap dan fire
suppression system yang memenuhi standard data center secara internasional.
Sistem pengaturuan suhu dalam ruangan data center membutuhkan chiller yang
menyemprotkan buih air dengan jarak yang aman diatas rack server. Sistem
pendingin, chiller, dan pengatur kelembaban ruangan harus dalam satu sistem
pengendali yang terhubung dengan seluruh perangkat tersebut (ter-integrasi). Data
center yang memenuhi syarat Tier 3 dan 4 merupakan data center yang
diperbolehkan melayani kebutuhan perusahaan sektor keuangan dan perbankan
seperti pasar saham, asuransi, dan bank. Demikian untuk pemerintahan, seharusnya
juga disyaratkan memakai data center Tier 3 paling minimal walaupun tidak melayani
24 jam sehari, 7 hari seminggu.
Beberapa hal penting dalam perencanaan ruangan di data center adalah sebagai
berikut :
- Penggunan material bahan bangunan yang terbaik, seperti lantai dan semen
tahan api
- Bangunan yang tahan goncangan hingga 8.5 skala richter
- Tinggi bangunan dari permukaan jalanan depan
- Atap gedung yang terlindungi water cooling system dan menggunakan bahan
akustik
- Fasilitas akses bongkar muat
- Akses keluar masuk terpusat hanya melawati satu atau maksimal dua pintu
masuk.
- Fasilitas umum
http://www.ruang-server.com/2020/10/konsep-design-pembangunan-data-
center.html
d. Pengaturan Peralatan
Jawab :
Berdasarkan bagan PT. Eka Jaya Perkasa resiko-resiko yang mungkin akan
dihadapi pada pembangunan infrastruktur data center pada tahapan proses
pengaturan peralatan yaitu kerusakan peralatan yang signifikan dapat semata-mata
terjadi karena asap atau pembakaran produk-produk lain menyerang peralatan
elektronik. Contoh sebuah sistem peringatan proteksi dini adalah air sampling
smoke detection systems yang menyediakan proteksi level lain untuk ruang
computer dan fasilitas-fasilitas pintu masuk terkait, ruang mekanik, dan ruang listrik.
Sistem itu juga disediakan sebagai pengganti smoke detectors biasa, karena
kesensitifannya dan kapabilitas deteksinya jauh melampaui detektor konvensional.
Selain itu, resiko yang mungkin akan dihadapi PT. Eka Jaya Perkasa adalah Suhu
pada computer room sangat tidak ideal, adapun penyebabnya dikarenakan kondisi
ac yang aktif tersebut tidak berjalan normal dan dengan adanya celah pada jendela
serta kondisi dinding yang dibolongi maka membuat ac dalam ruangan tidak optimal
dalam melakukan pendinginan. Disisi lain belum adanya sistem control HVAC
(heating, ventilation, air conditioning) dan raised floor yang membuat flow udara
panas yang dihasilkan server pada kabinet bercampur dengan udara dingin yang
dihasilkan AC.
http://is.its.ac.id/pubs/oajis/index.php/file/download_file/1428pengaturan peralatan
data center
Jawab :
Sistem listrik pada DC tanpa pelabelan dan dokumentasi yang baik akan dapat
membahayakan user DC karena kabel-kabel pada DC bisa saja bertegangan sangat
tinggi. Oleh karenanya, maka diterapkan sistem pelabelan dan dokumentasi yang
baik untuk sebuah DC. Kriteria yang harus dipenuhi untuk pelabelan dan
dokumentasi adalah jelas, konsisten, tidak ada yang ambigu dan up-to-date. Untuk
lebih lengkapnya dapat dilihat pada bagian perancangan.
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/coreit/article/download/3532/pdf
pelabelan dan penandaan data center
2. Jelaskan syarat-syarat dan standarisasi yang perlu dipenuhi ketika akan melakukan
proses instalasi Overhead atau Raised Floor agar operasional data center dapat
berjalan dengan baik ?
Jawab :
Ruangan dibawah lantai harus tetap dijaga kebersihannya dan bebas dari karat.
Tekanan udara pada area bawah raised floor harus dijaga kestabilannya dan
dipelihara secara berkala.
Raised floor dibersihkan dengan sistem vakum yang dilengkapi dengan filter HEPA /
S-class (hospital grade) dan dilakukan secara berkala.
Pemeliharaan struktur lantai ditujukan untuk menjaga raised floor dari korosi dan
karat, integritas lantai harus dijaga dengan mengganti bagian yang rusak atau sudah
kurang baik.
Raised floor harus dapat diketahui sanggup menahan beban sampai berapa kilo
gram, agar penempatan peralatan tidak merusak struktur raised floor.
https://mobnasesemka.com/infrastruktur-data-center/
3. Jelaskan menurut pendapat Anda bagaimana strategi yang tepat untuk menjamin
sistem listrik yang dapat berfungsi secara optimal dalam operasional data center
untuk mencegah terjadinya kondisi mati listrik dan dapat menghambat transaksi
bisnis perusahaan melalui sistem informasi yang digunakan ?
Jawab :
Strategi yang bisa digunakan adalah data center dapat bertahan hingga 72 jam dengan
sokongan genset n+1 dan stok solar, sehingga perusahaan dapat menjamin pengoperasian
penuh tanpa henti untuk aktivitas pusat penyimpanan data. Jika terjadi pemadaman pada
data center itu tidak mempengaruhi kinerja operasional di pusat penyimpanan data karena
seluruh sistem backup berjalan dengan lancar hingga mencapai 4 hari tanpa perlu isi ulang
bahan bakar solar.
https://teknologi.bisnis.com/read/20190804/282/1132415/pemadaman-listrik-bagaimana-
dampaknya-ke-adata-center
4. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari instalasi sistem pendingin (cooling) dengan
menerapkan metode row cooling oriented ?
Jawab :
a. Kelebihan dari instalasi sistem pendingin (cooling) dengan menerapkan metode row
cooling oriented :
Sistem pendingin pada data center dibuat untuk menjaga kestabilan temperatur yang
cocok untuk data center. Keadaan temperatur dan kelembapan yang harus dijaga di
dalam data center: Temperatur kering: 200C - 250C (680F-770F), dengan rata-rata
keadaan temperatur normal diset menjadi 220C±10C. Kelembapan relatif: 40%-50%,
dengan titik normal berada pada 45%±5%. Memiliki skalabilitas dan adaptabilitas yang
sangat baik Sudah terstandardisasi Sederhana namun cerdas Manajemen yang baik
Tipe-tipe Konfigurasi Distribusi Udara Yang perlu diperhatikan dalam mendesain sistem
pendingin adalah jalur yang jelas dari sumber pendingin ke server/perangkat pada data
center. Ada 3 jenis aliran distribusi udara yang terjadi, yaitu: flooded, locally ducted, dan
fully ducted. APC White Paper 55, Air Distribution Architecture Options for Mission
Critical Facilities memberikan gambaran mengenai ke-9 metode aliran udara disertai
trade-off untuk masing-masing aliran Pendefinisian Kebutuhan Sistem Pendingin
Menentukan kebutuhan sistem pendingin yang dibutuhkan untuk sebuah data center
diperlukan input berupa jumlah panas yang dihasilkan dari perlengkapan IT dan sumber
panas lainnya di data center. Pengukuran kebutuhan menggunakan standar watts.
Kemudian setelah output panas didefinisikan maka pertimbangan-pertimbangan berikut
harus diperhatikan: 1. Ukuran beban pendingin dari perangkat (termasuk perangkat
penghasil energi) 2. Ukuran beban pendingin untuk gedung 3. Sistem pendingin harus
dapat mengantisipasi efek humidifikasi, redundansi bila diperlukan, dan untuk kebutuhan
masa mendatang Perangkat Sistem Pendingin Kegiatan pengaturan temperatur dan
sirkulasi udara yang dikenal sebagai HVAC (heating, ventilation, air conditioning),
bertujuan untuk menjaga agar temperatur tetap dalam keadaan rendah dan konstan .
b. Kekurangan dari instalasi sistem pendingin (cooling) dengan menerapkan metode row
cooling oriented :
Room Oriented Cooling System Menunjukkan daerah yang perangkat sedikit lebih
dingin dan daerah yang perangkatnya lebih lebih padat panas. Akibatnya udara yang
hangat bisa kembali masuk ke dalam Room Oriented Cooling System Masih
konvensional dan kurang efektif karena udara panas dan udara dingin bercampur serta
flow udara dingin yang dibutuhkan oleh perangkat kurang tepat, yaitu beberapa area
bisa sangat dingin, beberapa area lainnya temperaturnya tinggi. Menimbulkan udara
hangat akibat bertemunya udara panas dan dingin berdampak pada meningkatnya
proses kondensasi sehingga humiditynya jadi lebih lembab. Lebih rumit jika ada
keperluan penambahan kapasitas di posisi tertentu, analisa redudansinya juga lebih
kompleks, jika salah perhitungan, apabila salah satu CRAC/PAC mati perangkat IT di
ruang datacenter bisa overheat. Secara anggaran, sering oversizing karena performansi
sistem sulit diprediksi dan tidak efektifnya penggunaan udara dingin yang keluar dari
CRAC/PAC ke perangkat IT. Row Oriented Cooling System Row Oriented Cooling
System.
https://docplayer.info/47818747-3-7sistem-pendingin-data-center.html
5. Jelaskan menurut pendapat Anda resiko-resiko yang mungkin terjadi dalam hal :
a. Tata kelola layout dalam penataan perangkat hardware dan sistem jaringan pada
operasional data center ! :
Jawab :
- Lokasi Pembangunan Data Center
Lokasi data center dapat di dalam gedung perusahaan maupun di luar gedung
perusahaan, tergantung pada maksud dan tujuan pada data center yang akan di bangun
tersebut. Diluar hal tersebut, sebagai salah satu fungsi data center yang utama selain
untuk keberlangsungan aktivitas operasional adalah untuk mitigasi bencana. Dalam hal
ini sebaiknya data center tersebut dibangun di luar lokasi perusahaan atau di luar
tempat aktivitas utama.
- Pembuangan hawa panas lewat sistem Lorong panas dan dingin. Cara ini
merupakan hal yang wajib dilakukan para operator data center untuk dapat sertifikasi
tier III. Lorong panas biasanya untuk aliran hisapan udara panas di dalam server,
dan Lorong dingin berfungsi untuk mengalirkan hawa dingin ke server. Hal ini akan
membuat udara dingin dan panas tidak akan tercampur dan pengendalian
temperatur di sekitar ruangan dapat diukur secara optimal. Teknik ini
dinamakan economizer cooling.
https://www.climanusa.com/berita-climanusa/sistem-cooling-data-center-thermal-
management/
Jawab :
Instalasi Sistem Keamanan (Security) Sistem keamanan terdiri dari pengamanan fisik
dan non-fisik. Fitur sistem pengamanan fisik meliputi akses user ke data center. Akses
berupa kunci untuk memasuki ruangan (kartu akses atau biometrik). Akses diberikan
juga untuk petugas keamanan yang mengawasi keadaan data center (baik di dalam
maupun di luar). Pengamanan fisik juga dapat diterapkan pada seperangkat infrastruktur
dengan melakukan penguncian dengan kunci gembok tertentu. Pengamanan non fisik
dilakukan terhadap bagian software atau sistem yang berjalan pada perangkat tersebut,
antara lain dengan memasang beberapa perangkat lunak keamanan seperti access
control list, firewalls, IDSs dan host IDSs, fitur fitur keamanan pada Layer 2 (datalink
layer) dan Layer 3 (network layer) disertai dengan manajemen keamanan [2].
Perancangan desain untuk Puslitbang Jalan Jembatan hanya pada sistem keamanan
fisik. Perancangan sistem keamanan fisik dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pemasangan
akses keamanan pada ruang di data center yang terdiri dari pintu akses (access door)
baik yang menggunakan finger scan maupun yang menggunakan RFID / smart card,
dan monitoring keamanan yang berlangsung dengan menggunakan CCTV. Pada
gambar 7 desain memperlihatkan titik penempatan akses masuk ke ruang power,
server, dan ruang monitor menggunakan finger scan, sedangkan smart card digunakan
apabila tim pengelola data center mendapat pekerjaan atau dinas yang mengharuskan
pergi ke luar kota selama beberapa hari. Terdapat pendelegasian tugas kepada pihak
atau seseorang yang bisa dipercaya untuk dapat mengelola ruangan data center. Pada
gambar 9, monitoring aktivitas pada data center menggunakan 5 kamera CCTV (Closed
Circuit Television) yang diletakkan pada area – area strategis untuk dapat memonitor
segala kegiatan pada ruang data center.
https://adoc.pub/perancangan-instalasisistemkeamanandatacenter