Anda di halaman 1dari 16

KERTAS KERJA UJIAN  

Semester : Ganji / Genap / Pendek*) Tahun akademik : 2020/2021

           

Nomor Induk Mahasiswa  41819010048 Nomor Ujian : 29 Paraf Mahasiswa

Nama   Erlin Setyowati


 
Fakultas / Program Studi Sistem Informasi Paraf Pengawas

Mata Kuliah    Teknologi dan Manajemen Pusat Data  

Dosen    Riri Fajriah, S.Kom, MM Nilai Ujian (00-100)

Waktu   Hari Tanggal Jam Ruang  


 
Pelaksanaan Ujian   Rabu 7 Juli 2021 10:15 C- 312
JAWABAN UAS MATA KULIAH TMPD

KAJIAN TEKNIS PERANCANGAN DATA CENTER

PT. Eka Jaya Perkasa berencana untuk membangun infrastruktur pusat data (data center)
dengan tahapan aktivitas yang akan dilakukan adalah sesuai dengan informasi pada bagan
berikut ini :

Berdasarkan rancangan proses pembangunan data center seperti pada bagan diatas, maka
Anda diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut ini :

Pertanyaan Kasus 3

1. Jelaskan resiko-resiko yang mungkin akan dihadapi pada pembangunan infrastruktur


data center pada tahapan proses :

a. Pemilihan lokasi

Jawab :

Pemilihan lokasi pada infrastruktur pembangunan data center dengan berbagai


layanan , juga harus memiliki kapasitas yang memadai dan penempatan data center
dilokasi tertentu harus memperhatikan kondisi lingkungan dari lokasi. Pemilihan
lokasi ini sebenarnya memang tidak mudah karena harus juga melalui sistem
pengamatan atau survey untuk sekedarnya. Lokasi yang dipilih tentu melihat secara
geografis nya terlebih dahulu. Dalam hal ini ada pengaruhnya dengan kondisi
lingkungan yang ada disekitaranya. Untuk menajdikan lokasi sesuai dengan
kebutuhan data center sangat penting memilih geografis yang stabilan jelas memiliki
batasan - batasan wilayahnya. Hal ini tentunya dilihat dari segi keamanan yang
ada. Lokasi data center Indonesia yang aman untuk operasional data center adalah
yang aman dari berbagai macam bahaya seperti kebakaran, bencana alam, getaran
dan bahkan terhindar dari human eror. Dengan memperhatikan berapa hal ini tentu
akan membuat para pengguna data mudah untuk mempercayakan penyimpanan
data dengan aman. Selain itu keberadaan lokasi yang dinyatakan strategis juga
dapat menentukan kondisi koneksi yang stabil, seperti :

- Daerah disekitar dam, waduk, bendungan atau rawa juga bukan daerah aman.
Bisa saja karena curah hujan yang tinggi rawa menjadi meluap atau dam, waduk,
bendungan jebol karena tidak kuat menahan volume air yang besar. Kecuali jika
lokasi kita berada diposisi lebih tinggi dari dam, waduk, bendungan dan rawa.

- Kebakaran, kebakaran bisa terjadi jika instalasi listrik terlalu tua. Kalau instalasi
listriknya belum pernah dilakukan perombakan atau penggantian, maka
kemungkinan adanya korsleting listrik akan besar atau kemungkinan terbakarnya
kabel karena beban yang melewati melebihi kemampuan kabel. Untuk itu, jika
kita menginginkan membuat data center di bangungan yang sudah tua, pastikan
bahwa instalasi listriknya masih mampu melewatkan beban yang dialirkan ke
data center. Atau jika perlu lakukan perombakan total atas instalasi listriknya,
sehingga kita bisa mendesain ulang instalasinya sesuai dengan kebutuhan kita.
Pastikan juga agar detektor kebakaran dan alat pemadam kebakaran tersedia
dilokasi, ini berlaku untuk data center yang menempati gedung tua maupun
gedung baru.

- Transportasi, data center harus bisa dijangkau dengan mudah, jangan terlalu
jauh agar tidak kesulitan untuk operasional sehari hari

https://indrariawan.wordpress.com/2007/02/16/memilih-lokasi-data-center-yang-
ideal/

https://memilih-lokasi-data-center-indonesia-dengan-cermat
b. Evaluasi Infrastruktur Bangunan

Jawab :

Evaluasi insfratuktur bangunan data center. Dimana dalam Infrastruktur Data


Center tersebut, kita kembangkan lagi menjadi beberapa bagian-bagian
terpisah, namun saling berkaitan secara fungsi, diantara : Space, Partisi,
Ceiling dan Raised Floor. Yang tujuannya untuk memudahkan kita dalam
perencanaan dan pengembangan infrastruktur pada Data Center. Langkah
pertama ketika mengevaluasi lokasi yang cocok untuk lokasi Data Center dan
penentuan bagaimana lokasi tersebut dipetakan. Hal ini berkaitan dengan
peraturan pemerintah untuk penggunaan lokasi dan juga aspek keamanan
Data Center itu sendiri. Harus diperhatikan juga lokasi yang berada disekitar
area Data Center, apakah berupa perumahan, kawasan industri, perkantoran,
atau lahan pertanian. Sehingga kita bisa mengantisipasi dari awal
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dimasa depan. Pemetaan masih
harus tetap dilakukan, walaupun membangun Data Center pada bangunan
yang sudah ada sebelumnya. Selain itu, lokasi Data Center yang dipilih
hendaknya terhindar dari resiko-resiko seperti berikut ini : Bencana Alam,
Polusi, Interferensi Elektromagnetik,Getaran.

Setelah ditentukan lokasi yang tepat untuk pembangunan Data Center, maka
langkah selanjutnya yang dilakukan adalah,identifikasi infrastruktur untuk Data
Center dari berbagai aspek, yang meliputi Ruang Utama dan Ruang
Pendukung yang harus dimiliki oleh sebuah Data Center itu sendiri. Untuk
mendapatkan kinerja Data Center yang optimal, maka Data Center
membutuhkan space atau ruangan yang layak untuk penempatan perangkat
ICT dan infrastruktur pendukung data center. Berikut adalah space atau
ruangan yang dibutuhkan dalam perencanaan sebuah Data Center jika
mengacu pada konsep dengan stadarisasi global : Computer Room, Loading
Dock, Electrical Room, Network & Communication Room, Staging Area,
Storage Room, Network Operations Center, Backup Room, Media Storage
Area dan Vendor Service Area. Dan trend ruangan pendukung Data Center
saat ini, telah berevolusi dengan diterapkannya : Command Center, Cyber
Monitoring Room dan Digital Forensic Room.
Menurut saya Pada kondisi saat ini data center di PT. Eka Jaya, belum memiliki
perencanaan infrastruktur bangunan seperti ruangan pendukung data center. Dari
hasil pengamatan ruang pendukung yang terdapat pada data center PT. Eka Jaya
belum mengakomodir ruangan data center yang ada. Belum terdapatnya rungan
khusus untuk menyimpan barang atau perlengkapan baru. Sehingga mengakibatkan
menumpuknya barang atau perlengkapan pada ruang data center. Belum
terdapatnya juga entrance room yang berfungsi untuk menampung tamu atau
seseorang yang akan masuk ke data center, melainkan langsung masuk ke ruang
pegawai.

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/coreit/article/download/3532/pdf evaluasi
instratuktur bangunan data center

https://infrastruktur-bangunan.com/design-pembangunan-data-center/

c. Mendesain Ruangan

Jawab :

Konsep Design dalam Membangun Data Center, merupakan hal yang perlu di
pikirkan secara matang pada awal perencanaan pembangunan data center oleh
para kontraktor untuk tujuan fleksibilitas dan skalabilitas, artinya jika suatu saat ada
perubahan baik pada teknologi yang dipakai maupun kebijakan serta perubahan misi
maka data center tersebut tidak terlalu sulit untuk mengadopsi perubahan tersebut.

Berikut beberapa konsep perancangan data center :

1. Kriteria Perancangan Data Center

4 tingkatan data center (Data Center Tier Level) mulai dari Tier 1 yang terendah
sampai tier 4 yang tertinggi dengan pertimbangan sistem pengendalian kelistrikan
yang dapat diandalkan hingga hampir mencapai 100% sehingga tidak ada gangguan
pada layanan yang diberikan. Sistem kelistrikan pada data center perlu di dukung
pasokan listrik dari berbagai sumber, baik dari PLN, PGN, dan diberikan cadangan
Genset minimal 2 buah berkapasitas 1.5 mega watt yang di kontrol secara otomatis
oleh sebuah panel sistem kelistrikan pada gedung data center yang akan di bangun.
Sistem pencegahan kebakaran dapat menggunakan detektor asap dan fire
suppression system yang memenuhi standard data center secara internasional.
Sistem pengaturuan suhu dalam ruangan data center membutuhkan chiller yang
menyemprotkan buih air dengan jarak yang aman diatas rack server. Sistem
pendingin, chiller, dan pengatur kelembaban ruangan harus dalam satu sistem
pengendali yang terhubung dengan seluruh perangkat tersebut (ter-integrasi). Data
center yang memenuhi syarat Tier 3 dan 4 merupakan data center yang
diperbolehkan melayani kebutuhan perusahaan sektor keuangan dan perbankan
seperti pasar saham, asuransi, dan bank. Demikian untuk pemerintahan, seharusnya
juga disyaratkan memakai data center Tier 3 paling minimal walaupun tidak melayani
24 jam sehari, 7 hari seminggu.

2. Sistem Pengendalian Gedung

Perancangan dan implementasi pembangunan data center sebagai sebuah fasilitas


penempatan infrastruktur IT yang terintegrasi harus dapat meng-optimalkan
penggunaan listrik, alokasi ruang dan sistem mekanis lainnya. Kestabilan listrik
untuk perangkat IT merupakan hal kritis yang perlu diperhatikan, UPS dan PDU (unit
ditribusi tenaga) dapat digunakan dalam hal ini, sehingga resiko korsleting dapat
jauh di minimalisir. Sistem pengamanan gedung dapat menggunakan sensor
biometrik mulai dari masuk lift sampai ke ruangan data center, karena sebuah data
center menyimpan banyak data dan sistem aplikasi untuk melayani jutaan orang.
Demikian security secara software dan perangkat jaringan juga perlu diberikan
ruangan khusus agar ada ruangan untuk monitoring keamanan pdaa data center.
Ruangan untuk Genset, Gardu Listrik, dan Sistem Panel seluruh Fasilitas Gedung
dapat di tempatkan di lantai paling bawah atau basement.

3. Perancangan Ruangan Data Center

Beberapa hal penting dalam perencanaan ruangan di data center adalah sebagai
berikut :

 Area Raised Floor


 Area ruangan data center termasuk layout rack server
 Area Kantor Data Center
 Area ruangan peralatan pendukung
 Ruangan konferensi dan meeting room
 Ruangan Telekomunikasi
 Ruangan Meet-me-room
 Ruangan bongkar muat
 Ruangan sistem mekanik dan sistem kelistrikan baik untuk Genset, Cadangan
bahan bakar genset, tengki air, PDU, switch panel, panel distribusi listrik dan
pengatur suhu serta kelembaban
 Ruangan monitoring data center dan jaringan
 Ruangan keamanan terpusat

4. Arstiektur Data Center

Sistem pengendalian lingkungan data center perlu perencanaan arsitektur yang


memenuhi kriteria sebagai berikut :

- Penggunan material bahan bangunan yang terbaik, seperti lantai dan semen
tahan api
- Bangunan yang tahan goncangan hingga 8.5 skala richter
- Tinggi bangunan dari permukaan jalanan depan

- Atap gedung yang terlindungi water cooling system dan menggunakan bahan
akustik
- Fasilitas akses bongkar muat
- Akses keluar masuk terpusat hanya melawati satu atau maksimal dua pintu
masuk.
- Fasilitas umum

- Sistem ventilasi udara (air flow intake)


- Penggunaan pagar baik untuk pintu depan gedung maupun untuk ruangan
perlengkapan mekanik dan kelistrikan.

http://www.ruang-server.com/2020/10/konsep-design-pembangunan-data-
center.html

d. Pengaturan Peralatan

Jawab :

Berdasarkan bagan PT. Eka Jaya Perkasa resiko-resiko yang mungkin akan
dihadapi pada pembangunan infrastruktur data center pada tahapan proses
pengaturan peralatan yaitu kerusakan peralatan yang signifikan dapat semata-mata
terjadi karena asap atau pembakaran produk-produk lain menyerang peralatan
elektronik. Contoh sebuah sistem peringatan proteksi dini adalah air  sampling
smoke detection systems yang menyediakan proteksi level lain untuk ruang
computer dan fasilitas-fasilitas pintu masuk terkait, ruang mekanik, dan ruang listrik.
Sistem itu juga disediakan sebagai pengganti smoke detectors biasa, karena
kesensitifannya dan kapabilitas deteksinya jauh melampaui detektor konvensional.

Selain itu, resiko yang mungkin akan dihadapi PT. Eka Jaya Perkasa adalah Suhu
pada computer room sangat tidak ideal, adapun penyebabnya dikarenakan kondisi
ac yang aktif tersebut tidak berjalan normal dan dengan adanya celah pada jendela
serta kondisi dinding yang dibolongi maka membuat ac dalam ruangan tidak optimal
dalam melakukan pendinginan. Disisi lain belum adanya sistem control HVAC
(heating, ventilation, air conditioning) dan raised floor yang membuat flow udara
panas yang dihasilkan server pada kabinet bercampur dengan udara dingin yang
dihasilkan AC.
http://is.its.ac.id/pubs/oajis/index.php/file/download_file/1428pengaturan peralatan
data center

e. Pelabelan dan Penandaan

Jawab :

Sistem listrik pada DC tanpa pelabelan dan dokumentasi yang baik akan dapat
membahayakan user DC karena kabel-kabel pada DC bisa saja bertegangan sangat
tinggi. Oleh karenanya, maka diterapkan sistem pelabelan dan dokumentasi yang
baik untuk sebuah DC. Kriteria yang harus dipenuhi untuk pelabelan dan
dokumentasi adalah jelas, konsisten, tidak ada yang ambigu dan up-to-date. Untuk
lebih lengkapnya dapat dilihat pada bagian perancangan.

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/coreit/article/download/3532/pdf
pelabelan dan penandaan data center

2. Jelaskan syarat-syarat dan standarisasi yang perlu dipenuhi ketika akan melakukan
proses instalasi Overhead atau Raised Floor agar operasional data center dapat
berjalan dengan baik ?
Jawab :

 Ruangan dibawah lantai harus tetap dijaga kebersihannya dan bebas dari karat.
Tekanan udara pada area bawah raised floor harus dijaga kestabilannya dan
dipelihara secara berkala.
 Raised floor dibersihkan dengan sistem vakum yang dilengkapi dengan filter HEPA /
S-class (hospital grade) dan dilakukan secara berkala.

 Pemeliharaan struktur lantai ditujukan untuk menjaga raised floor dari korosi dan
karat, integritas lantai harus dijaga dengan mengganti bagian yang rusak atau sudah
kurang baik.

 Raised floor harus dapat diketahui sanggup menahan beban sampai berapa kilo
gram, agar penempatan peralatan tidak merusak struktur raised floor.

https://mobnasesemka.com/infrastruktur-data-center/

3. Jelaskan menurut pendapat Anda bagaimana strategi yang tepat untuk menjamin
sistem listrik yang dapat berfungsi secara optimal dalam operasional data center
untuk mencegah terjadinya kondisi mati listrik dan dapat menghambat transaksi
bisnis perusahaan melalui sistem informasi yang digunakan ?

Jawab :

Strategi yang bisa digunakan adalah data center dapat bertahan hingga 72 jam dengan
sokongan genset n+1 dan stok solar, sehingga perusahaan dapat menjamin pengoperasian
penuh tanpa henti untuk aktivitas pusat penyimpanan data. Jika terjadi pemadaman pada
data center itu tidak mempengaruhi kinerja operasional di pusat penyimpanan data karena
seluruh sistem backup berjalan dengan lancar hingga mencapai 4 hari tanpa perlu isi ulang
bahan bakar solar.

https://teknologi.bisnis.com/read/20190804/282/1132415/pemadaman-listrik-bagaimana-
dampaknya-ke-adata-center

4. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari instalasi sistem pendingin (cooling) dengan
menerapkan metode row cooling oriented ?
Jawab :

a. Kelebihan dari instalasi sistem pendingin (cooling) dengan menerapkan metode row
cooling oriented :
Sistem pendingin pada data center dibuat untuk menjaga kestabilan temperatur yang
cocok untuk data center. Keadaan temperatur dan kelembapan yang harus dijaga di
dalam data center: Temperatur kering: 200C - 250C (680F-770F), dengan rata-rata
keadaan temperatur normal diset menjadi 220C±10C. Kelembapan relatif: 40%-50%,
dengan titik normal berada pada 45%±5%.  Memiliki skalabilitas dan adaptabilitas yang
sangat baik Sudah terstandardisasi Sederhana namun cerdas Manajemen yang baik
Tipe-tipe Konfigurasi Distribusi Udara Yang perlu diperhatikan dalam mendesain sistem
pendingin adalah jalur yang jelas dari sumber pendingin ke server/perangkat pada data
center. Ada 3 jenis aliran distribusi udara yang terjadi, yaitu: flooded, locally ducted, dan
fully ducted. APC White Paper 55, Air Distribution Architecture Options for Mission
Critical Facilities memberikan gambaran mengenai ke-9 metode aliran udara disertai
trade-off untuk masing-masing aliran Pendefinisian Kebutuhan Sistem Pendingin
Menentukan kebutuhan sistem pendingin yang dibutuhkan untuk sebuah data center
diperlukan input berupa jumlah panas yang dihasilkan dari perlengkapan IT dan sumber
panas lainnya di data center. Pengukuran kebutuhan menggunakan standar watts.
Kemudian setelah output panas didefinisikan maka pertimbangan-pertimbangan berikut
harus diperhatikan: 1. Ukuran beban pendingin dari perangkat (termasuk perangkat
penghasil energi) 2. Ukuran beban pendingin untuk gedung 3. Sistem pendingin harus
dapat mengantisipasi efek humidifikasi, redundansi bila diperlukan, dan untuk kebutuhan
masa mendatang Perangkat Sistem Pendingin Kegiatan pengaturan temperatur dan
sirkulasi udara yang dikenal sebagai HVAC (heating, ventilation, air conditioning),
bertujuan untuk menjaga agar temperatur tetap dalam keadaan rendah dan konstan .

b. Kekurangan dari instalasi sistem pendingin (cooling) dengan menerapkan metode row
cooling oriented :
Room Oriented Cooling System Menunjukkan daerah yang perangkat sedikit lebih
dingin dan daerah yang perangkatnya lebih lebih padat panas. Akibatnya udara yang
hangat bisa kembali masuk ke dalam Room Oriented Cooling System Masih
konvensional dan kurang efektif karena udara panas dan udara dingin bercampur serta
flow udara dingin yang dibutuhkan oleh perangkat kurang tepat, yaitu beberapa area
bisa sangat dingin, beberapa area lainnya temperaturnya tinggi. Menimbulkan udara
hangat akibat bertemunya udara panas dan dingin berdampak pada meningkatnya
proses kondensasi sehingga humiditynya jadi lebih lembab. Lebih rumit jika ada
keperluan penambahan kapasitas di posisi tertentu, analisa redudansinya juga lebih
kompleks, jika salah perhitungan, apabila salah satu CRAC/PAC mati perangkat IT di
ruang datacenter bisa overheat. Secara anggaran, sering oversizing karena performansi
sistem sulit diprediksi dan tidak efektifnya penggunaan udara dingin yang keluar dari
CRAC/PAC ke perangkat IT. Row Oriented Cooling System Row Oriented Cooling
System.

https://docplayer.info/47818747-3-7sistem-pendingin-data-center.html

5. Jelaskan menurut pendapat Anda resiko-resiko yang mungkin terjadi dalam hal :
a. Tata kelola layout dalam penataan perangkat hardware dan sistem jaringan pada
operasional data center ! :
Jawab :
- Lokasi Pembangunan Data Center
Lokasi data center dapat di dalam gedung perusahaan maupun di luar gedung
perusahaan, tergantung pada maksud dan tujuan pada data center yang akan di bangun
tersebut. Diluar hal tersebut, sebagai salah satu fungsi data center yang utama selain
untuk keberlangsungan aktivitas operasional adalah untuk mitigasi bencana. Dalam hal
ini sebaiknya data center tersebut dibangun di luar lokasi perusahaan atau di luar
tempat aktivitas utama.

- Kriteria Perancangan Data Center


 Availability Data center diciptakan untuk mampu memberikan operasi yang
berkelanjutan dan terus-menerus bagi suatu perusahaan baik dalam keadaan
normal maupun dalam keadaan terjadinya suatu kerusakan yang berarti atau
tidak. Data center harus dibuat sebisa mungkin mendekati zero-failure untuk
seluruh komponennya.
 Scalability dan flexibility Data center harus mampu beradaptasi dengan
pertumbuhan kebutuhan yang cepat atau ketika adanya servis baru yang
harus disediakan oleh data center tanpa melakukan perubahan yang cukup
berarti bagi data center secara keseluruhan.
 Security Data center menyimpan berbagai aset perusahaan yang berharga,
oleh karenanya sistem keamanan dibuat seketat mungkin baik pengamanan
secara fisik maupun pengamanan non-fisik.
 4 tingkatan data center (Data Center Tier Level) mulai dari Tier 1 yang
terendah sampai tier 4 yang tertinggi dengan pertimbangan sistem
pengendalian kelistrikan yang dapat diandalkan hingga hampir mencapai
100% sehingga tidak ada gangguan pada layanan yang diberikan. Sistem
kelistrikan pada data center perlu di dukung pasokan listrik dari berbagai
sumber, baik dari PLN, PGN, dan diberikan cadangan Genset minimal 2
buah berkapasitas 1.5 mega watt yang di kontrol secara otomatis oleh
sebuah panel sistem kelistrikan pada gedung data center yang akan di
bangun. Sistem pencegahan kebakaran dapat menggunakan detektor asap
dan fire suppression system yang memenuhi standard data center secara
internasional Sistem pengaturuan suhu dalam ruangan data center
membutuhkan chiller yang menyemprotkan buih air dengan jarak yang aman
diatas rack server. Sistem pendingin, chiller, dan pengatur kelembaban
ruangan harus dalam satu sistem pengendali yang terhubung dengan seluruh
perangkat tersebut (ter-integrasi). Data center yang memenuhi syarat Tier 3
dan 4 merupakan data center yang diperbolehkan melayani kebutuhan
perusahaan sektor keuangan dan perbankan seperti pasar saham, asuransi,
dan bank. Demikian untuk pemerintahan, seharusnya juga disyaratkan
memakai data center Tier 3 paling minimal walaupun tidak melayani 24 jam
sehari, 7 hari seminggu.
- Sistem Pengendalian Gedung
Perancangan dan implementasi pembangunan data center sebagai sebuah fasilitas
penempatan infrastruktur IT yang terintegrasi harus dapat meng-optimalkan
penggunaan listrik, alokasi ruang dan sistem mekanis lainnya. Kestabilan listrik
untuk perangkat IT merupakan hal kritis yang perlu diperhatikan, UPS dan PDU (unit
ditribusi tenaga) dapat digunakan dalam hal ini, sehingga resiko korsleting dapat
jauh di minimalisir. Sistem pengamanan gedung dapat menggunakan sensor
biometrik mulai dari masuk lift sampai ke ruangan data center, karena sebuah data
center menyimpan banyak data dan sistem aplikasi untuk melayani jutaan orang.
Demikian security secara software dan perangkat jaringan juga perlu diberikan
ruangan khusus agar ada ruangan untuk monitoring keamanan pdaa data center.
Ruangan untuk Genset, Gardu Listrik, dan Sistem Panel seluruh Fasilitas Gedung
dapat di tempatkan di lantai paling bawah atau basement.
- Perancangan Ruangan Data Center
Beberapa hal penting dalam perencanaan ruangan di data center adalah sebagai
berikut:
 Area Raised Floor
 Area ruangan data center termasuk layout rack server
 Area Kantor Data Center
 Area ruangan peralatan pendukung
 Ruangan konferensi dan meeting room
 Ruangan Telekomunikasi
 Ruangan Meet-me-room
 Ruangan bongkar muat
 Ruangan sistem mekanik dan sistem kelistrikan baik untuk Genset,
Cadangan bahan bakar genset, tengki air, PDU, switch panel, panel distribusi
listrik dan pengatur suhu serta kelembaban
 Ruangan monitoring data center dan jaringan
 Ruangan keamanan terpusat Sebuah data center harus memiliki cadangan
listrik yang lebih dari total kebutuhan berjalan untuk menjamin
keberlangsungan operasional sehari-hari.

- Arstiektur Data Center


Sistem pengendalian lingkungan data center perlu perencanaan arsitektur yang
memenuhi kriteria sebagai berikut :
 Penggunan material bahan bangunan yang terbaik, seperti lantai dan semen
tahan api
 Bangunan yang tahan goncangan hingga 8.5 skala richter
 Tinggi bangunan dari permukaan jalanan depan
 Atap gedung yang terlindungi water cooling system dan menggunakan bahan
akustik
 Fasilitas akses bongkar muat
 Akses keluar masuk terpusat hanya melawati satu atau maksimal dua pintu
masuk.
 Fasilitas umum
 Sistem ventilasi udara (air flow intake)
 Penggunaan pagar baik untuk pintu depan gedung maupun untuk ruangan
perlengkapan mekanik dan kelistrikan.
https://mobnasesemka.com/design-pembangunan-data-center/

b. Implementasi sistem pendingin (cooling) data center !


Jawab :

a. Proses sistem cooling data center :


- Pendingin server digunakan untuk mengendalikan suhu di dalam perangkat IT,
Teknik cooling server ada beberapa cara, ada yang menggunakan cairan untuk
dapat membuang hawa panas pada perangkat IT. Namun, ada pula yang lebih
umum yang menggunakan pendingin udara.

- Pendingin Lorong dan Ruangan, ini berfungsi sebagai bentuk terjadinya


peningkatan panas, karena terkadang udara panas dari sebuah server dapat
tercampur dan ini akan mengarah ke sistem cooling yang bisa berakibat pada sistem
cooling tidak berjalan secara efektif.

- Pembuangan hawa panas lewat sistem Lorong panas dan dingin. Cara ini
merupakan hal yang wajib dilakukan para operator data center untuk dapat sertifikasi
tier III. Lorong panas biasanya untuk aliran hisapan udara panas di dalam server,
dan Lorong dingin berfungsi untuk mengalirkan hawa dingin ke server. Hal ini akan
membuat udara dingin dan panas tidak akan tercampur dan pengendalian
temperatur di sekitar ruangan dapat diukur secara optimal. Teknik ini
dinamakan economizer cooling.
 

b. Kriteria perancangan sistem cooling data center


- Pada umumnya, distributor penyedia layanan data center akan mengukur tingkat
panas udara dalam satuan watt atau meter persegi. Dalam setiap sistem cooling
terutama di lokasi yang tertutup sangat penting memperhatikan volume udara yang
dihasilkan oleh sistem cooling untuk dapat memenuhi syarat kebutuhan perangkat IT
secara keseluruhan. Peningkatan panas dalam data center biasanya dapat diukur
lewat perbedaan suhu udara dingin yang masuk dalam rak server serta ke
pembuangan udara panas atau yang disebut delta. Aliran udara ini dapat diukur
dalam volume meter kubik per menit.
- Desainer data center juga perlu mengetahui pengukuran beban panas (delta) jika
tidak, pengukuran tersebut akan dilakukan oleh produsen peralatan cooling yang
dapat mengakibatkan aliran udara tidak sesuai dengan persyaratan infrastruktur data
center. Demikian juga untuk posisi peralatan atau mesin sistem cooling yang akan
diletakkan di sebelah mana, ini merupakan keputusan antara desain dengan pemilik
bisnis data center, serta harus ada kesepakatan yang jelas mengenai seberapa
panas yang dapat ditoleransi karena masalah cuaca atau pemanasan global.
- Pemilik data center dan juga desainer data center harus saling memahami tujuan
keandalan mengenai data center tersebut, dari segi perancangan mekanis, segi
kelistrikan, dan segi pengendalian untuk mendukung tujuan tersebut supaya biaya
pembangunan data center pun tidak akan berlebihan dan lebih efektif.

https://www.climanusa.com/berita-climanusa/sistem-cooling-data-center-thermal-
management/

c. Instalasi sistem keamanan (security) data center !

Jawab :

 Instalasi Sistem Keamanan (Security) Sistem keamanan terdiri dari pengamanan fisik
dan non-fisik. Fitur sistem pengamanan fisik meliputi akses user ke data center. Akses
berupa kunci untuk memasuki ruangan (kartu akses atau biometrik). Akses diberikan
juga untuk petugas keamanan yang mengawasi keadaan data center (baik di dalam
maupun di luar). Pengamanan fisik juga dapat diterapkan pada seperangkat infrastruktur
dengan melakukan penguncian dengan kunci gembok tertentu. Pengamanan non fisik
dilakukan terhadap bagian software atau sistem yang berjalan pada perangkat tersebut,
antara lain dengan memasang beberapa perangkat lunak keamanan seperti access
control list, firewalls, IDSs dan host IDSs, fitur fitur keamanan pada Layer 2 (datalink
layer) dan Layer 3 (network layer) disertai dengan manajemen keamanan [2].
Perancangan desain untuk Puslitbang Jalan Jembatan hanya pada sistem keamanan
fisik. Perancangan sistem keamanan fisik dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pemasangan
akses keamanan pada ruang di data center yang terdiri dari pintu akses (access door)
baik yang menggunakan finger scan maupun yang menggunakan RFID / smart card,
dan monitoring keamanan yang berlangsung dengan menggunakan CCTV. Pada
gambar 7 desain memperlihatkan titik penempatan akses masuk ke ruang power,
server, dan ruang monitor menggunakan finger scan, sedangkan smart card digunakan
apabila tim pengelola data center mendapat pekerjaan atau dinas yang mengharuskan
pergi ke luar kota selama beberapa hari. Terdapat pendelegasian tugas kepada pihak
atau seseorang yang bisa dipercaya untuk dapat mengelola ruangan data center. Pada
gambar 9, monitoring aktivitas pada data center menggunakan 5 kamera CCTV (Closed
Circuit Television) yang diletakkan pada area – area strategis untuk dapat memonitor
segala kegiatan pada ruang data center.

https://adoc.pub/perancangan-instalasisistemkeamanandatacenter

Anda mungkin juga menyukai