Oleh :
Nama : Afli Sindri Dacosta Alnabe
NIM : PO1530333319798
II
ABSTRACK
` Washing hands is a way to clean both hands from dirt and dust on the
hands by washing with soap and running water.The purpose of this study is the
level of students' knowledge about washing hands with soap in East Kupang 3
Elementary School in 2020 Every year, as many as 3.5 million children
worldwide die before reaching the age of five due to diarrheal disease and ARI.
Washing hands with soap can also prevent skin infections, eyes, worms that live
in the intestines, SARS, and bird flu. The knowledge of elementary school
children about knowledge of how to wash hands in the good category that is equal
to 62.5%. The majority (93.7%) of the subjects cleaned between their fingers
when washing their hands. 46 subjects washed their hands before eating, after
eating, after taking out the trash, and after having direct contact with the sick.
There were 37 subjects (77.1%) who agreed that the effective time to wash hands
was 15-20 seconds. 42 subjects (87.5%) agreed that the benefits of washing hands
were reducing skin infections.
Tingkat : IA
III
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat serta petunjukNya sehingga penulisan laporan penelitian yang berjudul
“Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Cuci Tangan Pakai Sabun di Sekolah Dasar
Negeri 3 Kupang Timur Tahun 2020” dapat terselesaikan dengan baik.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa penulisan laporan penelitian ini
tidak lepas dari bimbingan, bantuan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk kebaikan laporan penelitian ini di masa yang akan datang.
Penulis berharap semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi
pembaca khususnya yang membutuhkan.
Penulis
IV
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
ABSTRAK……………………………………………………………………..ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................iv
KATA PENGANTAR.........................................................................................v
DAFTAR ISI .......................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................1
B. Pembatasan masalah…………………………………………………….....1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan Penelitian............................................................................................2
D. Manfaat Penelitian...........................................................................................2
BAB II TINJAUAN MASALAH
A. Pengetahuan Mencuci Tangan………………………………………….....3
E. Kerangka Konsep………………………………………………………….10
V
A. Hasil Penelitian...............................................................................................14
B. pembahasan ………………………………………………………………...14
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................17
B. Saran..............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
VI
BAB I
PENDAHULUAN
B. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih focus, sempurna dan mendalam
maka penulis memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi
1
variabelnya. Oleh sebab itu, penulis membatasi diri hanya dengan ”Tingkat
pengetahuan siswa tentang cuci tangan pakai sabun di Sekolah Dasar Negeri 3
Kupang Timur Tahun 2020”. Pengetahuan ini dipilih karena perilaku mencuci
tangan sangat berpengaruh pada kesehatan diri
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mencuci tangan adalah teknik yang sangat mendasar dalam mencegah dan
mengendalikan infeksi, dengan mencuci tangan dapat menghilangkan sebagian
besar mikroorganisme yang ada di kulit (Hidayat, 2005).
Mencuci tangan dengan air saja lebih umum dilakukan, namun hal ini
terbukti tidak efektif dalam menjaga kesehatan dibandingkan dengan mencuci
tangan dengan sabun. Menggunakan sabun dalam mencuci tangan sebenarnya
menyebabkan orang harus mengalokasikan waktunya lebih banyak saat mencuci
tangan, namun penggunaan sabun menjadi efektif karena lemak dan kotoran yang
3
menempel akan terlepas saat tangan digosok dan bergesek dalam upaya
melepasnya. Didalam lemak dan kotoran yang menempel inilah kuman penyakit
hidup. Efek lainnya adalah, tangan menjadi harum setelah dicuci dengan
menggunakan sabun dan dalam beberapa kasus, tangan yang menjadi wangilah
yang membuat mencuci tangan dengan sabun menjadi menarik untuk dilakukan.
4
yang intensif pada komunitas secara langsung. Komunitas yang mendapatkan
intervensi dan komunitas pembanding yang mirip yang tidak mendapatkan
intervensi menunjukkan bahwa jumlah penderita diare berkurang separuhnya.
Segala jenis sabun dapat digunakan untuk mencuci tangan baik itu sabun
biasa, sabun antiseptik, ataupun sabun cair. Namun sabun antiseptik atau anti
bakteri seringkali dipromosikan lebih banyak pada publik. Hingga kini tidak ada
penelitian yang dapat membuktikan bahwa sabun antiseptik atau disinfektan
tertentu dapat membuat seseorang rentan pada organisme umum yang berada di
alam.
Perbedaan antara sabun antiseptik dan sabun biasa adalah, sabun ini
mengandung zat anti bakteri umum seperti Triklosan yang memiliki daftar
panjang akan resistensinya terhadap organisme tertentu. Namun zat ini tidak
resisten untuk organisme yang tidak terdapat didaftar, sehingga mereka mungkin
tidak seefektif apa yang diiklankan.
5
C. Cara Mencuci Tangan
Cuci tangan dengan sabun biasa dan air sama efektifnya dengan cuci
tangan menggunakan sabun anti mikrobial, iritasi kulit jauh lebihrendah apabila
menggunakan sabun biasa. Cuci tangan sebaiknya dilakukan sebelum memeriksa
atau kontak langsung dengan pasien,sebelum memakai sarung tangan bedah steril
atau DTT, setelah keduatangan terkontaminasi (memegang instrument yang kotor
dan alatlainnya, menyentuh selaput lendir, darah atau duh tubuh lainnya,
kontakyang lama dan intensif dengan pasien serta setelah melepas sarungtangan)
(Kusmiyati, 2010).
6
3. Waktu Untuk Mencuci Tangan
Menurut Proverawati dan Rahmawati (2012), waktu yang tepat
untuk mencuci tangan yaitu :
bepergian, dan
4. Langkah- langkah mencuci tangan
7
:
F. Jari jari yang dirapatkan sambil digosok ke telapak tangan, tangan kiri ke
kanan, dan sebaliknya
G. Gosok ibu jari secara berputar dalam genggaman tangan kanan, dan
sebaliknya
I. Gosok kedua kuku jari kanan memutar ke telapak tangan kiri, dan
sebaliknya
8
J basuh dengan air mengalir
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu cara paling efektif untuk
mencegah penyakit diare dan ISPA, yang keduanya menjadi penyebab utama
kematian anak-anak. Setiap tahun, sebanyak 3,5 juta anak-anak diseluruh dunia
meninggal sebelum mencapai umur lima tahun karena penyakit diare dan ISPA.
Mencuci tangan dengan sabun juga dapat mencegah infeksi kulit, mata, cacing
yang tinggal di dalam usus, SARS, dan flu burung
9
E. Kerangka Konsep
k
C
a
r
uu
n
n
i
t
T
a
k
e
p
g e
t
a
n
u
h
t
n
s
e
a
i
w
g i
u
c
i
a
Bk
n
a
t
g
k
i
b
p
a
s
d
n
u i
l
o
k
e
S
a
h
p
g
s
N
r
g
i
D
a
e
i
m
T
r
u
h
a
T
0
2
n
u
g
n
a
p
u
K
3
10
BAB III
METODE PENELITIAN
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
Dilihat dari jumlahnya, populasi dapat dibedakan populasi terhingga, yaitu
populasi yang jumlahnya dapat ditentukan dan populasi tak terhingga, yaitu
populasi yang jumlahnya sulit ditentukan.
Populasi dalam penelitian ini adalah anak – anak yang mengikuti
pendidikan formal sekolah dasar.
Subjek yang diambil adalah siswa-siswi kelas II di Sekolah Dasar Negeri
3 Kupang Timur Tahun 2020
11
2. Sampel
Berdasarkan perhitungan besar sampel, jumlah sampel yang dibutuhkan
dalam penelitian sebanyak 15 sampel, dengan jumlah siswa-siswi kelas II
sebanyak 10 anak
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri,
sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian
pengetahuan siswa tentang cuci tangan pakai sabun di Sekolah Dasar Negeri 3
Kupang Timur Tahun 2020
E. Defenisi Operasional
.Table 1.1 Definisi Operasional tingkat pengetahuan siswa tentang cuci tangan
pakai sabun di Sekolah Dasar Negeri 3 Kupang Timur Tahun 2020
Nama indikator kategori alat Skala
variabel ukur ukur
12
F. Instrumen Penelitian
1) Instrument untuk metode tes adalah tes atau soal tes
2) Instrument untuk metode angaket atau kuesioner adalah angket atau
kuesioner
4) Instrument untuk metode observasi adalah pedoman observasi atau dapat
juga chek – list
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pengertian pengumpulan data dan
instrumen penelitian adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengungkap
berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat dengan menggunakan berbagai
cara dan metode agar proses ini berjalan secara sisitematis dan lebih dapat
dipertanggung jawabkan kevaliditasnya.
13
3. Observasi
Teknik ini dilakukan dengan pengamatan, pencatatan sistematik,
pengambilan gambar, dan merasakan tentang gejala-gejala yang terjadi
disekitarnya. Observasi dilakukan di lokasi penelitian yaitu SD Negeri 001
Teratak.
D. Analisa Data
Pada metode analisis data ini hasil eksplorasi dari angket, dokumentasi,
observasi disimpulkan untuk menjawab rumusan masalah yang ada pada
penelitian. Data yang dikumpulkan diperoleh secara manual, yaitu dengan
pembagian angket pada siswa- siswi Sekolah Dasar Negeri 3 Kupang Timur
Tahun 2020Data tersebut yaitu identitas sampel meliputi kelas, umur, jenis
kelamin, pengetahuan tentang cara mencuci tangan yang baik, frekuensi mencuci
tangan, sarana mencuci tangan, manfaat ,mencuci tangan untuk kesehatan.
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pengetahuan tentang cara mencuci
tangan yang baik, langkah mencuci tangan, waktu mencuci tangan, media untuk
mencuci tangan, waktu mencuci tangan, dan manfaat mencuci tangan
14
BAB IV
HASIL PENELITIAN
10 1 4
Total 75 % 0,5 % 24 %
(%)
B. Pembahasan
15
kategori cukup 1 subjek (0,5) dan masih ada subjek yang masuk dalam kategori
kurang sebanyak 4 subjek (25%). Oleh karena itu, masih kurangnya pengetahuan
tentang cara mencuci tangan yang baik pada anak sekolah dasar disebabkan oleh
kurangnya pemberian informasi dari berbagai sumber. Hal tersebut dikarenakan
subjek masih ragu- ragu dalam menjawab setiap item yang tertulis.
Pengetahuan tidak terlepas dari pendidikan, baik pendidikan formal
maupun pendidikan nonformal. Peran orang- orang disekelilingnya untuk
memberikan pengarahan anak dalam mencuci tangan yang baik cukup besar.
Orangtua dan guru memiliki peranan penting dalam memberikan pengajaran dan
membiasakan anak- anak untuk hidup sehat yang berawal dari mencuci tangan
yang baik.
Mayoritas sebanyak 45 subjek (93,7%) membersihkan sela- sela jari pada
saat mencuci tangan. Hanya 3 subjek (6,3%) yang tidak membersihkan sela- sela
jari.
Selain itu, sebanyak 46 subjek mencuci tangan pada saat sebelum makan,
sesudah makan, setelah membuang sampah, dan setelah berkontak langsung
dengan orang sakit. Ini menunjukkan masih minimnya pengetahuan anak sekolah
dasar tentang langkah mencuci tangan yang benar. Ini juga terbukti bahwa hanya
17 subjek saja yang mencuci tangan setelah menggunakan handphhone. Padahal
handphone merupakan salah satu tempat dimana bersarangnya kuman dan bakteri.
Pengetahuan tentang cara mencuci tangan yang baik tidak terlepas dari
penggunaan media untuk mencuci tangan. Media yang biasa digunakan antara
lain air, air panas, sabun, cairan atau gel pembersih tangan, dan tisu basah. Dari
48 subjek, hanya 36 subjek saja yang memilih media berupa air dan sabun untuk
mencuci tangan. Padahal media utama untuk mencuci tangan adalah air yang
mengalir dan sabun. Kemudian sebanyak 21 subjek menggunakan media berupa
cairan atau gel pembersih tangan. Sebenarnya penggunaan gel pembersih tangan
kurang efektif dalam membunuh kuman, karena tidak sesuai dengan langkah-
langkah mencuci tangan yang benar. Terkadang orang- orang memilih gel
pembersih tangan dengan alasan lebih praktis tanpa memikirkan kehiegenisannya.
16
Sebanyak 7 subjek memilih mencuci tangan dengan menggunakan tisu basah dan
3 subjek menggunakan air panas.
Adapun waktu untuk mencuci tangan yang baik yaitu selama kurang lebih
15- 20 detik. Waktu tersebut adalah waktu yang efektif untuk menghilangkan dan
membunuh kuman. Berdasarkan dari data penelitian, terdapat 37 subjek (77,1%)
yang setuju bahwa waktu efektif mencuci tangan selama 15- 20 detik. Selain itu
sebanyak 10 subjek (20,8%) kurang setuju terhadap pernyataan tersebut. Dan
hanya 1 subjek (2,1%) yang tidak setuju terkait pernyataan waktu mencuci tangan
selama 15- 20 detik.
2. Manfaat Mencuci Tangan Terhadap Kebersihan dan Kesehatan Tubuh
Mencuci tangan merupakan salah satu budaya hidup sehat. Dengan
mencuci tangan, maka kuman- kuman yang berada di tangan dapat dibersihkan.
Tentunya dengan langkah- langkah yang sesuai dengan aturan dalam kesehatan.
Salah satu manfaat mencuci tangan adalah mengurangi infeksi pada kulit.
Sebanyak 42 subjek (87,5%) setuju akan pendapat tersebut. Namun sebanyak 2
subjek (4,2%) tidak setuju akan manfaat mencuci tangan untuk mengurangi
infeksi pada kulit. Ini terkait kurangnya pengetahuan manfaat mencuci tangan
terhadap kebersihan dan kesehatan kulit.
Secara keseluruhan dalam penelitian ini, minoritas subjek kurang paham
tentang cara mencuci tangan yang baik dalam arti sebenarnya. Ini terbukti dari
jawaban subjek pada angket yang telah dikerjakan. Masih banyak tata cara yang
terlewat mengenai mencuci tangan yang benar. Ini disebabkan karena kurangnya
pengetahuan subjek yang harusnya mendapatkan pendidikan atau sumber dari
guru atau orang terdekat yang lebih memahami masalah kesehatan.
17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengetahuan anak sekolah dasar tentang pengetahuan cara mencuci tangan
dalam kategori baik yaitu sebesar 62,5%
2. Mayoritas (93,7%) subjek membersihkan sela- sela jari pada saat mencuci
tangan.
3. Sebanyak 46 subjek mencuci tangan pada saat sebelum makan, sesudah
makan, setelah membuang sampah, dan setelah berkontak langsung dengan orang
sakit.
4. Terdapat 37 subjek (77,1%) yang setuju bahwa waktu efektif mencuci
tangan selama 15- 20 detik.
5. Sebanyak 42 subjek (87,5%) setuju akan manfaat mencuci tangan adalah
mengurangi infeksi pada kulit.
6. Minimnya pengetahuan subjek tentang mencuci tangan karena kurangnya
pendidikan kesehatan dan sumber informasi dari guru atau orang terdekat tentang
pendidikan kesehatan salah satunya tentang cara mencuci tangan.
B. Saran
Pengetahuan anak sekolah dasar tentang cara mencuci tangan yang baik
dapat diberikan melalui pendidikan kesehatan dari guru maupun orang sekitar
yang mengetahui tentang pentingnya kesehatan. Mencuci tangan yang baik adalah
salah satu langkah untuk menuju hidup yang sehat. Kebiasaan mencuci tangan
harus diajarkan sejak dini, sehingga anak sudah terbiasa hidup bersih. Mengingat
mencuci tangan mempunyai berbagai manfaat salah satunya adalah mencegah
masuknya kuman ke dalam tubuh. Disini guru dan orangtua berperan penting
dalam pendidikan kesehatan bagi anak.
18
DAFTAR PUSTAKA
18