Anda di halaman 1dari 26

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG CUCI

TANGAN PAKAI SABUN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3


KUPANG TIMUR
TAHUN 2020

Karya Tulis Ilmiah


(KTI)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia Tingkat I


Program Studi Teknologi Laboratorium Medis
Poltekkes Kemenkes Kupang

Oleh :
Nama : Afli Sindri Dacosta Alnabe
NIM : PO1530333319798

Dosen Pembimbing : Novian Agni Yudhaswara, M. Biomed

PROGRAM STUDI TELNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


POLTEKKES KEMENKES KUPANG
2020
ABSTRAK

Cuci tangan adalah cara untuk membersihkan kedua tangan darikotoran


dan debu yang menempel di tangan dengan dicuci menggunakan sabun dan air
mengalir.Tujuan penelitian ini adalah tingkat pengetahuan siswa tentang cuci
tangan pakai sabun di Sekolah Dasar Negeri 3 Kupang Timur Tahun 2020 Setiap
tahun, sebanyak 3,5 juta anak-anak diseluruh dunia meninggal sebelum mencapai
umur lima tahun karena penyakit diare dan ISPA. Mencuci tangan dengan sabun
juga dapat mencegah infeksi kulit, mata, cacing yang tinggal di dalam usus,
SARS, dan flu burung. Pengetahuan anak sekolah dasar tentang pengetahuan cara
mencuci tangan dalam kategori baik yaitu sebesar 62,5%. Mayoritas (93,7%)
subjek membersihkan sela- sela jari pada saat mencuci tangan. Sebanyak 46
subjek mencuci tangan pada saat sebelum makan, sesudah makan, setelah
membuang sampah, dan setelah berkontak langsung dengan orang sakit. Terdapat
37 subjek (77,1%) yang setuju bahwa waktu efektif mencuci tangan selama 15-
20 detik. 42 subjek (87,5%) setuju akan manfaat mencuci tangan adalah
mengurangi infeksi pada kulit.

Kata kunci : Tingkat, Pengetahuan, Siswa, Cuci, Tangan, Sabun

II
ABSTRACK

` Washing hands is a way to clean both hands from dirt and dust on the
hands by washing with soap and running water.The purpose of this study is the
level of students' knowledge about washing hands with soap in East Kupang 3
Elementary School in 2020 Every year, as many as 3.5 million children
worldwide die before reaching the age of five due to diarrheal disease and ARI.
Washing hands with soap can also prevent skin infections, eyes, worms that live
in the intestines, SARS, and bird flu. The knowledge of elementary school
children about knowledge of how to wash hands in the good category that is equal
to 62.5%. The majority (93.7%) of the subjects cleaned between their fingers
when washing their hands. 46 subjects washed their hands before eating, after
eating, after taking out the trash, and after having direct contact with the sick.
There were 37 subjects (77.1%) who agreed that the effective time to wash hands
was 15-20 seconds. 42 subjects (87.5%) agreed that the benefits of washing hands
were reducing skin infections.

Keywords: Level, Knowledge, Students, Washing, Hands, Soap


HALAMAN PENGESAHAN

Yang tersebut namanya di bawah ini :

Nama : Afli Sindri Dacosta Alnabe


NIM : PO153033319798

Tingkat : IA

Adalah benar telah menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul


“Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Cuci Tangan Pakai Sabun di Sekolah Dasar
Negeri 3 Kupang Timur Tahun 2020”dan telah mendiskusikannya dengan
pembimbing.

Liliba, 10 Januari 2020


Pembimbing 1

Novian Agni Yudhaswara, M. Biomed

III
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat serta petunjukNya sehingga penulisan laporan penelitian yang berjudul
“Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Cuci Tangan Pakai Sabun di Sekolah Dasar
Negeri 3 Kupang Timur Tahun 2020” dapat terselesaikan dengan baik.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa penulisan laporan penelitian ini
tidak lepas dari bimbingan, bantuan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk kebaikan laporan penelitian ini di masa yang akan datang.
Penulis berharap semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi
pembaca khususnya yang membutuhkan.

Liliba, 10 Januari 2020

Penulis

IV
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i
ABSTRAK……………………………………………………………………..ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................iv
KATA PENGANTAR.........................................................................................v
DAFTAR ISI .......................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah..................................................................................1
B. Pembatasan masalah…………………………………………………….....1
B.     Rumusan Masalah...........................................................................................2
C.     Tujuan Penelitian............................................................................................2
D.    Manfaat Penelitian...........................................................................................2
BAB II TINJAUAN MASALAH
A. Pengetahuan Mencuci Tangan………………………………………….....3

B. Sabun media untuk mencuci tangan………………………………………5


C.  Cara Mencuci Tangan………………………………………………………6

D. Mencegah Penyakit Dengan Mencuci Tangan……………………………. 9

E. Kerangka Konsep………………………………………………………….10

BAB III METODE PENELITIAN


A.   Jenis Penelitian ……………………………………………………………..11
B.     Lokasi dan Waktu Penelitian..........................................................................11
C. Subjek Penelitian……………………………………………………………11
D. Variabel Penelitian…………………………………………………….........11
E. Defenisi Operasional………………………………………………………..12
F. Instrumen Penelitian…………………………………………………………12
G.     Teknik Pengumpulan Data………………………………………………….12
H.   Analisa Data…………………………………………………………………13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

V
A.    Hasil Penelitian...............................................................................................14
B. pembahasan ………………………………………………………………...14
BAB V PENUTUP
A.    Kesimpulan......................................................................................................17
B.     Saran..............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

VI
BAB I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang Masalah


Tangan adalah salah satu penghantar utama masuknya kuman penyakit ke
tubuh manusia. Mencuci tangan adalah kegiatan membersihkan bagian telapak,
punggung tangan, jari dan kuku jari. Tujuannya agar bersih dari kotoran dan
membunuh kuman penyebab penyakit dapat yang merugikan kesehatan.
Cuci tangan dengan sabun dapat menghambat masuknya kuman penyakit
ke tubuh manusia melalui perantaraan tangan. Kuman penyakit seperti virus dan
bakteri tidak dapat terlihat secara kasat mata sehingga sering diabaikan dan
mudah masuk ke tubuh manusia.
Hampir semua orang mengerti pentingnya cuci tangan menggunakan
sabun, namun tidak membiasakan diri untuk melakukannya dengan benar pada
saat yang penting. Mencuci tangan pakai sabun dilakukan pada 5 waktu penting:
sebelum makan, sesudah buang air besar, sebelum memegang bayi, sesudah
menceboki anak, dan sebelum menyiapkan makanan. Jika hal ini dilakukan akan
dapat mengurangi hingga 47% angka kesakitan karena diare dan 30% infeksi
saluran pernafasan akut atau ISPA (infeksi saluran pernapasan atas).
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang
tingkat pengetahuan siswa tentang cuci tangan pakai sabun di Sekolah Dasar
Negeri 3 Kupang Timur Tahun 2020

B. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih focus, sempurna dan mendalam
maka penulis memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi

1
variabelnya. Oleh sebab itu, penulis membatasi diri hanya dengan ”Tingkat
pengetahuan siswa tentang cuci tangan pakai sabun di Sekolah Dasar Negeri 3
Kupang Timur Tahun 2020”. Pengetahuan ini dipilih karena perilaku mencuci
tangan sangat berpengaruh pada kesehatan diri

C.                 Rumusan Masalah


Dengan adanya latar belakang tersebut, timbulah beberapa pertanyaan
sebagai berikut:
1.   Bagaimana cara mencuci tangan yang baik pada anak sekolah dasar?
2.  Bagaimana menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh?
3.       Bagaimana cara agar anak sekolah dasar dapat membiasakan mencuci tangan
yang baik untuk kebersihan dan kesehatan tubuh?

D.                Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah
1.                 Memberikan pengetahuan pada anak sekolah dasar tentang cara mencuci
tangan yang baik.
2.                 Memberikan pengkajian dalam menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.
3.                 Memberikan imbauan kepada anak agar dapat menjaga kebersihan dan
kesehatan tubuh dengan mencuci tangan yang baik.

E.                Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah
1.                 Pembaca dapat mengetahui cara mencuci tangan yang baik dan benar.
2.                 Pembaca dapat mengetahui cara menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.
3.                 Pembaca dapat mengaplikasikan kebiasaan mencuci tangan terhadap
kebersihan dan kesehatan tubuh pada kehidupan sehari-hari.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan Mencuci Tangan

Perilaku mencuci tangan adalah suatu aktivitas, tindakan mencuci tangan


yang dikerjakan oleh individu yang dapat diamati secara langsung maupun tidak
langsung (Green 1980).

Menurut Ottawwa Charter (1986) yang dikutip dari Notoatmodjo S,


pendidikan kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai
derajat kesehatan yang sempurna, baikfisik, mental dan sosial, maka masyarakat
harus mampu mengenal dan mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu
mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkunganfisik, sosial, budaya, dan
sebagainya).

Perilaku sehat dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan


tajam angka kematian dari penyakit menular yang terdapat pada negara-negara
kaya (maju) pada akhir abad 19 ini. Hal ini dilakukan bersamaan dengan isolasi
dan pemberlakuan teknik membuang kotoran yang aman dan penyediaan air
bersih dalam jumlah yang mencukupi.

Mencuci tangan adalah teknik yang sangat mendasar dalam mencegah dan
mengendalikan infeksi, dengan mencuci tangan dapat menghilangkan sebagian
besar mikroorganisme yang ada di kulit (Hidayat, 2005).

Mencuci tangan dengan air saja lebih umum dilakukan, namun hal ini
terbukti tidak efektif dalam menjaga kesehatan dibandingkan dengan mencuci
tangan dengan sabun. Menggunakan sabun dalam mencuci tangan sebenarnya
menyebabkan orang harus mengalokasikan waktunya lebih banyak saat mencuci
tangan, namun penggunaan sabun menjadi efektif karena lemak dan kotoran yang

3
menempel akan terlepas saat tangan digosok dan bergesek dalam upaya
melepasnya. Didalam lemak dan kotoran yang menempel inilah kuman penyakit
hidup. Efek lainnya adalah, tangan menjadi harum setelah dicuci dengan
menggunakan sabun dan dalam beberapa kasus, tangan yang menjadi wangilah
yang membuat mencuci tangan dengan sabun menjadi menarik untuk dilakukan.

Ditempat tempat dimana mencuci tangan merupakan praktik umum yang


dilakukan sehari-hari, dan banyak terdapat sabun dan air bersih, orang tidak
menyadari untuk mencuci tangannya dengan sabun. Sebuah penelitian di Inggris
mengungkapkan bahwa hanya separuh orang yang benar-benar mencuci
tangannya setelah membuang hajat besar/ kecil. Penelitian lain di Amerika Serikat
pada dokter-dokter disana terungkap bahwa dokter banyak lupa mencuci
tangannya setelah menangani pasien satu dan berganti ke pasien lainnya dengan
frekuensi yang cukup tinggi. Para staf kesehatan sepenuhnya mengerti betapa
pentingnya mencuci tangan dengan sabun, namun hal ini tidak dilakukan karena:
ketidadaan waktu (tidak sempat), kertas untuk pengeringnya kasar, penggunaan
sikat yang menghabiskan waktu dan lokasi wastafel yang jauh dimana tangan
harus berkali-kali dicuci menggunakan sabun dan dikeringkan sehingga
merepotkan.

Pencucian tangan khusus dalam lingkungan medis biasanya membutuhkan


banyak sekali sabun dan air untuk memperoleh busa dan saat telapak tangan
digosok secara sistematis dalam kurun waktu 15-20 detik dengan teknik mengunci
antar tangan, setelah tangan dikeringkan pun para tenaga medis tidak
diperkenankan untuk mematikan air atau membuka pegangan pintu, apabila hal
ini mereka harus lakukan, tangan harus dilidungi dengan kertas tisyu atau handuk
kering bersih.

Pada lingkungan pemukiman yang padat dan kumuh, kebiasaan mencuci


tangan dengan sabun dengan benar dapat menurunkan separuh dari penderita
diare. Penelitian ini dilakukan di Karachi, Pakistan dengan intervensi pencegahan
penyakit dengan melakukan kampanye mencuci tangan dengan sabun secara
benar

4
yang intensif pada komunitas secara langsung. Komunitas yang mendapatkan
intervensi dan komunitas pembanding yang mirip yang tidak mendapatkan
intervensi menunjukkan bahwa jumlah penderita diare berkurang separuhnya.

Keterkaitan perilaku mencuci tangan dengan sabun dan penyakit diare,


penelitian intervensi, kontrol kasus, dan lintas sektor dilakukan menggunakan
data elektronik dan data yang terkumpul menunjukkan bahwa risiko relatif yang
didapat dari tidak mencuci tangan dari percobaan intervensi adalah 95 persen
menderita diare, dan mencuci tangan degan sabun dapat mengurangi risiko diare
hingga 47 persen.

B. Sabun media untuk mencuci tangan

Menurut Kamaruddin (2009) tangan merupakan bagian tubuh yang


lembab yang paling sering berkontak dengan kuman yang menyebabkan penyakit
dan menyebarnya. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan membiasakan
mencuci tangan dengan memakai sabun.

Segala jenis sabun dapat digunakan untuk mencuci tangan baik itu sabun
biasa, sabun antiseptik, ataupun sabun cair. Namun sabun antiseptik atau anti
bakteri seringkali dipromosikan lebih banyak pada publik. Hingga kini tidak ada
penelitian yang dapat membuktikan bahwa sabun antiseptik atau disinfektan
tertentu dapat membuat seseorang rentan pada organisme umum yang berada di
alam.

Perbedaan antara sabun antiseptik dan sabun biasa adalah, sabun ini
mengandung zat anti bakteri umum seperti Triklosan yang memiliki daftar
panjang akan resistensinya terhadap organisme tertentu. Namun zat ini tidak
resisten untuk organisme yang tidak terdapat didaftar, sehingga mereka mungkin
tidak seefektif apa yang diiklankan.

5
C.   Cara Mencuci Tangan

1. Pengertian Cuci Tangan Pakai Sabun

Cuci tangan adalah cara untuk membersihkan kedua tangan darikotoran


dan debu yang menempel di tangan dengan dicucimenggunakan sabun dan air
mengalir. Tujuannya adalahmenghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari
permukaan kulitdan mengurangi jumlah mokroorganisme sementara.
(Bossemeyer,dkk, 2004)

Cuci tangan dengan sabun biasa dan air sama efektifnya dengan cuci
tangan menggunakan sabun anti mikrobial, iritasi kulit jauh lebihrendah apabila
menggunakan sabun biasa. Cuci tangan sebaiknya dilakukan sebelum memeriksa
atau kontak langsung dengan pasien,sebelum memakai sarung tangan bedah steril
atau DTT, setelah keduatangan terkontaminasi (memegang instrument yang kotor
dan alatlainnya, menyentuh selaput lendir, darah atau duh tubuh lainnya,
kontakyang lama dan intensif dengan pasien serta setelah melepas sarungtangan)
(Kusmiyati, 2010).

2. Fungsi Cuci Tangan

Menurut Proverawati dan Rahmawati (2012) dan DKKSukoharjo (2011),


fungsi dari cuci tangan diantaranya yaitu :

 Cuci tangan dapat berfungsi untuk menghilangkan atau mengurangi


mikroorganisme yang menempel di tangan.

 Untuk pencegahan penyakit seperti diare, kolera, ISPA, cacingan, fludan


Hepatitis A.

 Menjadikan tangan bersih dan terhidar dari penyakit.

 Melindungi kesehatan keluarga.

 Merupakan upaya sederhana, mudah dan terjangkau untuk mencapai sehat.

 Mendidik anggota keluarga untuk berperilaku bersih.

6
3. Waktu Untuk Mencuci Tangan
Menurut Proverawati dan Rahmawati (2012), waktu yang tepat
untuk mencuci tangan yaitu :

 Setiap kali tangan kita kotor (setelah : memegang binatang,

 berkebun, memegang uang ,dll )

 Setelah buang air besar

 Setelah menceboki bayi atau anak

 Sebelum makan dan menyuapi anak

 Sebelum memegang makanan

 Sebelum menyusui bayi

 Sebelum menyuapi anak

 Setelah bersin, batuk, membuang ingus, setelah pulang dari

 bepergian, dan

 Setelah bermain, memberi makan atau memegang hewan peliharaan


4. Langkah- langkah mencuci tangan

Berikut adalah 12 langkah mencuci tangan dengan cara yang benar

7
:

Gambar 1.1 Langkah – langkah mencuci tangan pakai sabun

A. Basahi kedua tangan dengan air mengalir

B. Beri sabun secukupnya

C. Gosok kedua telapak tangan dan punggung tangan

D. Gosok kedua sela sela-jari

E. Gosok kedua tangan dengan jari-jari yang rapat

F.       Jari jari yang dirapatkan sambil digosok ke telapak tangan, tangan kiri ke
kanan, dan sebaliknya

G.      Gosok ibu jari secara berputar dalam genggaman tangan kanan, dan
sebaliknya

I. Gosok kedua kuku jari kanan memutar ke telapak tangan kiri, dan
sebaliknya

8
J basuh dengan air mengalir

K. Keringkan tangan dengan tisu ( handuk tidak disarankan karena handuk


yang lembab terus menerus justru menyimpan bakteri )

L. Matikan kran air dengan tisu

M. Tangan sudah bersih

D.        Mencegah Penyakit Dengan Mencuci Tangan


Mencuci tangan adalah dapat menghilangkan sejumlah besar virus dan
bakteri yang menjadi penyebab berbagai penyakit, terutama penyakit yang
menyerang saluran cerna, seperti diare dan saluran nafas seperti influenza.
Hampir semua orang mengerti pentingnya mencuci tangan pakai sabun, namun
masih banyak yang tidak membiasakan diri untuk melakukannya dengan benar
pada saat yang penting (Umar, 2009).

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu cara paling efektif untuk
mencegah penyakit diare dan ISPA, yang keduanya menjadi penyebab utama
kematian anak-anak. Setiap tahun, sebanyak 3,5 juta anak-anak diseluruh dunia
meninggal sebelum mencapai umur lima tahun karena penyakit diare dan ISPA.
Mencuci tangan dengan sabun juga dapat mencegah infeksi kulit, mata, cacing
yang tinggal di dalam usus, SARS, dan flu burung

9
E. Kerangka Konsep

k
C
a
r
uu
n
n
i
t
T
a
k
e
p
g e
t
a
n
u
h
t
n
s
e
a
i
w
g i
u
c

i
a
Bk
n
a
t
g
k
i
b
p
a
s
d
n
u i
l
o
k
e
S
a
h

p
g
s
N
r
g
i
D
a
e
i
m
T
r
u
h
a
T
0
2
n
u
g
n
a
p
u
K
3

10
BAB III
METODE PENELITIAN

A.                Jenis Penelitian


Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif.
Penelitian deskriptif didefenisikan sebagai suatu penelitian yang dilakukan untuk
mendeskripsikan atau menggambarkansuatu fenomena yang terjadi didalam
masyarakat. Penelitian kuantitatif adalah data yang berhubungan dengan angka
angka, Baik yang diperoleh dengan jalan mengubah data kualitatif ke dalam data
kuantitatif (Notoatmojo, 2012). Jadi deskriptif kuantitatif adalah cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang berhubungan dengan angka-
angka yang diperoleh dari suatu kejadian yang ada dimasyarakat. Penelitian ini
meneliti tingkatpengetahuan siswa tentang cuci tangan pakai sabun di Sekolah
Dasar Negeri 3 Kupang Timur Tahun 2020

B.                 Lokasi dan Waktu Penelitian


1.                  Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 3 Kupang Timur
2.                  Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai awal bulan Januari sampai akhir Januari 2020

C. Subjek Penelitian
1.                  Populasi
Dilihat dari jumlahnya, populasi dapat dibedakan populasi terhingga, yaitu
populasi yang jumlahnya dapat ditentukan dan populasi tak terhingga, yaitu
populasi yang jumlahnya sulit ditentukan.
Populasi dalam penelitian ini adalah anak – anak yang mengikuti
pendidikan formal sekolah dasar.
Subjek yang diambil adalah siswa-siswi kelas II di Sekolah Dasar Negeri
3 Kupang Timur Tahun 2020

11
2.                  Sampel
Berdasarkan perhitungan besar sampel, jumlah sampel yang dibutuhkan
dalam penelitian sebanyak 15 sampel, dengan jumlah siswa-siswi kelas II
sebanyak 10 anak
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri,

sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian

tentang sesuatu konsep tertentu (Notoatmodjo, 2012). Dalam

penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat

pengetahuan siswa tentang cuci tangan pakai sabun di Sekolah Dasar Negeri 3
Kupang Timur Tahun 2020
E. Defenisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang digunakan untukmembatasi


ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yangdiamati atau diteliti
(Notoatmodjo, 2012)

.Table 1.1 Definisi Operasional tingkat pengetahuan siswa tentang cuci tangan
pakai sabun di Sekolah Dasar Negeri 3 Kupang Timur Tahun 2020
Nama indikator kategori alat Skala
variabel ukur ukur

Tingkat Kemampuan 1. Baik : bila nilai


pengetahuan siswa menjawab responden k o
siswa dengan benar (x)>mean+1SD u r
tentang cuci i d
tentang cuci
tangan pakai 2. cukup : bila s i
tangan pakai sabun yang nilai responden i n
sabun di meliputi mean-1 SD <x< o a
Sekolah pengertian, mean+ 1 SD n l
Dasar Negeri fungsi cuci 3. Kurang: bila e
3 Kupang tangan waktu nilai yang r
Timur Tahun untuk cuci diperoleh
tangan dan responden(x)<me
2020
langkah-langkah an-1SD
untuk cuci
tangan

12
F.     Instrumen Penelitian

Menurut Suharmi Arikunto (2006:149) ada beberapa instrument yang


namanya sama dengan metodenya,antarlain adalah:

1)      Instrument untuk metode tes adalah tes atau soal tes

2)      Instrument untuk metode angaket atau kuesioner adalah angket atau
kuesioner

3)      Instrument untuk metode observasi adalah chek – list

4)      Instrument untuk metode observasi adalah pedoman observasi atau dapat
juga chek – list

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pengertian pengumpulan data dan
instrumen penelitian adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengungkap
berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat dengan menggunakan berbagai
cara dan metode  agar proses ini berjalan secara sisitematis dan lebih dapat
dipertanggung jawabkan kevaliditasnya.

 G. Teknik Pengumpulan Data


Data primer adalah karakteristik siswa-siswi yang terdiri dari umur,jenis
kelamin, dan sumber informasi mengenai pengetahuan mencuci tangan yang baik.
Data sekunder diperoleh dengan cara pengambilan data yang telah ada pada arsip
sekolah dasar yaitu berupa jumlah siswa-siswi SD Negeri 001 Teratak.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara, yaitu:
1.                  Angket
Dalam teknik ini, sampel dapat mengisi jawaban pada angket yang berupa
daftar pertanyaan sebagai hasil penelitian. (terlampir)
2.                  Dokumentasi
Teknik pengumpulan dokumentasi dalam pengumpulan data ini
dimaksudkan bahwa penelitian ini memang benar-benar dilakukan sebagaimana
mestinya sebagai tanda bukti. (terlampir)

13
3.                  Observasi
Teknik ini dilakukan dengan pengamatan, pencatatan sistematik,
pengambilan gambar, dan merasakan tentang gejala-gejala yang terjadi
disekitarnya. Observasi dilakukan di lokasi penelitian yaitu SD Negeri 001
Teratak.

D.               Analisa Data
Pada metode analisis data ini hasil eksplorasi dari angket, dokumentasi,
observasi disimpulkan untuk menjawab rumusan masalah yang ada pada
penelitian. Data yang dikumpulkan diperoleh secara manual, yaitu dengan
pembagian angket pada siswa- siswi Sekolah Dasar Negeri 3 Kupang Timur
Tahun 2020Data tersebut yaitu identitas sampel meliputi kelas, umur, jenis
kelamin, pengetahuan tentang cara mencuci tangan yang baik, frekuensi mencuci
tangan, sarana mencuci tangan, manfaat ,mencuci tangan untuk kesehatan.
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pengetahuan tentang cara mencuci
tangan yang baik, langkah mencuci tangan, waktu mencuci tangan, media untuk
mencuci tangan, waktu mencuci tangan, dan manfaat mencuci tangan

14
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A.    Hasil Penelitian

1.      Gambaran Umum Lokal


SD Negeri 001 teratak merupakan sekolah dasar negeri yang terletak di
Jalan Kapecong Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar. Di sekolah ini
terdapat 10 wastafel.
2.      Karakteristik Subjek
Penentuan dan pengambilan subjek sudah sesuai dengan jumlah sampel
yang diharapkan. Subjek yang diambil yaitu siswa siswi SD Negeri 001 Teratak
kelas II sejumlah 10 anak
Table 1.2 Data hasil penelitian

no Hasil penelitian jumlah subjek

baik cukup buruk

10 1 4

Total 75 % 0,5 % 24 %
(%)

B. Pembahasan

1.      Pengetahuan Cara Mencuci Tangan yang Baik


Perilaku mencuci tangan adalah suatu aktivitas, tindakan mencuci tangan
yang dikerjakan oleh individu yang dapat diamati secara langsung maupun tidak
langsung (Green, 1980).
Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian subjek yaitu sebanyak 10
subjek (75%) memiliki pengetahuan tentang cara mencuci tangan yang baik

15
kategori cukup 1 subjek (0,5) dan masih ada subjek yang masuk dalam kategori
kurang sebanyak 4 subjek (25%). Oleh karena itu, masih kurangnya pengetahuan
tentang cara mencuci tangan yang baik pada anak sekolah dasar disebabkan oleh
kurangnya pemberian informasi dari berbagai sumber. Hal tersebut dikarenakan
subjek masih ragu- ragu dalam menjawab setiap item yang tertulis.
Pengetahuan tidak terlepas dari pendidikan, baik pendidikan formal
maupun pendidikan nonformal. Peran orang- orang disekelilingnya untuk
memberikan pengarahan anak dalam mencuci tangan yang baik cukup besar.
Orangtua dan guru memiliki peranan penting dalam memberikan pengajaran dan
membiasakan anak- anak untuk hidup sehat yang berawal dari mencuci tangan
yang baik.
Mayoritas sebanyak 45 subjek (93,7%) membersihkan sela- sela jari pada
saat mencuci tangan. Hanya 3 subjek (6,3%) yang tidak membersihkan sela- sela
jari.
Selain itu, sebanyak 46 subjek mencuci tangan pada saat sebelum makan,
sesudah makan, setelah membuang sampah, dan setelah berkontak langsung
dengan orang sakit. Ini menunjukkan masih minimnya pengetahuan anak sekolah
dasar tentang langkah mencuci tangan yang benar. Ini juga terbukti bahwa hanya
17 subjek saja yang mencuci tangan setelah menggunakan handphhone. Padahal
handphone merupakan salah satu tempat dimana bersarangnya kuman dan bakteri.
Pengetahuan tentang cara mencuci tangan yang baik tidak terlepas dari
penggunaan media untuk mencuci tangan. Media yang biasa digunakan antara
lain air, air panas, sabun, cairan atau gel pembersih tangan, dan tisu basah. Dari
48 subjek, hanya 36 subjek saja yang memilih media berupa air dan sabun untuk
mencuci tangan. Padahal media utama untuk mencuci tangan adalah air yang
mengalir dan sabun. Kemudian sebanyak 21 subjek menggunakan media berupa
cairan atau gel pembersih tangan. Sebenarnya penggunaan gel pembersih tangan
kurang efektif dalam membunuh kuman, karena tidak sesuai dengan langkah-
langkah mencuci tangan yang benar. Terkadang orang- orang memilih gel
pembersih tangan dengan alasan lebih praktis tanpa memikirkan kehiegenisannya.

16
Sebanyak 7 subjek memilih mencuci tangan dengan menggunakan tisu basah dan
3 subjek menggunakan air panas.
Adapun waktu untuk mencuci tangan yang baik yaitu selama kurang lebih
15- 20 detik. Waktu tersebut adalah waktu yang efektif untuk menghilangkan dan
membunuh kuman. Berdasarkan dari data penelitian, terdapat 37 subjek (77,1%)
yang setuju bahwa waktu efektif mencuci tangan selama 15- 20 detik. Selain itu
sebanyak 10 subjek (20,8%) kurang setuju terhadap pernyataan tersebut. Dan
hanya 1 subjek (2,1%) yang tidak setuju terkait pernyataan waktu mencuci tangan
selama 15- 20 detik.
2.      Manfaat Mencuci Tangan Terhadap Kebersihan dan Kesehatan Tubuh
Mencuci tangan merupakan salah satu budaya hidup sehat. Dengan
mencuci tangan, maka kuman- kuman yang berada di tangan dapat dibersihkan.
Tentunya dengan langkah- langkah yang sesuai dengan aturan dalam kesehatan.
Salah satu manfaat mencuci tangan adalah mengurangi infeksi pada kulit.
Sebanyak 42 subjek (87,5%) setuju akan pendapat tersebut. Namun sebanyak 2
subjek (4,2%) tidak setuju akan manfaat mencuci tangan untuk mengurangi
infeksi pada kulit. Ini terkait kurangnya pengetahuan manfaat mencuci tangan
terhadap kebersihan dan kesehatan kulit.
Secara keseluruhan dalam penelitian ini, minoritas subjek kurang paham
tentang cara mencuci tangan yang baik dalam arti sebenarnya. Ini terbukti dari
jawaban subjek pada angket yang telah dikerjakan. Masih banyak tata cara yang
terlewat mengenai mencuci tangan yang benar. Ini disebabkan karena kurangnya
pengetahuan subjek yang harusnya mendapatkan pendidikan atau sumber dari
guru atau orang terdekat yang lebih memahami masalah kesehatan.

17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.      Kesimpulan
1.         Pengetahuan anak sekolah dasar tentang pengetahuan cara mencuci tangan
dalam kategori baik yaitu sebesar 62,5%
2.         Mayoritas (93,7%) subjek membersihkan sela- sela jari pada saat mencuci
tangan.
3.         Sebanyak 46 subjek mencuci tangan pada saat sebelum makan, sesudah
makan, setelah membuang sampah, dan setelah berkontak langsung dengan orang
sakit.
4.         Terdapat 37 subjek (77,1%) yang setuju bahwa waktu efektif mencuci
tangan selama 15- 20 detik.
5.         Sebanyak 42 subjek (87,5%) setuju akan manfaat mencuci tangan adalah
mengurangi infeksi pada kulit.
6.         Minimnya pengetahuan subjek tentang mencuci tangan karena kurangnya
pendidikan kesehatan dan sumber informasi dari guru atau orang terdekat tentang
pendidikan kesehatan salah satunya tentang cara mencuci tangan.

B.       Saran
Pengetahuan anak sekolah dasar tentang cara mencuci tangan yang baik
dapat diberikan melalui pendidikan kesehatan dari guru maupun orang sekitar
yang mengetahui tentang pentingnya kesehatan. Mencuci tangan yang baik adalah
salah satu langkah untuk menuju hidup yang sehat. Kebiasaan mencuci tangan
harus diajarkan sejak dini, sehingga anak sudah terbiasa hidup bersih. Mengingat
mencuci tangan mempunyai berbagai manfaat salah satunya adalah mencegah
masuknya kuman ke dalam tubuh. Disini guru dan orangtua berperan penting
dalam pendidikan kesehatan bagi anak.

18
DAFTAR PUSTAKA

Djauzi, Samsuridjal. 2007. Raih Kembali Kesehatan. Jakarta : Kompas.


Suwanto. 2010. Ayo Belajar di Sekolah. Yogyakarta : Kanisius.
Wahab, Samik. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Buku Kedokteran EGC

18

Anda mungkin juga menyukai