PROPOSAL PENELITIAN
OLEH
NILUH IKA DAMAYANTI
NIM. A1G117083
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
Niluh Ika Damayanti
A1G1 17083
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
iii
3.7. Instrumen Penelitian..............................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................24
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Sedangkan faktor dari luar diri bisa berupa lingkungan yang tidak mendukung, orang
tua yang jarang memperhatikan kebutuhan dari individu tersebut, atau bahkan cara
mengajar guru yang monoton dan kurang variasi.
Gaya belajar dari masing-masing individu tentunya berbeda dan cenderung tak
sama,antara satu individu dengan individu lainnya tentunya memiliki gaya belajar
dalam menerima pelajaran sangatlah beragam, namun kebanyakan dari siswa ataupun
individu tersebut memilih gaya belajar yang salah untuk diri mereka sehingga
mengakibatkan susahnya mereka memahami pelajaran matematika. Dengan memahami
hal ini maka sangat dibutuhkan peran orang tua dan guru dalam membimbing individu
atau siswa agar memahami dirinya mengenai gaya belajar yang cocok pada diri mereka
sehingga individu tersebut tidak kesulitan dalam menerima pelajaran matematika dan
dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
Bire dkk (2014:169) mengemukakan bahwa gaya belajar merupakan cara
termudah yang dimiliki oleh individu dalam menyerap, mengatur, dan mengolah
informasi yang diterima. Gaya belajar yang sesuai adalah kunci keberhasilan siswa
dalam be- lajar. Dengan menyadari hal ini, siswa mampu menyerap dan mengolah
informasi dan menjadikan belajar lebih mudah dengan gaya belajar siswa sendiri.
Penggunaan gaya belajar yang dibatasi hanya dalam satu bentuk, terutama yang bersifat
verbal atau dengan jalur auditorial, tentunya dapat menyebabkan adanya ketimpangan
dalam menyerap informasi. Oleh karena itu, dalam kegiatan belajar, siswa perlu dibantu
dan diarahkan untuk mengenali gaya belajar yang sesuai dengan dirinya sehingga tuju-
an pembelajaran dapat dicapai secara efektif.
Prestasi merupakan salah satu bukti bagaimana seseorang bekerja keras atas
segala usaha yang ia lakukan untuk mencapai suatu hasil yang memuaskan baik dari
segi standar orang lain maupun dirinya sendiri. Prestasi seorang siswa dapat menjadi
tolak ukur bagaimana usaha yang ia lakukan dalam memenuhi hak dan kewajibannya
sebagai seorang siswa dalam menyelesaikan pendidikan yang ia tempuh selama
ini,prestasi siswa dalam mata pelajaran matematika terkadang atau pada umumnya
memiliki kendala yang dimana kendala pada setiap anak ataupun siswa itu sendiri
berbeda. Namun dari segala kemungkinan tersebut, gaya belajar tentunya akan memiliki
2
peran signifikan dalam bagaimana pelajar tersebut memperoleh prestasi belajar
matematikanya, gaya belajar cenderung akan membantu siswa mempelajari ciri khasnya
dalam menerima pelajaran, ada yang dengan tanggap menerimanya, ada yang dengan
perlahan menerimanya.
Gaya belajar yang menjadikan siswa memiliki prestasi belajar matematika yang
berbeda-beda tentunya menjadi suatu hal yang menarik untuk diteliti, mengingat mata
pelajaran Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit untuk
ditaklukkan pada kebanyakan pelajar atau masyarakat pada umumnya. Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh keingintahuan peneliti mengenai pengaruh gaya belajar terhadap
prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika.
Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini
antara lain :
a) Apakah terdapat hubungan antara gaya belajar dengan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran matematika SDN 2 Mowila?
b) Bagaimana gambaran prestasi belajar matematika siswa SD ditinjau dari
masing-masing jenis/tipe gaya belajarnya?
c) Seberapa jauh kontribusi masing-masing gaya belajar siswa terhadap prestasi
belajar matematikanya?
3
Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas maka tujuan
penelitian ini antara lain :
a) untuk mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa dalam
mata pelajaran matematika di kelas IV SDN 2 Mowila.
b) Untuk mendapat gambaran secara spesifik tentang tipe gaya belajar siswa yang
lebih efektif dalam pembelajaran matematika di SDN 2 Mowila.
c) Untuk mengetahui seberapa jauh sumbangan efektif (kontribusi) masing-masing
tipe gaya belajar siswa terhadap prestasi belajarnya.
b) Manfaat Praktis
1) Bagi Guru
Guru dapat mengetahui mana dari siswanya yang menggunakan gaya
belajar auditori, visual dan kinestetik sehingga guru dapat dengan mudah
mengontrol siswa dalam belajar.
2) Bagi Siswa
Siswa dapat mengetahui gaya belajar yang dipakainya sehingga siswa
mudah mengoptimalkan gaya yang mereka gunakan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
5
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajara dalah
proses perubahan tingkah laku seseorang untuk memperoleh keterampilan dan
pengetahuan.
6
pengetahuan struktur yang terorganisasi, sifat-sifat atau teori-teori dibuat secara
deduktif berdasarkan kepada unsur yang tidak terdefinisikan, aksioma, sifat atau
teori yang telah dibuktikan kebenarannya”. Belajar matematika akan sangat
menyenangkan apabila didasari dengan rasa ingin tahu yang besar. Matematika
juga berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi dengan siswa dengan berbagai
media yang bisa digunakan dan diperagakan.
Menurut Hernawan (2008: 8.27), “mata pelajaran matematika berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan
dan simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas
dan menyelesaiakn permasalahan dalam kehidupan sehari-hari”.
Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa matematika
adalah ilmu pasti yang sudah diketahui kebenarannya dan berfungsi sebagai alat
komunikasi dengan simbol-simbol.
7
siswanya, karena peran guru sangatlah penting dalam berhasil tidaknya siswa dalam
belajar. Maka dari itu guru diharapkan dapat menerapkan strategi yang baik dalam
mengajar agar para siswanya cepat menangkap informasi yang diberikan dengan
benar. Di sini kita akan mengenal tiga macam katagori gaya belajar menurut
DePorter dan Hernacki dalam Hariyanto (2011) yaitu sebagai berikut :
8
7) Dapat duduk tenang ditengah situasi yang rebut dan ramai tanpa
terganggu
9
Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar yang dimiliki pelajar yang
menyerap ilmu pengetahuan dengan melibatkan gerak di dalamnya,semisal
pelajaran yang mengedepankan gerakan sebagai salah satu point utama
dalam pelajaran itu sendiri seperti olahraga. Mengharuskan individu yang
bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia
bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar
seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah
menempatkannya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang
memiliki gaya ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca
penjelasannya. Sedangkan ciri-ciri belajar kinestik yaitu :
1) Menyentuh segala sesuatu yang dijumpai, termasuk saat belajar
2) Sulit berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak
3) Mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya aktif.
Contoh: saat guru menerangkan pelajaran, dia mendengarkan sambal
tangannya asyik menggambar
4) Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar
5) Sulit menguasai hal-hal abstrak seperti peta, simbol dan lambing
6) Menyukai praktek/ percobaan
7) Menyukai permainan dan aktivitas fisik.
10
kaitan itu Slavin (1988: 32) mengatakan bahwa individu yang mempunyai
gaya belajar independen lebih mampu :
a. Melihat bagian-bagian menjadi suatu pola secara keseluruhan.
b. Menyelesaikan hal-hal yang berhubungan dengan matematika,sains,
serta berorientasi pada tugas-tugas yang bersifat pemecahan masalah.
c. Mempunyai kecenderungan penguatan individu.
11
g. Lebih mendahului analisis rinci dalam pemecahan masalah.
12
f. Cenderung bermotivasi ekstrinsik.
g. Lebih mendahului analisis global dalam pemecahan masalah.
13
menyebutkan hipotesis mempunyai fungsi memberikan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah atau research questions.
Pendapat lain dari Sugiyono (2015: 96), hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis ini
dikatakan sementara karena jawaban yang diperoleh berdasarkan teori-teori yang
relevan, belum teruji kebenarannya. Hipotesis pada dasarnya belum menunjukkan
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir diatas maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah terdapat hubungan antara gaya belajar dengan prestasi belajar
siswa di SDN 2 Mowila. Berdasarkan data hasil penelitian akan diuji apakah
Hipotesis diterima atau ditolak berdasarkan tingkat signifikansi (α ) tertentu.
14
BAB III
METODE PENELITIAN
15
3.3. Populasi dan Sampel
Menurut Herhyanto (2013:1.6-1.7) Pemilihan Sampel dari suatu populasi
dapat dilakukan dalam du acara, yaitu secara Acak dan Secara tidak Acak. Cara
acak adalah pemilihan sejumlah anggota dari populasi yang dilakukan sedemikian
rupa sehingga anggota-anggota populasi itu mempunyai peluang yang sama untuk
terpilih menjadi anggota sampel. Cara acak dapat dilakukan dengan cara undian dan
table bilangan acak. Sedangkan secara tidak acak, pemilihan anggota dari populasi
dengan setiap anggotanya tidak mempunyai peluang yang sama untuk terpilih
menjadi anggota sampel atau pemilihan anggota bersifat subjektif.
Yang menjadi subjek populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SDN 2
Mowila yang terdaftar namanya pada tahun ajaran 2020/2021 semester Genap
sesuai dengan data dari SDN 2 Mowila Tahun 2020/2021 diperoleh jumlah
populasi 262 siswa. Dari jumlah populasi perkelas ditentukan secara acak jumlah
sampel kelas yaitu kelas IV SDN 2 Mowila dengan jumlah sampel 31 orang siswa.
16
Membagikan angket faktor prestasi belajar siswa dalam pelajaran
matematika
Melakukan dokummentasi
3) Tahap Tahap penyelesaian
Pada tahap penyelesaian ini meliputi tahap analisis data dan menyusun laporan
penelitian. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, uji
prasyarat, dan analisis akhir.
17
menerapkan penelitian pasif sehingga peneliti tidak melibatkan diri
langsung dalam setiap kegiatan namun hanya bersifat mengamati.
3.6.2. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
membuat pertanyaan tertulis dan diberikan kepada responden (subjek
penelitian) untuk dijawab. Angket yang diberikan dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap prestasi
belajar siswa dalam mata pelajaran matematika kelas IV SDN 2 Mowila.
3.6.3. Wawancara
3.6.4. Dokumetasi
Dokumen diperlukan dalam sebuah penelitian sebagai salah satu
sumber data yang menunjang penelitian. Dokumen akan dipergunakan
dalam penelitian sebagai salah satu sumber pendukung data penelitian ini.
18
Observasi atau pengamatan merupakan kegiatan memperhatikan objek
penelitian dengan seksama. Pedoman ini berupa penggalian informasi
mengenai pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa dalam mata
pelajaran matematika kelas IV SDN 2 Mowila.
Teknik Analisis Data untuk pengolahan data pada penelitian ini antara lain
pengujian dasar-dasar analisis, dan berbagai
19
a. Pengujian Dasar-dasar Analisis
1. Pengujian Normalitas
Pengujian Normalitas data X terhadap Y =¿ gaya belajar ( x) terhadap
prestasi belajar ( y ) menggunakan uji Liliefors (Santo Marwani dan Nana
Kosasih 1998:24). Data yang dibutuhkan dalam pengujian ini adalah :
X =¿ data masing-masing skor angket yang diperoleh dari respon siswa
terhadap butir pertanyaan insrumen gaya belajar setiap siswa.
Y =¿ data nilai hasil test prestasi belajar matematika setiap siswa yang
diperoleh pada ujian kolektif akademik semester Genap tahun
2021.
Dari data X dan Y tentukan nilai-nilai
nx
a)
∑ Xi , rata-rata hitung sampel (skor angket)
X́ = i =1
nx
nx
SD =
x √∑ i=1
¿ ¿ ¿ ¿, merupakan standar deviasi sampel
ny
b)
∑Yi, rata-rata hitung sampel (nilai hasil test belajar
Ý = i=1
ny
matematika)
ny
SD =
x
√ ∑ (Y i−Ý )2 ,
i=1
n y −1
merupakan standar deviasi sampel
20
Berarti data yang diambil berdistribusi normal pada taraf signifikansi 0.05.
2. Pengujian Homogenitas
Menggunakan rumus Bartlett dalam Santoso dan Nana Kosasi 1998:27.
Hipotesis H 0=σ 21=σ 22=σ 23 , H 1 salah satu tanda, ≠ tidak berlaku
B=( ∑ db ) log S2
3. Uji Linearitas
Pengujian linieritas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa
rata-rata yang diperoleh dari kelompok data sampel terletak dalam garis-
garis lurus. Pengujian linearitas data menurut Riduwan (2006:172) dapat
dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah :
a. Menentukan jumlah kuadrat regresi (JKreg(a)) dengan rumus :
2
(∑ Y )
JK reg(a)=
n
b. Menentukan jumlah kuadratregresi (JKreg(b|a)) dengan rumus :
21
( ∑ Y ) ( ∑ X 2 )−( ∑ X )( ∑ XY )
a= 2
n ∑ X 2− ( ∑ X )
∑Y2
JK E =∑
K
[ ∑ Y 2− n ]
f. Menentukan kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus :
JK TC=JK res −JK E
22
Angka signifikansi yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan kelinieran
tidak dipenuhi.
(Sugiyono, 2010:228)
Keterangan :
r xy = angka indeks korelasi
N = Number of Cases
∑ XY = Jumalah hasil perkalian antara skor X dan skor
Y
∑X = jumlah seluruh skor X
23
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
24
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Bire, A.L., Geradus, Uda, and Bire, J., ‘Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, dan
Kinestetik Terhadap Prestasi Belajar Siswa’, Jurnal Kependidikan, vol. 44, no.2,
hh. 168-174.
Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.
Bandung: Alfabeta.
25
Siagian, Muhammad Daut. 2016. ‘Kemampuan Koneksi Matematik dalam
Pembelajaran Matematika’, Journal of Mathematics Education and Science, vol.
2, no. 1, hh. 58-67.
26