Rizki Setiawan PL Online Maternitas Hari Ke 3
Rizki Setiawan PL Online Maternitas Hari Ke 3
P1A0 Post Sectio Caesarea + IUD hari ke 1 atas indikasi Pre Eklamsia
Seorang perempuan usia 32 tahun dirawat di ruang nifas dengan keluhan pusing dan lemas,
dan adanya udem di kaki, mengeluh nyeri setelah di lakukan oprasi sc, nyeri seperti di sayat-
sayat, nyeri terasa di bagian perut yang di lakukan sc, ketika klien di beri skala 0-10 klien
memilih 6 (nyeri sedang), nyeri di rasakan saat melakukan pergerakan. Klien mengaatakan
senang bisa menyusui bayinya
Hasil pemeriksaan didapatkan:
TD : 150/90 mmhg, Nadi : 80x/mnt, Adanya retinopati, Klien tampak meringis kesakitan,
klien tampak memegangi perutnya saat berjalan, klien terlihat hati-hati saat berjalan.
Pada abdomen terdapat luka operasi SC yang kedua jenis transperitonealis profunda
(melintang). Luka jahitan ± sepanjang ≤12 cm. Kondisi luka masih tertutup kassa tidak
terdapat rembesan, atau bau. klien membantu bayi menempel didadanya, orang tua klien
mempraktekan beberapa posisi dalam memegang bayi pada saat menyusui.
urine
Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud IUD?
Jawaban :
IUD adalah singkatan dari intrauterine device atau bisa juga disebut sebagai KB
spiral. IUD adalah sebuah alat kontrasepsi berbahan plastik yang memiliki bentuk
seperti huruf ‘T’ dan dipasang di dalam rahim untuk mencegah kehamilan..
2. Tuliskan macam-macam alat kontrasepsi non hormonal (sertakan kekurangan dan
kelebihan)?
Jawaban :
Kontrasepsi non hormonal
1. Kondom
Kondom adalah alat kontrasepsi yang mudah dan praktis digunakan. Efektivitas
kondom dalam mencegah kehamilan meningkat, terutama setelah ditambahkan
lubrikan spermisida di alat ini.
Kelebihan:
- Selain kehamilan, kondom juga bisa mencegah penularan penyakit
kelamin, termasuk infeksi HIV/AIDS
Kekurangan atau efek samping :
- Penggunaan kondom bagi sebagian orang dapat menimbulkan alergi dari
bahan yang digunakan untuk membuat alat kontrasepsi ini
- Pada pemakaian yang tidak tepat, kondom bisa terlepas. Jika terjadi hal
tersebut , kehamilan pun bisa terjadi
Kekurangan
- Kemungkinan tidak ditemukan adanya efek samping jangka panjang.
Hanya rasa tidak nyaman setelah melakukan operasi
5. Vasektomi
Vasektomi adalah kontrasepsi yang dilakukan oleh laki-laki dengan cara
sterilisasi. Sama seperti tubektomi pada wanita, vasektomi merupakan kontrasepsi
permanen pada pria. Vasektomi dilakukan dengan cara, memblokir atau
memotong vas deferens tabung yang membawa sperma dari testis. Vasektomi
menjaga sperma keluar bersama cairan semen saat terjadi ejakulasi.
Kelebihan :
- Vasektomi bisa dikatakan 99 persen efektif mencegah kehamilan. Namun,
evaluasi cairan semen perlu dilakukan paling tidak 3 bulan setelah
pelaksanaan vasektomi untuk mengetahui apakah masih ada sperma yang
disimpan dan ikut keluar bersama cairan semen atau tidak
- Vasektomi tidak memengaruhi kinerja seksual pria
Posisi bersr merupakan posisi alami yang biasanya dilakukan ketika menyusui
bayi pertama kali. Kebanyakan ibu menyukai posisi ini karena dirasa membuat
waktu menyusui menjadi lebih santai.
Jika ingin menerapkan posisi ini, caranya cukup mudah. Berikut tahapan untuk
melakukan posisi bersr:
1. Srkan punggung pada sebuah bantal yang menempel ke dinding, kursi,
atau sran tempat tidur.
2. Posisikan perut bayi di bawah dada dan kepala bayi sejajar dengan dada.
Posisi cradle hold serupa dengan posisi menyusui bayi yang benar pada
umumnya. Di sini, salah satu tangan akan menekuk guna menopang tubuh bayi.
Alhasil, bayi akan berbaring dengan nyaman di salah satu tangan selama
melakukan posisi yang benar ini.
Jadi, jika bayi disusui pada payudara sebelah kanan, kepala bayi dan tangan yang
digunakan untuk menopang tubuhnya juga dari sisi kanan.
Berikut cara melakukan posisi menyusu cradle hold:
1. Gendong bayi dengan salah satu tangan . Pastikan posisi kepalanya ada di
lengan tangan yang tertekuk, dan perutnya di tubuh .
2. Posisi kepala bayi dan lengan tangan yang tertekuk harus berada di sisi yang
sama dengan bagian payudara di mana bayi menyusu.
3. Agar leher bayi tidak tegang, jaga agar posisi kepala bayi tetap sejajar
dengan bagian tubuhnya yang lain.
4. Coba gunakan bantal menyusui atau alas yang empuk lainnya untuk lebih
meringankan beban tangan saat menopang bayi.
2. Angkat punggung bayi dengan tangan sebelah kiri. Posisikan kepala bayi
berada di sebelah kanan agar bisa menyusu pada sisi kanan payudara.
3. Biarkan bagian bawah tubuh bayi ditopang oleh siku tangan yang tertekuk.
Bila sedang merasa lelah dan tidak ingin menyusui dalam posisi duduk, berbaring
bisa menjadi pilihan yang benar untuk dilakukan.
Bukan hanya itu, posisi berbaring juga merupakan solusi terbaik bagi yang baru
melalui operasi caesar atau saat bayi tiba-tiba terbangun di malam hari untuk
menyusu.
Berikut tahapan melakukan posisi menyusui berbaring yang benar:
2. Posisikan tubuh bayi agar bibirnya berada dekat dengan puting payudara
3. Miringkan tubuh bayi dan berikan dorongan sedikit pada punggunggnya agar
lebih mudah untuk mencapai puting payudara
Posisi menyusui football hold atau bisa juga disebut clutch hold merupakan salah
satu posisi yang benar untuk bayi.
Posisi ini dilakukan dengan mengapit bayi pada sisi tubuh, tepatnya di bawah
lengan . Posisi ini dapat digunakan untuk ibu dengan riwayat melahirkan caesar
dan menyusui dengan payudara besar.
Selain itu, posisi ini juga cocok apabila menyusui bayi kembar secara bersamaan.
Lengan yang digunakan adalah lengan pada sisi yang sama dengan payudara
untuk menyusui.
Berikut cara melakukan posisi menyusui football hold yang benar:
1. Posisikan tubuh bayi di bagian sisi payudara tempat di mana bayi akan
menyusui.
2. Gunakan tangan pada sisi payudara yang akan menyusui untuk menopang
tubuh bayi di samping tubuh .
4. Biarkan punggung dan tubuh bayi ditopang oleh tangan dan dekatkan ke sisi
Kaki bayi harus terselip dibawah lengan .
5. Jika perlu, bagian tangan lain yang tidak bertugas untuk menopang bayi bisa
gunakan untuk memegang payudara yang dipakai menyusui dari arah bawah.
Seperti namanya, posisi ini dilakukan sama persis ketika bayi sedang duduk.
Dengan begitu, tidak perlu menopang tubuh bayi seperti melakukan posisi
menyusui yang benar lainnya.
Namun, sebelum mencoba posisi yang satu ini, pastikan si kecil sudah cukup kuat
untuk duduk sendiri. Berikut tahapan menyusui dengan posisi bayi sambil duduk:
1. Duduklah dalam posisi tegak dan posisikan bayi juga untuk duduk
menghadap ke tubuh .
2. Bayi yang baru mahir untuk duduk sendiri bisa dibantuk dengan bersr pada
tangan yang melingkari tubuhnya.
3. Bayi yang sudah terbiasa duduk sendiri biasanya lebih mampu untuk duduk
dengan tegak tanpa perlu diberi sran.
5. Pastikan hidung bayi tidak tertekan dan dapat bernapas dengan lancar.
Menyusui dengan posisi bayi sambil duduk ini biasanya digunakan saat bepergian
atau ketika bayi sudah sangat ingin untuk menyusu sehingga mencari-cari
payudara sendiri.