TUGAS AKHIR
Oleh :
TUGAS AKHIR
NIM : 40010118060022
JUDUL :PROSEDUR
PENDISTRIBUSIAN
PUPUK UREA NON
SUBSIDI PT PUSRI
SRIWIDJAJA
PALEMBANG PADA
UNIT PENJUALAN
JATENG 1 SEMARANG.
Dosen Pembimbing
Tiada kata selain kata puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT,
Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang selalu memberi
kita rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dipermudah dan dapat
menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Proses dan Prosedur
Pendistribusian Pupuk pada PT Pupuk Sriwijaya Palembang Pada Unit
Penjualan Jateng 1” dengan baik dan lancar sesuai dengan harapan.
Tugas Akhir ini membuat penulis mendapat pengalaman dan ilmu
baru yang sangat bermanfaat. Tentu dalam menyelesaikan, penulis tidak
lepas dari bantuan dan bimbingan dari banyak pihak oleh karena itu,
perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga segala
sesuatu dapat berjalan dengan lancar,
2. Bapak, Mamah, Kaka-Adik,Manah,Tante Om tercinta yang telah
dengan senang hati membimbing, memberi semangat, dorongan, dan
memotivasi penulis.
3. Bapak Dr. Ir. Budiyono, M.Si selaku Dekan Sekolah Vokasi Universitas
Diponegoro Semarang.
4. Ibu Dr. Ida Hayu Dwimawanti, MM selaku Wakil Dekan Akademik dan
Kemahasiswaan Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.
PENDAHULUAN
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi
yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Sumber data
sekunder adalah catatan atau dokumentasi perusahaan,
publikasi pemerintah, analisis industri oleh media, situs Web,
internet dan seterusnya
Uma Sekaran, (2011).
Data Skunder Meliputi :
a. Sejarah Perusahaan
b. Tugas serta Fungsi Perusahaan
c. Produk yang di kelola oleh perusahaan
d. Struktur organisasi
e. Distribusi dan Penjualan
1.3.2 Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara
BAB I : PENDAHULUAN
BAB IV : PENUTUP
Sumber : www.pusri.co.id
Tabel 2. 1 Makna Logo Pusri
Sumber : www.Pusri.co.id
APV JATENG 1
MOH. ADAM
MUSTHOLIH
SALES SUPERINTENDEN
ATIK WIDAYATI
3. Bioripah Pusri
4. Nutremag Pusri
PEMBAHASAN
3.1 Tinjauan Teori
3.1.1 Prosedur
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prosedur adalah tahap kegiatan
untuk menyelesaikan suatu aktivitas; metode langkah demi langkah secara pasti dalam
memecahkan suatu masalah. Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa prosedur adalah
suatu proses yang dirancang untuk mempermudah suatu aktivitas untuk memperoleh
tujuan tertentu. Sedangkan Pengertian prosedur menurut Ida Nuraida (2008:35), yang
menyatakan bahwa : “metode menunjukkan cara pelaksanaan pekerjaan dari suatu tugas
yang terdiri atas satu atau lebih kegiatan yang bersifat tulis-menulis oleh seorang pegawai
sehingga serangkaian metode yang disatukan akan membentuk suatu prosedur.” Pendapat
Ida Nuraida yang dikemukakan di atas jika dipahami, bahwa prosedur adalah suatu cara,
dimana pembuatan cara tersebut dipersiapkan untuk jangka waktu mendatang dan bisa
jadi akan digunakan secara terus menerus jika cara tersebut dapat dipergunakan secara
efektif dan efisien. Suatu cara di atas berisikan aturan atau pedoman untuk melakukan
aktivitas-aktivitas pekerjaan dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
Adapun prosedur Menurut A.S. Moenir (1982:110), “Prosedur adalah suatu
rangkaian tindakan, langkah atau perbuatan yang harus dilakukan oleh seseorang untuk
dapat mencapai suatu tahap tertentu dalam hubungan pencapaian tujuan akhir.” Didalam
sebuah pencapaian tujuan akhir yang kita inginkan kita harus mempunyai pandangan
tentang apa yang seharusnya kita lakukan, tahapan yang bagaimana yang nantinya dapat
membantu kita dalam mencapai tujuan akhir.
3.1.3 Prosedur Perkantoran
Prosedur Perkantoran adalah tata laksana, atau langkah-langkah pelaksanaan
pekerjaan yang mana pekerjaan tersebut dilakukan dan hal tersebut berhubungan dengan
apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, dan siapa yang melakukannya atau juga
bisa diartikan sebagai metode yang dibutuhkan dimasa yang akan datang untuk melakukan
tata kerja dalam perkantoran yang mana hal tersebut berupa urutan aktivitas-aktivitas dan
yang pada dasarnya dijadikan sebagai pedoman untuk bertindak yang mana hal tersebut di
maksudkan untuk mencapai tujuan dari sebuah perkantoran.
”Prosedur perkantoran atau sistem perkantoran adalah urutan langkahlangkah (atau
pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan) melakukan suatu pekerjaan; berhubungan dengan apa
yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, dimana
melakukannya dan siapa yang melakukannya”.
Sementara Ida Nuraida (2014:43) masih dalam buku yang sama menyimpulkan
bahwa prosedur merupakan :
1) Metode-metode yang dibutuhkan untuk menangani aktivitasaktivitas yang akan
datang.
2) Urutan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu.
3) Pedoman untuk bertindak. Kata metode menunjukkan cara pelaksanaan
pekerjaan terhadap suatu tugas atau kegiatan.
Arini (2015:90) dalam buku Mudah Menyusun SOP, menjelaskan bahwa : ”Standar
Operating Procedure (SOP), atau disebut juga sebagai ”Prosedur” adalah dokumen yang
lebih jelas dan rinci untuk menjabarkan metode yang digunakan dalam
mengimplementasikan dan melaksanakan kebijakan dan aktivitas organisasi seperti yang
ditetapkan dalam pedoman”. Dari beberapa pendapat tentang pengertian prosedur diatas,
penulis menyimpulkan bahwa Prosedur adalah serangkaian pedoman atau metode berupa
langkah-langkah atau tahapan-tahapan secara jelas dan pasti yang digunakan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dalam rangka mengimplementasikan kebijakan kerja
organisasi agar berjalan efektif dan efisien. Pada dasarnya, prosedur merupakan instruksi
tertulis sebagai pedoman dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan yang bersifat rutin atau
kegiatan berulang dengan cara yang efektif dan efisien, untuk menghindari terjadinya
penyimpangan yang dapat mempengaruhi kinerja sebuah organisasi secara keseluruhan.
2) Organizing
a. Mendapatkan instruksi kerja yang dapat dimengerti oleh bawahan, mengenai
hal-hal berikut Tanggung jawab setiap prosedur pada masing-masing bagian,
terutama sekali pada saat pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan bagian-
bagian lain. Proses penyelesaian suatu pekerjaan.
b. Dihubungkan dengan alat-alat yang mendukung pekerjaan kantor serta
dokumen-dokumen kantor yang diperlukan.
c. Mengakibatkan arus pekerjaan kantor menjadi lebih lancar dan baik, serta
menciptakan konsistensi kerja.
3) Staffing-Leading
a. Membantu atasan dalam memberikan pelatihan atau dasar-dasar instruksi kerja
bagi pegawai baru dan pagawai lama.
b. Atasan perlu mengadakan penyuluhan bagi bawahan yang bekerja tidak sesuai
dengan prosedur.
c. Mempermudah pemberian penilaian terhadap bawahan.
4) Coordination
a. Menciptakan koordinasi yang harmonis bagi tiap departemen dan antar
departemen.
b. Menetapkan dan membedakan prosedur-prosedur yang rutin dan prosedur-
prosedur yang independen.
3.1.1 Pengertian Distribusi (lihat numberingnya lagi kok ada 3.1.1? kan 3.1.1 diatas
soal prosedur)
Distribusi merupakan proses penyaluran produk berupa barang maupun jasa, mulai
dari produsen hingga konsumen. Saluran distribusi merupakan lingkaran yang harus
dilaksanakan dalam pemasaran produk dan jasa dari produsen hingga konsumen. The
American Marketing Association, mengungkapkan bahwa yang menekankan tentang
banyaknya lembaga yang ada dalam aliran/arus barang.
Asosiasi tersebut menyatakan bahwa Saluran merupakan suatu struktur unit
organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri atas agen, dealer, pedagang
besar dan pengecer, melalui mana sebuah komoditi, produk, atau jasa dipasarkan.
Sedangkan Tjiptono (2014;295), berpendapat “ Saluran Distribusi merupakan serangkaian
partisipan organisional yang melakukan semua fungsi yang dibutuhkan untuk
menyampaikan produk /jasa dari penjual (produsen) hinggal pembeli akhir (konsumen).
3.1.2 Fungsi- Fungsi Saluran Dalam Distribusi
Kontak adalah media berkomunikasi secara langsung atau tidak langsung dengan
calon pembeli.
4) Penyesuaian
Saluran Nol disebut denagan saluran pemasran langsun karena tidak memiliki
tingakat perantara penjualan. Karena saluran ini bisa langsung menjual produknya
ke konsumen akhir tanpa ada perantara.
Menggunakan cara sebagai berikut :
a. Penjualan melalui media sosial.
b. Penjualan dari pintu ke pintu (dor to dor )
c. Penjualan melalui Media elektonik
d. Penjualan melalui kios atau toko miik produsen.
Saluran satu terdiri dari satu tingkatan perantara penjualan. Pada tingkatan ini
tersebut merupakan pengecer.
Saluran dua terdiri atas dua tingkatan perantara penjualan. Pada tingkatan ini
perantara dibantu oleh pedagang grosir dan pengecer.
Saluran distribusi tidak langsung merupakan saluran dimana produsen menjual atau
mendistribusikan produknya ke satu atau lebih ke parantara. Seperti halnya yang
dilakukan oleh peternak ayam bertelur yang telornya akan di jual oleh pengepul
kemudian di jual kepada pengepul kecil hingga pengepul kecil menjualnya terhadap
pengecer Setalah pengecer membelinya, kemudian akan di jual kepada konsumen.
3) Distributor adalah partner jangka panjang, bukan alat jangka pendek untuk
menembus pasar: produsen perlu memberikan sinyal kepada distributor bahwa
hubungan yang hendak dibangun adalah bersifat jangka panjang, bukan sekedar
untuk menembus pasar. Dengan demikian distributor merasa yakin untuk
melakukan investasi dan mengembangkan pasar bersama-sama dengan produsen.
4) Produsen harus mendukung upaya menembus pasar dengan dana, sumber daya
manusia, dan konsep pemasaran yang jelas: produsen tidak boleh merasa
sayang untuk mengeluarkan sumber daya yang diperlukan untuk menembus pasar,
terutama pada tahap awal dimana posisi produk/jasa masih dalam ketidak-pastian.
5) Produsen harus memegang kendali dalam strategi pemasaran: meskipun
distributor diperbolehkan mengadaptasi strategi permasaran sesuai dengan kondisi
lokal, akan tetap produsen harus menjadi yang terdepan dalam menentukan strategi
pemasaran.
5) Distributor harus diminta menyediakan data yang terperinci tentang pasar dan
kinerja keuangan: untuk meningkatkan kemampuan bersaing, produsen harus
memiliki data yang terperinci tentang pelanggan dan kinerja keuangan pada
masing-masing distributor. Kontrak dengan distributor perlu mencatumkan tukar-
menukar informasi semacam itu, seperti data pelanggan, pasar dan kinerja keuangan
distributor.
6) Jaringan hubungan antar distributor perlu dijalin sejak dini: produsen perlu
membangun hubungan antar distributor, misalnya dengan membentuk dewan atau
organisasi khusus, untuk memungkinkan transfer pengalaman dan gagasan antar
distributor dalam rangka meningkatkan kinerja dan konsistensi dalam
menerjemahkan strategi pemasaran bersama
3.2.2 Cara Pendistribusian dan Pemasaran Pupuk Non Subsidi pada PT.Pupuk
Sriwijaya Palembang Unit Penjualan Jateng 1.
Berbeda dengan pola sebelumnya, pola ini lebih mnagacu pada layanan diamana
mode pengiriman diturunkan dari pelabuhan(muat) atau bandara ke pelabuhan
(bongkar) atau bandara. Jadi dapat diartikan bahwa penjgeluaran ditangani secara
mandiri oleh orang terkait. Layanan port-to-port ini, menajdi dua jenis dianatarnya;
a. Free On Board (FOB)
Penyerahan barang dilakukan diatas kapal tempat barang akan dikirim, dan penjual
menanggung biaya angkut ke pelabuhan pengirim. Ongkos kirim atau freight dari
pelabuhanpengiriman ke pelabuhan tujuan menjadi tanggungn pembeli.
3.2.3 Kegiatan Pendistribusian Pupuk Urea Non Subsidi Urea Non Subsidi Pada
PT.Pupuk Sriwijaya Palembang Unit Penjualan Jateng 1.
1) Gudang Lini 1 : Di pusat Pusri Palembang
2) Gudang Lini 2 :
a. Pelabuhan (Dermaga Umum)
b. Gudang Pengantongan di Tawang Semaran
3) Gudang Lini 3 :
a. Gudang Produsen
b. Gudang Distributor (subsidi)
Gambar 3. 3 Gudang penyimpanan Pupuk di Kabupaten Demak
DAFTAR CUSTOMER
PT PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG UNIT PENJUALAN JATENG 1.
KABUPATEN KOTA
DEMAK REMBANG
a. CV. Alfan Tanindo a. CV. Barokah Lestari
b. CV. Baru b. CV. Kasri Mubarok
c. CV. Pahala Utama c. CV. Kurnia
d. CV. Saprotan Agro Makmur d. CV. Sumber Pangan
e. CV. Topan Jaya e. CV. Yunita Jaya
f. CV. Wahyu Abadi Utama f. KUD Rukun Santosa
g. KSU Manunggal Jaya Abadi
GROBOGAN SEMARANG
a. CV. Bina Karya Abadi a. CV. Anugrah Makmur
b. CV.Dharma Guna b. CV.Gelora Jaya Perkasa
c. CV. Habe c. CV.Saudara Perkasa
d. CV. Jitu Putra d. CV.Tani Sukses
e. CV. Karya Tani e. PD. Citra Mandiri Jawa
f. CV. Pakis Aji Jaya Tengah
g. CV. Pranondo Usaha Tani f. PT. Ever Flourish
h. CV. Prima Internasional
i. CV. Tani Jaya Prakasa g. CV. Hutan Mulya
j. CV. Waras Pratama
k. KSU Kurnia
l. KUD Plongkowati timur
m. KUD Wijaya Kusuma
n. KUD Karya Jaya
PATI BLORA
a. CV. Foruna a. CV. Bumi Rejeki
b. CV. Al-Mubarok b. CV. Dwi Karya
c. CV. Andika Jaya c. CV. Mitra Karya Sejahtera
d. CV. Angudi Berkah d. CV. Pangestu
e. CV. Artha Mulya e. CV. Rahmat
f. CV. Indo Kimia f. CV. Tani Jaya Perkasa
g. CV. Karya Mandiri g. KUD Wargo Tani Makmur
h. CV. Persada h. CV. Lancar Jaya
i. CV. Subur Jaya i. CV. Madu Ratna
j. KUD Bahagia j. CV. Mulya Tani Perdana
JEPARA KUDUS
a. CV. Rudiana Jaya a. CV. Putra Daerah Jaya
b. CV. Tani Makmur Sejahtera b. UD Indah Tani
c. KSU Smas Jaya Abadi
Sumber : arsip PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Unit Penjualan Jateng 1
Sumber : arsip PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Unit Penjualan Jateng 1,data diolah