Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
www.rahasiakuncisukses.com
www.magis7.com
Bisakah menjadi kaya dalam 40 hari? Wallahu A'lam. Konsepnya adalah jika Allah
swt menghendaki, apa sih yang gak mungkin. Kita tidak bicara bid'ah bid'ahan,
namun bicara time. Yang bilang bid’ah ya sudah, tidak usah dijalanin. Yang mau
mencoba mujahadah atau berjuang supaya dekat dengan Allah silahkan.
Sekali lagi kita bicara masalah time atau waktu. Yakni 40 hari mendekat kepada
Allah sedekat-dekatnya. Bahkan Ustadz Yusuf Mansur menyarankan hal ini lho?
Mengapa? Karena kita khan selama ini susah untuk dekat dengan Allah. Kita ini
sok-sok sibuk sehingga buat jamaah saja susah. Melalui mujahadah/ komitmen
untuk dekat dengan Allah, walau ada pamrih apapun ini tidak salah kok. Dengan
ini Insya Allah menjadi wasilah bagi kita untuk merasakan yang namanya
lompatan quantum.
"Itu khan menjilat Mas?" Ya biarin aja toh. Yang penting kerja kita bagus, bahkan
lebih bagus dari karyawan lainnya. Kita datang ke kantor lebih awal dari karyawan
lainnya kemudian bekerja sebaik-baiknya. Lalu saatnya pulang, kita masih kerja
lembur. Lalu saat libur kita berkunjung ke rumahnya, membelikan oleh2
kepadanya dan kepada keluarganya. Walau gaji kita kecil direla-relain untuk
membeli oleh-oleh untuknya. Kira-kira bos anda respek atau tidak?
Nah, kita hendak melakukan hal yang sama dengan Allah swt. Kita dekati DIA
yang memegang rezeki seluruh penduduk langit dan bumi. Kita ingin sukses dan
kaya, ingin lunas hutang, ingin memperolah keturunan, ingin sembuh dsb,
cobalah...
Saatnya datang kerja kita datang lebih awal. Saatnya kita menghadap kepada Allah
melalui sholat kita datang lebih awal. Kalau perlu sebelum adzan sudah datang, ini
khan keren.
Kemudian suka berkunjung ke rumah bos kita lalu memberikan oleh-oleh walau
gajinya minim. Analogi ini seperti sedekah. Misalnya sedekah waktu subuh. Jadi
pas malaikat berganti tugas, kita sudah memulainya dengan sedekah. Ini khan
keren.
Walau duit kita lagi minim kita bela-belain memberikan pinjaman kepada Allah.
Ini bukti bahwa kita belajar yakin dan percaya bahwa Allah swt pasti membalas
dengan berlipat ganda.
Lalu kita tebar salam, tebar senyum, tebar manfaat dikantor kita. Didalam aktifitas
muammalah kita latihan berbuat baik, latihan menjadi rahmat semesta alam,
latihan berguna dan bermakna untuk sesame.
Kantornya Allah ya didunia ini dan seisinya. Semua milik_Nya tidak terkecuali.
Lalu kira-kira Allah swt akan menaikkan gaji kita tidak? Menaikkan karier/ derajat
kita atau tidak? Secara manusiawi pasti demikian, tetapi tetap Insya Allah. Atau
masak Allah swt akan diam saja? Bukankah beda antara orang buta dan orang yang
melihat? Bukankah beda orang yang beriman (yakin) dan orang yang tidak
beriman (tidak yakin)?.
Inilah pamrih kita kepada Allah, yakni mengadukan hajat kita langsung
kepada_Nya. "Ibadah itu harus ikhlas dong?". La iya ini namanya ikhlas beribadah
kepada Allah swt, bukan kepada yang lain. Karena nyata lho? Kita ini sering
mengadukan hajat kita kepada selain Allah namun tidak disadari. Misalnya lagi
banyak hutang tuh, lalu yang dicari adalah tukang kredit. Ini khan salah.
Seharusnya kita ikhlas langsung mengadu kepada Allah, walaupun nampaknya
tidak ada solusi secara langsung. Masak bayar hutang pakai doa dan ibadah?
Itulah... kita harus iklas untuk mengesampingkan logika kita.
Berikut ini contoh bahwa kita sering tidak ikhlas beribadah murni kepada Allah
swt. Karena disamping Allah ada,
Duit, “Kalau nggak ada duit nggak bisa makan”. Emang yang kasih makan
adalah duit? Bukan tetapi Allah.
Rentenir. “Karna nggak ada uang buat lunasin hutang, maka saya pinjam
rentenir”. Mengapa tidak mencoba mengadu kepada_Nya? Hadapi saja
rentenir yang akan nagih. Marah ya marah aja, nagih ya nagih aja. Latihan
sabar. Insya Allah ujung2 nya adalah pertolongan Allah swt.
Rajah Penglaris. “Kalau nggak pakai penglaris, dagangan saya pasti tidak
laku”. Naah ini dosa tauhid.
Ujung-ujungnya adalah kita beriman kepada logika dan perasaan sendiri. 1+1 sama
dengan dua. Ini khan wajar. Padahal ada yang 1-1=10. Apa itu? Sedekah. Inilah
iman kepada Allah swt. Lalu kalau kita sudah kehabisan logika kemudian
menggunakan perasaan. Mendatangi dukun, pohon sesajen dll.
Oleh sebab itu, cobalah 40 hari mujahadah. Berjuang dan berusaha sekeras-
kerasnya supaya bisa dekat dengan Allah. Masak 40 hari berat? Insya Allah kalau
sudah dekat dengan Allah, maka kita akan rindu menjalani 40 hari berikutnya dan
berikutnya. Maka yang namanya dunia menjadi kecil.. Yang namanya hutang
serasa nampak kecil, karena yang terlihat hanyalah Allah Yang Maha Besar, Maha
Kaya dari seluruh alam.
Bagi anda yang sudah mentok, banyak hutang, pengin kaya tapi nggak kaya-kaya
juga, pengin kesembuhan dan segala hajat anda yang selama ini rasanya tidak
kunjung menjadi nyata, kenapa tidak coba mengesampingkan logika dan perasaan
kita? Kita khan suka berparadigma yang kaya adalah yang sekolahnya tinggi, yang
sukses adalah mereka yang punya modal, dsb. Kita ini suka menyetujui ungkapan
bahwa kita yang sekolahnya sedang2 saja, tidak punya modal dsb memang susah
untuk kaya, sukses dan mulia. Sudahlah, coba taruh dulu logika anda di gudang,
lalu arahkan pandangan matamu lempeng kepada Allah swt.
Mengapa? Karena hanya Allah swt yang bisa mengirimkan kita kepada kesuksesan
dan kemuliaan hidup. Hanya Allah swt yang bisa memperjalankan/ melompatkan
kita ke alam kuantum sukses. Bukan kita yang melakukannya tetapi Allah yang
melompatkannya. Kita akan bahas dengan analogi permainan catur dibawah ini.
di Jagad Raya
Tahu permainan catur? tahu dong.. Permainan catur itu permainan otak, permainan
kecerdasan. Logika didalam menjalankan catur sangat menentukan didalam
menang atau kalah. Kalau salah jalan bisa jadi menjadi sebab kalahnya bermain
catur. Hati-hati, atau extra hati-hati dan waspada didalam menjalankan, walau
hanya bidak sekalipun, atau anda akan kalah dengan lawan anda.
Bidak jalannya maju terus. Nggak bisa mundur. Kalau ada halangan
didepannya maka bidak tidak bisa lompat. Disituuuuu aja sampai kiamat.
Atau jalan miring kanan atau kiri ketika makan juga boleh.
Menteri jalannya miring. Kanan kiri maju mundur tidak masalah yang
penting aturannya adalah begitu. Miring... :)
Benteng bisa maju atau mundur tetapi tidak bisa jalan miring atau letter L.
Benteng bisa maju puluhan langkah jika tidak ada halangan. Kalau ada
halangan jauh didepannya, bisa dimakan.
Itu permainan catur yang dimainkan oleh 2 orang. Bagaimana kalau kita
memainkan catur sendiri? Ya suka-suka kita.. Bisa dong? Khan nggak ada
lawannya. Anak saya saja suka menjalankan bidak sesuka dia. Bidak bisa lompat
sana lompat sini, makan sana makan sini. Sesuka dia saja.. Nggak ada yang protes
karena ia main sendirian.
Nah inilah analogi untuk mempermudah anda bahwa Allah swt adalah penguasa
tunggal alam semesta raya. DIA bisa melakukan apa saja sekehendak_Nya. Kalau
di suka sama anda dan berkehendak untuk melompatkan anda ketangga sukses dan
mulia esok hari, maka "kun fayakun". Betul nggak ini?
DIA adalah Pencipta, Penguasa, Raja Diraja alam semesta. Semua tunduk dan
patuh kepada_Nya entah suka atau tidak suka. Jika anda bidak, mau
dilompatkan menjadi yang terdepan juga bisa. Jika anda kuda mau dijalankan
DIA pemain Tunggal, dan tidak ada yang bisa menghalangi_Nya sama sekali.
Hikmah ini mengajarkan kita untuk selalu berharap supaya DIA tidak mencabut
nikmat yang sudah kita rasakan. Kita seyogyanya berharap agar azab tidak
ditimpakan atas kita.
Kita ini harusnya khawatir lho? Bagaimana tidak? DIA bisa saja mencabut apa-apa
yang kita miliki kapan saja dimana saja. Disisi lain DIA bisa saja menyempitkan
atau meluaskan rezeki kepada siapa saja yang DIA kehendaki. Semua terserah
Allah swt, Raja Diraja Semesta Alam.
Naaaah, disisi lain kita khan butuh yang namanya lompatan quantum. Secara
logika kita hanya bisa maju selangkah-selangkah karena kita ini bidak. Oleh karena
itu taruh dulu logika anda di gudang, kemudian mencoba bermujahadah dengan
cara mendekat kepada Allah swt agar DIA melompatkan kita dengan sebuah
lompatan quantum.
Lakukan shalat Dhuha minimal 6 rakaat lebih baik lagi jika bisa 12 rakaat.
Setiap hari terus-menerus hingga 40 hari.
Bacalah surah Al-Waqi’ah satu kali sehari baik diwaktu habis shubuh
ataupun sesudah ashar terus menerus selama 40 hari.
Senantiasa Berzikir sehabis shalat dan ditambah dengan baca yaa fattaah
yaa rozzaaq 11x, serta ayat kursi, dan qulhu 3x. 5 kali waktu selama 40
Bacalah laa hawla walaa quwwata illaa billaah sebanyak 300 kali, Istighfar
dan shalawat masing-masing 100x sehari semalam. Juga baca
subhaanallaahi wabihamdihi subhaanallaahil 'adzhiem 100x pagi dan
100x sore.
Membaca surah yaasiin 1 kali sehari selama 40 hari terus menerus. boleh
pagi atau malam.
Berdoalah setiap selesai melaksanalan Shalat, baik itu shalat wajib maupun
shalat sunnat. Doanya boleh apa saja dan boleh dengan bahasa apa saja.
Artinya apa? Artinya yang memberikan lompatan quantum adalah Allah swt
hanya bagi hamba yang mendekatkan diri kepada_Nya melalui amalan wajib.
Kemudian bermujahadah untuk lebih dekat dengan_Nya dengan melakukan
amalan sunnah.
Oleh karena itu tidak peduli anda bidak, maka Allah akan melompatkan anda jauh
kedepan hanya jika kita sudah menjadi hamba yang dekat. Demikian juga jika kita
adalah kuda, maka tidak perlu jalan dengan letter L terus menerus untuk bisa
sukses. Allah bisa menempatkan kita sesuka DIA. Anda bisa dijalankan lurus
didepan jika Allah sudah menghendakinya. Intinya seperti apapun anda,
sebagaimanapun kondisi anda bisa dilompatkan jauh didepan. Dan ini tidak pakai
logika-logikaan.
Cobalah menghadap cermin, sudah seberapa dekatkah anda kepada Allah swt?
Kemudian cek kehidupan anda apakah sudah sesuai apa yang anda inginkan?
Apakah sudah ada lompatan kuantum? Kalau belum, mujahadah 40 hari bisa
dicoba. Mencoba menjadi hamba yang dekat dengan_Nya.
Terakhir mari kita baca fatihah dan saling mendoakan bagi kami dan keluarga
kami, bagi anda dan keluarga anda, bagi seluruh member2 kami dan pembaca
blog kami, kamu muslimin dan muslimat semoga Allah menjadikan kita sebagai
hamba yang dekat dengan_Nya. Insya Allah doa kita semua akan sampai kepada
mereka, sampai juga kepada kita. Al fatihah…