Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN IZIN USAHA INDUSTRI – PERLUASAN KAWASAN INDUSTRI – TATA

CARA

2019

PERMENPERIN NO. 45 TAHUN 2019; BN 2019/NO.1554; LL KEMENPERIN: 31 HLM

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN


USAHA KAWASAN INDUSTRI DAN IZIN PERLUASAN KAWASAN INDUSTRI DALAM
KERANGKA PELAYANAN PERIZINAN BERUSAHA TERINTEGRASI SECARA
ELEKTRONIK

ABSTRAK : - Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 25 dan Pasal 30 Peraturan


Pemerintah Nomor 142 Tahun 2015 tentang Kawasan Industri, serta
ketentuan Pasal 88 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
2010 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara
elektronik, perlu mengatur ketentuan mengenai pemberian izin usaha
Kawasan industri dan izin perluasan Kawasan industri dalam kerangka
pelayanan perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik, maka
perlu menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Tata Cara
Pemberian Izin Usaha Kawasan Industri dan Izin Perluasan Kawasan
Industri dalam Kerangka Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik.

- Dasar Hukum Peraturan Menteri ini adalah: UU No.39 Tahun 2008, UU


No. 3 Tahun 2014, PP No. 142 Tahun 2015, PP No. 24 Tahun 2018,
PERPRES No. 29 Tahun 2015, PERPRES No. 69 Tahun 2018,
PERMENPERIN No. 51/M-IND/PER/6/2015, PERMENPERIN No. 35
Tahun 2018.

- Dalam Peraturan Menteri ini diatur tentang Tata Cara Pemberian Izin
Usaha Kawasan Industri dan Izin Perluasan Kawasan Industri dalam
Kerangka Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
Elektronik, dengan menetapkan batasan istilah yang digunakan dalam
pengaturannya. Pelayanan Perizinan Berusaha dilakukan melalui
sistem OSS berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang pelayanan OSS. Perizinan Berusaha dilakukan setelah Pelaku
Usaha memperoleh NIB. Pelaku usaha yang telah memperoleh NIB
wajib memiliki Izin Usaha. Pelayanan Perizinan Berusaha di sektor
perindustrian dilaksanakan dengan menggunakan OSS dan SIINas
secara terintegrasi. Izin usaha terdiri atas Izin Usaha Kawasan Industri
(IUKI) dan Izin Perluasan Kawasan Industri (IPKI). Izin Usaha
merupakan izin untuk melakukan kegiatan usaha Kawasan Industri
sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)
68130. Setiap kegiatan usaha pengembangan dan pengelolaan
Kawasan Industri wajib memiliki IUKI yang berlaku efektif jika
melanggar maka dikenai sanksi administratif sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan. Setiap Perusahaan Kawasan Industri yang
melakukan usaha Perluasan Kawasan wjib memiliki IPKI yang berlaku
efektif, jika melanggar maka dikenai sanksi administratif sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. IPKI diterbitkan oleh
Lembaga OSS untuk dan atas nama Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota. Pelaku Usaha yang melakukan kegiatan usaha
pengembangan dan pengelolaan Kawasan Industri merupakan badan
usaha yang berbentuk badan hukum dan didirikan berdasarkan hukum
Indonesia serta berkedudukan di Indonesia, dapat berbentuk Badan
Usaha Milik Negara; Badan Usaha Milik Daerah; Koperasi; atau
Perseroan Terbatas. IUKI dan IPKI berlaku selama Perusahaan
Kawasan Industri melakukan kegiatan usaha pengembangan dan
pengelolaan Kawasan Industri. Badan usaha yang belum memperoleh
IUKI berlaku efektif atau Perusahaan Kawasan Industri yang belum
memperoleh IPKI berlaku efektif dilarang melakukan kegiatan meliputi
penjualan kaveling Industri; pengalihan kaveling Industri; dan/atau
penyewaan kaveling industri. Perusahaan Kawasan Industri dapat
menunjuk pihak lain untuk melakukan pengelolaan Kawasan Industri.
Dalam rangka verifikasi atas pemenuhan Komitmen IUKI dan IPK,
Direktur Jenderal berwenang untuk melaksanakan pemeriksaan
lapangan bagi Kawasan Industri yang berlokasi di lintas provinsi
dan/atau dalam rangka penanaman modal asing. Perusahaan
Kawasan Industri yang memperoleh IUKI atau IPKI berlaku efektif wajib
melaporkan data Kawasan Industri sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang SIINas. Pembinaan terhadap
penyelenggaraan IUKI dan IPKI dilakukan oleh Menteri melalui
Direktur Jenderal. Direktur Jenderal, Kepala Dinas Provinsi, atau
Kepala Dinas Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya
melakukan pengawasan terhadap IUKI dan IPKI yang berlaku.

CATATAN : - Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan 6


Desember 2019, ditetapkan 2 Desember 2019.

- Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku badan usaha telah


mendapatkan izin prinsip atau mengajukan permohonan IUKI atau
Perusahaan Kawasan Industri yang mengajukan permohonan IPKI
yang masih dalam proses, wajib menyesuaikan dengan ketentuan
dalam Peraturan Menteri ini; Perusahaan Kawasan Industri yang telah
memiliki IUKI atau IPKI wajib mendaftarkan melalui sistem OSS; atau
Perusahaan Kawasan Industri yang telah memiliki IUKI yang berlaku
efektif melalui sistem OSS, wajib menyesuaikan dengan ketentuan
dalam Peraturan Menteri ini.

- Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri


Perindustrian Nomor 39/M-IND/PER/6/2016 tentang Tata Cara
Pemberian Izin Usaha Kawasan Industri dan Izin Perluasan Kawasan
Industri, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

- Lamp. : 14

Anda mungkin juga menyukai