BAB I
PENDAHULUAN
Ada beberapa cara menentukan sifat asam basa larutan dan pH larutan.
a. Menggunakan kertas lakmus
Kertas lakmus adalah kertas yang menggunakan lakmus dan digunakan untuk
menunjukkan sifat keasaman, kebasaan atau kenetralan. Larutan asam dapat
memerahkan lakmus biru, sedangkan larutan basa dapat membirukan kertas
lakmus merah.
[1]
Penentuan pH Dan Ka
1.2.2. Asam
Menurut Archenius asam adalah zat yang dalam air akan melepaskan ion
H+. jadi pembawa sifat asam adalah ion H+(ion hydrogen), sehingga
rumus kimia asam selalu mengandung atom hydrogen. Ion adalah atom-
atom sekelompok atom yang bermuatan listrik. Kation adalah ion yang
bermuatan listrik +, Anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif.
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam
air akan menghasilkan larutan dengan pH < 7. Secara umum asam
memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
Rasa : masam ketika dilarutkan ke dalam air
Sentuhan : asam terasa menyengat ketika disentuh
Kereaktifan : asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam
[2]
Penentuan pH Dan Ka
1.2.3. Basa
Basa adalah satu senyawa yang jika dilarutkan dalam air(larutan)dapat
melepas ion hidroksida (OH-),oleh karena itu,semua rumus kimia basa
umumnya mengandung gugus OH. Basa adalah senyawa kimia yang
menyerap Ion Hidranium ketika dilarutkan dalam air. Basa adalah lawan
dari asam yaitu ditunjukkan untuk unsur atau senyawa yang memiliki pH
> 7. Basa merupakan senyawa yang jika dilarutkan dalam air
menghasilkan ion OH-.
Secara umum, basa memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
Rasa : tidak masam ketika dilarutkan dalam air
Sentuhan : tidak terasa menyengat bila disentuh
Kereaktifan : kebanyakan tidak bereaksi dengan logam
Contoh basa kuat : NaOH, Ba(OH)2, KOH, Ca(OH)2 dan lain-lain.
Contoh basa lemah : NH4(OH), Ni(OH)2 dan lain-lain.
[3]
Penentuan pH Dan Ka
[4]
Penentuan pH Dan Ka
BAB II
METODOLOGI
[5]
Penentuan pH Dan Ka
[6]
Penentuan pH Dan Ka
1. Menyiapkan 35 buah tabung reaksi kecil yang bersih berserta rak tabung
reaksi.
2. Memasukkan ke dalam 10 buah tabung reaksi kecil masing-masing 2 ml
larutan buffer pH 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10 (membubuhi label pada
setiap tabung agar tidak tertukar)
3. Menambahkan 2 tetes Metil Orange ke dalam setiap tabung reaksi yang
berisi larutan buffer. Mengamati dan mencatat perubahan warna yang
terjadi pada larutan buffer.
4. Menentukan daerah perubahan warna Metil Orange
5. Melakukan cara di atas (point 2-4) di mana Metil Orange diganti dengan
bromo kresol hijau dan timol biru
2.3.2. Mengukur pH larutan dengan indikator universal
1. Memasukkan 2 ml larutan CH 3COONa 0,1 N dan NH4Cl 0,1 N ke
dalam
tabung reaksi kecil dan menambahkan 2 tetes Metil Orange, mengamati
dan mencatat perubahan warna yang terjadi.
2. Melakukan pengerjaan di atas dengan menggunakan indikator lainnya
(bromo kresol hijau dan timol biru).
3. Melakukan pengukuran pH dengan menggunakan indikator universal.
Mencatat harga pH menurut pengamatan pada kertas indikator tersebut.
4. Membandingkan harga pH pada indikator universal dengan pH terdekat
yang didapatkan dari perubahan warna (dengan trayek pH).
2.3.3. Menentukan pH dan Ka suatu asam
1. Memasukkan 25 ml larutan HCl 0,1 N ke dalam gelas kimia 50 atau
100 ml
2. Mengukur dan mencatat pH larutan tersebut dengan mengunakan
indikator universal .
3. Menghitung tetapan kesetimbangan (Ka).
4. Menbandingkan hasil pengukuran pH larutn dangan menggunakan
larutan indikator dan pH meter.
5. Melakukan cara di atas (point 1-3) dimana HCl 0,01 N diganti dengan
CH3COOH 0,1 N dan 0,01 N .
[7]
Penentuan pH Dan Ka
Menyiapkan 35 buah tabung reaksi kecil yang bersih beserta rak tabung
Menambahkan 2 tetes Metil orange, Bromo kresol hijau dan timol biru.
[8]
Penentuan pH Dan Ka
[9]
Penentuan pH Dan Ka
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
pH(indicator Warna
Sampel
pH universal) Metil Timol Biru (TB) Bromo Kresol
Meter Orange Hijau (BKH)
[10]
Penentuan pH Dan Ka
3.2. Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan daerah perubahan warna suatu
indikator dan menentukan pH suatu larutan dengan menggunakan indikator
universal dan pH meter. Pada percobaan pertama yaitu perubahan warna indikator
asam basa, untuk indikator metil orange warna awal adalah berwarna bening, dan
terjadi perubahan warna pada pH 1-3 menjadi merah dan pada pH 4-10 terjadi
[11]
Penentuan pH Dan Ka
perunahan warna menjadi orange dan ini tidak sesuai dengan dasar teori bahwa
untuk metil orange pH < 3,2 berwarna merah dan > 4,4 berwarna kuning. Pada
indikator bromo kresol hijau warna awal adalah bening, terjadi perubahan warna
pada pH 1-3 menjadi kuning, pada pH 4 terjadi perubahan warna menjadi hijau
dan perubahan warna biru pada pH 5-10. Ini sesuai dengan dasar teori. Pada
indikator timol biru yang warna awal adalah bening perubahan warna ungu muda
pada pH 1. Terjadi perubahan warna menjadi orange pada pH 2, terjadi perubahan
warna menjadi kuning pada pH 3-7. Pada pH 8 berwarna hijau tua dan terjadi
perubahan warna menjadi biru pada pH 9-10. Ini tidak sesuai dengan dasar teori.
Pada larutan CH3COONa diuji dengan Metil Orange warna yang dihasilkan
adalah orange, pH berkisar > 4,4. Pada indikator Bromo Kresol hijau yang
dihasilkan adalah biru, pH berkisar > 5,4. Pada indikator timol biru warna yang
dihasilkan adalah kuning, pH berkisar < 6,0. Untuk indikator universal pH
CH3COONa adalah 8 dan menggunakan pH meter adalah 7, 95. Untuk indikator
MO, Bromo kresol hijau, timol biru sesuai dengan indikator universal dan pH
meter yang memiliki pH=8.
Pada larutan NH4CL diuji dengan indikator MO warna yang dihasilkan adalah
orange, pH berkisar antara 4-10. Pada indikator Bromo Kresol Hijau warna yang
dihasilkan adalah biru, pH berkisar antara > 5,4. Pada indikator timol biru warna
yang dihasilkan adalah kuning, pH berkisar > 2,8. Untuk indikator universal pH
NH4Cl adalah 6 dan menggunakan pH meter adalah 5,35. Untuk indikator MO,
[12]
Penentuan pH Dan Ka
Bromo kresol hijau, timol biru sesuai dengan indikator universal yang memiliki
ph=6.
[13]
Penentuan pH Dan Ka
BAB IV
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. - Indikator Metil Orange berwarna merah pada pH 1-3, berwarna orange
pada pH 4-10, dan ini tidak sesuai dengan dasar teori.
- Indikator bromo kresol hijau berwarna kuning pada pH 1-3 berwarna
berwarna hijau pada pH 4, berwarna biru pada pH 5,6,7,8,9,dan 10.
- Indikator timol biru berwarna ungu muda pada pH 1, berwarna orange
pada pH 2, kuning pada pH 3-7, hijau tua pada pH 8 dan biru pada pH
9-10.
Hasil penentuan Ka
a) HCL 0,01 N = 6,76 × 10-3
b) CH3COOH 0,1 N = 1,3225 × 10-5
c) CH3COOH 0,01 N = 9,1204 × 10-6
[14]
Penentuan pH Dan Ka
DAFTAR PUSTAKA
[15]
Penentuan pH Dan Ka
LAMPIRA
N
[16]
Penentuan pH Dan Ka
PERHITUNGAN
pH = -log [H+]
Ka=¿ ¿
Ka=6,76 × 10-3
pH = -log [H+]
[H+] = 1.15×10-3
[H+] =√ Ka× m
[17]
Laporan Praktikum
Penentuan pH dan Ka
Ka = ¿¿¿
[1.15× 10−3 ]2
=
0.1
Ka = 1.3225 ×10-5
pH = -log [H+]
[H+] =√ Ka× m
Ka = ¿¿¿
[3,02× 10−4 ]2
=
0.1
Ka = 9,1204 ×10-6
GAMBAR ALAT
RAK TABUNG