Anda di halaman 1dari 10

1684

Jurnal Produksi Tanaman


Vol. 6 No. 8, Agustus 2018: 1684 – 1693
ISSN: 2527-8452

KONSENTRASI NUTRISI AB MIX DAN MEDIA TANAM TERHADAP


PERTUMBUHAN DAN HASIL
TANAMAN SELADA MERAH (Lactuca sativa L. var. crispa)
DENGAN SISTEM HIDROPONIK SUBSTRAT

CONCENTRATION OF NUTRIENTS AB MIX AND PLANT MEDIA


ON GROWTH AND CROP YIELD
OF RED LETTUCE (Lactuca sativa L. var. crispa)
IN HYDROPHONICS SUBSTRATE SYSTEM
Arsyanti Nur Ainina*) dan Nurul Aini

Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University


Jl. Veteran, Malang 65145 Jawa Timur
*)
E-mail: arsyanina@yahoo.com

ABSTRAK mix mampu memberikan bobot segar total


yang lebih berat dari perlakuan 500 ppm,
Selada (Lactuca sativa L.) merupakan 750 ppm, 1000 ppm dan 1250 ppm nutrisi
tanaman yang dapat tumbuh di daerah AB mix. Didapatkan perlakuan terbaik yaitu
dingin maupun tropis. Saat ini perminta- perlakuan media tanam cocopeat + 1000
an selada juga terus mengalami kenaik- ppm nutrisi AB mix. Rerata bobot segar total
an. Semakin sempitnya lahan produktif pertanaman sebesar 171,64 g dengan
khususnya di daerah perkotaan tentunya bobot segar total standart sebesar 150 g.
menuntut adanya suatu cara untuk
memaksimalkan pemanfaatan lahan Kata kunci: Selada Merah, Hidroponik,
terbatas tersebut agar tetap produktif, salah Konsentrasi, Media.
satunya budidaya tanaman dengan system
hidroponik. Tujuan dari penelitian ini adalah ABSTRACT
untuk mengetahui dan mempelajari
pengaruh beberapa konsentrasi nutrisi AB Lettuce (Lactuca sativa L.) is a plant that
mix dan macam media tanam terhadap can be grown in cold regions or tropical.
pertumbuhan dan hasil tanaman selada Currently the demand for lettuce also
merah. Penelitian dilaksanakan di sreen continued to rise. The limited productive
house Venus Orchid Desa Tegalweru, Dau land, especially in urban areas would
Malang pada bulan Oktober sampai require the existence of a way to maximize
November 2016. Rancangan yang the utilization of limited land in order to stay
digunakan adalah Rancangan Acak productive, one of them with a system of
Kelompok (RAK) terdiri dari 10 perlakuan hydroponic cultivation. The purpose of this
dan 3 ulangan. Data yang diperoleh study is to investigate and study the effect
dianalisis menggunakan analisis ragam of several concentrations of nutrients AB
(ANOVA), jika terdapat pengaruh nyata mix and types of growing media on growth
dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Media and yield of red lettuce. Research
tanam cocopeat dengan 1000 ppm nutrisi conducted at the sreen house Tegalweru
AB mix sudah menunjukkan bobot segar Venus Orchid Village, Dau Malang in
total tanaman dan bobot segar konsumsi October and November 2016. The design
yang lebih berat dibandingkan dengan 500 used was a randomized block design (RAK)
ppm dan 750 ppm nutrisi AB mix. Media consisted of 10 treatments and three
tanam pasir dengan 1500 ppm nutrisi AB
1685

Ainina, dkk, Konsentrasi Nutrisi AB Mix dan Media...

replications. Data were analyzed using rendah bila dibandingkan dengan besarnya
analysis of variance (ANOVA), if there is a kebutuhan dalam negeri. Selain itu saat ini
real effect followed by LSD test 5%. permintaan selada juga terus mengalami
Cocopeat planting media with 1000 ppm AB kenaikan. Upaya meningkatkan produksinya
nutrient mix already showing fresh weight masih menemui beberapa hambatan
and total plant fresh weight heavier diantaranya adalah sempitnya lahan
consumption compared with 500 ppm and pertanian dan masih sedikit petani yang
750 ppm AB nutrient mix. Planting medium menanam selada terutama terbatas hanya
of sand to 1500 ppm AB mix of nutrients didaerah dataran tinggi serta tidak
capable of providing total fresh weight efisiennya penggunaan pupuk pada
heavier than the treatment of 500 ppm, 750 pertanaman selada selama ini, sehingga
ppm, 1000 ppm and 1250 ppm AB nutrient produksinya relative rendah. Kebutuhan
mix. Obtained the best treatment is konsumsi pangan yang terus meningkat
treatment of growing media cocopeat + namun tidak diimbangi dengan peningkatan
1000 ppm AB nutrient mix. Average fresh produksi tentunya akan mengancam
weight of 171.64 g total crop with total fresh kelangsungan hidup manusia. Semakin
weight standard of 150 g. sempitnya lahan produktif khususnya di
daerah perkotaan tentunya menuntut
Keywords: Red Lettuce, Hydroponics, adanya suatu cara untuk memaksimalkan
Concentration, Media pemanfaatan lahan terbatas tersebut agar
tetap produktif, salah satunya budidaya
PENDAHULUAN tanaman dengan system hidroponik.
Hidroponik adalah salah satu cara
Selada (Lactuca sativa L.) bercocok tanam tanpa menggunakan media
merupakan tanaman yang dapat tumbuh di tanah melainkan dapat menggunakan air
daerah dingin maupun tropis. Selada atau bahan porouslainnya seperti kerikil,
memiliki daun yang bergerigi dan pecahan genteng, arang sekam, pasir, dan
berombak, berwarna hijau segar dan ada batu bata sebagai media nutrisi yang akan
juga yang berwarna merah. Selada biasa diserap tanaman untuk pertumbuhannya.
disajikan dalam keadaan mentah (sayuran Dalam hidroponik, nutrisi langsung diserap
penyegar) dan termasuk salah satu bahan dari air yang sudah diperkaya nutrisi,
utama pembuatan salad. Sebagai sebuah solusi untuk mengatasi
komponen utama dalam pembuatan salad, keterbatasan lahan tanah di daerah
selada memiliki kandungan air yang tinggi, perkotaan. Sistem hidroponik merupakan
tetapi kandungan karbohidrat dan budidaya tanaman tanpa menggunakan
proteinnya rendah, selain itu selada juga tanah. Hidroponik adalah salah satu cara
mengandung sumber mineral, vitamin A, bercocok tanam tanpa menggunakan media
vitamin C, dan serat. tanah melainkan dapat menggunakan air
Peningkatan pertumbuhan jumlah atau bahan porouslainnya seperti kerikil,
penduduk dari tahun ke tahun menimbulkan pecahan genteng, arang sekam, pasir, dan
dampak negatif, salah satunya yaitu batu bata sebagai media nutrisi yang akan
peningkatan alih fungsi lahan pertanian diserap tanaman untuk pertumbuhannya.
menjadi lahan pemukiman. Semakin Dalam hidroponik, nutrisi langsung diserap
meningkatnya jumlah populasi manusia dari air yang sudah diperkaya nutrisi,
tentunya akan mengurangi jumlah lahan sebuah solusi untuk mengatasi
produktif khususnya di daerah perkotaan. keterbatasan lahan tanah di daerah
Hal tersebut dikarenakan semakin perkotaan. Karakteristik media tanam
meningkatnya populasi manusia maka hidroponik tersebut harus dapat menyerap
kebutuhan sarana prasarana yang dan menghantarkan air, tidak
menunjang juga meningkat seperti mempengaruhi pH air, tidak berubah warna,
kebutuhan rumah. Menurut Bambang dan tidak mudah busuk. Media tanam juga
(2000) secara umum produksi nasional harus berfungsi sebagai pegangan akar dan
tanaman selada (Lactuca sativa L) masih perantara larutan nutrisi (Mas’ud, 2009).
1686

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 6, Nomor 8, Agustus 2018, hlm. 1684 – 1693

Media tanam yang dibutuhkan dalam taraf 5% yang bertujuan untuk mengetahui
hidroponik adalah media tanam yang dapat nyata atau tidak nyata pengaruh dari
menyimpan dan membantu penyerapan perlakuan. Apabila terdapat beda nyata
nutrisi ke tanaman. Pemberian nutrisi yang maka dilanjutkan dengan uji BNT dengan
tepat pada system hidroponik akan taraf 5%.
memberikan hasil yang optimal bagi
pertumbuhan tanaman selada merah. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dengan penelitian ini diharapkan
mendapatkan konsentrasi nutrisi AB mix Panjang Tanaman
yang tepat dan media tanam yang cocok Hasil analisis ragam pada parameter
sehingga harapan menyimpan nutrisi lebih panjang tanaman selada merah
maksimal dan mendapatkan hasil selada menunjukkan bahwa kombinasi konsentrasi
merah yang maksimum. nutrisi AB mix dan media tanam
berpengaruh nyata pada umur 7 hst dan 14
BAHAN DAN METODE PENELITIAN hst, 21, 28 dan 35 hst. Perlakuan media
tanam cocopeat memiliki rata-rata lebih
Penelitian dilaksanakan di tinggi dibandingkan media pasir pada 7
Screenhouse Venus Orchid desa Tegalweru HST – 28 HST. Media tanam ialah salah
Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. satu indicator pendukung berhasilya suatu
Memiliki ketinggian 800 mdpl dengan suhu kegiatan system budidaya hidroponik,
20-23OC.Waktu pelaksanaan penelitian terutama pada hidroponik system substrat.
dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Menurut hasil penelitian Mas’ud (2009)
November 2016. Alat yang digunakan nutrisi dan media tanaman yang berbeda
dalam penelitian ini antara lain EC meter, memberikan hasil yang berbeda terhadap
penggaris, polybag ukuran lebar x tinggi pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Hal
yaitu 20 cm x 25 cm, tandon atau ember air ini berarti media tanam dan konsentrasi
80 liter, gayung, gelas ukur, LAM, gunting, nutrisi yang tepat akan memberikan hasil
sekop, alat tulis, pengaduk nutrisi, yang optimal terhadap pertumbuhan
timbangan, oven dan kamera. Sedangkan tanaman selada merah secara hidroponik
untuk bahan yang digunakan antara lain substrat. Kemampuan media untuk
benih selada merah kultivar Mondai, nutrisi menyimpan larutan nutrisi ini akan
AB mix, pasir, cocopeat dan air. berpengaruh pada ketersediaan hara dalam
Penelitian menggunakan Rancangan media. Apabila ketersediaan hara yang
Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 1 rendah akan menghambat pertumbuhan
faktor perlakuan, dengan 10 perlakuan yang tanaman itu sendiri (Wasonowati et al.,
diulang 3 kali. Faktor perlakuan tersebut 2013). Keuntungan menggunakan media
adalah konsentrasi nutrisi AB mix yaitu A1= serbuk sabut kelapa (cocopeat) adalah
Media tanam pasir + 500 ppm nutrisi AB memiliki daya simpan air yang tinggi dan
mix, A2= Media tanam pasir + 750 ppm bobot isi yang ringan (Hasriani et al., 2013).
nutrisi AB mix, A3= Media tanam pasir + Media tanam pasir memiliki tingkat
1000 ppm nutrisi AB mix, A4= Media tanam porositas bisa mencapai 50% dengan
pasir + 1250 ppm nutrisi AB mix, A5= Media jumlah pori-pori mikro, maka bersifat mudah
tanam pasir + 1500 ppm nutrisi AB mix, A6= merembeskan air dan gerakan udara di
Media tanam cocopeat + 500 ppm nutrisi dalam tanah menjadi lebih lancar. Media
AB mix, A7= Media tanam cocopeat + 750 tanam bertekstur pasir sangat mudah
ppm nutrisi AB mix, A8= Media tanam diolah, media tanam jenis ini memiliki aerasi
cocopeat + 1000 ppm nutrisi AB mix, A9= (ketersediaan rongga udara) dan drainase
Media tanam cocopeat + 1250 ppm nutrisi yang baik, namun memiliki luas permukaan
AB mix, A10= Media tanam cocopeat + kumulatif yang relative kecil, sehingga
1500 ppm nutrisi AB mix. kemampuan menyimpan air sangat rendah
Data yang didapatkan dari hasil atau cepat kering (Syahputra et al., 2014).
pengamatan dilakukan analisis dengan Jika media tanam pasir dibandingkan
menggunakan analisis ragam (uji F) dengan dengan media tanam cocopeat, cocopeat
1687

Ainina, dkk, Konsentrasi Nutrisi AB Mix dan Media...

lebih bisa menyimpan nutrisi dengan baik kandungan nitrogen dan phospat dalam
sehingga harapan tanaman untuk dapat formula larutan nutrisi yang diberikan.
lebih banyak menyerap nutrisi. Oleh karena Nitrogen berfungsi untuk memacu
itu pemilihan media yang tepat dapat pertumbuhan pada fase vegetative terutama
meningkatkan produksi sayuran. Menurut daun dan batang (Lakitan, 2007). Unsur
Hamli et al., (2015) penggunaan media hara makro dalam nutrisi AB mix sangat
tanam pasir untuk budidaya tanaman berpengaruh dalam pertu mbuhan tanaman,
secara hidroponik lebih membutuhkan terutama unsur hara N dan P (Subandi et
pengairan dan pemupukan yang lebih al., 2015). Nutrisi AB mix dengan
intensif. Dari hasil penelitian Siswadi dan konsentrasi 1000-1500 ppm memiliki
Yuwono (2015), menunjukkan bahwa pada kandungan nitrogen yang lebih besar
media tanam pasir memberikan dibanding dengan konsentrasi nutrisi AB
pertumbuhan dan hasil yang lebih rendah mix 500 ppm. Hal ini dikarenakan semakin
dibandingkan media tanam arang dan tinggi tingkat konsentrasi nutrisi AB mix
sekam padi maka semakin tinggi pula kandungan unsur
Pada hasil penelitian dengan hara yang terkandung di dalamnya.
berbagai konsentrasi nutrisi AB mix, Sehingga pada konsentrasi AB mix 1000-
parameter panjang tanaman menunjukkan 1500 ppm menunjukkan hasil panjang
hasil yang berbeda di setiap perlakuan. tanaman yang lebih tinggi. Pemberian
Secara keseluruhan didapatkan hasil nutrisi dengan konsentrasi 1000 ppm akan
panjang tanaman yang lebih rendah pada mempercepat laju pembentukan daun,
konsentrasi 500 ppm nutrisi AB mix dan karena kebutuhan tanaman akan unsur
hasil panjang tanaman yang lebih tinggi hara terutama unsur N yang sangat
yaiu dengan penambahan konsentrasi berperan besar dalam fase vegetative
1000-1500 ppm nutrisi AB mix (Tabel 1). sudah tercukupi. Pada pertumbuhan
Hal ini berarti dalam penambahan vegetative tanaman yang ditunjukkan
konsentrasi nutrisi yang tepat akan dengan pertambahan panjang tanaman,
memberikan hasil yang optimal terhadap unsur hara yang berperan adalah nitrogen
pertumbuhan tanaman selada merah. (N) (Akasiska et al., 2014).
Panjang tanaman dipengaruhi oleh

Tabel 1 Rerata Panjang Tanaman Akibat Perlakuan Konsentrasi Nutrisi AB Mix dan Media
Tanam pada Berbagai Umur Pengamatan
Perlakuan Panjang Tanaman (cm)
Media + konsentrasi 7 HST 35 HST
14 HST 21 HST 28 HST
(ppm)
Pasir + 500 (A1) 7,54 a 9,69 a 10,83 a 14,22 a 16,17 a
Pasir + 750 (A2) 7,60 a 10,89 ab 12,67 ab 17,08 ab 21,16 b
Pasir + 1000 (A3) 7,90 ab 11,30 bc 14,25 bc 19,83 bc 21,96 b
Pasir + 1250 (A4) 8,83 ab 11,45 bc 15,37 bc 21,50 cd 22,11 b
Pasir + 1500 (A5) 8,88 ab 12,39 c 15,83 bc 21,83 cd 24,21 bc
Cocopeat + 500 (A6) 7,96 ab 11,39 bc 12,83 ab 19,14 bc 21,67 b
Cocopeat + 750 (A7) 8,33 ab 13,97 d 16,44 c 21,89 cd 22,14 b
Cocopeat + 1000 (A8) 9,64 bc 14,25 d 19,81 d 24,80 de 27,00 c
Cocopeat + 1250 (A9) 10,22 c 14,27 d 19,99 d 25,11 e 27,50 c
Cocopeat + 1500 (A10) 10,31 c 15,17 d 20,06 d 25,89 e 27,63 c
BNT 5% 1,80 1,45 3,21 3,43 4,03
KK (%) 12,03 6,78 11,82 9,46 10,19
Keterangan : Angka – angka yang diikuti huruf yang sama dan pada kolom yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata berdasarkan Uji BNT pada taraf 5%, hst = Hari Setelah Transplanting.
1688

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 6, Nomor 8, Agustus 2018, hlm. 1684 – 1693

Tabel 2 Rerata Jumlah Daun Akibat Akibat Perlakuan Konsentrasi Nutrisi AB Mix dan Media
Tanam pada Berbagai Umur Pengamatan
Perlakuan Jumlah Daun per Tanaman
Media + konsentrasi 7 HST 35 HST
14 HST 21 HST 28 HST
(ppm)
Pasir + 500 (A1) 4,50 5,50 a 8,00 a 9,94 a 9,75 a
Pasir + 750 (A2) 4,50 5,56 ab 9,50 bc 11,17 ab 11,58 ab
Pasir + 1000 (A3) 4,89 5,58 ab 9,67 bc 11,44 ab 12,81 bc
Pasir + 1250 (A4) 5,11 5,64 ab 9,67 bc 11,78 b 13,08 bc
Pasir + 1500 (A5) 5,33 5,67 ab 9,83 c 12,11 b 14,67 dc
Cocopeat + 500 (A6) 4,75 5,67 ab 8,33 ab 11,47 ab 11,56 ab
Cocopeat + 750 (A7) 4,75 6,00 ab 9,83 c 12,36 b 14,33 bc
Cocopeat + 1000 (A8) 4,78 6,25 bc 10,08 c 14,89 c 17,00 de
Cocopeat + 1250 (A9) 5,22 6,33 c 10,19 c 15,00 c 17,17 de
Cocopeat + 1500 (A10) 5,83 7,39 d 11,83 d 15,25 c 17,92 e
BNT 5% tn 0,71 1,37 1,60 2,60
KK (%) 9,36 6,96 8,23 7,46 10,84
Keterangan : Angka – angka yang diikuti huruf yang sama dan pada kolom yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata berdasarkan Uji BNT pada taraf 5%, hst = Hari Setelah Transplanting, tn= tidak
nyata.

Table 3 Rerata Luas Daun Akibat Perlakuan Konsentrasi Nutrisi AB Mix dan Media Tanam pada
Saat Panen 42 hst
Perlakuan Luas Daun (cm2/tanaman )
Media + konsentrasi (ppm) 40 HST
Pasir + 500 (A1) 718,18 a
Pasir + 750 (A2) 824,81 ab
Pasir + 1000 (A3) 947,63 bc
Pasir + 1250 (A4) 967,21 bc
Pasir + 1500 (A5) 1062,83 c
Cocopeat + 500 (A6) 860,95 ab
Cocopeat + 750 (A7) 1238,16 d
Cocopeat + 1000 (A8) 1406,06 e
Cocopeat + 1250 (A9) 1507,24 e
Cocopeat + 1500 (A10) 1598,21 f
BNT 5% 153,74
KK (%) 8,05
Keterangan : Angka – angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan
Uji BNT pada taraf 5%, hst = Hari Setelah Transplanting.

Syahputra et al., (2014) yang menyatakan 28 hst dan 35 hst menunjukkan hasil yang
bahwa tinggi tanaman berkaitan dengan berpengaruh nyata (Tabel 2).
jumlah daun, karena daun terletak pada Berdasarkan hasil analisis Tabel 2
buku batang tanaman sehingga semakin menunjukkan bahwa pada awal
besar tinggi tanaman dan jmlah daun, maka pertumbuhan umur 7 hst belum
bobot segar tanaman akan meningkat. menunjukkan pengaruh yang nyata dan
baru menunjukkan pengaruh yang nyata
Jumlah Daun mulai umur 14 hst. Secara keseluruhan
Hasil analisis ragam pada parameter didapatkan hasil panjang tanaman yang
jumlah daun menunjukkan bahwa lebih rendah pada konsentrasi 500 ppm
kombinasi konsentrasi nutrisi AB mix dan nutrisi AB mix dan hasil panjang tanaman
media tanam belum berpengaruh nyata yang lebih tinggi yaitu dengan penambahan
pada umur 7 hst. Pada umur 14 hst , 21 hst, konsentrasi 1000-1500 ppm nutrisi AB mix
(Tabel 2). Jumlah daun meningkat seiring
1689

Ainina, dkk, Konsentrasi Nutrisi AB Mix dan Media...

dengan pertambahan tinggi tanaman. Hal bekerja sebagaimana mestinya. Luas daun
ini akan berpengaruh terhadap kandungan dipengaruhi oleh jumlah dan ukuran daun,
klorofil dalam daun juga meningkat, dimana semakin banyak jumlah daun dan
klorofil dalam daun berperan sebagi ukurannya yang semakin lebar maka luas
penyerapan cahaya untuk melangsungkan daun makin besar dan berdampak pada
proses fotosintesis (Siswadi dan Sarwono, berat segar yang semakin besar pula
2013). (Prastowo et al., 2013).
Pembentukan daun ini dapat
berlangsung baik pada suhu dan intensitas Luas Daun
cahaya yang konstan, seperti yang Hasil analisis ragam pada parameter
dikemukakan Lakitan (2007) bahwa laju luas daun tanaman selada merah
pembentukan daun (jumah daun persatuan menunjukkan bahwa kombinasi konsentrasi
waktu) atau nilai indeks plastokhron (selang nutrisi AB mix dan media tanam
waktu yang dibutuhkan per daun tmbuhan memberikan hasil rerata luas daun per
yang terbentuk) relative konstan. Kedua tanaman yang berpengaruh nyata pada
parameter yakini tinggi tanaman dan jumlah umur tanaman panen yaitu 42 hst (Tabel 3).
daun tanaman memiliki hubungan yang Parameter pengamatan luas daun
sinergis. Jumlah daun berhubungan dengan menunjukkan besarnya hasil asimilat yang
pertumbuhan batang atau tinggi tanaman disimpan dan dipoduksi oleh tanaman,
dimana batang tersusun dari ruas yang semakin besar luas daun maka semakin
merentang diantara buku-buku batang banyak hasil asimilat yang diproduksi oleh
tempat melekatnya daun. Jumlah buku dan tanaman yang diiringi dengan cepatnya laju
ruas sama dengan jumlah daun. Sehingga fotosintesis karena luas daun lebih besar
dengan bertambah panjangnya batang akan akan lebih memudahkan tanaman dalam
menyebabkan jumlah daun yang terbentuk menangkap energy cahaya matahari
juga semakin banyak. Pertumbuhan tinggi sehingga translokasi asimilat ker organ
tanaman terjadi akibat dari pemanjangan tanaman pun lebih besar. Hasil penelitian
dan pertambahan ruas pada batang. menunjukkan bahwa media tanam cocopeat
Pemanjangan ruas terjadi karena adanya konsentrasi 1500 ppm nutrisi AB mix
akticitas pembelahan sel yang pada memberikan hasil tertinggi pada parameter
akhirnya menyebabkan pertambahan luas daun (Tabel 3). Dengan menggunakan
jumlah sel. Proses ini tidak lepas dari media tanam yang baik dan konsentrasi
aktivitas fisiologis dalam tubuh tanaman. yang seuai maka akan menghasilkan
Seperti yang dikemukakan oleh Lakitan pertumbuhan tanaman selada merah yang
(2008) menyatakan bahwa pertumbuhan optimal. Hal ini sejalan dengan penelitian
tinggi batang terjadi didalam meristem Setiawan (2007), menyatakan bahwa
interkalar dari ruas. Ruas memanjang sayuran daun membutuhkan nutrisi pada
sebagai akibat meningkatnya jumlah sel tingkat larutan EC sekitar 1,5-2,5 mS cm-1
dan terutama karena adanya pemanjangan atau setara dengan 1050-1750 ppm, karena
sel terjadi pada dasar ruas (interkalar). Hal pada tingkat konsentrasi yang terlalu tinggi
serupa diungkapkan Syahputra et al., dan rendah tanaman tidak dapat menyerap
(2014) yang menyatakan bahwa tinggi nutrisi secara optimal sehingga metabolism
tanaman berkaitan dengan jumlah daun, di dalam tanaman tidak dapat berlangsung
karena daun terletak pada buku batang secara sempurna. Semakin tinggi
tanaman sehingga semakin besar tinggi konsentrasi larutan nutrisi yang diberikan
tanaman dan jmlah daun, maka bobot segar akan menghasilkan pertumbuhan tanaman
tanaman akan meningkat. selada yang semakin tinggi pula
Jumlah daun optimum (Perwitasari et al., 2012). Hal ini disebabkan
memungkinkan distribusi (pembagian) semakin tinggi konsentrasi larutan nutrisi,
cahaya antar daun lebih merata. Distribusi semakin banyak unsur hara yang
cahaya yang lebih merata antar daun terkandung didalamnya sehingga
mengurangi kejadian saling menaungi antar kebutuhan tanaman untuk tumbuh dan
daun sehingga masing-masing daun dapat berkembang terpenuhi khususnya pada
1690

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 6, Nomor 8, Agustus 2018, hlm. 1684 – 1693

fase vegetative (Oktarina dan Purwanto, Kualitas yang diharapkan adalah daun
2009). berukuran normal, tidak terserang hama
Faktor intensitas cahaya matahari danpenyakit tanaman dan memiliki warna
juga sangat mempengaruhi luas daun merah (Lakitan, 2007). Dalam proses
tanaman. Tanaman yang tumbuh pada pembentukan organ vegetatife daun
intensitas cahaya yang rendah sampai tanaman membutuhkan unsur hara nitrogen
cukup, menunjukkan ukuran luas daun lebih dalam jumlah banyak, karena nitrogen
besar namun ketebalannya lebih tipis. merupakan unsur hara yang berperan
Sebaliknya, tanaman yang ditanaam pada penting dalam membentuk asam amino dan
area terbuka yang memungkinkan tanaman protein sebagai bahan dasar tanaman
mendapat banyak cahaya matahari akan dalam menyusun.
memiliki luas daun yang tidak terlalu luas
melainkan akan mempunyai ketebalan yang Berat Segar Total Tanaman
lebih (Marjenah, 2001). Pertumbuhan awal Hasil analisis ragam pada parameter
daun terjadi karena meristem apikal dan berat segar total menunjukkan bahwa
marginal, yang keduanya mempunyai pola kombinasi konsentrasi nutrisi AB mix dan
pembelahan. Pada dikotil lapisan terluar media tanam memberikan hasil rerata bobot
meristem marginal membelah antiklinal dan segar total per tanaman yang berpengaruh
tidak tergantung pada lapisan sel di nyata pada umur tanaman panen yaitu 42
bawahnya. Peluasan dalam permukaan hst (Tabel 4).
daun berasosiasi dengan peningkatan Berat segar total tanaman
jumlah dan ukuran kloroplas serta jumlah dipengaruhi oleh banyaknya jumlah daun
klorofil yang terdapat pada palisade dan dan luas daun. Karena daun tempat
spons parenkim. Susunan sel-sel jaringan terjadinya fotosistesis, jika fotosintesis
palisade saling melekat, tetapi beberapa berjalan dengan baik maka fotosintat yang
bagian terpisah sehingga udara dalam dihasilkan juga banyak, yang nantinya akan
ruang antar sel tetap mencapai sisi panjang digunakan untuk pembentukan organ dan
dengan kloroplas melekat tepi dinding. Hal jaringan dalam tanaman, misalnya daun,
ini terspesialisasi untuk efisiensi fotosintesis batang sehingga berat segar tanaman
atau dimensi daerah permukaan bebas Di semakin besar (Sukawati, 2010).
samping itu adanya tulang-tulang daun kecil Berdasarkan hasil penelitian pada
sangat berperan dalam penyebaran arus parameter hasil panen tanaman selada
transpirasi melalui mesofil dan berperan merah yaitu pada bobot segar total tanaman
sebagai titik awal penyerapan hasil (Tabel 4). Hal ini dikarenakan jumlah
fotosintesis dan translokasinya ke luar kandungan unsur hara yang ideal dan
daun. Sel penengah (sel antara mesofil dan konsentrasi nutrisi yang sesuai menjadikan
unsur tapis) dalam tulang daun minor nutrisi dapat terserap dengan baik oleh
sesuai dengan konsep bahwa sel tanaman. Konsentrasi N yang tinggi
mentransfer karbohidrat ke aliran (konduit) umumnya menghasilkan daun yang lebih
dalam floem memerlukan energi, untuk besar ( Bambang, 2001). Menurut Prastowo
dipakai dalam pertumbuhan dan et al., (2013), dengan tersedianya unsur
penyimpanan (Lakitan, 2007). Menurut hara N dalam jumlah yang mencukupi maka
Djukri dan Poerwoko (2003) peningkatan akan direspon secara maksimum oleh
luas/lebar daun merupakan salah satu jenis tanaman selada daun untuk membentuk
adaptasi tanaman terhadap cekaman protoplasma dalam jumlah yang lebih
naungan (intensitas cahaya rendah) melalui banyak. Dengan demikian, apabila
pengefisienan energi cahaya matahari agar kebutuhan unsur N tercukupi maka
dapat berfotosintesis secara normal. Hasil tanaman mampu membentuk protoplasma
utama tanaman selada merah adalah daun dalam jumlah yang lebih banyak sehingga
sehingga pertumbuhan vegetative tanaman akan menghasilkan berat segar tanaman
perlu di usahakan seoptimal mungkin. Mutu dan berat bersih konsumsi yang lebih tinggi
selada yang diharapkan oleh konsumen pula. Menurut Karsono et al., (2002)
dinegara maju memiliki kualitas yang baik. menyatakan bahwa nilai EC regantung
1691

Ainina, dkk, Konsentrasi Nutrisi AB Mix dan Media...

Tabel 4 Rerata Berat Segar Total per Tanaman Akibat Perlakuan Konsentrasi Nutrisi AB Mix
dan Media Tanam pada Saat Panen 42 hst
Perlakuan Bobot Segar Total (g/tanaman )
Media + konsentrasi (ppm) 42 HST
Pasir + 500 (A1) 77,19 a
Pasir + 750 (A2) 86,39 ab
Pasir + 1000 (A3) 108,76 bc
Pasir + 1250 (A4) 110,62 c
Pasir + 1500 (A5) 147,60 d
Cocopeat + 500 (A6) 93,63 ab
Cocopeat + 750 (A7) 127,45 cd
Cocopeat + 1000 (A8) 171,64 e
Cocopeat + 1250 (A9) 174,73 e
Cocopeat + 1500 (A10) 182,34 e
BNT 5% 23,98
KK (%) 10,92
Keterangan : Angka – angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan
Uji BNT pada taraf 5%, hst = Hari Setelah Transplanting.

Tabel 5 Rerata Berat Segar Konsumsi per Tanaman Akibat Perlakuan Konsentrasi Nutrisi AB
Mix dan Media Tanam pada Saat Panen 42 hst
Perlakuan Bobot Segar Konsumsi (g/tanaman )
Media + konsentrasi (ppm) 42 HST
Pasir + 500 (A1) 58,44 a
Pasir + 750 (A2) 62,84 a
Pasir + 1000 (A3) 80,50 ab
Pasir + 1250 (A4) 82,28 ab
Pasir + 1500 (A5) 102,34 bc
Cocopeat + 500 (A6) 66,18 a
Cocopeat + 750 (A7) 113,67 c
Cocopeat + 1000 (A8) 139,54 d
Cocopeat + 1250 (A9) 141,45 d
Cocopeat + 1500 (A10) 161,23 d
BNT 5% 23,91
KK (%) 13,81
Keterangan : Angka – angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan
Uji BNT pada taraf 5%, hst = Hari Setelah Transplanting.

terhadap spesifik suatu tanaman tertentu vegetative tanaman perlu di usahakan


dan kondisi lingkungan yang seoptimal mungkin.Mutu selada yang
mempengaruhi. Konsentrasi larutan nutrisi diharapkan oleh konsumen dinegara maju
yang terlalu tinggi tidak dapat diserap memiliki kualitas yang baik. Kualitas yang
tanaman secara optimal. diharapkan adalah daun berukuran normal,
tidak terserang hama danpenyakit tanaman
Berat Segar Konsumsi dan memiliki warna merah (Lakitan, 2007).
Hasil analisis ragam pada parameter Dalam proses pembentukan organ
bobot segar total menunjukkan bahwa vegetatife daun tanaman membutuhkan
kombinasi konsentrasi nutrisi AB mix dan unsur hara nitrogen dalam jumlah banyak,
media tanam memberikan hasil berat segar karena nitrogen merupakan unsur hara
konsumsi per tanaman yang berpengaruh yang berperan penting dalam membentuk
nyata pada umur tanaman panen yaitu 42 asam amino dan protein sebagai bahan
hst (Tabel 5). dasar tanaman dalam menyusun daun
Hasil utama tanaman selada merah Berdasarkan hasil penelitian pada
adalah daun sehingga pertumbuhan parameter hasil panen tanaman selada
1692

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 6, Nomor 8, Agustus 2018, hlm. 1684 – 1693

merah yaitu bobot segar konsumsi (Tabel 5) lebih berat dibandingkan dengan 500 ppm
dengan penambahan konsentrasi nutrisi AB dan 750 ppm nutrisi AB mix. Media tanam
mix 1000 ppm memberikan hasil yang lebih pasir dengan 1500 ppm nutrisi AB mix
tinggi. Unsur hara nitrogen (N) merupakan mampu memberikan bobot segar total yang
salah satu unsur hara yang berperan dalam lebih berat dari perlakuan 500 ppm, 750
pertumbuhan vegetative tanaman. Nitrogen ppm, 1000 ppm dan 1250 ppm nutrisi AB
berfungsi untuk memacu pertumbuhan pada mix. Dari hasil penelitian didapatkan
fase vegetative terutama daun dan batang perlakuan terbaik yaitu perlakuan media
(Lakitan, 2007). Menurut Prastowo et al., tanam cocopeat + 1000 ppm nutrisi AB mix.
(2013), dengan tersedianya unsur hara N Diperoleh rerata bobot segar total
dalam jumlah yang mencukupi maka akan pertanaman sebesar 171,64 g dengan
direspon secara maksimum oleh tanaman bobot segar total standart sebesar 150 g.
selada daun untuk membentuk protoplasma
dalam jumlah yang lebih banyak. Dengan DAFTAR PUSTAKA
demikian, apabila kebutuhan unsur N
tercukupi maka tanaman mampu Akasika, R, Samekto dan Siswadi. 2014.
membentuk protoplasma dalam jumlah Pengaruh Konsentrasi Nutrisi dan
yang lebih banyak sehingga akan Media tanam terhadap Pertumbuhan
menghasilkan berat segar tanaman dan dan Hasil Sawi Pakcoy (Brassica
berat bersih konsumsi yang lebih tinggi parachinensis) Sistem Hidroponik
pula. Hal ini sejalan dengan penelitian Vertikultur Jurnal Inovasi Pertanian
Sukawati (2010) bahwa dengan nilai EC 13 (2). 151-155.
kisaran 3,06 – 3,22 mS cm-1 atau setara Bambang, P. 2001. Pengaruh Media dan
dengan 2142 – 2254 ppm menunjukkan Konsentrasi Pupuk Organik Cair
hasil rerata volume akar, bobot kering akar, Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan Tanaman Selada (Lactuca sativa. L)
bobot segar tajuk tanaman yang terendah Secara Hidroponik. Jurnal Agrosains
jika dibanding dengan perlakuan lainnya. 3 (2). 1-5.
Tingkat konsentrasi atau kepekatan suatu Djukri, B.S dan Poerwoko. 2003.
larutan dapat mempengaruhi metabolism Pengaruh Naungan Paranet terhadap
dalam tubuh tanaman, antara lain Sifat Toleransi Tanaman Talas
kecepatan fotosintesis, aktivitas enzim dan (Colocasia esculenta (L). Schoot)).
potensi penyerapan ion – ion dalam larutan Jurnal Ilmu Pertanian 10 (2): 17-25
oleh akar Selain nutrisi AB mix, intensitas Hamli, F. I, M Lapanjang dan R, Yusuf.
cahaya juga berpengaruh terhadap berat 2015. Respon Pertumbuhan
segar tanaman. Pada perlakuan cocopeat Tanaman Sawi (Brassica juncea L.)
+1500 ppm nutrisi AB mix menghasilkan Secara Hidroponik Terhadap
luas daun yang berbeda nyata dengan Komposisi Media Tanam Dan
perlakuan cocopeat+1000 ppm dan 1250 Konsentrasi Pupuk Organik Cair.
ppm, namun berat segar dan berat Jurnal Agrotekbis 3 (3) : 290-296.
konsumsi yang tidak berbeda nyata. Hal Haryanti, S. 2012. Respon Pertumbuhan
tersebut dikarenakan, tanaman yang Jumlah dan Luas Daun Nilam
tumbuh pada intensitas cahaya yang (Pogostemon cablin benth) pada
rendah sampai cukup, menunjukkan luas Tingkat Naungan yang Berberda.
daun lebih besar namun ketebalannya lebih Jurnal FMIPA Undip 2 (2) : 20-26.
tipis (Haryanti, 2012). Hasriani. D, K, Kalsim dan A, Sukendro.
2013. Kajian Serbuk Sabut Kelapa
KESIMPULAN (cocopeat) sebagai Media Tanam.
Jurnal Horti 16 (3). 66-72.
Dari hasil penelitian, media tanam Lakitan, B. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi
cocopeat dengan 1000 ppm nutrisi AB mix Tumbuhan.Raja Grafindo Persada.
sudah menunjukkan bobot segar total Jakarta.
tanamandan bobot segar konsumsi yang
1693

Ainina, dkk, Konsentrasi Nutrisi AB Mix dan Media...

Marjenah, 2001. Pengaruh Perbedaan Pada Komposisi Media Tanam


Naungan di Persemaian Terhadap Dengan Sistem Hidroponik Substrat
Pertumbuhan dan Respon Morfologi sebagai Sumber Nutrisi pada
Dua Jenis Semai Meranti. Jurnal Perbesara Bibit Adenium Sp. Dengan
Ilmiah Kehutanan 6 (2). 11-18. Sistem Hidroponik Substrat. Skripsi
Mas’ud, H. 2009. Sistem Hidroponik S1. Fakultas Pertanian UNS.
Dengan Nutrisi Dan Media Tanam Surakarta.
Berbeda Terhadap pertumbuhan Dan Syahputra, E. M, Rahmawati dan S,
Hasil Selada. Jurnal Media Litbang Imran. 2014. Komposisi Media
Sulteng 2 (2): 131-136. Tanam Dan Konsentrasi Pupuk Daun
Oktarina dan E.B Purwanto. 2009. Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil
Responsibilitas Pertumbuhan dan Tanaman Selada (Lactuca Sativa L.).
Hasil Selada (Lactuca sativa.L) Jurnal Floratek 9 (3): 39-45.
Secara Hidroponik Terhadap Wasonowati, C. S, Suryawati dan A,
Konsentrasi dan Frekuensi Larutan Rahmawati. 2013. Respon Dua
Nutrisi. Agritop Jurnal Ilmu-Ilmu Varietas Tanaman Selada ( Lactuca
Pertanian. 1 (1). 27-34. sativa. L) Terhadap Macam Nutrisi
Perwitasari, B. M, Tripatmasari dan C, Pada Sistem Hidroponik. Jurnal
Wasonowati. 2012. Pengaruh Media Agrovigor 6 (1). 227-243.
Tanam dan Nutrisi Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Pakchoi (Brassica juncea L.) dengan
Sistem Hidroponik. Jurnal Agrovivor 5
(1). 29-34.
Prastowo, B. E, Patola dan Sarwono.
2013. Pengaruh Cara Penanaman
dan Dosis Pupuk Urea Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Selada Daun (Lactuca sativa L.).
Jurnal Inovasi Pertanian 12 (2). 1-13.
Siswadi, dan Sarwono. 2013. Uji Sistem
Pemberian Nutrisi dan Macam Media
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Selada (Lactuca sativa.L). Jurnal
Agronomika 8 (1). 27-36.
Siswadi dan T, Yuwono. 2015. Pengaruh
Macam Media Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Selada
(Lactuca sativa. L) Hidroponik. Jurnal
Agronomika 9 (3). 19-25.
Subandi, M. N, Purnama dan B, Frasetya.
2015. Pengaruh Berbagai Nilai EC
(Electrical Conductivity) Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Bayam
(Amaranthus SP.) pada Hidroponik
Sistem Rakit Apung (Floating
Hydroponics System). Jurnal
Agroekoteknologi UIN Sunan Gunung
Djati Bandung 9 (2). 48-56.
Sukawati, I. 2010. Pengaruh Kepekatan
Larutan Nutrisi Organik Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Baby Kailan
(Brassica oleraceae Var.alboglabra)

Anda mungkin juga menyukai