Anda di halaman 1dari 2

Upaya Pondok Pesantren Nahdlatul Qur’an Kudus

dalam menghadapi Pandemi Covid-19


“Saat ini, kehidupan di pondok menjadi sangat rentan terhadap
penularan kasus Covid-19 mengingat jumlah santri yang sangat
banyak di satu lokasi. Bila satu orang menderita Covid-19 maka
penularannya akan sangat cepat. Sebenarnya, tidak hanya Covid-19
yang menjadi ancaman bagi kesehatan para santri,” ujar Dr. Atik
Nurwayuni.
Harus disadari bahwa melawan pandemi membutuhkan
kesadaran, keteguhan, dan upaya kolektif dari kita semua agar Covid-
19 dapat diredam. Oleh karena itu, Pondok Pesantren Nahdlatul
Qur’an melakukan beberapa upaya dengan melakukan pencegahan
melalui perilaku hidup sehat yang didiskusikan bersama pengasuh,
edukasi santri, melengkapi fasilitas sarana kebersihan seperti sabun
cuci piring, sabun cuci tangan, handsanitizer, dan masker. Selain itu,
poster-poster edukasi juga dibuat dan dipasang di tempat strategis
sebagai pengingat bagi para santri untuk menjaga kebersihan diri dan
lingkungan.
Pada awal pandemi, pesantren mengambil kebijakan
memulangkan santrinya sebagai ikhtiar dalam mencegah penyebaran
virus dan melaksanakan Program tahfidz secara individu dirumah
masing masing. Dan pada Era- New Normal, pesantren dibuka
kembali dan melaksanakan pembelajaran secara luring (luar jaringan)
dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Pondok Pesantren Nahdltul Qur’an juga menerapkan
aturan lockdown (kuncitara) yang diberlakukan sejak awal pandemi,
yaitu adanya larangan berkunjung ke pondok pesantren baik oleh
tamu maupun keluarga santri. Jam malam diberlakukan agar istirahat
santri cukup. Tidak ketinggalan perbaikan asupan gizi juga
dilakukan. Dengan semua upaya ini diharapkan pondok pesantren
bebas dari Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai