Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI PT. MITRA ADI JAYA


MITRA PRODUKSI SIGARET(MPS BERBAH)
BIDANG K3 LISTRIK, LIFT, PENYALUR PETIR, KONSTRUKSI
BANGUNAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE - 12

KELOMPOK 2 :
1. EDI ZULKARNAIN
2. EGA JAVAS SRIBOWO
3. FADHLURRAHMAN BANGGA P
4. FAHRIZALDWI P.
5. FEBRIAMBIKA
6. HAYYUMI NOOR

PENYELENGGARA
PT.CENTRA ARTHA PRIMA INDONESIA
Yogyakarta, 15 Oktober 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat Nya,kami
darikelompok2Batch ke-12dapat menyelesaikan penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) di PT. MITRA ADI JAYA (MAJ), MITRA PRODUKSI SIGARET(MPS BERBAH).
Kegiatan PKL tersebuttelahdilaksanakanpadatanggal 15 Oktober 2020. Kami
mengambiljudullaporan PKL denganruanglingkup“BIDANG K3 LISTRIK, LIFT,
PENYALUR PETIR, KONSTRUKSI BANGUNAN DAN PENANGGULANGAN
KEBAKARAN”
Laporan PKL ini merupakan salahsatu persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi Ahli
K3 Umum dariKementrianTenagaKerjadenganmateripelatihandiselenggarakan oleh PT. Citra
Artha Prima Indonesia, Yogyakarta sebagai Perusahaan JasaKeselamatandanKesehatanKerja
(PJK3). Kami sebagaipenulismengucapkanbanyakterimakasihkepada:
1. KementerianTenagaKerjaRepublik Indonesia, sebagaiLembaga yang
mengeluarkansertifikasiAhli K3 Umum
2. BapakArdiSimbolon, sebagaiPimpinan PT. Citra Artha Prima Indonesia yang
telahmenyelenggarakansertifikasiAhli K3 Umum Batch ke-12 denganbaik
3. Tim PT. Citra Artha Prima Indonesia yang
telahmemberikanpelayanandenganbaikdanramahselamapelatihan
4. SemuapemateridariDinasTenagaKerja Yogyakarta danpraktisi-praktisi industry
yang telahmemberikanilmunya
5. Tim Batch ke-12 yang
telahsukarelaberbagiilmudantetapkompakdalammengerjakantugas yang diberikan
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, untukitu
kami sangatmenghargaimasukanataupunkritikdan saran.

Yogyakarta, 15 Oktober 2020

2
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN..................................................................................... 1
KATA PENGANTAR................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang............................................................................. 4
B. MaksuddanTujuan...................................................................... 5
C. RuangLingkup.............................................................................. 5
D. DasarHukum................................................................................ 5
BAB II KONDISI PERUSAHAAN
A. GambaranUmum PT. MitraAdi Jaya(MAJ)................................ 7
B. Visi&Misi Perusahaan ................................................................ 8
C. KebijakanPerusahaan ................................................................ 8
D. StrukturOrganisasiPerusahaan .................................................. 9
E. AlurProduksi ................................................................................ 10
BAB III ANALISA
A. AnalisaTemuanPositif.................................................................. 11-13
B. AnalisaTemuanNegatif................................................................ 18
C. Rating Resiko............................................................................... 22

BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan.................................................................................... 23
B. Saran.............................................................................................. 23

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah faktor penting dalam berbagai sektor
industri. K3 tidak hanya berlaku pada sektor industri barang (manufaktur) namun juga
harus dilakukan pada sektor jasa. Hal ini dikarenakan K3 juga dianggap sebagai
perlindungan bagi aset perusahaan (SDM, alat, dll). Dengan diterapkannya K3 di
limgkungan kerja diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja di sektor industri
tersebut.Perlu disadari bahwa kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian (produksi &
lingkungan) dan tersebut harus dihindari. Kerugian dalam produksi bisa berupa
terhambatnya pasokan barang, tingginya waktu tunggu dan penumpukan proses.
Kerugian pada faktor lingkungan juga dapat berupa kerusakan lingkungan kerja,
tercemarnya bahan baku, bahkan mencemari lingkungan sekitar perusahaan.
Setiap pekerjaan memiliki resiko yang beragam. Selalu ada resiko kegagalan (risk of
failures) pada setiap aktifitas pekerjaan, pada saat kecelakaan kerja terjadi, seberapapun
kecilnya, akan mengakibatkan efek kerugian (loss). Oleh karena itu sebisa mungkin dan
sedini mungkin, potensi kecelakaan kerja harus dicegah atau dikurangi dampaknya.
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan
secara serius oleh seluruh komponen pelaku usaha, tidak bisa secara parsial dan
diperlakukan sebagai bahasan-bahasan marginal dalam perusahaan.
Keselamatan ini mencakup akan semua aspek, bisa melalui manusia, metode, mesin
(alat), atau lingkungan. Untuk meningkatkan tingkat keselamatan, manusia dibekali
dengan pengetahuan tentang perlengkapan dalam kegiatan kerjanya dengan melalui
intruksi kerja aman atau prosedur standar. Setelah dibuatkan instruksi kerja dan standar
operasi kerja, pekerja juga perlu diberikan pelatihan terhadap aturan tersebut. Dalam
industri modern selalu mensyaratkan standar keamanan SMK3. Kondisi kerja yang
terstandar ini diharapkan dapat mengurangi bahkan menghilangkan potensi bahaya yang
ada di tempat kerja. Potensi bahaya tersebut termasuk dalam undafe action dan unsafe
condition.
Laporan ini dibuat dalam rangka untuk mengetahui potensi resiko bahaya yang
terdapat di PT. Mitra Adi Jaya dalam bidang faktor Instalasilistrik, lift, penyalur petir,
konstruksi bangunan dan penanggulangan kebakaran. Selanjutnya dilakukan Analisa
kesesuaian dan ketidaksesuaian terhadap peraturan yang berlaku dengan fakta yang ada
di lapangan.
4
B. Maksud dan Tujuan

Tujuan praktik lapangan berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan program K3 di PT. Mitra Adi Jaya
2. Untuk Mengetahui Aplikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Mitra Adi Jaya.
3. Untuk mengindentifikasi masalah K3 di PT. Mitra Adi Jaya serta melakukan Analisa
untuk memberikan Rekomendasi kepada Perusahaan.
4. Membekali para calon Ahli K3 Umum dalam praktek nyata dalam penerapan
persyaratan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang
meliputi : keadaan dan fasilitas tenaga kerja; keadaan mesin-mesin, alat-alat kerja,
instalasi serta peralatan lainnya; penanganan bahan kimia berbahaya; proses produksi;
sifat pekerjaan dan lingkungan kerja.
5. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai calon Ahli K3 Umum.

C. Ruang Lingkup
Dalam hal ini Ruang Lingkup dari pelaporan Praktek Lapangan ini adalah untuk
mengetahui sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja khusunya” Bidang K3 Listrik,
Penyalur Petir, Konstruksi Bangunan Dan Penanggulangan Kebakaran”.

D. Dasar Hukum
Dalam pelaksanaan Sistem Manajemen K3 di Indonesia dilandasi dengan dasar
hukum sebagai berikut :

1. Secara Umum
 UUD Pasal 27 ayat2
 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pasal 86 dan87
 UU No. 1 Tahun 1970 tentang KeselamatanKerja

2. Dasar Hukum Pengawasan K3 Listrik


 UU No 01 Tahun 1970 tentang KeselamatanKerja
 Permenaker No 12 tahun 2015 tentang Instalasi listrik di TempatKerja
 SNI 04-0025-2000 (PUIL 2000) tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik
 SNI0225:2011(PUIL2011)tentangPersyaratanUmumInstalasiListrik

5
 Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan
Pengawasan Ketenagakerjaan No.Kep. 311/BW/2002 tentang Sertifikasi
Kompetensi Keselamatan Kesehatan Kerja TeknisiListrik.

3. Dasar Hukum Pengawasan K3 Penyalur Petir

 UU No. 01 Tahun 1970 tentang KeselamatanKerja


 Permenaker RI No. 31 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas
PermenakerPER.02/MEN/1999Tentang PengawasanInstalasi PenyalurPetir.

4. Dasar Hukum Pengawasan K3 Penanggulangan Kebakaran


 Undang-
undangNo.1tahun1970tentangKeselamatandanKesehatan Kerja.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.Per-
04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam ApiRingan.
 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-186/MEN/1999
tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di TempatKerja.
 Instruksi Menteri Tenaga Kerja No: INS.11/M/BW/1997 tentang
Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran.

5. Dasar Hukum Pengawasan K3 Konstruksi Bangunan

 UU No. 01 Tahun 1970 tentang KeselamatanKerja


 Permenaker No. PER 01/MEN/1980 tentang keselamatan dan Kesehatan
kerja pada konstruksibangunan
 Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan
Umum No.Kep.174/Men/1986 dan No.104/Kpts/1986

6
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT. Mitra Adi Jaya (MPS Brebah) memperoleh Akta pendirian pada tanggal 5
September 2005 beralamat di Jl. Raya Berbah Kalitirto, Berbah, Sleman, DIY.
Memulai produksi pertamanya dengan jenis industri Sigaret Kretek tangan (SKT)
pada tanggal 27 November 2005 dan mulai diresmikan oleh Gubernur DIY pada
tanggal 9 Januari 2006. PT. Mitra Adi Jaya (MPS Berbah) merupakan industri padat
karya, proses manual dan mempekerjakan ± 800 orang (52 laki-laki, 748 perempuan).
Menyadari suatu permasalahan bahwa di Indonesia merupakan peringkat ke 112 dari
175 negara di dunia. Dari 60 negara yang di survei IDM World Competitiveness
tahun 2005 Indonesia berada di peringkat ke-59, maka PT. Mitra Adi Jaya (MPS
Brebah) hadir untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.

a) Sertifikat Perusahaan
1. Management Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( SMK3).
2. Penghargaan Zero Accident Award (ZAA).

7
B. VISI & MISI PERUSAHAAN

VISI :
Menjadi mitra produksi sigaret yang mengutamakan keamanan,keselamatan,kualitas
dan produktifitas dalam menjamin kepuasan mitra,pemilik dan karyawan
MISI :
Meningkatkan taraf hidup masyarakat pra sejahtera dan menciptakan lapangan kerja
untuk mengurangi pengangguran serta memacu kegiatan ekonomi masyarakat sekitar.

C. KEBIJAKAN K3 PERUSAHAAN
PT. Mitra Adi Jaya adalah perusahaan yang menyediakan tempat kerja yang sehat,
aman, dan nyaman bagi seluruh karyawan guna mencegah kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja. Keberhasilan kebijakan ini merupakan tanggung jawab bersama dengan
cara menjaga dan menjalankan kebiasaan kerja yang baik dalam bidang K3.Untuk itu
manajemen berkomitmen:
1. Mentaati perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3
serta mengintegrasikan ke dalam semua aspek operasi
2. Memotivasi dan memfasilitasi seluruh karyawan untuk pmeningkatkan perbaikan
yang berkelanjutan dalam bidang K3
3. Mengmbangkan serta mempromosikan sistem manajemen K3 yang berstruktur,
terpadu, dan secara teratur akan dievaluasi kembali guna menjamin kesesuaian
terhadap praktek kerja
4. Mewajibkan para pemasok dan kontraktor untuk memenuhi standard K3 yang
berlaku di PT. Mitra Adi Jaya.

8
D. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

9
E. ALUR PRODUKSI
Alur proses produksi PT Mitra Adi Jaya (MAJ) terdiri dari 9 tahapan utama, yaitu:
1. Urai, proses menguraikan tembakau dengan tujuan memisahkan agal dan gagang
2. Giling, proses menggiling tembakau
3. Push Cutter, proses pemotongan untuk merapikan ukuran rokok
4. Inspeksi, proses pemeriksaan hasil rokok sesuai standard
5. Wrapping, proses pembungkusan rokok dengan selubung / kertas khusus untuk
menjaga cita rasa rokok
6. Packing, proses pembungkusan selanjutnya dalam wadah
7. Bandroll, proses pemasangan pita cukai
8. Press Bale, proses pengepakan ke dalam kardus
9. Finished goods, proses penyimpanan rokok yang sudah siap diambil oleh PT
Sampoerna pusat

10
BAB III
ANALISA
A. Analisa TemuanPositif

1. Instalasi Litrik

No. Lokasi Temuan Dampak/Manfaat Peraturan Perundang-Undangan


1. PT. Mitra Adi Jaya - Permenaker No. 12 Tahun 2015
memiliki teknisi listrik - Memiliki tenaga ahli tersertifikasi tentang K3 Listrik di tempatkerja
yang bersertifikat ahli K3 untuk mengoperasikan dan - Kepdirjen No.311 Tahun 2002
Teknisi Listrikdan SIO merawatinstrument Kompetensi Teknisi K3Listrik
Teknisi Listrik - Teknisi listrik bisa menerapkan ilmu- - KepDirjen No.KEP/PPK&K3/VIII/2015
ilmlistrikyangtelahdipelajari. Kompetensi Ahli K3Listrik

2. Terdapat 1 genset Memberikan daya cadanganagar Permenaker No.12 Tahun 2015 Tentang K3
berkapasitas yaitu 60 KVA produksi tidak terganggu saat Listrik di tempat kerja Pasal 7 “Untuk
Daya Operasional nya 50 matilistrik dari PLN perusahaan yang memiliki pembangkitan
KVA ) Memudahkan teknisi/operator saat listrik lebih dari 200 kVA wajib mempunyai
mengoprasikan dan melakukan ahli K3 bidang listrik”
pemeliharaan genset

11
No. Lokasi Temuan Dampak/Manfaat Peraturan Perundang-Undangan
3. Terdapat sticker peringatan Mencegah karyawan maupun tamu Terdapat Tag Peringatan Bahaya
tegangan tinggi pada panel
dari sengatan listrik Tegangan Tinggi
listrik
Mengamankan peralatan listrik (Undang-Undang No.1 Tahun 1970 Pasal
14b)

4 Terdapat Hasil Uji riksa Memastikan bahwa instalasi listrik Dilakukan Pengujian dan Pemeriksaan
masih sesuai dengan PUIL maupun Berkala(Permenaker No 12 th 2015 pasal
standar lain yang berlaku 9)

Mencegah kecelakaan akibat instalasi


listrik

12
2. Penyalur Petir

No. Lokasi Temuan Dampak/Manfaat Peraturan Perundang-Undangan


1. Penyalur petir jenis Untuk memastikan supaya petir Permenaker No.2 Tahun 1989 Tentang
konvensional(Franklin). yangdisalurkantidak pengawasan instalasi penyalur petir Bab 9 Pasal
Terdapat 7 titik penyalur membahayakanpekerja maupun alat 50 ayat 1 “Setiap instalasi penyalur petir dan
dan 7 titik pembumian yang berada di pabriktersebut. bagian harus dipelihara agar selalu bekerja
dengan tepat, aman dan memenuhi syarat”
Ayat 2 “Instalasi penyalur petir harus diperiksa
dan diuji :
a. Sebelum penyerahan instalasi penyalur
petir dan instalasi kepada pemakai
b. Setelah ada perubahan atau perbaikan
suatu bangunan dana tau instalasi
penyalurpetir
c. Secara berkala setiap 2 tahunsekali
d. Setelah ada kerusakan akibat
sambaranpetir

13
3. Kontruksi Bangunan
No. Lokasi Temuan Dampak/Manfaat Peraturan Perundang-Undangan
Memiliki ruang ibadah Pekerja dapat melaksanakan Undang –Undang No. 13 Tahun 2003
1. pekerjaan dengan tenang setelah Pasal 80 “ Pengusaha wajib memberikan
beribadah. kesempatan kepada pekerja/buruh untuk
melaksanakan ibdah yang diwajiban oleh
agamanya”
Pasal 100 “ Untuk meningkatkan kesejahteraan
bagi pekerja/buruh dan keluarga, pengusaha
wajib menyediakan fasilitas kesejahteraan”

14
Memiliki toilet dengan Sebagai penunjang fasilitas Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang
2 rincian: kesehatan berupa sarana penyaluran Ketenagakerjaan Pasal 100 “Untuk
1. 2 toliet di Office kebutuhan dasar manusia. meningkatkan kesejahteraan bagi pekerja/buruh
2. 2 toilet untuk tamu dan keluarganya, pengusaha wajib
3. 2 toilet untuk TK pria menyediakan fasilitas kesejahteraan.”
4. 10 toilet TK wanita
5. 1 toilet untuk ibu hamil

4. Penanggulangan kebakaran

No. Lokasi Temuan Dampak/Manfaat Peraturan Perundang-Undangan


Pemasangan alat Memudahkan untuk dicapai UU NO 1 TAHUN 1970
1. pemadam api ringan PASAL 3 AYAT 1 point b
apabila terjadi kebakaran
ditempat yang jelas dan Mencegah,mengurangi dan
mudah dicapai memadamkan kebakaran

PERMENAKER No.4
Tahun 1980 pasal 4
ayat 1
Setiap satu kelompok alat pemadam api
ringan harus ditempatkan pada posisi yang
mudah terlihat denganjelas, mudah dicapai
dan ambil serta dilengkap dengan
pemberian tanda pemasangan
15
Adanya cara Memberitahukan Cara UU NO 1 TAHUN 1970
2. penggunaan APAR PenggunaanAPAR PASAL 14 AYAT point b
Memasang dalam tempat kerja yang
dipimpinnya, semua
gambarkeselamatan kerja yang
diwajibkan dan semua bahan pembinaan
lainnya, pada tempat - tempat yang
mudah dilihat dan terbaca menurut
petunjuk pegawai atau ahli
KeselamatanKerja

PERMENAKER No.4
Tahun 1980 pasal 14
Petunjuk cara-cara pemakaian
alatpemadamapi ringan harus dapat di

16
Terdapat denah jalur - Memudahkan agar pekerja Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No.
3. evakuasi mengetahui arah titik kumpul/area KEP-186/MEN/1999 Tentang Unit
evakukasi. Penanggulangan Kebakaran di tempat kerja.

Memiliki Prosedure - Agar para pekerja tidak panik pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No.
Tanggap darurat
4. saat terjadi keadaan darurat KEP-186/MEN/1999 Tentang Unit
kebakaran . Penanggulangan Kebakaran di tempat kerja.
Pasal 2 Ayat 4 Point d :
Prosedur dalam Menghadapi keadaan darurat
bahaya kebakaran
Memiliki 34 Untuk memadamkan kebakaran Kepmen No.186/MEN/1999 Tentang Unit
5. orang melakukan penyelamtan, Penanggulanagn Kebakaran di tempat Kerja
petugasdamkar. mengurangi bencana atau
Kelas D = 24 orang kejadianlainnya.
Kelas C = 6 orang
Kelas B = 3 orang
Kelas A = 1 orang

17
B. Analisa TemuanNegatif

Konsek Saran /
Temuan Negatif dan Potensi Probabili Rating
No uensi/ Rekomend Peraturan Perundang-undangan
Lokasi Bahaya ty Risiko
Akibat asi
Kabel PERMENAKER No.12 Tahun 2015 pasal 5
Listrik ayat 3
harus Standart bidang kelistrikan sebagaimana
Instalasi diisolasi dimaksud pada ayat 1 meliputi :
1. listrik yang 3 7 21 dengan a. Standar NasionalIndonesia
tidak aman aman dan b. Standar Internasionaldan/atau
rapi c. Standar Nasional Negara lain yangditentukan
Lokasi : oleh pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Didalam ruang produksi Listrik
PERMENAKER No.4 Tahun 1980 pasal 4 ayat
1
Melakukan Setiap satu atau kelompok alat pemadam
pemindahan api ringan harus ditempatkan pada posisi
Penyimpa tempat
nan yang mudah dilihat dengan jelas, mudah
2. 1 7 7 penyimpana
APAR dicapai dan diambil serta dilengkapi
n APAR dengan pemberian tanda pemasangan.
ditempat
yang
susah di
jangau
dan susah
terlihat

Lokasi: di dalam ruang

18
penyimpanan barang

19
UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan
kerja Pasal 3 ayat 1 point q
Terdapat Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
isolator Melakukan
3. grounding 2 40 80 perbaikan PEMENAKER No 02 Tahun 1989 Pasal 07
yang isolator Semua bagian instalasi harus di salut timah atau
Lokasi : terkelupas cara lain atau memperbarui bagian-bagianyam
Di luar ruang produksi dalam waktu tertentu

UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan


Mengunci kerja Pasal 3 ayat 1 point q
Terdapat semua box Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
4. box panel panel listrik
listrik yang untuk SNI 04-0225-2000/Amd1-2006 (3.4.2.5)
3 15 45
tidak menghindar Jika diperlukan untuk melepas penghalang atau
terkunci i potensi membuka selungkup atau untuk
bahaya melepas bagian selungkup, maka hal ini hanya
Lokasi : listrik mungkin :
Area maintenance a) dengan menggunakan kunci atau perkakas,

Dapat Diadakan Kepmenaker No.75 Tahun 2002 Tentang


tersandung, 3 6 18 rak Berlakunya PUIL 2000
tersangkut,d penyimpana
5. apat n alat-alat
tersengat elektronik

20
2 3 6 Perlu Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang
Dapat dilakukan
Ketenagakerjaan :
tergelincir, tindakan
6. jatuh perbaikan Tentang Ketenagakerjaan Pasal 35 ayat 3 “
segera Pemberi kerja sebagaimana dimaksud dalam
(levelling) ayat 1 dalam mempekerjakan tenaga kerja
wajib memberikan perlindungan yang
mencakup kesejahteraan, keselamatan dan
kesehatan baik mental maupun fisik tenaga
kerja.
7. Dapat 3 3 9 Bagian Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang
menimpa maintenance
Ketenagakerjaan :
pekerja segera
melakukan Tentang Ketenagakerjaan Pasal 35 ayat 3 “Pemberi
perbaikan
kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dalam
mempekerjakan tenaga kerja wajib memberikan
perlindungan yang mencakup kesejahteraan,
keselamatan dan kesehatan baik mental maupun fisik
tenaga kerja.

21
Matriks Penilaian Resiko

22
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan

Secara Umum PT. Mitra Adi Jaya Sudah menjalankan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan baik. Seperti :

1. PT Mitra Adi Jaya sudah menerapkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
2. PT Mitra Adi Jaya sudah menerapkan Kepmenaker RI No. KEP-186/MEN/1999
Tentang Undang-Undang Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
3. PT Mitra Adi Jaya sudah menerapkan Permenaker RI No. PER 01/MEN/1980
Tentang Keselamatan Kesehatan Kerja Pada Kontruksi Bangunan.
4. Terdapat 12 temuan positif dlam ruang lingkup Keselamatan dan Keshatan Kerja (K3)
dibidang Listrik, Penyalur petir, Kontruksi Bangunan dan Penanggulangan Kebakaran.
5. Terdapat 7 temuan negatif dlam ruang lingkup Keselamatan dan Keshatan Kerja (K3)
dibidang Listrik, Lift, Penyalur petir, Kontruksi Bangunan dan Penanggulangan
Kebakaran.

B. Saran
Dari hasil pengamatan yang dilakukan maka disarankan kepada manajemen PT
Mitra Adi Jaya:

1. Membuat sistem hydrant & sprinkle di dalam pabrik.


2. Penataan instalasi kabel yang sesuai dengan SOP dengan memaksimalkan
tenaga ahli K3 Listrik yang sudah dimiliki.
3. Melakukan pengecekan dan pemeliharaan APAR secara rutin (keputusan Menteri
Tenaga Kerja RI No. Kep-186/MEN/1999 Tentang Unit Penanggulanagan Kebakaran
di Tempat Kerja.
4. Melakukan antisipasi pemagaran tinggi sebagai pembatas antara Pabrik dengan
SPBU sebagai tempat usaha resiko tinggi.
5. Manajemen PT. Mitra Adi Jaya untuk konsisten mempertahankan, mengembangkan
Pelaksanaan Sistem Manajeman Keselamatan dan kesehatan Kerja di PT. Mitra Adi
Jaya khususnya dibidang K3 Penanggulangan Kebakaran, K3 Instalasi Listrik.

23

Anda mungkin juga menyukai