Anda di halaman 1dari 12

P-ISSN : 2089-6549 E-ISSN : 2582-2182 Tahun 7, Volume 7 No.

2 Nopember 2017

STUDY ABOUT ABILITY OF INFORMATION LITERACY


AMONG JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS

STUDI TENTANG KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI DI


KALANGAN SISWA MENENGAH PERTAMA
Oleh :
Tine Silvana, Fitriawati, Encang Saepudin
Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjadjaran
e-mail : tine_silvana@yahoo.com

Abstrak, Penelitian ini dilakukan kepada siswa SMP Internat Al Kautsar sebagai contoh
sekolah yang sudah menerapkan konsep literasi informasi dalam sebuah mata pelajaran dan
SMP Unggulan Ar Rahman sebagai contoh sekolah yang belum menerapkan konsep literasi
informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah perbedaan yang
signifikan antara kemampuan literasi siswa dalam mengerjakan tugas dari kedua sekolah
tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparatif deskriptif
guna mengetahui perbedaan antara kedua objek penelitian, dengan pengumpulan data berupa
angket, wawancara, dan studi pustaka. Responden berjumlah 53 siswa dengan menggunakan
teknik Proportionate Simple Random Sampling. Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara kemampuan literasi informasi siswa SMP Internat Al
Kautsar dan SMP Unggulan Ar Rahman, akan tetapi apabila dilihat dari hasil output skor
rataan tengah (Mean) SMP Internat Al Kautsar lebih besar dari SMP Unggulan Ar Rahman.
artinya, siswa Al Kautsar memiliki kemampuan literasi informasi yang lebih baik
dibandingkan dengan siswa Ar Rahman.

Kata kunci: literasi, literasi informasi, big6, siswa SMP, tugas

Abstract, The research was conducted to the students of Al-Kausar Internat Junior high
school as an example of school which has applied the concept of information literacy in one
subject and Arrahman Junior high school as an example of school which has not applied the
concept of information literacy yet. The aim of this research was to find out whether there is a
significant differences between students' literacy ability in finishing task exercises from those
school. The method used in this research was a descriptive comparative method to find out
the differences between both of objects in this research. The data were collected through
questionnaire, interviews, and library study. The respondents are 53 students selected
through Proportionate stratified random sampling techniques. The findings show there is no
significant differences between students of Alkautsar junior high school and Ar Rahman
junior high school on their students' information literacy ability. However, from the output
scores of mean view, Al Kautsar Junior high school has a larger score than Ar Rahman junior
high school. Therefore, Alkautsar Junior high school students have a better information
literacy ability compared to Ar Rahman Junior high school students.

Keyword: Literacy, Information Literacy, Information Literacy Skill, Junior High School,
Big6, Task

Edulib - Tine Silvana, Fitriawati, Encang Saepudin 17


Tahun 7, Volume 7 No. 2 Nopember 2017

PENDAHULUAN book, e-journal dan lain sebagainya.


 Perkembangan pengetahuan dan Dalam menghadapi kemajuan teknologi
kehidupan manusia berkembang pesat. informasi dimana informasi secara terus
Hadirnya teknologi menyebabkan jumlah menerus mengalir bahkan membanjiri dan
informasi semakin banyak dikarenakan menyodorkan para pengguna informasi
setiap individu dimungkinkan pada begitu banyak pilihan, kemampuan
menghasilkan informasi dengan sangat literasi informasi diperlukan di berbagai
mudah. Keadaan tersebut didukung oleh aspek kehidupan terutama dalam dunia
kepemilikan komputer dan jaringan pendidikan sangat diperlukan. Oleh
internet baik secara pribadi maupun karena itu, setiap individu di Indonesia
komputer yang disewakan (warung bahkan di dunia dituntut untuk mengikuti
internet). Hal tersebut menyebabkan perkembangan informasi yang terjadi
Jaringan internet memuat begitu banyak dengan memiliki kemampuan literasi
situs dan informasi yang overload. tidak informasi agar dapat menjadi salah satu
semua informasi dapat diakses oleh bagian dari individu yang cerdas dan
seorang individu karena pertumbuhan dan dapat bersaing dengan negara lain di era
perkembangan informasi setiap hari teknologi informasi.
bahkan setiap jam nya selalu bertambah. Dewasa ini, kajian literasi
Selain itu, banyaknya sistem keamanan informasi diperhatikan dalam dunia
yang dapat di jebol oleh individu pendidikan. Berbagai sekolah kini ada
memungkinkan individu untuk yang sudah dan sedang merancancang
memanipulasi informasi dengan program literasi informasi. Dengan
mengubah informasi yang sudah ada, dimilikinya kemampuan literasi informasi
menciptakan dan menyebarkan informasi maka para siswa mampu berpikir secara
baru. Akibatnya, banyak informasi yang kritis dan logis serta tidak mudah percaya
tidak relevan di berbagai situs jaringan terhadap informasi yang didapat sehingga
internet namun pengguna belum tentu perlu untuk untuk mengevaluasi terlebih
mengetahui apakah informasi yang dahulu informasi yang diperoleh
ditemukannya itu relevan atau tidak. sebelumnya (Jonner, 2008: 34).
Kemajuan teknologi-pun Mengingat pentingnya
menyebabkan keberagaman terhadap kemampuan literasi informasi, lembaga
bentuk dan format informasi. Tidak hanya pendidikan tertarik untuk menerapkan
dalam bentuk tercetak seperti buku, kemampuan literasi informasi. Contohnya
majalah, koran tetapi juga dalam bentuk ialah program yang dirancang oleh
non-cetak seperti informasi yang Kementerian Pendidikan dan
tersimpan dalam bentuk CD-ROM, e- Kebudayaan pada tahun 2015 bernama

18 Studi Tentang Kemampuan Literasi Informasi Di Kalangan Siswa Menengah Pertama


Tahun 7, Volume 7 No. 2 Nopember 2017

“Gerakan Literasi Sekolah” dimana siswa Menengah Pertama?” Berdasarkan hal


diwajibkan membaca buku selama 15 tersebut dapat diidentifikasi masalah
menit sebelum kegiatan belajar mengajar penelitian yaitu adakah perbedaan yang
berlangsung. Selain itu di beberapa signifikan antara kemampuan perumusan
sekolah lain, kajian literasi informasi masalah informasi, strategi pencarian
dijadikan sebagai ekstrakulikuler atau informasi, kemampuan alokasi dan akses
kegiatan yang menjadi salah satu pilihan informasi, pemanfaatan informasi,
siswa diluar mata pelajaran wajibnya. kemampuan sintesa informasi, dan
Bahkan kajian literasi informasi dijadikan evaluasi informasi antara siswa SMP Al
mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh Kautsar dan SMP Ar Rahman?
siswa seperti yang dilakukan oleh Sekolah Tujuan Penelitian
Menegah Pertama Internat Al Kautsar Berdasarkan kepata identifikasi
Sukabumi. Kajian literasi informasi di masalah penelitian, tujuan penelitian ini
ajarkan kepada siswa kelas 1 SMP sebagai adalah untuk mengetahui perbedaan yang
salah satu cara sekolah untuk signifikan antara kemampuan perumusan
mewujudkan salah satu visi nya yaitu masalah, strategi pencarian informasi,
menghasilkan pemimpin-pemimpin masa kemampuan alokasi dan akses informasi,
depan yang menguasai iptek. pemanfaatan informasi, kemampuan
 Meski demikian, tidak semua sintesa informasi, dan evaluasi informasi
sekolah sudah menerapkan kajian literasi antara siswa SMP Al Kautsar dan SMP Ar
informasi contohnya ialah Sekolah Rahman.
Menengah Pertama Unggulan Ar Rahman
yang sama sama terletak di Kabupaten Kerangka Pemikiran
Sukabumi.Atas dasar tersebut, peneliti Dunia kini memasuki era
tertarik untuk mengetahui perbedaan teknologi informasi dimana informasi
kemampuan literasi informasi di kalangan menjadi sebuah kebutuhan pokok dalam
siswa SMP dengan menjadikan SMP kehidupan sehari-hari. Dalam dunia
Internat Al Kautsar dan SMP Unggulan Ar pendidikan contohnya, seorang siswa erat
Rahman sebagai sampel penelitian. kaitannya dengan informasi baik dalam
kegiatan belajar mengajar dikelas,
Rumusan dan Identifikasi Masalah berdiskusi dengan teman dan guru,
Berdasarkan uraian dari latar mengerjakan tugas hingga ketika akan
belakang penelitian diatas, maka rumusan menghadapi ujian sekolah.
masalah dalam penelitian ini adalah Berkembangnya teknologi
“Bagaimana Perbedaan Kemampuan informasi dewasa kini berdampak pada
Literasi Informasi di Kalangan Siswa kemudahan pengguna dalam mengakses

Edulib - Tine Silvana, Fitriawati, Encang Saepudin 19


Tahun 7, Volume 7 No. 2 Nopember 2017

informasi yang dibutuhkan. Akan tetapi, pada model literasi Big6 yang
kemudahan dalam mengakses informasi dikembangkan oleh Michael B. Eisenberg
tersebut tidak hanya berdampak baik dan Robert E. Berkowitz pada tahun 1987
tetapi juga buruk dikarenakan informasi yang terdiri dari enam keterampilan
yang didapat belum tentu valid atau benar dengan 12 langkah.
adanya dikarenakan teknologi informasi- Literasi informasi diperlukan
pun memberikan kemudahan kepada untuk meningkatkan kualitas diri dalam
individu yang tidak bertanggung jawab rangka belajar seumur hidup. Ketika
untuk mengeksploitasi atau memanipulasi seseorang bermaksud meningkatkan taraf
data yang ada. Sehingga siswa, sebagai hidupnya, maka dia memerlukan sesuatu
generasi penerus bangsa yang kerap kali yang lebih dari dirinya yaitu
bersentuhan dengan informasi perlu perkembangan diri, baik ketrampilan,
dibekali kemampuan literasi informasi. pendidikan atau kinerja yang lebih baik.
Literasi informasi merunurt Dalam proses belajar itu pun memerlukan
UNESCO merupakan kemampuan untuk informasi yang tepat dan benar. Bagi
menyadari kebutuhan informasi dan saat masyarakat kemampuan ini akan
informasi diperlukan, mengidentifikasi menentukan banyaknya informasi yang
dan menemukan lokasi informasi yang dapat diserap, dan lebih dari itu
diperlukan, mengevaluasi informasi masyarakat akan semakin mampu
secara kritis, mengorganisasi dan menyelesaikan masalah secara kritis,
mengintegrasi informasi ke dalam logis, dan tidak mudah diperdaya oleh
pengetahuan yang sudah ada, informasi yang diterimanya tanpa
m e m a n f a a t k a n s e r t a evaluasi. (Saepudin, 2017)
mengkomunikasikannya secara efektif, Manfaat literasi informasi untuk
legal, dan etis (UNESCO dalam lien, pelajar yaitu pelajar dan guru akan dapat
2010: 2). menguasai pelajaran mereka dalam proses
Kemampuan literasi informasi mengajar dan siswa tidak akan tergantung
tidak datang begitu saja akan tetapi kepada guru karena dapat belajar secara
didapat melalui proses pembelajaran mandiri dengan kemampuan literasi
dalam sebuah pelatihan maupun informasi yang dimilikinya (Hancock
pendidikan formal. Dalam penelitian ini, dalam nurfadhila, 2012: 9). Dalam proses
proses pembelajaran literasi informasi pengerjaan tugas sekolah, kemampuan
yang dilakukan ialah melalui studi formal literasi informasi ini penting seperti yang
tingkat sekolah menengah pertama di dikemukakan oleh Hancock bahwa
SMP Internat Al Kautsar. Pembelajaran pelajar yang literat akan berusaha belajar
literasi informasi yang diajarkan merujuk mengenai berbagai sumber daya

20 Studi Tentang Kemampuan Literasi Informasi Di Kalangan Siswa Menengah Pertama


Tahun 7, Volume 7 No. 2 Nopember 2017

informasi dan cara penggunaan sumber- ialah untuk memberikan gambaran


sumber informasi (dalam Nurfadhila mengenai perbandingan kemampuan
2012: 9). literasi informasi dari dua sekolah yang
Konsep literasi informasi ini baru- telah ditetapkan, variabel yang digunakan
baru ini dikenal luas di kalangan sekolah tetap sama, tetapi sampel yang digunakan
di Indonesia salah satunya di sekolah lebih dari satu. Menurut Moh Nazir
menengah pertama Al Kautsar kabupaten Penelitian komparatif adalah sejenis
Sukabumi. Sekolah Al Kautsar menyadari penelitian deskriptif yang ingin mencari
bahwa siswa perlu untuk dibekali jawaban secara mendasar tentang sebab-
kemampuan literasi informasi guna akibat, dengan menganalisis faktor-faktor
menjawab tantangan masa kini yaitu masa penyebab terjadinya ataupun munculkan
atau era informasi. Meksi demikian, tidak suatau fenomena tertentu (Nazir 2009,
semua sekolah memasukan konsep 58).
literasi informasi kedalam kurikulum Populasi dalam penelitian ini adalah
sekolah seperti yang dilakukan oleh seluruh siswa kelas 2 SMP Al Kautsar
sekolah Al kautsar contohnya ialah yaitu 47 siswa dan SMP Unggulan Ar
Sekolah Menengah Pertama Ar Rahman. Rahman dengan jumlah 64 siswa.
Meski sekolah Ar Rahman pun Menurut sugiyono, populasi adalah
merupakan sekolah yang terkenal dan wilayah generalisasi yang terdiri atas:
bergengsi untuk ukuran sekolah pesantren objek/subjek yang mempunyai kualitas
modern di Kaupaten Sukabumi seperti dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
sekolah Al Kautsar namun nyatanya oleh peneliti untuk dipelajari dan
sekolah tersebut belum memasukan kemudian ditarik kesimpulannya.
konsep literasi informasi kedalam (Sugiyono, 2009: 80).
kurikulum sekolah. sehingga penulis Teknik pengambilan sampling yang
menjadikan siswa dari kedua sekolah digunakan adalah menggunakan
tersebut sebagai objek penelitian untuk Proportionate Simple Random Sampling.
mengetahui perbedaan diantara keduanya. Teknik ini merupakan teknik sampel
Sehingga apabila landasan teori tersebut dimana setiap individu dalam populasi
diatas diaplikasikan dalam penelitian diberikan kesempatan yang sama untuk
ialah sebagai berikut: dipilih dan dijadikan anggota sampel.
Sedangkan untuk mentukan jumlah
Metode Penelitian sampel dari jumlah siswa kedua SMP
 Metode penelitian yang tersebut menggunakan rumus Slovin
digunakan ialah metode komparatif sehingga ukuran sampel yaitu siswa kelas
deskriptif dimana tujuan penulisan ini 2 SMP Al Kautsar yaitu 22 siswa dan

Edulib - Tine Silvana, Fitriawati, Encang Saepudin 21


Tahun 7, Volume 7 No. 2 Nopember 2017

SMP Unggulan Ar Rahman dengan Tabel 3. Rata-rata Perumusan Masalah siswa


jumlah 31 siswa. Sekolah N Mean Std. Deviation Std. Eror
Mean
Ar Rahman 22 16.9301 1.97325 .35441
Al Kautsar 31 18.3762 23.1762 .49412
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui perbedaan Hasil penelitian mengungkapkan bahwa
Kemampuan Literasi Informasi siswa dalam perumusan masalah nilai Sig. (2-
dapat dilihat dari 6 kemampuan, yaitu tailed) pada independent sample test
kemampuan dalam perumusan masalah, dengan equal variances assumed sebesar
strategi perumusan masalah, lokasi dan 0.018 lebih kecil dari 0.05, hasil
akses, pemanfaatan informasi, sintesis, menunjukan hipotesis nol di tolak.
dan evaluasi. Sebelum melakukan uji Sehingga dapat disimpulkan bahwa
beda, penulis melakukan uji normalitas terdapat perbedaan yang signifikan
terlebih dahulu. berikut ialah uji antara rata-rata skor variabel X1 antara
normalitas : sekolah ar-rahman dan al-kaustar.
Tabel 1. Uji Normalitas Tabel kedua menunjukan skor
Kemampuan Sekolah
Kolmogorov Smirnov
Uji Beda
rataan nilai untuk perumusan masalah
Statistik df Sig
Ar Rahman .122 31 .200
untuk siswa sekolah Al Kautsar lebih
Perumusan Masalah T-Test
Al Kautsar
Ar Rahman
.096 22 .200
tinggi dari kemampuan siswa sekolah Ar
Strategi Penelusuran .143 31 .110 Mann
Whitney
Informasi Al Kautsar .223 22 .006 Rahman. Sehingga dapat dikatakan
Ar Rahman .186 31 .008 Mann
Lokasi dan Akses
Al Kautsar .190 22 .038 Whitney bahwa siswa Al Kautsar lebih mampu
Ar Rahman .146 31 .092 Mann
Pemanfaatan
Informasi Al Kautsar .240 22 .002 Whitney memahami tugas secara keseluruhan
Ar Rahman .131 31 .189
Sintesis
Al Kautsar .146 22 .200
T-Test dengan cara memvisualisasikan pikiran
Ar Rahman .131. 31 .189 Mann
Evaluasi
Al Kautsar .220 22 .007 Whitney
dengan pertanyaan 5W1H, juga sudah
Keseluruhan
Ar Rahman .183 31 .053
T-Test diajarkan untuk membuat mind mapping
Al Kautsar .120 22 .200
sebelum mengerjakan tugas atau dalam
1. Perumusan Masalah Siswa memahami sebuah topik bacaan.
Berikut ialah perbedaan dan rataan Oleh karena itu, dapat disimpulkan
skor kemampuan Perumusan Masalah bahwa pembelajaran mind mapping dan
siswa: memvisualisasikan pikiran melalui
Tabel 2. Uji beda Perumusan Masalah Siswa pertanyaan 5W1H merupakan salah satu
Levene's Test For T test For Equality Of Mean's
faktor yang mempengaruhi kemampuan
Equality Of
Variances
literasi informasi siswa dan penyebab
Sig.(2- terjadinya perbedaan kemampuan
f Sig t df tailed)
equal variances assumed .392 .534 -2.445 51 .018 perumusan masalah.
equal variances not 40.6
assumed -2.378 36 .022 2. Strategi penelusuran informasi
Berikut ialah perbedaan dan rataan

22 Studi Tentang Kemampuan Literasi Informasi Di Kalangan Siswa Menengah Pertama


Tahun 7, Volume 7 No. 2 Nopember 2017

skor Strategi Penelusuran Informasi: kemampuan literasi informasi siswa, dan


Tabel 4. Uji Beda Strategi pembiasaan menjadi penyebab terjadinya
Penelusuran Informasi perbedaan.
 Berikut ialah Uji beda
X2
menggunakan Mann Whitney dan rataan
Mann Whitney U 303.500
Wilcoxon W 556.500 skor kemampuan lokasi dan akses
Z -677 informasi siswa:
Asymp Sig.(2-tailed) .498 Tabel 6. Uji beda Mann Whitney

X3
Tabel 5. Strategi Penelusuran Informasi
Mann Whitney U 230.000
Sekolah N Mean Rank Sum Of Rank Wilcoxon W 736.000
Ar Rahman 22 28.21 874.50 Z -2.014
Al Kautsar 31 25.30 556.50
Asymp Sig.(2-tailed) .044
Berdasarkan hasil ouput tabel 5.
diatas, didapatkan nilai Asymp. Sig. (2- Tabel 7. Rata-rata skor kemampuan lokasi
tailed) sebesar 0.498 lebih besar dari 0.05, dan akses informasi siswa
maka hipotesis nol diterima. Sehingga
Sekolah N Mean Rank Sum Of Rank
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan rata-rata Ar Rahman 22 23.42 726.00
Al Kautsar 31 32.05 725.00
skor variabel X2 antara sekolah ar-
rahman dan al-kaustar dengan raatan
nilai sekolah Al Kautsar lebih kecil dari Berdasarkan hasil output di atas,
sekolah Ar Rahman. didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
 Melalui wawancara didapati bahwa sebesar 0.044 lebih kecil dari 0.05, maka
siswa dari kedua sekolah tersebut mampu hipotesis nol ditolak. Sehingga dapat
menguasai penggunaan operator Boolean disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
untuk membangun kata kunci. Operator yang signifikan rata-rata skor variabel
atau kata tersebut ialah AND, OR, dan X3 antara sekolah ar-rahman dan al-
NOT. Dalam hal ini sekolah Ar Rahman kaustar dengan rataan skor kemampuan
lebih unggul disebabkan oleh pembiasaan lokasi dan akses siswa sekolah Al Kautsar
yang tidak hanya pada satu matapelajaran lebih tinggi dari kemampuan siswa
tetapi juga dari beberapa pelajaran seperti sekolah Ar Rahman.
pada matapelajaran bahasa indonesia. Berdasarkan observasi penulis di
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan Al Kautsar, terdapat OPAC
pembelajaran kata kunci Boolean menjadi yang membantu siswa dalam menemukan
salah satu faktor yang mempengaruhi sumber informasi yang dibutuhkan, juga

Edulib - Tine Silvana, Fitriawati, Encang Saepudin 23


Tahun 7, Volume 7 No. 2 Nopember 2017

terdapat komputer yang membantu siswa rahman dan al-kaustardengan rataan


dalam menemukan informasi dalam skor siswa Ar Rahman lebih unggul dalam
media online. Pembelajaran mengenai memanfaatkan informasi apabila
pencarian informasi melalui daftar isi dan dibandingkan dengan siswa sekolah Al
indeks membantu siswa dalam Kautsar.
menemukan informasi secara lebih Perbedaan pembiasaan menjadi
efektif. faktor penyebab perbedaan skor rataan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai kemampuan kemampuan
penggunaan OPAC dalam perpustakaan, pemanfaatan informasi. Pembiasaan
pembiasaan siswa dalam menggunakan sekolah Al Kautsar ialah setiap ujian akhir
daftar isi dan indeks menjadi penyebab sekolah pada mata pelajaran bahasa
adanya perbedaan kemampuan dalam Indonesia dan bahasa Inggris. Sedangkan
lokasi dan akses informasi. pembiasaan pada sekolah Ar Rahman
ialah pada di hampir setiap pemberian
3. Pemanfaatan Informasi tugas mata pelajaran bahasa Indonesia dan
Berikut ialah uji beda dan rataan skor TIK.
kemampuan pemanfaatan informasi: Oleh karena itu, pembiasaan yang
Tabel 8. Uji beda Pemanfaatan Informasi kontinu menjadi penyebab adanya
perbedaan kemampuan siswa dalam
X4
pemanfataan informasi.
Mann Whitney U 271.000
Wilcoxon W 524.000
Z -1.264 4. Kemampuan sintesis
Asymp Sig.(2-tailed) .206 Berikut ialah uji beda dan skor
rataan nilai kemampuan sintesis :
 Tabel 9. Rata-rata Pemanfaatan informasi Tabel 10. Uji beda kemampuan sintesis

Sekolah N Mean Rank Sum Of Rank Levene's Test For T test For Equality Of Mean's
Equality Of Variances

Ar Rahman 22 29.26 907.00 f Sig t Df Sig.(2-tailed)


equal variances assumed .037 .848 -1032 51 .307
Al Kautsar 31 23.82 424.00 equal variances not
assumed -1030 45.016 .309

Berdasarkan hasil output di atas, Tabel 11. Rata-rata Kemampuan Sintesis


didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) Sekolah N Mean Std. Std. Eror Mean
Deviation
sebesar 0.206 lebih besar dari 0.05, maka Ar Rahman 22 16.0133 2.77494 .49839
Al Kautsar 31 16.8160 2.81126 .59936
hipotesis nol diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidakterdapat Berdasarkan hasil output diatas didapat nilai
perbedaan yang signifikan rata-rata Sig. (2-tailed) pada independen sample
skor variabel X4 antara sekolah ar- test dengan equal variances assumed

24 Studi Tentang Kemampuan Literasi Informasi Di Kalangan Siswa Menengah Pertama


Tahun 7, Volume 7 No. 2 Nopember 2017

sebesar 0.307 lebih besar dari 0.05, Tabel 13. Rata-rata Kemampuan Evaluasi
terima hipotesis nol. Maka dapat Siswa
Sekolah N Mean Rank Sum Of Rank
disimpulkan bahwa tidak terdapat
Ar Rahman 22 26.13 810.00
perbedaan yang signifikan rata-rata Al Kautsar 31 28.23 621.00

skor variabel X5 antara sekolah ar-


rahman dan al-kaustardengan skor Berdasarkan hasil output di atas,
rataan siswa Al Kautsar lebih unggul didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
dalam kemampuan sintesa apabila sebesar 0.625 lebih besar dari 0.05, terima
dibandingkan dengan siswa sekolah Ar hipotesis nol. Sehingga dapat disimpulkan
Rahman. bahwa tidakterdapat perbedaan yang
 Banyak siswa yang pandai dalam signifikan rata-rata skor variabel X6
mencari informasi namun tidak semua antara sekolah ar-rahman dan al-
memahami cara untuk mengolah kaustar dengan rataan nilai siswa Al
informasi dari berbagai sumber informasi Kautsar lebih unggul dalam kemampuan
tersebut untuk menjadikannya sebuah mengevaluasi hasil dan proses pembuatan
produk baru. Dalam matapelajaran literasi tugas apabila dibandingkan dengan siswa
informasi, siswa sekolah Al Kautsar sekolah Ar Rahman.
diajarkan cara untuk membuat sebuah Hal ini berkaitan dengan
karya baru yang didapat melalui berbagai kemampuan siswa dalam mengevaluasi
sumber informasi dan menggunakan hasil penemuan dan pemanfaatan tersebut
media yang tepat dalam berdaya guna atau tidak, dan
mempresentasikan hasil tugasnya. Oleh mengevaluasi seluruh proses pencarian
karena itu, pembelajaran mengenai cara informasi tersebut sesuai dengan yang
mengolah informasi menjadi sebuah diharapkan atau belum untuk selanjutnya
karya baru yang kemudian dapat diperbaiki.
dipresentasikan menggunakan media Dalam hal ini siswa Al Kautsar lebih
yang tepat menjadi penyebab adanya unggul disebabkan oleh pembelajaran dan
perbedaan kemampuan sintesis siswa. pembiasaan siswa untuk selalu
berkomunikasi baik dengan rekan, guru
5. Evaluasi matapelajaran bersangkutan, maupun
Berikut ialah hasil uji beda dan pustakwan mengenai hasil tugas yang
rataan skor kemampuan evaluasi siswa. telah dibuatnya. Dalam kelas, setelah
Tabel 12. Uji Beda Kemampuan Evaluasi Siswa tugas dikoreksi oleh guru matapelajaran
X6 tertentu siswa pun dibiasakan untuk
Mann Whitney U 314.000
Wilcoxon W 810.000
memahami kesalahan dalam pengerjaan
Z -488 tugas untuk kemudian dapat diperbaiki.
Asymp Sig.(2-tailed) .625

Edulib - Tine Silvana, Fitriawati, Encang Saepudin 25


Tahun 7, Volume 7 No. 2 Nopember 2017

Dalam hal ini, siswa pun diajarkan untuk dibandingkan dengan siswa sekolah Ar
memahami dan memperbaiki seluruh Rahman.
proses pencarian informasi yang Sekolah Ar Rahman belum
berlangsung. menerapkan konsep literasi informasi
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam kurikulum, akan tetapi beberapa
pembelajaran dan pembiasaan siswa keterampilan kemampuan literasi
untuk berkomunikasi dan menerima informasi sudah diajarkan dan dibiasakan
masukan dari rekan, guru dan pustakawan dalam beberapa matapelajaran.
juga keterbukaan guru dalam Sedangkan sekolah Al Kautsar meski
mengevaluasi tugas tertentu dapat sudah ada matapelajaran literasi
membantu siswa untuk mengambil informasi, pembiasan ke-6 keterampilan
pelajaran dari proses pencarian informasi literasi informasi dilakukan pada tugas
menjadi penyebab adanya perbedaan akhir semseter genap matapelajaran
kemampuan evaluasi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Adanya pembelajaran literasi
Skor Keseluruhan informasi menajadikan siswa Al Kautsar
Berikut ialah hasil uji beda dan rataan nilai memiliki kemampuan litrasi informasi
kemampuan keseluruhan : yang lebih unggul dibanding dengan
Tabel 14. Uji Beda Kemampuan Keseluruhan siswa Ar Rahman dikarenakan siswa Al
Levene's Test For Kautsar telah memahami bagaimana
Equality Of T test For Equality Of Mean's
Variances
menjadi sesorang yang literate dalam
F Sig t Df Sig.(2-tailed)
equal variances assumed
equal variances not
.536 .468 -.984 51 .330
menyelesaikan tugasnya. Berikut ialah
assumed -.938 37.068 .354
beberapa faktor belajar yang
Sekolah N Mean Std.
Deviation
Std. Eror
Mean mempengaruhi hasil statistika dalam
Ar Rahman 22 91.4939 8.42564 1.51329 penelitian ini 1) Faktor lupa. 2) Sedikitnya
Al Kautsar 31 94.1364 1.12007E1 2.38801
waktu mengajar 3) Faktor Kejenuhan.
Berdasarkan hasil output diatas didapat
nilai Sig. (2-tailed) pada independen SIMPULAN
sample test dengan equal variances Berdasarkan hasil pengolahan
assumed sebesar 0.330 lebih besar dari data dapat disimpulkan bahwa secara
0.05, terima hipotesis nol. Maka dapat umum tidak terdapat perbedaan yang
disimpulkan bahwa tidak terdapat signifikan antara kemampuan literasi
perbedaan yang signifikan rata-rata informasi siswa SMP Internat Al Kautsar
skor keseluruhan antara sekolah ar- dan SMP Unggulan Ar Rahman.
rahman dan al-kautsar dengan rataan Berdasarkan kepada rincian tujuan
nilai siswa Al Kautsar lebih tinggi penelitian dapat dikatagorikan kedalam

26 Studi Tentang Kemampuan Literasi Informasi Di Kalangan Siswa Menengah Pertama


Tahun 7, Volume 7 No. 2 Nopember 2017

dua kelompok yaitu yang memiliki September 2016.


perbedaan yang signifikan dan tidak Http://repository.usu.ac.id :
memiliki perbedaan. Yang terdapat Universitas Sumatera Utara
perbedaan yang signifikan antara Effendi, OnongUchana. 1993. Ilmu,
kemampuan siswa SMP Internat AL teoridanfilsafatkomunikasi.
Kautsar dengan siswa SMP Unggulan Ar Bandung: Citra AdityaBakti.
Rahman yaitu dalam kemampuan Group.Sugiyono. 2009.Metode
perumusan masalah dan dalam Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
kemampuan menentukan lokasi dan dan R&D. Bandung: Alfabeta
akses informasi. Sedangkan dalam Hasugian, Jonner. 2008. Urgensi Literasi
penelusuran informasi, kemampuan Informasi dalam Kurikulum
pemanfaatan informasi, kemampuan Berbasis Kompetensi di Perguruan
mensintesa informasi, dan kemampuan Ti n g g i . J u r n a l s t u d i I l m u
evaluasi informasi antara kemampuan Perpustakaan dan Informasi.
siswa SMP Internat AL Kautsar dengan Universitas Padjadjaran
siswa SMP Unggulan Ar Rahman tidak Iriantara, yosal dan Usep Syarippudin.
ada perbedaan. 2013. Komunikasi Pendidikan.
Bandung: Simbiosa Rekatama
DAFTAR PUSTAKA Media
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Lien, Liou Ai. 2010. Literasi Informasi:
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: 7 Langkah Knowledge
Rineka Cipta Management. Jakarta: Penerbit
Azwar, Saifuddin. 2008. Reliabilitas dan Universitas Atma Jaya (PUAJ)
Validitas. Yogyakarta: Pustaka Yusuf, Pawit M. 2009. Ilmu Informasi,
Belajar Komunikasi, dan Perpustakaan.
Azwar, Saifuddin. 2013. Sikap Manusia: Jakarta: Bumi Aksara
Teori dan Pengukurannya. Mar'at. 1981. Sikap Manusia;
Yogyakarta: Pustaka Belajar Perubahan Serta Pengukurannya.
Bungin, Burhan. 2009. Metodologi Bandung. Gracia Indonesia
Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Morissan. 2012. Metodepenelitian
KencanaPrenada Media Group. survey. Jakarta: KencanaPrenada Media
Dahar, Ratna Wilis. 2006. Teori-Teori Narbuko, Cholid dan Abu Ahmadi. 2005.
Belajar & Pembelajaran. Metodologi Penelitian. Jakarta:
Bandung: Penerbit Erlangga Bumi Aksara
Damanik, WA. 2015. BAB II Kajian Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian.
Teoritis. Diunduh Pada Tanggal 04 Bandung: Ghalia Indonesia

Edulib - Tine Silvana, Fitriawati, Encang Saepudin 27


Tahun 7, Volume 7 No. 2 Nopember 2017

Nurfadhila, Rahmi. 2012. Hubungan


Antara Kemampuan Literasi
Informasi Siswa Anggota Ikatan
Perpustakaan di SMAN 3
Sukabumi. Skripsi. Universitas
Padjadjaran
Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Metode
penelitian komunikasi. Bandung:
RemajaRosdakarya
Saepudin, E., Sukaesih, S., & Rusmana,
A. (2017). PERAN TAMAN
BACAAN MASYARAKAT (TBM)
BAGI ANAK-ANAK USIA DINI.
Jurnal Kajian Informasi &
Perpustakaan, 5(1), 1-12.
Siegel, Sidney. 1997. Statistik Non
Parametrik Untuk Ilmu Sosia.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Singarimbun, Masridan Effendi Sofyan.
1982. Metodepenelitian survey.
Jakarta: LP3ES
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualititatif dan R&D.
Bandung. CV Alfabeta
Yusuf, Pawit M. 1995. Pedoman Praktis
Mencari Informasi. Bandung:
Remaja Rosdakarya
_ _ _ _ .
http://repository.usu.ac.id/bitstream/1
23456789/55332/4/Chapter%20II.pdf .
diakses pada selasa, 2 Agustus
2016. Universitas Sumatera Utara

28 Studi Tentang Kemampuan Literasi Informasi Di Kalangan Siswa Menengah Pertama

Anda mungkin juga menyukai