Anda di halaman 1dari 2

Keluarga: Locus Interaksi & Pendidikan

Interaksi dalam keluarga di satu sisi bisa terjadi secara alamiah, namun di sisi lain memerlukan
pola/latihan yang intens yang perlu dibangun. Dalam keluarga, Pendidikan Karakter menjadi hal
pertama yang patut diajarkan kepada anak-anak. Keluarga menjadi wadah untuk mendidik,
mengasuh, dan mensosialisasikan segala sesuatu pada anak, serta mengembangkan kemampuan
seluruh anggotanya agar dapat menjalankan fungsinya di masyarakat dengan baik.
Dalam perkembangan masyarakat yang semakin modern saat ini, masyarakat semakin
kehilangan nilai-nilai kebersamaan, toleransi, kekeluargaan, moral, dan lain sebagainya yang
seharusnya diperoleh dari pengajaran di dalam keluarga. Akibatnya, krisis moral , krisis
kepercayaan menjadi ancaman serius terhadap keberlangsungan suatu masyarakat.
Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan manusia untuk
membentuk karakter manusia yang dapat memecahkan masalah dalam kehidupannya. Tiga
tempat pendidikan yang dapat membentuk anak menjadi manusia seutuhnya, yakni: Keluarga,
Sekolah, dan Masyarakat. Keluarga adalah tempat titik tolak perkembangan anak. Peran
keluarga sangat dominan untuk menjadikan anak cerdas, sehat, dan memiliki penyesuaian sosial
yang baik.
Willian Goode mengatakan, bahwa keberhasilan atau prestasi yang dicapai siswa dalam
pendidikannya sesungguhnya tidak hanya memperlihatkan mutu dari institusi pendidikan saja,
tetapi juga memperlihatkan keberhasilan keluarga dalam memberikan anak-anak mereka
persiapan yang baik untuk pendidikan yang dijalani. Dalam hal ini, keluarga adalah institusi
sosial yang ada dalam setiap masyarakat dan menjadi insitusi terkuat yang dimiliki masyarakat
karena melalui keluargalah seseorang memperoleh kemanusiaannya.
Jadi,……
Keluarga bukan hanya sebatas melahirkan, mengasuh dan membesarkan anak-anak sebagai
karunia Allah. Kewajiban orang tua bukan hanya melengkapi kebutuhan jasmaniah si anak dan
mengantarkan pada masa depannya. Namun keluarga menjadi titik tolak pembangunan karakter
sang anak, sehingga membentuk manusia yang punya akhlak sesuai dengan nilai-nilai kehidupan
bagi masyarakat luas dan menghadirkan Kerajaan Allah dalam dunia sekitarnya.

NATAL: Tradisi atau Perayaan ?

Bulan Desember menjadi bulan yang ditunggu-tunggu umat Kristiani di seluruh dunia. Bukan
karena akhir tahun atau karena akan mendapat THR loh….hehehe

Natal berasal dari bahasa Latin, Dies Natalis (Hari Lahir). Dalam bahasa Inggris, disebut
Christmas, dari istilah Inggris kuno, Cristes Maesse (1038) atau Cristes-messe (1131), yang
berarti Misa Kristus. Natal dirayakan pada tanggal 25 Desember setiap tahunnya oleh umat
Kristiani.

Perayaan Hari Natal menjadi moment yang memiliki makna tersendiri bagi umat Kristiani. Umat
Kristen di seluruh dunia akan mempersiapkan diri untuk menyambut kelahiran Yesus Kristus.
Berbagai atribut bernuansa Natal biasanya telah dipersiapkan sejak memasuki awal Desember.
Gereja-gereja mulai sibuk dengan berbagai kegiatan, serta menjalankan tradisi-tradisi
menyambut Natal.

Tapi…..
Natal tahun ini serasa ada yang kurang. Keceriaan menyambut Natal serta alunan musik Natal,
terasa sepi, sebab seluruh dunia sedang berhadapan dengan pandemi wabah yang terus
merajalela…..(stiker sedih)

Namun, apakah makna Natal yang sesungguhnya ?


Memaknai perayaan hari besar umat Kristiani "Natal" menjadi sebuah refleksi yang khusus.
Yesus Kristus yang menjadi tokoh utama merupakan sosok yang sangat luar biasa. Allah yang
menjadi manusia menjadi suatu yang unik sekaligus menjadi kisah yang patut dicermati umat
Kristiani. Natal bukanlah sekadar perayaan dengan pesta mewah dengan dekorasi indah, tetapi
Natal mempunyai makna dari hati setiap orang yang merayakannya.

 Natal: Pelajaran untuk Rendah Hati.


Makna Natal sebenarnya adalah merayakan kelahiran Yesus Kristus, yang walaupun dalam
rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa
seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 

 Natal: Hidup dalam Pengharapan.


Mengapa Yesus datang ke dunia? Mengapa Allah Bapa mengutus Anak-Nya ke dalam dunia
yang kejam dan keras ini? Ia mengutus Yesus ke dalam dunia agar kelak Yesus menjadi
bagian yang sangat penting dalam sejarah dunia. Kisah-Nya membawa keselamatan bagi
setiap kita. Tanpa Yesus kita akan binasa dalam dosa kita.

 Natal: Hidup dalam Kasih.


Tema sentral Natal adalah cinta. Kehadiran Kristus sebagai manusia merupakan bentuk
nyata kasih Allah kepada kita. Dalam cara yang sama, cinta kita kepada Tuhan harus
diwujudkan secara nyata dalam perbuatan kasih kepada sesama dan ciptaan Tuhan lainnya.
Bentuk lahiriah dari cinta harus nyata, tanpa membuat memandang perbedaan dan latar
belakang.

 Natal: Moment untuk Perubahan.


Hidup bagi orang Kristen sesungguhnya adalah melayani, yang berarti hidup kita harus
sepenuhnya menjadi berkat bagi setiap apa yang kita kerjakan. Menjadikan hidup lebih
nyata dengan hadir untuk memberikan yang terbaik kepada sang pencipta dan sesame kita.

Anda mungkin juga menyukai