Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN PENYAKIT


HIPERTENSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


PKM Keperawatan Komunitas
Dosen Pengampu Ns. Ronny Suhada, M.Kep

Disususn oleh:

SRI MULYATI
(CKR0160109)

Kelas B Keperawatan

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga dengan
Penyakit Hipertensi”
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh dosen pembimbing Ns. Ronny Suhada, M.Kep. Penulis menyadari
bahwa makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu
penulisan makalah ini, terutama kepada dosen pembimbing dan teman-teman.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik guna
kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya. Akhirnya, semoga makalah
“Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Penyakit Hipertensi” ini dapat bermanfaat
bagi kita semua sehingga dapat dijadikan acuan dalam penulisan makalah
selanjutnya.

Kuningan, Juni 2019

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini
bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan
menggunakan pendidikan proses keperawatan. Secara umum, tujuan keperawatan
keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan keluarga secara mandiri.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHg pada dua kali pngukuran
dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang (Kemenkes
RI, 2013).
Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering disebut sebagai sillent
killer (pembunuh diam-diam), sebab seseorang dapat mengidap hipertensi selama
bertahun-tahun tanpa menyadarinya sampai terjadi kerusakan organ vital yang
cukup berat yang bahkan dapat membawa kematian. 70% penderita hipertensi
tidak merasakan gejala apa-apa sehingga tidak mengetahui dirinya menderita
hipertensi sampai ia memeriksakan tekanan darahnya ke dokter. Namun terjadi
setelah masa menopause atau pada usia 45 tahun (Dalimartha et al, 2008)
Prevelensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi usia
18 tahun ke atas. Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi mengalami komplikasi
stroke. Sedangkan sisanya mengalami penyakit jantung, gagal ginjal, dan
kebutaan.
Hipertensi sebagai penyebab kematian ke-3 setelah stroke dan
tuberculosis, jumlahnya menjadi 3,8% dari proporsi penyebab kematian pada
semua umur di Indonesia (Riskesdas, 2010).
B. Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis merasa tertarik untuk
melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan Penyakit Hipertensi,
yang dilaksanakan dalam bentuk karya tulis ilmiah yang berjudul; “Asuhan
Keperawatan Keluarga tentang Hipertensi.”

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mengetahui dan mampu memberikan asuhan keperawatan
keluarga dengan Penyakit Hipertensi
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep dasar teori
Hipertensi
b. Mahasiswa dapat mengetahui dan menerapkan asuhan keperawatan
yang baik pada Keluarga tentang Hipertensi

D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan pustaka yang dapat memberikan gambaran tingkat
pengetahuan tentang hipertensi di masyarakat.
2. Manfaat Praktisi
a. Bagi instansi akademik
Sebagai bahan pustaka yang dapat memberikan gambaran
pengetahuan mengenai hipertensi
b. Bagi penulis
Sebagai sarana dan alat dalam meperoleh pengetahuan dan
pengalaman khususnya pada mahasiswa keperawatan STIKes
Kuningan
c. Bagi pembaca
Sebagai sarana untuk dapat memberikan pengetahuan tentang
hipertensi
d. Bagi tenaga kesehatan
Sebagai bahan acuan bagi tenaga kesehatan untuk mengadakan
penyuluhan tentang kesehatan mengenai hipertensi dan bahayanya

E. Metode Penulisan
Metode Pustaka
Yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan
data dari pustaka, baik berupa buku maupun informasi dari internet.

F. Sistematika Penulisan
BAB I
Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah,
batasan/ruang lingkup masalah, maksud dan tujuan, metode penulisan dan
sistematika penulisan.
BAB II
Tinjauan Teoritis
BAB ini berisi teori-teori pendukung penganalisaan dan pengembangan dari
materi Hipertensi mengatasi klien dengan kondisi khusus
BAB III
Pembahasan Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Hipertensi
BAB ini menjelaskan secara analisis dari materi yang ada di tinjauan teoritis
termasuk pengkajian sampai rencana asuhan keperawatan
BAB IV
Penutup
BAB ini berisi tentang kesimpulan hasil analisa materi Hipertensi mengatasi
klien dengan kondisi khusus dalam rangka menjawab tujuan yang diajukan,
serta saran-saran yang penulis berikan.
Daftar Pustaka
Daftar pustaka ini berisi tentang judul-judul buku, artikel-artikel yang terkait
dalam makalah ini.
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

G. Definisi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHg pada dua kali pngukuran
dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang (Kemenkes
RI, 2013).
Hipertensi merupakan suatu kondisi paling umum yang terlihat pada
saat primary care dan dapat mengakibatkan infark miokard, stroke, gagal ginjal,
dan kematian jika tidak dideteksi dini dan tidak diobati dengan tepat (James et al.,
2013).
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan
ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spiritual dan materiil
yang layak, bertakwa kepada tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan
seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya (BKKBN,
1999).
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga
merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena suatu
perkawinan atau hubungan darah yang satu sama lain saling membutuhkan.
Tugas keluarga dibidang kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas
ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga.
c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
d. Memodifikasi lingkngan keluarga untuk menjamin kesehatan
keluarga.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi
keluarga.

H. Klasifikasi Hipertensi
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas:
a. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg
dan atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
b. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160
mmHg dan tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg (Darmojo,
1999).

Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan


menjadi 2 golongan besar yaitu :

1) Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak


diketahui penyebabnya
2) Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit
lain

Tingkat hipertensi dan anjuran kontrol (Joint National Commitle, U.S


1992)
Tekanan sistolik Tekanan diastolik
Tigkat Jadwal kontrol
(mmHg) (mmHg)
Tingkat I 140-159 90-99
Tingkat II 160-179 100-109 1 bulan sekali
Tingkat III 180-209 110-119 1 minggu sekali
Tingkat IV 210 satau lebih 120 atau lebuh Dirawat RS

I. Etiologi
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya
perubahan-perubahan pada :
1) Elastisitas dinding aorta menurun
2) Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3) Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun
sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah
menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
4) Kehilangan elastisitas pembuluh darah Hal ini terjadi karena
kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
5) Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti
penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor
yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor tersebut adalah
sebagai berikut :

1) Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki
kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika
orang tuanya adalah penderita hipertensi
2) Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi
adalah:
- Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
- Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
- Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
- Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi
adalah :
- Konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr)
- Kegemukan atau makan berlebihan
- Stress
- Merokok
- Minum alcohol
- Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah penyakit-penyakit
seperti Ginjal, Glomerulonefritis, Pielonefritis, Nekrosis tubular akut,
Tumor, Vascular, Aterosklerosis, Hiperplasia, Trombosis, Aneurisma,
Emboli kolestrol, Vaskulitis, Kelainan endokrin, DM, Hipertiroidisme,
Hipotiroidisme, Saraf, Stroke, Ensepalitis. Selain itu dapat juga
diakibatkan karena Obat–obatan Kontrasepsi oral Kortikosteroid.
J. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah
terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan
keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen.
Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak
ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini,
neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut
saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya
noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah (Brunner &
Suddart, 2002).
K. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
1) Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh
dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan
pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.
2) Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi
meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini
merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang
mencari pertolongan medis.
Menurut Rokhaeni (2001), manifestasi klinis beberapa pasien yang
menderita hipertensi yaitu : Mengeluh sakit kepala, pusing Lemas,
kelelahan, Sesak nafas, Gelisah, Mual Muntah, Epistaksis, Kesadaran
menurun.

L. Pemeriksaan Penunjang
1) Hemoglobin / hematocrit
Untuk mengkaji hubungan dari sel – sel terhadap volume cairan
( viskositas ) dan dapat mengindikasikan factor – factor resiko seperti
hiperkoagulabilitas, anemia.
2) BUN
Memberikan informasi tentang perfusi ginjal Glukosa Hiperglikemi
(diabetes mellitus adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan oleh
peningkatan katekolamin (meningkatkan hipertensi)
3) Kalium serum
Hipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron utama
( penyebab ) atau menjadi efek samping terapi diuretik.
4) Kalsium serum
Peningkatan kadar kalsium serum dapat menyebabkan hipertensi
 Kolesterol dan trigliserid serum
Peningkatan kadar dapat mengindikasikan pencetus untuk /
adanya pembentukan plak ateromatosa ( efek kardiovaskuler )
 Pemeriksaan tiroid
Hipertiroidisme dapat menimbulkan vasokonstriksi dan
hipertensi
 Kadar aldosteron urin/serum
Untuk mengkaji aldosteronisme primer ( penyebab )
5) Urinalisa
Darah, protein, glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan atau
adanya diabetes.
6) Asam urat
Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko hipertensi
7) Steroid urin
Kenaiakn dapat mengindikasikan hiperadrenalisme
8) IVP
Dapat mengidentifikasi penyebab hieprtensiseperti penyakit parenkim
ginjal, batu ginjal / ureter
9) Foto dada
Menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub, perbesaran
jantung
10) CT scan
Untuk mengkaji tumor serebral, ensefalopati
11) EKG
Dapat menunjukkan pembesaran jantung, pola regangan, gangguan
konduksi, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini
penyakit jantung hipertensi.

M. Komplikasi
1) Penyakit jantung
2) Stroke
3) Diabetes
4) Penyakit ginjal
5) Kebutaan
BAB II
PEMBAHASAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.E PADA
Ny.T DENGAN HIPERTENSI

A. Pengkajian
1. Data umum
a. Identitas
Nama KK : Tn.E
Umur : 71 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : Blok Ranji Dusun Manis RT 004/ RW 003,
Desa Lebakwangi, Kecamatan Lebakwangi,
Kabupaten Kuningan
b. Komposisi keluarga
Nama L/P Umur Hub.Keluarga Pekerjaan Pend.Terakhir
Tn.E L 66 tahun KK Petani SD
Ny.T P 71 tahun istri Ibu RT SD
Ny.F P 33 tahun anak Ibu Lurah SMA

c. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.A adalah tipe keluarga inti atau nuclear family yang
terdiri ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah
d. Suku bangsa
Tn.E adalah orang Cirahayu dengan suku Sunda Kuningan dan istrinya
orang Lebakwangi dengan suku Sunda Kuningan.
e. Agama
Agama keluarga Tn.E ini adalah Islam dan tidak ada satupun ketentuan
islam yang bertentangan dengan kesehatan.
f. Status sosial ekonomi Keluarga
Anggota Keluarga yang mencari nafkah adalah Tn.E (KK), kadang-
kadang dibantu juga oleh anaknya yang tinggal serumah
g. Penghasilan
Penghasilan keluaraga Tn.E tidak tentu setiap bulannya karena beliau
bekerja sebagai petani yang setiap harinya tidak tentu penghasilannya
h. Upaya lain
Tidak ada
i. Harta benda yang dimiliki
Belum ada
j. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan
Pada keluaraga Tn.E pengeluaran tiap bulannya sekitar Rp 2.500.000
ini untuk membayar rekening listrik, air, biaya sekolah anak, dan
belanja bahan makanan sebulan
k. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan
menonton TV bersama dirumah.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap Perkembangan keluarga saat ini adalah
Keluarga Tn.E berada dalam tahap perkembangan keluarga usia
pertengahan yang dimana keluarga harus mampu:
1. Mempertahankan kesehatan individual dan pasangan
2. Mempertahankan hubungan yang serasi dan memuaskan anak-
anaknya dan sebaya
3. Meningkatkan keakraban pasangan
b. Tahap Perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya
Tahap perkembangan keluarga yang belum dipenuhi pada masa
keluarga usia pertengahan ini yang belum terpenuhi adalah kurangnya
mempertahankan kesehatan individu dan pasangan karena
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarganya yang sakit
termasuk pasangannya itu sendiri disebabkan keterbatasan
kemampuan fisik pada lansia.
c. Riwayat Keluarga Inti
1) Riwayat Kesehatan keluarga saat ini
Saat ini keluarga Tn.E ada yang sedang menderita penyakit
2) Riwayat Penyakit Sebelumnya
Di keluarga Tn.E, istrinya pernah mengalami penyakit maagh
3) Sumber Pelayanan Kesehatan yang dimanfaatkan
Pelayan Kesehatan yang digunakan oleh Tn.E ini adalah
puskesmas dan rumah sakit terdekat di sekitar rumahnya yang
jaraknya tidak begitu jauh dari rumah
3. Data lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Luas bangunan rumah yang ditempati adalah sekitar 60 m2 (panjang
10 Meter dan Lebar 6 mter), terdiri 3 kamar tidur, 1 dapur, 1 wc, dan 1
ruang keluarga, dan didepan teras terdapat pekarangan rumah dan .
Tn.E Tinggal dirumah yang permanaen terbuat dari semen dan sudah
memilik ventilasi yang cukup baik dan bagus, dan tempat pembuangan
sampah di kebun depan rumah dan nantinya akan dibakar, dan rumah
tampak bersih dan asri. Namun untuk kebersihan kamar mandi nya
masih sangat kurang, tempat penampungan air untuk mandinya masih
terkadang ada jentik nyamuk yang terlihat, dan di dalam kamar mandi
terdapat sumur. Dan untuk lantai kamar mandi nya masih
menggunakan bahan keramik zaman dahulu.
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Keluarga Tn.E tinggal didesa rasa persaudaraan antar sesama warga
tinggi, penduduk disekitar rumah adalah penduduk asli sunda, umunya
interaksi banyak terjadi pada sore hari karena pada siang banyak
tetangga yang sibuk bekerja

c. Mobilitis Geografis Keluarga


Keluarga Tn.E selama ini sebagai penduduk asli Dusun Manis
Kampung Ranji dan tidak pernah pindah rumah. Tn.E dan Ny.T ± 50
tahun tinggal menempati rumah tersebut.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Anak-anak Tn.E dan Ny.T sering berkunjung ke rumah Tn.E dan Ny.T
setiap 1 minggu 3x sehari bagi anaknya yang tinggalnya tidak terlalu
jauh dari rumahnya. Sedangkan untuk anak-anaknya yang jauh mereka
mengunjungi Tn.E dan Ny.T setiap 1 tahun sekali apabila lebaran idul
fitri.
Ny.T juga sering berkumpul dengan tetangga disekitar dekat rumahnya
untuk sekedar mengobrol penghilang rasa jenuh karena seharian di
rumah terus.
e. Sistem Pendukung Keluarga
Apabila Ny.T sakit maka Tn.E meminta bantuan kepada anaknya Ny.F
untuk segera dibawa atau diperiksakan ke dokter atau mantri terdekat.
4. Struktur Keluarga
a. Pola / Cara Komunikasi Keluarga
Dalam Kehidupan sehari-hari Keluarga menggunakan Bahasa Sunda
yang jelas dan jika ada suatu masalah maka dimusyawarahkan dengan
baik dan terbuka dan didiskusikan dengan anaknya untuk diminta
pendapatnya.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Sebelumnya Keluarga mampu menyelesaikan masalah jika ada salah
satu sikap anggota keluarga yang salah maka karena sikap saling
perhatian bisa diatasi, namun semenjak Ny.T mempunyai penyakit
hipertensi Ny.T selalu meminta bantuan kepada suami, anak dan
cucunya dalam mengatasi penyakitnya.
c. Struktur Peran (Peran masing-masing anggota keluarga)
Dalam Keluarga Tn.E peran sudah berjalan dengan baik seperti Tn.E
sebagai Kepala keluaga mencari nafkah untuk membiayai keluarga dan
Ny.T sebagai Ibu rumah tangga juga sudah mampu mengatur keuangan
keluarga dan membina hubungan baik dengan tetangga
d. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai yang dianut dalam keluarga dalah berdasarrkan kepercayaan
yang dianut yaitu islam, dan tidak ada konflik nilai yang terjadi. Begitu
juga dengan nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat juga menjadi
pedoman dalam ketentuan keluarga dan masing-masing keluarga wajib
untuk mentaatinya, seperti tidak boleh pulang malam, memakai
pakaian yang sopan baik didalam maupun luar rumah, dan juga
menjaga perilaku yang tidak menyimpang.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi Afektif
Keluarga ini harmonis, rukun dan saling menghargai dari masing-
masing peran
b. Fungsi Sosialisasi
Ny.T sering mengikuti kegiatan pengajian di desanya setiap 1 minggu
sekali
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga Tn.E merupakan keluarga yang mampu memberikan
makanan 3 kali sehari dan berpakaian yang layak dan pola hidupnya
juga cukup sehat seperti tidur, buang sampah, dan pola makan.
d. Fungsi Reproduksi
Ny.T sudah tidak menggunakan alat kontrasepsi (KB)
6. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor Jangka Pendek
Ny.T mengatakan sering mengeluh pusing
b. Stressor jangka panjang
Ny.T khawatir tensinya bertambah tinggi
c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stresor
Keluarga terkadang memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke
puskesmas atau petugas kesehatan apabila penyakit yang diderita salah
satu anggota keluarganya cukup parah. Apabila hanya sakit biasa,
anggota keluarga tidak memeriksakannya ke puskesmas atau petugas
kesehatan lainnya. Cukup dengan obat yang tersedia dirumah saja.
d. Strategi Koping
Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah
yang ada.
e. Strategi Adaptasi fungsional
Ny.T apabila sedang sakit pusing maka Ny.T tidur atau istirahat
7. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada Ny.T adalah:
a. Tanda-tanda vital:
TD : 180/100 mmHg
N : 88x/menit (nilai normal 80-200)
R : 24x/menit (nilai normal )
S : 36,70 C
BB : 42 kg
TB : 150 cm
b. Pemeriksaan Head toe to (berfokus pada salah satu organ yang terdapat
gangguan)
No Jenis Inspeksi Palpasi Auskultasi Perkusi
1 Kepala Bentuk kepala
simetris, tidak
ada kelainan,
bentuk
rambut lurus,
warna rambut
putih beruban
2 Wajah Bentuk wajah Tidak ada
simetris, tidak nyeri tekan
ada kelainan

Mata Kongjungtiva
merah muda,
sklera putih,
terdapat
gambaran
tipis
pembuluh
darah
Telinga Tidak ada
Bentuk nyeri tekan
telinga
simetris, tidak
ada serumen
(kotoran)

3 Leher Bentuk Tidak ada


simetris pembesaran
kelenjar
tiroid
4 Dada Bentuk dada Kembang Paru : tidak
simetris kempis dada ada suara
teratur tambahan,
suara paru
sonor
Jantung :
suara
jantung
pekak
Suara nafas
vesikuler
5 Abdomen Bentuk Hepar dan Bising usus
abdomen lien tidak 12x/menit,
bulat, datar teraba suara perut
timpani

6 Eksremitas
a. Atas Tidak ada Tidak ada
b. Bawah edema pada nyeri tekan
ekstremitas
baik
ekstremitas
atas ataupun
bawah

H.  Harapan keluarga


Keluarga berharap pada petugas kesehatan agar selalu meningkatkan mutu
pelayanan dan membantu masalah Ny.T
BAB III
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

A. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Ketidakmampuan Gangguan rasa
- Ny.T mengatakan keluarga mengenal nyaman (nyeri)
sudah menderita masalah kesehatan
hipertensi ± 11 tahun anggota keluarganya
- Ny.T mengatakan
kadang-kadang
mengeluh sakit kepala
- Ny.T mengatakan skala
nyeri 3
- Keluarga mengatakan
kurang memahami cara
merawat
- Makanan Ny.T sama
dengan anggota
keluarga yang lain
- Pola tidur Ny.T tidak
sesuai dan kurang dari
kebutuhan
- Kontrol tidak teratur,
Ny.T biasanya hanya
istirahat dan tiduran,
apabila penyakitnya
kambuh dan dibawa ke
petugas kesehatan
apabila penyakitnya
sudah parah.
DO :
 TD : 180/100 mmHg
N : 88 x/menit
R : 24 x/menit
S : 36,70 C
BB : 42 kg
TB : 150 cm
 Ny.T terlihat kadang-
kadang memegangi
kepala bagian belakang
 Wajah Ny.T kadang-
kadang terlihat
menyeringai.
2. DS : Resiko terjadinya Ketidakmampuan
 Ny.T mengatakan komplikasi akibat keluarga merawat
sudah menderita hipertensi pada Ny.T anggotanya yang
hipertensi ± 11 tahun sakit
 Ny.T mengatakan tidak
tahu akibat
lajut/komplikasi dari
hipertensi jika tekanan
darahnya tidak bisa
dikontrol
 Ny.T mengatakan
kadang-kadang
mengeluh sakit kepala
 Keluarga kurang
memahami cara
mengenal masalah
Ny.T yang khawatir
tensinya akan semakin
tinggi
 Keluarga mengatakan
kurang memahami cara
merawat Ny.T
DO :
 TD : 180/100 mmHg
N : 88 x/menit
R : 24 x/menit
S : 36,70 C
BB : 42 kg
TB : 150 cm
 Ny.T terlihat bingung
 Ny.T mengkonsumsi
rebusan daun binahong
setiap seminggu 2 kali
sebelum tidur

B. Perumusan Diagnosa Keperawatan


Diagnosa
No
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan anggota keluarganya ditandai
dengan Ny.T mengatakan kadang-kadang mengeluh sakit kepala, skala
nyeri 3

2. Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit berhubungan


dengan resiko terjadinya komplikasi akibat hipertensi ditandai dengan
Ny.T mengatakan sudah menderita hipertensi ± 11 tahun

C. Penilaian (Scoring) Diagnosa Keperawatan


- Dx-1: Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan anggota
keluarganya ditandai dengan Ny.T mengatakan kadang-kadang
mengeluh sakit kepala, skala nyeri 3
No Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat masalah ancaman 3 x1=1 Nyeri kepala yang dirasakan


kesehatan 3 karena peningkatan tekanan
tekanan vaskuler serebral

2. Kemungkinan masalah 1 x2=1 Dengan kontrol yang teratur


dapat diubah sebagian 2 dapat menurunkan tekanan
darah

3. Potensi masalah untuk 2 x1=2 Rasa nyeri dapat dikurangi


dicegah cukup 3 3 melalui pengobatan dan
perawatan yang tepat

4. Menonjolnya masalah- 2 x1=1 Keluarga menyadari “Ny.T”


masalah berat harus 2 hipertensi mempunyai
segera ditangani masalah/ dampak sehingga
keluarga segera mengatasi
masalah tersebut

3 2
Jumlah 3

Dx-2: Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit


berhubungan dengan resiko terjadinya komplikasi akibat hipertensi ditandai
dengan Ny.T mengatakan sudah menderita hipertensi ± 11 tahun

D. Prioritas Diagnosis Keperawatan


No. Diagnosa keperawatan Skor
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan 3 2/3
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan anggota keluarganya ditandai
dengan Ny.T mengatakan kadang-kadang
mengeluh sakit kepala, skala nyeri 3

2 Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya 2 5/6


yang sakit berhubungan dengan resiko terjadinya
komplikasi akibat hipertensi ditandai dengan Ny.T
mengatakan sudah menderita hipertensi ± 11 tahun

E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (INTERVENSI)


Dx-1: Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan anggota keluarganya ditandai dengan
Ny.T mengatakan kadang-kadang mengeluh sakit kepala, skala nyeri 3

No Tujuan Kriteria Hasil standar Intervensi


1. Ny.T Perilaku  Keluarga dapat - Beri penjelasan pada
dapat (Psikomotor) mendemonstrasik keluarga tentang
mengontr dan verbal an cara cara
ol nyeri (pengetahua mengurangi dan mengurangi/menceg
Tekanan n) mencegah ah terjadinya nyeri
darah terjadinya nyeri - Demonstrasikan
kembali dengan benar, pada keluarga
normal: misalnya dengan tentang cara
120- menggunakan mengurangi nyeri
129/80- tekhnik relaksasi, - Berikan penjelasan
84 mmHg kompres dingin pada keluarga
pada kepala tentang diet yang
bagian belakang, sesuai dengan
menghindari penderita hipertensi
perubahan posisi yaitu diet rendah
secara mendadak garam, rendah
dan pengobatan lemak, dan
secara teratur kolesterol
- Anjurkan pada
keluarga untuk
mengkonsumsi
makanan sesuai
dengan diet
hipertensi
- Anjurkan pada
keluarga untuk
jadwal tidur Ny.T
- Anjurkan pada
keluarga
memeriksakan Ny.T
secara teratur

Dx-2: Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit


berhubungan dengan resiko terjadinya komplikasi akibat hipertensi
ditandai
dengan Ny.T mengatakan sudah menderita hipertensi ± 11 tahun

No Tujuan Kriteria Hasil standar Intervensi


2. Diharapka Verbal  Keluarga mampu: - Diskusikan
n resiko (pengetahuan - Menyebutkan tentang
komplikasi ) makanan yang makanan yang
tidak boleh dikonsumsi boleh
terjadi dan tidak boleh dikonsumsi
Keluarga dikonsumsi oleh oleh penderita
mampu penderita hipertensi
mengetahu hipertensi - Diskusikan
i cara - Menyebutkan dan tentang
merawat mendemonstrasika makanan yang
anggota n obat tradisional tidak boleh
keluargany untuk menurunkan dikonsumsi
a yang tekanan darah oleh penderita
sakit tinggi hipertensi
dengan - Menyebutkan - Kaji
baik pencegahan pengetahuan
kekambuhan dari keluarga
hipertensi tentang
penggunaan
obat
tradisional
bagi penderita
hipertensi
- Jelaskan dan
demonstrasika
n obat
tradisional
untuk
menurunkan
darah tinggi
- Diskusikan
tentang
pencegahan
kekambuhan
dari hipertensi
F. TINDAKAN KEPERAWATAN (IMPLEMENTASI)

Tanggal Diagnosa Implementasi


& waktu
14 Juni 2019 Gangguan rasa - Memberi penjelasan pada keluarga
09.00-10.00 nyaman (nyeri) tentang cara mengurangi/mencegah
berhubungan dengan terjadinya nyeri
ketidakmampuan - Mendemonstrasikan pada keluarga
keluarga mengenal tentang cara mengurangi nyeri
masalah kesehatan - Memberikan penjelasan pada keluarga
anggota keluarganya tentang diet yang sesuai dengan
ditandai dengan Ny.T penderita hipertensi yaitu diet rendah
mengatakan kadang- garam, rendah lemak, dan kolesterol
kadang mengeluh - Menganjurkan pada keluarga untuk
sakit kepala, skala mengkonsumsi makanan sesuai
nyeri 3 dengan diet hipertensi
- Menganjurkan pada keluarga untuk
jadwal tidur Ny.T
- Menganjurkan pada keluarga
memeriksakan Ny.T secara teratur

16 Juni 2019 Ketidakmampuan - Mendiskusikan tentang makanan yang


10.00-11.00 keluarga merawat boleh dikonsumsi oleh penderita
anggotanya yang hipertensi
sakit berhubungan - Mendiskusikan tentang makanan yang
dengan resiko tidak boleh dikonsumsi oleh penderita
terjadinya komplikasi hipertensi
akibat hipertensi - Mengkaji pengetahuan keluarga
ditandai tentang penggunaan obat tradisional
dengan Ny.T bagi penderita hipertensi
mengatakan sudah - Menjelaskan dan demonstrasikan obat
menderita hipertensi tradisional untuk menurunkan darah
± 11 tahun tinggi
- Mendiskusikan tentang pencegahan
kekambuhan dari hipertensi

G. EVALUASI TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal dan Diagnosa Evaluasi


Waktu
14 Juni 2019 Gangguan rasa nyaman S : Keluarga mengatakan
11.00 (nyeri) berhubungan sudah memahami cara
dengan mengurangi/mencegah
ketidakmampuan terjadinya nyeri kepala
keluarga merawat O: Keluarga dapat
anggota keluarga mengungkapkan kembali cara
dengan hipertensi mengurangi/mencegah
ditandai dengan Ny.T terjadinya nyeri kepala
mengatakan kadang- A: Masalah teratasi sebagian
kadang mengeluh sakit P: Lanjutkan intervensi
kepala, skala nyeri 3 - Anjurkan Ny.T dan
keluarga melakukan
tekhnik relaksasi
- Anjurkan Ny.T dan
keluarga mengkonsumsi
makanan sesuai diet
hipertensi
- Anjurkan pada keluarga
mengontrol secara
teratur
16 Juni 2019 Ketidakmampuan S : Ny.T dan keluarga
12.00 keluarga merawat mengatakan sudah mengerti
anggotanya yang sakit tentang makanan yang boleh
berhubungan dengan dikonsumsi dan makanan
resiko terjadinya pantangan bagi penderita
komplikasi akibat hipertensi
hipertensi ditandai Ny.T dan keluarga
dengan Ny.T mengatakan belum paham
mengatakan sudah tentang pengobatan
menderita hipertensi ± tradisional dan cara
11 tahun pembuatannya bagi penderita
hipertensi
O: Keluarga Ny.T dapat
menyebutkan kembali
makanan yang boleh
dikonsumsi dan pantangan
bagi penderita hipertensi
A: Masalah resiko komplikasi
belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Kaji pengetahuan
keluarga tentang
penggunaan obat
tradisional bagi
penderita hipertensi
- Jelaskan dan
demonstrasikan obat
tradisional untuk
menurunkan tekanan
darah tinggi
- Diskusikan tentang
pencegahan
kekambuhan dari
hipertensi

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini
bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan
menggunakan pendidikan proses keperawatan. Secara umum, tujuan keperawatan
keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengantasi masalah
kesehatan keluarga secara mandiri.
Setelah dilakukan pengkajian pada keluarga Bapak A didapatkan
beberapa permasalahan diantaranya: Gangguan rasa nyaman (nyeri) pada Ny.T ;
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarganya yang sakit
Setelah dialakukan tindakan keperawatan kedua masalah keperawatan
tersebut dapat diatasi dan tujuan tercapai.

A. Saran
1. Perlunya komunikasi yang baik antar anggota keluarga sehingga dapat
memudahkan dalam menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang ada
dalam keluarga.
2. Perlunya pemahaman masing-masing peran bagi anggota keluarga
3. Hendaknya perawat keluarga tidak hanya berperan sebagai pengajar tetapi
juga harus mampu menjadi fasilitator dalam menyelesaikan masalah
kesehatan dikeluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Atikah Dhiah Anggraeni, 2013. Diklat Perkuliahan Keperawatan Keluarga, Maos


Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Volume 2.
Jakarta, EGC, Buku Kedokteran
Doenges, Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Jakarta, Penerbit
Buku Kedokteran, EGC, 2000
Gunawan, Lany. Hipertensi: Tekanan Darah Tinggi, Yogyakarta, Penerbit
Kanisiun, 2001

Anda mungkin juga menyukai