Contoh dari perkiraan-perkiraan yang biasa digolongkan sebagai kas dari bank adalah:
1. Kas kecil (Petty Cash) dalam rupiah maupun mata uang asing
2. Saldo rekening giro di bank
3. Bon sementara (I O U)
4. Bon-bon kas kecil yang belum direimbursed
5. Check tunai yang akan didepositokan
Yang tidak dapat digolongkan sebagai bagian dari kas dan setara kas pada laporan posisi keuangan
adalah
1. Deposito berjangka ( time deposit)
2. Check mundur dan kosong
3. Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu (sinking fund)
4. Rekening giro yang tidak dapat segera digunakan baik di dalam maupun di luar negeri, misalnya
karena dibekukan
Cerukan ( bank overdraft) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan kas perusahaan
Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di laporan posisi keuangan
pertanggal laporan posisi keuangan betul-betul ada dan dimiliki oleh perusahaan, maksudnya
auditor harus meyakinkan dirinya bahwa kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan betul-betul
ada dan dimiliki perusahaan dan bukan milik pribadi direksi atau pemegang saham. Karena itu
auditor harus melakukan kas opname dan mengirim konfirmasi ke bank (Existence).
Untuk memeriksa apakah semua transaksi yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas
betul betul terjadi dan tidak ada transaksi fiktif
Untuk memeriksa apakah semua transaksi yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas
semuanya sudah dicatat didalam buku penerimaan kas dan pengeluaran kas , tidak ada yang
dihilangkan
Untuk memeriksa apakah semua transaksi yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas
sudah dicatat secara akurat, tidak ada kesalahan pehitungan matematis, tidak ada salah posting
dan klasifikasi
Untuk memeriksa apakah semua transaksi yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas
sudah dicatat pada waktu yang tepat, tidak terjadi pergeseran waktu pencatatat
Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan kas dan setara kas.
Jika perusahaan menyisihkan sebagian dana yang dimiliki untuk keperluan pelunasan obligasi
berikut bunganya maka dana tersebut tidak dapat dilaporkan sebagai bagian dari kas di harta
lain. Begitu juga jika ada saldo rekening giro yang dibekukan karena perusahaan tersangkut
suatu masalah hukum, maka saldo tersebut tidak boleh dilaporkan sebagai bagian dari kas di
harta lancar.
Untuk memeriksa seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam valuta asing, apakah saldo
tersebut sudah dikonversikan terhadap rupiah dengan menggunakan kurs dengan Bank
Indonesia pada tanggal neraca dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau
dikreditkan ke laba rugi tahun berjalan.
Untuk memeriksa apakah penyajiannya neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia. Menurut SAK:
o Kas dan setara kas disajikan di laporan posisi keuangan sebagai aset lancar
o Kas dan setara kas yang penggunaannya dibatasi dapat dimasukan dalam aktiva lancar
hanya jika pembatasan tersebut dilakukan untuk menyisihkan dana untuk melunasi
kewjiban jangka pendek atau jika pembatasan tersebut hanya berlaku selama satu
tahun.
o Saldo kredit pada perkiraan bank disajikan pada kelompok kewajiban sebagai kewajiban
jangka pendek.