Anda di halaman 1dari 4

BIODIVERSITAS MIKROBA PADA SALURAN PENCERNAAN HEWAN

MICROBIAL BIODIVERSITY IN THE DIGESTIVE TRACT OF ANIMALS

NABILA AULIA KHOERUNNISA*

Jurusan Biologi
Fakultas Sains & Teknologi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jl.A.H. Nasution No.105 Cibiru, Bandung
*Email : nabilaauliakhoerunnisa01@gmail.com.

Judul harus relatif singkat tetapi informatif. Untuk kajian pustaka, di belakang judul agar ditulis: Suatu
Kajian Pustaka. Judul harus dituliskan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Nama lengkap setiap
penulis tanpa gelar akademik. Alamat kelembagaan, organisasi, instansi atau institusi penulis ditulis
lengkap. Penulis utama harus ditandai dengan tanda bintang (sebagai penulis korespodensi) dan
menyertakan alamat e-mail. Jika para penulis berasal dari berbagai organisasi, alamat mereka juga harus
disebutkan dan ditunjukkan menggunakan nomor di belakang nama masing-masing.

INTISARI
Intisari terdiri atas maksimal 250 kata, secara singkat dan jelas mengutarakan tujuan, metode dan
hasil penelitian serta manfaatnya. Intisari ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris, diketik dengan
jarak 1 spasi.

Kata kunci: ammonia (NH3), histopatologi, insang, Danau Batur

ABSTRACT
Abstract terdiri atas maksimal 250 kata, secara singkat dan jelas mengutarakan tujuan, metode dan
hasil penelitian serta manfaatnya. Intisari ditulis dalam bahasa Inggris (jika naskah dalam bahasa
Indonesia), diketik dengan jarak 1 spasi.

Keyword: ammonia (NH3), histopatology, gill, Batur Lake

PENDAHULUAN 1. Mengumpulkan dan membuat bagian-


bagian kecil dari ransum yang besar.
Saluran pencernaan semua hewan dapat 2. Menghaluskan ransum dengan
dianggap sebagai tabung dari mulut sampai ke berfungsinya enzim pencernaan.
anus dan fungsinya adalah mencerna, 3. Menciptakan lingkungan yang sesuai
mengabsorbsi, dan mengeluarkan sisa ransum untuk mikroba usus.
yang tidak tercerna. Alat pencernaan unggas 4. Meningkatkan proses sintesa di dalam
termasuk ke dalam kelompok ternak non usus.
ruminansia atau monogastrk (ternak 5. Menjaga keseimbangan air dalam tubuh.
berlambung tunggal sederhana). Menurut 6. Mengabsorbsi, mengeluarkan, dan
Patrick dan Schaible (1980), alat pencernaan mendaur ulang substansi dalam
unggas digambarkan sesuai dengan adanya pencernaan.
tujuh fungsi utama dari bagian-bagian alat 7. Memproduksi dan mengumpulkan
pencernaan tersebut yang dihubungkan dengan ekskreta.
ransum yang diberikan yaitu :

1
JURNAL METAMORFOSA .......................................... eISSN: 2655-8122

Proses utama dari pencernaan adalah tembolok (crop), rempela, usus halus, sekum,
secara mekanik, enzimatik, ataupun mikroba. kolon dan kloaka
Proses mekanik terdiri dari penelanan makanan
ke dalam mulut dan gerakan peristaltic alat
pencernaan karena kontraksi otot usus.
Pencernaan secara enzimatis atau kimiawi
dilakukan oleh enzim yang dihasilkan sel-sel
kelenjar dari bagian alat saluran pencernaan,
berupa getah-getah pencernaan. Disamping itu
enzim dapat pula dihasilkan oleh mikroba usus
yang dapat berasal dari ransum (Thilman, dkk.
1989). Keasaman bagian-bagian alat
pencernaan mempunyai efek terhadap
kehidupan mikroba pencernaan yang erat sekali
hubungannya dengan produk enzim pencernaan
maupun enzim produk mikroorganisme dari
ransum. Komponen ion H+ dapat bersifat
membunuh bakteri pathogen ditambah dengan
suasana pH yang rendah. Perubahan ini
mengarah kepada kondisi stress pada hewan,
demikian juga terhadap defisiensi komposisi Gambar 1. Mikroflora pada saluran pencernaan
mikroflora dalam saluran pencernaan, sehingga unggas (Spring, 1997)
kekebalan alami berkurang. Khusus pada
masalah unggas, barangkali bisa terjadi
penundaan/penghentian formasi mikroflora usus
sebab terhentinya kontak dengan
mikroorganisme induknya dan atau lingkungan.

Mikroflora pada Saluran Pencernaan Unggas

Saluran pencernaan manusia ataupun


hewan diperkirakan mengandung flora normal
sampai 10 bakteri per gram isi saluran cerna dan
setidak-tidaknya terdiri atas 500 species yang BAHAN DAN METODE
sebagian besar merupakan bakteri asam laktat (MATERIALS AND METHODS, jika
(Drasar dan Hill, 1974 dalam Salminen dan naskah dalam bahasa Inggris)
Wright, 1998; Gorbach, 2001). Metode yang digunakan harus diuraikan
Saluran pencernaan pada unggas yang secara singkat dan mengutip referensi. Metode
baru ditetaskan umumnya steril. Sesaat setelah baru atau diubah (dimodifikasi) dapat dijelaskan
menetas unggas yang masih muda secara alami secara rinci. Metode statistik dan tingkat
mikroflora saluran pencernaannya berkembang signifikansi yang dipilih harus dinyatakan
melalui kontaminasi dari material feses yang secara jelas.
berasal dari ayam dewasa. Faktor lain yang
berpengaruh yaitu transfer mikroba dari induk HASIL (RESULTS)
pada anak dan kontak dengan bakteri dari Bagian yang mengandung cukup
lingkungan. Saluran pencernaan unggas apabila penjelasan dan interpretasi untuk
dilihat dari aspek mikrobiologis dapat memungkinkan pembaca memahami informasi
dikelompokkan menjadi lima bagian yaitu apa yang diperoleh dalam pengamatan atau
percobaan. Semua tabel dan gambar harus

2
JURNAL METAMORFOSA .......................................... eISSN: 2655-8122

dirujuk dalam teks dan diberi nomor urut, judul


singkat tetapi jelas dandibuat pada satu halaman
(tidak terpotong). Hasil yang sudah ditulis
dalam bentuk tabel tidak perlu diulang dalam
bentuk lain (grafik atau histogram). Tabel
dibuat dengan bentuk terbuka dan diberi judul
tentang isi tabel. Keterangan isi tabel, bila
diperlukan, dicantumkan sebagai catatan kaki,
diberi nomor. Dimungkinkan huruf atau angka
dalam tabel dengan font yang lebih kecil.

Tabel 1. Contoh format tabel. Gambar 1. Contoh gambar font 12pt, Align
(judul tabel font 12pt, Align Center) Center (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016).
Nama alat dan
No. Kegunaan
bahan
1. GPS Untuk menetapkan Hasil (results) dan pembahasan (discussion)
koordinat lokasi juga dapat dikombinasikan dalam satu bagian
penelitian yaitu HASIL DAN PEMBAHASAN
2. pH meter Untuk mengukur pH (RESULTS AND DISCUSSION, jika naskah
dan Suhu perairan dalam bahasa Inggris) apabila diperlukan.
3. DO meter Untuk mengukur
kadar oksigen KESIMPULAN (CONCLUSION, jika
terlarut dalam air naskah dalam bahasa Inggris)
4. Botol sampel Untuk menyimpan Memuat kesimpulan singkat dari tujuan
sampel air penelitian diikuti dengan prospek masa depan.
5. Sampel air Sebagai air yang
danau akan diukur UCAPAN TERIMA KASIH (hanya jika
kualitasnya diperlukan) atau ACKNOWLEDMENT
6. Akuades Sebagai penetral (jika naskah dalam bahasa Inggris)
kondisi alat Informasi mengenai dukungan dana
7. Coldbox Sebagai penyimpan (hibah) atau dukungan lainnya dalam
sampel air pelaksanaan penelitian dan penulisan.
8. Spectofotometri Untuk mengukur
kadar Total DAFTAR PUSTAKA
Ammonia Nitrogen
(NH3-N) Bila nama penulis tidak dicantumkan dalam
penerbitan, dalam daftar pustaka
Keterangan: keterangan tabel font 12pt, Align
dituliskan nama lembaganya (bukan
Center, tabel Align Center.
Anonim) Contoh:
TNBB (Taman Nasional Bali barat). 1998.
PEMBAHASAN (DISCUSSION)
Laporan Inventaris Rusa Timor di
Memberikan interpretasi dari hasil yang
Kawasan TNBB. Balai TNBB. Cekik,
diperoleh dalam perspektif hasil penelitian
Negara, Bali.
sebelumnya dan penelitian saat ini yang relevan
dengan hasil penelitian. Memastikan bahwa Buku
hasil dari masing-masing tujuan dinyatakan dan Boertjes, C., and A. M. V. Harten. 1989.
diinterpretasikan. Mutations in vegetatively propagated
crops, USA: Timber Press.

Bab dalam Buku

3
JURNAL METAMORFOSA .......................................... eISSN: 2655-8122

Gamborg, O.L., and J.P. Syluk. 1981. Makalah dari Internet


Nutrition, media, and characteristic of Moser, B., M. Schultz and K.E. Hindenlang.
plant cell and tissue cultures. In: T.A. 2006. Importance of alternative food
Torpe (ed). plant tissue culture: methods resources for browsing by roe deer on
and aplication in agriculture, USA: deciduous trees: the role of food
Academic. Press. availability and species quality. Forest
Ecology and Management (226): 248–
Makalah dalam Jurnal 255. Available from:
Delagne, A., A.F. Prouvost, V. Cogez, J.P. http://www.sceincedirect.com
Bohin, J.M Lacroix, and N.H. Cotte-
Pattat. 2007. Characterization of the Makalah dalam Buku/ Prosiding
Erwinia chrysanthemi gen locus, involved Klomp, H., and P. Gruys. 1965. The analysis of
in galactan catabolism, Journal of factors affecting reproduction and
Bacteriology, 189(19): 7053-7061. mortality in a natural population of the
pine looper (Bupalus piniarius L.), Proc.
Int. Congr. Ent. 12 London, pp. 369372.
Sumantera, I.W. 1995. Etnobotani subak di
Bali, Prosiding Seminar dan Lokakarya
Nasional Etnobotani II, Puslitbang
Biologi LIPI, Fak.Biologi UGM dan
Ikatan Pustakawan Indonesia, Yogyakarta
2425 Januari 1995, hal. 227-237.

Skripsi/ Thesis/ Disertasi


Aisyah, S.I. 2006. Induksi mutagen fisik pada
anyelir (Dianthus caryopphyllus Linn.)
dan pengujian stabilitas mutannya yang
diperbanyak secara vegetatif (Disertasi),
Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai