u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
P U T U S A N
Nomor 2/Pid.Sus-Anak/2021/PN Rgt
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
Pengadilan Negeri Rengat yang mengadili perkara pidana anak dengan
acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai
do
gu berikut dalam perkara Anak Pelaku:
1. Nama lengkap : MUHAMMAD ASRAF GHAZI alias OZI bin SLAMET;
2. Tempat lahir : Jambi;
In
A
3. Umur/Tgl.lahir : 15 Tahun / 15 September 2005;
4. Jenis kelamin : Laki-laki;
ah
lik
5. Kebangsaan : Indonesia;
6. Tempat tinggal : Jl. Lintas Timur Rt. 008 Rw. 004 Desa Seberida
am
ub
7. Agama : Islam;
8. Pekerjaan : Pelajar;
ep
k
9. Pendidikan : -
Anak Pelaku ditangkap pada tanggal 25 Januari 2021 berdasarkan surat
ah
si
2021;
Anak Pelaku ditahan dalam tahanan rutan oleh:
ne
ng
do
gu
Februari 2021;
4. Hakim Pengadilan Negeri Rengat sejak tanggal 10 Februari 2021 sampai
ah
lik
ub
Anak Pelaku didampingi Yenny Darwis, S.H. dan Willendra, S.H., M.H.,
ep
berkantor di Jalan Hang Lekir Gang Seroja Nomor 06, Kecamatan Rengat,
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pengadilan Negeri tersebut;
R
Setelah membaca:
si
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Rengat Nomor 2/Pid.Sus-
ne
ng
Anak/2021/PN Rgt tanggal 10 Februari 2021 tentang penunjukan Hakim;
- Penetapan Hakim Nomor 2/Pid.Sus-Anak/2021/PN Rgt tanggal 10
Februari 2021 tentang penetapan hari sidang;
do
gu - Hasil penelitian kemasyarakatan;
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
In
A
Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, dan Anak Pelaku serta
memperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;
ah
lik
Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Menyatakan ia Anak Pelaku Muhammad Asraf Ghazi alias Ozi bin
am
ub
Slamet, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
tindak pidana “Pencurian dalam keadaan yang memberatkan” melanggar
ep
Pasal 363 ayat (1) ke-3 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Jo Pasal 1
k
si
2. Menjatuhkan pidana terhadap ia Anak Pelaku Muhammad Asraf Ghazi
alias Ozi bin Slamet, oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 (tiga)
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa Anak Pelaku diajukan ke persidangan oleh
R
Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:
si
Bahwa ia Anak Pelaku Muhammad Asraf Ghazi alias Ozi bin Slamet
ne
ng
pada hari Sabtu tanggal 23 Januari 2021 sekira pukul 06.00 WIB atau setidak-
tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Januari tahun 2021 atau setidak -
tidaknya masih dalam tahun 2021, bertempat di Ruko saksi Dimas Poniran alias
do
gu Popon di Desa Belimbing Kecamatan Batang Gansal Kabupaten Indragiri Hulu
atau setidak-tidaknya pada suatu tempat tertentu yang masih dalam wilayah
In
A
Hukum Pengadilan Negeri Rengat yang berwenang memeriksa dan mengadili,
“mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang
ah
lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, di waktu malam
lik
dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya yang
dilakukan oleh orang yang adanya di situ tidak diketahui atau tidak dikehendaki
am
ub
oleh yang berhak”. Perbuatan tersebut dilakukan oleh Anak dengan cara-cara
sebagai berikut:
ep
- Pada waktu dan tempat tersebut diatas, berawal dari hari Jumat
k
tanggal 22 Januari 2021 sekira pukul 19.00 WIB saat itu Anak Pelaku
ah
Muhammad Asraf Ghazi alias Ozi bin Slamet sedang bermain dirumah
R
si
Saksi Dimas Poniran yaitu orang tua dari saksi Ambia Ricky Rama Daniel
alias Ambia. Kemudian Anak Pelaku Muhammad Asraf Ghazi alias Ozi
ne
ng
bin Slamet bersama dengan saksi Ricky Rama Daniel alias Ambia pergi
menuju ke ruko milik orang tua dari saksi Ricky Rama Daniel alias Ambia
do
gu
lik
Daniel alias Ambia berencana akan keluar dari ruko untuk keliling ke
Desa Seberida tetapi tidak jadi karena sudah malam. Selanjutnya sekitar
m
ub
pukul 21.00 WIB saksi Ricky Rama Daniel alias Ambia memasukkan dan
memakirkan sepeda motor ke dalam ruko. Kemudian Anak Pelaku
ka
Muhammad Asraf Ghazi alias Ozi bin Slamet dan saksi Ricky Rama
ep
Daniel alias Ambia melanjutkan bermain handphone dan saat itu Anak
ah
Pelaku Muhammad Asraf Ghazi alias Ozi bin Slamet kemudian tidur;
R
Muhammad Asraf Ghazi alias Ozi bin Slamet bangun tidur dan melihat
M
ng
saksi Ricky Rama Daniel alias Ambia masih tertidur nyenyak saat itu
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
timbul niat Anak Pelaku Muhammad Asraf Ghazi alias Ozi bin Slamet
R
untuk mengambil sepeda motor Kawasaki LX 150D (D Tracker) dengan
si
Nopol. BM 2789 VX, Noka. MH4LX150DBKP05172, Nosin.
ne
ng
LX150CEP39144 warna hitam. Selanjutnya Anak Pelaku Muhammad
Asraf Ghazi alias Ozi bin Slamet membuka pintu ruko yang posisinya
dikunci dari dalam, setelah pintu ruko terbuka Anak Pelaku Muhammad
do
gu Asraf Ghazi alias Ozi bin Slamet langsung mengambil dan mendorong
sepeda motor tersebut keluar dari ruko. Kemudian Anak Pelaku
In
A
Muhammad Asraf Ghazi alias Ozi bin Slamet menghidupkan saklar yang
ada di sepeda motor yang mana sepeda motor tersebut tidak memiliki
ah
lik
dengan menggunakan kaki kanannya. Setelah sepeda motor tersebut
nyala selanjutnya Anak Pelaku Muhammad Asraf Ghazi alias Ozi bin
am
ub
Slamet membawa motor tersebut pergi kearah Tembilahan. Kemudian
Anak Pelaku Muhammad Asraf Ghazi alias Ozi bin Slamet keliling di
ep
Tembilahan dan saat melewati Pos Polisi Anak Pelaku Muhammad Asraf
k
Ghazi alias Ozi bin Slamet diberhentikan oleh Polisi karena tidak
ah
si
yang dipakai tetapi Anak Pelaku Muhammad Asraf Ghazi alias Ozi bin
Slamet tidak dapat menunjukkannya. Selanjutnya Anak Pelaku
ne
ng
Muhammad Asraf Ghazi alias Ozi bin Slamet menghubungi saksi Ricky
Rama Daniel alias Ambia untuk mengantarkan surat – surat sepeda
do
gu
motor tersebut ke tembilahan tetapi saksi Ricky Rama Daniel alias Ambia
tidak ada mengantarkan surat tersebut sehingga Anak Pelaku
Muhammad Asraf Ghazi alias Ozi bin Slamet meninggalkan pos polisi
In
A
lik
Kemudian pada hari Senin tanggal 25 Januari 2021 sekitar pukul 10.00
WIB Anak Pelaku Muhammad Asraf Ghazi alias Ozi bin Slamet diantar ke
m
ub
Rengat dengan diantar oleh teman Anak Pelaku Muhammad Asraf Ghazi
alias Ozi bin Slamet;
ka
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa akibat kejadian tersebut kerugian yang dialami saksi Dimas
R
Poniran alias Popon kurang lebih sejumlah Rp12.000.000,00(dua belas
si
juta rupiah);
ne
ng
Perbuatan Anak Pelaku sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 363 ayat (1) ke-3 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Jo Pasal 1 angka
1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem
do
gu Peradilan Pidana Anak;
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Anak Pelaku
In
A
dan/atau Penasihat Hukum Anak Pelaku telah mengerti isinya dan tidak
mengajukan keberatan;
ah
lik
telah mengajukan saksi-saksi sebagai berikut:
1. Dimas Poniran alias Popon bin Wagiran dibawah sumpah pada pokoknya
am
ub
menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi pernah diperiksa di Kepolisian dan membenarkan
ep
keterangan Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan Penyidik di Kepolisian,
k
si
Kawasaki LX 150D (D Tracker) milik Saksi yang melibatkan Anak;
- Kejadiannya pada hari Sabtu tanggal 23 Januari 2021 sekira pukul 04.30
ne
ng
do
gu
- Bahwa awalnya Saksi diberitahu oleh Istri Saksi, yang mana pada hari
Jumat tanggal 22 Januari 2021 sekira pukul 19.00 WIB saat itu Anak Pelaku
sedang bermain dirumah Saksi. Kemudian Anak Pelaku bersama dengan
In
A
anak Saksi yang bernama Ambia Ricky Rama Daniel alias Ambia pergi
menuju ke Ruko milik Saksi yang jaraknya kurang lebih 1 (satu) kilo meter
ah
lik
menggunakan sepeda motor. Setelah sampai di Ruko, Anak Pelaku dan anak
Saksi yang bernama Ambia Ricky Rama Daniel alias Ambia bermain
m
ub
handphone. Kemudian Anak Pelaku dan anak Saksi yang bernama Ambia
Ricky Rama Daniel alias Ambia berencana akan keluar dari Ruko untuk
ka
keliling ke Desa Seberida tetapi tidak jadi karena sudah malam. Selanjutnya
ep
sekitar pukul 21.00 WIB anak Saksi yang bernama Ambia Ricky Rama Daniel
ah
Kemudian Anak dan anak Saksi yang bernama Ambia Ricky Rama Daniel
es
alias Ambia melanjutkan bermain handphone dan saat itu Anak Pelaku
M
ng
kemudian tidur. Selanjutnya sekitar pukul 04.30 WIB, Anak Pelaku bangun
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tidur dan melihat anak Saksi yang bernama Ambia Ricky Rama Daniel alias
R
Ambia masih tertidur nyenyak, saat itu timbul niat Anak untuk mengambil
si
sepeda motor. Selanjutnya Anak Pelaku membuka pintu Ruko yang posisinya
ne
ng
dikunci dari dalam, setelah pintu Ruko terbuka Anak Pelaku langsung
mengambil dan mendorong sepeda motor tersebut keluar dari Ruko.
Kemudian Anak Pelaku menghidupkan saklar yang ada di sepeda motor yang
do
gu mana sepeda motor tersebut tidak memiliki kunci selanjutnya menyalakan
sepeda motor dengan cara mengengkol dengan menggunakan kaki
In
A
kanannya. Setelah sepeda motor tersebut nyala selanjutnya Anak Pelaku
membawa sepeda motor tersebut pergi kearah Tembilahan;
ah
lik
motor tersebut karena pada hari Jumat tanggal 22 Januari 2021 Anak tidur di
Ruko milik Saksi bersama dengan anak Saksi yang bernama Ambia Ricky
am
ub
Rama Daniel alias Ambia, kemudian keesokan paginya sekitar pukul 04.30
WIB, Anak Pelaku sudah tidak ada lagi dan sepeda motor milik Saksi juga
ep
tidak ada. Selanjutnya anak Saksi yang bernama Ambia Ricky Rama Daniel
k
alias Ambia juga ada ditelpon oleh Anak Pelaku untuk mengantarkan surat –
ah
surat sepeda motor tersebut ke Tembilahan karena saat itu Anak Pelaku kena
R
si
razia tidak menggunakan helm tetapi anak Saksi yang bernama Ambia Ricky
Rama Daniel alias Ambia tidak ada mengantarkan surat tersebut, sehingga
ne
ng
do
gu
sekitar pukul 10.00 WIB, saat Anak Pelaku diantar ke Rengat oleh teman
Anak Pelaku dari Tembilahan;
- Bahwa menurut pengakuan Anak Pelaku niat untuk mengambil sepeda
In
A
lik
(D Tracker) milik Saksi katanya untuk digunakan sendiri oleh Anak Pelaku
mencari kerja di Tembilahan;
m
ub
tempat usaha oleh Saksi juga dipergunakan tempat tinggal bagi karyawan
R
saksi dan juga seringkali digunakan sebagai tempat tidur bagi anak dari Saksi
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa akibat kejadian tersebut kerugian yang Saksi alami kurang lebih
R
sejumlah Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah);
si
- Bahwa antara keluarga Anak Pelaku dan Saksi sudah dibuat surat
ne
ng
perjanjian perdamaian pada tanggal 28 Januari 2021;
- Bahwa Saksi sudah memaafkan Anak Pelaku tersebut dan berharap
untuk kedepannya Anak Pelaku tidak lagi mengulangi perbuatannya tersebut
do
gu dan bisa menjadi Anak yang baik dan terhadap proses hukum Anak Pelaku,
agar Anak tidak dihukum karena bagaimanapun Anak tersebut masih
In
A
dibawah umur;
- Terhadap keterangan saksi, Anak Pelaku memberikan pendapat
ah
lik
2. Anak Saksi Ambia Ricky Rama Daniel alias Ambia bin Dimas Poniran
dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
am
ub
- Bahwa Anak Saksi pernah diperiksa di Kepolisian dan membenarkan
keterangan Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan Penyidik di Kepolisian,
ep
sehubungan dengan Penangkapan terhadap diri Anak;
k
si
Kepolisian, sehubungan dengan Penangkapan terhadap diri Anak;
- Bahwa Anak Saksi mengerti diperiksa karena terkait kasus pengambilan
ne
ng
sepeda motor Kawasaki LX 150D (D Tracker) milik orang tua Saksi yang
melibatkan Anak Pelaku;
do
gu
lik
pukul 19.00 WIB saat itu Anak Saksi mengajak Anak Pelaku bermain
kerumah orang tua Anak Saksi. Kemudian Anak Pelaku bersama dengan
m
ub
Anak Saksi pergi menuju ke Ruko milik orang tua Anak Saksi yang jaraknya
kurang lebih 1 (satu) kilo meter menggunakan sepeda motor Kawasaki LX
ka
150D (D Tracker). Setelah sampai di Ruko, Anak Pelaku dan Anak Saksi
ep
bermain handphone. Kemudian Anak Pelaku dan Anak Saksi berencana akan
ah
keluar dari Ruko untuk keliling ke Desa Seberida tetapi tidak jadi karena
R
sudah malam. Selanjutnya sekitar pukul 21.00 WIB Anak Saksi memasukkan
es
dan memakirkan sepeda motor kedalam Ruko. Kemudian Anak Pelaku dan
M
ng
Anak Saksi melanjutkan bermain handphone dan saat itu Anak Pelaku dan
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Anak Saksi kemudian tidur. Selanjutnya sekitar pukul 04.30 WIB, Anak
R
Pelaku bangun tidur dan melihat Anak Saksi masih tertidur nyenyak saat itu
si
timbul niat Anak Pelaku untuk mengambil sepeda motor Kawasaki LX 150D
ne
ng
(D Tracker). Selanjutnya Anak Pelaku membuka pintu Ruko yang posisinya
dikunci dari dalam, setelah pintu Ruko terbuka Anak Pelaku langsung
mengambil dan mendorong sepeda motor tersebut keluar dari Ruko.
do
gu Kemudian Anak Pelaku menghidupkan saklar yang ada di sepeda motor yang
mana sepeda motor tersebut tidak memiliki kunci selanjutnya menyalakan
In
A
sepeda motor dengan cara mengengkol dengan menggunakan kaki
kanannya. Setelah sepeda motor tersebut nyala selanjutnya Anak Pelaku
ah
lik
- Bahwa Anak Pelaku mengambil sepeda motor tersebut menurut
pengakuannya untuk digunakan sendiri dan tidak untuk dijual;
am
ub
- Bahwa Anak Pelaku tidak ada meminta izin dari Anak Saksi ataupun
orang tua Anak Saksi mengambil sepeda motor tersebut;
ep
- Bahwa Anak Saksi mau memaafkan Anak Pelaku dan Anak Saksi masih
k
si
membenarkan keterangan tersebut dan tidak mengajukan keberatan;
3. Tuteng Ismail alias Tuteng bin Yusman dibawah sumpah pada pokoknya
ne
ng
do
gu
lik
pukul 04.30 WIB, bertempat di Ruko milik saksi Dimas Poniran alias Popon di
Desa Belimbing, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu;
m
ub
- Bahwa awalnya Saksi diberitahu oleh saksi Dimas Poniran alias Popon
untuk mengurus sepeda motor milik saksi Dimas Poniran alias Popon yang
ka
tujuan mengambil barang tersebut untuk digunakan sendiri oleh Anak Pelaku
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian kurang lebih
R
sejumlah Rp12.000.000,00(dua belas juta rupiah);
si
- Bahwa atas kejadian ini telah dilakukan perdamaian;
ne
ng
- Bahwa harapan Saksi terhadap Pelaku adalah tidak dijatuhi hukuman
karena perkara sudah diselesaikan secara kekeluargaan;
- Terhadap keterangan saksi, Anak Pelaku memberikan pendapat
do
gu membenarkan keterangan tersebut dan tidak mengajukan keberatan;
Menimbang, bahwa Anak Pelaku di persidangan telah memberikan
In
A
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa Anak Pelaku pernah diperiksa di Kepolisian membenarkan
ah
lik
Kepolisian, sehubungan dengan Penangkapan terhadap diri Anak Pelaku
karena tindak pidana mengambil barang milik orang lain;
am
ub
- Bahwa kejadiannya pada hari Sabtu tanggal 23 Januari 2021 sekira
pukul 04.30 WIB, bertempat di Ruko milik saksi Dimas Poniran alias Popon di
ep
Desa Belimbing, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu;
k
- Bahwa berawal pada hari Jumat tanggal 22 Januari 2021 sekira pukul
ah
19.00 WIB saat itu Anak Saksi Ambia Ricky Rama Daniel alias Ambia bin
R
si
Dimas Poniran mengajak Anak Pelaku bermain kerumah orang tua Saksi
Anak Saksi Ambia Ricky Rama Daniel alias Ambia bin Dimas Poniran.
ne
ng
Kemudian Anak Pelaku bersama dengan Anak Saksi Ambia Ricky Rama
Daniel alias Ambia bin Dimas Poniran pergi menuju ke Ruko milik orang tua
do
gu
Anak Saksi Ambia Ricky Rama Daniel alias Ambia bin Dimas Poniran yang
jaraknya kurang lebih 1 (satu) kilo meter menggunakan sepeda motor
Kawasaki LX 150D (D Tracker). Setelah sampai di Ruko, Anak Pelaku dan
In
A
Anak Saksi Ambia Ricky Rama Daniel alias Ambia bin Dimas Poniran
bermain handphone. Kemudian Anak Pelaku dan Anak Saksi Ambia Ricky
ah
lik
Rama Daniel alias Ambia bin Dimas Poniran berencana akan keluar dari
Ruko untuk keliling ke Desa Seberida tetapi tidak jadi karena sudah malam.
m
ub
Selanjutnya sekitar pukul 21.00 WIB Anak Saksi Ambia Ricky Rama Daniel
alias Ambia bin Dimas Poniran memasukkan dan memakirkan sepeda motor
ka
kedalam Ruko. Kemudian Anak Pelaku dan Anak Saksi Ambia Ricky Rama
ep
Daniel alias Ambia bin Dimas Poniran melanjutkan bermain handphone dan
ah
saat itu Anak Pelaku kemudian tidur. Selanjutnya sekitar pukul 04.30 WIB,
R
Anak Pelaku bangun tidur dan melihat Anak Saksi Ambia Ricky Rama Daniel
es
alias Ambia bin Dimas Poniran masih tertidur nyenyak saat itu timbul niat
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Selanjutnya Anak Pelaku membuka pintu Ruko yang posisinya dikunci dari
R
dalam, setelah pintu Ruko terbuka Anak Pelaku langsung mengambil dan
si
mendorong sepeda motor tersebut keluar dari Ruko. Kemudian Anak Pelaku
ne
ng
menghidupkan saklar yang ada di sepeda motor yang mana sepeda motor
tersebut tidak memiliki kunci selanjutnya menyalakan sepeda motor dengan
cara mengengkol dengan menggunakan kaki kanannya. Setelah sepeda
do
gu motor tersebut nyala selanjutnya Anak Pelaku membawa motor tersebut
pergi ke arah Tembilahan;
In
A
- Bahwa niat Anak Pelaku muncul tiba-tiba mengambil sepeda motor saat
Saksi baru bangun tidur;
ah
- Bahwa Anak Pelaku tidak ada meminta izin dari pemilik sepeda motor
lik
tersebut;
- Bahwa alasan Anak Pelaku melakukan perbuatan tersebut karena Anak
am
ub
Pelaku suka dengan sepeda motor tersebut dan ingin memiliki sepeda motor
seperti itu;
ep
- Bahwa sepeda motor tersebut akan Anak Pelaku pakai sendiri dan
k
si
Anak Pelaku dengan saksi Dimas Poniran alias Popon dan telah dibuat juga
surat perjanjian perdamaiannya;
ne
ng
- Bahwa Anak Pelaku sangat menyesali atas perbuatan Anak Pelaku tersebut
dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi;
do
gu
lik
ub
ng
berikut:
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. 1 (satu) unit sepeda motor Kawasaki LX 1500D ( D TRACKER) dengan Nopol
R
BM 2789 VX, Noka: MH4LX150DBKP05172, Nosin: LX150CEP39144 warna
si
hitam milik Saksi Dimas Poniran;
ne
ng
2. 1 (satu) Lembar STNK sepeda motor Kawasaki LX 150D (D TRACKER)
dengan Nopol. BM 2789 VX, Noka. MH4LX150DBKP05172, No. Mesin
LX150CEP39144 warna hitam an. Wede Gusprianda;
do
gu yang telah disita secara sah menurut hukum dan dibenarkan oleh Saksi-Saksi
dan Anak Pelaku;
In
A
Menimbang, bahwa segala sesuatu yang terungkap dalam persidangan
dan segala sesuatu yang tercatat dalam Berita Acara Persidangan dan berkas-
ah
berkas dalam perkara ini menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam
lik
putusan ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang
am
ub
diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:
- Bahwa Anak Pelaku ditangkap pada tanggal 25 Januari 2021 karena
ep
tindak pidana mengambil barang milik orang lain;
k
- Bahwa tindak pidana tersebut terjadi pada hari Sabtu tanggal 23 Januari
ah
2021 sekira pukul 04.30 WIB, bertempat di Ruko milik saksi Dimas Poniran
R
si
alias Popon di Desa Belimbing, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten
Indragiri Hulu;
ne
ng
- Berawal pada hari Jumat tanggal 22 Januari 2021 sekira pukul 19.00 WIB
Anak Saksi Ambia Ricky Rama Daniel alias Ambia bin Dimas Poniran
do
gu
mengajak Anak Pelaku bermain kerumah orang tua Saksi Anak Saksi Ambia
Ricky Rama Daniel alias Ambia bin Dimas Poniran. Kemudian Anak Pelaku
bersama dengan Anak Saksi Ambia Ricky Rama Daniel alias Ambia bin
In
A
Dimas Poniran pergi menuju ke Ruko milik orang tua Anak Saksi Ambia Ricky
Rama Daniel alias Ambia bin Dimas Poniran yang jaraknya kurang lebih 1
ah
lik
ub
Rama Daniel alias Ambia bin Dimas Poniran bermain handphone. Kemudian
Anak Pelaku dan Anak Saksi Ambia Ricky Rama Daniel alias Ambia bin
ka
Dimas Poniran berencana akan keluar dari Ruko untuk keliling ke Desa
ep
Seberida tetapi tidak jadi karena sudah malam. Selanjutnya sekitar pukul
ah
21.00 WIB Anak Saksi Ambia Ricky Rama Daniel alias Ambia bin Dimas
R
Kemudian Anak Pelaku dan Anak Saksi Ambia Ricky Rama Daniel alias
M
ng
Ambia bin Dimas Poniran melanjutkan bermain handphone dan saat itu Anak
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pelaku kemudian tidur. Selanjutnya sekitar pukul 04.30 WIB, Anak bangun
R
tidur dan melihat Anak Saksi Ambia Ricky Rama Daniel alias Ambia bin
si
Dimas Poniran masih tertidur nyenyak saat itu timbul niat Anak Pelaku untuk
ne
ng
mengambil sepeda motor Kawasaki LX 150D (D Tracker). Selanjutnya Anak
Pelaku membuka pintu Ruko yang posisinya dikunci dari dalam, setelah pintu
Ruko terbuka Anak Pelaku langsung mengambil dan mendorong sepeda
do
gu motor tersebut keluar dari Ruko. Kemudian Anak Pelaku menghidupkan
saklar yang ada di sepeda motor yang mana sepeda motor tersebut tidak
In
A
memiliki kunci selanjutnya menyalakan sepeda motor dengan cara
mengengkol dengan menggunakan kaki kanannya. Setelah sepeda motor
ah
lik
arah Tembilahan;
- Bahwa Ruko milik Saksi Dimas Dimas Poniran alias Popon bin Wagiran
am
ub
yang bertempat di Desa Belimbing, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten
Indragiri Hulu selain dipergunakan sebagai tempat usaha oleh Saksi juga
ep
dipergunakan tempat tinggal bagi karyawan saksi dan juga seringkali menjadi
k
tempat tidur bagi anak dari Saksi Dimas Poniran alias Popon bin Wagiran;
ah
- Bahwa niat Anak Pelaku muncul tiba-tiba mengambil sepeda motor saat
R
si
Saksi baru bangun tidur;
- Bahwa Anak Pelaku tidak ada meminta izin dari pemilik sepeda motor
ne
ng
tersebut;
- Bahwa alasan Anak Pelaku melakukan perbuatan tersebut karena Anak
do
gu
Pelaku suka dengan sepeda motor tersebut dan ingin memiliki sepeda motor
seperti itu;
- Bahwa sepeda motor tersebut di bawa ke Tembilajan oleh Anak Pelaku
In
A
karena Anak Pelaku akan mencari kerja di tempat tersebut dan tidak untuk
menjualnya;
ah
lik
ub
korban dan telah dibuat juga surat perjanjian perdamaian tanggal 28 Januari
2021 dan ditegaskan kembali di depan Hakim;
ka
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim akan mempertimbangkan
R
apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Anak Pelaku dapat
si
dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;
ne
ng
Menimbang, bahwa Anak Pelaku telah didakwa oleh Penuntut Umum
dengan dakwaan tunggal sebagaimana diatur dalam Pasal 363 ayat (1) ke-3
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Jo Pasal 1 angka 1 Undang-undang
do
gu Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana
Anak, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
In
A
1. Sistem Peradilan Anak
2. Barang Siapa;
ah
lik
lain;
4. Dilakukan dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum;
am
ub
5. Pencurian di waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan
tertutup yang ada rumahnya, yang dilakukan oleh orang yang ada di situ
ep
tidak diketahui atau tidak dikehendaki oleh yang berhak;
k
si
Ad.1. Sistem Peradilan Anak
Menimbang, bahwa Sistem Peradilan Pidana Anak oleh Undang-undang
ne
ng
do
gu
selanjutnya disebut Anak adalah anak yang telah berumur 12 (dua belas) tahun,
tetapi belum berumur 18 (delapan belas) tahun yang diduga melakukan tindak
ah
lik
pidana;
Menimbang, bahwa saat pemeriksaan identitas Anak Pelaku dan
m
ub
sebagaimana dibenarkan oleh Anak Pelaku, orang tua Anak Pelaku dan PK
Bapas Pekanbaru bahwa saat melakukan tindak pidana Anak pelaku yang
ka
bernama Muhammad Asraf Ghazi alias Ozi bin Slamet belum berumur 18 tahun;
ep
siapa orang atau subjek hukum yang harus bertanggung jawab atas suatu perbuatan/
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
peristiwa yang didakwakan itu, atau setidak-tidaknya mengenai siapa orang yang
R
harus dijadikan sebagai Anak Pelaku di dalam perkara ini;
si
Menimbang, bahwa menurut Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas dan
ne
ng
Administrasi Buku II, Edisi Revisi Tahun 2004, halaman 208, Mahkamah Agung RI dan
Putusan Mahkamah Agung RI No. 1298 K/ Pid/ 1994 tanggal 30 Juni 1995,
terminologi “barangsiapa” atau “hij” adalah menunjuk siapa saja yang harus dijadikan
do
gu sebagai Pelaku/ dader atau setiap orang sebagai subjek hukum yang merupakan
pendukung hak dan kewajiban, dan dapat diminta pertanggung jawaban dalam segala
In
A
tindakannya;
Menimbang, bahwa Prof. Dr. Lilik Mulyadi di dalam bukunya berjudul Seraut
ah
Wajah Putusan Hakim dalam Hukum Acara Pidana Indonesia, tahun 2010, halaman
lik
474 mengemukakan “... perkataan “barangsiapa” secara historis kronologis manusia
sebagai subjek hukum telah dengan sendirinya ada kemampuan bertanggung jawab
am
ub
kecuali secara tegas undang-undang menentukan lain. Dengan demikian,
konsekuensi logis anasir ini maka adanya kemampuan bertanggung jawab
ep
(toerekeningsvaanbaarheid) tidak perlu dibuktikan lagi oleh karena setiap subjek
k
si
Menimbang, bahwa kemampuan bertanggung jawab disini dimaksudkan
untuk menentukan apakah seseorang tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara
ne
ng
pidana atau tidak terhadap tindakan yang dilakukannya itu. Adapun mengenai dapat
dimintainya pertanggungjawaban pidana kepada subjek hukum, maka subjek hukum
do
gu
tersebut tidak boleh memenuhi ketentuan Bab III Pasal 44 Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana), yang pada dasarnya sejalan
dengan pendangan beberapa sarjana hukum, misalnya Simons dan Van Hamel yang
In
A
lik
ub
dalam berkas perkara ini, surat dakwaan, tuntutan, dan pembenaran dari Anak
ep
persidangan Pengadilan Negeri Rengat ini adalah Anak Pelaku yang bernama
R
Muhammad Asraf Ghazi alias Ozi bin Slamet sesuai dengan dakwaan penuntut
es
umum sebagai Anak Pelaku yang diduga melakukan tindak pidana dalam
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ditemukan adanya kekeliruan orang (Error In Persona) atas subyek atau Anak
R
dari tindak pidana yang sedang diperiksa dalam perkara ini;
si
Menimbang, bahwa selama proses persidangan berlangsung, Anak
ne
ng
Pelaku mengaku dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, serta Anak mampu
menjawab dengan baik setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya. Dengan
demikian, Hakim berpendapat bahwa Anak Pelaku sudah sepatutnya dipandang
do
gu sebagai orang yang sehat jiwanya sehingga mampu bertanggungjawab atas
perbuatannya;
In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan analisa dan pertimbangan tersebut
diatas, terhadap unsur “Barang siapa” yang disandarkan kepada Anak Pelaku
ah
lik
ini secara yuridis formil telah terpenuhi, akan tetapi untuk menentukan apakah
dirinya secara Yuridis Materiil benar-benar sebagai pelaku dari tindak pidana,
am
ub
adalah sangat bergantung dari pembuktian terhadap unsur-unsur tindak pidana
yang selanjutnya;
ep
Ad.3. Mengambil sesuatu barang yang seluruhnya atau sebagian milik orang
k
lain;
ah
si
perbuatan untuk memindahkan penguasaan secara nyata atas sesuatu barang
atau memindahkan sesuatu barang dari suatu tempat semula ke tempat lain. R.
ne
ng
do
gu
benda tidak berwujud dan meskipun barang ini tidak mempunyai harga
ekonomis tetapi dianggap berharga oleh pemiliknya;
ah
lik
ub
Anak Saksi Ambia Ricky Rama Daniel alias Ambia bin Dimas Poniran setelah
melakukan kegiatan bersama datang dan menginap di Ruko milik saksi Dimas
ka
Indragiri Hulu. Pada hari Sabtu tanggal 23 Januari 2021 sekira pukul 04.30 WIB,
ah
saat Anak pelaku bangun tidur di ruko tersebut dan melihat Anak Saksi Ambia
R
Ricky Rama Daniel alias Ambia bin Dimas Poniran masih tertidur nyenyak saat
es
itu timbul niat Anak Pelaku untuk mengambil sepeda motor Kawasaki LX 150D
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dikunci dari dalam, setelah pintu Ruko terbuka Anak Pelaku langsung
R
mengambil dan mendorong sepeda motor tersebut keluar dari Ruko. Kemudian
si
Anak Pelaku menghidupkan saklar yang ada di sepeda motor yang mana
ne
ng
sepeda motor tersebut tidak memiliki kunci selanjutnya menyalakan sepeda
motor dengan cara mengengkol dengan menggunakan kaki kanannya. Setelah
sepeda motor tersebut nyala selanjutnya Anak Pelaku membawa sepeda motor
do
gu tersebut pergi ke arah Tembilahan;
Menimbang, bahwa 1 (satu) unit sepeda motor Kawasaki LX 1500D ( D
In
A
TRACKER) dengan Nopol BM 2789 VX, Noka: MH4LX150DBKP05172, Nosin:
LX150CEP39144 warna hitam yang yang diambil oleh Anak Pelaku dalam
ah
lik
barang bukti, berdasarkan keterangan Saksi-Saksi dan keterangan Anak Pelaku
adalah milik Saksi Dimas Poniran alias Popon bin Wagiran;
am
ub
Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian di atas dengan demikian
unsur “Mengambil barang sesuatu yang seluruhnya kepunyaan orang lain” telah
ep
terpenuhi;
k
si
toeegenen yang menurut Memorie Van Toelichting mempunyai arti sebagai
menguasai sesuatu benda seolah-olah ia adalah pemiliknya;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
bawa ke Tembilahan karena Anak Pelaku akan mencari kerja di tempat tersebut
R
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dengan Nopol BM 2789 VX, Noka: MH4LX150DBKP05172, Nosin:
R
LX150CEP39144, Anak Pelaku tidak meminta izin kepada Saksi;
si
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Anak Saksi Ambia Ricky
ne
ng
Rama Daniel alias Ambia bin Dimas Poniran selaku yang menguasai dan
menggunakan 1 (satu) unit sepeda motor Kawasaki LX 1500D ( D TRACKER)
dengan Nopol BM 2789 VX, Noka: MH4LX150DBKP05172, Nosin:
do
gu LX150CEP39144 sebelumnya, Anak Pelaku tidak meminta izin kepada Anak
Saksi Ambia Ricky Rama Daniel alias Ambia bin Dimas Poniran;
In
A
Menimbang, bahwa mengambil barang milik orang lain untuk dimiliki tanpa
izin dan persetujuan dari pemiliknya yang tidak dilandasi dengan alas hak yang sah
ah
lik
asas-asas umum yang disepakati oleh masyarakat secara universal;
Menimbang, berdasarkan seluruh uraian di atas dengan demikian unsur
am
ub
“Dilakukan dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum” telah
terpenuhi;
ep
Ad.5. pencurian di waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup
k
yang ada rumahnya, yang dilakukan oleh orang yang ada di situ tidak diketahui
ah
si
Menimbang, bahwa yang dimaksud waktu malam berdasarkan Pasal 98
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yaitu waktu antara matahari terbenam dan
ne
ng
matahari terbit;
Menimbang, bahwa R. Soesilo dalam mengomentari unsur ini memberikan
do
gu
sebaliknya gubug, kereta perahu dan sebagainya yang siang malam dipergunakan
sebagai kediaman masuk sebutan rumah. Pekarangan tertutup adalah suatu
ah
lik
pekaragan yang sekelilingnya ada tanda-tanda batas yang kelihatan nyata seperti
selokan. Pagar bambu, pagar hidup, pagar kawat dan sebagainya tidak perlu tertutup
m
ub
rapat-rapat, sehingga orang tidak perlu masuk sama sekali. Disini pencuri itu harus
betul-betul masuk ke dalam rumah dan sebagainya dan melakukan pencurian di situ.
ka
Apabila ia berdiri di luar dan menggait pakaian melalui jendela dengan tongkat atau
ep
mengulurkan tangannya saja ke dalam rumah untuk mengambil barang itu, tidak
ah
masuk di sini”;
R
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
BM 2789 VX, Noka: MH4LX150DBKP05172, Nosin: LX150CEP39144 adalah
R
dilakukan pada sekira pukul 04.30 WIB dan pada saat itu matahari belum terbit;
si
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi Dimas Poniran alias
ne
ng
Popon bin Wagiran selaku pemilik Ruko tempat Anak Pelaku mengambil 1
(satu) unit sepeda motor Kawasaki LX 1500D ( D TRACKER) dengan Nopol BM
2789 VX, Noka: MH4LX150DBKP05172, Nosin: LX150CEP39144. Ruko yang
do
gu bertempat di Desa Belimbing, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri
Hulu, selain dipergunakan sebagai tempat usaha oleh Saksi Dimas Poniran
In
A
alias Popon bin Wagiran juga, ruko tersebut juga dipergunakan tempat tinggal
bagi karyawan dan juga seringkali menjadi tempat tidur bagi anak dari Saksi
ah
lik
Menimbang, bahwa berdasarkan Keterangan Anak Saksi Ambia Ricky
Rama Daniel alias Ambia bin Dimas Poniran dan Anak Pelaku, Anak Pelaku
am
ub
sudah berada dalam Ruko saat mengambil 1 (satu) unit sepeda motor Kawasaki
LX 1500D (D TRACKER) dengan Nopol BM 2789 VX, Noka:
ep
MH4LX150DBKP05172, Nosin: LX150CEP39144 karena Anak Pelaku dan Anak
k
Saksi Ambia Ricky Rama Daniel alias Ambia bin Dimas Poniran tidur dalam ruko
ah
tersebut;
R
si
Menimbang, bahwa saat pengambilan 1 (satu) unit sepeda motor
Kawasaki LX 1500D (D TRACKER) dengan Nopol BM 2789 VX, Noka:
ne
ng
do
gu
ruko tersebut tidak mengetahuinya karena masih tidur sedangkan Saksi Dimas
Poniran alias Popon bin Wagiran juga tidak mengetahuinya sebab tidak tinggal
di Ruko dan keduanya juga tidak menghendaki pengambilan tersebut karena
In
A
lik
ub
ayat (1) ke-3 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Jo Pasal 1 angka 1 Undang-
ep
Pidana Anak telah terpenuhi, maka Anak Pelaku haruslah dinyatakan telah
R
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa sebelum lebih jauh mempertimbangakan perihal
R
pemidanaan atas perbuatan pidana yang dilakukan oleh Anak Pelaku, Hakim
si
merasa perlu terlebih dahulu mempertimbangkan fakta-fakta persidangan yang
ne
ng
berkenaan dengan adanya perdamaian antara pihak-pihak dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa setelah agenda pembacaan laporan hasil penelitian
kemasyarakatan oleh Pembimbing Kemasyarakatan mengenai Anak yang
do
gu bersangkutan, Hakim proaktif mendorong kepada Anak Pelaku/orang
tua/penasihat hukum dan korban serta pihak terkait untuk mengupayakan
In
A
perdamaian sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Direktorat Jendral
Badan Peradilan Umum Nomor 1691/DJU/SK/PS.00/12/2020 tentang Pedoman
ah
lik
Menimbang, bahwa dalam upaya perdamaian tersebut orang tua anak
pelaku atas nama Margiati binti (Alm) Sukirno dan korban atas nama Dimas
am
ub
Poniran alias Popon bin Wagiran menyampaikan bahwa sebelumnya telah
dilakukan perdamaian melaui surat perdamaian tanggal 28 Januari 2021
ep
dengan dibubuhi meterai yang isi kesepakatan tersebut pada pokoknya
k
menyatakan:
ah
si
kekeluargaan;
2. Orang tua Anak Pelaku meminta maaf kepada korban dan korban telah
ne
ng
do
gu
lik
ub
masing-masing pihak menyatakan tetap pada isi kesepatan tersebut serta Anak
Pelaku melakukan permintaan maaf secara langsung kepada korban dan
ka
Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yang menyatakan
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dilakukan perbuatan atau yang terjadi kemudian dapat dijadikan dasar
R
pertimbangan hakim untuk tidak menjatuhkan pidana atau mengenakan
si
tindakan dengan mempertimbangkan segi keadilan dan kemanusiaan” perlu dan
ne
ng
tepat untuk dijadikan dasar dalam menentukan putusan terhadap Anak Pelaku
dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa terhadap ketentuan Pasal 70 Undang-undang
do
gu Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana
Anak di atas, hakim menafsirkan dengan metode interpretasi gramatikal
In
A
terhadap anak kalimat dalam Pasal tersebut yakni “Dapat dijadikan dasar
pertimbangan hakim untuk tidak menjatuhkan pidana atau mengenakan
ah
lik
suatu pemberian kewenangan bagi hakim untuk dapat tidak menghukum Anak
Pelaku yang telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan suatu
am
ub
perbuatan pidana apabila terpenuhinya syarat-syarat yakni:
1. ringannya perbuatan, atau
ep
2. keadaan pribadi anak, atau
k
si
5. dengan mempertimbangkan segi keadilan dan kemanusiaan;
Menimbang, bahwa berdasarkan interpretasi gramatikal di atas, jika
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
tindak pidana dan kesalahan. Lebih lanjut dalam naskah akademik tersebut
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pada halaman 181 menyatakan “Pedoman mengenai ‘rechterlijkpardon’,
R
sebagai bagian dari ‘pedoman pemidanaan’. Walaupun pada prinsipnya
si
seseorang sudah dapat dipidana apabila telah terbukti melakukan tindak pidana
ne
ng
dan kesalahannya, namun dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu
memberi kewenangan kepada hakim untuk memberi maaf atau pengampunan
kepada si pembuat tanpa menjatuhkan pidana atau tindakan apapun”;
do
gu Menimbang, bahwa sebagai perwujudan atas konsep rechterlijk pardon
tersebut di atas, norma pengaturan dalam Rancangan Kitab Undang-Undang
In
A
Hukum Pidana mencantumkan ketentuan yang berbunyi “Ringannya perbuatan,
keadaan pribadi pelaku, atau keadaan pada waktu dilakukan tindak pidana
ah
serta yang terjadi kemudian dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk tidak
lik
menjatuhkan pidana atau tidak mengenakan tindakan dengan
mempertimbangkan segi keadilan dan kemanusiaan.”
am
ub
Menimbang, bahwa mencermati pengaturan dalam Rancangan Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana tersebut dengan membandingkan pada
ep
ketentuan yang termuat dalam Pasal 70 Undang-undang Republik Indonesia
k
Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak adalah sama
ah
si
Menimbang, bahwa guna menambah keyakinan hakim apakah rumusan
dalam Pasal 70 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2012
ne
ng
do
gu
lik
verband met de geringe ernst van het feit, de persoonlijkheid van de dader of de
omstandigheden waaronder het feit is begaan, dan wel die zich nadien hebben
m
ub
voorgedaan, kan hij in het vonnis bepalen dat geen straf of maatregel zal
worden opgelegd”. Pasal 9a Wetboek Straaftrecht diterjemahkan oleh Andi
ka
ng
tidak ada pidana atau tindakan yang akan dikenakan”. Konsep rechtelijk pardon
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam Pasal 9 a Wetboek Straaftrecht Belanda tersebut yang sedianya akan
R
diadopsi dalam sistem hukum Indonesia melalui Rancangan Kitab Undang-
si
Undang Hukum Pidana ke depan;
ne
ng
Menimbang, bahwa substansi pengaturan yang terkandung dalam Pasal
9a Wetboek Straaftrecht Belanda tersebut sebagaimana telah diterjemahkan di
atas adalah serupa dengan pengaturan yang terdapat dalam Pasal 70 Undang-
do
gu undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan
Pidana Anak;
In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan penafsiran-penafsiran di atas, Hakim
meyakini bahwa ketentuan Pasal 70 Undang-undang Republik Indonesia Nomor
ah
11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dilandaskan pada konsep
lik
Rechtelijk Pardon/Pemaafan Hakim yang dalam rumusan Pasal tersebut
memberikan kewenangan bagi Hakim untuk dapat tidak menjatuhkan putusan
am
ub
pidana ataupun tindakan kepada anak pelaku sekalipun telah terbukti secara
sah dan meyakinkan melakukan suatu tindak pidana sebagaimana yang
ep
didakwakan oleh Penuntut Umum;
k
si
menghindari kekakuan. Dalam konsep yang demikian Hakim tidak secara kaku
dan membabi buta menerapkan suatu peraturan perundang-undangan
ne
ng
melainkan juga harus menitikberatkan pada rasa keadilan yang hidup dan
berkembang dalam masyarakat. Dapat pula dikatakan, bahwa adanya pedoman
do
gu
lik
ub
menyebutkan:
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
a. mencegah dilakukannya Tindak Pidana dengan menegakkan norma
R
hukum demi pelindungan dan pengayoman masyarakat;
si
b. memasyarakatkan terpidana dengan mengadakan pembinaan dan
ne
ng
pembimbingan agar menjadi orang yang baik dan berguna;
c. menyelesaikan konflik yang ditimbulkan akibat Tindak Pidana,
memulihkan keseimbangan, serta mendatangkan rasa aman dan damai
do
gu dalam masyarakat; dan
d. menumbuhkan rasa penyesalan dan membebaskan rasa bersalah pada
In
A
terpidana;
dari tujuan-tujuan tersebut tesirat makna bahwa tujuan pemidanaan pidana
ah
lik
bersifat retributif atas dasar “moral guilt” yang berorientasi ke belakang tidak
memperoleh tempat lagi dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang akan
am
ub
datang. Dalam tujuan tersebut dua hal utama yang harus digaribawahi adalah
tujuan pemidanaan yakni untuk perlindungan masyarakat dan yang kedua untuk
ep
menjadikan terpidana orang yang baik dan berguna sehingga dapat diterima
k
kembali pada masyarakat. Mendasarkan pada tujuan tersebut akan sangat tepat
ah
si
hukum pidana ditempatkan sebagai ultimum remidium atau last resort. Jika dua
tujuan di atas telah terpenuhi lebih-lebih keseimbangan dalam masyarakat telah
ne
ng
kembali maka tidak ada manfaatnya lagi dan menjadi tidak adil untuk
menerapkan pemidanaan kepada anak pelaku;
do
gu
lik
ub
last resort sebagaimana ditegaskan dalam salah satu asas yang diatur dalam
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tegas mengenai Keadilan Restoratif dan Diversi yang dimaksudkan untuk
R
menghindari dan menjauhkan Anak dari proses peradilan sehingga dapat
si
menghindari stigmatisasi terhadap Anak yang berhadapan dengan hukum dan
ne
ng
diharapkan Anak dapat kembali ke dalam lingkungan sosial secara wajar”;
Menimbang, bahwa meminimalisir pemidanaan bagi anak yang
berhadapan dengan hukum yang merupakan implementasi atas kedudukan
do
gu hukum pidana sebagai ultimum remidium atau last resort dalam sistem
peradilan pidana anak telah diakui dan diterima secara luas oleh negara-negara
In
A
beradab di dunia. Article 37 (b) Convention of the Right of the Child
menyatakan “(b) No child shall be deprived of his or her liberty unlawfully or
ah
lik
with the law and shall be used only as a measure of last resort and for the
shortest appropriate period of time”. Dalam ketentuan tersebut, penangkapan,
am
ub
penahanan dan penghukuman atau yang secara keseluruhan rangkaian
tersebut merupakan proses peradilan harus digunakan sebagai last resort.
ep
Dalam konvensi tersebut mengamanatkan agar negara peserta memastikan
k
si
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, dalam perkara ini
apakah terhadap Anak Pelaku layak untuk diterapkan Rechtelijk Pardon/
ne
ng
do
gu
lik
Pidana Anak yang dalam redaksinya menggunakan kata hubung “atau” pada
syarat pertama sampai pada syarat keempat adalah bermakna alternative
m
ub
sehingga tidak wajib dipenuhi secara kumulatif, artinya apabila terpenuhi salah
satu saja ditambah dengan syarat terakhir maka ketentuan Pasal tersebut
ka
sudah dapat diterapkan. Dalam putusan ini, meskipun diatur demikian Hakim
ep
Pardon adalah ringannya perbuatan yang dilakukan oleh anak pelaku. Dalam
es
Penjelasan atas Pasal tersebut Hakim tidak menemukan kriteria dari suatu
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ringan, apakah menggunakan dasar Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
R
dengan menyebut langsung dalam kualifikasi unsur semisal Pasal 364 Kitab
si
Undang-Undang Hukum Pidana atau mengacu pada tingkat seriusnya tindak
ne
ng
pidana semisal terorisme masih belum jelas bagi Hakim. Atas permasalahan
tersebut, Hakim mencari pemecahan melalui metode interpretasi sistematis
yakni dengan menghubungkan pada penjelasan atas Pasal 9 ayat (1) Undang-
do
gu undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan
Pidana Anak yang mengkualifikasi perbuatan pidana anak dalam hubungannya
In
A
apakah bisa dilakukan diversi atau tidak pada dua jenis tindak pidana yakni
tindak pidana biasa dan tindak pidana serius misalnya pembunuhan,
ah
lik
penjelasan Pasal tersebut, Hakim menilai tindak pidana yang dilakukan anak
pelaku masuk dalam kategori bukan sebagai tindak pidana yang serius. Oleh
am
ub
karena itu, terhadap syarat tersebut dengan melihat perbuatan yang dilakukan
anak pelaku yakni Pasal 363 ayat (1) ke-3 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
ep
adalah termasuk perbuatan yang ringan;
k
adalah keadaan pribadi Anak. Terhadap hal tersebut Hakim merujuk pada
R
si
Laporan Penelitian Kemasyarakat untuk Sidang Pengadilan yang disusun oleh
Pembimbing Kemasyarakatan pada Balai Pemasyarakatan Kelas II Pekanbaru;
ne
ng
do
gu
Anak khususnya huruf C prihal Riwayat Tingkah Laku Klien Anak angka 7
menyatakan bahwa klien anak belum memiliki riwayat pelanggaran hukum
sebelumnya. Selain itu dalam angka romawi IX perihal Hasil/Rekomendasi
In
A
lik
ub
sesuai dengan fakta yang terungkap dalam persidangan bahwa motif Anak
es
Pelaku mengambil barang milik orang lain tersebut adalah untuk digunakannya
M
ng
sendiri bukan untuk dijual dan dalam melaksanakan tindak pidana tersebut Anak
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pelaku tidak melakukan perusakan atas barang yang diambil serta tidak
R
merusak barang-barang lain milik korban. Dengan mendasarkan atas fakta
si
persidangan tersebut syarat ketiga menurut Hakim telah terpenuhi;
ne
ng
Menimbang, bahwa syarat keempat untuk diterapkannya Rechtelijk
Pardon adalah keadaan yang terjadi kemudian. Terhadap syarat ini
sebagaimana fakta dipersidangan bahwa telah terjadi perdamaian yang
do
gu dilakukan oleh Keluarga Anak Pelaku dengan korban sebelum persidangan
dilaksanakan dan kemudian ditegaskan kembali adanya perdamaian tersebut di
In
A
hadapan Hakim saat persidangan serta adanya rasa penyesalan yang
mendalam dari anak pelaku dan dikuatkan oleh Permohonan dari korban agar
ah
Anak Pelaku tidak dipidana. Selain itu dari aspek kerugian yang diderita korban,
lik
kerugian materiil yang diderita korban menjadi kecil nilainya sebab barang yang
diambil oleh Anak Pelaku telah ditemukan dan masih berada dalam penguasaan
am
ub
anak pelaku serta akan dikembalikan pada korban. Berdasarkan hal tersebut
maka menurut Hakim syarat tersebut telah terpenuhi;
ep
Menimbang, bahwa syarat kelima yang merupakan syarat wajib selain
k
si
Menimbang, bahwa dari segi keadilan sebagaimana telah diketahui
bersama bahwa yang menjadi semangat dalam pembentukan Undang-undang
ne
ng
do
gu
Dalam pendekatan ini semua pihak baik korban, Anak Pelaku dan pihak-pihak
terkait dilibatkan untuk bersama-sama mencari penyelesaian yang adil sehingga
ah
lik
menimbulkan win-win solution. Hal yang terpenting lagi dalam pendekatan ini
adalah menghindari stigmatisasi terhadap Anak yang berhadapan dengan
m
ub
hukum dan diharapkan Anak Pelaku dapat kembali ke dalam lingkungan sosial
secara wajar. Berlandaskan pertimbangan tersebut, terhadap perkara ini,
ka
permohonan dari korban agar Anak Pelaku tidak dihukum maka cukup menjadi
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kepentingan terbaik bagi anak dan asas kelangsungan hidup dan tumbuh
R
kembang Anak. Bahwa anak pelaku sebagaimana dalam keterangan orang tua
si
Anak Pelaku saat ini statusnya masih usia sekolah dan selain itu mengingat usia
ne
ng
tersebut maka Anak Pelaku masih memiliki harapan akan masa depan yang
panjang sehingga hakim menilai menerapkan pemidanaan bagi anak pelaku
dengan menjatuhkan hukuman berupa pidana ataupun tindakan bukanlah hal
do
gu yang tepat. Apapun bentuknya suatu hukuman yang dijatuhkan, menurut Hakim
akan berpotensi menimbulkan stigma negative bagi Anak Pelaku dan
In
A
menghambat proses kembalinya Anak Pelaku ke dalam lingkungan sosial
secara wajar;
ah
lik
minimal maupun secara keseluruhan dengan melihat satu per satu
syarat sebagaimana duraikan di atas sebagaimana diatur dalam Pasal
am
ub
Pasal 70 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2012
tentang Sistem Peradilan Pidana Anak telah terpenuhi sehingga Hakim
ep
tidak menemukan lagi adanya manfaat untuk menerapkan pemidanaan
k
si
perlu dan patut untuk dilakukan;
Menimbang, bahwa untuk penerapan ketentuan Pasal 70 Undang-
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Hukum Acara Pidana menurut Hakim bukan merupakan masalah dalam
R
sistem hukum yang dianut di Indonesia. Dalam teori hukum peraturan
si
perundang-undangan mengenal dan memberlakukan asas lex specialist
ne
ng
derogat legi generali yakni aturan hukum yang bersifat khusus
mengesampingkan aturan hukum yang bersifat umum. Adanya
kekhususan hukum acara dalam peradilan anak secara tegas
do
gu disebutkan dalam Pasal 16 Undang-undang Republik Indonesia Nomor
11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yang menyatakan
In
A
“Ketentuan beracara dalam Hukum Acara Pidana berlaku juga dalam
acara peradilan pidana anak, kecuali ditentukan lain dalam Undang-
ah
lik
Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan
Pidana Anak adalah lex specialist dari Pasal 1 angka 11 Jo Pasal 191
am
ub
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana;
ep
Menimbang, bahwa Pasal 60 ayat (3) Undang-undang Nomor 11
k
si
Pembimbing Kemasyarakatan sebelum menjatuhkan putusan perkara”;
Menimbang, bahwa dari hasil Laporan Penelitian Kemasyarakatan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berada dalam tahanan maka diperintahkan untuk dibebaskan dari
R
tahanan segera setelah putusan ini diucapkan;
si
Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1) 1 (satu) unit sepeda
ne
ng
motor Kawasaki LX 1500D ( D TRACKER) dengan Nopol BM 2789 VX,
Noka: MH4LX150DBKP05172, Nosin: LX150CEP39144 warna hitam
milik Saksi Dimas Poniran yang telah disita dari Anak Pelaku; 2) 1 (satu)
do
gu Lembar STNK sepeda motor Kawasaki LX 150D (D TRACKER) dengan
Nopol. BM 2789 VX, Noka. MH4LX150DBKP05172, Nomor Mesin
In
A
LX150CEP39144 warna hitam an. Wede Gusprianda yang telah disita
dari Saksi Dimas Poniran alias Popon bin Wagiran yang dalam
ah
persidangan terbukti sebagai milik Saksi Dimas Poniran alias Popon bin
lik
Wagiran maka dikembalikan kepada Dimas Poniran alias Popon bin
Wagiran;
am
ub
Menimbang, bahwa oleh karena terhadap Anak Pelaku
penjatuhan pidana maupun pengenaan tindakan ditiadakan maka biaya
ep
perkara dibebankan kepada negara;
k
si
Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, Pasal 70
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2012 tentang
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
MH4LX150DBKP05172, No. Mesin LX150CEP39144 warna hitam
R
milik;
si
1 (satu) Lembar STNK sepeda motor Kawasaki LX 150D (D
ne
ng
TRACKER) dengan Nopol. BM 2789 VX, Noka.
MH4LX150DBKP05172, No. Mesin LX150CEP39144 warna hitam
an. Wede Gusprianda;
do
gu dikembalikan kepada saksi Dimas Poniran alias Popon bin Wagiran;
5. Membebankan biaya perkara kepada negara;
In
A
Demikianlah diputuskan pada hari Senin, tanggal 22 Februari 2021 oleh
Mochamad Adib Zain, S.H., sebagai Hakim pada Pengadilan Negeri Rengat,
ah
dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu
lik
juga, dengan dibantu oleh Tulus Maruli Manalu, SH, Panitera Pengganti pada
Pengadilan Negeri Rengat, serta dihadiri oleh Sinta Dian Ambarwati, S.H.,
am
ub
Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Indragiri Hulu dan Anak Pelaku
didampingi orang tua Anak Pelaku, penasihat hukumnya, Pembimbing
ep
Kemasyarakatan serta Pekerja Sosial;
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30