Anda di halaman 1dari 5

PERAKTIKUM PENCERNAAN OLEH GETAH PANCREAS

A. Alat :
1. CORONG
2. PENUEPIT
3. BUNSEN
4. PIPET UKUR
5. KERTAS SARING
6. ERLENMEYER
7. TABUNG REAKSI
8. PENANGAS
9. PIPET TETES

B. BAHAN
1. NACL 0,89%
2. HCL ENCER
3. BENEDICT
4. HCL 0,4%
5. PEPSIN
6. NA2CO3 2%
7. SUSU
8. FENOL RED
9. MGSO 4
10. LARUTAN FEUCHET
11. SALIVA
12. IOO
13. AMILUM 1%
14. FIBRIN KARMEN
15. FAKSTRAK PANKREAS
16. EMPEDU
17. KONGO MERAH FEBRIN
18. SERBUK BELERANG
19. BACL2 10%
20. AQUDEST

C. PEROSDUR
1. Uji yang pertama adalah daya adndelitik saliva leparatik sempel dilakukan dengnan kumur
kumur menggunakan air bersih lalu kumur kumur dengan 20 mili air nacl 0,89% hasil kumuran
kemudian di tabung pada labu gojok dan di saring. 3 tabung + 2,5 ml saliva, saliva= sumber
enzim, di siapkan 3 tabung lalu di isi dengan 2,5 mli saliva tabung yang pertama akan dididihkan
terlebih dahulu kemudian masing masing tabung akan di isi dengan 2,5 ml amelium 1%
kemudian tabung yang kedua di isi dengan hcl encer dan seluruhnya letakan pada penangas 37
derajat celcius dalam waktu 10 menit pada tabung ketiga akan di uji iod kemudian ketiga tabung
akan di uji benedict dengan perbandingan 1:1 lalu di amati perubahan pada setiap tabungnya
,tabung satu tidak terjadi hidrolisis karena enzim rusak akibat pendidih (enzim terdenaturasi ),
tabung yang ke dua penambahan hcl dapat menghambat kerja enzim sehingga tidak dapat bekerja
dengan optimal ,tabung yang ketiga enzim bekerja optimal sehinga hidrolilis amilum menjadi
maltosa dan gelukosa .
2. Uji daya hidrolisis protein oleh pepsin yang pertama adalah memasuskan 1 ml pepsin pada
tabung satu dan ketiga kemudian tabung keduanya di isi dengan 1 ml aquadest kemudian tabung
ketiga didihkan lalu ketiga tabungnya di isi dengan hcl encer 0,4%, kemudian tambahkan 1
potong fibrin karmen lalu letakan pada penangas 37 derajat cecius selama 10 menit, lalu di amati
perubhan setiap tabungnya, tabung yang pertama terjadi hidrolisis perotein karena suasana asam
dan adanya penambahan hcl sehingga pepsin menjadi aktif,fibrin karmen akan terhidrolisis
menjadi lebih kecil sehingga larutan berwarna merah,tabung ke dua tidak terjadi reaksi (fibrin
karmen utuh) meskipun suasana asam dengan penambahan hcl tetapi tidak ada enzim sehingga
tidak terjadi hidrolisis, tabung ke tiga enzim rusak karena pemanasan sehingga tidak terjadi
hidrolisis.
3. Uji daya hidrolisis protin pencernaan oleh pankreas, yang pertama adalah hidrolisis protein
tabung 1 dan 2 kita tambah dengan 1 ml ekstrak pankreas netral dan tabung ketiga di isi dengan 1
ml air kemudian ketiga tabung di tambahkan dengan 2 tetes na2co3 2% lalu di tambahkan
dengan 1 potong kongo merah fibrin dan tabung ke dua di tambahkan dengan 2 tetes larutan
empedu lalu letakan ke tiga tabung di penangas 37 derajat celcius selama 10 menit, amati
perbuhan setiap tabung, tabung yang pertama fibrin mengambang, terjadi perubahan warna.hal
tersebut membuktikan adanya enzim tripsin dan khimotripsin dalam larutan pankreas yang dapat
menghidrolisis protein,tabung yang ke dua fibrin utuh dan larutan berwarna rusak akibat adnya
pemanasan,tabung ke tiga fibrin utuh dan larutan berwarna bening kekuningan,tidak ada cairan
pankreas sehingga tidak ada enzim maka tidak terjadi hidrolisis protein.
4. Uji daya hidrolisis amiilum, tabung 1 dan 2 di tambahkan dengan 1 ml ekstrak pankreas netral
dan tabung ke 3 di tambahkan dengan 1 ml aquadest, kemudian ketiga tabung di tambahkan 2
tetes na2co3 2% dan di tambah dengan 1 ml amilum 1%, kemudian tabung ke 2 di tambahkan
dengan 2 tetes larutan empedu lalu letakan ke tiga tabung ke dalam penangas 37 derajat celcius
selama 10 menit. Kemudian tabung ke tiga akan di lakukan uji iod, kemudian tiga tabung akan di
lakukan uji benedict dengan perbandingan 1:1, amati perubahan ke tiga tabung, tabung yang
pertama terdapat endapan merah bata sedikit,tabung ke dua terdapat endapan merah bata banyak,
dan tabung ketiga larutan berwarna biru.
5. Uji daya hidrolisis lemak, siapkan 3 tabung masing masing di isi dengan 2 ml susu kemudian
tabung pertama dan ke dua di tambahkan dengan 1 ml ekstrak pankreas netral dan tabung ke tiga
1 ml aquadest, lalu tabung ke dua di tambahkan dengan 2 tetes larutan empedu dan ketiga tabung
di tambah dengan 4 tetes fenol red dan 2 tetes na2co3 2%, kemudian ketiga tabung di letakan
pada penangas 37 derajat celcius selama 10 menit. Amati perubhan ketiga tabung tersebut,
tabung yang pertama warna larutan berubah dari merah menjadi berwarna kuning. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadi hidrolisis lemak oleh enzim lipase pankreas menjadi asam lemak dan
glisoler, tabung ke dua warna larutan berubah dari merah menjadi kuning. Hal ini menunjukkan
bahwa terjadi hidrolisis yang lebih sempurna karena di bantu oleh empedu yang dapat
mengemulisi lemak, tabung ke tiga warna larutan tetap merah, hal ini menunjukkan tidak terjadi
hidrolisis lemak karena tidak ada enzim lipase.
6. Uji daya fungsi empedun penurunan tegangan muka oleh garam kholat, di siapkan 2 tabung,
tabung yang pertama di isi dengan 2 ml aquadest dan tabung ke 2 di isi dengan 2 ml empedu
kemudian langsung masuk tabung di isi dengan serbuk belerang kemudian di amati setiap
berubahan tabung yang ada, tabung pertama serbuk belerang turun ke dasar tabung karena ada
larutan empedu yang dapat menurunkan tegangan permukaan,tabung ke dua serbuk belerang
tetap berada di atas permukaan, karena air tidak dapat menurunkan tegangan permukaan.
7. Uji daya gmelin,tabung di isi dengan 3 ml hno3 pekat lalu di isi 1 ml empedu melalui dinding
tabung, kemudian amati perubahan pada tabung hasilina terbentuk cincin warna yang terdiri dari
warna hijau,biru,ungu,merah dan kuning kemerahan. Cincin warna ini terbentuk karena hno3
pekat mengoksidasi pigmen empedu.
8. Yang terakhir uji daya fouchet, tabung di isi dengan 2,5 ml empedu kemudian di tambah dengan
2 tetes mgso4 lalu di tambahkan 2,5 ml bacl2 10% kemudian larutan di masak setelah di masak
akan di saring dan endapan di kertas saring akan di tetesi 1 larutan fouchet kemudian amati
perbuhannya, hasilnya perubahan warna menjadi hiju kebiruan karena oksidasi pigmen empedu
bilirubin menjadi biliverdin.
D. HASIL PENGAMATAN
1. Uji daya anilolitik saliva, tabung pertama tidak terjadi hidrolisis karena enzim rusak akibat
pendidih (enzim terdenaturasi), tabung ke dua penambahan hcl dapat menghambat kerja enzim
sehingga tidak dapat bekerja dengan optimal,tabung ke tiga enzim bekerja optimal sehingga
terjadi hidrolisis amilum maltosa dan gelukosa.
2. Uji daya hidrolisis protein oleh pepsin, tabung pertama terjadi hidrolisis protein karena suasana
asam dan adanya penambahan hcl sehingga pepsin menjadi aktif. Fibrin karmen akan
terhidrolisis menjadi lebih kecil sehingga larutan berwarna merah, tabung ke dua tidak terjadi
reaksi (fibrin karmen utuh) meskipun suasana asam dengan penambahan hcl tetapi tidak ada
enzim sehingga tidak terjadi hidrolisis, tabung ke tiga enzim rusak karena pemanasan sehingga
tidak terjadi hidrolisis.
3. Uji daya hidrolisis protein pencernaan oleh penkreas,tabung pertama fibrin mengembang, terjadi
perubahan warna. Hal tersebut membuktikan adanya enzim teripsin dan khimotripsin dalam
larutan pankreas yang dapat menghidrolisis protein,tabung ke dua fibrin utuh dan larutan
berawarna bening kekuningan karena enzim rusak akibat adanya pemanasan, tabung ke tiga
fibrin utuh dan larutan berwarna bening kekuningan,tidak ada cairan psnkreas sehingga tidak ada
enzim maka tidak terjadi hidrolisis protein.
4. Uji daya hidrolisis amilum, tabung pertama terdapat endapan merah batasedikit,tabung ke dua
terdapat endapan merah bata banyak,larutan berwarna biru.
5. Uji daya hidrolisis lemak, tabung pertama warna larutan berubbah dari merah menjadi berwarna
kuning. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hidrolisis lemak oleh enzim lipase pankreas menjadi
asam lemak dan gliselor, tabung ke dua warna larutan berubah dari merah menjadi kuning. Hal
ini menunjukkan bahwa terjadi hidrolisis yang lebih sempurna karena di bantu oleh empedu yang
dapat mengamulisi lemak, tabung ke tiga warna larutan tetap merah, hal ini merupakan tidak
terjadi hidrolisis lemak karena tidak ada enzim lipase.
6. Uji daya fungsi empedu penurunan tegangan muka oleh garam kholat, tabung pertama serabuk
belerangb turun ke dasar tabung karena ada larutan empedu yang dapat menurunkan tegangan
permukaan, tabung ke dua serabuk belerang tetap berada di atas permukaan, karena air tidak
dapat mrnurunkan tegangan permukaan
7. Uji daya gmelin, hasilnya terbentuk cicncin warna yang terdiri dari warna
hijau,biru,ungu,merah,dan kuning kemerahan.cincin warna ini terbentuk karena hno3 pekat
mengoksidasi pigmen empedu.
8. Uji daya fouchet, hasilnya perubahan warna menjadi hijau kebiruan karena oksidasi pigmen
empedu bilirubin menjadi biliverdin.

E. PEMBAHASAN

Pankreas merupakan kelenjar besar sebagaimana hepar. Saat embrio pankreas berkembang dari
foregut primitive. Pankreas merupakan kelenjar eksokrin sekaligus kelenjar endokrin. Bagian eksokrin
kelenjar pankreas mensekresi cairan alkalin yang kaya akan enzim .

Pankreas merupakan organ endokrin dan eksokrin sekaligus. Sebagai organ eksokrin pankreas
mempunyai duktus (saluran keluar) yang berfungsi menyalurkan sekret kaya akan enzim pencernaan dan
buffer

Peran metabolisme dipengaruhi oleh fungsi endokrin pankreas terletak pada pulau-pulau
langerhans, berupa selsel epitel yang tersebar diseluruh organ. Dua hormon yang mempenharuhi
metabolisme karbohidrat dihasilkan oleh jaringan pulau-pulau langerhans yaitu insulin oleh sel Beta dan
glukagon oleh sel alfa. Selain itu sel delta juga telah diketahui yang menyimpan dan mensekresi hormon
somatostatin
F. KESIMPULAN

Peroses metabolisme dalam tubuh sangat di pengaruhi oleh enzim enzim yang berfungsi dalam
tubuh sehingga tahapan demi tahpan peroses metaboisme dapat bekerja dengan baik dalam metabolisme
karbohidrat,protein,maupun lemak.

Pada peroses penelitian metabolisme protein mengalami hidrolisis protein terjadi karena suasana
asam dan adanya penambahan hcl sehingga pepsin menjadi aktif. Fibrin karmen akan terhidrolisis
menjadi lebih kecil sehingga larutan berwarna merah

Pada metabolisme lemak pada penelitian tersebut larutan yang berubah warna menjadi kuning
menunjukkan terjadinya hidrolisis lemak oleh enzim lipase pankreas menjadi asam lemak dan gelisoler

Pada proses penelitian metabolisme karbohidrat enzim bekerja optimal sehingga terjadi hidrolisis
amilum maltosa dan gelukosa
DAFTAR PUSTAKA

NAMA PENULIS BUKU : YOUNG, ET AL.2006:299,

MARTINI,2001:872

Anda mungkin juga menyukai