05.2 Bab 2
05.2 Bab 2
LANDASAN TEORI
2.1.1 Prosedur
berikut:
sebagai berikut:
berikut:
7
8
Power Point.
2
Simbol Pemrosesan
3 Simbol Penyimpanan
Menentukan keputusan
yang terjadi didalam organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik serta
keuangan.
sebagai berikut:
berikut:
telah disusun.
tersebut.
sebagai berikut:
berdasarkan tujuan yang ingin dicapai organisasi. Teknik ini bertolak ukur
2. Incremental Budget
tahun lalu sebagai perencanaan tahun yang akan datang tanpa melakukan
Zero Based Budgetting tidak berdasarkan anggaran tahun lalu. Teknik ini
15
mendatang mulai dari nol atau awal. Pada teknik ini terdapat kelemahan
terjadi pada organisasi ada yang merupakan kegiatan lanjutan pada tahun
4. Performance Budget
Anggaran ini berfokus pada konsep value for money. Teknik ini
(output) dan hasil (outcome) yang diharapkan dari kegiatan dan program
optimal yang didasari oleh efisiensi unit kerja serta memotivasi unit kerja
agar anggaran berjalan dengan baik. Contoh penerapan teknik ini adalah
satu kesatuan yang bulat dan tidak dapat dipisahkan. PPBS menekankan
16
1. Perencanaan Anggaran
pendekatan top down budget planning, bottom up, atau kombinasi antara
dikarenakan unit kerja dituntut untuk memenuhi target yang biasanya tidak
pendekatan ini unit kerja dan manajemen bekerja sama sehingga tidak
dilaksanakan harus sesuai dengan visi, misi serta tujuan organisasi. Selain
itu, tanggung jawab manajer serta bagian yang berkaitan juga harus
anggaran.
3. Pelaksanaan Anggaran
Hal ini diperlukan agar anggaran yang telah disusun dapat sesuai
dan tidak terjadi penyimpangan yang jauh. Selain itu dengan adanya
18
berikut:
sebagai berikut:
1. Pendapatan
2. Belanja
3. Transfer
4. Surplus/Defisit
5. Pembiayaan (Financing)
anggaran dikatakan baik apabila realisasi anggaran dapat sesuai atau masih
(LRA):
Tabel 2.1
Contoh Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
1 PENDAPATAN
2 PENDAPATAN ASLI DAERAH
3 Pendapatan Pajak Daerah 28.854.545.578,00 31.137.130.885,08 2.282.585.307,08 107,91
4 Pendapatan Retribusi Daerah 4.789.463.658,00 4.573.794.961,50 ‐215.668.696,50 95,5
5 Pendapatan Hasil Pengelolaan 1.657.595.771,00 1.657.595.771,00 0 100
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
6 Lain‐lain PAD yang Sah 129.141.298.076,00 122.297.336.199,88 ‐6.843.961.876,12 94,7
7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah 164.442.903.083,00 159.665.857.817,46 ‐4.777.045.265,54 97,1
8 PENDAPATAN TRANSFER
9 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT ‐
DANA PERIMBANGAN
10 Dana Bagi Hasil Pajak 89.737.382.663,00 72.926.067.487,00 ‐16.811.315.176,00 81,27
11 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/sumber 165.921.761.878,00 150.116.156.138,00 ‐15.805.605.740,00 90,47
Daya Alam
12 Dana Alokasi Umum 630.242.304.000,00 630.242.304.000,00 0 100
13 Dana Alokasi Khusus 215.557.007.000,00 198.761.793.921,00 ‐16.795.213.079,00 92,21
14 Jumlah Pendapatan Transfer Dana 1.101.458.455.541,00 1.052.046.321.546,00 ‐49.412.133.995,00 95,51
Perimbangan
21
15 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT –
LAINNYA
16 Dana Otonomi Khusus
17 Dana Penyesuaian 138.490.141.000,00 138.490.141.000,00 0 100
18 Jumlah Pendapatan Transfer Pusat – 138.490.141.000,00 138.490.141.000,00 0 100
Lainnya
19 TRANSFER PEMERINTAH
PROVINSI/DAERAH LAINNYA
20 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 72.590.016.136,00 84.683.277.188,00 12.093.261.052,00 116,66
21 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 0 0 0 0
22 Bantuan Keuangan Dari Provinsi Atau 35.556.903.725,00 32.850.959.852,90 ‐2.705.943.872,10 92,39
Pemerintah Daerah Lainnya
23 Jumlah Transfer Pemerintah Provinsi 108.146.919.861,00 117.534.237.040,90 9.387.317.179,90 108,68
24 Total Pendapatan Transfer 1.348.095.516.402,00 1.308.070.699.586,90 ‐40.024.816.815,10 97,03
22
31 BELANJA
32 BELANJA TIDAK LANGSUNG
33 Belanja Pegawai 558.157.390.974,76 512.575.095.407,00 ‐45.582.295.567,76 91,83
34 Bunga 0 0 0 0
35 Subsidi 0 0 0 0
36 Hibah 6.143.950.000,00 3.826.200.000,00 ‐2.317.750.000,00 62,28
37 Bantuan Sosial 0 0 0 0
38 Bagi Hasil Kepada 4.088.842.400,00 3.431.502.546,00 ‐657.339.854,00 83,92
Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintah Daerah
39 Belanja Bantuan Keuangan kepada 230.658.991.800,00 229.024.940.854,00 ‐1.634.050.946,00 99,29
Provinsi/Kabupaten/Kota/Pemerintah
Desa dan Partai Politik
40 Belanja Tidak Terduga 16.284.500.202,00 846.149.101,00 ‐15.438.351.101,00 5,2
41 Jumlah Belanja Tidak Langsung 815.333.675.376,76 749.703.887.908,00 ‐65.629.787.468,76 91,95
42 BELANJA LANGSUNG
43 Belanja Pegawai 37.872.375.858,00 35.647.186.166,00 ‐2.225.189.692,00 94,12
44 Belanja Barang dan Jasa 428.413.747.845,15 402.296.181.657,40 ‐26.117.566.187,75 93,9
45 Belanja Modal 264.522.516.640,91 247.686.767.181,26 ‐16.835.749.459,65 93,64
46 Jumlah Belanja Langsung 730.808.640.344,06 685.630.135.004,66 ‐45.178.505.339,40 93,82
23
49 PEMBIAYAAN
50 PENERIMAAN PEMBIAYAAN
51 Penggunaan SiLPA 33.603.896.235,82 34.700.767.114,82 1.096.870.879,00 103,26
52 Pencairan Dana Cadangan 0 0 0 0
53 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah 0 0 0 0
yang Dipisahkan
54 Penerimaan Pinjaman Daerah 0 0 0 0
55 Penerimaan Kembali Pemberian 0 0 0 0
Pinjaman
56 Penerimaan Piutang Daerah 0 0 0 0
57 Jumlah Penerimaan 33.603.896.235,82 34.700.767.114,82 1.096.870.879,00 103,26
58 PENGELUARAN PEMBIAYAAN
59 Pembentukan Dana Cadangan 0 0 0 0
60 Penyertaan Modal Pemerintah 0 0 0 0
Daerah
61 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam 0 0 0 0
Negeri ‐ Pemerintah Pusat
62 Pemberian Pinjaman kepada 0 0 0 0
Perusahaan Negara
63 Jumlah Pengeluaran 0 0 0 0
64 PEMBIAYAAN NETO 33.603.896.235,82 34.700.767.114,82 103,26
24
25
sebagai berikut:
b. Nilai kinerja anggaran lebih dari 80% (delapan puluh persen) sampai
c. Nilai kinerja anggaran lebih dari 60% (enam puluh persen) sampai
d. Nilai kinerja lebih dari 50% (lima puluh persen) sampai dengan 60%
tanpa pengecualian.
sebelumnya.