Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH EKSTRAK RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria)

TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA KELINCI

Dewi Alexander 1, Gemini Alam 1, dan Willem Kondar 2


1
Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar
2
Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak rimpang temu putih (Curcuma zedoaria)
terhadap kadar asam urat pada kelinci (Oryctolagus cuniculus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pemberian ekstrak rimpang temu putih terhadap kadar asam urat kelinci jantan yang diinduksi
dengan kalium bromat (KBrO3) dengan dosis 111 mg/1,5kgBB. Sebanyak 15 ekor kelinci jantan dibagi ke
dalam 5 kelompok yang masing-masing terdiri dari 3 ekor. Kelompok 1 sebagai kontrol negatif diberi
Natrium CMC 1%, kelompok 2, 3, dan 4 diberi ekstrak rimpang temu putih dengan dosis berturut-turut
0,9 g; 1,8 g; dan 3,6 g/1,5kgBB. Kelompok 5 sebagai kontrol positif diberi allopurinol 7mg/1,5 kgBB.
Masing-masing kelompok diinduksi kalium bromat (KBrO3) 111 mg/kgBB dan dibiarkan selama 72 jam
kemudian dilakukan pengambilan darah setelah 1 jam dan 3 jam perlakuan. Hasil analisis statistik dengan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) diperoleh bahwa pemberian ekstrak etanol rimpang temu putih secara
signifikan berpengaruh dalam menurunkan kadar asam urat dengan dosis 3,6 g/1,5 kgBB memberikan
efek yang sangat nyata..

Kata kunci : rimpang temu putih, kadar asam urat, kelinci

PENDAHULUAN Mengingat banyak efek samping yang di-


timbulkan dari obat-obat sintetik, maka muncul ke-
Asam urat merupakan produksi akhir dari cenderungan dari masyarakat untuk menggunakan
metabolisme purin pada manusia. Asam urat di- tanaman obat tradisional. Salah satu kondisi yang
hasilkan oleh setiap makhluk hidup sebagai hasil dapat menyebabkan terjadinya penurunan kadar
dari proses metabolisme sel yang berfungsi untuk asam urat adalah defisiensi serta hambatan
memelihara kelangsungan hidup. Purin dapat ber- aktivitas enzim oxidase dalam pembentukan asam
asal dari metabolisme dalam tubuh disebut faktor urat sehingga akan mengurangi kadar asam urat.
endogen (genetik) dan berasal dari luar tubuh Tanaman yang mengandung senyawa yang memi-
disebut faktor eksogen (makanan). Pada mamalia liki aktivitas sebagai antioksidan dapat mengham-
asam urat dibentuk menjadi allantoin dan karbon- bat kerja enzim xantin oksidase sehingga asam
dioksida oleh enzim urikase. Allantoin adalah kom- urat tidak terbentuk (6).
ponen yang sangat mudah larut dan sangat mudah Produk pertanian yang cukup banyak di
diekskresi melalui urin (1,2). Indonesia dan berkhasiat sebagai antioksidan
Kadar asam urat dalam serum merupakan adalah temu putih (Curcuma zedoaria). Tanaman
hasil keseimbangan antara produksi dan ekskresi. ini banyak digunakan sebagai bahan obat dan
Ketika terjadi ketidakseimbangan kedua proses merupakan tanaman pekarangan yang termasuk
tersebut maka terjadi keadaan hiperurisemia yang dalam salah satu tanaman apotik hidup yang
menimbulkan hipersaturasi asam urat yaitu kelarut- mudah ditanam pada berbagai tempat (6,7).
an asam urat dalam serum yang telah melewati Rimpang temu putih mengandung 1,0 - 2,5
ambang batasnya yang merangsang penimbunan % minyak atsiri yang terdiri dari monoterpen yang
urat dalam bentuk garamnya terutama monoso- berkhasiat sebagai antineoplastik (antikanker) dan
dium urat diberbagai jaringan (3,4). telah terbukti dapat menonaktifkan pertumbuhan
Allopurinol merupakan salah satu pilihan sel kanker payudara dan seskuiterpen sebagai
obat yang dapat digunakan untuk menurunkan komponen utamanya. Minyak atsiri tersebut
kadar asam urat darah. Allopurinol bekerja dengan mengandung lebih dari 20 komponen, di antaranya
cara menghambat enzim xantin oksidase untuk kurzerenon (zedoarin) yang merupakan komponen
mengubah hipoxantin menjadi xantin dan selanjut- terbesar, kurkumin yang berkhasiat sebagai anti-
nya menjadi asam urat. Efek samping yang sering radang dan antioksidan yang dapat mencegah
terjadi yaitu reaksi alergi pada kulit, demam, dan kerusakan gen, epikurminol yang berkhasiat seba-
lain-lain (5). gai antitumor, kurkuminol yang berkhasiat sebagai

89
90 Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 15, No. 2 – Juli 2011, hlm. 89 – 94

hepatoprotektor (pelindung hati), dan zingiberen. mg serbuk tablet (setara dengan 58 mg allopurinol)
Selain minyak atsiri, dalam temu putih juga dimasukkan ke dalam lumpang, kemudian ditam-
terkandung zat pati, damar, mineral, lemak, sapo- bah larutan koloidal Natrium CMC 1% b/v sedikit
nin, flavonoid, polifenol, dan triterpenoid (7,8). demi sedikit dan digerus sampai homogen, lalu di-
Berdasarkan pemanfaatan dan kandungan masukkan ke labu tentukur 100 ml dan volumenya
senyawa kimia dari rimpang temu putih, maka dicukupkan dengan Natrium CMC 1% b/v.
dalam penelitian ini dilakukan uji pengaruh ekstrak
rimpang temu putih (Curcuma zedoaria) terhadap Pembuatan Suspensi Ekstrak
kadar asam urat kelinci (Oryctolagus cuniculus)
yang sebelumnya diinduksi dengan kalium bromat Ekstrak rimpang temu putih akan diberikan
(KBrO3) dengan dosis 111 mg/1,5 kg bobot badan. dalam 3 variasi dosis yaitu 0,9 g; 1,8 g; dan 3,6 g
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek me- per 1,5 kg bobot badan. Dosis dibuat dalam 3 se-
nurunkan kadar asam urat dari pemberian rimpang diaan suspensi masing-masing dengan konsentra-
temu putih (Curcuma zedoaria). si 7,5%, 15%, dan 30%. Untuk membuat suspensi
ekstrak dengan konsentrasi 7,5%, sebanyak 1,5 g
ekstrak digerus dalam lumpang, ditambah larutan
METODE PENELITIAN koloidal natrium CMC 1% sedikit demi sedikit sam-
bil digerus hingga homogen, lalu dimasukkan ke
Pengambilan dan Penyiapan Sampel dalam labu tentukur dan volumenya dicukupkan
hingga 20 ml. Untuk membuat suspensi ekstrak
Sampel rimpang temu putih diperoleh dari dengan konsentrasi 15%, dan 30%, diperlukan
Kecamatan Panaikang, Kota Makassar, Provinsi ekstrak masing-masing 3 g dan 6 g untuk 20 ml.
Sulawesi Selatan. Rimpang temu putih dibersihkan
dengan air mengalir, kemudian dipotong kecil- Pemilihan dan Penyediaan Hewan Uji
kecil, lalu dikeringkan pada udara terbuka dan ter-
lindung dari sinar matahari secara langsung. Sam- Hewan uji yang digunakan adalah kelinci
pel yang kering diserbukkan dengan derajat halus (Oryctolagus cuniculus) jantan yang sehat, bobot
4/18 atau setara dengan ukuran 0,14 – 0,64 cm. badan 1,5 – 2,5 kg. Kelinci yang digunakan seba-
nyak 15 ekor dan dibagi ke dalam 5 kelompok per-
Determinasi Tumbuhan lakuan, dengan tiap kelompok terdiri atas 3 ekor.
Hewan diadaptasikan dengan lingkungan sekitar
Tanaman temu putih yang masih segar di- selama 2 minggu, lalu ditimbang untuk mengetahui
amati bentuk daun, batang, dan rimpangnya kemu- bobot badannya.
dian disesuaikan dengan kunci determinasi pada
Buku Flora of Java (9). Determinasi tumbuhan Perlakuan Terhadap Hewan Uji
dilakukan di Laboratorium Farmakognosi Fakultas
Farmasi Universitas Hasanuddin. Hewan dikelompokkan secara acak, dan
dipuasakan selama 8 jam, kemudian bobot badan-
Penyiapan Ekstrak Etanol Rimpang Temu Putih nya ditimbang dan kadar asam urat darah awal di-
ukur. Kenaikan kadar asam urat diinduksi dengan
Sampel sebanyak 600 g dimasukkan ke pemberian KBrO3 seperti yang dilakukan oleh
dalam bejana maserasi dan direndam dengan Watanabe, dkk (10), dengan dosis per oral 111
etanol 70% sebanyak 300 ml selama 5 hari sambil mg/1,5 kg bobot badan, lalu dibiarkan selama 72
sesekali diaduk. Wadah maserasi ditutup rapat, di- jam, kemudian darahnya diambil melalui pembuluh
simpan di tempat yang sejuk dan tidak terkena vena marginalis untuk mengukur kadar asam urat
sinar matahari secara langsung. Ekstrak yang di- terinduksi. Selanjutnya hewan diberi sediaan uji
peroleh selanjutnya diuapkan sehingga diperoleh berdasarkan kelompoknya. Kelompok 1 (kontrol
ekstrak kental. negatif) diberi natrium CMC 1%, kelompok 2 diberi
ekstrak temu putih 1,5 g, kelompok 3 diberi ekstrak
Penyiapan Larutan Koloidal Natrium CMC 1 % temu putih 3 g, dan kelompok 4 diberi ekstrak temu
putih 6 g, serta kelompok 5 diberi suspensi allo-
Natrium CMC sebanyak 1 g dimasukkan purinol 7 mg/1,5 kg bobot badan. Masing-masing
sedikit demi sedikit ke dalam air suling panas sediaan uji diberikan dengan volume pemberian 20
(70C) sambil diaduk dengan pengaduk elektrik ml/2,5 kg bobot badan.
hingga terbentuk larutan koloidal dan volumenya
dicukupkan hingga 100 ml dengan air suling dalam Pengukuran Kadar Asam Urat
gelas piala.
Pengambilan darah dilakukan dari masing-
Penyiapan Suspensi Allopurinol masing kelinci pada tiap kelompok. Pengambilan
darah pertama kali dilakukan sebelum semua
Sebanyak 20 tablet allopurinol ditimbang kelinci diberi perlakuan. Pengambilan darah yang
dan dihitung bobot rata-ratanya, kemudian tablet kedua dilakukan setelah semua kelinci diinduksi
digerus hingga menjadi serbuk. Sebanyak 255,2 dengan KBrO3. Pengambilan darah yang ketiga
Dewi Alexander, Pengaruh Ekstrak Rimpang Temu Putih Terhadap Kadar Asam Urat Kelinci 91

dilakukan setelah pemberian sediaan uji. Cuplikan darah sebelumnya diinduksi dengan kalium bromat
darah yang diperoleh disentrifus selama 30 menit, dengan dosis 111 mg/1,5 kg bobot badan. Dosis
dan diperoleh larutan supernatan yang kemudian yang diujikan dalam penelitian ini adalah 0,9 g, 1,8
diukur kadar asam uratnya dengan humalyzer. g, 3,6 g/1,5 bobot badan kelinci yang mengacu
pada penelitian sebelumnya (10) dan berdasarkan
orientasi prapenelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari 600 g sampel kering rimpang temu 1,6


putih yang diekstraksi dengan etanol, diperoleh 41

Rata-rata penurunan kadar asam urat (mg/dl)


gram ekstrak kental, sehingga diperoleh rendemen 1,4
sebagai berikut :
1,2

Rendemen 1,0

0,8
= 6,8 %
0,6
Sedangkan hasil pengamatan kadar asam
0,4
urat akibat pemberian ekstrak rimpang temu putih
dibandingkan dengan kontrol natrium CMC dan 0,2
alopurinol (7 mg/kgBB) pada kelinci, disajikan pada
tabel 1 dan gambar 1. 0,0

Tabel 1. Data Perubahan Kadar Asam Urat Pada Kelinci


Yang Diberi Perlakuan Dengan Ekstrak Etanol Rimpang
Temu Putih (Curcuma zedoaria) dibandingkan dengan
kontrol
Kadar asam urat (mg/dl) Penurun-
Perlakuan / Ulang- an kadar Perlakuan
Dosis an Ter- Setelah setelah 3
Awal
induksi 3 jam jam
1 0,7 2,3 1,9 0,4
Kontrol Gambar 1. Diagram perbandingan penurunan rata-rata
Negatif 2 0,9 2,1 1,6 0,5 kadar asam urat kelinci yang diberi perlakuan dengan
(Natrium ekstrak etanol rimpang temu putih, dibandingkan dengan
3 0,8 2,2 1,9 0,3
CMC 1%)
kontrol.
Rata-2 0,8 2,2 1,8 0,4

1 0,8 2,0 1,1 0,9

Ekstrak 0,9 2 0,5 1,4 0,9 0,5 Sebanyak 15 ekor kelinci dibagi ke dalam
g/1,5 kg BB 3 0,6 1,9 0,8 1,1 5 kelompok. Mula-mula kadar asam urat awal di-
ukur, lalu diinduksi untuk menaikkan kadar asam
Rata-2 0,6 1,7 0,9 0,8
urat dengan kalium bromat (KBrO3) dosis 111 mg/
1 0,6 1,8 0,6 1,2
1,5 kg bobot badan. Adapun mekanisme dari ka-
Ekstrak 1,8 2 0,4 1,7 0,6 1,1 lium bromat dalam menaikkan asam urat yaitu de-
g/1,5 kg BB
3 0,6 1,5 0,4 1,1 ngan mempercepat metabolisme purin dengan me-
ningkatkan aktifitas xantin oksidase. Setelah di-
Rata-2 0,5 1,6 0,5 1,1
induksi dengan kalium bromat selama 72 jam, ke-
1 0,2 2,0 0,4 1,6
mudian diukur kadar asam urat setelah induksi.
Ekstrak 3,6 2 0,5 1,6 0,5 1,1 Setelah pengambilan darah untuk kadar
g/1,5 kg BB 3 0,7 2,2 0,8 1,4 terinduksi, dilanjutkan dengan pemberian perlaku-
Rata-2 0,4 1,9 0,6 1,4
an untuk setiap kelompok. Penelitian ini meng-
gunakan allopurinol sebagai pembanding karena
1 0,5 1,9 0,9 1,0
allopurinol merupakan obat pilihan untuk pengo-
Kontrol 2 0,7 2,0 0,8 1,2 batan gout. Allopurinol merupakan inhibitor xantin
Positif
(Allopurinol) 3 0,9 2,2 1,1 1,0 oksidase yang mempengaruhi perubahan hipo-
Rata-2 0,7 2,0 0,9 1,1 xantin menjadi xantin dan xantin menjadi asam
urat. Allopurinol merupakan obat pilihan untuk pa-
sien dengan gangguan fungsi ginjal. Pengukuran
kadar asam urat selanjutnya dilakukan 3 jam
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
setelah pemberian ekstrak temu putih untuk setiap
efek menurunkan kadar asam urat dari pemberian
perlakuan pada masing-masing kelompok.
rimpang temu putih (Curcuma zedoaria). Penelitian
Metode pengukuran kadar asam urat yang
dilakukan pada kelinci dengan kadar asam urat
digunakan pada penelitian ini adalah metode en-
92 Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 15, No. 2 – Juli 2011, hlm. 89 – 94

zimatik dengan menggunakan alat humalyzer. Me- KESIMPULAN


kanisme yang terjadi adalah asam urat dioksidasi
oleh enzim urikase dengan bantuan H2O dan O2 Berdasarkan hasil penelitian, analisa sta-
menjadi allantoin, karbondioksida dan hidrogen tistik dan pembahasan dapat disimpulkan :
peroksida. Hidrogen peroksida yang terbentuk 1. Perbedaan dosis perlakuan memberikan efek
akan bereaksi dengan suatu reagen asam urat yang sangat berbeda terhadap penurunan ka-
menghasilkan kuinonimin yang berwarna merah dar asam urat kelinci.
violet yang reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim 2. Dosis antara 0,9 – 3,6 g/1,5 kgBB memberikan
peroksidase (POD). Besarnya intensitas warna efek menurunkan kadar asam urat yang sangat
yang dihasilkan oleh kuinonimin tersebut ekuivalen nyata dibandingkan kontrol negatif.
dengan kadar asam urat dalam darah. 3. Dosis 3,6 g/1,5 kgBB memiliki efek yang jauh
Berdasarkan penurunan kadar asam urat lebih besar daripada kontrol positif sehingga
dari data pengamatan terlihat bahwa ekstrak etan- perlu dipertimbangkan kemungkinan toksisitas-
ol dengan dosis 3,6 g/1,5 kgBB mampu memberi- nya.
kan efek penurunan terbesar. Berdasarkan hasil
analisa secara statistik dengan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada perlakuan DAFTAR PUSTAKA
setelah 3 jam menunjukkan bahwa perbedaan do-
sis pemberian menghasilkan efek yang sangat ber- 1. Mellado, V.J., Hernandes, A.E., & Vargas,
beda dalam menurunkan kadar asam urat kelinci. B.R., 2004. Primary Prevention in Rheumato-
Dosis 0,9 - 3,6 g/1,5 kgBB memberikan efek menu- logy: The Importance of Hyperuricemia. Best
runkan kadar asam urat yang sangat nyata dengan Practise & Research Clinical Rheumatology.
kontrol negatif. Dosis 3,6g/1,5 kgBB memiliki efek Vol 18, No.2. pp.111-124.
yang lebih besar daripada kontrol positif, sehingga 2. Sarawek, S., 2007. Xanthine Oxidase Inhi-
perlu dipertimbangkan kemungkinan toksisitasnya. bition and Antioxidant Activity Of An Artichoke
Mekanisme penurunan kadar asam urat Leaf Extract (Cynara scolymus L.) And its
pada penelitian ini belum diketahui secara pasti. Compounds. A Dissertation Presented To The
Efek menurunkan kadar asam urat dari ekstrak Graduate School Of The University Of Florida
rimpang temu putih diduga disebabkan oleh ada- In Partial Fulfillment Of The Requirements For
nya penghambatan aktivitas enzim xantin oksidase The Degree Of Doctor Of Philosohy. University
oleh senyawa flavonoid seperti yang telah dilaku- Of Florida. pp. 25
kan pada beberapa penelitian terdahulu, atau da- 3. Murray, R.K., Granner, D.K., Mayes, P.A., &
pat disebabkan oleh adanya peningkatan ekskresi Rodwell, V.W., 2003. Biokimia Harper. Ed. 24.
urin ataupun kombinasi keduanya yaitu antara Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
penghambatan aktivitas xantin oksidase dan pe- hal.378-393.
ningkatan ekskresi urin. Oleh karena itu perlu di- 4. Schuind, A.F., Remmelink, M., & Pasteels,
lakukan penelitian lebih lanjut mengenai mekanis- L.J., 2003. Co-Existent Gout and Septic Arth-
me penurunan kadar asam urat dengan pemberian ritis at The Wrist: A Case Report. Department
ekstrak temu putih. of Orthopedics and Traumatology, and Histolo-
Beberapa tanaman yang telah diuji dapat gy Cliniques Universitaires de Bruxelles, Uni-
menurunkan kadar asam urat pada penelitian ter- versite Libre de Bruxelles Erasme University
dahulu di antaranya akar tempuyung (Sonchus Hospital, Brussels, Belgium. Hand Surgery,
arvensis), daun dewa (Gynura pseudochina (L) Vol 8, No 1. pp. 107-109.
DC), herba meniran (Phyllanthus niruri L.) dan 5. Ganiswarna, S.G., 1995. Farmakologi dan Te-
daun salam (Eugenia polyantha Wight). Daun rapi. ed.4. Bagian Farmakologi, Fakultas Ke-
dewa (Gynura pseudochina (L) DC) dosis 53,33 dokteran, Universitas Indonesia. Jakarta. hal.
mg/kgBB dapat menurunkan kadar asam urat se- 243.
rum darah ayam leghorn yang telah diinduksi de- 6. Lelyana, R., 2008. Pengaruh Kopi Terhadap
ngan pemberian jus hati ayam mentah. Kandung- Kadar Asam Urat Darah. Studi Eksperimen
an flavonoid dalam daun dewa dapat menurunkan Pada Tikus Rattus Norwegicus Galur Wistar.
kadar asam urat karena aktivitasnya sebagai anti- Program Pascasarjana Magister Ilmu Biomedik
oksidan yang dapat menghambat kerja xantin oksi- Universitas Diponegoro.Semarang.
dase sehingga asam urat tidak terbentuk. Demi- 7. Yamrewaf, H.P., Hardjono,A., Wahyuni., 2004.
kian juga infusa daun salam (Eugenia polyantha Ekstraksi Kurkumin Dari Temu. Prosiding Se-
Wight) 1,25 g/kgBB; 2,5 g/kgBB dan 5,0 g/kgBB minar Nasional Rekayasa Kimia Dan Proses,
mampu menurunkan kadar asam urat darah men- Jurusan Teknik Kimia, Sekolah Tinggi Tekno-
cit yang diinduksi potasium oksonat dosis 300 logi Nasional Yogyakarta.
mg/KgBB. Pada herba meniran (Phyllanthus niruri 8. Rita, S.W., 2010. Isolasi, Identifikasi, dan Uji
L.), senyawa yang bertanggung jawab dalam me- Aktivitas Antibakteri Senyawa Golongan Triter-
nurunkan kadar asam urat adalah lignan (phyllan- penoid Pada Rimpang Temu Putih (Curcuma
tin, hypophyllantin, dan phyltetralin), dan phyllantin zedoaria (Berg.) Roscoe). Jurusan Kimia
yang paling berpotensi dalam menurunkan kadar FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran.
asam urat (11,12,13). hal 20-26.
Dewi Alexander, Pengaruh Ekstrak Rimpang Temu Putih Terhadap Kadar Asam Urat Kelinci 93

9. Backer, C.A., van den Brink, R.C.B., 1963. 12. Astari, E.Y., 2008. Pengaruh Pemberian
Flora of Java. Vol. 3. Groningen – The Decocta Daun Dewa (Gynura pseudochina (L)
Netherlands: N.V.P Noorhof. DC ). Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas
10. Gunawan, D., Sudarsono., Wahyuono, S., Muhammadiyah Surakarta.
Donatus, I.A., Purnomo., 2001, Tumbuhan 13. Kurniastuti, A., 2008. Pengaruh Pemberian
Obat 2 : Hasil Penelitian, Sifat-sifat dan Peng- Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol 70% Herba
gunaan. Unversitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Meniran (Phyllanthus niruri L.) Tehadap Penu-
11. Retnowati, K., 2009. Pengaruh Infusa Akar runan Kadar Asam Urat Mencit Putih Jantan
Tempuyung (Sonchus arvensis) Terhadap Galur BALB-C Hiperuricemia. Skripsi. Fakultas
Penurunan Kadar Asam Urat Pada Tikus Putih Farmasi Universitas Muhammadiyah Sura-
(Rattus norvegicus). Skripsi. Fakultas Kedok- karta.
teran Universitas Muhammadiyah Surakarta.
94 Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 15, No. 2 – Juli 2011, hlm. 89 – 94

Halaman ini sengaja dikosongkan

Anda mungkin juga menyukai