Anda di halaman 1dari 3

SOAL FINAL SPM:

 Jika anda bertanggungjawab sebagai pimpinan suatu perusahaan multinasional yg


beroperasi atau menangani proyek2 di negara yg berbeda kultur dan sistim hukumnya,
jelaskan risiko2 yg akan dihadapi dan bagaimana cara untuk menghadapinya, agar dapat
memperoleh pendapatan dan keuntungan yg stabil dalam jangka panjang. Uraikan
jawaban anda berdasarkan materi-materi yg dibahas pada pertemuan setelah UTS.

PENYELESAIAN:

Perusahaan multinasional biasanya merupakan perusahaan besar yang didirikan di negara


maju dan kemudian memiliki anak perusahaan di berbagai negara, termasuk negara berkembang.
Namun, tidak semua perusahaan multinasional pertama kali didirikan di negara maju. Banyak
perusahaan memulai bisnis mereka di negara berkembang, dan kemudian bisnis mereka akhirnya
mendunia. Perusahaan yang telah tersebar di seluruh dunia memainkan peran yang sangat tinggi
dalam politik dan masyarakat. Sebagian besar kontrol operasi asing mirip dengan kontrol operasi
domestik. Dari perencanaan strategis, penganggaran, operasi, analisis perbedaan dan pelaporan,
evaluasi kinerja dan kompensasi manajemen, biasanya dapat diterapkan pada organisasi
multinasional, tetapi harus menyesuaikan dengan latar belakang organisasi. Misalnya, operasi
luar negeri dapat diatur sebagai pusat pengeluaran, pusat pendapatan, pusat laba, atau bahkan
sebagai pusat investasi Pertimbangkan untuk menentukan pilihan jenis pusat
pertanggungjawaban tertentu, yang sama dengan operasi domestik dalam banyak aspek. Namun,
ada perbedaan penting, yaitu, jika bisnis asing adalah badan hukum yang didirikan di negara tuan
rumah, mereka harus menyimpan satu set lengkap catatan akuntansi untuk tujuan hukum dan
pajak.
Ada tiga masalah khusus dalam perusahaan multinasioanl. Pertama, perbedaan budaya
Perbedaan budaya merupakan salah satu variabel latar belakang penting yang mempengaruhi
manajemen dan pengendalian perusahaan multinasional, yaitu perbedaan budaya antar negara.
Hofstede percaya bahwa budaya dapat berbeda dalam empat dimensi, yaitu ruang lingkup
kekuasaan, yaitu tingkat distribusi kekuasaan dan konsentrasi. Individualisme mengacu pada
sejauh mana seseorang mendefinisikan dirinya sebagai individu atau bagian dari kelompok yang
lebih besar. Penghindaran ketidakpastian mengacu pada sejauh mana seseorang merasakan
ancaman ketidakpastian. Maskulinitas/feminitas mengacu pada sejauh mana salah satu dari dua
nilai dominan menekankan kepercayaan diri dan materialisme daripada perhatian pada orang lain
dan kualitas hidup.
Kedua, harga transfer barang, jasa dan teknologi merupakan salah satu perbedaan utama
antara operasi domestik dan asing dan kontrol manajemen. Dalam bisnis asing, beberapa faktor
penting lainnya perlu dipertimbangkan untuk menentukan harga transfer. Pertimbangan ini
termasuk pajak, peraturan pemerintah, nilai tukar mata uang asing, akumulasi modal, dan usaha
patungan.
Ketiga, Nilai Tukar Mata uang. Nilai tukar adalah harga dari sebuah mata uang jika
dibandingkan dengan mata uang yang lainnya. Hal ini dapat dinyatakan baik sebagai jumlah unit
dari mata uang negara induk perusahaan yang diperlukan untuk membeli satu unit mata uang
asing atau sejumlah unit mata uang induk perusahaan.
Adapun resiko-resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan multinasional yg beroperasi
atau menangani proyek- proyek di negara yg berbeda kultur dan sistim hukumnya adalah:
1. Ekposur Nilai Tukar
Nilai tukar yang biasanya ditawarkan disebut nilai tukar nominal. Nilai tukar
spot adalah nilai tukar nominal yang berlaku pada satu hari tertentu. Nilai tukar rill
adalah nilai tukar spot setelah penyesuian perbedaan inflasi antara duanegara yang
dihitu ng. Ada juga nilai tukar forward, yaitu nilai tukar hari ini yang dapat digunakan
menjadi dasar penyelesaian suatu transaksi yang terjadi disuatu waktu di masa depan.
Eksposur nilai tukar ada tiga yaitu eksposur translasi, eksporsur ekonomi, dan
eksposur transaksi.
2. Eksposur Translasi
Eksposur translasi atas nilai tukar adalah eksposur dari neraca dan laporan laba
rugi perusahaan multinasional terhadap perubahan yang terjadi didalam nilai tukar
nominal. Hal ini dikarenakan adanya fakta bahwa perusahaan multinasional harus
mengkonsolidasikan pembukan mereka dalam satu mata uang, meskipun arus kas
mereka didenominasi dalam banyak mata uang.
3. Efek translasi
Jika perusahaan mengunakan laba atau rugi akibat translasi di dalam
mengevaluasi kinerja manajer anak perusahaan, maka akan timbul beberapamasalah:
 hal ini akan membuat manajer anak perusahaan bertanggung jawab
terhadap faktor-faktor yang berada di luar kendali mereka;
 hal ini tidak akan menghilangkan adanya laba atau rugi akibat translasi;
 hal ini tidak memperhitungkan jenis jasa eksposur nilai tukar lain yang
dihadapi oleh anak perusahaan;
 hal ini akan menghancurkan kinerja manajer dan anak perusahaan.
4. Eksposur Transaksi
Ekspour transaksi adalah eksposur nilai tukar yang dimiliki oleh perusahaan
untuk transaksi-transaksi antarnegaranya ketika transaksi semacam itu dicatat hari ini
tetapi penyelesaian pembayaran dilaksanakan kemudian hari. Selama masa di mana
pembayaran atau komitmen penerimannya masih belumdilakukan, nilai tukar nominal
dapat berubah dan menimbulkan adan ya resiko pada nilai dari tansaksi.
5. Efek Transaksi
Bentuk dari risiko ini bersifat jangka panjang dan kurang bersifat langsung
dibanding risiko politik dan secara potensial lebih berbahaya. Risiko social/cultural
berkembang menjadi risiko-risiko politik pada saat fondasi (groundswell) populernya
cukup untuk membangkitkan kekuatan politik yang sebelumnya pergerakan-
pergerakan ke arah tersebut secara esensial bersifat impoten. Economic risk adalah
lebih dari sekedar risiko politik-adalah suatu perubahan dalam kebijakan pemerintah
yang dihasilkan dari analisis ekonomi dari costs dan benefits suatu perubahan dari
pada dihasilkan dari filosofis atau nasionalistik ideal.

Adapun cara untuk menghadapi agar dapat memperoleh pendapatan dan keuntungan yang
stabil dalam jangka panjang adalah:
Yang pertama adalah menjaga kesinambungan “semangat bersaing” tim pemasaran di
berbagai negara. Ketika segmen baru diperkenalkan ke pasar. Untuk mengatasi situasi ini, kita
harus tetap diam dan tidak sombong. Seolah-olah perusahaan multinasional mendominasi pasar.
Strategi yang paling tepat untuk mengatasi dinamika pasar ini adalah strategi global yang
berfokus pada optimalisasi harga dan penggunaan merek, serta peningkatan fitur. Hal ini penting
untuk memenuhi permintaan pasar. Langkah lainnya adalah memperkuat daya saing produk yang
diluncurkan di pasar ekspor.
Kedua, menekankan pada apa yang disebut „ketika struktur biaya dapat digabungkan‟.
Dalam hal ini perusahaan multinasional perlu mendalami secara seksama struktur biaya para
pemain local papan atas. Apabila cara-cara yang ditempuh perusahaan local dinilai bisa
meningkatkan keuanggulan kompetetif, jangan gengsi untuk mengadopsinya.
Ketiga, ketika rantai nilai dapat ditata kembali. Perusahaan multinasional yang sudah
mapan maupun sejawat yang masih mencari bentuk di pasar yang sedang berkembang harus
meletakkan factor yang satu ini kedalam lokasi yang paling menguntungkan. Tidak hanya itu,
kita juga dituntut untuk mencari mitra bisnis yang ahli dibidangnya agar produk akhir yang
dihasilkan bisa direspon pasar secara positif. Tidak ada jalan pintas menuju kesuksesan, oleh
karena itu, manajemen harus mengawal secara ketat operasional MNC agar tidak terseok-seok,
karena jalan yang dilalui tidak selamanya mulus.

Anda mungkin juga menyukai