1,958
Prosedur Uraian
a. Persiapan alat
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
Prosedur Uraian
a. Persiapan alat
Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan cara pengobatan pasien
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
Prosedur Uraian
a. Persiapan alat
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
Pengertian Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk melepas kateter pada pasien
Prosedur Uraian
a. Persiapan alat
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
Prosedur Uraian
a. Persiapan
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
Prosedur Uraian
a. Persiapan alat
3. Injeksi im
4. Injeksi iv
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
Dr. Zulfita Riyanti
NIP. 19721108 200212 2 004
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
Prosedur Uraian
a. Persiapan alat
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
Pengertian
Suatu kegiatan yang dilaksanakan dalam mengukur suhu badan pasien
dengan termometer yang diletakkan pada ketiak, mulut dan anus
Prosedur Uraian
a. Persiapan alat
1. Thermometer
2. 3 buah botol berisi, air sabun, disinfektan dan air
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
Dr. Zulfita Riyanti
NIP. 19721108 200212 2 004
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1, Jakarta : penerbit
Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta : Sub
Referensi
Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Kelompok Kerja Keperawatan RSUP Dr. Saiful Anwar (2010). Instrumen
Evaluasi Penerapan Standart asuhan Keperawatan RSUP Dr. Saiful Anwar,
Malang.
1. Tensimeter
2. Stetoskope
3. Buku / catatan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
Pengertian
Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk menghitung denyut nadi dengan
meraba :
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
Prosedur Uraian
a. Persiapan alat
1. Pasien diberi penjelasan tentang tujuan tindakan yang akan dilakukan
2. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
Prosedur Uraian
a. Persiapan alat
1. Pasien diberi penjelasan tentang tujuan tindakan yang akan dilakukan
c. Pelaksanaan
Tangan kanan di dahi pasien, pegang penetes mata berisi obat +- 1-2
cm diatas sakus konjungtiva dan tangan kiri tarik kelopak mata ke
bawah
Teteskan obat di sakus konjungtiva sesuai dengan ketentuan dari
dokter
Anjurkan pasien untuk menutup (berkedip) dengan pelan
Jika tetesan jatuh, usap dengan menggunakan tupres kering dan
tekan dengan lembut pada duktus nasolkrimalis selam 30-60 detik
Dokumentasikan tindakan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
Prosedur Uraian
a. Persiapan alat
1. Pasien diberi penjelasan tentang tujuan tindakan yang akan dilakukan
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
Referensi
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta :
Sub Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Kelompok Kerja Keperawatan RSUP Dr. Saiful Anwar (2010).
Instrumen Evaluasi Penerapan Standart asuhan Keperawatan RSUP
Dr. Saiful Anwar, Malang.
4. Ns. Eni Kusyati, S. Kep. (2006) Keterampilan Dan Prosedur
Laboratorium, Keperawatan Dasar, ECG, Jakarta.
5. Ns. Indriana N, Istiqomah, (2005) Asuhan Keperawatan Klien
Gangguan Mata. Evaluasi Keterampilan Praktek Klinik Keperawatan
Program DIII, Akper ST, Carolus, Jakarta.
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
PUSKESMAS SIMAN
Jl. Raya Siman No. 48 Telp. ( 0352 ) 485198 Kode Pos 63471
PONOROGO
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMBERIAN OBAT SUPPOSITORIA
Tujuan
Untuk mengetahui kemampuan perawat yang akan melaksanakan
praktek klinik dalam :
1. Memperoleh efek pengobatan secara lokal maupun sistemik
2. Melunakkan feces sehingga mudah di keluarkan
Prosedur Uraian
a. Persiapan alat
1. Pasien diberi penjelasan tentang tujuan tindakan yang akan dilakukan
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
1. Pasien diberi penjelasan tentang tujuan tindakan yang akan dilakukan
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
Uraian
Persiapan alat
1. Handschoen
2. Nald Fuder
3. Pinset Chirurrgis
4. Jarum (Needle)
5. Benang
6. Gunting
7. Bengkok
8. Bak instrument
9. Perlak
10. Plester
11. Depress
12. Sofratul(kasa steril dengan antibiotik)
13. Providone iodine
14. Doek berlubang
15. Pinset anatomis
16. Spuit
17. Anestetik lokal
18. Kasa steril
19. Plester
Prosedur 20. Kasa gulung
Persiapan pasien
1. Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan prosedur yang akan di lakukan.
2. Pasang sketsel
3. Atur posisi klien sesuai dengan kondisi luka
Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Menutup sketsel
3. Mendekatkan alat ke dekat pasien
4. Pasang perlak
5. Dekatkan bengkok
6. Buka bak instrument
7. Pakai Handschoen
8. Desinfeksi kulit/luka dengan depress yang sudah diberi providone iodine
9. Tutup luka dengan duk berlubang
10. Lakukan anastesi local
11. Cek kondisi yang telah di anestesi, masih nyeri apa tidak
12. Jepit jarum pada nald foder
13. Potong benang secukupnya
14. Pasang benang pada jarum nya
15. Angkat tepi kulit dengan menggunakan pinset chirugis
16. Angkat sisi tepi kulit satunya
17. Tarik ujung jarum dan sisakan benang secukupnya
18. Simpul dengan cara menggulung benang pada ujung nald voder
19. Gunakan simpul pendek dengan satu simpul, lalu benang di potong
20. Berikan jarak masing-masing jahitan 1 cm
21. Lakukan sampai luka tertutup semua
22. Tutup luka dengan Sofratul(kasa steril), kemudian plester/verban
23. Rapikan alat
24. Lepas handschoen
25. Cuci tangan
26. Dokumentasikan(kondisi luka, jumlah jahitan, jenis jahitan, reaksi klien)
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1, Jakarta : penerbit
Referensi Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta : Sub
Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Kelompok Kerja Keperawatan RSUP Dr. Saiful Anwar (2010). Instrumen
Evaluasi Penerapan Standart Asuhan Keperawatan RSUP Dr. Saiful Anwar,
Malang.
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
PUSKESMAS SIMAN
Jl. Raya Siman No. 48 Telp. ( 0352 ) 485198 Kode Pos 63471
PONOROGO
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
RAWAT LUKA ON STERIL
Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk melepas jahitan yang dilakukan pada
Pengertian
hari ke 5 – 7, sesuai dengan penyembuhan
Uraian
Persiapan alat
Persiapan pasien
Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Referensi Proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1, Jakarta : penerbit
Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta : Sub
Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Kelompok Kerja Keperawatan RSUP Dr. Saiful Anwar (2010). Instrumen
Evaluasi Penerapan Standart Asuhan Keperawatan RSUP Dr. Saiful Anwar,
Malang.
Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan untuk merawat luka secara steril
Tujuan
Untuk mengetahui kemampuan perawat yang akan melaksanakan praktek
klinik dalam :
1. Mencegah terjadinya infeksi
2. Memberikan rasa aman & nyaman kepada pasien dan orang lain
Uraian
Persiapan alat
Alat steril
1. Pinset anatomis 2 buah
2. Handschoen
Prosedur 3. Depress
4. Kasa steril
5. Sofratul
6. 3 buah cucing berisi (cairan Ns, providon iodine, alkohol)
Alat on steril
1. Pinset chirugis 2 buah
2. Gunting verband
3. Plester
4. Obat desinfektan pada tempatnya(antiseptic solution)
5. Bengkok
6. Gunting lurus
Persiapan pasien
1. Beri penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan pada pasien
2. Tutup sketsel, atur posisi pasien
Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1, Jakarta : penerbit
Referensi Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta : Sub
Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Kelompok Kerja Keperawatan RSUP Dr. Saiful Anwar (2010). Instrumen
Evaluasi Penerapan Standart Asuhan Keperawatan RSUP Dr. Saiful Anwar,
Malang.
Prosedur Uraian
a. Persiapan alat
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
Referensi
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta :
Sub Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Kelompok Kerja Keperawatan RSUP Dr. Saiful Anwar (2010).
Instrumen Evaluasi Penerapan Standart asuhan Keperawatan RSUP
Dr. Saiful Anwar, Malang.
Prosedur Uraian
a. Persiapan alat
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
Prosedur Uraian
a. Persiapan alat
c. Pelaksanaan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1, Jakarta : penerbit
Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta : Sub
Referensi
Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Kelompok Kerja Keperawatan RSUP Dr. Saiful Anwar (2010). Instrumen
Evaluasi Penerapan Standart asuhan Keperawatan RSUP Dr. Saiful Anwar,
Malang.
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
PUSKESMAS SIMAN
Jl. Raya Siman No. 48 Telp. ( 0352 ) 485198 Kode Pos 63471
PONOROGO
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
POSISI PRONASI
1. Tutup pintu, jendela, dan gorden atau sampiran bila pasien dibangsal.
2. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan, jika diperlukan
(menurunkan transmisi mikroorganisme).
3. Pasien terlentang di pinggir salah satu sisi tempat tidur.
4. Posisikan kedua lengan dekat dengan tubuh dengan siku lurus dan
tangan diatas paha. Miringkan pasien kearah tengah tempat tidur,
kemudian posisikan tengkurap.
a. Memberikan posisi pada pasien sehingga kelurusan tubuh dapat
dipertahankan.
5. Putar kepala pasien ke salah satu sisi dan sokong dengan bantal. Jika
banyak drainage dari mulut, mungkin pemberian bantal
dikontraindikasikan.
a. Hal ini mencegah fleksi lateral leher. Hindari meletakkan bantal
dibawah bahu untuk mencegah peningkatan resiko lordosis lumbal.
6. Letakkan bantal dibawah dada (mencegah hiperekstensi kurva
lumbal,kesulitan pernapasan penekanan pada payudara wanita).
7. Letakkan bantal dibawah kaki, mulai lutut sampai tumit.
a. Mengurangi fleksi plantar, memfleksikan lutut sehingga memberikan
kenyamanan dan mencegah tekanan yang berlebihan pada patella.
8. Jika pasien tidak sadar atau mengalami paralysis ekstremitas atas,
elevasikan tangan dan lengan bawah (bukan lengan atas) dengan
menggunakan bantal.
a. Posisi ini akan mencegah terjadinya edema dan memberikan
kenyamanan. Bantal tidak diletakkan di bawah lengan atas karena
dapat menyebabkan terjadinya fleksi bahu).
9. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
10. Dokumentasikan tindakan.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
Referensi Ns. Eni Kusyati, S. Kep, dkk. 2006. Keterampilan dan prosedur
laboratorium, Jakarta, EGC.
1. Tutup pintu, jendela, dan gorden atau sampiran bila pasien dibangsal.
2. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan, jika diperlukan
(menurunkan transmisi mikroorganisme).
3. Baringkan pasien terlentang mendatar ditengah tempat tidur.
4. Letakkan bantal di bawah kepala dan bahu pasien.
5. Letakkan bantal kecil di bawah punggung pada kurva lumbal, jika
ada celah disana.
6. Letakkan bantal dibawah kaki,mulai dari lutut sampai tumit.
7. Topang telapak kai pasien dengan menggunakan bantalan kaki.
8. Jika pasien tidak sadar atau mengalami paralysis ekstremitas atas,
elevasikan tangan dan lengan bawah (bukan lengan atas) dengan
menggunakan bantal.
a. (Posisi ini akan mencegah terjadinya edema dan memberikan
kenyamanan. Bantal tidak diletakkan di bawah lengan atas karena
dapat menyebabkan terjadinya fleksi bahu).
9. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
10. Dokumentasikan tindakan.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
bpjs
Internasional Statistik Klasifikasi Penyakit dan Masalah Kesehatan Terkait 10th Revisi
Bab Blok Judul
A00-
Saya Penyakit infeksi dan parasit tertentu
B99
C00-
II Neoplasma
D48
D50- Penyakit darah dan organ pembentuk darah dan gangguan tertentu yang
III
D89 melibatkan mekanisme kekebalan
IV E00-E90 Endokrin, penyakit nutrisi dan metabolik
V F00-F99 Gangguan mental dan perilaku
G00-
VI Penyakit pada sistem saraf
G99
H00-
VII Penyakit mata dan adneksa
H59
H60-
VIII Penyakit proses telinga dan mastoid
H95
IX I00-I99 Penyakit pada sistem peredaran darah
X J00-J99 Penyakit pada sistem pernapasan
K00-
XI Penyakit pada sistem pencernaan
K93
XII L00-L99 Penyakit kulit dan jaringan subkutan
M00-
XIII Penyakit pada sistem muskuloskeletal dan jaringan ikat
M99
N00-
XIV Penyakit pada sistem genitourinary
N99
O00-
XV Kehamilan, persalinan dan masa nifas
O99
XVI P00-P96 Kondisi tertentu yang berasal dari periode perinatal
Q00-
XVII Malformasi kongenital, deformasi dan kelainan kromosom
Q99
R00- Gejala, tanda dan temuan klinis dan laboratorium abnormal, tidak
XVIII
R99 diklasifikasikan di tempat lain
XIX S00-T98 Cedera, keracunan dan konsekuensi tertentu lainnya dari penyebab eksternal
V01-
XX Penyebab eksternal morbiditas dan mortalitas
Y98
Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan dan kontak dengan
XXI Z00-Z99
pelayanan kesehatan
U00-
XXII Kode untuk tujuan khusus
U99
Mengenai Saya
suci kristiyani
Lihat profil lengkapku
home
▼ 2014 (9)
o ▼ Januari (9)
PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR
VISI DAN MISI Google+
SOP PUSKESMAS SIMAN Followers
JADWAL POSYANDU TH 2014
MATERI SOSIALISASI IMUNISASI 19
SEPTEMBER 2013
ASKEP TRAUMA CAPITIS
Askep Combustio