Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 11, No. 2, Oktober 2017 doi: 10.9744/pemasaran.11.2.

69─78
ISSN 1907-235X

PENGARUH CUSTOMER PERCEPTION TERHADAP MINAT BELI


KONSUMEN MELALUI MULTIATTRIBUTE ATTITUDE MODEL PADA
PRODUK MAKANAN ORGANIK

Yerosa Dian Putri Limantara


Praktisi Pemasar Makanan Organik
di Surabaya
E-mail: yerosa.dian@gmail.com

Abstrak: Penelitian membahas customer perception yang membentuk multiattribute attitude model dalam pengaruhnya
terhadap minat beli konsumen pada produk makanan organik. Sampel penelitian ini berjumlah 100 responden dari
masyarakat Kota Surabaya dengan kategori usia remaja akhir (17-25 tahun), dewasa muda (26-35 tahun), dan dewasa akhir
(36-45 tahun). Pengukuran dilakukan dengan menggunakan metode path analysis dari variabel customer perception dengan
dimensi kesehatan (X1), rasa (X2), keseimbangan ekosistem (X3), kualitas produk (X4), harga (X5), dan food safety (X6)
sebagai variabel independen; variabel multiattribute attitude model sebagai variabel intervening dengan dimensi kepercayaan
pada produk (Y1), kesadaran akan kesehatan dan lingkungan (Y2), dan atribut produk itu sendiri (Y3); sedangkan variabel
minat beli sebagai variabel dependen diukur dengan dimensi minat transaksional (Z1), minat referensi (Z2), minat preferensi
(Z3), dan minat eksploratif (Z4). Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) customer perception memiliki pengaruh positif
terhadap multiattribute attitude model; (2) variabel multiattribute attitude model memiliki pengaruh positif terhadap minat
beli konsumen pada produk makanan organik.

Kata kunci: Persepsi, Sikap, Minat Beli, Makanan Organik.

Abstract: The study discusses customer perception that forms a multiattribute model in its influence on customer purchase
intention in organic food products. The sample of this stucy is 100 respondents who lives in Surabaya with ages category:
final teen (17-25 years old), young adult (26-35 years old), and final adult (36-45 years old). Measurement were taken by
path analysis method from the dimensions of customer perception variable health (X1), taste (X2), ecosystem balance (X3),
product quality (X4), price (X5), and food safety (X6) as independent variable; multiattribute attitude model as intervening
variable with dimensions of trust in product (Y1), awareness of health and environment (Y2), and product attributes itself
(Y3); whereas purchase intention as dependent variable is measured by the dimension of transactional interest (Z1),
reference interest (Z2), preference interest (Z3), and explorative interest (Z4). The results of this study indicate (1) customer
perception has a positive influence on multiattribute attitude model; (2) multiattribute attitude model has a positive influence
on purchase intention in organic food products.

Keywords: Perception, Attitude, Purchase Intention, Organic Food

PENDAHULUAN pertanian. Mereka kini lebih suka mengonsumsi


produk organik ketimbang yang menggunakan bahan
Makanan merupakan salah satu kebutuhan an-organik.” (Indonesia Organic Alliance, 2017). Hal
pokok manusia untuk kelangsungan hidupnya, namun ini menyebabkan timbulnya pergeseran pola kon-
dewasa ini semakin banyak produk makanan yang sumsi masyarakat dari makanan non organik menjadi
tidak sehat karena mengandung zat-zat kimia yang makanan organik.
Konsumsi makanan organik terus mengalami
dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Karena itu,
peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut WTO
dewasa ini makanan organik menjadi salah satu jalan (World Trade Organisastion), pemilihan konsumen
keluar untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut. terhadap produk organik dunia bertumbuh mencapai
Makanan organik dinilai lebih sehat karena pembudi- rata-rata 20% per tahun (dalam Yayasan Pengem-
dayaannya tidak menggunakan bahan kimia. bangan Kemanusiaan Donders, 2015). Mengingat
Seiring dengan meningkatnya kualitas pendidik- peningkatan konsumsi pada makanan organik, ada
an di Indonesia dan kemudahan untuk mengakses perubahan pola makan konsumen yang dapat dilihat
informasi mengenai kesehatan, mengakibatkan me- melalui pola sarapan seha, sehingga hal itu me-
ningkatnya kesadaran masyarakat akan bahaya meng- munculkan tren gaya hidup yang baru. Hal ini
konsumsi produk makanan non organik. Menurut membuat banyak produsen mulai menggeser produk-
Sekjen Masyarakat Pertanian Organik Indonesia nya dari non organik menjadi organik. Selain itu ada
(Maporina), Ali Zum Mashar, “Konsumen semakin juga beberapa catering service yang secara khusus
sadar dan selektif atas segi kualitas kesehatan produk menyediakan menu makanan organik.

69
70 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 11, NO. 2, Oktober 2017: 69-78

Minat beli masyarakat terhadap makanan orga- Customer Perception


nik dipengaruhi oleh kesadaran akan hidup sehat,
yang merupakan salah satu dimensi dari persepsi Dalam mempertimbangkan pembelian produk,
konsumen. Dimensi lain yang juga turut mem- ada beberapa tahap yang perlu dilalui dalam proses
pengaruhi minat beli adalah keamanan, ramah ling- pembelian (Kotler & Amstrong, 2010). Pembeli akan
kungan dan kesejahteraan hewan, serta kualitas memilah keinginan dan kebutuhannya ketika di-
produk (Wee, Ariff, Zakuan, & Tajudin, 2014). Per- hadapkan dengan suatu keputusan sehingga mem-
sepsi diatas akan mempengaruhi sikap konsumen, butuhkan sebuah persepsi yang tepat sebagai salah
yang akhirnya sikap konsumen juga mempengaruhi satu hal yang mendukung keputusan pembelian.
minat beli terhadap makanan organik. Berdasarkan Persepsi seseorang pada umumnya terbentuk dari
penelitian yang dilakukan oleh (Asiegbu, Powei fenomena, kebutuhan, keinginan, nilai dan pengalam-
Daubry M, & Iruka, 2012), sikap sangat mempe- an. Dalam pemasaran, seorang pemasar perlu menge-
ngaruhi perilaku konsumen dalam membeli produk. tahui persepsi seseorang, apa yang orang itu pikirkan,
Sikap dipercayai memiliki pengaruh yang besar pada karena apa yang dipikirkan oleh konsumen akan ber-
strategi pemasaran dan dapat membantu meningkat- imbas pada tindakan mereka selanjutnya (Schiffman
kan penjualan karena mengetahui keinginan/ & Kanuk, 2007). Dengan kata lain, persepsi adalah
kebutuhan konsumen sehingga dapat meningkatkan sebuah pemikirian mengenai berbagai macam stimu-
niatan beli konsumen terhadap suatu produk (2012, p. lan (warna, aroma, suara, rasa, perasaan) yang dite-
48). rima oleh individu untuk mengevaluasi suatu produk.
Minat beli konsumen secara tidak langsung juga Persepsi konsumen pada makanan organik memiliki
akan mempengaruhi penjualan makanan organik. dimensi kesehatan, rasa, keseimbangan ekosistem,
Oleh karena itu, produsen/penjual makanan organik kualitas produk, harga, dan food safety.
perlu mengetahui persepsi konsumen yang dapat
mempengaruhi sikap konsumen terhadap makanan
Multiattribute Attitude Model
organik untuk dapat meningkatkan penjualan/produk-
nya. Hal ini akan membantu produsen/penjual
Sikap merupakan sebuah output yang keluar dari
makanan dalam negeri untuk dapat menghasilkan
pembelajaran/pengalaman dan persepsi seseorang
produk yang mampu memenuhi keinginan dan
(Schiffman & Kanuk, 2007). Pengalaman dan per-
kebutuhan konsumen.
sepsi konsumen akan membentuk sebuah kecen-
Kesadaran konsumen akan kesehatan dengan
derungan tertentu dalam berperilaku secara konsisten
mengonsumsi makanan organik sudah tinggi, namun
ketika konsumen hendak merespon suatu stimulan.
pada prakiknya belum sepenuhnya terdapat konsis-
Sikap dapat bertahan lama, namun dapat juga berubah
tensi antara niat beli dengan perilaku konsumsi
jika ada pengalaman baru yang didapat oleh konsu-
(Novandari, 2011; Vermeir & Verbeke, 2006). Oleh
men tersebut. Lebih menariknya lagi, sikap merupa-
karena itu, faktor-faktor diatas mempunyai hubungan
positif pada niatan beli konsumen makanan organik. kan sebuah refleksi dari sebuah objek, sehingga dapat
Penelitian ini berusaha untuk menggali lebih dalam dikatakan bahwa setiap konsumen yang ada pasti
mengenai hubungan-hubungan tersebut. mempunyai sikap yang berbeda-beda pada satu objek
yang sama. Sangat penting bagi pemasar untuk
LANDASAN TEORI mengetahui sikap-sikap konsumen tersebut, karena
pada saat tertentu, konsumen dapat bersikap tidak
Makanan Organik konsisten yang berimbas pada perpindahan dari satu
merk ke merk lainnya (Asiegbu et al., 2012; Peter &
Makanan organik adalah sebuah produk makan- Olson, 2008; Schiffman & Kanuk, 2007; Solomon,
an yang bahan dasarnya melalui sebuah proses pem- 2004; Yang, Al-shaaban, & Nguyen, 2014). Dengan
budidayaan yang alami dan diolah dengan cara yang kata lain, sikap merupakan sebuah evaluasi yang
alami juga. Bahan dasar makanan organik ada pada dilakukan oleh konsumen melalui pembelajaran dan
tanaman dan hewan sama seperti makanan konven- pengalaman terhadap sebuah objek, baik secara posi-
sional lainnya. Perbedaannya adalah kedua bahan ini tif maupun negatif, dan tertanam pada benak
diproduksi/dibudidayakan secara alami, yaitu tidak konsumen, sehingga menimbulkan kekonsistenan
menggunakan obat-obatan buatan (fertilisasi, pesti- pada setiap tindakan yang dilakukan oleh konsumen.
sida, hormon pertumbuhan), menghindari pengguna- Sikap konsumen dibedakan dalam beberapa macam
an organisme dari rekayasa genetika (Genetically model, salah satunya adalah multiattribute attitude
Modified Organism), dan/atau pewarna dan perasa models yang akan dibahas pada penelitian ini. Namun
buatan sehingga lebih aman dikonsumsi dan baik hanya satu model yang akan dibahas dalam penelitian
untuk kesehatan. ini, yakni the attitude toward object model.
Limantara: Pengaruh Customer Perception Terhadap Minat Beli Konsumen Melalui Multiattribute Attitude Model 71

Attitude toward object adalah sebuah model Kerangka Konseptual


pengukuran untuk mengukur sikap konsumen pada
suatu produk dengan cara mengevaluasi kualitas dan H1 H2
Customer Multiattribute Purchase
kepercayaan yang dimiliki konsumen pada produk Perception Attitude Model Intention
tersebut (Schiffman & Kanuk, 2007). Dengan kata
lain, konsumen biasanya mempunyai sikap yang baik
Gambar 1. Kerangka Konseptual
pada produk tertentu yang dipercayai mempunyai
keuntungan positif bagi konsumen. Namun sebalik-
nya, mereka juga mempunyai sikap yang tidak baik Hipotesa
pada produk tertentu ketika mereka merasa bahwa
terlalu banyak atribut yang tidak sesuai dengan H1 : Persepsi konsumen berpengaruh secara positif
keinginan mereka (keuntungan negatif). Sikap kon- terhadap sikap konsumen pada makanan orga-
sumen pada makanan organik memiliki dimensi nik.
kepercayaan produk, kesadaran akan kesehatan dan H2 : Sikap konsumen berpengaruh secara positif ter-
lingkungan, dan atribut pada produk itu sendiri. hadap minat beli pada makanan organik.

Purchase Intention METODOLOGI PENELITIAN

Minat beli merupakan sebuah kunci penting bagi Populasi dan Sampel
konsumen ketika mereka sedang mempertimbangkan
dan mengevaluasi produk tertentu. Minat beli adalah Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat
sebuah alat yang efektif dalam memprediksi proses Surabaya yang belum pernah mengkonsumsi makan-
pembelian. Saat konsumen memutuskan untuk mem- an organik tetapi mempunyai pengetahuan mengenai
beli sebuah produk, mereka secara tidak langsung makanan organik. Dalam penelitian ini, teknik peng-
diarahkan oleh keinginan/minatnya. Menurut Wee et ambilan sampel menggunakan quota sampling ber-
al., (2014), minat beli mewakili pemikiran konsumen dasarkan kelompok usia tertentu, yaitu remaja akhir
untuk membeli sesuatu. Bagaimanapun juga, minat (17-25 tahun), dewasa muda (26-35 tahun), dan
beli tidak bisa disamakan dengan pembelian yang dewasa akhir (36-45) tahun.
aktual, karena minat beli dapat diganggu oleh rang- Jumlah total sampel yang digunakan untuk
sangan internal maupun external seperti harga, penelitian ini adalah 100 sampel dengan 25 orang
kualitas barang, dan lain sebagainya (Jaafar, Lalp, & responden usia remaja akhir, 41 orang responden usia
Mohamed Naba, 2013). Minat beli mempunyai dewasa muda, dan 34 orang responden usia dewasa
dimensi minat transaksional, minat referensial, minat akhir yang tingal di kota Surabaya.
preferensial, dan minat eksploratif.
Definisi Operasional Variabel
Penelitian Terdahulu
1. Persepsi (X)
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh a. Kesehatan (X1) merupakan suatu keadaan
Kim & Chung, (2011) dengan judul “Consumer pur- dimana tubuh sedang dalam keadaan baik dan
chase intention for organic personal care products”, tidak sakit. Konsumen akan mengolah, meng-
peneliti meneliti bagaimana persepsi konsumen me- evaluasi makanan organik dengan melihat se-
ngenai produk perawatan diri membentuk suatu sikap jauh mana makanan organik tersebut dapat
tertentu yang memperngaruhi minat beli konsumen
mempengaruhi kesehatannya.
terhadap produk tersebut. Kesimpulannya adalah
bahwa persepsi yang berupa persepsi kesehatan, b. Rasa (X2) merupakan sebuah tanggapan dari
linkungan, dan penampilan mempunyai pengaruh indra terhadap rangsangan saraf, seperti manis,
yang positif terhadap sikap konsumen. Begitu juga pahit, masam terhadap indra pengecap, atau
sikap konsumen yang terbangun dari persepsi panas, dingin, nyeri terhadap indra perasa, se-
konsumen, mempunyai pengaruh yang positif ter- hingga konsumen dapat mengevaluasi tingkat
hadap minat beli konsumen. Peneliti menunjukkan kelezatan makanan organik.
bahwa dengan membentuk sikap yang positif ter-
c. Keseimbangan Ekosistem (X3) mengacu pada
hadap produk perawatan organik dapat meningkatkan
minat beli konsumen, sehingga dapat menjadi per- terjaganya kestabilan ekosistem karena tidak
timbangan para penjual produk tersebut. ada bahan kimia tertentu yang dapat memba-
72 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 11, NO. 2, Oktober 2017: 69-78

hayakan baik tanaman maupun hewan di independen dan dependen dengan banyak indikator,
sekitar lahan pertanian. dapat digunakan pada sampel dengan jumlah yang
d. Kualitas Produk (X4) mengacu pada tingkat kecil, dan tidak ada data error atau missing value
(Abdillah & Hartono, 2015).
baik buruknya makanan organik dimata kon-
sumen. T-test
e. Harga (X5) berhubungan dengan nilai uang
yang dikeluarkan oleh konsumen apakah se- Pengujian hipotesis untuk variabel intervening
suai dengan manfaat yang didapatkan dari adalah dengan menggunakan prosedur t-test. T-test
mengkonsumsi makanan organik. digunakan untuk mendapatkan nilai t-statistik yang
f. Food Safety (X6) mengacu pada keamanan diperlukan apabila peneliti ingin melakukan uji
hipotesis, sehingga peneliti dapat mengatakan peng-
dalam mengkonsumsi makanan organik.
aruh sebuah variabel dapat dikatakan memiliki
2. Sikap (Y) pengaruh yang signifikan atau tidak. T-test dilakukan
a. Kepercayaan pada Produk (Y1) mengacu pada dengan menggunakan metode bootstrapping yang
anggapan atau keyakinan konsumen pada merupakan suatu proses pengujian re-sampling yang
makanan organik. dilakukan oleh sistem komputer untuk mengukur
b. Kesadaran akan Kesehatan dan Lingkungan akurasi pada sample estimate. Apabila nilai bootstrap
(Y2) mengacu pada pemikiran konsumen pada lebih dari (>) 1.96 maka dinyatakan bahwa variabel
tersebut memiliki pengaruh yang signifikan sedang-
perkembangan lingkungan dan kesehatan diri
kan apabila nilai bootstrap lebih rendah (<) dari 1.96,
sendiri. maka dinyatakan pengaruh variabel tersebut lemah.
c. Atribut dari Produk itu Sendiri (Y3) mengacu
pada sifat yang lekat pada makanan organik. Statistik Deskriptif
3. Minat Beli (Z)
a. Minat transaksional dimana konsumen akan Statistik deskriptif digunakan untuk menyajikan
data secara deskriptif untuk menggambarkan karak-
melakukan pembelian nyata pada makanan
teristik responden, sehingga lebih mudah dipahami
organik. dan dintrepretasikan dan dapat digunakan untuk me-
b. Minat referensial dimana konsumen akan narik suatu kesimpulan dari hasil penelitian (kuisio-
menyarankan teman/kerabat dan orang lain ner) yang telah dilakukan.
untuk mengkonsumsi makanan organik.
c. Minat preferensial dimana konsumen akan ANALISA DAN PEMBAHASAN
terus membeli makanan organik sebagai
Profil Responden
konsumsi sehari-hari.
d. Minat eksploratif dimana konsumen akan Tabel 1. Usia
mencari informasi yang lebih baru lagi
Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase
mengenai makanan organik. 17 – 25 tahun 25 25%
26 – 35 tahun 41 41%
Alat Analisa Data 36 – 45 tahun 34 34%
Total 100 100%
Path Analysis
Tabel 1 menjelaskan bahwa mayoritas respon-
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini meng- den didominasi oleh kelompok usia dewasa muda
gunakan teknik path analysis untuk menunjukkan (26–25 tahun) sebanyak 41%, diikuti oleh kelompok
adanya hubungan yang kuat antar variabel yang diuji. usia dewasa akhir (36–45 tahun) sebanyak 34% dan
Teknik path analysis digunakan untuk melukiskan kelompok usia remaja akhir (17–25 tahun) sebanyak
dan menguji model hubungan antar variabel yang 25%. Hal ini berdasarkan jumlah quota sampling
mempunyai bentuk sebab akibat. Pengujian statistik yang digunakan pada penelitian ini menunjukkan
pada model path analysis dilakukan dengan meng- bahwa prosentase usia sesungguhnya pada kelompok-
gunakan metode partial least square atau biasa dikenal kelompok yang sudah ditentukan sesuai dengan
dengan PLS. Salah satu kelebihan PLS adalah mam- prosentase responden, yakni remaja akhir sebesar
pu menangani model yang kompleks dengan multiple 25% dari penduduk kota Surabaya, dewasa muda
Limantara: Pengaruh Customer Perception Terhadap Minat Beli Konsumen Melalui Multiattribute Attitude Model 73

sebesar 41% dari penduduk kota Surabaya, dan Tabel 4.


dewasa akhir sebesar 34% dari penduduk kota
Konsumen akan
Surabaya (Sensus Penduduk 2010). mereferensikan makanan
organik kepada orang Total
Analisa Deskriptif lain.
1 2 3 4 5
Tabel 2. Crosstab Usia*X1.2 Usia 17-25 tahun 0 0 15 8 2 25
Makanan organik dapat 26-35 tahun 0 3 7 26 5 41
menurunkan resiko 36-45 tahun 0 1 3 21 9 34
penyakit kanker dan Total Total 0 4 25 55 16 100
jantung.
1 2 3 4 5 Tabel 4 menunjukkan tingkat kesetujuan respon-
Usia 17-25 den terhadap dimensi kedua minat beli (Z2) yakni
0 1 9 10 5 25
tahun minat referensial. Responden dengan kelompok usia
26-35 dewasa muda dan dewasa akhir lebih cenderung akan
1 1 6 20 13 41
tahun mereferensikan makanan organik pada kerabatnya
36-45
0 2 4 22 6 34 karena maraknya penyakit karena gaya hidup yang
tahun
Total 1 4 19 52 27 100 tidak sehat dan konsumsi makanan non-organik
dengan penguat rasa, penyedap rasa, dan bahkan
Pada tabel 2 ditampilkan cross-tabulation antara pewarna yang berlebihan.
usia dengan pernyataan X1.2 mengenai makanan
organik dapat menurunkan resiko penyakit kanker Evaluasi Path Coefficient dan Coefficient of Deter-
dan jantung. Responden dengan kelompok usia mination (R2)
dewasa akhir percaya bahwa dengan memakan
makanan organik dapat meminimalisir penyakit
kanker dan jatung karena minimnya bahan kimia
yang terkandung dalam makanan organik, selain itu
makanan organik dinilai bebas dari lemak jahat yang
banyak terkandung dalam daging-daging hewan yang
diberi suntikan hormon.

Tabel 3. Crosstab Usia*Y2.3


Makanan organik
merupakan makanan
yang lebih ramah
Total
lingkungan dibanding
makanan konvensional.
Gambar 2. Path Coefficient dan Coefficient of Determi-
1 2 3 4 5
nation
Usia 17-25 tahun 0 0 7 12 6 25
26-35 tahun 0 0 4 29 8 41
36-45 tahun 0 1 2 17 14 34 Pada analisa path coefficient ini telah terbukti
Total 0 1 13 58 28 100 bahwa multiattribute attitude model merupakan varia-
bel intervening yang dimana memperkuat hubungan
Tabel 3 menunjukkan kesetujuan responden antara customer perception dengan purchase inten-
terhadap makanan organik yang dinilai lebih ramah tion sebesar 0,622503 yang merupakan hasil perkali-
lingkungan dibanding makanan konvensional. Res- an antara 0,861 dan 0,723.
ponden menyatakan bahwa yang menarik perhatian Gambar 1 merupakan bukti bahwa dalam pene-
mereka adalah mengkonsumsi makanan organik ber- litian ini, customer perception harus melalui multi-
dampak baik bagi lingkungan, yaitu ramah lingkung- attribute attitude model sebagai variabel intervening
an dan tidak merusak lingkungan sekitarnya. Mereka agar dapat memperkuat hubungan dengan purchase
percaya bahwa tanpa penggunaan bahan kimia yang intention. Selain itu, semua variabel dalam model ini
berlebihan, maka lingkungan yang berada pada memiliki path coefficient dengan angka yang positif.
daerah pertanian dan peternakan akan subur dan tidak Sehingga dapat dikatakan, jika semakin besar nilai
merusak ekosistem yang ada. path coefficient pada suatu variabel independen
74 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 11, NO. 2, Oktober 2017: 69-78

terhadap variabel dependen, maka semakin kuat PEMBAHASAN


juga pengaruh antara kedua variabel tersebut.
Nilai coefficient of determination (R2) yang di Customer Perception terhadap Multiattribute Atti-
dalam gambar ditunjukkan pada angka yang ada di tude Model
dalam lingkaran. Dalam lingkaran multiattribute
attitude model yang dipengaruhi oleh customer Penelitian ini memiliki hasil bahwa customer
perception, terdapat nilai sebesar 0,741 yang memiliki perception pada makanan organik memiliki pengaruh
arti bahwa variabel customer perception mempe- terhadap sikap konsumen dalam multiattribute atti-
tude model secara signifikan dengan nilai uji T-
ngaruhi variabel multiattribute attitude model sebesar
statistic >1,96 yaitu 19,740.
74,1% sedangkan 25,9% lainnya dipengaruhi oleh
Penelitian ini mempunyai hasil yang menun-
variabel lain di luar penelitian ini. Begitu juga dengan
jukkan bahwa customer perception berpengaruh
variabel purchase intention. Dalam lingkaran pur-
signifikan terhadap sikap konsumen dalam multi-
chase intention yang dipengaruhi oleh multiattribute
attribute attitude model, dimana sesuai dengan pen-
attitude model, terdapat nilai sebesar 0,523 yang
dapat bahwa persepsi konsumen akan membentuk
memiliki arti bahwa variabel multiattribute attitude suatu sikap tertentu terhadap suatu objek (Abdourrah-
model mempengaruhi variabel purchase intention mane & Sukhabot, 2014; Budiman, 2012; Kim &
sebesar 52,3% sedangkan 47,7% lainnya dipengaruhi Chung, 2011; Scotia et al., 2006; Yang et al., 2014).
oleh variabel lain di luar penelitian ini. Dalam penelitian ini dapat dibuktikan bahwa
persepsi konsumen terhadap makanan organik, mem-
T-statistic punyai pengaruh yang besar dalam pengambilan
sikap konsumen terhadap makanan organik. Dengan
Tabel 7. T-statistic memiliki persepsi yang cukup, dapat secara signifikan
Original Sample Standard mempengaruhi sikap konsumen tersebut dalam me-
T-Statistics P
Sample Mean Deviation nilai makanan organik. Persepsi konsumen merupa-
(|O/STDEV|) Value
(O) (M) (STDEV) kan tahap awal dalam proses pembelian. Setelah
CP (X) tahap itu selesai dipahami oleh seseorang, maka akan
-> terbentuk ouput atau hasil evaluasi persepsi dalam
0.861 0.863 0.044 19.740 0.000
MAM bentuk sikap. Persepsi tersebut akan mempengaruhi
(Y) sikap-sikap yang dikeluarkan konsumen baik secara
MAM positif maupun negatif. Persepsi konsumen yang
(Y) -> 0.723 0.729 0.046 15.627 0.000
dimiliki dalam penelitian ini merupakan persepsi
PI (Z)
yang positif, sehingga konsumen mempunyai sikap
yang baik terhadap makanan organik karena dinilai
Tabel 4.30 memiliki arti bahwa nilai original memberikan keuntungan positif bagi konsumen itu
sample (O) adalah nilai path coefficient yang sendiri. Hal ini sebagai pembuktian dari teori yang
menunjukkan kekuatan pengaruh satu variabel laten diajarkan oleh Schiffman & Kanuk (2007).
ke variabel laten lainnya. Nilai pada kolom sample Dari hasil penelitian ini, peneliti membuat
mean (M) menunjukkan nilai tengah dari path beberapa cara untuk menggugah persepsi masyarakat
coefficient. Nilai pada kolom standart deviation menjadi suatu sikap terhadap makanan organik, yaitu:
(STDEV) menunjukkan nilai simpang pada sample a. Gerakan TOLAK 4P-G
mean. Nilai pada kolom T-statistic digunakan untuk Gerakan ini bertajuk menolak bahan-bahan kimia
melihat nilai hitung T yang akan digunakan pada seperti penyedap rasa atau penguat rasa dan
pengujian hipotesis dengan syarat nilai T-statistic aroma, pewarna, pengawet, pemanis buatan dan
harus >1,96. GMO atau rekayasa genetika. Gerakan TOLAK
T-statistic pada pengaruh customer perception 4P-G merupakan sebuah gerakan kesehatan untuk
terhadap multiattribute attitude model menunjukkan lebih memudahkan kinerja tubuh. Makanan tanpa
nilai 19,740 yang artinya customer perception ber- bahan kimia yang belebihan membuat kinerja
pengaruh signifikan terhadap multiattribute attitude ginjal dan jantung menjadi lebih mudah karena
model. Selanjutnya, T-statistic pada pengaruh multi- tidak mengandung zat-zat berbahaya yang dapat
attribute attitude model terhadap purchase intention membuat ginjal bekerja keras dan membuat darah
menunjukkan nilai 15,627 yang artinya multiattribute kental. Gerakan ini dapat ditujukan pada semua
attitude model berpengaruh signifikan terhadap pur- konsumen, terutama kelompok usia dewasa muda
chase intention. dan dewasa akhir yang sudah mempunyai anak.
Limantara: Pengaruh Customer Perception Terhadap Minat Beli Konsumen Melalui Multiattribute Attitude Model 75

Diketahui bahwa responden dengan kelompok lebih cenderung pada obesitas, oleh karena itu,
usia tersebut lebih setuju untuk menggunakan gerakan clean eating ini dapat dilakukan untuk
makanan organik sebagai bahan dasar MP-ASI menjawab permasalahan konsumen mengenai
karena dapat meningkatkan sistem imun tubuh kesehatan mereka terutama jantung, kanker, dan
anak mereka bahkan juga diri mereka sendiri, obesitas.
selain itu, dengan gerakan tolak 4P-G, dapat di- d. Organic food is a tasty food campign
tunjukkan bahwa makanan organik aman dikon- Slogan tersebut merupakan sebuah slogan yang
sumsi oleh siapapun, baik oleh orang dewasa dapat menunjukkan bahwa rasa makanan organik
maupun balita sekalipun yang disetujui oleh 90% tidak kalah lezat dibanding makanan non-organik.
responden dari seluruh kelompok usia. Responden dengan kelompok usia remaja akhir
b. Garden to Table Campign menyatakan bahwa makanan organi tidak me-
Kampanye ini diadaptasi dari gerakan Jakarta miliki rasa yang kuat (hambar). Hal ini dapat
Berkebun adalah bertujuan untuk menghijaukan dipatahkan oleh penjual/produsen dengan menun-
kota sekaligus memasak makanan organik dengan jukkan atau memberikan makanan organik yang
menggunakan bahan yang ditanam sendiri tanpa sudah dipanen. Makanan organik, sesuai dengan
khawatir dengan penggunaan pestisida. Gerakan standar kualitasnya, memiliki rasa yang lebih
ini juga bisa ditujukan untuk konsumen berusia alami karena makanan organik dipanen ketika
remaja akhir hingga dewasa muda, karena gerakan bahan makanan sudah benar-benar matang.
ini lebih bagus dan lebih menyenangkan diban- Sedangkan makanan non-organik yang memiliki
ding berolahraga di gym. Dengan berkebun di pagi rasa lebih kuat, dipanen ketika masih muda dan
hari, peserta yang ikut tentu saja akan terpapar diberi tambahan bahan kimia untuk membantu
sinar matahari sehingga baik untuk kekuatan mempercepat kematangannya, sehingga dapat
tulang selain itu, dengan mengangkat pot-pot mempengaruhi rasa bahan makanan dan makanan
tanaman yang berat sama dengan mengangkat alat menjadi terkontaminasi bahan kimia. Selain itu,
berat yang ada pada ruangan gym. Jadi, konsumen bahan makanan organik tidak dapat bertahan lama
dapat mendapatkan gizi yang baik dari makanan karena tidak mengandung bahan kimia (penga-
organik, juga berolahraga, dan tidak lupa lagi wet) sama sekali. Oleh karena itu, bahan makanan
adalah menjaga keseimbangan ekosistem dengan organik perlu diolah ketika masih baru, sehingga
berkebun tanpa menggunakan pestisida. menghasilkan rasa yang alami dan segar.
c. Gerakan Clean Eating
Gerakan clean eating bisa dimanfaatkan oleh para Multiattribute Attitude Model terhadap Purchase
produsen/penjual makanan organik. Gerakan ini Intention
dapat dilakukan minimal sebulan sekali selama
satu minggu. Clean eating merupakan gerakan Penelitian ini memiliki hasil bahwa multiattri-
dengan mengkonsumsi makanan organik selama bute attitude model pada makanan organik memiliki
satu minggu penuh. Dengan gerakan ini, konsu- pengaruh terhadap purchase intention secara signifi-
men dapat menurunkan resiko penyakit jantung kan dengan nilai uji T-statistic >1,96 yaitu 15,627.
dan obesitas. Gerakan ini cocok untuk mereka Penelitian ini mempunyai hasil yang menun-
yang mempunyai keinginan untuk melakukan diet jukkan bahwa multiattribute attitude model berpenga-
lemak, karena makanan organik sama sekali tidak ruh secara signifikan terhadap purchase intention
mengandung lemak hidrogenasi yang biasanya dimana hal ini sesuai dengan pendapat bahwa sikap
dimiliki oleh makanan nonorganik. Jenis lemak konsumen yang semakin positif terhadap suatu objek,
tersebut bisa meningkatkan resiko penyakit jan- maka akan memperbesar kemungkinan konsumen
tung. Selain itu, gerakan ini menjauhkan konsu- membeli objek tersebut (Abdourrahmane & Sukha-
men dari pestisida yang terkandung dalam makan- bot, 2014; Kim & Chung, 2011; Yang et al., 2014).
an non-organik. Gerakan ini dilakukan untuk Dalam penelitian ini dapat dibuktikan bahwa sikap
membuktikan secara pasti persepsi konsumen konsumen terhadap makanan organik mempunyai
mengenai makanan organik yang dapat mengu- pengaruh dalam menggugah minat beli seseorang
rangi resiko penyakit jantung, kanker, dan obe- yang dapat berujung pada pembelian aktual. Pene-
sitas. Diketahui bahwa responden dengan kelom- litian ini juga menunjukkan minat beli konsumen
pok usia dewasa akhir sudah mulai memikirkan dalam makanan organik bukan terdapat hanya pada
lebih lagi mengenai masalah kesehatan tubuhnya minat transaksional saja, melainkan juga pada minat
terlebih pada penyakit kanker dan jantung, se- referensial, minat preferensial, dan minat eksploratif,
dangkan responden dengan kelompok usia lainnya dimana minat-minat tersebut lebih dominan berada
76 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 11, NO. 2, Oktober 2017: 69-78

pada responden dengan kategori umur dewasa muda KESIMPULAN DAN SARAN
dan dewasa akhir.
Dari hasil penelitian ini, peneliti membuat beber- Kesimpulan
apa cara untuk menggugah minat beli masyarakat
terhadap makanan organik, yaitu: Berdasarkan penelitian diatas, dapat dilihat
a. How to cook properly on your organic food? bahwa customer perception merupakan sebuah
(Event) prediktor penting yang secara statistik berpengaruh
Dengan melakukan acara edukasi mengenai cara signifikan terhadap multiattribute attitude model
memasak, produsen/penjual makanan organik sebagai variabel intervening pada purchase intention.
dapat secara tidak langsung menunjukkan cara Hal ini ditunjukkan oleh sebagian besar responden
mereka memproduksi makanan organik. Makanan yang setuju bahwa persepsi mereka dapat mem-
organik jika diproduksi dengan cara yang salah, pengaruhi sikap mereka terhadap makanan organik,
maka akan menghilangkan nutrisi dan membuat yang mana sikap tersebut dapat mempengaruhi minat
bahan makanan organik ini tidak memiliki beli masyarakat terhadap makanan organik. Berdasar-
kelebihan apa-apa. Makanan organik jika dimasak kan path coefficient menunjukkan bahwa hubungan
terlalu lama (digoreng atau direbus) hanya akan customer perception dengan multiattribute attitude
membuat nutrisinya hilang, sehingga makanan model dan hubungan multiattribute attitude model
organik harus dimasak dengan waktu dan suhu dengan purchase intention memiliki hubungan yang
yang pas supaya nutrisi yang terkandung dalam kuat.
makanan organik tidak hilang. Event ini dapat Sehingga dalam makanan organik akan terjadi
dilakukan untuk menggugah minat eksploratif pembelian nyata apabila persepsi masyarakat ter-
konsumen sebagai sarana untuk menggugah hadap makanan organik terpenuhi dengan baik dan
pembelian aktual konsumen pada makanan ada sikap positif yang ditunjukkan masyarakat ter-
organik. Dinyatakan dalam hasil penelitian bahwa hadap makanan organik sehingga mempengaruhi
minat beli masyarakat. Oleh karena itu, penjual mau-
lebih dari 50% responden dari semua kelompok
pun produsen makanan organik dapat memperhatikan
usia setuju untuk mencari informasi terbaru
persepsi masyarakat terhadap makanan organik dan
mengenai makanan organik, sehingga event ini
dapat memenuhi persepsi tersebut agar masyarakat
dapat diselenggarakan untuk memfasilitasi minat
mempunyai sikap yang positif terhadap makanan
eksploratif dari konsumen makanan organik.
organik yang dapat menggugah minat beli masya-
b. Healthy inside fresh outside campaign
rakat pada makanan organik tersebut.
Terinspirasi dari tagline sebuah produk minuman
bervitamin, makanan organik bertujuan meng- DAFTAR PUSTAKA
hasilkan hasil yang sama dengan minuman
tersebut. Makanan organik merupakan makanan Abdillah, W., & Hartono, J. (2015). Partial Least
yang bebas dari bahan kimia, sehingga baik untuk Square (PLS): Alternatif Structural Equation
kesehatan tubuh, jantung, dan baik untuk pende- Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis.
rita obesitas. Dengan gerakan ini, produsen/pen- Yogyakarta: Andi.
jual dapat menunjukkan bahwa dengan mengkon- Abdourrahmane, M., & Sukhabot, S. (2014). An
sumsi makanan organik, dapat memperlancar alir- International Consumer’s Perception and Atti-
an darah, mempermudah kinerja ginjal sehingga tude towards the Purchase Intentions of OTOP
tubuh tidak perlu bekerja keras dan dapat mem- Snack Food Products. TNI Journal of Business
berikan tubuh yang sehat dan bugar setiap harinya. Administration and Languages, 2(1), 54–60.
Gerakan ini dapat dilakukan pada konsumen Asiegbu, I. F., Powei Daubry M, & Iruka, C. (2012).
dengan kelompok usia remaja akhir, karena Consumer Attitude: Some Reflections on Its
diketahui bahwa sebesar 52% responden lebih Concept, Trilogy, Relationship with Consumer
bersikap netral ketika diperhadapkan dengan ke- Behavior, and Marketing Implications. Euro-
putusan untuk membeli makanan lagi. Diketahui pean Journal of Business and Management,
bahwa mereka lebih menyukai memakan makan- 4(13), 38–50. Retrieved from http://www.iiste.
an non-organik yang diimbangi dengan olahraga org/Journals/index.php/EJBM/article/viewFile/2
(gym), oleh karena itu, gerakan ini dibuat agar 02/2726
konsumen dengan usia remaja akhir dapat lebih Budiman, S. (2012). Analysis of Consumer Attitudes
memelihara tubuhnya lebih baik lagi dengan to Purchase Intentions of Counterfeiting Bag
mengkonsumsi makanan organik. Product in Indonesia. International Journal of
Limantara: Pengaruh Customer Perception Terhadap Minat Beli Konsumen Melalui Multiattribute Attitude Model 77

Management, Economics and Social Sciences, Scotia, N., Bonti-ankomah, S., Yiridoe, E. K., Chain,
1(1), 1–12. Retrieved from http://www.ijmess. A., Risk, I., Analysis, M., & Canada, A. (2006).
com/volumes/volume-I-2012/issue-I-05-2012/ Organic and Conventional Food : A Literature
full-1.pdf Review of the Economics of Consumer Percep-
Indonesia Organic Alliance. (2017). Permintaan Pro- tions and Preferences, (APRIL 2006), 1–40.
duk Pertanian Organik Makin Meningkat. Retri- Retrieved from http://www.organicagcentre.ca/
eved February 28, 2017, from http://organic- Docs/BONTI & YIRIDOE April 28 2006 Final.
indonesia.org/aoi/permintaan-produk-pertanian- pdf
organik-makin-meningkat/ Solomon, M. R. (2004). Consumer Behavior (Sixth
Jaafar, S. N., Lalp, P. E., & Mohamed Naba, M. Edit). United States of America: Pearson Pren-
(2013). Consumers’ Perceptions, Attitudes and tice Hall.
Purchase Intention towards Private Label Food Vermeir, I., & Verbeke, W. (2006). Sustainable food
Products in Malaysia. Asian Journal of Business consumption: Exploring the consumer “attitude -
and Management Sciences, 2(8), 73–90. Behavioral intention” gap. Journal of Agricul-
Kim, H. Y., & Chung, J.-E. (2011). Consumer pur- tural and Environmental Ethics, 19(2), 169–194.
chase intention for organic personal care pro- https://doi.org/10.1007/s10806-005-5485-3
ducts. Journal of Consumer Marketing, 40–47. Wee, C. S., Ariff, M. S. B. M., Zakuan, N., &
https://doi.org/10.1108/07363761111101930 Tajudin, M. N. M. (2014). Consumers Percep-
Kotler, P., & Amstrong, G. (2010). Principle of Mar- tion , Purchase Intention and Actual Purchase
keting (Thirteenth). United States of America: Behavior of Organic Food Products. Review of
Pearson Prentice Hall. Integrative Business & Economics, 3(2), 378–
Novandari, W. (2011). Analisis Motif Pembelian Dan 397.
Profil Perilaku ”Green Product Customer” Yang, M., Al-shaaban, S., & Nguyen, T. B. (2014).
(Studi Pada Konsumen Produk Pangan Organik Consumer Attitude and Purchase Intention
di Purwokerto). JEBA, 13(1), 17–23. towards Organic Food A quantitative study of
Peter, J. P., & Olson, J. C. (2008). Consumer Beha- China Linnӕus University. Journal of Con-
vior and Marketing Strategy (Eighth Edi). sumer Behaviour, 6(2C), 1–67.
Singapore: Mc Graw Hill. Yayasan Pengembangan Kemanusiaan Donders.
Schiffman, L. G., & Kanuk, L. L. (2007). Consumer (2015). Permintaan Pasar Meningkat Pesat, Tapi
Behavior (Ninth Edit). United States of Ame- Stok Terbatas. Retrieved February 28, 2017,
rica: Pearson Prentice Hall. from http://www.dondersfoundation.org/?p=125

Anda mungkin juga menyukai