20434-Article Text-26461-1-10-20171116
20434-Article Text-26461-1-10-20171116
69─78
ISSN 1907-235X
Abstrak: Penelitian membahas customer perception yang membentuk multiattribute attitude model dalam pengaruhnya
terhadap minat beli konsumen pada produk makanan organik. Sampel penelitian ini berjumlah 100 responden dari
masyarakat Kota Surabaya dengan kategori usia remaja akhir (17-25 tahun), dewasa muda (26-35 tahun), dan dewasa akhir
(36-45 tahun). Pengukuran dilakukan dengan menggunakan metode path analysis dari variabel customer perception dengan
dimensi kesehatan (X1), rasa (X2), keseimbangan ekosistem (X3), kualitas produk (X4), harga (X5), dan food safety (X6)
sebagai variabel independen; variabel multiattribute attitude model sebagai variabel intervening dengan dimensi kepercayaan
pada produk (Y1), kesadaran akan kesehatan dan lingkungan (Y2), dan atribut produk itu sendiri (Y3); sedangkan variabel
minat beli sebagai variabel dependen diukur dengan dimensi minat transaksional (Z1), minat referensi (Z2), minat preferensi
(Z3), dan minat eksploratif (Z4). Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) customer perception memiliki pengaruh positif
terhadap multiattribute attitude model; (2) variabel multiattribute attitude model memiliki pengaruh positif terhadap minat
beli konsumen pada produk makanan organik.
Abstract: The study discusses customer perception that forms a multiattribute model in its influence on customer purchase
intention in organic food products. The sample of this stucy is 100 respondents who lives in Surabaya with ages category:
final teen (17-25 years old), young adult (26-35 years old), and final adult (36-45 years old). Measurement were taken by
path analysis method from the dimensions of customer perception variable health (X1), taste (X2), ecosystem balance (X3),
product quality (X4), price (X5), and food safety (X6) as independent variable; multiattribute attitude model as intervening
variable with dimensions of trust in product (Y1), awareness of health and environment (Y2), and product attributes itself
(Y3); whereas purchase intention as dependent variable is measured by the dimension of transactional interest (Z1),
reference interest (Z2), preference interest (Z3), and explorative interest (Z4). The results of this study indicate (1) customer
perception has a positive influence on multiattribute attitude model; (2) multiattribute attitude model has a positive influence
on purchase intention in organic food products.
69
70 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 11, NO. 2, Oktober 2017: 69-78
Minat beli merupakan sebuah kunci penting bagi Populasi dan Sampel
konsumen ketika mereka sedang mempertimbangkan
dan mengevaluasi produk tertentu. Minat beli adalah Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat
sebuah alat yang efektif dalam memprediksi proses Surabaya yang belum pernah mengkonsumsi makan-
pembelian. Saat konsumen memutuskan untuk mem- an organik tetapi mempunyai pengetahuan mengenai
beli sebuah produk, mereka secara tidak langsung makanan organik. Dalam penelitian ini, teknik peng-
diarahkan oleh keinginan/minatnya. Menurut Wee et ambilan sampel menggunakan quota sampling ber-
al., (2014), minat beli mewakili pemikiran konsumen dasarkan kelompok usia tertentu, yaitu remaja akhir
untuk membeli sesuatu. Bagaimanapun juga, minat (17-25 tahun), dewasa muda (26-35 tahun), dan
beli tidak bisa disamakan dengan pembelian yang dewasa akhir (36-45) tahun.
aktual, karena minat beli dapat diganggu oleh rang- Jumlah total sampel yang digunakan untuk
sangan internal maupun external seperti harga, penelitian ini adalah 100 sampel dengan 25 orang
kualitas barang, dan lain sebagainya (Jaafar, Lalp, & responden usia remaja akhir, 41 orang responden usia
Mohamed Naba, 2013). Minat beli mempunyai dewasa muda, dan 34 orang responden usia dewasa
dimensi minat transaksional, minat referensial, minat akhir yang tingal di kota Surabaya.
preferensial, dan minat eksploratif.
Definisi Operasional Variabel
Penelitian Terdahulu
1. Persepsi (X)
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh a. Kesehatan (X1) merupakan suatu keadaan
Kim & Chung, (2011) dengan judul “Consumer pur- dimana tubuh sedang dalam keadaan baik dan
chase intention for organic personal care products”, tidak sakit. Konsumen akan mengolah, meng-
peneliti meneliti bagaimana persepsi konsumen me- evaluasi makanan organik dengan melihat se-
ngenai produk perawatan diri membentuk suatu sikap jauh mana makanan organik tersebut dapat
tertentu yang memperngaruhi minat beli konsumen
mempengaruhi kesehatannya.
terhadap produk tersebut. Kesimpulannya adalah
bahwa persepsi yang berupa persepsi kesehatan, b. Rasa (X2) merupakan sebuah tanggapan dari
linkungan, dan penampilan mempunyai pengaruh indra terhadap rangsangan saraf, seperti manis,
yang positif terhadap sikap konsumen. Begitu juga pahit, masam terhadap indra pengecap, atau
sikap konsumen yang terbangun dari persepsi panas, dingin, nyeri terhadap indra perasa, se-
konsumen, mempunyai pengaruh yang positif ter- hingga konsumen dapat mengevaluasi tingkat
hadap minat beli konsumen. Peneliti menunjukkan kelezatan makanan organik.
bahwa dengan membentuk sikap yang positif ter-
c. Keseimbangan Ekosistem (X3) mengacu pada
hadap produk perawatan organik dapat meningkatkan
minat beli konsumen, sehingga dapat menjadi per- terjaganya kestabilan ekosistem karena tidak
timbangan para penjual produk tersebut. ada bahan kimia tertentu yang dapat memba-
72 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 11, NO. 2, Oktober 2017: 69-78
hayakan baik tanaman maupun hewan di independen dan dependen dengan banyak indikator,
sekitar lahan pertanian. dapat digunakan pada sampel dengan jumlah yang
d. Kualitas Produk (X4) mengacu pada tingkat kecil, dan tidak ada data error atau missing value
(Abdillah & Hartono, 2015).
baik buruknya makanan organik dimata kon-
sumen. T-test
e. Harga (X5) berhubungan dengan nilai uang
yang dikeluarkan oleh konsumen apakah se- Pengujian hipotesis untuk variabel intervening
suai dengan manfaat yang didapatkan dari adalah dengan menggunakan prosedur t-test. T-test
mengkonsumsi makanan organik. digunakan untuk mendapatkan nilai t-statistik yang
f. Food Safety (X6) mengacu pada keamanan diperlukan apabila peneliti ingin melakukan uji
hipotesis, sehingga peneliti dapat mengatakan peng-
dalam mengkonsumsi makanan organik.
aruh sebuah variabel dapat dikatakan memiliki
2. Sikap (Y) pengaruh yang signifikan atau tidak. T-test dilakukan
a. Kepercayaan pada Produk (Y1) mengacu pada dengan menggunakan metode bootstrapping yang
anggapan atau keyakinan konsumen pada merupakan suatu proses pengujian re-sampling yang
makanan organik. dilakukan oleh sistem komputer untuk mengukur
b. Kesadaran akan Kesehatan dan Lingkungan akurasi pada sample estimate. Apabila nilai bootstrap
(Y2) mengacu pada pemikiran konsumen pada lebih dari (>) 1.96 maka dinyatakan bahwa variabel
tersebut memiliki pengaruh yang signifikan sedang-
perkembangan lingkungan dan kesehatan diri
kan apabila nilai bootstrap lebih rendah (<) dari 1.96,
sendiri. maka dinyatakan pengaruh variabel tersebut lemah.
c. Atribut dari Produk itu Sendiri (Y3) mengacu
pada sifat yang lekat pada makanan organik. Statistik Deskriptif
3. Minat Beli (Z)
a. Minat transaksional dimana konsumen akan Statistik deskriptif digunakan untuk menyajikan
data secara deskriptif untuk menggambarkan karak-
melakukan pembelian nyata pada makanan
teristik responden, sehingga lebih mudah dipahami
organik. dan dintrepretasikan dan dapat digunakan untuk me-
b. Minat referensial dimana konsumen akan narik suatu kesimpulan dari hasil penelitian (kuisio-
menyarankan teman/kerabat dan orang lain ner) yang telah dilakukan.
untuk mengkonsumsi makanan organik.
c. Minat preferensial dimana konsumen akan ANALISA DAN PEMBAHASAN
terus membeli makanan organik sebagai
Profil Responden
konsumsi sehari-hari.
d. Minat eksploratif dimana konsumen akan Tabel 1. Usia
mencari informasi yang lebih baru lagi
Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase
mengenai makanan organik. 17 – 25 tahun 25 25%
26 – 35 tahun 41 41%
Alat Analisa Data 36 – 45 tahun 34 34%
Total 100 100%
Path Analysis
Tabel 1 menjelaskan bahwa mayoritas respon-
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini meng- den didominasi oleh kelompok usia dewasa muda
gunakan teknik path analysis untuk menunjukkan (26–25 tahun) sebanyak 41%, diikuti oleh kelompok
adanya hubungan yang kuat antar variabel yang diuji. usia dewasa akhir (36–45 tahun) sebanyak 34% dan
Teknik path analysis digunakan untuk melukiskan kelompok usia remaja akhir (17–25 tahun) sebanyak
dan menguji model hubungan antar variabel yang 25%. Hal ini berdasarkan jumlah quota sampling
mempunyai bentuk sebab akibat. Pengujian statistik yang digunakan pada penelitian ini menunjukkan
pada model path analysis dilakukan dengan meng- bahwa prosentase usia sesungguhnya pada kelompok-
gunakan metode partial least square atau biasa dikenal kelompok yang sudah ditentukan sesuai dengan
dengan PLS. Salah satu kelebihan PLS adalah mam- prosentase responden, yakni remaja akhir sebesar
pu menangani model yang kompleks dengan multiple 25% dari penduduk kota Surabaya, dewasa muda
Limantara: Pengaruh Customer Perception Terhadap Minat Beli Konsumen Melalui Multiattribute Attitude Model 73
Diketahui bahwa responden dengan kelompok lebih cenderung pada obesitas, oleh karena itu,
usia tersebut lebih setuju untuk menggunakan gerakan clean eating ini dapat dilakukan untuk
makanan organik sebagai bahan dasar MP-ASI menjawab permasalahan konsumen mengenai
karena dapat meningkatkan sistem imun tubuh kesehatan mereka terutama jantung, kanker, dan
anak mereka bahkan juga diri mereka sendiri, obesitas.
selain itu, dengan gerakan tolak 4P-G, dapat di- d. Organic food is a tasty food campign
tunjukkan bahwa makanan organik aman dikon- Slogan tersebut merupakan sebuah slogan yang
sumsi oleh siapapun, baik oleh orang dewasa dapat menunjukkan bahwa rasa makanan organik
maupun balita sekalipun yang disetujui oleh 90% tidak kalah lezat dibanding makanan non-organik.
responden dari seluruh kelompok usia. Responden dengan kelompok usia remaja akhir
b. Garden to Table Campign menyatakan bahwa makanan organi tidak me-
Kampanye ini diadaptasi dari gerakan Jakarta miliki rasa yang kuat (hambar). Hal ini dapat
Berkebun adalah bertujuan untuk menghijaukan dipatahkan oleh penjual/produsen dengan menun-
kota sekaligus memasak makanan organik dengan jukkan atau memberikan makanan organik yang
menggunakan bahan yang ditanam sendiri tanpa sudah dipanen. Makanan organik, sesuai dengan
khawatir dengan penggunaan pestisida. Gerakan standar kualitasnya, memiliki rasa yang lebih
ini juga bisa ditujukan untuk konsumen berusia alami karena makanan organik dipanen ketika
remaja akhir hingga dewasa muda, karena gerakan bahan makanan sudah benar-benar matang.
ini lebih bagus dan lebih menyenangkan diban- Sedangkan makanan non-organik yang memiliki
ding berolahraga di gym. Dengan berkebun di pagi rasa lebih kuat, dipanen ketika masih muda dan
hari, peserta yang ikut tentu saja akan terpapar diberi tambahan bahan kimia untuk membantu
sinar matahari sehingga baik untuk kekuatan mempercepat kematangannya, sehingga dapat
tulang selain itu, dengan mengangkat pot-pot mempengaruhi rasa bahan makanan dan makanan
tanaman yang berat sama dengan mengangkat alat menjadi terkontaminasi bahan kimia. Selain itu,
berat yang ada pada ruangan gym. Jadi, konsumen bahan makanan organik tidak dapat bertahan lama
dapat mendapatkan gizi yang baik dari makanan karena tidak mengandung bahan kimia (penga-
organik, juga berolahraga, dan tidak lupa lagi wet) sama sekali. Oleh karena itu, bahan makanan
adalah menjaga keseimbangan ekosistem dengan organik perlu diolah ketika masih baru, sehingga
berkebun tanpa menggunakan pestisida. menghasilkan rasa yang alami dan segar.
c. Gerakan Clean Eating
Gerakan clean eating bisa dimanfaatkan oleh para Multiattribute Attitude Model terhadap Purchase
produsen/penjual makanan organik. Gerakan ini Intention
dapat dilakukan minimal sebulan sekali selama
satu minggu. Clean eating merupakan gerakan Penelitian ini memiliki hasil bahwa multiattri-
dengan mengkonsumsi makanan organik selama bute attitude model pada makanan organik memiliki
satu minggu penuh. Dengan gerakan ini, konsu- pengaruh terhadap purchase intention secara signifi-
men dapat menurunkan resiko penyakit jantung kan dengan nilai uji T-statistic >1,96 yaitu 15,627.
dan obesitas. Gerakan ini cocok untuk mereka Penelitian ini mempunyai hasil yang menun-
yang mempunyai keinginan untuk melakukan diet jukkan bahwa multiattribute attitude model berpenga-
lemak, karena makanan organik sama sekali tidak ruh secara signifikan terhadap purchase intention
mengandung lemak hidrogenasi yang biasanya dimana hal ini sesuai dengan pendapat bahwa sikap
dimiliki oleh makanan nonorganik. Jenis lemak konsumen yang semakin positif terhadap suatu objek,
tersebut bisa meningkatkan resiko penyakit jan- maka akan memperbesar kemungkinan konsumen
tung. Selain itu, gerakan ini menjauhkan konsu- membeli objek tersebut (Abdourrahmane & Sukha-
men dari pestisida yang terkandung dalam makan- bot, 2014; Kim & Chung, 2011; Yang et al., 2014).
an non-organik. Gerakan ini dilakukan untuk Dalam penelitian ini dapat dibuktikan bahwa sikap
membuktikan secara pasti persepsi konsumen konsumen terhadap makanan organik mempunyai
mengenai makanan organik yang dapat mengu- pengaruh dalam menggugah minat beli seseorang
rangi resiko penyakit jantung, kanker, dan obe- yang dapat berujung pada pembelian aktual. Pene-
sitas. Diketahui bahwa responden dengan kelom- litian ini juga menunjukkan minat beli konsumen
pok usia dewasa akhir sudah mulai memikirkan dalam makanan organik bukan terdapat hanya pada
lebih lagi mengenai masalah kesehatan tubuhnya minat transaksional saja, melainkan juga pada minat
terlebih pada penyakit kanker dan jantung, se- referensial, minat preferensial, dan minat eksploratif,
dangkan responden dengan kelompok usia lainnya dimana minat-minat tersebut lebih dominan berada
76 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 11, NO. 2, Oktober 2017: 69-78
pada responden dengan kategori umur dewasa muda KESIMPULAN DAN SARAN
dan dewasa akhir.
Dari hasil penelitian ini, peneliti membuat beber- Kesimpulan
apa cara untuk menggugah minat beli masyarakat
terhadap makanan organik, yaitu: Berdasarkan penelitian diatas, dapat dilihat
a. How to cook properly on your organic food? bahwa customer perception merupakan sebuah
(Event) prediktor penting yang secara statistik berpengaruh
Dengan melakukan acara edukasi mengenai cara signifikan terhadap multiattribute attitude model
memasak, produsen/penjual makanan organik sebagai variabel intervening pada purchase intention.
dapat secara tidak langsung menunjukkan cara Hal ini ditunjukkan oleh sebagian besar responden
mereka memproduksi makanan organik. Makanan yang setuju bahwa persepsi mereka dapat mem-
organik jika diproduksi dengan cara yang salah, pengaruhi sikap mereka terhadap makanan organik,
maka akan menghilangkan nutrisi dan membuat yang mana sikap tersebut dapat mempengaruhi minat
bahan makanan organik ini tidak memiliki beli masyarakat terhadap makanan organik. Berdasar-
kelebihan apa-apa. Makanan organik jika dimasak kan path coefficient menunjukkan bahwa hubungan
terlalu lama (digoreng atau direbus) hanya akan customer perception dengan multiattribute attitude
membuat nutrisinya hilang, sehingga makanan model dan hubungan multiattribute attitude model
organik harus dimasak dengan waktu dan suhu dengan purchase intention memiliki hubungan yang
yang pas supaya nutrisi yang terkandung dalam kuat.
makanan organik tidak hilang. Event ini dapat Sehingga dalam makanan organik akan terjadi
dilakukan untuk menggugah minat eksploratif pembelian nyata apabila persepsi masyarakat ter-
konsumen sebagai sarana untuk menggugah hadap makanan organik terpenuhi dengan baik dan
pembelian aktual konsumen pada makanan ada sikap positif yang ditunjukkan masyarakat ter-
organik. Dinyatakan dalam hasil penelitian bahwa hadap makanan organik sehingga mempengaruhi
minat beli masyarakat. Oleh karena itu, penjual mau-
lebih dari 50% responden dari semua kelompok
pun produsen makanan organik dapat memperhatikan
usia setuju untuk mencari informasi terbaru
persepsi masyarakat terhadap makanan organik dan
mengenai makanan organik, sehingga event ini
dapat memenuhi persepsi tersebut agar masyarakat
dapat diselenggarakan untuk memfasilitasi minat
mempunyai sikap yang positif terhadap makanan
eksploratif dari konsumen makanan organik.
organik yang dapat menggugah minat beli masya-
b. Healthy inside fresh outside campaign
rakat pada makanan organik tersebut.
Terinspirasi dari tagline sebuah produk minuman
bervitamin, makanan organik bertujuan meng- DAFTAR PUSTAKA
hasilkan hasil yang sama dengan minuman
tersebut. Makanan organik merupakan makanan Abdillah, W., & Hartono, J. (2015). Partial Least
yang bebas dari bahan kimia, sehingga baik untuk Square (PLS): Alternatif Structural Equation
kesehatan tubuh, jantung, dan baik untuk pende- Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis.
rita obesitas. Dengan gerakan ini, produsen/pen- Yogyakarta: Andi.
jual dapat menunjukkan bahwa dengan mengkon- Abdourrahmane, M., & Sukhabot, S. (2014). An
sumsi makanan organik, dapat memperlancar alir- International Consumer’s Perception and Atti-
an darah, mempermudah kinerja ginjal sehingga tude towards the Purchase Intentions of OTOP
tubuh tidak perlu bekerja keras dan dapat mem- Snack Food Products. TNI Journal of Business
berikan tubuh yang sehat dan bugar setiap harinya. Administration and Languages, 2(1), 54–60.
Gerakan ini dapat dilakukan pada konsumen Asiegbu, I. F., Powei Daubry M, & Iruka, C. (2012).
dengan kelompok usia remaja akhir, karena Consumer Attitude: Some Reflections on Its
diketahui bahwa sebesar 52% responden lebih Concept, Trilogy, Relationship with Consumer
bersikap netral ketika diperhadapkan dengan ke- Behavior, and Marketing Implications. Euro-
putusan untuk membeli makanan lagi. Diketahui pean Journal of Business and Management,
bahwa mereka lebih menyukai memakan makan- 4(13), 38–50. Retrieved from http://www.iiste.
an non-organik yang diimbangi dengan olahraga org/Journals/index.php/EJBM/article/viewFile/2
(gym), oleh karena itu, gerakan ini dibuat agar 02/2726
konsumen dengan usia remaja akhir dapat lebih Budiman, S. (2012). Analysis of Consumer Attitudes
memelihara tubuhnya lebih baik lagi dengan to Purchase Intentions of Counterfeiting Bag
mengkonsumsi makanan organik. Product in Indonesia. International Journal of
Limantara: Pengaruh Customer Perception Terhadap Minat Beli Konsumen Melalui Multiattribute Attitude Model 77
Management, Economics and Social Sciences, Scotia, N., Bonti-ankomah, S., Yiridoe, E. K., Chain,
1(1), 1–12. Retrieved from http://www.ijmess. A., Risk, I., Analysis, M., & Canada, A. (2006).
com/volumes/volume-I-2012/issue-I-05-2012/ Organic and Conventional Food : A Literature
full-1.pdf Review of the Economics of Consumer Percep-
Indonesia Organic Alliance. (2017). Permintaan Pro- tions and Preferences, (APRIL 2006), 1–40.
duk Pertanian Organik Makin Meningkat. Retri- Retrieved from http://www.organicagcentre.ca/
eved February 28, 2017, from http://organic- Docs/BONTI & YIRIDOE April 28 2006 Final.
indonesia.org/aoi/permintaan-produk-pertanian- pdf
organik-makin-meningkat/ Solomon, M. R. (2004). Consumer Behavior (Sixth
Jaafar, S. N., Lalp, P. E., & Mohamed Naba, M. Edit). United States of America: Pearson Pren-
(2013). Consumers’ Perceptions, Attitudes and tice Hall.
Purchase Intention towards Private Label Food Vermeir, I., & Verbeke, W. (2006). Sustainable food
Products in Malaysia. Asian Journal of Business consumption: Exploring the consumer “attitude -
and Management Sciences, 2(8), 73–90. Behavioral intention” gap. Journal of Agricul-
Kim, H. Y., & Chung, J.-E. (2011). Consumer pur- tural and Environmental Ethics, 19(2), 169–194.
chase intention for organic personal care pro- https://doi.org/10.1007/s10806-005-5485-3
ducts. Journal of Consumer Marketing, 40–47. Wee, C. S., Ariff, M. S. B. M., Zakuan, N., &
https://doi.org/10.1108/07363761111101930 Tajudin, M. N. M. (2014). Consumers Percep-
Kotler, P., & Amstrong, G. (2010). Principle of Mar- tion , Purchase Intention and Actual Purchase
keting (Thirteenth). United States of America: Behavior of Organic Food Products. Review of
Pearson Prentice Hall. Integrative Business & Economics, 3(2), 378–
Novandari, W. (2011). Analisis Motif Pembelian Dan 397.
Profil Perilaku ”Green Product Customer” Yang, M., Al-shaaban, S., & Nguyen, T. B. (2014).
(Studi Pada Konsumen Produk Pangan Organik Consumer Attitude and Purchase Intention
di Purwokerto). JEBA, 13(1), 17–23. towards Organic Food A quantitative study of
Peter, J. P., & Olson, J. C. (2008). Consumer Beha- China Linnӕus University. Journal of Con-
vior and Marketing Strategy (Eighth Edi). sumer Behaviour, 6(2C), 1–67.
Singapore: Mc Graw Hill. Yayasan Pengembangan Kemanusiaan Donders.
Schiffman, L. G., & Kanuk, L. L. (2007). Consumer (2015). Permintaan Pasar Meningkat Pesat, Tapi
Behavior (Ninth Edit). United States of Ame- Stok Terbatas. Retrieved February 28, 2017,
rica: Pearson Prentice Hall. from http://www.dondersfoundation.org/?p=125