Anda di halaman 1dari 4

Pendidikan Karakter Pada Generasi Muda

Seiring berkembangnya jaman, teknologi dan ilmu pengetahuan selalu


berkembang dengan pesat. Selain teknologi dan ilmu pengetahuan ternyata
karakter bangsa juga ikut mengalami perubahan. Hal itu ditandai dengan
melemahnya akhlak beserta budi pekerti para generasi muda yang selalu ingin
mengikuti trend. Terbukti dari tahun ke tahun tindak kejahatan dan kriminalitas di
Indonesia selalu meningkat. Dari kejadian tersebut menunjukkan bahwa
kurangnya pendidikan karakter di Indonesia. Hal yang perlu ditekankan dalam hal
ini tentu saja pendidikan karakter. Pendidikan karakter adalah proses
menanamkan karakter tertentu sekaligus memberi benih agar para generasi muda
ataupun peserta didik mampu menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa pada diri mereka sehingga memiliki nilai dan karakter sebagai diri
mereka sendiri. Dengan kata lain peserta didik ataupun generasi muda tidak hanya
memahami pendidikan sebagai bentuk pengetahuan, namun juga menjadikan
sebagai bagian dari hidup.

Pengembangan karakter sangat baik bagi keberlangsungan dan keunggulan


bangsa di masa ini dan yang akan datang. Pengembangan itu harus dilakukan
melalui perencanaan yang baik , pendekatan yang sesuai, dan metode belajar serta
pembelajaran yang efektif untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Karena
pendidikan karakter menjadi dasar atau cikal bakal pembentukan karakter yang
berkualitas dan berintegritas bagi bangsa, sehingga akan melahirkan generasi-
generasi yang tidak hanya berilmu tetapi juga beradab serta mampu mewujudkan
kesuksesan. Karena generasi muda ini nantinya akan menjadi tombak
pembangunan bangsa. Oleh karena itu, sebagai penerus bangsa diharapkan para
generasi muda dapat memberikan teladan baik sikap dan tingkah lakunya. Mereka
bukan hanya harus pandai dan cerdas secara intelektual namun juga harus pintar
dan cerdas dalam moralnya.
Dengan terus mengembangkan rasa ingin tahu maka para generasi muda
akan sangat akrab dengan ilmu. Karena sejatinya kepintaran saja tidak cukup. Saat
ini, banyak orang-orang yang pintar tetapi tidak memiliki karakter ataupun akhlak
yang baik. Akibatnya, banyak diantara mereka yang terjerat kasus kriminal,
korupsi, dan kasus negatif lainnya. Pendidikan karakter perlu diberikan sejak anak
masih usia dini. Ketika mereka masih usia dini akan lebih mudah membentuk
karakter baik yang diharapkan akan menjadi karakternya kelak dari pada
memberikan pendidikan karakter kepada anak yang mulai tumbuh remaja. Namun
pada intinya pendidikan karakter harus diberikan secara berkelanjutan dan saling
berhubungan di tiap jenjang pendidikan.

Pendidikan karakter dapat dilaksanakan dalam sekolah formal maupun


nonformal mengingat pendidikan adalah cara yang efektif dalam pembentukan
karakter generasi muda Indonesia. Sebenarnya pendidikan karakter tidak hanya
diberikan kepada generasi muda saja namun juga harus diberikan kepada seluruh
warga negara Indonesia demi tercapainya karakter bangsa yang sesuai dengan
nilai-nilai pancasila. Oleh karena itu, pendidikan karakter perlu diberikan mulai
tingkat PAUD, SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi. Untuk mewujudkan
pendidikan karakter di Indonesia, pihak lembaga pendidikan harus bisa
menerapkan dan mengaplikasikan bagaimana bersikap yang baik, sopan, santu
dan sesuai dengan aturan agama serta norma-norma yang telah ditetapkan.
Pembiasaan ini tentunya harus diawali oleh guru atau pembimbing, karena beliau
dapat memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang struktur nilai tertentu
dan keutamaan dari sebuah karakter. Selanjutnya, guru ataupun pembimbing
harus memiliki keteladanan yang baik karena guru adalah sosok yang digugu dan
ditiru. Oleh karena itu, karakter yang baik harus dimulai dari guru yang baik. Jika
semua ini telah terlaksana dengan baik, maka moralitas dan karakteristik pelajar
atau para generasi muda akan menjadi posistif dan perubahan besar akan terjadi
dan akan menjadi kenyataan.
Dengan pendidikan karakter, setiap individu akan berusaha melakukan
hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama,
lingkungan, bangsa dan negaranya, serta dunia internasional. Mereka akan
berusaha semaksimal mungkin mengoptimalkan potensi diri dan disertai dengan
kesadaran, emosi dan motivasinya. Dalam pendidikan karakter, anak harus
mendapatkan ilmu yang menyentuh akan kemanusiaan. Hal yang paling mendasar
yang harus diajarkan adalah kemampuan efektif yang tercermin dari kualitas
keimanannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kecerdasan yang terlihat dari
kemampuan daya pikir dan intelektualitas, serta yang tercermin pada kemampuan
mengembangkan keterampilan, kecakapan dan potensi. Melalui pendidikan
karakter dapat ditanamkan sifat kejujuran, rasa tanggung jawab, disiplin, dan lain
sebagainya. Namun faktanya saat ini sistem pendidikan di Indonesia umumnya
masih menitikberatkan pada kecerdasan dan kepintaran saja. Hal ini dapat dilihat
dari aktivitas sekolah yang berorientasi dengan kegiatan ujian dan juga pekerjaan
rumah. Padahal sekolah seharusnya tidak hanya menjadi tempat yang senantiasa
menciptakan pengalaman bagi siswa untuk membentuk pribadi yang cerdas dan
pintar, namun juga menjadi tempat atau wadah untuk mengembangkan nilai-nilai
moral dan karakter unggul bagi generasi muda penerus bangsa.

Tantangannya tidak hanya dari pihak sekolah, kemajuan ilmu pengetahuan


dan teknologi di era globalisasi kini juga telah memberikan dampak yang begitu
signifikan terhadap perubahan sosial. Sehingga saat ini, lingkungan keluarga dan
masyarakat kurang memperhatikan lagi pendidikan karakter ini. Sebagian besar
orang tua menyerahkan tanggung jawab ini kepada pihak sekolah. Padahal meski
anak-anak mendapatkan pendidikan formal dari sekolahnya, namun orang tua
memiliki peran penting untuk memberikan pendidikan akhlak dan moral dalam
membangun karakter si anak.Sudah saatnya para pengambil kebijakan, para
pendidik, orang tua dan masyarakat mengubah persepsi bahwa ukuran
keberhasilan tidak melulu harus dilihat dari prestasi angka-angka atau akademik.
Namun sesekali harus mengapresiasi mereka yang memiliki kejujuran, rasa
tanggung jawab, disiplin dan lain sebagainya. Oleh karena itu, hakikat dari
pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pendidikan
nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa
Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian dan karakter generasi
muda. Dengan demikian, sangat wajar apabila dikatakan bahwa persoalan karakter
merupakan hal yag amat sulit apabila hal tersebut tidak dipahami dalam
kehidupan kita di manapun kita berada. Kenyataan tentang sulitnya persoalan
sikap dan tingkah laku inilah yang kemudian menempatkan pentingnya
pendidikan karakter bagi generasi muda penerus bangsa.

Pendidikan karakter ini harus benar-benar ditanamkan pada para generasi


muda sebagai bekal ketika mereka bertindak ataupun bersikap di dalam
lingkungan masyarakat dan tidak melenceng dari agama yang diyakininya. Dan
akan mewujudkan bangsa Indonesia yang berkarakter, sehingga bisa menjadi
panutan bagi Negara-negara yang ada di seluruh dunia. Selain itu, dengan
pendidikan karakter dapat menjadikan generasi muda lebih berkarakter lagi, dan
dengan pendidikan karakter itu generasi muda dapat memilih kebudayaan,
pengetahuan, dan lain-lain yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, kepada pemerintah agar lebih memperhatikan tentang pendidikan
karakter untuk generasi muda Indonesia dengan menyisipkan pelajaran tentang
pendidikan karakter di sekolah ataupun instansi pendidikan lainnya. Dan kepada
generasi muda seharusnya dapat memahami pentingnya pendidikan karakter untuk
pembentukan karakter bangsa dengan cara berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan
pendidikan karakter di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai