Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satunya siswa diharapkan menguasai konsep Aritmatika Sosial sebagai


salah satu sub bab Matematika yang erat kaitannya dengan kehidupan
bersosialisasi. Dalam unit Aritmatika Sosial ada beberapa bahan yang dipelajari
yaitu dimulai dari pengenalan mata uang, perhitungan untung rugi, bunga, rabat,
bruto, tara dan netto, hitung peruangan dan perbankkan. Berdasarkan kenyataan-
kenyataan tersebut dapat dikatakan bahwa jatuh bangunnya negara dewasa ini
tergantung dari kemajuan bidang matematika. Mengingat begitu pentingnya
peranan konsep aritmatika sosial dalam kehidupan sehari-hari, maka penulis
merasa bahwa makalah ini cukup membantu kesulitan masyarakat umum dan
siswa-siswi pada khususnya dalam mempelajari konsep aritmatika sosial.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud nilai suatu barang?
b. Apa yang dimaksud harga penjualan, pembelian, untung dan rugi?
c. Apa yang dimaksud presentase untung atau rugi terhadap pembelian?
d. Apa yang dimaksud rabat, bruto, tara dan netto?
e. Apa yang dimaksud bunga tunggal?

1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui yang dimaksud nilai suatu barang
b. Untuk mengetahui yang dimaksud harga penjualan, pembelian, untung dan
rugi
c. Untuk mengetahui yang dimaksud presentase untung atau rugi terhadap
pembelian
d. Untuk mengetahui yang dimaksud rabat, bruto, tara dan netto
e. Untuk mengetahui yang dimaksud bunga tunggal

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. NILAI SUATU BARANG


Nilai suatu barang dibagi menjadi nilai keseluruhan, nilai per unit, dan
nilai sebagian. Nilai keseluruhan, nilai per unit, dan nilai sebagian
mempunyai suatu hubungan yaitu :

Nilai keseluruhan = banyak unit x nilai per unit


nilai keseluruhan
Nilai per unit =
banyak unit
Nilai sebagian = banyak sebagian unit x nilai per unit

Contoh soal :
Edi membeli satu lusin buku tulis. Ia membayar dengan 3 lembar uang
sepuluh ribuan dan mendapat uang kembalian sebesar Rp. 3.000.
tentukan :
a. Harga pembelian seluruhnya
b. Harga pembelian tiap buku
c. Harga yang harus dibayar Edi jika hanya membeli 8 buah buku
Penyelesaian :
a. Harga pembelian seluruhnya
Harga pembelian = 3 x Rp. 10.000 - Rp. 3.000
Harga pembelian = Rp. 30.000 - Rp. 3.000
HB = Rp. 27.000
Jadi, harga pembelian seluruhnya adalah Rp. 27.000.

b. Harga untuk satu buku


= Rp. 27.000/12
= Rp. 2.250
Jadi, harga tiap buku itu adalah Rp. 2.250

2
c. Harga untuk 8 buku
= 8 x Rp. 2.250
= Rp.18.000
Jadi, harga untuk 8 buku adalah Rp.18.000

2.2. HARGA PENJUALAN, PEMBELIAN, UNTUNG DAN RUGI


a. Harga penjualan
Harga penjualan adalah harga yang diperoleh ketika seseorang menjual
suatu barang.
Contoh soal :
Seorang pedagang menjual gula seharga Rp. 8.000,- per kilogram.
Pada contoh tersebut diketahui harga jualnya Rp. 8.000,-

Jika untung diketahui, maka harga penjualan = harga pembelian +


untung
Jika rugi diketahui, maka harga penjualan = harga pembelian – rugi

Contoh:
1. Harga pembelian sebuah kalkulator Rp. 80.000,00. Setelah terjual
ternyata pedagang itu mendapat untung Rp. 25.000,00.
Tentukan harga penjualan itu!
Jawab:
Harga pembelian = Rp. 80.000,00
Untung = Rp. 25.000,00
Harga penjualan = harga pembelian + untung
= Rp. 80.000,00 + Rp. 25.000,00
= Rp. 105.000,00
2. Seorang pedagang membeli sebuah sepeda motor bekas dengan harga
Rp 4.000.000. Jika pedagang itu menderita rugi Rp 150.000, maka
berapakah harga penjualannya?
Jawab:

3
Harga pembelian = Rp. 4.000.000,00
Rugi = Rp. 150.000,00
Harga penjualan = harga pembelian - rugi
= Rp. 4.000.000,00 - Rp. 150.000,00
= Rp. 3.850.000,00
b. Harga pembelian
Harga pembelian adalah harga yang dikeluarkan ketika membeli suatu
barang.
Contoh soal :
Ani membeli sepeda dengan harga Rp. 450.000,-
Pada contoh tersebut diketahui harga belinya adalah Rp. 450.000,-

Jika untung diketahui, maka harga pembelian = harga penjualan -


untung
Jika rugi diketahui, maka harga pembelian = harga penjualan + rugi

Contoh:
1. Seorang pedagang membeli 1 kardus mie instan, di mana satu kardus
berisi 40 bungkus, kemudian di jual kembali dengan harga Rp.
48.000,00. Jika dari penjualan itu dia mendapat untung Rp. 150,00 per
bungkus, tentukanlah harga pembeliannya!
Jawab:
Harga penjualan = Rp. 48.000,00
Untung = Rp. 150,00 per bungkus
Keuntungan satu kardus adalah 40 x Rp. 150,00 = Rp. 6.000,00
Harga pembelian = Harga penjualan – untung
= Rp. 48.000,00 – Rp. 6.000,00
= Rp. 42.000,00
2.Ibu membeli sebuah tas kemudian menjualnya kembali dengan harga
Rp.275.000,00. Jika dari penjualan tersebut ibu mendapat rugi
25.000,00 tentukanlah harga pembeliannya!
Jawab :

4
Harga penjualan = Rp. 275.000,00
Rugi = Rp. 25.000,00
Harga pembelian = harga penjualan + rugi
= Rp.275.000 + Rp. 25.000
= Rp. 300.000,00
c. Untung
Seorang pedagang dikatakan mendapat untung apabila ia berhasil
menjual barang dagangannya dengan harga penjualan yang lebih tinggi
daripada harga pembeliannya. Besarnya selisih antara harga penjualan
dan harga pembelian itu merupakan besarnya untung yang diperoleh
pedagang tersebut.
Keuntungan yang diperoleh seorang pedagang dapat dirumuskan
sebagai berikut:

Untung = Harga Penjualan – Harga Pembelian

Contoh:
Seorang pedagang membeli telur 10 kg dengan harga Rp 120.000,
kemudian telur itu dijual dengan harga Rp12.500/kg. Berapakah
keuntungan pedagang tersebut?

Jawab:
Harga beli 10 kg telur Rp. 120.000,00
Harga jual 1 kg telur Rp. 12.500,00
Harga jual 10 kg telur = 10 x Rp. 12.500,00 = Rp. 125.000,00
Untung = Harga Jual – Harga Beli
Untung = Rp. 125.000,00 – Rp. 120.000,00 = Rp. 5.000,00
Jadi pedagang itu mendapat keuntungan Rp. 5000,00
d. Rugi
Seorang pedagang dikatakan mendapat rugi apabila ia menjual barang
dagangannya dengan harga penjualan yang lebih rendah daripada

5
harga pembelian. Besar selisih antar harga pembelian dan harga
penjualan adalah besar kerugian yang diderita oleh pedagang tersebut.
Besarnnya kerugian yang diderita oleh seorang pedagang dapat
dirumuskan sebagai berikut:

Rugi = harga pembelian – harga penjualan

Contoh:
Pak Dono membeli sebuah mobil dengan harga Rp. 10.000.000,00.
Pada suatu saat karena ia sangat membutuhkan uang, ia bermaksud
menjual mobilnya. Ternyata ia hanya dapat menjual mobilnya dengan
harga Rp. 8.000.000,00. Berapa kerugian Pak Dono?
Jawab:
Harga pembelian = Rp. 10.000.000,00
Harga penjualan = Rp. 8.000.000,00
Rugi = harga pembelian – harga penjualan
= Rp. 10.000.000,00 Rp. 8.000.000,00
= Rp. 2.000.000,00

Jadi, Pak Dono mengalami kerugian sebesar Rp. 2.000.000,00.

2.3. PRESENTASE UNTUNG ATAU RUGI TERHADAP PEMBELIAN


a.Presentase keuntungan
Persentase keuntungan biasanya dihitung dari harga pembelian. Jadi,
jika kita mendengar ada seorang pedagang yang mengambil
keuntungan 10%, itu berarti bahwa pedagang tersebut mengambil
keuntungan sebesar 10% dari harga pembelian barang itu.
Menyatakan keuntungan dengan persentase dari harga pembelian
dirumuskan sebagai berikut:

Persentase keuntungan (%) = untung x 100%


harga pembelian

6
Jadi, berdasarkan rumus tersebut, tahapan-tahapan yang perlu
diperhatikan dalam menentukan persentase keuntungan dari harga
pembelian adalah sebagai berikut:

 Memperhatikan besarnya modal atau harga pembelian dan harga


penjualan.
 Menentukan besarnya untung.
 Membandingkan nilai untung dengan harga pembelian.
 Mengalikan nilai perbandingan tersebut dengan 100% sehingga
didapatkan persentase keuntungan.

Contoh:

Seorang pedagang membeli gula 5 kg dengan harga Rp. 35.000,00


kemudian dijual dengan harga Rp. 45.000,00. Berapakah besar
persentase keuntungan pedagang tersebut?

Jawab:
Harga beli Rp. 35.000,00
Harga jual Rp. 45.000,00
Untung = Rp 45.000 – Rp 35.000 = Rp 10.000
Rp . 10.000
Persentase keuntungan (%) = Rp . 35.000 x 100% = 28,6%

Jadi persentase keuntungannya adalah 28,6 %

b.Presentase kerugian
Besarnya kerugian yang diderita seorang pedagang juga dapat
dinyatakan dalam persentase yang dihitung dari harga pembelian. Jadi,
jika seseorang menderita sebesar 5%, itu artinya orang tersebut
menderita kerugian 5% dari harga pembelian. Persentase kerugian ini
dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:

Persentase kerugian (%) = rugi x 100%


harga pembelian

7
Tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan dalam menentukan
persentase kerugian sama dengan tahapan yang perlu diperhatikan
dalam menentukan persentase keuntungan. Hanya besarnya
keuntungan kita ganti dengan besarnya kerugian.
Contoh:
Seorang bapak membeli sebuah mobil seharga Rp. 50.000.000,00
karena sudah bosan, ia menjual mobilnya dengan harga Rp.
45.000.000,00. Tentukan persentase kerugiannya!
Jawab:
Harga beli Rp. 50.000.000,00
Harga jual Rp. 45.000.000,00
Rugi = Rp. 50.000.000,00 – Rp. 45.000.000,00 = Rp 5.000.000

Rp. 5.000.000
Persentase kerugian = x 100 %= 10%
Rp. 50.000
Jadi persentase kerugiannya adalah 10%.

2.4. RABAT, BRUTO, TARA DAN NETTO


a. Rabat (diskon)
Rabat artinya potongan harga atau lebih dikenal dengan istilah diskon.
Rabat biasanya diberikan kepada pembeli dari suatu grosir atau toko
tertentu.
Harga bersih = harga kotor – rabat (diskon)
Pada rumus di atas, harga kotor adalah harga sebelum dipotong diskon,
dan harga bersih adalah harga setelah dipotong diskon.
Contoh:
Sebuah toko memberikan diskon 15 %, Budi membeli sebuah rice cooker
dengan harga Rp. 420.000,00. Berapakah harga yang harus dibayar budi?
Jawab:
Harga sebelum diskon = Rp. 420.000,00
Potongan harga = 15 % x Rp. 420.000,00 = Rp. 63.000,00
Harga setelah diskon = Rp. 420.000,00 – Rp. 63.000,00 = Rp. 375. 000,00
Jadi budi harus membayar Rp. 375.000,00

8
b. Bruto
Bruto adalah berat kotor suatu barang.

Contoh :
Setelah ditimbang ternyata susu dalam kaleng hanya seberat 350 gram.
Jika berat kaleng 50 gram, berapakah bruto sekaleng susu?
Jawab :
Bruto = 350 gram + 50 gram = 400 gram

c. Netto
Netto adalah berat bersih suatu barang setelah dikurangi pembungkusnya.
Contoh :
Berat sekarung beras adalah 50 kg. Setelah ditimbang ternyata berat
karung berasnya 1 kg. Berapakah netto beras tersebut?
Jawab :
Netto = 50 kg - 1 kg = 49 kg.

d. Tara
Tara adalah selisih antara bruto dan netto. Dapat juga dikatakan bahwa
tara adalah berat pembungkusnya.
Contoh :
Berat sekarung gula adalah 100kg. Setelah ditimbang ternyata berat
gulanya saja hanya 98 kg. Berapakah tara karung tersebut?
Jawab :
Tara = 100 kg – 98 kg = 2 kg

2.5. BUNGA TUNGGAL


Bunga tunggal adalah bunga uang yang diperoleh pada setiap akhir jangka
waktu tertentu yang tidak mempengaruhi besarnya modal. Modal dalam
hal ini besarnya tetap dan tidak berubah. Besarnya bunga berbanding

9
senilai dengan presentase dan lama waktunya dan umumnya berbanding
senilai pula dengan besarnya modal.

Jika modal sebesar M ditabung dengan bunga b% setahun, maka besarnya


bunga tunggal (B) dirumuskan sebagai berikut :

a. Setelah t tahun, besarnya bunga :

B=Mx b xt
100

b. Setelah t bulan, besarnya bunga :

B=Mx b x t
100 12

c. Setelah t hari (satu tahun adalah 365 hari), besarnya bunga :

B=Mx b x t
100 365
Contoh :

Budi menabung di Bank sebesar Rp. 1.000.000,- dengan suku bunga


tunggal 6% per tahun. Tentukan besarnya bunga setelah menabung
selama 3 tahun, 3 bulan, dan 36 hari (anggap 1 tahun = 360 hari)!
Penyelesaian :
a. besarnya bunga setelah menabung selama 3 tahun
B=Mx b xt
100
B = Rp. 1.000.000 x 6 x 3
100
B = Rp. 180.000
b. besarnya bunga setelah menabung selama 3 bulan
B=Mx b x t
100 12

10
B = Rp. 1.000.000 x 6 x 3
100 12
B = Rp. 15.000

c. besarnya bunga setelah menabung selama 36 hari


B=Mx b x t
100 360
B = Rp. 1.000.000 x 6 x 36
100 360
B = Rp. 6.000

11
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Nilai suatu barang dibagi menjadi nilai keseluruhan, nilai per unit, dan nilai
sebagian. Harga penjualan adalah harga yang diperoleh ketika seseorang
menjual suatu barang. Harga pembelian adalah harga yang dikeluarkan ketika
membeli suatu barang. Seorang pedagang dikatakan mendapat untung apabila
ia berhasil menjual barang dagangannya dengan harga penjualan yang lebih
tinggi daripada harga pembeliannya. Seorang pedagang dikatakan mendapat
rugi apabila ia menjual barang dagangannya dengan harga penjualan yang
lebih rendah daripada harga pembelian. Rabat artinya potongan harga atau
lebih dikenal dengan istilah diskon. Bruto adalah berat kotor suatu barang.
Netto adalah berat bersih suatu barang setelah dikurangi pembungkusnya.
Tara adalah selisih antara bruto dan netto. Dapat juga dikatakan bahwa tara
adalah berat pembungkusnya. Bunga tunggal adalah bunga uang yang
diperoleh pada setiap akhir jangka waktu tertentu yang tidak mempengaruhi
besarnya modal.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kelas_07_SMP_Matematika_Siswa_Semester_2.pdf
ALJABAR_SMP_2.pdf
materi_aritmatika_sosial_oleh_mahasiswa_unswagati.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai