Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui yang dimaksud nilai suatu barang
b. Untuk mengetahui yang dimaksud harga penjualan, pembelian, untung dan
rugi
c. Untuk mengetahui yang dimaksud presentase untung atau rugi terhadap
pembelian
d. Untuk mengetahui yang dimaksud rabat, bruto, tara dan netto
e. Untuk mengetahui yang dimaksud bunga tunggal
1
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh soal :
Edi membeli satu lusin buku tulis. Ia membayar dengan 3 lembar uang
sepuluh ribuan dan mendapat uang kembalian sebesar Rp. 3.000.
tentukan :
a. Harga pembelian seluruhnya
b. Harga pembelian tiap buku
c. Harga yang harus dibayar Edi jika hanya membeli 8 buah buku
Penyelesaian :
a. Harga pembelian seluruhnya
Harga pembelian = 3 x Rp. 10.000 - Rp. 3.000
Harga pembelian = Rp. 30.000 - Rp. 3.000
HB = Rp. 27.000
Jadi, harga pembelian seluruhnya adalah Rp. 27.000.
2
c. Harga untuk 8 buku
= 8 x Rp. 2.250
= Rp.18.000
Jadi, harga untuk 8 buku adalah Rp.18.000
Contoh:
1. Harga pembelian sebuah kalkulator Rp. 80.000,00. Setelah terjual
ternyata pedagang itu mendapat untung Rp. 25.000,00.
Tentukan harga penjualan itu!
Jawab:
Harga pembelian = Rp. 80.000,00
Untung = Rp. 25.000,00
Harga penjualan = harga pembelian + untung
= Rp. 80.000,00 + Rp. 25.000,00
= Rp. 105.000,00
2. Seorang pedagang membeli sebuah sepeda motor bekas dengan harga
Rp 4.000.000. Jika pedagang itu menderita rugi Rp 150.000, maka
berapakah harga penjualannya?
Jawab:
3
Harga pembelian = Rp. 4.000.000,00
Rugi = Rp. 150.000,00
Harga penjualan = harga pembelian - rugi
= Rp. 4.000.000,00 - Rp. 150.000,00
= Rp. 3.850.000,00
b. Harga pembelian
Harga pembelian adalah harga yang dikeluarkan ketika membeli suatu
barang.
Contoh soal :
Ani membeli sepeda dengan harga Rp. 450.000,-
Pada contoh tersebut diketahui harga belinya adalah Rp. 450.000,-
Contoh:
1. Seorang pedagang membeli 1 kardus mie instan, di mana satu kardus
berisi 40 bungkus, kemudian di jual kembali dengan harga Rp.
48.000,00. Jika dari penjualan itu dia mendapat untung Rp. 150,00 per
bungkus, tentukanlah harga pembeliannya!
Jawab:
Harga penjualan = Rp. 48.000,00
Untung = Rp. 150,00 per bungkus
Keuntungan satu kardus adalah 40 x Rp. 150,00 = Rp. 6.000,00
Harga pembelian = Harga penjualan – untung
= Rp. 48.000,00 – Rp. 6.000,00
= Rp. 42.000,00
2.Ibu membeli sebuah tas kemudian menjualnya kembali dengan harga
Rp.275.000,00. Jika dari penjualan tersebut ibu mendapat rugi
25.000,00 tentukanlah harga pembeliannya!
Jawab :
4
Harga penjualan = Rp. 275.000,00
Rugi = Rp. 25.000,00
Harga pembelian = harga penjualan + rugi
= Rp.275.000 + Rp. 25.000
= Rp. 300.000,00
c. Untung
Seorang pedagang dikatakan mendapat untung apabila ia berhasil
menjual barang dagangannya dengan harga penjualan yang lebih tinggi
daripada harga pembeliannya. Besarnya selisih antara harga penjualan
dan harga pembelian itu merupakan besarnya untung yang diperoleh
pedagang tersebut.
Keuntungan yang diperoleh seorang pedagang dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Contoh:
Seorang pedagang membeli telur 10 kg dengan harga Rp 120.000,
kemudian telur itu dijual dengan harga Rp12.500/kg. Berapakah
keuntungan pedagang tersebut?
Jawab:
Harga beli 10 kg telur Rp. 120.000,00
Harga jual 1 kg telur Rp. 12.500,00
Harga jual 10 kg telur = 10 x Rp. 12.500,00 = Rp. 125.000,00
Untung = Harga Jual – Harga Beli
Untung = Rp. 125.000,00 – Rp. 120.000,00 = Rp. 5.000,00
Jadi pedagang itu mendapat keuntungan Rp. 5000,00
d. Rugi
Seorang pedagang dikatakan mendapat rugi apabila ia menjual barang
dagangannya dengan harga penjualan yang lebih rendah daripada
5
harga pembelian. Besar selisih antar harga pembelian dan harga
penjualan adalah besar kerugian yang diderita oleh pedagang tersebut.
Besarnnya kerugian yang diderita oleh seorang pedagang dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Contoh:
Pak Dono membeli sebuah mobil dengan harga Rp. 10.000.000,00.
Pada suatu saat karena ia sangat membutuhkan uang, ia bermaksud
menjual mobilnya. Ternyata ia hanya dapat menjual mobilnya dengan
harga Rp. 8.000.000,00. Berapa kerugian Pak Dono?
Jawab:
Harga pembelian = Rp. 10.000.000,00
Harga penjualan = Rp. 8.000.000,00
Rugi = harga pembelian – harga penjualan
= Rp. 10.000.000,00 Rp. 8.000.000,00
= Rp. 2.000.000,00
6
Jadi, berdasarkan rumus tersebut, tahapan-tahapan yang perlu
diperhatikan dalam menentukan persentase keuntungan dari harga
pembelian adalah sebagai berikut:
Contoh:
Jawab:
Harga beli Rp. 35.000,00
Harga jual Rp. 45.000,00
Untung = Rp 45.000 – Rp 35.000 = Rp 10.000
Rp . 10.000
Persentase keuntungan (%) = Rp . 35.000 x 100% = 28,6%
b.Presentase kerugian
Besarnya kerugian yang diderita seorang pedagang juga dapat
dinyatakan dalam persentase yang dihitung dari harga pembelian. Jadi,
jika seseorang menderita sebesar 5%, itu artinya orang tersebut
menderita kerugian 5% dari harga pembelian. Persentase kerugian ini
dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:
7
Tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan dalam menentukan
persentase kerugian sama dengan tahapan yang perlu diperhatikan
dalam menentukan persentase keuntungan. Hanya besarnya
keuntungan kita ganti dengan besarnya kerugian.
Contoh:
Seorang bapak membeli sebuah mobil seharga Rp. 50.000.000,00
karena sudah bosan, ia menjual mobilnya dengan harga Rp.
45.000.000,00. Tentukan persentase kerugiannya!
Jawab:
Harga beli Rp. 50.000.000,00
Harga jual Rp. 45.000.000,00
Rugi = Rp. 50.000.000,00 – Rp. 45.000.000,00 = Rp 5.000.000
Rp. 5.000.000
Persentase kerugian = x 100 %= 10%
Rp. 50.000
Jadi persentase kerugiannya adalah 10%.
8
b. Bruto
Bruto adalah berat kotor suatu barang.
Contoh :
Setelah ditimbang ternyata susu dalam kaleng hanya seberat 350 gram.
Jika berat kaleng 50 gram, berapakah bruto sekaleng susu?
Jawab :
Bruto = 350 gram + 50 gram = 400 gram
c. Netto
Netto adalah berat bersih suatu barang setelah dikurangi pembungkusnya.
Contoh :
Berat sekarung beras adalah 50 kg. Setelah ditimbang ternyata berat
karung berasnya 1 kg. Berapakah netto beras tersebut?
Jawab :
Netto = 50 kg - 1 kg = 49 kg.
d. Tara
Tara adalah selisih antara bruto dan netto. Dapat juga dikatakan bahwa
tara adalah berat pembungkusnya.
Contoh :
Berat sekarung gula adalah 100kg. Setelah ditimbang ternyata berat
gulanya saja hanya 98 kg. Berapakah tara karung tersebut?
Jawab :
Tara = 100 kg – 98 kg = 2 kg
9
senilai dengan presentase dan lama waktunya dan umumnya berbanding
senilai pula dengan besarnya modal.
B=Mx b xt
100
B=Mx b x t
100 12
B=Mx b x t
100 365
Contoh :
10
B = Rp. 1.000.000 x 6 x 3
100 12
B = Rp. 15.000
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Nilai suatu barang dibagi menjadi nilai keseluruhan, nilai per unit, dan nilai
sebagian. Harga penjualan adalah harga yang diperoleh ketika seseorang
menjual suatu barang. Harga pembelian adalah harga yang dikeluarkan ketika
membeli suatu barang. Seorang pedagang dikatakan mendapat untung apabila
ia berhasil menjual barang dagangannya dengan harga penjualan yang lebih
tinggi daripada harga pembeliannya. Seorang pedagang dikatakan mendapat
rugi apabila ia menjual barang dagangannya dengan harga penjualan yang
lebih rendah daripada harga pembelian. Rabat artinya potongan harga atau
lebih dikenal dengan istilah diskon. Bruto adalah berat kotor suatu barang.
Netto adalah berat bersih suatu barang setelah dikurangi pembungkusnya.
Tara adalah selisih antara bruto dan netto. Dapat juga dikatakan bahwa tara
adalah berat pembungkusnya. Bunga tunggal adalah bunga uang yang
diperoleh pada setiap akhir jangka waktu tertentu yang tidak mempengaruhi
besarnya modal.
12
DAFTAR PUSTAKA
Kelas_07_SMP_Matematika_Siswa_Semester_2.pdf
ALJABAR_SMP_2.pdf
materi_aritmatika_sosial_oleh_mahasiswa_unswagati.pdf
13