Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS


KLIEN DENGAN GANGGUAN REPRODUKSI (Ca. OVARIUM)
DI RUANG ANGGREK 1 (CDS) RSUP DR. SARDJITO
YOGYAKARTA

Tugas Individu Stase Keperawatan Maternitas

Disusun Oleh:

SANTO TRI WAHYUDI


06/194809/EIK/00530

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2008
CA. OVARIUM

Pendahuluan
Cancer ovarium merupakan 20% dari semua keganasan alat reproduksi wanita.
Insidensi rata-rata dari semua jenis diperkirakan 15 kasus baru per 1000000 populasi wanita
setahunnya. Cancer ovarium merupakan kumpulan tumor dengan histiogenesis yang beraneka
ragam, dapat berasal dari ketiga dermoblast (ektodermal, entodermal, mesodermal) dengan
sifat-sifat histologis maupun biologis yang beraneka ragam. Oleh karena itu histiogenesis
maupun klasifikasinya masih sering menjadi perdebatan. Kira-kira 60% terdapat pada usia
perimenopausal, 30% dalam masa reproduksi, dan 10% pada usia jauh lebih muda. Tumor ini
dapat jinak (benigna), tidak jelas jinak tapi juga tidak pasti ganas (borderline malignancy
atau carcinoma of low malignant potential) dan yang jelas ganas (malignant).

Patofisiologi
Zat-zat karsinogenik

Tumor primer

Infiltrasi ke jaringan sekitar

Implantasi
(ciri khas tumor ganas ovarium)

Gejala samar Ascites Kelebihan volume cairan

Perut sebah Makan sedikit sering kembung nafsu makan menurun


terasa cepat kenyang

Anemia Hipoalbiminemia kelelahan risiko infeksi

Klasifikasi

1
Klasifikasi tumor epitelium menurut WHO yang dimodifikasi:
1. Tumor epitelial yang umum:
 Serosa
 Musinosa
 Endometrioid
 Clearcell: benigna, borderline malignancy, carsinoma.
 Brenner
 Epiteliel campuran
 Carsinoma tak terdeferensiasi
 Tumor tak terklasifikasi.
Tumor epitelium ovarium merupakan 40% dari semua tumor ovarium. Ada 2 jenis: serosa
dan musinosa. Kedua-duanya mempunyai kecenderungan untuk tumbuh bilateral dan
berimplantasi di rongga peritoneum. Perubahan ke arah ganas terjadi pada yang berjenis
serosa. Kistadenokarsinoma papiliferum pseudo musinosa merupakan satu variasi dari
tumor dengan kemungkinan penyebaran lokal yang tinggi. Tumor-tumor endometrioid,
mesonephroid, dan brenner adalah jarang.
2. Sex-cord stromal tumours:
 Tumor granulosa theca cell: benigna, maligna
 Androblastoma (Sertoli-Leidig)
 Gynandroblastoma
 Tidak terklasifikasi
Diduga bahwa tumor jenis ini berasal dari mesenkhim gonad, yang potensial mampu
mendeferensiasi ke dalam struktur gonad laki-laki dan wanita, hingga tumor dapat
mengakibatkan munculnya tanda-tanda maskulinisasi atau feminisasi pada penderitanya.
Androblastoma atau tumor yang berasal dari tumor mesenkhim akan mendiferensiasi ke
dalam struktur gonadal laki-laki:
 Arrhenoblastoma : mikroskopik terlihat gambaran tubuler dan berhubungan
dengan gejala atau tanda defeminisasi atau maskulinisasi.
 Tumor Sertoli cell: adalah bentuk feminisasi dari androblastoma. Sel-sel sertoli
merupakan sumber dari estrogen pada gonad lelaki.
 Tumor cell granulosa
 Tumor sel theca

2
Dalam banyak kejadian, elemen dari tumor sel granulosa dan theca terdapat pada
tumor yang sama. Mereka bisa dikaitkan dengan gejala hiperestrogennisme.
Hiperplasi endometrium dan karsinoma endometrium pernah dilaporkan
berhubungan dengan tumor-tumor sel granulosa dan sel theca.
3. Tumor-tumor lipid cell
4. Tumor-tumor germ-cell:
Tumor ini berasal dari germinal dan derivatnya.
 Disgerminoma
Paling umum dari kelompok tumor ini, merupakan homolog dari seminoma testis,
biasa terdapat pada wanita muda dan sangat radiosensitif. Frekuensi tumor ini kurang
dibandingkan dengan Tumor sel granulosa yang kebanyakan ditemukan pada wanita
muda, dapat ditemukan dalam ukuran kecil sampai besar hingga mengisi rongga perut.
Tumor dengan permukaan rata, konsistensi kenyal, kecuali di bagian-bagian yang
mengalami degenerasi berwarna sawo matang sampai ke abu-abuan. Pada
pemeriksaan mikroskopik terlihat gambaran sarang-sarang sel telur yang besar,
bundar, ovoid atau poligonal, terpisah oleh septa jaringan ikat. Tumor ini
keganasannya tak seberapa tinggi. Prognosis tumor yang masih unilateral dan terbatas
dalam kapsul yang baik (88,6% dapat disembuhkan) hanya dengan USO (Unilateral
Salpingo Ovarectomy) saja. Kalau perlu pasca bedah dapat dipertimbangkan
radioterapi pada tumor bed karena tumor ini sangat radiosensitif dan radiocurable.
 Tumor sinus endodermal
Berasal dari Jolk sac atau saccus vitellius, umumnya ditemukan pada gadis atau wanita
muda (20 th) dan sangat ganas. Pada pemeriksaan mikroskopik didapatkan retikulum
dengan ruangan berbentuk kistik (sinus endodermal) ditengahnya. Sinus tersebut
terdiri dari pembuluh darah ditengahnya dikelilingi oleh sel-sel kuboid.
 Karsinoma embrional
 Poli embrioma
 Khoriokarsinoma
 Teratoma: immatur, matur (solid atau kistik), monodermal (stroma ovarii dan atau
karsinoid atau lainnya).
Diduga berkembang dari jaringan embrional yang pluripoten dan mampu membentuk
elemen dari ketiga lapisan embrional. Bentuk kistik adalah tak ganas, sedang solid
adalah ganas. Teratoma yang benigna banyak ditemukan pada golongan usia tua.

3
Teratoma ganas biasanya ditemukan pada anak-anak dan pada masa pubertas. Tumor
tumbuh capat dan prognosisnya buruk.

Karsinoma Ovarium Metastatik


Karsinoma ini biasanya bilateral atau solid. Tumor primernya berasal dari korpus
uterus, usus-usus, mamae, atau kelenjar tiroid. Kurang lebih 6% dari karsinoma ovarium yang
ditemukan saat operasi adalah metastatik. Termasuk dalam golongan ini adalah Tumor
Krukenberg yang mempunyai gambaran mikroskopik khas berupa sel-sel yang menyerupai
cincin signet ditengah-tengah stroma. Sebagian besar dari tumor krukenber adalah metastase
dari karsinoma ventrikuli (gaster).
Diagnosis tumor ganas ini lebih sering dibuat sesudah laparatomi atas indikasi
ditemukannya tumor ovarium. Agar tindakan yang benar tidak terlambat dilakukan,
seharusnya dilakukan pemeriksaan histologik durante operationem (frozen section). Pada
laparatomi juga tidak boleh dilupakan pembilasan kavum peritonei untuk diperiksakan
tentang ada/tidak adanya sel ganas. (Sitologi eksfoliatif cairan ascites atau cairan bilasan
kavum peritoneal).

Penyebaran
Kanker ovarium menyebar secara limfogen ke kelenjar para aorta, mediastinal, dan
supraklavikuler, untuk seterusnya menyebar ke alat-alat yang jauh, terutama paru-paru, hati,
dan otak. Obstruksi usus dan ureter merupakan masalah yang sering menyertai penderita
tumor ganas ovarium.

Penetapan Tingkat Klinik Keganasan


UICC Kriteria FIGO
T1 Terbatas pada ovarium I
T1a Satu ovarium, tanpa ascites Ia
T1b Kedua ovarium, tanpa ascites Ib
T1c Satu/dua ovarium, ada ascites Ic
T2 Dengan perluasan ke panggul II
T2a Uterus dan atau tuba, tanpa ascites Iia
T2b Jaringan panggul lainnya, tanpa ascites Iib
T2c Jaringan panggul lainnya, dengan ascites Iic
T3 Perluasan ke usus halus/omentum dalam panggul, atau III
penyebaran intraperitoneal/kelenjar retraperitoneal.
M1 Penyebaran ke alat-alat jauh IV

4
Diagnosis
Diagnosis didasarkan atas 3 gejala/tanda yang biasanya muncul dalam perjalanan penyakitnya
yang sudah agak lanjut:
 Gejala desakan, yang dihubungkan dengan pertumbuhan primer dan infiltrasi ke
jaringan sekitar.
 Gejala diseminasi/penyebaran, yang diakibatkan oleh implantasi peritoneal dan
bermanifestasi adanya ascites.
 Gejala hormonal, yang bermanifestasi sebagai defeminisasi, maskulinisasi atau
hiperestrogenisme, intensitas gejala ini sangat bervariasi dengan tipe histologik tumor
dan usia penderita.

Terapi Tumor Ganas Ovarium


Untuk kanker ovarium, pembedahan merupakan pilihan utama. Pada tingkatan awal
prosedur adalah TAH + BSO + OM + APP (optional). Luas pembedahan tergantung oleh
insidensi dari seringnya penyebaran ke sebelah yang lain (bilateral) dan kecenderungan untuk
menginvasi badan rahim (korpus uterus). Biopsi dibeberapa tempat seperti: omentum,
kelenjar getah bening para maupun pre orbital dan area sub diaprahmatika amatlah penting.
Pembedahan juga amat penting sebagai tindakan primer pada penderita dengan penyakitnya
yang ekstensif ialah dengan mengangkat sebanyak mungkin jaringan tumor, bila keadaan
memungkinkan meskipun tidak semua jaringan tumordapat diangkat seluruhnya (debulking).
Dengan debulking (bulk reductive surgery) memungkinkan kemo maupun radioterapi menjadi
lebih efektif. Tindakan konservatif (hanya mengangkat tumor ovariumnya saja: oophorectomi
atau oophoro kistektomi) masih dapat dibenarkan jika tingkat klinik penyakit T1a, wanita
masih muda, belum mempunyai anak, derajat keganasan tumor rendah seperti disgerminoma,
tumor sel granulosa, dan arrheoblastoma atau low potential malignancy = borderline
malignancy, hal itu masih bisa dipertanggungjawabkan meskipun beberapa ahli berpendapat
tindakan seperti itu tetap merupakan gambling. Pengawasan ketat pada penderita pasca bedah
merupakan suatu keharusan.

Radioterapi
Radiasi untuk membunuh sel-sel tumor yang tersisa hanya efektif pada jenis tumor
yang peka terhadap sinar seperti disgerminoma dan tumor sel granulosa.

5
Kemoterapi
Sejumlah obat sitostatika telah digunakan, termasuk agens alkylating
(cyclophosphamide, chlorambucil), antimetabolit (MTX,5 FU), antibiotika (adriamisin) dan
agen lain (ex: Cis-Platinum). Adanya ascites mungkin dapat dikendalikan dengan kemoterapi
intraperitoneal. Isotop radioaktif sekarang jarang digunakan pada penanganan tumor ini,
sedang teknik shunting cairan ascites ke dalam vena jugularis melalui plastic tube yang
berkatup searah sekarang banyak dipakai. Penanganan paliatif sering menggunakan preparat
hormon progestativa.

Komplikasi
Obstruksi usus merupakan komplikasi yang sering terjadi pada kasus tingkatan lanjut
yang dikelola dengan melakukan reseksi usus sekali atau beberapa kali untuk membuat by
pass bila kondisi penderita mengijinkan.

Second Look Laparatomi


Untuk memastikan keberhasilan penanganan dengan radioterapi atau kemoterapi lazim
dilakukan laparatomi kedua, bahkan kadang sampai ketiga.

Prognosis
Tergantung dari usia dan terutama luas proses keganasan di samping jenis histologik
tumornya. Pada kasus dengan tingkat klinik T1 dan T2, angka harapan hidup 5 tahun sekitar
60%-70%. Pada kasus dengan tingkatan lebih lanjut (T2 dan T3) dengan paliasi yang
memadai dapat dicapai angka harapan hidup 5 tahun antara 30% - 60%, sedang T4 harapan
hidup 5 tahun praktis tak ada (0%).

Pengamatan Lanjut
Pengamatan lanjut cancer ovarium:
 Sampai usia 1 tahun setelah penanganan, setiap 2 bulan.
 Kemudian sampai 3 tahun setelah penanganan, setiap 4 bulan
 Kemudian sampai 5 tahun setelah penanganan, setiap 6 bulan
 Seterusnya tiap tahun sekali.

Anda mungkin juga menyukai