Disusun Oleh:
Pendahuluan
Cancer ovarium merupakan 20% dari semua keganasan alat reproduksi wanita.
Insidensi rata-rata dari semua jenis diperkirakan 15 kasus baru per 1000000 populasi wanita
setahunnya. Cancer ovarium merupakan kumpulan tumor dengan histiogenesis yang beraneka
ragam, dapat berasal dari ketiga dermoblast (ektodermal, entodermal, mesodermal) dengan
sifat-sifat histologis maupun biologis yang beraneka ragam. Oleh karena itu histiogenesis
maupun klasifikasinya masih sering menjadi perdebatan. Kira-kira 60% terdapat pada usia
perimenopausal, 30% dalam masa reproduksi, dan 10% pada usia jauh lebih muda. Tumor ini
dapat jinak (benigna), tidak jelas jinak tapi juga tidak pasti ganas (borderline malignancy
atau carcinoma of low malignant potential) dan yang jelas ganas (malignant).
Patofisiologi
Zat-zat karsinogenik
Tumor primer
Implantasi
(ciri khas tumor ganas ovarium)
Klasifikasi
1
Klasifikasi tumor epitelium menurut WHO yang dimodifikasi:
1. Tumor epitelial yang umum:
Serosa
Musinosa
Endometrioid
Clearcell: benigna, borderline malignancy, carsinoma.
Brenner
Epiteliel campuran
Carsinoma tak terdeferensiasi
Tumor tak terklasifikasi.
Tumor epitelium ovarium merupakan 40% dari semua tumor ovarium. Ada 2 jenis: serosa
dan musinosa. Kedua-duanya mempunyai kecenderungan untuk tumbuh bilateral dan
berimplantasi di rongga peritoneum. Perubahan ke arah ganas terjadi pada yang berjenis
serosa. Kistadenokarsinoma papiliferum pseudo musinosa merupakan satu variasi dari
tumor dengan kemungkinan penyebaran lokal yang tinggi. Tumor-tumor endometrioid,
mesonephroid, dan brenner adalah jarang.
2. Sex-cord stromal tumours:
Tumor granulosa theca cell: benigna, maligna
Androblastoma (Sertoli-Leidig)
Gynandroblastoma
Tidak terklasifikasi
Diduga bahwa tumor jenis ini berasal dari mesenkhim gonad, yang potensial mampu
mendeferensiasi ke dalam struktur gonad laki-laki dan wanita, hingga tumor dapat
mengakibatkan munculnya tanda-tanda maskulinisasi atau feminisasi pada penderitanya.
Androblastoma atau tumor yang berasal dari tumor mesenkhim akan mendiferensiasi ke
dalam struktur gonadal laki-laki:
Arrhenoblastoma : mikroskopik terlihat gambaran tubuler dan berhubungan
dengan gejala atau tanda defeminisasi atau maskulinisasi.
Tumor Sertoli cell: adalah bentuk feminisasi dari androblastoma. Sel-sel sertoli
merupakan sumber dari estrogen pada gonad lelaki.
Tumor cell granulosa
Tumor sel theca
2
Dalam banyak kejadian, elemen dari tumor sel granulosa dan theca terdapat pada
tumor yang sama. Mereka bisa dikaitkan dengan gejala hiperestrogennisme.
Hiperplasi endometrium dan karsinoma endometrium pernah dilaporkan
berhubungan dengan tumor-tumor sel granulosa dan sel theca.
3. Tumor-tumor lipid cell
4. Tumor-tumor germ-cell:
Tumor ini berasal dari germinal dan derivatnya.
Disgerminoma
Paling umum dari kelompok tumor ini, merupakan homolog dari seminoma testis,
biasa terdapat pada wanita muda dan sangat radiosensitif. Frekuensi tumor ini kurang
dibandingkan dengan Tumor sel granulosa yang kebanyakan ditemukan pada wanita
muda, dapat ditemukan dalam ukuran kecil sampai besar hingga mengisi rongga perut.
Tumor dengan permukaan rata, konsistensi kenyal, kecuali di bagian-bagian yang
mengalami degenerasi berwarna sawo matang sampai ke abu-abuan. Pada
pemeriksaan mikroskopik terlihat gambaran sarang-sarang sel telur yang besar,
bundar, ovoid atau poligonal, terpisah oleh septa jaringan ikat. Tumor ini
keganasannya tak seberapa tinggi. Prognosis tumor yang masih unilateral dan terbatas
dalam kapsul yang baik (88,6% dapat disembuhkan) hanya dengan USO (Unilateral
Salpingo Ovarectomy) saja. Kalau perlu pasca bedah dapat dipertimbangkan
radioterapi pada tumor bed karena tumor ini sangat radiosensitif dan radiocurable.
Tumor sinus endodermal
Berasal dari Jolk sac atau saccus vitellius, umumnya ditemukan pada gadis atau wanita
muda (20 th) dan sangat ganas. Pada pemeriksaan mikroskopik didapatkan retikulum
dengan ruangan berbentuk kistik (sinus endodermal) ditengahnya. Sinus tersebut
terdiri dari pembuluh darah ditengahnya dikelilingi oleh sel-sel kuboid.
Karsinoma embrional
Poli embrioma
Khoriokarsinoma
Teratoma: immatur, matur (solid atau kistik), monodermal (stroma ovarii dan atau
karsinoid atau lainnya).
Diduga berkembang dari jaringan embrional yang pluripoten dan mampu membentuk
elemen dari ketiga lapisan embrional. Bentuk kistik adalah tak ganas, sedang solid
adalah ganas. Teratoma yang benigna banyak ditemukan pada golongan usia tua.
3
Teratoma ganas biasanya ditemukan pada anak-anak dan pada masa pubertas. Tumor
tumbuh capat dan prognosisnya buruk.
Penyebaran
Kanker ovarium menyebar secara limfogen ke kelenjar para aorta, mediastinal, dan
supraklavikuler, untuk seterusnya menyebar ke alat-alat yang jauh, terutama paru-paru, hati,
dan otak. Obstruksi usus dan ureter merupakan masalah yang sering menyertai penderita
tumor ganas ovarium.
4
Diagnosis
Diagnosis didasarkan atas 3 gejala/tanda yang biasanya muncul dalam perjalanan penyakitnya
yang sudah agak lanjut:
Gejala desakan, yang dihubungkan dengan pertumbuhan primer dan infiltrasi ke
jaringan sekitar.
Gejala diseminasi/penyebaran, yang diakibatkan oleh implantasi peritoneal dan
bermanifestasi adanya ascites.
Gejala hormonal, yang bermanifestasi sebagai defeminisasi, maskulinisasi atau
hiperestrogenisme, intensitas gejala ini sangat bervariasi dengan tipe histologik tumor
dan usia penderita.
Radioterapi
Radiasi untuk membunuh sel-sel tumor yang tersisa hanya efektif pada jenis tumor
yang peka terhadap sinar seperti disgerminoma dan tumor sel granulosa.
5
Kemoterapi
Sejumlah obat sitostatika telah digunakan, termasuk agens alkylating
(cyclophosphamide, chlorambucil), antimetabolit (MTX,5 FU), antibiotika (adriamisin) dan
agen lain (ex: Cis-Platinum). Adanya ascites mungkin dapat dikendalikan dengan kemoterapi
intraperitoneal. Isotop radioaktif sekarang jarang digunakan pada penanganan tumor ini,
sedang teknik shunting cairan ascites ke dalam vena jugularis melalui plastic tube yang
berkatup searah sekarang banyak dipakai. Penanganan paliatif sering menggunakan preparat
hormon progestativa.
Komplikasi
Obstruksi usus merupakan komplikasi yang sering terjadi pada kasus tingkatan lanjut
yang dikelola dengan melakukan reseksi usus sekali atau beberapa kali untuk membuat by
pass bila kondisi penderita mengijinkan.
Prognosis
Tergantung dari usia dan terutama luas proses keganasan di samping jenis histologik
tumornya. Pada kasus dengan tingkat klinik T1 dan T2, angka harapan hidup 5 tahun sekitar
60%-70%. Pada kasus dengan tingkatan lebih lanjut (T2 dan T3) dengan paliasi yang
memadai dapat dicapai angka harapan hidup 5 tahun antara 30% - 60%, sedang T4 harapan
hidup 5 tahun praktis tak ada (0%).
Pengamatan Lanjut
Pengamatan lanjut cancer ovarium:
Sampai usia 1 tahun setelah penanganan, setiap 2 bulan.
Kemudian sampai 3 tahun setelah penanganan, setiap 4 bulan
Kemudian sampai 5 tahun setelah penanganan, setiap 6 bulan
Seterusnya tiap tahun sekali.