KTI - Fiks 2
KTI - Fiks 2
MASRIAN
2017011
Karya Tulis Ilmiah disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program
Pendidikan Diploma III Keperawatan
MASRIAN
2017011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Nama : Masrian
NIM : 2017.011
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini
pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini
Pembuat Pernyataan
Masrian
Mengetahui:
PembimbingUtama PembimbingPendamping
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Hasil Penelitian oleh Masrian NIM 2017.011 dengan judul “Studi Literatur
Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Pasien Yang Mengalami Harga Diri Rendah
Dengan Masalah Gangguan Konsep Diri” telah diperiksa dan disetujui untuk
diujikan pada seminar proposal pada Program Studi Diploma Tiga Keperawatan,
Tim Pembimbing
PembimbingUtama PembimbingPendamping
Mengetahui
Wakil Direktur I
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Hasil Penelitian oleh Masrian NIM 2017.011 dengan judul “Studi Literatur
Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Pasien Yang Mengalami Harga Diri Rendah
Sawerigading Pemda Luwu pada tanggal 08 September 2020 dan disetujui untuk
penelitian.
Tim Penguji
Menyetujui
PembimbingUtama PembimbingPendamping
Mengesahkan
Direktur DirekturWakilDirektur I
v
KATA PENGANTAR
vi
ABSTRAK
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan merasa rendah
diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri.Tujuan penulisan studi literatur ini adalah untuk menggambarkan
asuhan keperawatan jiwa dengan masalah gangguan konsep diri pada pasien harga
diri rendah. Metode yang digunakan adalah penelitian literature review dengan
membandingkan kedua jurnal.Tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi asuhan
keperawatan jiwa dengan masalah gangguan konsep diri pada pasien harga diri
rendah, dengan cara mengidentifikasi pengkajian, intervensi, implementasi, dan
evaluasi
Hasil yang didapatkan pada jurnal Nyumirah dkk dan Tanti diketahuinya asuhan
keperawatan pada pasien gangguan konsep diri : harga diri rendah pada
pengkajian didapatkan mayoritas data berhubungan dengan masalah harga diri
rendah.Dimana data subjektif pasien mengkritik dan merendahkan dirinya
berkesesuaian dengan data objektif yaitu kontak mata kurang, suara pelan, sulit
memulai pembicaraan dan menarik diri. Diagnosa yang didapatkan yaitu harga
diri rendah, jika hal ini tidak ditangani maka klien beresiko menarik diri sehingga
tindakan yang dapat dilaksanakan pada pasien harga diri rendah yaitu klien
mampu mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki, menilai dan
memilih kemampuan yang dapat dikerjakan, melatih kemampuan yang dapat
dikerjakan, membuat jadwal kegiatan harian, melakukan kegiatan sesuai jadwal
kegiatan harian, merasakan manfaat melakukan kegiatan positif dalam mengatasi
harga diri rendah sehingga evaluasi yang didapatkan yaitu implementasi yang
dilakukan selama tiga hari terlaksanakan dengan baik.
Kata kunci : Studi literature asuhan keperawatan jiwa, , gangguan konsep
diri, harga diri rendah.
vii
ABSTRACT
The results obtained in the journal Nyumirah et al. And Tanti show that nursing
care for patients with self-concept disorders: low self-esteem in the assessment
shows that the majority of data is related to the problem of low self-esteem. low
voice, difficult to initiate conversation and pull away. The diagnosis obtained is
low self-esteem, if this is not handled, then the client is at risk of withdrawing so
that actions that can be carried out on patients with low self-esteem are that the
client is able to express their abilities and positive aspects, assess and choose
abilities that can be done, train the abilities that can be done, make a daily
activity schedule, carry out activities according to the daily activity schedule, feel
the benefits of doing positive activities in overcoming low self-esteem so that the
evaluation obtained is that the implementation carried out for three days is
carried out well.
viii
DAFTAR ISI
ix
E. Metode Pengumpulan Data............................................................29
F. Analisis Data..................................................................................30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 31
A. Hasil Penelitian............................................................................. 31
B. Pembahasan................................................................................... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 50
A. Kesimpulan .................................................................................. 50
B. Saran ............................................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 53
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Sintesis Gird ....................................................................................... 33
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Psikopatologi Harga Diri Rendah...................................................14
Gambar 2.2 Pohon Masalah Pada Harga Diri .................................................... 20
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain (Sumila,
2017)
(impairment) di dalam atau atau lebih fungsi yang penting dari manusia, yaitu
fungsi psikologis, perilaku, biologis dan gangguan itu tidak hanya terletak
dalam hubungan antara orang itu tetapi juga dengan masyarakat. Sumber
penyebab gangguan jiwa adalah dari fakto somatic, fakto psikologik, dan
1
2
sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkunganya, nilai-
nilai yang berkaitan dengan agama dan objek, tujuan serta keinginan, cara
individu memandang dirinya secara utuh fisik, emosional, sosial dan spiritual
konsep diri berkembang secara bertahap mulai dari bayi dapat mengenali dan
langsung (Schult dan Videbeck, 2009) .Harga diri rendah adalah penilaian
sesuai dengan ideal diri.Percapaian ideal diri atau cita-cita, harapan langsung
Klien yang mengalami gangguan konsep diri: harga diri rendah tidak
di atasi akan berisiko melakukan isolasi social: menarik diri. peran perawat
(Susilawati 2013).
maupun berat adalah harga diri rendah. Studi kasus yang dilakukan Rusli,
124 pasien rawat inap dengan diagnose keperawatan harga diri rendah,
sementara hasil penelitian yang dilakukan oleh Garry (2016) di Rumah Sakit
Jiwa Daerah Surakarta pada tahun 2014 terdapat pasien yang mengalami
3
gangguan jiwa dengan masalah keperawatan konsep diri harga diri rendah
647 pasien.
harga diri rendahjika klien dengan harga diri rendah tidak di tangani akan
bengakibatkan individu tersebut mengisolasi diri dari orang lain, tidak mau
Oleh karena itu penulis sangat tertarik sekali untuk menyusun sebuah
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan keperawatan pada Pasien jiwa pada
pasien yang mengalami gangguan konsep diri dengan masalah gangguan harga
diri rendah”.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan peneliti
1. Tujuan umum
pasien yang mengalami masalah gangguan konsep diri yang berfokus pada
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat peneliti
tentang perawatan pada klien harga diri rendah degan gangguan konsep
diri.
tindakan keperawatan
c. Pembaca
d. Institusi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Diri
1. Defenisi
istilah self concept atau konsep diri beberapa penulis mengartikan sebagai
citra diri.
gambaran seseorang mengenai dirinya yang dapat dilihat dari dua aspek,
berhubungan dengan orang lain (Stuart dan Sudeen). Hal ini termasuk
Konsep diri pada hakekatnya meliputi empat aspek dasar yang terdiri
dari:
6
7
sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan
tentang ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini
1) Operasi
3) Perubahan tubuh.
b. Ideal Diri
kemampuannya.
diri.
c. Harga Diri
yang rendah atau harga diri yang tinggi. Jika individu sering gagal,
maka cenderung harga diri yang rendah. Harga diri diperoleh dari diri
sendiri dan orang lain. Aspek utama adalah dicintai dan menerima
d. Peran
sedangkan peran yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih
e. Identitas
Perasaan dan perilaku yang kuat akan identitas diri individu dapat
ditandai dengan :
diri
diri.
4. Manifestasi Klinis
kepada orang lain atau diri sendiri, gangguan dalam berhubungan, rasa din
Wartonah, 2015) :
cita.
11
1. Defenisi
jiwa.
Laraia (2008) dalam konsep stress adapatasi yang teridiri dari faktor
meliputi:
1) Biologis
2) Psikologis
kembang anak.
13
b. Faktor Presipitasi
kanak-kanak ke remaja.
kematian.
Keterangan:
1. Respon adaptif :
2. Respon maladaptif :
3. Aktualisasi diri :
6. Kekacauan identitas
7. Depersonalisasi :
Tanda dan gejala yang muncul pada klien dengan harga diri rendah
meliputi :
positif
Keliat (2009) mengemukakan beberapa tanda dan gejala harga diri rendah
adalah :
d. Penurunan produktivitas.
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri misalnya ini terjadi jika saya
i. Keluhan fisik
C. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
yang didukung pula oleh data-data tentang riwayat kesehatan jiwa klien
yang terdapat dalam buku status klien selama dirawat di Rumah Sakit
Jiwa. Tanda dan gejala harga diri rendah dapat ditemukan melalui
f. Apa upaya yang Anda lakukan untuk mencapai harapan yang belum
terpenuhi?
tentang diri sendiri merupakan salah satu tanda dan gejala harga diri
rendah. Selain itu tanda dan gejala harga diri rendah didapatkan dari
b. Data Objektif:
1) Penurunan produktivitas
4. Penurunan produktifitas
Pohon masalah pada kasus harga diri rendah Didit (2016) pada gambar
sebagai berikut:
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi
teratur.
4. Implementasi
melakukan pengkajian dan melatih cara untuk mengatasi harga diri rendah
yang dialami klien. Setelah perawat selesai melatih pasien maka perawat
melatih kegiatan yang telah diajarkan oleh perawat untuk mengatasi harga
diri rendah.
Tindakan Keperawatan:
dimana.
dimiliki klien.
digunakan.
24
pertemuan.
tetapkan.
hari.
telah dilatihkan.
25
pasiendan keluarga.
dilakukan klien.
1) Tujuan:Keluarga mampu:
2) Tindakan Keperawatan:
teratur.
diri rendah
melakukan rujukan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
adalah mencari referensi teori yang relefan dengan kasus atau permasalahan
yang di temukan.
dan tujuan peneliti (Denial dan Warsiah,). Teknik ini dilakukan dengan tujuan
yang sedang dihadapi atau diteliti sebagai bahan rujukan dalam pembahasan
hasil peneliti.
B. Fokus studi
Focus studi yang di gunakan dalam menyusun karya tulis ilmiah ini
adalah studi literature asuhan keperawatan harga diri rendah dengan malasalah
28
29
C. Sumber data
dimana data sekuder adalah data yang diperoleh penelitih dari sumber yang
telah ada. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah
penelitian.
D. Kriteria literature
Adapun kriteria literatur dalam karya tulias ilmiah ini sebagai berikut:
3. Tema jurnal yaitu harga diri rendah dengan malah gangguan konsep
diri.
dengan berbagai cara dan teknik yang berasal dari hasil penelitih yang sudah
garuda dan jurnal lainnya, dengan kata kunci pemenuhan konsep diri,
gangguan konsep diri, harga diri rendah:gangguan konsep diri dan asuhan
keperawatan jiwa.
30
kriteria yang ditentukan oleh penulis dari sekian jurnal yang diambil.
F. Analisis Data
akan menjadi lebih jelas. Pada tahap ini, hasil dari pengolahan data akan
dilakukan. Penyajian data disajikan secara tekstular atau narasi dan di buat
sintesis grid. Sintesis gird adalah suatu gagasan atau ide baru yang disajikan
oleh penulis.
BAB IV
A. Hasil penelitian
garuda key word yang digunakan “Pemenuhan konsep diri” didapatkan satu
2020 didapatkan 56 jurnal dan peneliti mengubah rentang tahun dari 2013-
kunci harga diri rendah dan mendapatkan dua jurnal yang relevan,
asuhan keperawatan harga diri rendah, dan menemukan 4 jurnal yang relevan
yang memenuhi kriteria namun peneliti fokus pada dua jurnal. Penelitian
pada pasien jiwa gangguan konsep diri pada pasien harga diri rendah
31
32
Yaitu artikel dari Ns. Sri Nyumira Dkk (2017), Ririn Aprilias Tanti (2019)
Tabel Sintesis Gird 4.1 Asuhan keperawatan dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah menurut penelitian Ns. Sri
Nyuman Dkk (2017) dan Tanti (2019)
4. Implementasi
klien mengkonsumsi obat Risperidone 2 x 2mg
karena klien sempat mengalami halusinasi
pendengaran dan penglihatan. Adanya ksesnjangan
antara teori dan kasus, sedangkan yang tidak sesuai
dengan teori adalah klien mengkonsumsi obat
Trihekspenidil 2x1mg dan Prestin 1 x 2mg dan
yang ada di teori tetapi tidak ada di kasus adalah
penggunaan obat chlorpromazine HCL,
Thoridazine HCL, dan Haloperidol.
Tabel Sintesis Gird 4.1 Asuhan keperawatan dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah menurut penelitian Ns. Sri
Nyuman Dkk (2017) dan Tanti (2019)
5. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan Pada diagnosa harga
diri rendah, klien sudah mampu menyebutkan
aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
35
Tabel Sintesis Gird 4.1 Asuhan keperawatan dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah menurut penelitian Ns. Sri
Nyuman Dkk (2017) dan Tanti (2019)
2. Diagnosa
a) gangguan konsep diri: harga diri
rendah,
b) isolasi sosial: menarik diri dan
c) resiko tinggi terjadi perubahan
persepsi sensori: halusinasi
pendengaran.
3. Intervensi
bina hubungan saling percaya, yang
bertujuan untuk mengurangi ancaman
yang diperlihatkan perawat dan
Identifikasi kemampuan yang
dimiliki,guna dapat mengingatkan
klien bahwa di dalam dirinya masih
terdapat potensi yang dapat
Tabel Sintesis Gird 4.1 Asuhan keperawatan dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah menurut penelitian Ns. Sri
Nyuman Dkk (2017) dan Tanti (2019)
B. Pembahasan
Dari table 4.1 di atas menunjukan ada dua jurnal penelitian menggenai
asuhan keperawatan pasien jiwa pada pasien gangguan konsep diri : harga diri
2. Pengelolaan gangguan konsep diri : harga diri rendah pada Tn. N dengan
pasien gangguan konsep diri dengan masalah harga diri rendah, terdapat
diri rendah dengan jumlah 1 sampel yaitu pada Ny. R dan Tanti (2019)
asuhan keperawatan jiwa pada pasien gangguan konsep diri : harga diri
rendah dengan metode yang berbeda yaitu metode penelitian deskriptif dan
studi kasus.
42
1. Pengkajian
menemukan tanda dan gejala pada pasien harga diri rendah yaitu data
mengejek diri sendiri merasa dirinya sudah tua tidak seperti dulu lagi.
Data subjektif ekspresi wajah malu dan rasa bersalah, menarik diri dari
hubungan sosial yaitu klien lebih banyak berdiam diri, dan jarang
nada pelan, klien berbicara bila seperlunya saja, terlihat malu dan
stroke. Data objektif yaitu: kontak mata mudah teralih atau kurang
dan gejala harga diri rendah adalah mengkritik diri sendiri, perasaan
konsep teori.
2. Diagnosa
yaitu gangguan konsep diri: harga diri rendah, isolasi sosial: menarik
perioritas.
harga diri rendah didukung oleh hasil pengkajian data subjektif pasien
diri sendiri merasa dirinya sudah tua tidak seperti dulu lagi. Data
subjektif ekspresi wajah malu dan rasa bersalah, menarik diri dari
hubungan sosial yaitu klien lebih banyak berdiam diri, dan jarang
nada pelan, klien berbicara bila seperlunya saja, terlihat malu dan
harga diri rendah karena pada pengkajian ditemukan data subjekti yaitu
stroke dan data objektif yaitu kontak mata mudah teralih atau kurang
dengan tanda dan gejala pasien harga diri rendah.Hal ini sejalan
Hal ini sejalan dengan teori Stuart (2009) bahwa faktor predisposisi
Tanti (2019) sehingga lama hari rawat yaitu 12 hari, sedangkan Tanti
(2019) selama 3 hari yaitu pada hari Senin tanggal 21 Januari 2019
(Firman 2019) Tanda dan gejala harga diri rendah adalah ungkapan
negatif tentang diri sendiri merupakan salah satu tanda dan gejala
harga diri rendah. Selain itu tanda dan gejala harga diri rendah
ini.
b. Data Objektif:
1) Penurunan produktivitas
Nyumira dkk dan jurnal Tanti sesuai dengan tinjau teori (firman 2019)
terdapat pada jurnal Nyumira dkk (2017) dan Tanti (2019) semuanya
4. Evaluasi
menyapu, merapihkan
yang digunakan yaitu dari data subjektif dan data objektif setelah
dengan baik
49
c. Klien mampu memilih hal positif diri yang akan dilatih atau
dilakukan.
BAB V
A. Kesimpulan
rendah adalah dimana data subjektif: pasien mengkritik diri sendiri dan
suara pelan, sulit memulai pembicaraan dan menarik diri. Dengan tanda
dan gejala penyerta yaitu mengkritik diri sendiri, perasaan tidak mampu,
persepsi sensori
asuhan keperawatan pada pasien harga diri rendah yang terdiri dari
50
51
komunikai terapeutik.
harga diri pasien hal ini dibuktikan kedua peneliti dapat mengatasi
masalah harga diri rendah setelah melakukan asuhan selama tiga hari.
B. Saran
4. Bagi pembaca
DAFTAR PUSTAKA
Nyumirah Sri, Nurhidayah Viky, (2017) Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny.R
Dengan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah Diruang Dewi
Amba RS Marzoeki Mahdi Bogor
https://www.akperpasarrebo.ac.id/wp/conten,upload/2018/07/6.-
NYUMIRAH-1-39-47.pdf (Akses : 02 September 2020)
Stuart and Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5.Jakarta: EGC