Spesifikasi UGD Nemal
Spesifikasi UGD Nemal
A1 Pendahuluan
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersama-sama
dengan gambar-gambar yang keduanya menguraikan pekerjaan yang harus
dilaksanakan. Istilah pekerjaan mencakup suplai dan instalasi seluruh peralatan dan
material yang harus dipadukan dalam konstruksi-konstruksi, yang diperlukan
menurut dokumen-dokumen kontrak, serta semua tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk memasang dan menjalankan peralatan dan material tersebut. Spesifikasi
untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan material yang harus disepakati, harus
diterapkan baik pada bagian dimana spesifikasi tersebut ditemukan maupun bagian-
bagian lain dari pekerjaan dimana pekerjaan atau material tersebut dijumpai.
A2 Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan akan ditunjukkan oleh direksi dan dapat dilihat pada gambar-
gambar rencana terlampir.
Spesifikasi teknis disusun oleh panitia pengadaan & pemasangan berdasarkan jenis
pekerjaan yang akan dilelangkan dengan ketentuan:
1) Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan
digunakannya produksi dalam negeri.
2) Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional.
3) Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan..
4) Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai denganmetoda pelaksanaan.
5) Harus mencabtumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama
minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
6) Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dlam pelaksanaan
pekerjaan.
7) harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk.
8) Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output Performance) yang
diinginkan.
9) harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran
A4 Perijinan
Setelah penyedia barang/jasa ditunjuk, bila pekerjaan ini memerlukan ijin dari
instansi lain yang berwenang, maka penyedia barang/jasa yang bersangkutan harus
menyelesaikan perijinan tersebut. Direksi, dalam batas-batas kewenangannya, akan
membantu untuk menyiapkan surat-surat resminya, tetapi segala biaya yang
diperlukan untuk perijinan tersebut merupakan tanggung jawab penyedia
barang/jasa.
Pekerjaan di lapangan tidak diperkenankan dimulai apabila perijinan yang
diperlukan belum diperoleh.
Apabila pada saat melaksanakan pekerjaan terdapat suatu bangunan atau material
yang menghalangi pekerjaan, jika harus membongkar bangunan/material tersebut
akan memerlukan perijinan dan biaya tambahan, maka hal tersebut terlebih dahulu
harus didiskusikan dengan direksi untuk mencari jalan keluarnya.
A5 Pekerjaan-Pekerjaan Sementara
Jalan masuk ke lokasi, termasuk pada sarana perlengkapan lain seperti jembatan
darurat dan sebagainya, yang bersifat sementara harus disiapkan oleh penyedia
barang/jasa. Jika diperlukan jembatan-jembatan darurat, maka penyedia
barang/jasa harus merencanakannya dengan lebar minimal 3,50 meter dari kayu
yang cukup kuat untuk menahan muatan gandar 5 ton, atau dengan perencanaan
yang disetujui oleh pihak direksi. Penyedia barang/jasa wajib memelihara sarana
tersebut dan semua biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan tersebut kalau
tidak dipergunakan lagi harus dibongkar, dirapihkan kembali seperti keadaan
semula atau seperti yang disyaratkan oleh direksi.
Penyedia barang/jasa harus membuat saluran-saluran untuk pembuangan semua
air bekas dan sisa buangan dari pekerjaan-pekerjaan, termasuk pekerjaan
sementara, yang ditimbulkan dimana saja. Cara pembuangan harus tidak merusak
lingkungan setempat dan tidak mengganggu pihak-pihak yang mempunyai
kepentingan terhadap tanah atau saluran/anak sungai dimana air bekas dan sisa
buangan akan dibuang.
A6 Penyediaan Air, Tenaga Listrik dan Lampu Penerangan
Alat yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh penyedia
barang/jasa, termasuk peyediaan peralatan dan perpipaan sementara untuk
mengangkut air ke lokasi pekerjaan, sehingga tidak akan mempengaruhi kelancaran
pekerjaan. Biaya untuk keperluan tersebut menjadi tanggung jawab penyedia
barang/jasa. Kualitas air yang diisyaratkan ditentukan pada bagian lain dari
spesifikasi teknis ini.
Tenaga listrik yang diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan harus disediakan sendiri
oleh penyedia barang/jasa dengan jenis dan kapasitas yang sesuai dengan
pekerjaan yang akan dilaksanakan dan harus ada persetujuan dari direksi.
Penyediaan tenaga listrik tersebut termasuk pula kabel-kabel, alat-alat pengukur
serta fasilitas pengaman yang diperlukan
dan lampu-lampu penerangan untuk menjamin lancarnya pelaksanaan pekerjaan.
A8 Ukuran-ukuran
Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran sebenarnya dan gambar
tersebut adalah gambar berskala. Jika terdapat perbedaaan antara ukuran dan
gambarnya, maka penyedia barang/jasa harus segera meminta pertimbangan dari
para ahli untuk menetapkan mana yang benar.
A9 Peralatan
Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus
disediakan oleh penyedia barang/jasa. Sebelum suatu tahapan pekerjaan dimulai,
penyedia barang/jasa harus mempersiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut. Penyediaan peralatan di tempat
pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan harus terlebih dahulu mendapat
penelitian dan persetujuan dari direksi.
Tanpa persetujuan direksi, penyedia barang/jasa tidak diperbolehkan untuk
memindahkan peralatan yang diperlukan dari lokasi pekerjaan.
Kerusakan yang timbul pada sebagian atau keseluruhan peralatan yang akan
mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau
diganti hingga direksi menganggap pekerjaan dapat dimulai.
A10 Penyediaan Material
Penyedia barang/jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti yang
disebutkan dalam daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya) kecuali
ditentukan lain di dalam dokumen kontrak.
Untuk material-material yang disediakan oleh direksi, penyedia barang/jasa harus
mengusahakan transportasi dari gudang yang ditentukan ke lokasi pekerjaan.
Penyedia barang/jasa harus memeriksa dahulu material-material tersebut dan harus
bertanggung jawab atas pengangkutan sampai di lokasi pekerjaan. Penyedia
barang/jasa harus mengganti material yang rusak atau kurang akibat oleh cara
pengangkutan yang salah atau hilang akibat kelalaian penyedia barang/jasa.
Semua peralatan dan material yang disediakan dan pekerjaan yang dilaksanakan
harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kotrak.
Nama produsen material dan peralatan yang digunakan, termasuk cara kerja,
kemampuan, laporan pengujian dan informasi penting lainnya mengenai hal ini
harus disediakan bila diminta untuk dipertimbangkan oleh direksi. Bila menurut
pendapat direksi hal-hal tersebut tidak memuaskan atau tidak sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak, maka harus diganti oleh
penyedia barang/jasa tanpa biaya tambahan.
Semua peralatan dan material harus disuplai dengan urutan dan waktu sedemikian
rupa sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan dengan
memperhitungkan jadwal untuk pekerjaan lainnya.
A14 Rambu-rambu
Di tempat-tempat yang dipandang perlu, penyedia barang/jasa harus menyediakan
rambu-rambu untuk keperluan kelancaran lalu lintas. Tanda-tanda tersebut harus
cukup jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas. Apabila pekerjaan harus
memotong/menyeberangi jalan dengan lalu lintas padat, penyedia barang/jasa
harus melaksanakan pekerjaan secara bertahap atau apabila dipandang perlu
dilaksanakan pada malam hari. Segala biaya untuk keperluan tersebut harus sudah
termasuk di dalam penawaran penyedia barang/jasa.
A17 Rapat-Rapat
Apabila dipandang perlu, direksi dan/atau penyedia barang/jasa dapat mengadakan
rapat-rapat dengan mengundang penyedia barang/jasa dan konsultan serta pihak-
pihak tertentu yang berkaitan dengan pembahasan dan permasalahan pelaksanaan
pekerjaan. Semua hasil/risalah rapat merupakan ketentuan yang bersifat mengikat
bagi penyedia barang/jasa.
A20 Laporan-Laporan
Selama periode pekerjaan di lapangan, penyedia barang/jasa harus membuat
laporan harian dan laporan mingguan yang menggambarkan kemajuan pekerjaan.
Laporan tersebut memuat sekurang-kurangnya informasi yang mencakup :
a. Uraian mengenai kemajuan kerja yang sesungguhnya dicapai menjelang
akhir minggu.
b. Jumlah personil yang bertugas selama minggu tersebut.
c. Material dan barang-barang serta peralatan yang disediakan.
d. Kondisi cuaca.
B1 PEKERJAAN TANAH
B1.1 Umum
Sebelum pekerjaan di lapangan dimulai, lokasi dari tempat pekerjaan harus ditinjau
dahulu oleh tenaga ahli.
Kalau sekiranya tidak ada kesamaan antara keadaan lapangan dan keadaan seperti
yang ditunjukan dalam gambar, Penyedia barang/jasa harus segera menyampaikan
kepada Direksi secara tertulis untuk mendapatkan penyelesaian lebih lanjut, juga
Penyedia barang/jasa harus menentukan letak bangunan pelengkap seperti Direksi
Keet, Gudang dan sebagainya.
B1.2 Pembersihan Tempat Pekerjaan
Seluruh pepohonan, semak belukar dan akar-akar pohon di dalam daerah batas
pekerjaan untuk seluruh panjang dari bangunan dan ditambah dengan jarak 1 km
pada kedua ujung dari bangunan harus dibersihkan dan ditebang, termasuk setiap
pohon di luar batas-batas ini yang diperkirakan dapat jatuh dan menghalangi
bangunan, kecuali ada pernyataan lain yang tertera di dalam syarat-syarat khusus
dan gambar rencana.
Bagian atas tanah tanaman harus tersendiri digali sampai kira-kira kedalaman 20
cm dan ditimbun di satu tempat yang layak, agar dapat digunakan lagi.
Pembersihan dan pengupasan di luar batas daerah pekerjaan tidak diberikan
pembayaran kepada Penyedia barang/jasa, kecuali pekerjaan tersebut atas
permintaan dari Direksi dan persetujuan dari pengguna barang/jasa.
Bila dinyatakan syarat-syarat khusus atau diperintahkan oleh Direksi bahwa
pepohonan rindang dan tanaman ornamen tertentu akan dipertahankan, maka
pepohonan/tanaman tersebut harus dijaga betul dari kerusakan atas biaya
Penyedia barang/jasa.
Pepohonan yang harus disingkirkan, harus ditebang sedemikian rupa dengan tidak
merusak pepohonan/tanaman lain yang dipertahankan, semua pohon, batang
pohon, akar dan sebagainya harus dibongkar dengan kedalaman minimal 20 cm di
bawah permukaan tanah asli dari permukaan akhir (ditentukan oleh permukaan
mana yang lebih rendah). Bersama-sama dengan seluruh jenis sampah dalam
segala bentuknya harus dibuang pada tempat yang tidak terlihat dari tempat
pekerjaan menurut cara yang praktis atau dikubur.
Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi pada saat pembersihan, harus
diperbaiki oleh Penyedia barang/jasa atas tanggungannya sendiri. Bila akan
dilakukan pembakaran hasil penebangan, Penyedia barang/jasa harus
memberitahukan kepada penghuni terhadap milik-milik yang berbatasan dengan
pekerjaan minimal 48 jam sebelumnya. Penyedia barang/jasa akan selalu bertindak
sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku mengenai pembakaran di tempat
terbuka.
Pada pelaksanaan pembersihan, Penyedia barang/jasa harus berhati-hati untuk
tidak mengganggu setiap patok-patok pengukuran, pipa-pipa atau tanda-tanda
lainnya. Perhitungan pembiayaan untuk pekerjaan ini mencakup penyediaan
peralatan, tenaga dan pembuangan bahan-bahan sisa dibebankan kepada
Penyedia barang/jasa dan dikerjakan sesuai dengan petunjuk Direksi.
B2 PEKERJAAN BETON
B2.1 Umum
Beton harus merupakan campuran dari semen, agregat halus, agregat kasar dan
air, dengan perbandingan sedemikian sehingga dalam beton yang dihasilkan,
jumlah semen yang terdapat di dalamnya minimal sesuai dengan persyaratan
dalam spesifikasi. Hasil akhir pekerjaan harus berupa beton yang baik, padat dan
tahan lama serta memiliki kekuatan dan sifat-sifat lain sebagaimana disyaratkan.
Perbandingan antara agregat halus dan agregat kasar tergantung dari gradasi
bahannya, tetapi jumlah agregat halus selalu minimal dengan ketentuan bahwa bila
dicampur dengan semen akan menghasilkan adukan yang cukup untuk mengisi
ruang-ruang rongga-rongga di antara agregat kasar dan terdapat sedikit sisa untuk
finishing.
Untuk menjamin kekuatan dan ketahanan beton yang optimal, jumlah air yang
dipakai dalam adukan harus minimal sehingga menghasilkan kemudahan untuk
dikerjakan dan konsistensi yang sesuai dengan kondisi dan cara pengecoran beton.
Semua bahan, pengujian lain-lain yang diuraikan dalam spesifikasi ini mengikuti
Acuan Normatif Indonesia yang telah diterapkan dengan tujuan menerapkan suatu
Acuan Normatif yang dapat diterima. Acuan Normatif lokal atau Acuan Normatif
lainnya dapat pula diterapkan asal sudah disetujui oleh direksi sebagai setara.
B2.2 Bahan Bangunan Secara Umum
Semua bahan harus merupakan mutu terbaik yang tersedia dan sesuai dengan
”Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (NI – 3 )”, British Standar yang
relevan atau yang setara.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan contoh dari semua bahan yang dipakai
untuk pekerjaan beton. Untuk memperoleh persetujuan dari Direksi dan tidak boleh
memesan bahan tersebut dalam jumlah besar sebelum diberikan persetujuan untuk
pemakaian bahan.
Direksi akan menahan contoh-contoh bahan yang sudah disetujui sebagai patokan,
pengiriman-pengiriman bahan selanjutnya akan dicek kesesuainnya dengan contoh
tersebut.
Penyedia barang/jasa tidak boleh melakukan penyimpangan yang berarti terhadap
contoh yang sudah disetujui, tanpa persetujuan dari direksi.
Semua bahan yang ditolak oleh direksi harus segera disingkirkan dari lapangan
atas biaya Penyedia barang/jasa.
B2.3 Semen
Semen harus berupa semen portland (PC) biasa yang sesuai dengan Acuan
Normatif SNI 15-2049-1994.
Semua semen yang berasal dari pabrikan yang sudah disetujui oleh Direksi dan
harus dikirim ke lapangan dalam kantong yang tertutup atau dalam tempat lain dari
pabrikan yang sudah disetujui.
Bilamana dikehendaki oleh Direksi, Penyedia barang/jasa harus memberikan pada
Direksi, satu faktur untuk tiap pengiriman semen, dimana tertera nama pabrikan,
jenis dan jumlah semen yang dikirim, bersama dengan sertifikat pengujian dari
pabrikan yang menyatakan bahwa semen yang dikirim sudah diuji dan dianalisa
dalam segala hal sesuai dengan Acuan Normatif.
Semua semen harus diangkut dan disimpan dalam tempat yang tidak tembus air
serta dilindungi dari kelembaban sampai saat pemakaian, semen yang membatu
atau menggumpal atau yang rusak kantongnya akan ditolak.
Semen harus menjalani pengujian tambahan yang sesuai dengan Acuan Normatif
bila dianggap perlu oleh Direksi. Direksi berhak untuk menolak semen yang tidak
memuaskan, sekalipun sudah terdapat sertifikasi dari pabrikan.
Semua semen yang ditolak harus segera disingkirkan dari lapangan atas biaya
penyedia barang/jasa. Penyedia barang/jasa harus menyediakan semua contoh
pengujian dan memberikan bantuan yang mungkin diperlukan oleh Direksi untuk
melakukan pengujian.
Penyedia barang/jasa harus menjamin agar setiap saat terdapat persediaan semen
dalam jumlah yang cukup dilapangan sehingga kemajuan kerja tidak terganggu dan
memberikan waktu yang cukup untuk pelaksanaan pengujian.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan dan mendirikan gudang-gudang di
tempat yang sesuai untuk menyimpan dan menangani semen, gudang-gudang
tersebut harus benar-benar kering, berventilasi baik, tidak tembus air dan
berkapasitas cukup. Lantai gudang minimal harus 30 cm di atas tanah atau di atas
air yang mungkin tergenang dilantai. Ketika diangkut ke lapangan dengan
lori/gerobak, semen harus ditutup dengan terpal atau bahan penutup lain yang tidak
tembus air, semen harus sesegera mungkin digunakan setelah dikirim dan setiap
semen yang menurut pendapat Direksi sudah rusak atau tidak sesuai lagi akibat
penyerapan air dari udara atau dari manapun, harus ditolak dan disingkirkan dari
lapangan atas biaya Penyedia barang/jasa.
Semen-semen yang berlainan jenis harus disimpan dalam gudang terpisah, semen-
semen harus disimpan menurut pengiriman sedemikian sehingga yang dikirim
dahulu dapat dipakai lebih dahulu.
B2.4 Agregat
Agregat harus sesuai dalam segala hal dengan PBI 1971, bagian 2 atau B.S No.
852 1965.
Agregat kasar adalah agregat yang tertahan pada saringan 5 mm dan agregat halus
adalah agreghat yang lolos saringan 5 mm.
Untuk struktur atas dan beton tumbuk, agregat kasarnya harus bergradasi dari 25
mm sampai 5 mm. Pemakaian agregat all – in (semua gradasi) tidak diperbolehkan.
Untuk beton kurus harus bergradasi dari 38 mm – 5 mm sebelum pembetonan
dimulai, sejumlah contoh tiap ukuran dan jenis agregat harus diserahkan kepada
direksi untuk disetujui. Dari jumlah tiap tersebut penyedia barang/jasa harus
mengambil dua contoh yang representatif dan mengadakan analisa gradasi serta
pengujian lain sebagaimana diperintahkan oleh Direksi. Semuanya harus sesuai
dengan British standard No. 812 : 1968 atau yang setara.
Bila agregat yang disetujui oleh Direksi sudah terpilih, penyedia barang/jasa harus
mengusahakan agar seluruh pemasukan untuk tiap bahan berasal dari satu sumber
yang disetujui untuk menjaga agar mutu gradasi dapat dipertahankan pada seluruh
pekerjaan.
Pengujian lebih lanjut untuk menentukan variasi kemurnian atas gradasi bahan
harus dilakukan sekurang-kurangnya satu kali untuk tiap 25 ton yang dipasok.
Harus disediakan kapasitas penyimpanan yang mencukupi, baik disumber
pemasokan atau dilapangan untuk agregat halus dan kasar yang mutu serta
gradasinya sudah disetujui guna menjaga kesinambungan kerja.
B2.5 Unsur-Unsur Tambahan / Additif
Pada umumnya pemakaian aditif dalam beton diperbolehkan asalkan sudah
memperoleh persetujuan tertulis dari Direksi.
Untuk beton kelas K 225 dianjurkan pemakain super plasticizer, pada dasarnya
untuk mengurangi rasio semen air guna membatasi penyusutan. Penyedia
barang/jasa harus memenuhi bahwa waktu pengadukan yang sangat tepat sangat
penting dan jika dipakai aditif ini, penyedia barang/jasa harus memberikan usulan
secara terinci.
B2.6 Adukan Percobaan
Dari adukan yang diusulkan harus diambil kubus uji sebagai berikut:
a. Untuk tiap kelas beton harus dibuat 6 kubus.
b. Tiga kubus harus diuji pada umur 7 hari dan tiga kali pada umur 28 hari.
c. Pada tiap umur pengujian kekuatan kubus tidak ada boleh yang lebih rendah dari
11/3 kali kekuatan kerja kubus uji yang disyaratkan, sebelum memulai
pekerjaan, detil lengkap mengenai pengujian ini bersama analisa gradasi dan
perhitungan rencana campuran (mix design) penyedia barang/jasa tidak boleh
melakukan mengecoran bagian manapun sebelum rencana campurannya
disetujui oleh Direksi. Direksi berwenang untuk meminta agar penyedia
barang/jasa menyerahkan hasil pengujian pada tenggang waktu tertentu dari
beton yang di cor dalam pekerjaan penyedia barang/jasa harus sudah
memperhitungkan biayanya dalam nilai penyedia barang/jasa.
Sebelum memulai pekerjaan, penyedia barang/jasa harus menyediakan 6 kubus
beton dari tiap kelas, kubus harus diuji pada tiap kekuatan 28 hari setelah dibuat.
Penyedia barang/jasa harus menyerahkan pada Direksi detil lengkap mengenai
pengujian ini bersama dengan analisa gradasi dan perhitungan rencana campuran.
Penyedia barang/jasa tidak boleh melakukan pengecoran sebelum Direksi
menyetujui rencana campuran.
B2.7 Kelas Beton
Tabel 5-1 Kelas Beton
B3 PEKERJAAN BAJA
B3.1 Umum
Baja Profil maupun plat yang digunakan pada pekerjaan ini adalah baja dari jenis
SS 400/ASTM 36 yang diproduksi dari pabrik-pabrik terkenal dan dijamin oleh
sertifikat. Baja konstruksi harus memenuhi syarat-syarat pengujian, pemilihan,
pengukuran, penimbangan pengujian tarik dan pengujian lentur dalam keadaan
dingin. Jika dipandang perlu Direksi dapat memerintahkan untuk dilakukan
pengujian terhadap baja konstruksi tersebut sesuai dengan persyaratan pengujian
yang berlaku.
B3.2 Pabrikasi
B3.2.1 Pemeriksaan dan Sebagainya
Tukang-tukang yang digunakan adalah tenaga ahli pada bidangnya melaksanakan
pekerjaan dengan baik sesuai dengan petunjuk Direksi. Direksi mempunyai
kebebasan sepenuhnya untuk setiap waktu melakukan pemeriksaaan pekerjaan
dan tidak satupun pekerjaan dibongkar atau disiapkan untuk dikirim sebelum
disetujui oleh Direksi. Setiap pekerjaan yang dianggap tidak memenuhi syarat
karena cacat atau tidak sesuai dengan gambar rencana, Penyedia barang/jasa
harus segera atau memperbaiki dengan biaya sendiri. Penyedia barang/jasa harus
menyediakan sendiri semua alat-alat yang diperlukan serta perancah agar dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
B3.2.2 Pola (mal) pengukuran dan sebagainya
Semua pola (mal) dan semua peralatan yang dibutuhkan untuk menjamin ketelitian
pekerjaan harus disediakan oleh Penyedia barang/jasa, semua pengukuran harus
dilakukan dengan menggunakan pita-pita baja yang telah disetujui. Ukuran dari
pekerjaan baja yang tertera pada gambar rencana dianggap kurang pada suhu 25°
(normal)
B3.2.3 Meluruskan
Plat harus diperiksa kerataannya, semua batang harus diperiksa keseluruhannya
sebelum dilakukan dan semua bagian tersebut harus bebas dari puntiran dan kalau
perlu diadakan tindakan-tindakan perbaikan sehingga kalau plat itu tersusun akan
terlihat rapat seluruhnya.
B3.2.4 Memotong
Kecuali diisyaratkan lain, pekerjaan baja dapat dipotong dengan cara menggunting,
menggergaji, atau dengan las pemotong. Permukaan yang diperoleh dari
pemotongan harus menyiku pada bidang yang dipotong tepat dan rata menurut
ukuran yang diperlukan. Penyelesaian pada permukaan umumnya dilakukan oleh
mesin atau gerinda. Bila digunakan las pemotong, maka hanya permukaan yang
merata dapat digerinda seperlunya. Ujung dari plat penguat harus dipotong dan
diselesaikan agar rapat dengan flens dari gambar ujung dan batang tekan, dan
gelagar-gelagar batang lain yang disambung dengan plat penyambung dengan
memakai paku keling atau baut harus diratakan setelah pabrikasi agar rapat
seluruhnya. Pada sambungan batang tekan maka toleransi maksimum adalah 0.1
mm dan tidak untuk sambungan batang tarik maksimum 0.2 mm untuk setiap titik
sambungan.
B3.2.5 Pekerjaan Mesin Perkakas dan Mesin Gerinda
Kalau plat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotong, kecuali seperti
apa yang disebut di atas maka pemotongan pada metal yang diperbolehkan untuk
dibuang maksimal 3 mm pada plat yang mempunyai tebal 12 mm, 6 mm untuk plat
yang mempunyai tebal 12 mm dan 6 mm untuk plat dengan tebal 24 mm.
B3.2.6 Memotong dengan Las Pemotong
Las pemotong digerakkan secara mekanis dan diarahkan dengan sebuah mal serta
bergerak dengan kecepatan tetap. Pinggir yang dihasilkan oleh las pemotong harus
bersih serta lurus untuk menghaluskan tepi yang telah dipotong tersebut tidak
diperkenankan menggunakan las pemotong. Bila dikehendaki oleh Direksi, dapat
digerinda yang bergerak searah dengan arah las pemotong tapi harus diselesaikan
sehingga bebas dari seluruh bekas kotoran tadi.
B3.2.7 Pekerjaan Las dan Pengawas Pekerjaan Las
Pekerjaan las yang harus dikerjakan oleh tukang kayu di bawah pengawasan
langsung seorang yang menurut anggapan Direksi mempunyai training dan
pengalaman yang sesuai untuk pekerjaan semacam itu. Penyedia barang/jasa
harus menyerahkan kepada Direksi mendapatkan persetujuan dari contoh lain yang
hendak dipakai dan setelah mendapat persetujuan maka cara tersebut tidak akan
mengubah lagi tanpa persetujuan tertulis lebih lanjut. Detil-detil khusus yang
menyangkut cara persiapan sambungan, cara pengolahan, jenis dan ukuran
elektrode, tebalnya bagian-bagian ukuran dari las serta kekuatan arus listrik untuk
las tersebut. Harus diajukan oleh penyedia barang/jasa untuk mendapat
persetujuan dari Direksi terlebih dahulu sebelum pekerjaan dengan las listrik dapat
dilakukan. Ukuran elektrode, arus dan tegangan listrik dan kecepatan busur listrik
yang digunakan pada las listrik harus yang seperti tidak akan dibuatnya
penyimpangan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi. Plat dan potongan yang
hendak dilas harus bebas dari kotoran besi, minyak, gemuk cat dan lainnya yang
dapat mempengaruhi mutu pengelasan. Bila terjadi retak, susut, retak pada bahan
dasar , berlubang dan kurang tetap letaknya, harus disingkirkan.
B3.2.8 Mengebor
Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan
semua plat potongan-potongan dan sebagainya harus dijepit bersama-sama untuk
membuat lubang dan dibor menembus seluruh tebal sekaligus. Bila menggunakan
baut-baut pas pada salah satu lubang ini dibor lebih kecil dan baru kemudian
diperbesar untuk mencapai ukuran yang sebenarnya. Cara lain adalah bahwa
batang-batang dapat dilubangi tersendiri dengan menggunakan mal. Setelah
mengebor seluruh kotoran besi harus disingkirkan, plat-plat dan sebagainya dapat
dilepas bila perlu.
B3.2.9 Menuang dan Menempa
Semua tuangan harus baik dari lubang-lubang sumbatan ataupun cacad-cacad lain.
Segera setelah tuangan dikeluarkan dari acuan maka Direksi harus diberi tahu
sehingga ia dapat melakukan pemeriksaan. Hasil tuangan yang cacat tidak
diperkenankan untuk diperbaiki dan hasil tuangan tidak boleh cacat, bebas dari
lubang sumbatan dan lainnya. Tuangan dan tempaan harus disempurnakan dengan
mesin hubungan diselesaikan dan dicocokkan dengan menggunakan mesin
perkakas yang menghasilkan pekerjaan dengan mutu tinggi.
Tuangan dan tempaan yang terletak di atas beton bila menurut pendapat Direksi
dalam penyelesaian permukaan bawah yang akan berhubungan dengan beton tidak
cukup baik, maka harus diolah mesin perkakas dan biaya-biaya untuk pekerjaan
tersebut dibebankan atas resiko Penyedia barang/jasa.
B3.3 Penyediaan Untuk Pemasangan Akhir
B3.3.1 Penyediaan Paku Keling, Baut dan Sebagainya
Penyedia barang/jasa harus menyediakan seluruh jumlah paku keling, mur, baut
cincin baut dan sebagainya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan di
lapangan sebanyak 10 % dari setiap ukuran paku keling ataupun ukuran baut mur
dan cincin baut. pada saat pengiriman, kepada Direksi. Penyedia barang/jasa
menyerahkan montase (kalau diperlukan pihak ke 3) dua copy daftar paku keling
dan bautnya yang menyatakan jumlah, ukurang, kualitas serta letaknya dimana
akan dipakai pada pekerjaan.
a. Paku Keling
Ukuran paku keling yang tertera pada gambar rencana adalah ukuran sebelum
dipanaskan. Kepala paku keling haruslah penuh, dibentuk dengan cermat,
konsentris dengan batangnya dan berhubungan langsung dengan permukaan
batang. Setiap paku keling harus cukup panjang membentuk kepala dengan
ukuran-ukuran standard serta cukup untuk lubang.
b. Baut, Mur dan Cincin Baut (selain dari baja keras)
Semua baut mur, hitam atau pas harus mempunyai kepala yang ditempa tepat
konsentris dan siku dengan batangnya dengan kepala serta mur yang
hexagonal (kecuali jika jenis kepala yang lain diisyaratkan dalam gambar).
Batang baut haruslah lurus dan baik. Bila dipakai baut pas diameternya harus
seperti diameter yang tertera dalam gambar rencana haruslah dikelompokkan
dengan cermat sesuai dengan ukuran panjang batangnya yang tak berulir.
Diameter lubang cincin baut adalah 1.50 mm lebih besar dari diameter baut.
Baut stall haruslah baut hitam yang 1,5 mm lebih kecil dari diameter lubang
dimana digunakan. Baut baja keras. Mur dan cincin baut harus berukuran
seperti yang tertera pada gambar rencana dan harus memenuhi Acuan
Normatif.
B3.3.2 Pengangkutan dan Penanganan
Cara pengangkutan dan penanganan pekerjaan besi harus sesuai dengan cara
yang telah disetujui oleh Direksi. Sebelum penyerahan untuk pekerjaan, kalau
dipakai pihak ketiga dalam pekerjaan pemasangan untuk semua penyerahan dan
bertanggung jawab untuk setiap kehilangan dan sewa gudang yang dapat terjadi
disebabkan oleh kelalaian dan kegagalan untuk menerima pekerjaan baja. Segera
setelah menerima penyerahan pekerjaan baja, pihak ketiga akan segera
menyampaikan secara tertulis kepada Direksi setiap kerusakan atau cacat tanpa
ditunda-tunda atau kalau tidak demikian, dia harus memperbaiki setiap kerusakan,
kehilangan serta yang terjadi di luar dan sesudah penyerahan atas biaya sendiri.
B3.3.3 Pemasangan
a. Umum
Penyedia barang/jasa harus menyediakan seluruh perancah dan alat-alat yang
diperlukan dan mendirikannya ditempat pekerjaan, memasang dan
mengelingkan baut atau las seluruh pekerjaan baja. Pekerjaan baja tidak boleh
dipasang sebelum cara, alat dan sebagainya yang digunakan mendapat
persetujuan dari Direksi. Semua bagian harus dikerjakan secara hati-hati dan
dipasang dengan teliti, Drift yang dipakai mempunyai diameter yang lebih kecil
dari diameter lubang paku keling atau baut, dan digunakan untuk membawa
bagian pada posisinya yang tepat seperti diisyaratkan di bawah ini. Penggunaan
martil yang berlebihan yang dapat merusak atau menganggu material tidak
diperkenankan. Setiap kesalahan pada pekerjaan bengkel yang menyulitkan
pekerjaan montase serta menyulitkan pengepasan bagian-bagian pekerjaan
dengan menggunakan drift secara wajar harus dilaporkan kepada Direksi.
Permukaan dengan mesin perkakas harus dibersihkan sebelum dipasang.
Kopel dan sambungan lapangan sebanyak 50 % sebelum dikeling atau dibuat 2
lubang pada setiap diisi kurangnya 40 % dari lubang diisi dengan baut.
Selanjutnya sekurang-kurangnya 10 % dari lubang pada suatu kelompok
dikeling atau dibaut dengan permanen sebelum baut montase atau drift diangkat
(disingkirkan).
b. Drift, Paku Keling Baut Stel dan Sebagainya
Penyedia barang/jasa harus menyediakan untuk digunakan sendiri, semua
pararel drift untuk montase yang mungkin diperlukan dan akan tetap menjadi
miliknya bila dipindahkan dari tempat pekerjaan atas biaya sendiri. Setelah
selesai pekerjaan semua stel, setiap paku keling dan baut yang berlebih akan
diserahkan kepada Direksi atau biaya Penyedia barang/jasa.
c. Drift Paralel Untuk Montase
Batang tak berulir dari drift paralel yang digunakan pada montase dibuat sesuai
dengan diameter yang diperlukan, dan panjangnya tidak kurang dari jumlah
tebal minimal yang akan dilalui oleh Drift itu ditambah satu kali drift itu.
d. Pemasangan Paku Keling
Semua pekerjaan harus dibuat secara wajar sehingga potongan-potongan dapat
berhubungan dengan rapat menyeluruh sebelum dimulainya
pemasangan paku keling. Drift dapat digunakan hanya untuk mendekatkan
pekerjaan pada posisinya dan tidak akan digunakan untuk menganggu lubang-
lubang. Menggunakan drift dengan ukuran yang lebih besar dari diameter
nominal lubang tidak diperkenankan. Dianjurkan paku keling dipasang dengan
menggunakan mesin atau alat tekan dari tipe yang telah di setujui. Setiap paku
keling harus cukup panjang untuk membentuk kepala dengan ukuran standar
dan harus bebas dari kotoran besi dengan cara menggosokkannya pada
permukaan sepotong logam. Paku keling tetap berada dalam keadaan panas,
merah menyeluruh pada saat dimasukkan dan dikerjakan serta mengisi seluruh
lubang selama masih panas. Semua paku keling yang longgar serta paku keling
yang retak terbentuk jelek atau dengan kepala yang cacad atau dengan kepala
yang sangat eksentris terhadap batangnya harus dipotong dan diganti dengan
paku keling yang baik, membentuk kembali kepala paku keling tidak
diperkenankan. Kepal paku keling yang agak pipih dapat digunakan pada
tempat-tempat tertentu kalau ditentukan oleh Direksi.
B3.3.4 Penggunaan Baja Keras, Baut-baut untuk Pemasangan Akhir
a. Pemasangan
Setiap sambungan dibuat bersama-sama dengan baut stel sehingga setiap
bagian serta plat berhubungan rapat dengan baut menyeluruh sebanyak 50%
dari lubang harus diisi dengan baut stel dan minimal 10% atau pada setiap
potongan dan plat minimal 2 lubang diisi dengan drift paralel sesuai dengan
yang disyaratkan pada ”Paralel Drift untuk Montase” baut baja kerja harus
dipasang dengan cincin baut yang diperlukan, sebuah di bawah kepala baut dan
sebuah lagi di mur.
Harus diperhatikan bahwa cincin baut itu terpasang dengan cekungnya
menghadap keluar.
Memasukan dan mengencangkan baut baja keras dimulai sebelum sambungan
diperiksa dan disetujui oleh Direksi atau wakilnya. Bidang di bawah kepala baut
tidak boleh menyimpang dari bidang tegak lurus terhadap as baut lebih dari 3,5
derajat, memakai cincin baut miring (tarped) dapat dilakukan kalau dipandang
perlu, baut menonjol melalui mur tidak kurang dari 1,5 mm tidak melebihi 4,5
mm.
Baut stel yang digunakan untuk membuat permulaanawal pekerjaan dapat
seterusnya digunakan pada sambungan.
b. Mengencangkan Baut
Baut baja keras dapat dikencangkan dengan tangan atau dengan kunci yang
digerakan dengan mesin.
Kunci pas harus dari jenis yang telah disetujui oleh Direksi dan dapat
menunjukan bila tercapai torque yang disyaratkan telah tercapai.
B3.3.5 Galvanis
Bila ditentukan ada pekerjaan Galvanisasi maka yang dikehendaki adalah
Galvanisasi celup panas.
B3.3.6 Plat Baja yang Digalvanisir
a. Bahan
Untuk melapisi talang cucuran antara dua sudut atap, untuk saluran air hujan,
bubungan dan pinggul pada atap sirap dan pada tempat lain yang ditunjukan
pada gambar harus dipakai baja yang digalvanisir celup panas dari ukuran yang telah
ditentukan, tebalnya lembaran plat baja banyak seng pelindungnya, harus sesuai dengan
tabel berikut :
Tabel 5-3 Pelat Baja Digalvanisir
2
BWG No. Tebal Plat Baja Berat Seng (gr/m )
22 0,71 534
24 0,56 534
26 0,46 380
28 0,36 380
b. Pemasangan
Semua pekerjaan dari plat baja yang digalvanisir harus dibuat dan dipasang
menurut standar yang paling baik. Pinggiran dan gulungan harus lurus dan tidak
boleh ada lekukan, kelim patriannya harus betul-betul kedap air dan tidak ada
patrian yang tercecer atau berlimpah.
Satuan yang dibuat dari galvanis harus dipasang memakai paku sekrup galvani atau dengan memakai
lembaran penutup (holderbats) yang bentuk dan ukurannya tertera dalam gambar.
c. Memateri
Solder mematri dengan mutunya paling baik yaitu terdiri dari ½ timah hitam dan
½ timah putih. Muriatic acid harus dipergunakan sebagai peleburnya kedua zat.
B3.3.7 Pengecatan Baja
a. Umum
Semua kontruksi baja yang akan dipasang perlu di cat di pabrik dengan cat
dasar yang telah disetujui kecuali pada bidang-bidang yang dikerjakan dengan
mesin perkakas misalnya pada perletakan cat lapangan terdiri dari :
(1) Pembersihan seluruh sambungan lapangan dan bidang-bidang yang
telah dicat di bengkel, seperti yang telah diperintahkan oleh Direksi,
karena telah rusak pada saat pengangkutan dan pemasangan serta
bidang-bidang lain yang diperintahkan oleh Direksi.
(2) Pengecatan dari bahan yang sejenis dengan bahan yang di cat di
semua bagian yang disebutkan pekerjaan besi itu
(3) Pemakaian cat akhir seperti yang disyaratkan pada pekerjaan tertentu,
untuk seluruh bidang terbuka pekerjaan besi itu.
b. Pembersihan
Semua permukaan dari pekerjaan baja harus bersih dan dikupas dengan sand
blasting atau cara lain yang disetujui oleh Direksi agar menjadi logam yang
bersih dengan menghilangkan seluruh gemuk, olie, karatan, lumpur atau lainnya
yang melengket padanya. Proses pelaksanaan pembersihan dengan sand
blasting harus disaksikan langsung oleh wakil direksi. Permukaan yang telah
dibersihkan harus segera ditutup dengan cat dasar dan dicat segera setelah
dibersihkan sebelum terjadi oksidasi.
c. Penggunaan Cat
Cat dapat digunakan dengan kuas tangan yang halus yang disetujui oleh
Direksi. Pengecatan tak dapat dilakukan pada cuaca berkabut, lembab,
berdebu, atau pada cuaca lain yang jelek.
Permukaan yang akan dicat harus kering dan tidak berdebu. Lapisan berikutnya
tidak boleh dikerjakan di atas cat dasar dalam tempo kurang dari 6 bulan tetapi
tidak boleh lebih cepat dari 48 jam setelah pengecatan dasar. Bila terjadi
demikian maka permukaan baja perlu dibersihkan kembali atau dicat lagi seperti
yang diuraikan di atas. Cat (termasuk penyemprotan bila diperintahkan oleh
Direksi) harus disapu dengan kuat pada permukaan baja, sekitar paku keling
pada setiap sudut, sambungan pada setiap bagian yang dapat menampung air,
atau dapat dirembesi air, bahan lain yang disetujui oleh Direksi.
Jenis Spesi
M1 1 pc : 1 kpr : 6 psr
M2 atau 1 pc : 3 psr
M3 1 pc : 2 psr
1 pc : 4 psr
C1 Persiapan
Sebelum pekerjaan kayu dimulai maka Penyedia barang/jasa harus mempersiapkan
rencana kerja, material, serta peralatan yang lengkap untuk pekerjaan kayu
tersebut, sehingga pekerjaan tersebut dapat dikerjakan dengan sebaik-baiknya.
C2 Acuan Normatif
Semua pekerjaan konstruksi kayu yang belum tercakup dalam peraturan ini harus
memenuhi syarat-syarat dalam :
a. Peraturan umum Bahan Bangunan di Indonesia NI-3.
b. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI-5.
C3 Kayu
C3.1 Mutu Kayu
Kalau tidak ditentukan lain, maka semua kayu yang digunakan untuk penyangga
harus kayu dengan mutu A sesuai dengan PPKI. Semua kayu harus bebas dari
getah-getah, cacat-cacat kayu seperti mata kayu, retak-retak, bengkok, dan
sebagainya dan harus sudah mengalami proses pengeringan udara mininum 3
bulan.
C3.2 Kadar air
Kadar air dari semua kayu yang dipakai untuk pekerjaan harus lebih kecil atau
sama dengan 15%, sedangkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang kasar harus lebih
kecil atau sama dengan 20%.
Harus dijaga agar supaya kadar air tersebut konstan baik pada saat penyimpanan,
pengerjaan, maupun sampai pada penyelesaian pekerjaan.
C4 Macam-macam kayu
Macam kayu yang dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan ini akan disebutkan atau
ditentukan pada saat rapat penjelasan.
C5 Penyimpanan kayu
Segera setelah kayu diterima di tempat pekerjaan, maka kayu-kayu ditumpuk agar
tidak menyentuh tanah pada tempat-tempat yang disetujui Direksi.
Kayu bundar disusun sedemikian rupa sehingga setiap batang mempunyai jarak
tidak kurang dari 7,5 cm dari batang yang berdampingan.
Papan-papan disusun seperti batang bundar atau disusun tegak lurus terhadap
lapisan di bawahnya atau dipisahkan dengan tumpukan pada jarak tertentu untuk
mencegah perubahan dari bentuk kayu. Kayu pada setiap lapisan harus dipisahkan
dari kayu-kayu berdampingan dengan jarak horizontal 2,5 cm.
Semua kayu yang disusun di tempat pekerjaan harus selalu dilindungi dengan baik
dan bila kayu-kayu itu menjadi rusak atau tidak sesuai untuk digunakan, maka kayu
itu akan ditolak dan harus diganti oleh Penyedia barang/jasa atas tanggungannya.
C6 Ukuran-ukuran
Ukuran-ukuran kayu harus sesuai dengan yang disyaratkan, kecuali penyimpangan-
penyimpangan sedikit akibat penggergajian di perkebunan. Ukuran-ukuran yang
menyimpang harus disesuaikan seperti yang ditunjukan dalam gambar rencana.
C8 Penyusutan kayu
Persiapan, penyambungan, dan pemasangan dari pekerjaan kayu harus
sedemikian rupa sehingga penyusutan pada bagian-bagian tertentu atau arah-arah
tertentu harus tidak mempengaruhi kekuatan dan bentuk terakhir dari pekerjaan dan
tidak merusak bahan-bahan secara terus menerus.
C9 Pabrikasi
Penyedia barang/jasa harus menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan bagi
persiapan pekerjaan pabrikasi juga termasuk penyedian semua plat-plat
penyambung,sekrup-sekrup, paku, dan lain sebagainya, sehingga pekerjaan dapat
dilakukan sebaik-baiknya sesuai dengan gambar rencana. Penyedia barang/jasa
harus menyiapkan pula segala keperluan untuk pemasangan seperti perancah-
perancah dan lain sebagainya, untuk mendukung dan memasang konstruksi
tersebut pada tempat yang sesuai dengan gambar rencana.
D1 UMUM.
D1.1 Ruang Lingkup
Spesifikasi ini bagian dari kontrak yang merupakan syarat-syarat untuk unit paket
instalasi pengolahan air (IPA), material, pabrikasi dan pemasangan pekerjaan
konstruksi.
Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah :
a. Merencanakan secara rinci proses pengolahan & konstruksi lengkap sesuai
kebutuhan terkait kuantitas dan kualitas air baku yang datanya telah
disediakan oleh pengguna barang/jasa.
b. Kapasitas IPA paket yang ditawarkan maksimum 50 l/det, bila lebih besar dari
50 l/det. Maka ditawarkan secara modular.
c. Pemenang lelang harus memeriksa dan menganalisis ulang kualitas air baku
d. Pengadaan unit paket IPA yang terdiri dari bahan-bahan yang dilindungi
dengan anti karat dan perlengkapan-perlengkapannya.
e. Disarankan untuk mengasuransikan unit paket IPA selama transportasi dari
pabrik ke lokasi proyek
f. Pengadaan dan pemasangan instalasi perpipaan unit paket IPA, peralatan
listrik (kabel-kabel), valve dan lain-lain.
g Trial run dan commisioning sampai dengan hasil produksi memenuhi standar
kualitas air minum yang termasuk di dalamnya pemeriksaan hasil kualitas air
baku dan air olahan di laboratorium selama masa uji coba.
h. Jaminan (guarantee) bahwa unit paket IPA ini mampu mengolah air baku
menjadi air minum yang memenuhi standar kualitas air minum sesuai
Permenkes RI No 907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang Kualitas Air Minum.
D1.2 Acuan Normatif
SNI 06-0112-1987, Pipa polister serat gelas untuk saluran air bertekanan dan
saluran air buangan
SNI 06-0162-1987, Pipa PVC untuk saluran air buangan di dalam dan di luar
bangunan.
SNI 07-0070-1987, Mutu dan cara uji baja siku sama kaki bertepi bulat canai panas
hasil reroling.
SNI 07-0071-1987, Mutu dan cara uji pipa baja las spiral.
SNl 07-2295-1988, Sambungan profil dengan profil menggunakan sistem las atau
baut .
SNl 07-2225-1991, Pipa baja saluran air.
SNI 05-0141.2-1996, Unjuk kerja pompa sentrifugal
SNI 04-0225-2000, Persyaratan umum instalasi listrik 2000 (PUIL 2000).
SNI 06-0084-2002, Pipa PVC untuk saluran air minum.
RSNI 19-6774-2002, Tata cara perencanaan paket instalasi pengolahan air (!PA).
SNI 19-6775-2002, Tata Cara Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit Paket IPA
Kapasitas 5 lpd Ke atas
RSNI 1906773-2004 sbg revisi SNI 19-6773-2002, Spesifikasi Unit Paket Instalasi
Pengolahan Air Konstruksi Baja
D1.3 Tenaga Ahli
Tenaga ahli yang terlibat dalam paket pekerjaan ini haruslah tenaga ahli ahli Teknik
Lingkungan/ Teknik Sipil/ Teknik Elektro/ Teknik Kimia/ Teknik Mesin
D1.4 Sertifikasi Inspeksi Teknis
IPA Paket harus memiliki sertifikat Inspeksi Teknis yang dikeluarkan oleh Badan
Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum, atau lembaga yang
terakreditasi oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional)
D1.5 Dokumen Gambar
Peserta pelelangan harus melampirkan gambar beserta brosur asli dari pabrik
dalam dokumen penawarannya, yang menggambarkan ukuran dan spesifikasi
teknis dari unit paket Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang ditawarkan.
D1.6 Keselamatan kerja
Penyedia barang/jasa harus menjamin keselamatan dan kesehatan para pekerja
maupun masyarakat sekeliling workshop dan lokasi pemasangan, mengikuti
peraturan keselamatan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, antara lain:
a. Lokasi pemasangan harus diberi pagar/jaring untuk mencegah benda-benda
jatuh yang bisa menyebabkan jatuhnya korban.
b. Dibuat jeruji sementara di tempat yang berisiko tinggi orang dapat jatuh.
c. Menjaga keamanan hal-hal yang berhubungan dengan listrik.
D1.7 Rencana Kerja / Time Schedule
Segera setelah Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan, penyedia barang/jasa harus
menyerahkan rencana kerja (time schedule) untuk disetujui direksi. Penyedia
barang/jasa tidak diperbolehkan mengubah rencana kerja tanpa persetujuan
pengguna barang/jasa.
Jika kemajuan pekerjaan tidak sesuai dengan time schedule, maka pengguna
barang/jasa dapat menginstruksikan kepada penyedia barang/jasa untuk meninjau
kembali jadwal yang ada.
D1.8 Gambar Pelaksanaan / Shop Drawing
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, penyedia barang/jasa harus
menyerahkan shop drawing kepada direksi. Shop drawing harus dapat memberikan
informasi yang lengkap mengenai komponen-komponen yang ada dalam suatu
instalasi, meliputi lokasi, tipe, ukuran-ukuran baut dan pekerjaan pengelasan, yang
seluruhnya harus disediakan oleh Penyedia barang/jasa sesuai dengan kemajuan
pelaksanaan pekerjaan.
Shop drawing harus dibuat sesuai dengan kondisi yang ada dan dalam
pelaksanaan pekerjaannya dibuat secara efektif dan ekonomis. Simbol-simbol
pengelasan yang digunakan pada shop drawing harus sesuai dengan ISO 2553.
Selama waktu yang ditentukan di dalam time schedule, Penyedia barang/jasa harus
mengajukan shop drawing untuk disetujui oleh pengguna barang/jasa. Gambar
yang disetujui akan ditanda tangani atau ditandai oleh pengguna barang/jasa.
Setiap shop drawing yang tidak disetujui oleh pengguna barang/jasa, harus segera
diperbaiki oleh Penyedia barang/jasa sesuai dengan keinginan pengguna
barang/jasa dan harus segera diserahkan kembali.
Penyedia barang/jasa bertanggung jawab terhadap kesalahan atau kelalaian dalam
shop drawing.
D1.9 Lokasi Instalasi
Penyedia barang/jasa harus memeriksa rute transportasi dari workshop ke lokasi
pemasangan dan melaporkan kepada pengguna barang/jasa unit-unit apa saja
yang membutuhkan perubahan ukuran dan juga unit-unit yang akan dimodifikasi jika
ada. Penyedia barang/jasa dapat memanfaatkan fasilitas listrik dan air yang ada di
lokasi dan untuk semua ini penyedia barang/jasa harus membayar kepada pihak
PDAM atau pihak yang terkait dan apabila tidak ada fasilitas tersebut maka
Penyedia barang/jasa harus sudah memperhitungkan dan membiayai sendiri semua
pengeluaran tersebut. Setelah pekerjaan selesai, Penyedia barang/jasa harus
membenahi semua perlengkapannya dan lokasi proyek harus sudah bersih dan
siap untuk digunakan sesuai dengan keinginan pengguna barang/jasa.
D3 PROSES PENGOLAHAN
Bangunan-bangunan/ unit-unit pengolahan yang ada dalam Unit Paket Instalasi Pengolahan Air (IPA)
tersebut minimum memiliki 2 unit/kompartemen dalam satu paket (agar terjamin kontinuitas
pengaliran pada saat ada perbaikan pada salah satu unit) yang antara lain terdiri dari:
Tabel 5-5 Proses Pengolahan
No Komponen Jenis
1 Komponen Utama
1) Penampung 1) Reservoar
Tinggi bebas di
Kapasitas IPA
No unit Sedimentasi
( L/detik)
(Cm)
1 1 15
3 10 20
4 20 25
5 50 30
Diameter Tube
Kapasitas IPA
No Setller
( L/detik)
cm
1 1 - 10 2,50
2 20 3,0
3 50 3,50
D3.4.3 Ukuran
Ukuran panjang, lebar atau diameter serta tinggi unit sedimentasi harus sesuai
dengan perhitungan berdasarkan SNI 19-6774-2002, Tata cara perencanaan paket
unit IPA.
Dimensi bak pengendap dihitung berdasarkan kriteria beban permukaan yang
2
berkisar antara 1 - 4 m/m /jam, dengan jarak antar pelat 2,5 – 5 cm. sesuai dengan
SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA
D3.4.4 Kinerja
Untuk mendapatkan hasil sedimentasi yang baik maka kondisi pengaliran harus
dapat diatur sehingga flok-flok yang sudah terbentuk tidak pecah kembali dan dapat
mengendap semaksimal mungkin. Faktor yang sangat berpengaruh (sesuai dengan
SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA ) adalah :
2
a. Beban permukaan 1 - 4 m/m /jam
b. Waktu detensi (td) > 25 menit
c. Kecepatan hidrolis < 0,0075 m/det
d. Nilai Reynolds < 500
-5
e. Nilai Froude > 10
3
f. Beban pelimpah 6,2– 11,5 m /jam
Apabila menggunakan sistem sludge blanket hopper bottom faktor yang
mempengaruhi adalah sebagai berikut :
a. Beban permukaan 48 – 72 m/hari
b. Waktu detensi (td) 40 – 80 menit
c. Kecepatan hidrolis < 0,0075 m/det
D3.5 Unit Filtrasi (Penyaringan)
Terbuat dari plat baja yang dilapisi dengan sand blasting dan epoxy, dengan ketebalan
sesuai tabel 5-6. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan saringan pasir campuran
(mixed media) ataupun saringan yang terdiri dari single layer media. Jenis pengaliran cepat
(high rate filtration) dengan menggunakan mixed media antrasit dan pasir maka kriteria
disainnya adalah:
An trasit
Ketebalan lapisan (400 - 500 ) mm
Ukuran efektif (1,2-1,8) mm
Koefesien keseragaman < 1,5
Pasir Pasir Silika
Silika (300 - 600) Ketebalan
Ketebala mm lapisan (0,5 -
n lapisan 0,75) m
Ukuran efektif (0,4 - 1,0)
Ukuran efektif (0,3 - 0,7) mm
mm
Koefesien keseragaman Koefesien keseragaman
1,2-1,4
< < 1,5
Kriteria Nilai
BED
Jumlah bed minimum 2
Ukuran sel (bed) P = 6 - 30 m; L = 6 m
Ketebalan lapisan lumpur 20 – 30 cm
Kecepatan alir lumpur dalam pipa > 0,75 m/det
Jenis pipa pengalir lumpur Pipa besi / plastik
Peletakan pipa pengalir Minimum 17” diatas permukaan
Jarak unit dari permukiman > 100 m
Perlengkapan tambahan - Bak pembagi aliran
- Splash plates (untuk meratakan lumpur)
KERIKIL
Kedalaman Total 6”
Pemasangan diatas pipa underdrain paling atas
Peletakkan 2 atau lebih lapisan
Ukuran Top 3” dari partikel kerikil 1/8” – ¼”
Kualitas Dinilai dengan baik untuk tingkat permukaan
PASIR
Tebal lapisan pasir 23 -30 cm
Ukuran partikel 0,8 – 1,6 mm
UC Pasir < 4,0
ES Pasir 0,3 – 0,75 mm
Jenis pasir Pasir kasar yang bersih dan sudah dicuci
Kualitas Dinilai dengan baik untuk tingkat permukaan
UNDERDRAIN
Kemiringan pipa perforasi 1%
Jarak antara pipa perforasi 2,5 – 6 m
Pemasangan Dengan sambungan terbuka
Bahan - Bahan dengan kekuatan yang cukup
- Bahan tahan karat
Kekuatan Dapat menahan kerikil
D3.7 Baku Mutu Air Minum
Baku mutu dari air yang dihasilkan harus memenuhi kualitas sesuai dengan
Permenkes RI No 907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang Kualitas Air Minum, dengan
parameter inti sebagai berikut:
a. Tidak berbau
b. Tidak berasa
c. Warna 15 PtCo
d. Kekeruhan maksimum 5 NTU
e. pH 6,5 – 8,5
Secara umum kriteria perencanaan dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 5-10 Kriteria Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Untuk Air Non Gambut
TABEL 5-11 Kriteria Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Non Gambut Untuk Sistem
Sludge Blanket
TABEL 5-12 Kriteria Perencanaan Unit IPA Sistem DAF (Dissolve Air Flotation) Untuk
Air Gambut
D6 KINERJA
Paket Unit IPA harus mempunyai kinerja untuk kualitas, kuantitas air baku dan air
yang diolah, memenuhi ketentuan yang berlaku.
D7. PABRIKASI
D7.1 Umum
Semua pabrikasi harus dikerjakan di workshop, hanya pemasangan unit-unit seperti
pengelasan dan penyambungan joint (sambungan) yang disetujui oleh pengguna
barang/jasa dapat dilaksanakan di lokasi pemasangan.
D7.2 Persyaratan Umum Workshop
a. Memiliki bangunan standard workshop dengan fasilitas minimal:
Gantry, dilengkapi dengan crane minimal berkekuatan 5 ton
Mesin potong besi
Mesin las listrik
Genset
Mesin untuk fabrikasi peralatan IPA lainnya
Tukang las yang berpengalaman
Tukang pipa yang berpengalaman
b. Fasilitas untuk sand blasting
c. Fasilitas pengecatan dengan sistem semprot
D7.3 Persyaratan Pekerjaan di Lapangan
a. Harus tersedia fasilitas sand blasting
b. Harus tersedia fasilitas pengecatan dengan sistem semprot
c. Tersedia mesin las dengan genset
d. Jika sand blasting tidak tersedia maka lempengan plat harus di sand blasting
di workshop, dan setelah di sambung di lapangan, maka semua sambungan
harus di wire brush lalu dilindungi dengan anti karat
D7.4 Identifikasi
Untuk tujuan penandaan pada waktu pabrikasi, setiap bagian ditandai dengan tanda
yang berbeda dan dapat tahan lama diusahakan tidak merusak material.
D7.5 Pemotongan
Pemotongan dilakukan dengan gergaji, gunting besar, croping atau alat pemotong
dengan mesin atau manual.
Alat pemotong manual digunakan apabila tidak mungkin digunakan alat pemotong
mesin.
Notthing adalah untuk memulai membuat lubang yang ukurannya lebih kecil dari
kebutuhan, sesudah itu Lubang tersebut disempurnakan sesuai kebutuhan dengan
dikikir atau digerinda.
Tepi-tepi potongan harus mempunyai profit yang benar dan bebas dari takik dan
bebas dari gerigi, jika perlu dibaut.
D7.6 Pembuatan Lubang
Pembuatan lubang untuk alat pengunci atau penjepit harus dibor. Pembuatan
lubang hanya dapat dilakukan pada sambungan (joint) struktur yang kedua dan
disetujui oleh pengguna barang/jasa.
Slotted holes dapat dibuat dengan membuat lubang langsung atau dengan
mengebor dua buah lubang dan disempurnakan dengan pemotongan. Semua
lubang untuk lubang kunci atau penjepit harus dibuat tempat pasangannya yang
sesuai sehingga kunci atau penjepit dapat dimasukkan dengan baik pada sudut
yang tepat.
Jika setiap elemen setelah dibor, akan diberi galvanis maka ukuran lubangnya
diperbesar 0,1 mm.
D7.6.1 Pengeboran
Bagian kasar harus disingkirkan dari lubang sebelum pemasangan kecuali dimana
lubang yang dibor langsung melalui bagian yang sudah diklem, serta bagian ini
tidak dapat dipisahkan lagi setelah dibor.
D7.6.2 Ukuran Sebenarnya
Jika lubang langsung dibuat dalam ukuran yang sebenarnya, semua kondisi di
bawah ini harus dipenuhi :
a. Lubang harus bebas dari bagian yang kasar untuk mencegah berubahnya
posisi bagian yang padat ketika diketatkan.
b. Diameter material yang akan dimasukkan ke dalam lubang tidak boleh Lebih
besar dari diameter lubang.
D7.6.3 Ukuran Lubang
Untuk baut dengan diameter tidak lebih dari 24 mm, diameter lubang tidak boleh
lebih 2 mm daripada diameter baut, diameter lubang tidak boleh lebih 3 mm dari
diameter baut, kecuali untuk baseplate baja dan dispesifikasikan oleh pengguna
barang/jasa.
D7.6.4 Perakitan
Semua komponen harus dipasang menurut spesifikasi yang ditentukan sehingga
komponen tidak akan berlekuk, terpelintir atau kerusakan lainnya dan harus
disediakan jarak tertentu jika diperlukan.
Penyimpangan pada waktu meluruskan lubang diusahakan tidak membesarkan
lubang atau mengubah logam.
Jika penyimpangan terjadi tidak dapat digunakan kembali kecuali proses
pembesaran lubang disetujui oleh pengguna barang/jasa.
D7.7 Pengelasan
Pengelasan struktur/ kerangka baja harus sesuai dengan BS 5135 kecuali proses
lainnya yang disetujui oleh pengguna barang/jasa.
Selain proses pemancaran Logam, semua proses untuk pekerjaan pengelasan
kerangka baja hanya dapat dilakukan dengan persetujuan pengguna barang/jasa.
Pengelasan harus dilakukan secara merata ke seluruh bagian untuk memperkecil
korosi. Pengelasan yang terputus-putus harus dihindari.
Pengelas yang melaksanakan kegiatan pengelasan harus mempunyai sertifikat
D7.7.1 Pelaksanaan Pengelasan
Kondisi yang baik untuk pekerjaan pengelasan adalah sebagai berikut :
a. Permukaan yang akan disambungkan/ digabungkan harus mempunyai bentuk
yang cocok untuk dilas (jarak di antara ujung yang akan disambung, sudut
pemotongan yang akan disambung, dan lain-lain harus benar.
b. Posisi tukang las dalam melakukan pengelasan harus benar, sebagai contoh
harus disediakan tangga untuk berpijak jika diperlukan.
c. Pengelasan tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca yang buruk
(permukaan yang akan disambung dan tongkat untuk mengelas harus
kering).
d. Cat dan kotoran lainnya yang dapat mengganggu proses pengelasan harus
disingkirkan sebelum pengelasan dilakukan.
Material yang akan disambung harus mempunyai sifat yang mudah untuk dilas.
Filter logam pada tongkat untuk mengelas harus menghasilkan tenaga yang kuat,
waktu yang cukup lama dan pengaruh yang kuat kurang lebih sama atau lebih
besar dari kualitas baja yang akan disambung.
Sambungan harus kedap air meskipun tanpa proteksi terhadap korosi.
Pengelasan yang dilakukan harus sedemikian rupa sehingga tekanan dan
perubahan bentuk pada saat penyempurnaan bentuk dapat diminimalkan.
Permukaan baja yang akan dilas harus halus dan percikan hasil pengelasan harus
disingkirkan dengan jalan digerinda atau cara lainnya. Semua ujung-ujung yang
tajam harus ditumpulkan.
D7.7.2 Rencana Pengelasan
Dalam rencana pengelasan harus terdapat detil tentang pelaksanaan dan urutan
pekerjaan pengelasan dan metoda pemeriksaan dan dokumentasinya.
Rencana pengelasan ini sudah harus diserahkan kepada pengguna barang/jasa
sebelum pekerjaan dimulai. Pada saat pekerjaan dilaksanakan, Penyedia
barang/jasa harus mengawasinya dan menjamin bahwa pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan.
Pengelasan yang tidak sesuai dengan persyaratan harus diperbaiki dan
pemeriksaan harus diperketat sesuai dengan keinginan pengguna barang/jasa.
Pengguna barang/jasa dapat setiap waktu mengunjungi workshop untuk memeriksa
pekerjaan.
D7.7.3 Pemeriksaan dan Pengujian Pekerjaan Pengelasan
Pemeriksaan oleh pengguna barang/jasa meliputi :
1. Material yang dikirim harus sesuai dengan sertifikasi pabrik dan material
tersebut harus dapat dilas.
2. Katoda untuk mengelas.
3. Celah, ujung-ujung yang dipotong adalah yang akan disambungkan sesuai
dengan tipe pengelasan yang digunakan.
4. Ujung-ujung yang akan disambungkan harus bersih.
5. Hasil las harus waterproof (kedap air).
Bagian-bagian yang akan disambung harus digambarkan secara lengkap bersama-
sama.
Pelat-pelat baja diperlukan untuk menjamin bahwa total jarak yang tersisa antara
permukaan yang berdekatan tidak lebih dari 2 mm. Panjang baut minimal 1 galur
diatas mur setelah dirapatkan. Baut, mur dan washer harus digalvanis.
Galur pada mur harus dipotong setelah digalvanis dan diberi oli untuk menghindari
karat.
Washer dipasang di bawah mur pada permukaan yang miring, washer harus
mempunyai bentuk khusus untuk mengimbangi kemiringan.
Galur pada sekrup yang masuk ke dalam lubang tidak boleh lebih dari bagian dari
ketebatan baja yang disekrup.
Umumnya untuk memperkuat sambungan agar baut tidak mudah lepas
ditambahkan baut-baut kecil di sekitarnya. Jika ada kemungkinan mur dapat lepas
maka mur perlu dikunci.
Baut dan lain-lain harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak mudah rusak dan
berkarat.
D7.8 Pencegahan Terhadap Korosi
Semua lembaran atau potongan baja yang akan dipakai harus diberi lapisan
pelindung setetah disemprot dengan pasir (sandblasting) atau sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Semua perlindungan dan proteksi ini dilaksanakan dalam kondisi workshop diawasi
oleh pengguna barang/jasa.
Penerapan dilapangan hanya dapat dilakukan pada tempat yang telah dilakukan
pengelasan.
Untuk interior tangki baja, cat yang digunakan harus bersifat non-toksik, tidak
menimbulkan rasa atau bau, warna atau kekeruhan terhadap air, tidak membantu
pertumbuhan mikroorganisme dan harus dapat digunakan sebagai container/
tempat untuk menyimpan air bersih.
Untuk melindungi interior (bagian dalam) tangki baja dari air dan bahan-bahan
kimia, diberi cat epoxy 250-300 micron .
Lapisan terakhir pada permukaan luar diberi warna biru seperti umumnya
digunakan oleh PDAM. Lapisan akhir pada permukaan dalam diberi warna agak
terang.
Semua cat untuk pelapis harus disediakan dari pabrik yang sama. Penyedia
barang/jasa sebelumnya harus menyiapkan program pencegahan terhadap korosi
yang disetujui oleh pengguna barang/jasa, yang memberikan informasi rinci tentang
:
a. Spesifikasi cat (data, sheet, keenceran, interval lapisan dan warna)
b. Prosedur pekerjaan/ pembersihan/ penghilang gemuk dari permukaan dan
pengelasan sebelum di sandblasting (disemprot pasir), kekasaran dan
metoda pelapisan.
c. Pemeriksaan.
d. Petunjuk kepada pengguna barang/jasa tentang pemeliharaan dan perbaikan,
upaya pencegahan korosi.
e. Petunjuk dari pabrik untuk pemasangan sistem proteksi di lapangan.
Untuk bagian yang tidak dapat diberi proteksi setelah disambungkan maka proteksi
diberikan sebelum bagian tersebut disambungkan.
Kecuali sistem pencegahan khusus dilakukan untuk mencegah korosi semua
bagian-bagian yang berlubang harus ditutup untuk mencegah masuknya air yang
menyebabkan keLembaban didalam lubang tersebut.
Jika pada komponen-komponen yang telah dilas dilakukan usaha-usaha
pencegahan seperti pengecatan, pelapisan logam atau usaha-usaha lainnya yang
dapat merusak bagian yang dilas, maka usaha-usaha pencegahan ini tidak boleh
dilakukan. Alternatif usaha lainnya dapat dilakukan dengan persetujuan dari
pengguna barang/jasa.
Bagian yang dilas dan permukaan yang saling berdekatan tidak boleh dicat sebelum
adanya pemeriksaan dan persetujuan.
Pembersihan dilakukan dengan digosok/ diamplas (sandblasting). Semua oli dan
gemuk harus dihilangkan dengan cara dicuci dengan white spirit, nafta atau uap air.
Semua kerak dan lapisan karat yang keras dihilangkan dengan cara dikerik,
digerinda atau dengan pemanasan.
Bahan yang digunakan untuk menggosok harus sesuai dengan BS 2451, atau
bahan lainnya yang disetujui oleh pengguna barang/jasa dengan ukuran yang
sesuai bebas dari bagian-bagian yang tajam, kelembaban dan oli.
Setelah proses pembersihan terhadap bagian-bagian kasar, pelapisan dan
perbaikan permukaan yang cacat dengan di-blasting harus dikerik dan permukaan
dasar diubah sampai pada keadaan yang diinginkan. Semua sisa pengamplasan/
penggosokan dibuang.
D7.8.1 Aplikasi Lapisan Pelindung
Dalam jangka waktu 4 jam setelah di sandblasting dan setelah disetujui oleh
pengguna barang/jasa, Penyedia barang/jasa harus mulai melakukan aplikasi
terhadap sistem pelapisan yang disetujui.
Material yang digunakan untuk sistem pelapisan harus disimpan pada tempat yang
sesuai rekomendasi dari pabrik. Pemasok atau penyedia barang/jasa tidak diijinkan
mencampuradukan bahan-bahan pelapisan yang bermacam-macam tersebut.
Bahan-bahan pelapis ini harus dijaga kondisinya agar mutunya tetap sama sebelum
digunakan.
Cara membuat Lapisan pelindung untuk permukaan yang dapat dipengaruhi oleh
kondensasi atau pengembunan atau apabila temperatur ambien dapat
menyebabkan baja melepuh atau berkeru, maka harus mengikuti rekomendasi dari
pabrik cat.
Penyedia barang/jasa harus memperhatikan interval maksimum dan minimum
lapisan pelindung yang direkomendasikan oleh pabrik cat. Cara membuat lapisan
pelindung adalah disikat atau disemprot. Pengecatan dengan menggunakan roller
(gelinding) tidak diperbolehkan.
Penyedia barang/jasa harus menjamin bahwa tempat yang akan dilapisi harus
mempunyai ventilasi yang baik. Semua alat, sikat dan peralatan lainnya harus
dijaga bersih sebelum dan selama proses pelapisan dilakukan.
Setelah pekerjaan pelapisan selesai, permukaan harus tampak halus dan bebas
dari bagian-bagian yang kasar, lubang dan cacat-cacat lainnya.
Bahan-bahan pelapis yang rusak selama pengangkutan atau pembangunan harus
diperbaiki oleh Penyedia barang/jasa sesuai dengan prosedur dari pabrik cat dan
disetujui oleh pengguna barang/jasa.
D7.8.2 Hot Dip Galvanized Coating ( Galvanizing )untuk pipa underdrain
Pekerjaan pembuatan baja, pipa dan sambungan pada peralatan underdrain harus
digalvanisasi dan dilakukan di workshop.
Penyedia barang/jasa harus menyerahkan rencana penyediaan komponen-
komponen yang hanya digalvanisasi. Rencana ini harus disetujui oleh pengguna
barang/jasa sebelum proses pelapisan dilakukan.
Proses galvanisasi menurut ketentuan dari BS 729 dengan tebal minimum lapisan
2
sebesar 85 micron atau 610 g/m . setiap penyimpangan harus diralat oleh Penyedia
barang/jasa sebelum pemasangan dilaksanakan.
D8 PEMASANGAN
D8.1 Pengiriman, Penyimpanan dan Pemeliharaan
Komponen-komponen penting harus ditangani dan ditumpukkan sedemikian rupa
sehingga tidak terjadi kerusakan permanen pada komponen, artinya kerusakan
harus diminimalkan.
Selama berlangsungnya pemasangan juga dilindungi dari timbulnya kerusakan-
kerusakan.
Pemeliharaan khusus agar ujung-ujung yang bebas tetap keras/ kaku, mencegah
kerusakan permanen dan mampu melindungi mesin-mesin. Semua baut, mur,
washer, sekrup dan pelat-pelat kecil dan benda-benda harus dipak dengan baik dan
mudah diindentifikasikan.
D8.2 Pemasangan Kerangka / Konstruksi Baja
Hanya tenaga kerja yang terampil dan dapat diandalkan, peralatan dan atat-alat
yang aman yang dapat digunakan untuk pekerjaan pemasangan. Pelaksanaan
pekerjaan baja harus direncanakan dan dijalankan dalam kondisi yang dapat
menjamin keselamatan setiap waktu.
Selama pemasangan kerangka, baja-baja harus dibaut atau dikencangkan dengan
baik untuk menjamin agar mampu menahan semua beban yang ada selama
pemasangan, termasuk beban pemasangan instalasi dan pengoperasian. Penahan/
penguat atau pengekang sementara tetap dibiarkan pada posisinya sampai kondisi
tertentu hingga aman untuk dilepaskan.
Semua sambungan untuk penguat, baut, dan lain-lain yang bersifat sementara pada
waktu digunakan tidak boleh memperlemah struktur permanen atau mempengaruhi
kemampuan pelayanannya.
D8.3 Site Welding (Tempat Pengelasan)
Pengelasan, perencana pengelasan, tukang las dan pemeriksaan dilokasi instalasi
sesuai dengan Syarat-syarat Pengelasan.
D9 LAIN-LAIN
D9.1 Trial Run dan Comimisioning
Penawar diharuskan untuk menawarkan biaya untuk trial run termasuk training
untuk operator, supervisor dan bahan kimia yang digunakan untuk masa 120 jam (5
hari).
D9.2 Masa Pemeliharaan
Masa pemeliharaan dihitung untuk masa 180 hari kalender setelah penyerahan
pertama, dimana penawar diharuskan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan
yang terjadi pada waktu masa pemeliharaan atas beban sendiri terkecuali kalau
kerusakan tersebut disebabkan oleh salah operator dalam pengolahannya.
D9.3 Garansi ( Jaminan )
Penawaran harus dapat memberikan jaminan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
kepada Pengguna barang/jasa bahwa alat yang ditawarkan mampu mengolah air
baku menjadi air bersih seperti syarat yang diketuarkan oleh Departemen
Kesehatan RI, dengan kapasitas produksi dibuktikan dengan performance test pada
trial run (pemeriksaan di laboratorium).
Selain itu harus ditakukan mutu kualitas air bersih yang dihasilkan oleh pihak ketiga yang
ditunjuk atas nama bersama. Pada Performance test trial run, semua hasil harus disaksikan
oleh Pengguna barang/jasa dan harus ada persetujuan tertulis atas performance test
tersebut.
BAGIAN VI COMMISIONING
1 Persyaratan-Persyaratan
Unit paket IPA harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a Unit paket IPA sesuai dengan perencanaan
b. Dilengkapi dengan spesifikasi teknis dan gambar terbangun.
c. Disiapkan format-format yang akan dijadikan acuan untuk buku harian.
d. Tersedia air baku yang memenuhi ketentuan kuantitas dan kualitas
e. Adanya penanggung jawab pengoperasian unit IPA
f. Penyedia barang/jasa menyiapkan kebutuhan bahan kimia dan produksi
selama pelaksanaan commisioning selama 5 hari kalender.
2 Ketentuan-ketentuan
2.1 Pengoperasian
Pengoperasian unit paket IPA harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
a. Unit paket IPA telah mendapat sertifikat
b. Tersedia hasil pemeriksaan air baku secara lengkap dalam kurun waktu 7
hari sebelum pelaksanaan trial run dan commisioning.
c. Apabila kekeruhan air baku melebihi 600 NTU, maka air baku dialirkan
terlebih dahulu ke bak pengendap pendahuluan. Pembuatan bak
pengendap pendahuluan menjadi tanggung jawab penyedia jasa yang
dimasukan dalam penawaran.
d. Apabila terjadi penyimpangan pada kualitas air baku, pengoperasian
dihentikan.
2.2 Teknisi
2.2.1 Teknisi Pengoperasian
Teknisi pengoperasian memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Jumlah operator setiap shift minimal 1 orang yaitu operator
pengolahan dan operator mekanik listrik dengan kualifikasi STM/SLTA
b. Tenaga laboratorium minimal 1 orang dengan kualifikasi analis/SLTA
2.2.2 Teknisi Pemeliharaan
Teknisi pemeliharaan paket unit IPA minimal 1 orang dengan kualifikasi
STM/SLTA
2.2.3 Teknisi dari penyedia barang/jasa dibiayai oleh penyedia barang /jasa
2.2.4 Waktu Kerja
Apabila pengoperasian paket unit IPA selama 24 jam, waktu kerja teknisi
dibagi dalam 3 shift
2.3 Pengawas
Pengawas lapangan akan disediakan dari Departemen Pekerjaan Umum
untuk mengawasi selama 3 hari terakhir dari proses commisioning.
2.5 Bahan
Bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. bahan kimia koagulan, netralisasi, desinfektan dan bahan kimia untuk
pemeriksaan kualitas air
b. bahan bakar dan pelumas
c. suku cadang
d. butir a sampai c harus memenuhi ketentuan yang berlaku.
5 Cara Pemeliharaan
5.1 Pemeliharaan fasilitas penyadap
Pemeliharaan fasilitas penyadap dilakukan selama masa commisioning
disesuaikan dengan SOP yang berlaku terkait IPA terpasang, baik kegiatan-
kegiatan yan berjangka waktu harian, mingguan, bulanan, dan
tahunan terhadap fasilitas sarana penyadap, pompa submersibel, pompa
sentrifugal, panel pompa dan pipa serta perlengkapannya
6 Pelatihan Operator
Selama masa uji coba dan commisioning, dilakukan pelatihan kepada
operator.