Anda di halaman 1dari 2

Skenario kasus Osce Infus

HIPOGLIKEMIA

1. Skenario
Seorang Pasien laki-laki, berumur 55 tahun, datang diantar oleh keluarganya ke Instalasi
Gawat Darurat karena pingsan di kamar mandi sejak 45 menit SMRS. Sebelumnya pasien
mengeluh merasa lemas, sempoyongan dan tidak nafsu makan sejak beberapa hari yang
lalu. Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat sakit gula sejak 2 tahun
terakhir.
GDS: 54 mg/dl
2. Soal
a. Lakukan alloanamnesis……..
b. Menyebutkan diagnosis dan diagnosis banding yang sesuai
c. Menyarankan tatalaksana non farmakoterapi
d. Edukasi
3. Info alloanamnesis
Seorang Pasien laki-laki, berumur 55 tahun, datang diantar oleh keluarganya ke Instalasi
Gawat Darurat karena pingsan di kamar mandi sejak 45 menit SMRS. Sebelumnya pasien
mengeluh merasa lemas, sempoyongan dan tidak nafsu makan sejak beberapa hari yang
lalu. Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat sakit gula sejak 2 tahun
terakhir. Pasien juga sempat mengeluh pusing dan lema sebelum pingsan. BAB dan BAK
normal. Menurut keluarganya, nafsu makan pasien menurun namun tetap mengkonsumsi
obat anti diabetes (OAD).
Riwayat Penyakit Dahulu: disangkal. Riwayat penyakit keluarga: disangkal.
Riwayat Psikososial: Pasien tidak mengkontrol pola makan, Sering makan makanan
berlemak, Tidak pernah berolahraga, Merokok dan meminum alkohol disangkal.
Riwayat Pengobatan: Pasien meminum obat oral antidiabetik: metformin 500 mg 2x1,
glibenclamide 5 mg 1x1. Riwayat Alergi: disangkal.
GDS: 54 mg/dl

4. Info Pemeriksaan Fisik (kemarin gaperlu PF)


Hasil Pemeriksaan Fisik/Psikiatri
Berat badan: 52 kg
Tinggi Badan: 170 m
KU: Tampak Sakit Berat
Tanda Vital:TD:140 /90 mmHg; N: 98 kali /menit; R: 24/menit; t:37.2OC
Kepala/leher: pupil isokor (2mm/2mm) reflex cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik
Toraks:Inspeksi: statis dan dinamin kanan=kiri
Palpasi: Vocal fremitus kanan=kiri
Perkusi: sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi: Bunyi nafas dasr vesikuler, meningkat, ronki basah kasar di kedua lapang paru,
wheezing -/-
Jantung:
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
Palpasi: Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: batas jantung kanan dan kiri normal
Auskultasi: Bunyi jantung I/ II normal, heart rate : 98kali/menit, murmur_-, gallop -
Abdomen: Inspeksi: perut tampak datar, tidak terdapat venektasi
Palpasi: Supel, tidak terdapat nyeri tekan, hepar dan lien tidak teraba
Perkusi: timpani, undulasi -, shifting dullness -
Auskultasi: Bising usus normal 1-3kali/menit
Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2 detik, edema pre tibial -/-
Status neurologis: GCS E2M4V2, lateralisasi -, refleks fisiologi + (normal), refleks patologis -
5. Info Penunjang (Katanya sudah disebutkan diawal skenario)
GDS: 54 mg/dl
Hb: 14,3 g/dl
Ht: 43,2 %
Leukosit: 12.000 / uL
Trombosit: 172.000/uL
Diff count: 0/0/0/73/14/6
Eritrosit: 4.300.000
LED: 6 mm/jam
Ureum: 20 mg/dl
Kreatinin: 1.1 mg/dl
Diagnosis
Dx: Hipoglikemia berat/Koma hipoglikemik ec low intake + DMT2
6. Tatalaksana
1) Terapi berdasarkan derajat kesadaran pasien
2) Jika pasien tidak sadar, maka pastikan airway, breathing, circulation pasien aman dan
stabil.
3) Berikan glukosa IV bolus:
 D10% 150 ml dalam 15 menit, atau
 D20% 50 ml dalam 15 menit, atau
 D40% 25 ml dalam 15 menit
4) Pasang IV line dengan cairan D10% 100 ml/ jam
5) Evaluasi GDS 30 menit setelah pemberian bolus, bila membaik >70, evaluasi tiap jam
7. Edukasi
1) Sampaikan resiko dari pemasangan infus: phlebitis, hematoma infeksi
2) Botol infus selalu diletakkan lebih tinggi dari tangannya
3) Jangan biarkan cairan infus habis. Bila cairan infus mau habis segera beritahu perawat
atau dokter

Anda mungkin juga menyukai