Anda di halaman 1dari 7

Nama : Rizki Setiawan

Prodi : Sarjana Keperawatan 2A

Matkul: KMB 2

Untuk membangun pemahaman terkait Askep DIabetes Melitus, silahkan di analisa dan di
jawab pertanyaan pertanyaan dibawah ini !

Tn. H (50 tahun), dirawat di ruang Penyakit dalam dengan keluhan luka di kaki
kanan, terasa perih dan nyeri seperti tertusuk-tusuk sejak 9 hari yang lalu. Awalnya tangan
klien terkena semen 2 bulan yang lalu, kemudian luka dan lama-kelamaan lukanya bernanah
. Di rumah, klien menggunakan obat chlorofil untuk mengobati lukanya. Klien mengatakan
baru tahu megalami DM . Tangan dan kakinya juga sering merasa baal. Klien tidak pernah
minum obat DM, hanya minum obat Herbal, tidak pernah memeriksa kadar gula darahnya
dan makan tidak terkontrol. Saat ini luka masih terasa nyeri dan seperti ditusuk-tusuk
dengan skala nyeri 5, luka akan terasa lebih nyeri jika kaki digerakkan atau tersentuh. Luka
klien terlihat meluas dari jari-jari sampai pergelangan kaki , pus berwarna kehijauan. Luka
tercium bau khas, area sekitar luka kemerahan, membengkak, dan teraba hangat, klien
mengeluh sering haus, sering BAK, sering makan tetapi cepat lapar, tetapi saat ini tidak
napsu makan dan pusing. TD 150/90 mmHg, Nadi 80x/menit, RR 18 X/menit, suhu 36,8 oC,
,konjungtiva anemis,klien terlihat pucat, lemah, Diet DM 1700 kal. Pemeriksaan Lab:Hb
11,7 g/dl, Leukosit 23,94 ribu/ml, GDS 474 mg/d/, Terapi epiven 3X1, Cepotaxim 3X1
gram, Ketese 2X1 amp, Ri 3X 10 Ui.

Pertanyaan Kasus :

1. Jelaskan kondisi apa saja bisa menyebabkan Tn. H mengalami Diabetes Melitus dan
sebutkan jenis DM yang dialami Tn,. H !
Jawaban : Kondisi pertama yang menyebabkan Tn.H mengalami diabetes mellitus
yaitu Awalnya tangan klien terkena semen 2 bulan yang lalu, kemudian luka dan
lama-kelamaan lukanya bernanah. Klien tidak pernah minum obat DM, hanya minum
obat Herbal, tidak pernah memeriksa kadar gula darahnya dan makan tidak
terkontrol. Jenis DM yang dialami Tn.H yaitu DM tipe 1.

2. Jelaskan patofisiologi manifestasi klinis :


Jawaban :

A. Polifagia: Polifagia adalah suatu kondisi medis ketika seseorang merasa sangat kelaparan
atau mengalami peningkatan nafsu makan yang lebih besar dari biasanya. Hal ini dapat
menjadi salah satu penanda utama diabetes melitus. Pada pasien dengan diabetes melitus,
gula tidak bisa masuk ke dalam sel karena adanya resistensi insulin ataupun kekurangan
produksi insulin. Padahal, gula diperlukan sebagai bahan bakar utama bagi sel untuk
memproduksi energi. Karena itulah, tubuh akan memberi sinyal seakan-akan kekurangan
asupan gula dan berujung pada rasa lapar dan nafsu makan yang meningkat. Selain pada
kondisi hiperglikemia atau tingginya kadar gula dalam darah, polifagia juga dapat menjadi
tanda terjadi kondisi hipoglikemia, yakni tubuh justru kekurangan gula dalam darah.

B. Poliuria : Poliuria adalah suatu kondisi ketika seseorang buang air kecil lebih sering ,
dengan jumlah urine yang juga melebihi normal alias abnormal. Normalnya, orang dewasa
mengeluarkan urine sebanyak satu hingga dua liter per hari. Namun pada pasien terduga
diabetes, ia dapat mengeluarkan urine hingga lebih dari tiga liter sehari. Poliuria dapat
menjadi penanda seseorang terkena diabetes melitus. Hal ini terjadi karena kadar gula dalam
darah terlalu tinggi. Gula adalah zat yang akan direabsorpsi atau diserap kembali oleh ginjal
saat menyaring darah untuk ‘membuat’ urine. Karena kadar gula yang tinggi, tidak semua
gula dapat diserap kembali oleh ginjal dan akan keluar lewat urine. Gula akan menyerap
lebih banyak air, sehingga urine yang dihasilkan juga lebih banyak.
C. Polidipsi : Polidipsia adalah suatu kondisi ketika seseorang merasa sangat kehausan dan
biasanya diikuti dengan mulut yang kering terus-menerus. Meskipun sudah minum, bahkan
dalam jumlah yang banyak, tidak berapa lama kemudian rasa haus akan kembali melanda.
Polidipsia terjadi salah satunya sebagai kompensasi dari kondisi poliuria yang dijelaskan di
atas. Karena tubuh mengeluarkan air lewat urine dalam jumlah banyak, maka tubuh bereaksi

memberi sinyal haus agar mendapat asupan air yang lebih banyak pula .
D. Kelemahan : pada pasien diabetes kelemahan dapat terjadi karena insulin bermasalah
pemasukan gula kedalam sel sel tubuh kurang sehingga energi yang dibentuk pun kurang
itun sebabnya orang menjadi lemas.

E. Penurunan berat badan : Ketika tubuh tidak mendapatkan glukosa dan energi dari
makanan, maka tubuh memecah otot dan lemak Ketika jaringan untuk mendapatkan energi. Hal
ini merupakan penyebab penderita diabetes sering kali mengalami penurunan berat badan secara
drastis.

F. Manifestasi klinis lain pada pasien DM :

 Kesemutan
 Kulit terasa panas atau seperti tertusuk tusuk jarum
 Rasa tebal dikulit
 Kram
 Mudah mengantuk
 Mata kabur
 Biasanya sering ganti kaca mata
 Gatal disekitar kemaluan terutama pada wanita
 Gigi mudah goyah dan mudah lepas
 Kemampuan seksual menurun
3. Jelaskan komplikasi jangka pendek dan jangka panjang yang bisa terjadi pada Tn.
H!
Jawaban : Komplikasi jangka pendek yaitu dapat terjadi hiperglikemi dan
hipoglikemi. Jika komplikasi jangka panjang yaitu mikroangiopati dan
macroangiopati.
4. Jelaskan perbedaan Diabetik Ketoasidosis dan Koma Hiperglikemi Hiperosmolar
Non ketosis (KHHN) !
Jawaban : Diabetik Ketoasidosis adalah Suatu komplikasi diabetes serius saat tubuh
memproduksi asam darah (keton) berlebihan. Koma Hiperglikemi Hiperosmolar Non
ketosis (KHHN) adalah kondisi yang terjadi ketika kadar gula darah di dalam tubuh
penderita diabetes meningkat terlalu tinggi hingga jauh melebihi batas normal.
5. Berat badan Tn H 58 kg dan TB = 170 cm. Berdasarkan TB dam BB, hitunglah :
Jawaban :
a. Berat badan ideal = (TB-100)-(TB-100)x 10%
= (170-100)-(170-100)x 10%
= 70-7 = 63 kg
b. Status nutrisi
IMT = BB kg = 58 = 20.06 (Normal)
TB m 1,7x1,7
c. Kebutuhan kalori basal
BMR = 88,4 + (13,4x58) + (4,8x 170) – (5,68x50)
= 1.397,6 kkal
d. Kebutuhan kalori aktifitas
=> 1.397,6 kkal x 1,2 = 1.677,12 kkal
=> 1.397,6 kkal x 1,9 = 2.655,44 kkal
e. Kebutuhan kalori Tn . H dalam 24 jam
 1.644,72 kkal
f. Prosentasi kalori kalori untuk makan pagi, siang, sore dan makan ekstra /
selingan
 Makan pagi 20 % x 1.644,72 = 328,944 kkal
 Selingan 1 10 % x 1.644,72 = 164.472 kkal
 Makan siang 30 % x 1.644,72 = 493,416 kkal
 Selingan 2 10% x 1.644,72 = 164,472
 Makan malam 30 % x 1.644,72 = 493,416 kkal
g. Apa yang harus diperhatikan dalam diet pasien DM
 Karbohidrat 60-70 %
 Protein 10-15 %
 Lemak 20-25 %
6. Pada saat menjelaskan salah satu upaya untuk menurunkan gula darah dengan latihan
( olahraga ), TN. H menanyakan alasannya. Apa yang harus anda jelaskan dan jenis
olahraga apa yang dianjurkan !

Jawaban : dilakukan olahraga pada pasien DM yaitu dapat meningkatkan control


gula darah, menurunkan berat badan, menimbulkan kegembiraan. Contoh jenis olahraganya
yaitu rekreasional maupun professional sport boleh dilakukan oleh pasien DM.

7. pada saat masuk rumah sakit, kadar gula darah TN. H mencapai 500mg/dl.
Pengkajian apa yang harus anda kumpulkan untuk mengkaji penyebab kenaikan gula
darah pada TN. H.
jawaban : Dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik meliputi : TB,BB,TD, Tanda
neuropati, , mata, gigi, mulut, keadaan kaki(termasuk rabaan nadi kaki) kulit dan
kuku. Kemudian di lakukan tes lab meliputi Hb, leukosit, LED, GDP, GPP,
Urinalisis rutin

8. TN. H menanyakan “Kenapa saya bisa mengalami Diabetes Melitus?” jelaskan apa
yang anda sampaikan pada TN. H?
Jawaban : karena kadar glukosa menumpuk dalam tubuh dan pasien makan tidak
pernah terkontrol serta tidak pernah memeriksa kadar gulanya
9. berdasarkan hasil pengkajian TN. H mengalami gangguan volume cairan : kurang
dari kebutuhan dan gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan. Jelaskan batasan
karakteristik untuk diagnosa tersebut.
Jawaban :
10. TN. H mengatakan baru tau kalau dirinya mengalami Diabetes Melitus. TN. H
mengatakan bingung dan tidak tahu bagaimana cara perawatan Diabetes Melitus di
rumah. Jelaskan peran perencanaan pulang pada TN. H meliputi :

A. Pengertian dan patofisiolog sederhana DM : penyakit diabetes mellitus adalah penyakit


metabolic yang kebanyakan herediter, dengan tanda tanda hiperglikemia dan glukosuria.

B. Kadar glukosa darah normal : Sebelum makan: sekitar 70-130 mg/dL. Dua jam setelah
makan: kurang dari 140 mg/dL. Setelah tidak makan (puasa) selama setidaknya delapan jam:
kurang dari 100 mg/dL.
C. Tanda dan gejala hipoglikomia dan hiperglikemia : hipoglikemia memiliki tanda dan
gejala Mudah lapar, Mudah marah, Sulit berkonsentrasi, Kesemutan, Lelah, Pusing ,Gemetar atau
tremor,Pucat.tanda dan gejala hiperglikemia adalah polydipsia, polifagia, polyuria, penurunan bb,
keletihan
D. Penyebab hipoglikemia dan hiperglikemia : hipoglikemia penyebabnya yaitu kadar gula
dalam darah rendah. Hiperglikemia penyebabnya yitu kadar gula dalam darah tinggi.

E. Penatalaksanaan apabila terjadi hipoglikemia dan hiperglikemia: penatalaksanaan


hipoglikemia yaitu Mengonsumsi makanan atau minuman dengan kandungan gula yang tinggi,
seperti jus jeruk atau soda biasa, dapat mengobati kondisi ini. Atau, obat dapat digunakan untuk
meningkatkan kadar gula darah. Penatalaksanaan hiperglikemia yaitu Terapi Cairan. Terapi
cairan yang adekuat adalah kunci dari strategi penatalaksanaan krisis hiperglikemia (KAD dan
SHH) Koreksi Kalium, Pemeriksaan Serum Elektrolit penting untuk mengukur kadar kalium,
Terapi Insulin.

F. Hal-hal yang harus diperhatikan apabila klien mendapat pengobatan insulin : Yang harus
diperhatikan yaitu disuntik pada bagian tubuh yang benar, kadar insulin harus disesuaikan
dengan kebutuhan, dan perhatikan waktu penyuntikan.

11. pada saat masuk rumah sakit TN. H sudah mengalami ulkusdiabetik pada ekstremitas
bahwa kiri dari mulai telapak kaki sampai 1/3 distal TN. H menanyakan kenapa
lukanya tidak kunjung sembuh dan mengeluarkan bau yang menyengat?
A. Apa yang akan anda jelaskan untuk menjawab pertanyaan TN. H?
Jawaban :
Dikarenakan kadar gula pasien semakin meningkat itulah yang menyebabkan luka
tidak kunjung sembuh dan mengeluarkan bau yang menyengat.
B. Jelaskan pengkajian yang harus dikumpulkan pada ulkus diabetik TN. H?
Jawaban :
Dilihat bagaimana cara berjalan pasien, penggunaan alas kaki, bentuk kaki, kuku,
kulit, odema dan ulkus. Di palpasi suhu kulit pasien, nyeri tekan,
C. Untuk mencegah perlukaan berulang pada ekstremitas bawah anda memberikan
penjelasan tentang perawatan kaki diabetik. Jelaskan apa saja yang akan anda
sampaikan pada TN. H?
Jawaban :
Periksa kaki setiap hari apakah terdapat goresan atau bengkak, cuci kaki setiap hari
keringkan dengan baik terutama sela jari, jangan gunakan sepatu tanpa kaos kaki, ganti
kaos kaki setiap hari.

Anda mungkin juga menyukai