Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL

PRODUK INOVASI PPKM

“Dua Anak Berkualitas Menjadikan Keluarga Bebas Dari Kemiskinan”

Tim PPkM :

Dr. Yayat Karyana, MSi. (NIDN: 0414015801)


Rizky Fauzi (NPM 10060118082)

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
JULI 2020

1
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Produk Hasil Dua Anak Berkualitas Menjadikan Keluarga Bebas Dari
Kemiskinan

TIM PPkM
Dosen
a. Nama Lengkap Dr.Yayat Karyana, M.Si
b. NIDN 0414015801
c. Fakultas/Program FMIPA/Statistika
Studi

Mahasiswa
a. Nama Lengkap Rizky Fauzi
b. NPM 10060118082
c. Fakultas/Program FMIPA/Statistika
Studi
Anggaran : Rp. 5.000.000

Tim PPkM
No Nama Lengkap NIDN/NIK/NPM Fakultas/Program Studi
1 Dr. Yayat Karyana, MSi. 0414015801/D860040 FMIPA/Statistika
2 Rizky Fauzi 10060118082 FMIPA/Statistika
3
4
5
dst

Bandung, 31 Juli 2020

Dosen Mahasiswa

Dr. Yayat Karyana, MSi. Rizky Fauzi


NIK.D860040 NPM.10060118082

Mengetahui,
Ketua LPPM Universitas Islam Bandung

Prof. Dr. Atie Rachmiatie, M.Si.


NIP.195903301986012002

ii
Ringkasan
Pemerintah Indonesia melalui BKKBN, mempunyai target TFR (Total Fertlty Rate)
= 2,1 per wanita, atau rata-rata anak per wanita di akhir masa reproduksinya adalah 2,1 orang.
Jika TFR=2,1 tercapai maka 2 orang anak yang dilahirkan akan menggantikan kedua orang
tuanya. Pada jangka panjang akan tercapai penduduk tumbuh seimbang atau akan mengalami
pertumbuhan penduduk nol (zero population growth), namun untuk mencapai TFR = 2,1
sampai sekarang belum tercapai. Untuk mencapai TFR=2,1 salah satu caranya adalah
mengadakan penyuluhan Dua Anak Berkualitas Menjadikan Keluarga Bebas Dari
Kemiskinan. Dalam penyuluhan ditawarkan untuk membatasi kelahiran dengan jaminan
pendidikan salah satu anak sampai ke perguruan tinggi. Dari kajian mengenai keinginan
menambah anak, ternyata pendapatan WUS (wanita usia subur) makin rendah, keinginan
menambah anak makin besar.
Kegiatan penyuluhan diberikan terhadap kader PKK di kelurahan Cibuntu kota
Banndung. Para peserta sebelum pelatihan ditanya mengenai keinginan anak/menambah
anak, dan setelah pelatihan ditanya kembali. Dari hasil penyuluhan, secara umum terdapap
perubahan yang asalnya keinginan anak lebih dari dua menjadi keinginan anak hanya dua
saja.

Kata Kunci : anak, kemiskinan, pendapatan

iii
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Illahi Robi, yang telah
melimpahkan rakhmat dan karuniaNya, akhirnya kami dapat menyelesaikan “Laporan Hasil
Produk Inovasi PPkM yang berjudul Dua Anak Berkualitas Menjadikan Keluarga Bebas
Dari Kemiskinan telah dilaksanakan dengan pada waktunya. Laporan Hasil Produk Inovasi
ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Laporan hasil ini kami susun
dalam rangka sebagai laporan hasil pembuatan produk inovasi.

Pembuatan Produk Inovasi ini dilaksanakan oleh tim PPkM Dr. Yayat Karyana,
MSi. .dan Rizky Fauzi atas rekomendasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Universitas Islam Bandung (LPPM Unisba). Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua Pihak atas kerjasama dalam kegaiatan ini dan
juga atas tersusunnya Laporan Kegiatan ini, kami menyampaikan ucapan terimakasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua tim pelaksana atas sumbangsih yang
telah diberikan mulai dari penyusunan proposal kegiatan, pelaksanaan, sampai dengan
penyusunan laporan kegiatan ini.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bandung, Juli 2020

Tim PPkM

iv
DAFTAR ISI

BAB. 1 Pendahuluan .................................................................................................................... 6

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 6

Bab II. Rencana Kegiatan ........................................................................................................... 8

2.1 Tim Pelaksana .......................................................................................................................... 8

2.2 Waktu dan tempat Pelaksanaan ............................................................................................... 8

2.3 Rencana Penyuluhan Lanjutan ................................................................................................. 8

Bab III. Uraian Hasil Produk Inovasi ........................................................................................ 9

3.1 Langkah-Langkah Pembuatan ................................................................................................. 9

3.2 Uji Coba Produk Hasil Produk Inovasi .................................................................................. 10

Bab IV. Penutup ......................................................................................................................... 11

4.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 11

4.2 Saran ...................................................................................................................................... 11

LAMPIRAN ................................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 16

v
Bab I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam melalui tim PPkM Dr. Yayat
Karyana, MSi dan Rizky Fauzi atas rekomendasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat Universitas Islam Bandung (LPPM Unisba) mengadakan Pembuatan Produk
Inovasi mengenai Penyuluhan Dua Anak Berkualitas Menjadikan Keluarga Bebas Dari
Kemiskinanan. Kegiatan ini dilandasi fakta bahwa terdapat hubungan terbalik antara fertilitas
dengan rata-rata pendapatan, dimana Negara-negara yang mempunyai fertilitas rendah,
ternyata mempunyai rata-rata pendapatan tinggi (Karyanadkk, 2020). Pemerintah Indonesia
melalui BKKBN, mempunyai target TFR (Total Fertlty Rate) = 2,1 per wanita, atau rata-
rata anak per wanita di akhir masa reproduksinya adalah 2,1 orang .Menurut BPS (2018)
TFR=2,1 harus tercapai pada tahun 2020. Jika TFR=2,1 tercapai maka 2 orang anak yang
dilahirkan akan menggantikan kedua orang tuanya. Pada jangka panjang akan tercapai
penduduk tumbuh seimbang atau akan mengalami pertumbuhan penduduk nol (zero
population growth).

Berdasarkan data SDKI 2012, 45 % WUS (wanita usia subur) yang berstatus kawin
dan menyatakan ingin memiliki/menambah anak (lagi) dan WUS yang memiliki anak >1
menyatakan ingin menambah anak sebesar 32 % (Karyana, 2020), sedangkan berdasarkan
SDKI 2017 untuk provinsi Jawa Barat 47,3 % yang menyatakan tidak ingin mempunyai anak
lagi dan WUS yang sudah memiliki anak 2 menyatakatan tidak ingin anak lagi sebanyak 57,3
% , atau yang menyatakan ingin anak lagi adah 42,7 % (Ekawati dkk, 2019), sehingga di
provinsi Jawa Barat masih terdapat WUS yang sudah mempunyai anak 2 atau lebih, tetapi
masih ingin anak lagi.

Setiap keluarga bebas menentukan banyak anak, namun bagi keluarga yang terbatas
dalam memenuhi kebutuhan anak maka akan menjadi masalah. Salah satu kebutuhan anak
adalah bagaimana menjamin pendidikannya, meskipun adanya program wajib belajar dari
pemerintah, namun kenyataanya tetap membutuhkan biaya untuk sampai ke sekolah. Bagi
keluarga yang mampu mempunyai anak lebih dari dua dan mampu memenuhi kebutuhan
anak mungkin tidak menjadi masalah, namun dari sisi kewajiban pemerintah, tetap harus
menyiapkan segala sesuatunya terutama sarana pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan
lingkungan. Untuk mencapai target TFR = 2,1 atau rata-rata anak 2,1 menngajak masyarakat
ikut membantu program pemerintah, salah satu caranya adalah melalui penyuluhan “Dua
Anak Berkualitas Menjadikan Keluarga Bebas Dari Kemiskinanan”, dari program tersebut
6
7

akan dilihat bagaimana perubahan pandangan masasyarkat dalam hal ini bagaimana
perubahan keinginan mempuyai anak dari WUS.

Pelaksanaan penyuluhan ini untuk tahap awal akan diberikan secara terbatas yaitu
untuk kader PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Kelurga) di kelurahan Cibuntu kota
Bandung. Sebelum mengikuti penyuluhan akan di tanya mengenai keinginan mempunyai
anak, dan apakah ada perubahan keinginan mempunyai anak. Bagi yang sudah mempuyai
anak dua atau lebih, ditanya setuju atau tidak setuju bila keluarga mempunyai anak 2.
Langkah selanjutnya adalah penyuluhan kepada WUS kelurahan Cibuntu, kemudian
diperluas untuk kabupaten/kota di provinsi Jawa Barat, termasuk masukan untuk pemerindah
daerah kabupatem/kota, perintah daerah tingkat propinsi sampai pemerintah pusat.
Bab II. Rencana Kegiatan

2.1 Tim Pelaksana

Nama Dosen : Dr. Yayat Karyana, MSi.


Nama Mahasiswa : Rizky Fauzi

2.2 Waktu dan tempat Pelaksanaan

Waktu Pembuatan : 1 Juli 2020


Tempat Pembuatan : Kelurahan Cibuntu kota Bandung

2.3 Rencana Penyuluhan Lanjutan


2.3.1 Penyuluhan kepada kelompok WUS berumur 15-49 tahun (kelompok sampel)
di Kelurahan Cibuntu
2.3.2 Penyuluhan kepada kader PKK tingkat kecamatan Bandung Kulon
2.3.3 Penyuluhan kepada kelompok WUS berumur 15-49 tahun (kelompok sampel) di
kecamatan Bandung Kulon
2.3.4 Penyuluhan kader PKK (kelompok sampel) di kota Bandung melibatkan
dukungan BKKBN kota Bandung
2.3.5 Penyuluhan kelompok WUS berumur 15-49 tahun (kelompok sampel) di kota
Bandung
2.3.6 Penyuluhan kader PKK (kelompok sampel) di provinsi Jawa Barat melibatkan
dukungan BKKBN provinsi Jawa Barat
2.3.7 Penyuluhan ke pemerintah daerah provinsi Jawa Barat melibatkan dukungan
BKKBN provinsi Jawa Barat
2.3.8 Penyuluhan ke pemerintah pusat dengan melibatkan dukungan BKKBN pusat

8
Bab III. Uraian Hasil Produk Inovasi

3.1 Langkah-Langkah Pembuatan


1. Penyusunan materi pelatihan
Materi penyuluhan mengenai hubungan antara TFR (Total Fertlty Rate) dengan rata-
rata pendapatan. Materi ini menunjukkan bagaimana pengalaman Negara-negara lain
yang mempunyai TFR (Total Fertlty Rate) rendah tetapi mempunyai rata-rata
pendapatan tinggi. Dengan materi ini mengajak meyakinkan peserta bahwa langlah
pemerintah untuk membatasi anak, akan membawa ke arah yang lebih baik, dalam arti
beban pemerintah akan lebih ringan dengan pertumbuhan penduduk yang rendah
bahkan dengan perttumbuhan penduduk nol (zero population growth). Untuk
menjadikan keluarga keluar dari kemiskinan, salah satu cara adalah menyediakan
menyediakan pendidikan gratis (misalnya memberikan pendidikan gratis salah satu
anak sampai pendidikan tinggi). Pendidikan gratis sampai perguruan tinggi ini
sebagai timbal balik dari satu keluarga yang membatasi anak. Diharapkan dengan
diberikannya dana-dana sosial yang diberikan pemerintah dan pendidikan tinggi salah
satu anaknya, anak membawa keluarganya dapat keluar dari kemiskinan. Untuk data
SDKI 2017 tahun bahwa WUS yang memiliki anak=2 menyatakan ingin menambah
anak sebesar 42,7 %. Apabila tidak ada lagi yang ingin mempunyai anak lebih dari
dua tentu diharapkan anggaran yang digunakan untuk biaya gratis pendidikan tinggi
tadi. Sehingga penyuluhan ini tidak berhenti penyuluhan terhadap masyarakat, tepi
juga diperlukan masukan pepada pemerintah kabupaen/kota/provinsi dan pemerintah
pusat untuk menyediakan pendidikan gratis sampai pendidikan tinggi, bahkan
menyediakan pekerjaannya sehingga keluarga tersebut dapat terbebas dari
kemiskinan.
2. Pendaftaran peserta
Peserta penyuluhan untuk tahap awal ini adalah kader PKK (Pemberdayaan
Kesejahteraan Kelurga) di kelurahan Cibuntu kota Bandung.
3. Pelaksanaan penyuluhan
Pelaksanan penyuluhan di ruang Aula Kelurahan Cibuntu kota Bandung, yang pada
pelaksanaannya dibuka langsung oleh Bapak Lurah Cibuntu.

3.2 Uji Coba Produk Hasil Produk Inovasi


Uji Coba Produk adalah hasil penyuluhan setelah peserta mengikuti penyuluhan“Dua Anak
Berkualitas Menjadikan Keluarga Bebas Dari Kemiskinan”. Secara umum adanya
9
10

perubahan pandangan atau adanya perubahan dari keinginan untuk mempunyai anak yang
asalnya keinginan anak ledih dari dua menjadi keinginan anah hanya dua saja
Bab IV. Penutup

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan Laporan hasil produk inovasi yang telah kami buat telah menunjukan
perkemabangan dari segi keinginan anak dari para peserta, dimana 80% dari peserta yang
asalnya menginginkan menambah anak menjadi keinginan anak hanya dua saja. Sehingga
diharapakan pada masa yang akan datang Produk hasil inovasi dapat berkembang dan
bermanfaat di masayarakat.

4.2 Saran

Produk Inovasi ini merupakan produk yang sangat bermanfaat dilingkungan masyarakat,
untuk itu produk yang kami buat perlu dikembangkan secara kontinyu dan berkesinambungan
agar hasil yang diharapkan dapat tercapai dan terukur dengan sangat maksimal sesuai apa
yang diharapkan, terutama untuk masyarakat kelurahan Cibuntu khususnya WUS (wanita
usia subur) kelurahan Cibuntu.
Untuk meningkatkan kualitas pembuatan produk inovasi yang akan datang, maka
kelengkapan sarana dan prasarana dan penunjang lainnya serta peningkatan kualitas dan
kuantitas pelayanan perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya secara akuntabilitas,
efektifitas dan profesionalismenya serta sangat lebih ramah antara panitia dan peserta dapat
terjalin dengan baik sehingga kegiatan ini benar-benar menjadi kegiatan pembelajaran yang
terukur agar peserta menikmati dengan nyaman dan hasil yang diharapkan dapat tercapai
dengan sangat maksimal lagi.
Demikianlah laporan ini dibuat sebagai bahan masukan bagi semua pihak sekaligus
sebagai bukti pertanggungjawaban pembuataan produk;

11
LAMPIRAN

A. Hasil Produk Inovasi

Penyuluhan “Dua Anak Berkualitas Menjadikan Keluarga Bebas Dari Kemiskinan”

Penyuluhan kader PKK Penyuluhan kelompok Penyuluhan kader PKK


Kulon Kelurahan WUS berumur 15-49 tingkat kecamatan
Cibuntu kota Bandung Kelurahan Cibuntu Bandung Kulon

Penyuluhan kelompok
Penyuluhan kelompok
Penyuluhan kader PKK WUS berumur 15-49
WUS berumur 15-49
tingkat kota Bandung Kecamatan Bandung
Kota Bandung
Kulon

Penyuluhan kader PKK Penyuluhan ke


Penyuluhan ke
tingkat Provinsi Jawa Pemerintah daerah
Pemerintah Pusat
Barat Provinsi Jawab Barat

Hasil Penyuluhan “Dua Anak Berkualitas Menjadikan Keluarga Bebas Dari


Kemiskinan” kepada kader PKK Kelurahan Cibuntu, yaitu sebanyak 80% yang
menginginkan menambah anak.Setelah mengikuti penyuluhan seluruh kader PKK setuju
untuk tidak menambah anak bagi yang sudah mempunyai anak 2, dengan jaminan salah
satu anak mendapatkan pendidikan tinggi.

B. Link Video

https://youtu.be/Qkf_r7wD-bo

12
13

C. Foto Kegiatan
14
15

D. Dokumen Pendukung Lainnya

SURAT TUGAS
Nomor: 121/Stat-FMIPA/ST/VII/2020

Bismillahirrahmanirrahim
Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dr. Aceng Komarudin Mutaqin, M.T., M.Si.

NIK : D.01.0.347

Pangkat/Golongan : Lektor / III d

Jabatan : Ketua Program Studi Statistika Universitas Islam Bandung

Dengan ini menugaskan kepada :

No Nama Lengkap NIDN/NIK/NPM Fakultas/Program Studi


1 Dr. Yayat Karyana, M.Si. 0414015801/D860040 FMIPA/Statistika
2 Rizky Fauzi 10060118082 FMIPA/Statistika

Untuk melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul :

Dua Anak Berkualitas Menjadikan Keluarga Bebas Dari Kemiskinan

Catatan untuk yang bersangkutan:

1. Surat Tugas ini berlaku untuk satu tahun akademik 2019/2020


2. Beban kerja kegiatan ini adalah setara 1 (satu) SKS.

Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan semestinya.

Bandung, 1 Juli 2020


Ketua Program Studi Statistika
Universitas Islam Bandung

Dr. Aceng Komarudin Mutaqin, M.T., M.Si.


DAFTAR PUSTKA
BPS,Bappenas,UNFPA. (2018). Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045. Jakarta: Badan
Pusat Statistik.

Ekawati, R., & dkk. (2019). Survey Demografi Kesehatan Indonesia Provinsi Jawa Barat.
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan BKKBN.

Karyana, Y., Soemitro, S., Yusuf, A. A., & Purnagunawan, M. (2020). Fertilitas Dan
Keputusan Menambah Anak di Indonesia. Dalam Pandemi COVID-19: Saatnya Kaji
Ulang Arah Penelituan dan Pendidikan Kesehatan (hal. 397-462). Bandung: Unpad
Press.

16

Anda mungkin juga menyukai