Full
Full
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Nama : Ferdinand
NIM : 032214072
Halaman Persembahan
kasih-Nya.
pendidikan tinggi
Sahabat-sahabatku
* Almamaterku tercinta.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Halaman Motto
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
The purposes of this research are 1) Explain the impact of brand, picture,
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan rahmat yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
BELI KONSUMEN ”, studi kasus pada kemasan mie instant merek Indomie
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S.; selaku Dekan Fakultas Ekonomi
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sanata Dharma.
9. Kedua orang tuaku, Yohannes Ridwan Lodi dan Tiniaty Mursalim yang telah
bandel ini. Serta adikku Anastasia Selvina Lodi, tanpa kalian aku bukan apa-
apa.
10. Seluruh keluarga besar papa dan mamaku. Terima kasih atas semuanya.
11. My Lovely star, Bintang Apriliana yang selalu menemani, menyayangi dan
12. Teman-teman Manajemen angkatan 2003 yang tidak dapat saya sebutkan satu
13. Teman-teman Fakultas Ekonomi yang lain : Dominikus Heru, Fransiskus SM,
Primus, Fika Nurliana, Yanie, Sarah, Tias, Mba Agit, dll. Thanks For All.
14. Cansas Grandes Community : Wisnu “Jongos”, Indra “Indrug”, Aris, Gogon,
Edi Waskito, Lukas Pamungkas “Pak wiwied”, Toni “ Pak Ponco”, Sukro
“Pak Rendi”, Rendol “Pak Lukas”, Boy “Hero Str”, Amin, Agustinus Heru
yang selalu telat, Jabrik “Pahlawanku”. Kita akan segera bertemu lagi.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15. Teman-teman kos Intan : Bu wiwied, Yeyen, Dita, Fifi, dll. Thanks for all.
16. Teman-teman AC. Anilop : Marcel, Pram “Grandes”, Heru “Benalu”, Dedi
17. Semua teman-temanku dari Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata
Dharma. (Aku bingung, koq temen-temen ku malah lebih banyak anak teknik
18. Teman-teman dari Jakarta : Pandi “Pak polisi”, Ida, Catur, Viky PIS, Eldot,
Cupri, Yan, Riko, Ivan “domplax”, Ipin, Risman, Dhani, Simplisius Dioni,
Ruri, Beruk, Eko, Ella, Wawan, Mantri. Terima kasih yah semuanya.
19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan lebih
lanjut. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
pembaca.
Penulis
Ferdinand
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………..iii
ABSTRAK.……..………………………………………………………...………....vii
ABSTRACT ..…………………………………………………………………...…viii
BAB I PENDAHULUAN
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Strategi Kemasan..…………………………………………………………...13
J. Persepsi Konsumen…………………………………………………………..25
K. Minat…………………………………………………………………………28
N. Kerangka pikir……………………………………………………………….32
O. Hipotesa…………………………………………………………………...…32
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Fasilitas…………………………………………………………………..48
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Indomie………………………………………………………………………56
1. Jenis-jenis Indomie…………………………………………...………….56
3. Bentuk Kemasan…………………………………………………………75
4. Warna Kemasan………………………………………………………….76
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Seluruh Responden………………………………………...88
E. Pembahasan ……………………………………………………………....... 94
A. Kesimpulan …………………………………………...…………………99
B. Saran ……….…………………………………………………………..100
Daftar Pustaka
Lampiran
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemasan adalah pelindung dari suatu barang, baik barang biasa mau pun barang-
barang hasil produksi industri. Dalam dunia industri kemasan merupakan pemenuhan
suatu kebutuhan akibat adanya hubungan antara penghasil barang dengan masyarakat
pembeli. Untuk keperluan ini kemasan harus dapat menyandang beberapa fungsi
1. Tempat atau wadah dalam bentuk tertentu dan dapat melindungi barang dari
bahkan masih dapat digunakan sebagai wadah setelah isi barang habis
terpakai, (dalam hal ini wadah tersebut masih menyandang fungsi iklannya).
2. Kemasan bukan hanya sebuah bungkus, tapi juga pelengkap rumah tangga;
tempat kertas lap “Klenex” yang didesain menarik dapat memperindah kamar
mandi dan botol parfum yang cantik memberikan kekhasan meja berhias
seorang gadis.
yang dikemasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Rupa luar kemasan harus sesegera mungkin menimbulkan kesan yang benar
6. Perencanaan yang baik dalam hal ukuran dan bentuk, sehingga efisien dan
7. Melalui bentuk dan tata rupa yang dimilikinya kemasan berfungsi sebagai
alat pemasar untuk mempertinggi daya jual barang. Dalam fungsi ini desain
melek hurufnya, maka sampai dengan pertengahan abad ini kita masih melihat
bahasa gambar sangat banyak dipergunakan di samping bahasa warna dan huruf. Hal
Keberhasilan pemasaran suatu barang, tidak hanya ditentukan oleh mutu barang
serta usaha promosi yang dilakukan, tetapi juga dalam upaya yang sama oleh mutu
dan penampilan kemasan itu sendiri. Untuk kenyataan ini kita kenal filsafat
pemasaran yang sudah lazim sejak abad ke 19 di Inggris “the product is the
kemasan adalah bahagian yang tak terpisah dari barang produk, sehingga tidak
mengherankan bila sebuah biro perencanaan grafis bersikap “Kami tak dapat
Karena itu mutu lain dari sebuah kemasan dinilai dari kemampuannya dalam
memenuhi fungsi, di mana kemasan dituntut untuk memiliki daya tarik yang lebih
kemasan ditentukan oleh estetik yang menjadi bahan pertimbangan sejak awal
perencanaan bentuk kemasan, karena pada dasarnya nilai estetik harus terkandung
dalam keserasian antara bentuk dan penataan desain grafis tanpa melupakan kesan
Bahasa desain grafis adalah bahasa visual, bahasa simbol yang diungkapkan
melalui gambar, bentuk, warna dan aksara. Grafis harus dapat mengantarkan pesan
yang ingin disampaikan oleh produsen barang lewat kemasan yang diciptakan; baik
tersebut. Pemilihan tipe huruf yang berkarakter sesuai dengan jenis barang, dipadu
saling menunjang dengan gambar ilustrasi yang tepat dan dicetak dengan teknik
percetakan yang baik, akan membawakan pesan yang langsung ataupun yang tidak
langsung dari barang tersebut terhadap kualitas dan nilainya. Gambar dan tulisan
(teks), tidak saja penting sebagai daya tarik tetapi terutama cergas untuk
Dapat kita bayangkan persaingan ketat yang akan dihadapi oleh sebuah
produk dengan kemasnya pada sebuah rak pemajangan produk sejenis lainnya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
warna dengan lebih seksama tentu akan tampil sebagai pemikat utama bagi calon
pembeli. Apalagi bila disadari bahwa daya ingat manusia terhadap bentuk lebih
lamban dibanding terhadap warna dan orang dapat lupa terhadap nama sebuah
produk tapi sukar lupa terhadap warna kemasnya. Sebagai contoh hal ini jelas terlihat
pada kemasan film, Kodak (kuning), Fuji Color (hijau), Corned beef Cip/Pronas dan
sardencis (merah), Sari Ayu (coklat tua), Mustika Ratu (merah tua).
Kemudian seiring dengan derap kemajuan ekonomi kita, telah pula dimulai
berbagai negara. Upaya ini tentunya harus didukung oleh mutu barang dan sekaligus
kemasan ini beberapa hal yang kiranya bisa diperhatikan untuk menjadi bahan
- Beberapa bentuk kemasan berikut grafisnya dari sebuah barang yang diproduksi
untuk pasar luar negeri sebaiknya tidak dibuat sama seperti yang dipasarkan untuk
dalam negeri.
- Peka dan faham terhadap berbagai ragam kebudayaan dunia sangat penting dalam
memperhitungkan desain kemas untuk ekspor. Hal ini didasari oleh adanya faktor
- Lazimnya kemasan yang akan dipasarkan telah melalui hasil riset di atas dan uji
lapangan yang mendalam, baik dalam bentuk dan bahan kemasan maupun desain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- Setiap barang produk yang akan diekspor, haruslah juga melengkapi desain
melalui bentuk dan warna. Hal ini disebabkan karena kebudayaan, kultur, dan ciri
membeli suatu produk, sedangkan perancangan yang salah, malah akan mematikan
pengaruh kemasan terhadap minat beli konsumen, maka dalam penelitian ini penulis
B. Rumusan Masalah
konsumen?
C. Batasan Masalah
Kemasan yang dimaksud dalam tulisan ini adalah kemasan primer pada
3. Bentuk kemasan
4. Warna Kemasan
5. Label kemasan
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah merek pada kemasan, gambar pada kemasan, bentuk
2. Untuk mengetahui atribut kemasan apakah yang paling mempengaruhi minat beli
konsumen?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Manfaat Penelitian
menjalankan kebijakan atau strategi perusahaan yang diterapkan saat ini. Penelitian
tercapai dan diterima dengan baik oleh konsumen. Penelitian ini juga diharapkan
membantu perusahaan untuk melihat respon atau persepsi konsumen terhadap atribut
suatu produk, yang dalam hal ini adalah kemasan, sehingga perusahaan dapat
menentukan kemasan yang sesuai dengan produknya secara efektif dan efisien.
2. Bagi penulis, penulisan ini merupakan penerapan disiplin ilmu yang telah didapat
selama ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Stanton,
1997).
perusahaan.
sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
produk dengan pihak lain. Dalam hal ini pemasaran merupakan proses pertemuan
antara individu dan kelompok dimana masing-masing pihak ingin mendapatkan apa
pertukaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kebutuhan (needs), produk (goods, services and idea), permintaan (demands), nilai,
biaya, kepuasan, pertukaran, transaksi, hubungan, dan jaringan, pasar, pemasar, serta
prospek.
masyarakat dalam menerima atau menolak produk perusahaan, politik dan peraturan
perusahaan, terdiri atas dua kelompok, yaitu sumber bukan pemasaran (kemampuan
B. Produk
Produk dapat di definisikan sebagai apa saja yang dapat memenuhi keinginan
atau kebutuhan dalam hal penggunaaan, konsumsi, atau akuisisi. Jadi, produk
termasuk objek (TV, radio, mobil), jasa (kesehatan, pendidikan), tempat (New York,
Bali), orang (Bill Clinton, Ronald Reagan), kegiatan (mengikuti konte, mengunjungi
klinik penurunan berat badan), dan ide (sudahkah anda memeluk anak anda hari
ini?).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Produk harus dipandang sebagai pemecah masalah jika mereka dibeli karena manfaat
yang dihasilkannya, bukan karena produk itu semata ( Kotler & Amstrong, 2001:
264)
Atribut produk
atribut-atribut produk apa saja yang hendak dikembangkan dan mana yang sebaiknya
dipertahankan. Sebab apabila suatu produk memiliki atribut atau sifat-sifat yang
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pembelinya, maka produk tersebut dianggap
cocok oleh konsumen.Produk yang demikian akan menjadi produk yang berhasil.
Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
atribut produk adalah unsur-unsur yang melekat pada suatu produk yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
C. Kemasan
mungkin betul-betul diperlukan, dan karton atau bagian luar yang mempunyai fungsi
peranannya dalam proses pemasaran. Kemasan ideal harus efektif melindungi isinya,
harus memberikan sumbangan yang realitas pada distribusi yang efektif, dan harus
dengan biaya yang efektif dalam pengertian tidak melebihi proporsi manfaatnya.
Bagaimanapun, fungsi yang paling penting adalah bagian yang berperan dalam
penjualan. Kemasan yang ideal secara bersama-sama dari segi fungsional, ekonomi,
dan penjualan Misalnya, kemasan tersebut harus mudah dipegang, mudah dibuka,
Kemasan seharusnya merupakan kesan singkat dari citra produk yang ingin
disampaikan oleh pabrik, dan kemasan haruslah terpadu dengan fungsi produk.
12
Sedangkan pengertian dari kemasan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
an yang paling menarik dan tak terbantahkan agar membeli produk anda”
Kemasan yang umum digunakan oleh perusahaan di bagi menjadi tiga, yaitu:
1. Kemasan primer
Yang dimaksud sebagai kemasan primer adalah kemasan dari sebuah produk,
dengan kata lain kemasan primer adalah kemasan dari produk eceran atau
produk yang dijual satuan. Contoh dari kemasan primer adalah bolpoint,
pensil, kaset, minuman kaleng, dan produk lainnya yang dijual satuan.
2. Kemasan sekunder
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
ini berisi lebih dari satu atau beberapa produk yang sudah memiliki kemasan.
Contohnya satu pak bolpoint, satu pack minuman kaleng, dan sebagainya.
3. Kemasan delivery
produk, jadi kemasan delivery ini berisi beberapa produk yang sudah dikemas
baik secara primer maupun sekunder. Contohnya satu krat bir, satu dus
D. Strategi Kemasan
konsumen potensial dari sebuah produk, Bahkan kampanye atau iklan terbaik dan
termahal sekalipun hanya mampu menjangkau 70 persen dari target pemirsa. Satu-
mengenai produknya adalah pada saat pembelian. Hanya pada saat konsumen berdiri
di dekat rak took dan siap untuk memilih, sementara produk dari perusahaan itu
kesempatan 100 persen untuk menyampaikan mengapa orang tersebut harus membeli
merknya dan bukan merk perusahaan orang lain. Disinilah mengapa strategi kemasan
perlu dikembangkan oleh sebuah perusahaan karena pengemasan adalah jalan terbaik
14
konsumen sampai pada saat mereka mengambil produk itu di rak toko ( Eric
Sculz,2003:100 )
sebuah produk, supaya kosumen dapat menemukan alasan-alasan paling kuat dan
E. Atribut Kemasan
dewasa ini telah mengalami perluasan fungsi. Perluasan fungsi tersebut kemudian
menuntut kemasan untuk memilik atribut yang dapat membuat sebuah produk dapat
Atribut dari kemasan sebuah produk yang menurut penulis sering dijumpai dan
Merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, rancangan, atau kombinasi dari
dari seorang atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk
pesaing (Kotler, 2000:460). Merek atau yang paling sering disebut sebagai
nama sebuah produk, merupakan unsur yang paling penting dari sebuah
kemasan. Tanpa adanya merek sebuah produk akan sulit dikenali oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
hari. Banyak orang bilang bahwa merek secara dominan diwakili oleh desain
visual yang mudah ditangkap artinya dan unik. Padahal kalau dipelajari lebih
dalam lagi, pengertian merek bukanlah demikian. Ada makna khusus dari
itu mampu membangun citra khusus, unik atau berbeda pada masyarakat
kosumen. Bila terdapat suatu citra merek produk, warna mereknya harus
diseleksi karena cocok untuk makanan, tetapi citra atau variasi yang berbeda
dapat dibedakan dengan panel berwarna yang sesuai agar mudah dibaca (
Faktor yang paling penting dalam mencapai daya tarik pelanggan adalah daya
tarik visual, dan ini sama sekali terlepas dari sifat produk atau atribut lainnya
seperti penambahan rasa (Danger, 1992: 21). Gambar merupakan unsur yang
juga sering dijumpai pada kemasan sebuah produk. Gambar pada kemasan
dapat dijadikan daya tarik visual bagi sebuah kemasan, denga adanya gambar
sebuah produk. Gambar ini juga digunakan sebagai ciri khas dari sebuah
yang telah dikemukakan oelh Marty Neumier (2003) bahwa desain grafis
dengan konsep jelas, taktis dan strategis sangat membantu para tenaga
penjual agar lebih mudah menjual. Tidak semua usaha berhasil berkaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dengan konsep visualisasi ini. Intinya adalah diferensiasi. Yakni produk itu
3. Bentuk kemasan
menciptakan seluruh daya tarik visual. Bentuk sebuah kemasan tentu saja
produk tersebut praktis atau mudah digunakan dan mudah pula untuk dibawa,
dibandingkan dengan bentuk yang tidak praktis dan sulit untuk dibawa
ditambah dengan ukuran yang besar. Selain itu, bentuk yang unik dan identik
di pasar swalayan atau toko, bentuk dan ukuran harus diperhitungkan karena
perusahaan hanya akan memiliki jatah beberapa persen saja dari keseluruhan
barang yang dijual di tempat tersebut. Dengan bentuk ukuran yang efisien
atau tidak banyak makan tempat, perusahaan tersebut akan dapat meletakan
produknya lebih banyak daripada produk lain yang sejenis di toko tersebut.
17
4. Warna Kemasan
Unsur lain dari kemasan adalah warna, sebagian besar produk mengandalkan
satu hal yang sangat penting dalam menentukan respon dari pengunjung,
karena warna adalah hal yang pertama dilihat oleh pengunjung (Idarmadi,
yang matang dan disutulah kemasan yang berdaya tarik pada pelanggan
menjadi kemasan yang menjual (danger, 1992: 24). Warna memiliki konotasi
indrawi yang sangat penting. Satu penelitian menguji satu merek deodorant
efektif, produk kedua memilik aroma yang kuat, dan produk ketiga tidak
produknya identik. Ini terjadi hanya karena factor perbedaan warna kemasan
18
5. Label kemasan
Pada konteks sekarang, pemberian label berhubungan dengan data yang harus
mencakup pada kemasan, dan bukan pada signifikansi dari label yang
dipasang pada kemasan karena sebagai lawan dari cetak langsung. Label pada
bahaya, instruksi penyimpanan, harga, kode barang, dan isi kemasan (Danger,
2004). Informasi mengenai cara penyajian merupakan salah satu unsur yang
19
membantu konsumen dalam membuat produk tersebut dan mereka tidak akan
F. Fungsi Kemasan
Dulu, boleh jadi kemasan dari sebuah produk seperti kemasan produk
kemudian fungsi kemasan pun menjadi berkembang lebih jauh dari hanya sekedar
Perluasan fungsi tersbut menurut Wacana Mitra (2003:50) antara lain meliputi :
1. Daya Tarik
Sebagus apapun kualitas suatu produk, jika dijual di pasar bebeas, niscaya
tidaka akan memiliki daya tarik bagi kosumen jika dikemasa secara seadanya.
Karena itu, pasar swalayan, menjadikan daya tarik kemasan sebagai salah
20
Kemasan yang didesain secara menarik mengesankan citra dan kualitas yang
3. Sarana Promosi
Untuk makanan yang lazim menerima pesanan seperti cake, cookies, dsb,
kemasan dapat berfungsi sebagai sarana promosi yang cukup efektif. Karena
produk makanan seperti nama toko atau tempat penjualan dai sebuah produk
dikemas dalam plastik kualitas bagus dengan desain menarik ukuran kecil.
5. Gengsi Konsumen
Untuk produk tertentu yang ukurannya besar, kemasan cukup penting untuk
dengan kemasan Dunkin Donuts tentu akan berbeda dengan menenteng donat
6. Praktis
21
kepraktisan.
adalah:
1. Kelebihan Kemasan
perluasan fungsi, dimana perluasan fungsi ini antara lain: Wacana Mitra
(2003:50)
f. Praktis.
2. Kekurangan Kemasan
Salah satu kekurangan dari produk yang dikemas khusunya produk makanan
dan minuman adalah (Dr. Ir. Ali Khomsan, 2001) karena penggunaan bahan
tetapi beberapa BTM ini ada yang berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia
dan ada yang merugikan tubuh jika di konsumsi berlebihan atau dalam jangka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
tampak lebih berkualitas, lebih menarik, serta rasa dan teksturnya lebih
a. Sulfit
jus buah, sossi, dan acar kering sering menggunakan bahan pengawet
ini.
b. Nitrit
Pada tahun 1989 terdapat kasu biscuit beracun yang menelan korban
23
Kelemahan lain dari kemasan khususnya untuk kemasan pemanen atau tidak
dapat di buka sebelum dibeli seperti kemasan makanan pada umumnya yang
Mereka hanya dapat melihat gambarnya pada kemasan saja, dalam keadaan
demikian konsumen dapat saja dirugikan karena produk pada gambar bisa
saja berbeda dengan pruduk yang sebenarnya yang terdapat dalam kemasan
tersebut.
terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya
suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
masing. Peran yang dilakukan tersebut adalah: (1) Initiator, adalah individu yang
mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu; (2) Influencer, adalah individu yang
diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak; (3) Decider, adalah
yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana
sesungguhnya; (5) User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang
dibeli.
membeli pada penjual tertentu akan merupakan faktor yang sangat penting bagi
perusahaan dalam menentukan desain produk, harga, saluran distribusi, dan program
promosi yang efektif, serta beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan.
Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha
terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah
dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal
utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang
lain; (2) Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
sangat kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak
dapat diamati secara langsung; (3) Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan
perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat
system pemasaran perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus meneliti hubungan
pemasaran Lain-lain
Pilihan produk
Harga Ekonomi Crri-ciri Proses Pilihan merek
Produk Tehnologi pembeli keputusan Pilihan penjualan
Distribusi Politik pembeli Waktu pembelian
Promosi Kebutuhan Jumlah pembelian
tanggapan konsumen.
J. Persepsi Konsumen
Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap
26
persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suat
penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya suatu pencatatan yang benar
terhadap situasi.
Menurut Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar Kaanuk (1994 : 162), persepsi
and interprest stimuli into a meaningful and coherent picture of the world.”
Dimana stimuli merupakan setiap bentuk fisik, visual atau komunikasi verbal yang
akan hal tersebut. Sedangkan persepsi konsumen merupakan suatu proses bagaimana
yang memiliki arti. Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda atas objek yang
sama.
Stimuli
Penglihatan, Suara, Bau, Rasa, dan
Texture
Sensasi Indera penerima
Interpretasi
Tanggapan
Persepsi
27
sebuah gambar atau tampilan dalam pikiran mereka dari yang sesuai
28
K. Minat
Minat merupakan salah satu factor psikologis manusia yang sangat penting untuk
pendorong bagi seseorang untuk terlibat secara aktif dan mengarahkan perhatian
Selain itu juga, seseorang akan memiliki minat terhadap objek tertentu apabila
sebelumnya telah memiliki persepsi positif terhadap objek itu. Persepsi merupakan
penafsiran, pemberian makna, atau pengertian terhadap objek tertentu sebagai hasil
Definisi dari minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subjek
untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang pada bidang
kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif dengan objek tersebut (Bimo Walgito,
1997: 38).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Konsumen membentuk intensi untuk membeli produk atau jasa yang di sukai,
dipengaruhi oleh :
menuruti keinginan orang lain. Semakin kuat sikap negatif orang lain, dan
30
sendiri, menghargai orang lain, bersifat social, sifat membela diri dan
4. Motivasi
waktu. Kebutuhan dapat muncul dari fisiologis seperti lapar, dahaga, dan
lingkungannya.
31
Kemasan kini disadari oleh produsen bukan lagi hanya memiliki fungsi
untuk dapat memberikan daya tarik kepada konsumen melalui aspek artistik, warna,
grafis, bentuk maupun desainnya. Banyak konsumen yang membeli secara sadar
akan suatu produk karena tertarik pada suatu produk karena alasan warna, bentuk
dari kemasan. Belum lagi konsumen yang membeli karena impulse buying, gara-gara
menariknya desain, atau bentuk kemasan suatu produk. Sehingga kemasan menjadi
Sedangkan menurut Eric Sculz (2003), strategi kemasan itu sendiri adalah strategi
alasan-alasan paling kuat dan meyakinkan yang membuat mereka lebih memilih
produk tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
N. Kerangka pikir
Merek pada
kemasan
Gambar pada
kemasan
Warna pada
kemasan
Label pada
kemasan
O. Hipotesa
1. ada pengaruh faktor merek pada kemasan, gambar pada kemasan, bentuk
kemasan, warna kemasan dan label pada kemasan secara bersama-sama terhadap
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
yang populasinya terbatas sehingga kesimpulan yang akan ditarik terbatas pada
1. Subjek Penelitian
instant Indomie
2. Objek penelitian
D. Variabel Penelitian
yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
1. Variabel Independen
2. Variabel dependen
keseluruhan
1. Populasi
Populasi merupakan jumlah keseluruhan objek yang diteliti, dalam hal ini
.2. Sampel
2006/2007 sebanyak 10.481 (sepuluh ribu empat ratus delapan puluh satu)
Mahasiswa
N
n=
1 + Ne 2
n = Ukuran Sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
10.481
n=
1 + (10.481 × 0,12 )
n = 99,054
Ukuran sampel yang didapat berdasarkan rumus diatas sebesar 99,054 orang
yang valid dan reliabel maka jumlah tersebut dibulatkan menjadi 100 orang
1. Data primer
Dalam penelitian ini data primer adalah data yang diperoleh dari responden
36
2. Data sekunder
teori, dll.
1. Observasi
langsung terhadap objek yang diteliti, dalam hal ini konsumen yang
2. Kuesioner
b. Setuju (S)
c. Netral (N)
37
1. Uji Validitas
Yaitu suatu alat pengukuran yang menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur
N∑xy−(∑x)(∑y)
rxy=
(N∑X2 −(∑x)2(N∑y2 −(∑y)2)
dikatakan valid
Jika r hitung < r table dengan taraf keyakinan 95 % maka instumen dikatakan
invalid
2. Uji Reliabilitas
antara sesuatu yang diukur dengan jenis alat yang digunakan. Untuk
⎛ k ⎞⎛⎜ Σσ b ⎞
2
r11 = ⎜ ⎟⎜1 − 2 ⎟⎟
⎝ k − 1 ⎠⎝ σt ⎠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Keterangan :
σ t2 = varians total
(α) = 0.05
1. kurang dari 0,20 : Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan.
39
Setuju ( S ) = skor 4
Netral ( N ) = skor 3
a) Untuk menguji hipotesa yaitu faktor Merek, Gambar pada kemasan, Bentuk
sebagai berikut:
Keterangan:
Y = minat beli
X1= merek
40
a = konstanta
b1 = koefisien regresi X1
b2 = koefisien regresi X2
b3 = koefisien regresi X3
b4 = koefisien regresi X4
b5 = koefisien regresi X5
2) Untuk mencari pengaruh variabel bebas X1, X2, X3, X4,dan X5 terhadap
keterangan:
X1 = merek
X3 = bentuk kemasan
X4 = warna kemasan
Y = minat beli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
diadakan uji F:
R 2 (N − m − 1)
Freg =
(
m 1 − R2 )
keterangan:
m = banyaknya prediktor
prediktor
Langkah-langkah:
• Perumusan hipotesis
HO : secara bersama-sama variabel independen tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen
HA : secara bersama-sama variabel independen mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen
• Menentukan nilai kriris dalam distribusi F dengan tingkat signifikasi(
α) adalah 5 % dan derajat bebasnya ( k; n-k-1)
• Menghitung nilai F hitung dengan program SPSS
• Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesa:
Hipotesa HO diterima bila : F hitung < F tabel, bila F hitung < 2,3113
Hipotesa HO ditolak bila : F hitung > F tabel, bila F hitung > 2,3113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
b) Untuk menjawab masalah kedua yaitu atribut kemasan manakah yang paling
mempengaruhi minat beli konsumen, dapat dilihat dari besarnya koefisien regresi
3. Koefisien Determinasi
besar variasi dalam varaiabel dependent (minat beli) yang dapat dijelaskan oleh
variasi dalam variabel independent ( merek pada kemasan, gambar pada kemasan,
bentuk kemasan, warna kemasan, dan label kemasan) secara bersama-sama. Adapun
43
BAB IV
GAMBARAN UMUM
SEJARAH USD
didunia pendidikan.
Ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh Prof.
Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada tahun
1950-an disambut baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus
(Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J.). Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-
kursus B1, antara lain B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola
oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang
dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J.
Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus
44
PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah
Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi Serikat Yesus
menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma
Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang waktu
Wali Gereja Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang
berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan
pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).
menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah
menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan
bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini
SK Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11
Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP
45
sebuah institusi pendidikan, FKIP Santa Dharma berubah menjadi IKIP Sanata
Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237 / B – Swt / U / 1965. Surat Keputusan
IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I,
II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS,
dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya
Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD. Dengan
perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan guru
teknologi.
46
pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu
VISI : USD didirikan oleh Ordo Serikat Yesus (S.J.) provinsi Indonesia
bersama para imam dan awam Katolik untuk berpartisipasi dalam usaha
Ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama (human for and with others),
semangat dialogis.
47
TUJUAN PENDIDIKAN
Lokasi kampus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Fasilitas
c) APOTEK
d) POLIKLINIK
e) KAPEL
g) HOT SPOT
h) LABORATURIUM MULTIMEDIA
i) WORKSTATION
k) Lapangan Basket
l) KORP SUKARELA
q) Kelompok Taekwondo
r) Gedung teater
49
9 S2 Teologi 33 29 29 35
S2 Kajian Bahasa
11 37 24 85 149
Inggris
English Extension
12 596 525 456 419
Course
50
Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No.249 tanggal
15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni
1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah
di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5
Agustus 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.12
Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para
Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5
Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta.
bumbu mi instan serta pengolahan gandum menjadi tepung terigu. Fasilitas produksi
untuk produk mi instan terdiri dari 14 pabrik yang tersebar di pulau Jawa, Sumatra,
Kalimantan dan Sulawesi, sedangkan untuk bumbu mi instan terdiri dari 3 pabrik di
pulau Jawa dan untuk pengolahan gandum terdiri dari 2 pabrik di Jakarta dan
51
Visi Indofood Sukses Makmur, Tbk. Adalah menciptakan pilihan menjadi penyedia
utama makanan dan consumer products bermerek terkemuka bagi jutaan consumen di
Indonesia dan juga diberbagai penjuru dunia. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.
meliputi lebih dari 350 depot dengan jumlah karyawan tetap sampai dengan 31
Desember 2006 sebanyak 49.367 karyawan tetap dan 1200 kendaraan operasional
produknya kepada masyarakat dengan cara (1) penjualan langsung, yaitu dilakukan
dengan menggunakan armada penjualan sendiri yang beroprsi di DKI Jakarta, Jawa,
Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, (2) penjualan tidak langsung, meliputi
wilayah pemasaran di seluruh Indonesia. Dilakukan lewat distributor lalu pngecer dan
grosir baru ke konsumen akhir, dan (3) lewat promosi, melalui media cetak maupun
elektronik.
Profil Perusahaan
Alamat : Gedung Ariobomo Sentral Lantai 12 Jl. H.R. Rasuna SAid X-2 Kav. 5
Jakarta 12950
52
Manajemen
Komisaris :
• Benny Setiawan S.
• Edward A. Tortorici
• Ibrahim Risjad
• Robert Charles N.
• Albert de Rosario
Komisaris Independen :
• Utomo Josodirjo
• Torstein Stephansen
• Wahjudi Prakarsa
Wakil Direktur :
• Cesar M. de la Cruz
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
• Fransiscus Welirang
• Darmawan Sarsito
Direktur :
• Aswan Tukiaty
• Taufik Wiraarmadja
• Philip Suwardi P.
• M.P. Sibarani
Pemegang Saham :
2. Commissioners : 0,04%
3. Directors : 0,02%
54
• Indomie
• Sarimi
• Supermi
• Kecap Indofood
• Promina
• SUN
C. INDOMIE
Indofood Sukses Makmur Selain di Indonesia, Indomie juga dijual di luar negeri,
antara lain Australia, Asia, Afrika dan negara-negara Eropa. Di Indonesia, sebutan
"Indomie" juga umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan.
Mie ini murah meriah dan cocok dengan selera Indonesia, sampai tidak jarang orang
membawa Indomie ke luar negeri bila makanan di luar tidak cocok. Saat terjadi
bencana alam, orang Indonesia sering sekali menyumbang mi instan seperti Indomie,
55
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus
atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga indomie juga sangat murah, di
Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya Rp. 900,00 atau sekitar 10 sen dolar
Amerika. Di Australia, indomie dijual dengan harga 25 sen per bungkusnya atau
Satu bungkus indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi
5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm,
Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram.
56
Indomie Mi Goreng
57
58
59
BAB V
Bab ini berisi tentang analisis data yang telah diperoleh selama pelaksanaan
penelitian serta pembahasannya. Analisis data dibagi dalam dua bagian yaitu analisis
penelitian.
A. Identitas Responden
memberikan kuesioner kepada mahasiswa yang pada saat itu penulis jumpai di
kelamin, usia, dan uang saku perbulan para mahasiswa Universitas Sanata
Dharma, Mrican maka penulis akan menyajikan data dalam bentuk distribusi
60
tabel V.1
Frekuensi Prosentase
Jenis kelamin
Laki-laki 72 72%
Perempuan 28 28%
Total 100 100%
(Sumber: data yang diolah)
Berdasarkan tabel diatas, dari sampel 100 orang mahasiswa dapat diketahui
bahwa responden yang berjenis kelamin Laki-laki ada sebanyak 72% atau ada
sebanyak 28% atau ada 28 orang Mahasiswa. Dari data tersebut dapat
Tabel V. 2
≤ 20 tahun 44 44%
> 25 tahun 3 3%
61
Berdasarkan tabel diatas, dari sampel 100 orang mahasiswa dapat diketahui
bahwa bahwa responden yang berusia ≤ 20 tahun ada sebanyak 44% atau ada
sebanyak 53% atau ada 53 orang ahasiswa. Dan responden yang berusia > 25
tahun ada sebanyak 3% atau ada 3 orang mahasiswa Dari data tersebut dapat
Tabel V.3
Berdasarkan tabel diatas, dari sampel 100 orang mahasiswa dapat diketahui
bahwa bahwa responden yang memiliki uang saku per bulan ≤ Rp. 500.000,-
ada sebanyak 37% atau ada 37 orang mahasiswa. Responden yang memiliki
uang saku per bulan Rp. 501.000,- s/d Rp. 999.000,- ada sebanyak 51% atau
ada 51 orang mahasiswa. Dan responden yang memiliki uang saku per bulan
≥ Rp. 1.000.000,- ada sebanyak 12% atau ada 12 orang Mahasiswa Dari data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel V.4
≤ 5 kali 12 12%
6 – 10 kali 27 27%
Berdasarkan tabel diatas, dari sampel 100 orang mahasiswa dapat diketahui
bahwa responden yang melakukan pembelian mie instant (merek apa saja) ≤
5 kali dalam satu bulan, ada sebanyak 12% atau ada 12 orang mahasiswa.
kali dalam satu bulan, ada sebanyak 27% atau ada 27 orang mahasiswa. Dan
responden yang melakukan pembelian mie instant (merek apa saja) > 10 kali
dalam satu bulan, ada sebanyak 61% atau ada 61 orang mahasiswa. Dari data
melakukan pembelian mie instant (merek apa saja) > 10 kali dalam satu bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel V.5
≤ 15 kali 45 45%
15 – 29 kali 48 48%
≥ 30 kali 7 7%
Berdasarkan tabel diatas, dari sampel 100 orang mahasiswa dapat diketahui
bahwa responden yang mengkonsumsi mie instant (merek apa saja) ≤ 15 kali
dalam satu bulan, ada sebanyak 45% atau ada 45 orang mahasiswa.
dalam satu bulan, ada sebanyak 48% atau ada 48 orang mahasiswa. Dan
responden yang mengkonsumsi mie instant (merek apa saja) ≥ 30 kali dalam
satu bulan, ada sebanyak 7% atau ada 7 orang mahasiswa. Dari data tersebut
64
sebagai bahan penelitian tersebut layak dipakai atau tidak. Analisis validitas
pearson.
persesuaian antara sesuatu yang diukur dengan jenis alat yang digunakan,
1. kurang dari 0,20 : Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan.
Adapun hasil pengujian validitas dan reliabilitas akan diuraikan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
1. analisis validitas
tabel V.6
validitas butir pernyataan Persepsi terhadap merek pada kemasan
Item r-hitung r-tabel Status
1 0.820 0,195 VALID/SAHIH
2 0,696 0,195 VALID/SAHIH
3 0,893 0,195 VALID/SAHIH
4 0,908 0,195 VALID/SAHIH
(sumber: data yang diolah)
Berdasarkan tabel V.6, bisa dilihat bahwa dari semua butir pertanyaan yang
memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel (rhitung > r tabel). Maka dapat
2. Analisis reliabilitas.
tabel V.7
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.849 .849 4
spss 13, didapatkan nilai Cronbach’s Alpha (α) 0,849. dengan menggunakan
kriteria guilford dapat dikatakan bahwa butir pernyataan dalam variabel merek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
pada kemasan mempunyai hubungan yang reliabel karena berada pada kriteria
0,70-<0,90.
1. analisis validitas
tabel V.8
validitas butir pernyataan persepsi terhadap gambar pada kemasan
Item r-hitung r-tabel Status
1 0.875 0,195 VALID/SAHIH
2 0,889 0,195 VALID/SAHIH
3 0,834 0,195 VALID/SAHIH
4 0,908 0,195 VALID/SAHIH
(sumber: data yang diolah)
Berdasarkan tabel V.8, bisa dilihat bahwa dari semua butir pertanyaan yang
memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel (rhitung > r tabel). Maka dapat
2. Analisis reliabilitas.
tabel V.9
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.897 .900 4
67
spss 13, didapatkan nilai Cronbach’s Alpha (α) 0,900. dengan menggunakan
1. analisis validitas
tabel V.10
validitas butir pernyataan persepsi terhadap bentuk kemasan
Item r-hitung r-tabel Status
1 0.799 0,195 VALID/SAHIH
2 0,888 0,195 VALID/SAHIH
3 0,936 0,195 VALID/SAHIH
4 0,894 0,195 VALID/SAHIH
(sumber: data yang diolah)
Berdasarkan tabel V.10, bisa dilihat bahwa dari semua butir pertanyaan yang
nilai r hitung lebih besar dari r tabel (rhitung > r tabel). Maka dapat disimpulkan
valid/ sahih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
2. Analisis reliabilitas.
tabel V.11
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.903 .902 4
spss 13, didapatkan nilai Cronbach’s Alpha (α) 0,902. dengan menggunakan
1. analisis validitas
tabel V.12
validitas butir pernyataan Persepsi terhadap warna pada kemasan
Item r-hitung r-tabel Status
1 0.752 0,195 VALID/SAHIH
2 0,799 0,195 VALID/SAHIH
3 0,786 0,195 VALID/SAHIH
4 0,754 0,195 VALID/SAHIH
(sumber: data yang diolah)
Berdasarkan tabel V.12, bisa dilihat bahwa dari semua butir pertanyaan yang
memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel (rhitung > r tabel). Maka dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2. Analisis reliabilitas.
tabel V.13
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.769 .777 4
spss 13, didapatkan nilai Cronbach’s Alpha (α) 0,777. dengan menggunakan
kriteria guilford dapat dikatakan bahwa butir pernyataan dalam variabel warna
pada kemasan mempunyai hubungan yang reliabel karena berada pada kriteria
0,70-<0,90.
1. analisis validitas
tabel V.14
validitas butir pernyataan Persepsi terhadap label pada kemasan
Item r-hitung r-tabel Status
1 0.755 0,195 VALID/SAHIH
2 0,889 0,195 VALID/SAHIH
3 0,869 0,195 VALID/SAHIH
4 0,614 0,195 VALID/SAHIH
(sumber: data yang diolah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Berdasarkan tabel V.14, bisa dilihat bahwa dari semua butir pertanyaan yang
memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel (rhitung > r tabel). Maka dapat
disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel label pada kemasan
2. Analisis reliabilitas.
tabel V.15
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.791 .797 4
spss 13, didapatkan nilai Cronbach’s Alpha (α) 0,797. dengan menggunakan
kriteria guilford dapat dikatakan bahwa butir pernyataan dalam variabel label
pada kemasan mempunyai hubungan yang reliabel karena berada pada kriteria
0,70-<0,90.
1. analisis validitas
tabel V.16
validitas butir pernyataan minat beli
Item r-hitung r-tabel Status
1 0.831 0,195 VALID/SAHIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Berdasarkan tabel V.16, bisa dilihat bahwa dari semua butir pertanyaan yang
memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel (rhitung > r tabel). Maka dapat
2. Analisis reliabilitas.
tabel V.17
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.887 .890 4
spss 13, didapatkan nilai Cronbach’s Alpha (α) 0,890. dengan menggunakan
kriteria guilford dapat dikatakan bahwa butir pernyataan dalam variabel minat
beli mempunyai hubungan yang reliabel karena berada pada kriteria 0,70-
<0,90.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
dan bagaimana minat beli responden terhadap produk Indomie, maka penuslis
b) Mencari rata-rata skor masing atribut dan minat beli oleh semua responden,
c) Setelah ditemukan rata-rata skor tiap atribut, dapat dilihat rata-rata tersebut
Untuk menetukan apakah suatu atribut kemasan masuk dalam kategori sangat
baik, baik, cukup baik, kurang baik, sangat kurang baik, digunakan dasar
responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
1. 1 6 23 55 15 100 377
2. 0 14 27 44 15 100 360
3. 8 18 30 38 6 100 316
4. 10 16 35 36 3 100 306
Jumlah 19 54 115 173 39 400 1359
% 4.75 13.5 28.75 43.25 9.75 100
tabel V.18 tampak bahwa dari 100 responden yang menjawab 5 pertanyaan
jawaban (4.75%) sangat tidak setuju (STS), 54 jawaban (13.5%) Tidak setuju
(TS), 115 jawaban (28.75%) Netral (N), 173 jawaban (43.25%) Setuju (S), 39
74
1. 0 13 33 46 8 100 349
2. 0 23 24 49 4 100 334
3. 0 22 16 49 13 100 353
4. 6 33 22 38 1 100 295
Jumlah 6 91 95 182 26 400 1331
% 1.5 22.75 23.75 45.5 6.5 100
tabel V.19 tampak bahwa dari 100 responden yang menjawab 5 pertanyaan
jawaban (1.5%) sangat tidak setuju (STS), 91 jawaban (22.75%) Tidak setuju
(TS), 95 jawaban (23.75%) Netral (N), 182 jawaban (45.5%) Setuju (S), 26
75
3. Bentuk kemasan
1. 2 10 29 46 13 100 358
2. 2 9 14 57 18 100 380
3. 2 13 10 59 16 100 374
4. 0 20 19 49 12 100 353
Jumlah 6 52 72 211 59 400 1465
% 1.5 13 18 52.75 14.75 100
tabel V.20 tampak bahwa dari 100 responden yang menjawab 5 pertanyaan
jawaban (1.5%) sangat tidak setuju (STS), 52 jawaban (13%) Tidak setuju
(TS), 72 jawaban (18%) Netral (N), 211 jawaban (52.75%) Setuju (S), 59
76
4. Warna kemasan
1. 0 12 40 40 8 100 344
2. 0 7 32 45 16 100 370
3. 0 7 34 52 7 100 359
4. 2 8 18 49 23 100 383
Jumlah 2 34 124 186 54 400 1456
% 0.5 8.5 31 46.5 13.5 100
tabel V.21 tampak bahwa dari 100 responden yang menjawab 5 pertanyaan
jawaban (0.5%) sangat tidak setuju (STS), 34 jawaban (8.5%) Tidak setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
(TS), 124 jawaban (31%) Netral (N), 186 jawaban (46.5%) Setuju (S), 54
1. 0 14 33 53 0 100 339
2. 4 12 23 37 24 100 365
3. 1 10 17 47 25 100 385
4. 0 4 60 36 0 100 332
Jumlah 5 40 133 173 49 400 1421
% 1.25 10 33.25 43.25 12.25 100
tabel V.22 tampak bahwa dari 100 responden yang menjawab 5 pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
jawaban (1.25%) sangat tidak setuju (STS), 40 jawaban (10%) Tidak setuju
(TS), 133 jawaban (33.25%) Netral (N), 173 jawaban (43.25%) Setuju (S), 49
6. Minat beli
Untuk analisis skor minat beli, distribusi skor di lihat berdasarkan jenis
kelamin, usia, dan jumlah uang saku perbulan. Hal ini bertujuan untuk melihat
apakah ada perbedaan minat beli responden berdasarkan jenis kelamin, usia,
79
Tabel V.23 Analisis skor minat beli responden jenis kelamin laki-laki
1. 0 7 21 35 9 72 262
2. 0 3 19 41 9 72 272
3. 0 10 23 28 11 72 266
4. 2 26 26 18 0 72 204
Jumlah 2 46 89 122 29 288 1004
% 0.7 15.9 30.9 42.4 10.1 100
dengan skor 1 sampai 5. Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel V.23
Tidak setuju (TS), 89 jawaban (30.9%) Netral (N), 122 jawaban (42.4%)
beli, adalah :
80
Tabel V.24 Analisis skor minat beli responden jenis kelamin perempuan
1. 0 6 10 11 1 28 91
2. 0 2 7 16 3 28 104
3. 0 4 7 12 5 28 102
4. 1 8 14 5 0 28 79
Jumlah 1 20 38 44 9 112 376
% 0.9 17.9 33.9 39.3 8 100
dengan skor 1 sampai 5. Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel V.24
Tidak setuju (TS), 38 jawaban (33.9%) Netral (N), 44 jawaban (39.3%) Setuju
81
• Usia ≤ 20 tahun
1. 0 5 15 22 2 44 153
2. 0 4 11 24 5 44 162
3. 0 6 15 17 6 44 155
4. 0 17 17 10 0 44 125
Jumlah 0 32 58 73 13 176 595
% 0 18.2 33 41.4 7.4 100
dengan skor 1 sampai 5. Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel V.25
berikut: tidak ada jawaban sangat tidak setuju (STS), 32 jawaban (18.2%)
Tidak setuju (TS), 58 jawaban (33%) Netral (N), 73 jawaban (41.4%) Setuju
82
Tabel V.26 Analisis skor minat beli responden usia 21 tahun – 25 tahun
1. 0 7 16 22 8 53 190
2. 0 1 13 33 6 53 203
3. 0 6 15 23 9 53 194
4. 2 16 23 12 0 53 151
Jumlah 2 30 67 90 23 212 738
% 0.9 14.1 31.6 42.6 10.8 100
dengan skor 1 sampai 5. Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel V.26
83
Tidak setuju (TS), 67 jawaban (31.6%) Netral (N), 90 jawaban (42.6%) Setuju
Tabel V.27 Analisis skor minat beli responden usia > 25 tahun
1. 0 1 1 1 0 3 9
2. 0 0 2 0 1 3 11
3. 0 2 0 0 1 3 9
4. 1 1 0 1 0 3 7
Jumlah 1 4 3 2 2 12 36
% 8.3 33.3 25 16.7 16.7 100
dengan skor 1 sampai 5. Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel V.27
84
berikut: 1 jawaban (8.3%) sangat tidak setuju (STS), 4 jawaban (33.3%) Tidak
setuju (TS), 3 jawaban (25%) Netral (N), 2 jawaban (16.7%) Setuju (S),
Hasil tersebut menunjukkan bahwa minat beli responden yang berusia > 25
1. 0 3 13 15 6 37 135
2. 0 2 8 20 7 37 143
3. 0 2 12 15 8 37 140
4. 0 12 16 9 0 37 108
Jumlah 0 19 49 59 21 148 526
% 0 12.8 33.1 39.9 14.2
dengan skor 1 sampai 5. Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel V.28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
tampak bahwa dari 37 responden dengan uang saku per bulan ≤ Rp. 500.000,-
terdistribusi sebagai berikut: tidak ada jawaban sangat tidak setuju (STS),19
Hasil tersebut menunjukkan bahwa minat beli responden dengan uang saku
Tabel V.29 Analisis skor minat beli responden dengan uang saku Rp.
501.000,- s/d Rp. 999.000,-
No Pert. Skor Jawaban Pertanyaan Jumlah Skor X
1. 0 6 15 26 4 51 181
2. 0 2 16 28 5 51 189
3. 0 9 17 18 7 51 176
4. 3 18 21 9 0 51 138
Jumlah 3 35 69 81 16 204 684
% 1.5 17.2 33.8 39.7 7.8 100
86
dengan skor 1 sampai 5. Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel V.29
tampak bahwa dari 51 responden dengan uang saku per bulan Rp. 501.000,-
s/d Rp. 999.000,- yang menjawab 5 pertanyaan yang diajukan, diperoleh 204
Netral (N), 81 jawaban (39.7%) Setuju (S), 16 jawaban (7.8%) Sangat Setuju
(SS)
Untuk mengetahui rata-rata skor jawaban responden dengan uang saku per
bulan Rp. 501.000,- s/d Rp. 999.000,- mengenai minat beli, adalah :
Hasil tersebut menunjukkan bahwa minat beli responden dengan uang saku
per bulan Rp. 501.000,- s/d Rp. 999.000,- terhadap Indomie cukup baik /
cukup tinggi.
Tabel V.30 Analisis skor minat beli responden dengan uang saku
≥ Rp. 1.000.000,-
No Pert. Skor Jawaban Pertanyaan Jumlah Skor X
1. 0 4 2 6 0 12 38
2. 0 1 4 7 0 12 42
3. 0 4 3 4 1 12 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
4. 2 4 3 3 0 12 31
Jumlah 2 13 12 20 1 48 149
% 4.2 27.1 25 41.6 2.1 100
dengan skor 1 sampai 5. Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel V.30
tampak bahwa dari 12 responden yang memiliki uang saku per bulan ≥ Rp.
Netral (N), 20 jawaban (41.6%) Setuju (S), 1 jawaban (2.1%) Sangat Setuju
(SS)
Untuk mengetahui rata-rata skor jawaban responden dengan uang saku per
bulan Rp. 501.000,- s/d Rp. 999.000,- mengenai minat beli, adalah :
Hasil tersebut menunjukkan bahwa minat beli responden dengan uang saku
per bulan ≥ Rp. 1.000.000,- terhadap Indomie cukup baik / cukup tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
1. 0 13 32 45 10 100 352
2. 0 5 26 57 12 100 376
3. 0 14 30 40 16 100 358
4. 3 34 40 23 0 100 283
Jumlah 3 66 128 165 38 400 1369
% 0.75 16.5 32 41.25 9.5 100
dengan skor 1 sampai 5. Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel V.31
(0.75%) sangat tidak setuju (STS), 66 jawaban (16.5%) Tidak setuju (TS),
128 jawaban (32%) Netral (N), 165 jawaban (41.25%) Setuju (S), 38 jawaban
adalah :
89
1. Pengujian Hipotesis
Keterangan:
Y = minat beli
X1= merek
a = konstanta
b1 = koefisien regresi X1
b2 = koefisien regresi X2
b3 = koefisien regresi X3
b4 = koefisien regresi X4
b5 = koefisien regresi X5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Koefisien Standar t F
Variabel Regresi Error hitung Sig.
X1 0.247 0.089 2.765 0.007 19.792
X2 0.145 0.083 1.738 0.086
X3 0.122 0.089 1.378 0.171
X4 0.284 0.111 2.570 0.012
X5 0.082 0.089 0.923 0.358
Konstanta 1.314
berikut:
b. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara variabel
yaitu Minat beli. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam uji F adalah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
a) Menentukan Ho dan Ha
F 0,05 ; (5); (n – k – 1)
F 0,05 ; 5; 100 – 5 – 1
F 0,05 ; 4; 94
b) Kriteria pengujian
d) Menentukan kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh, nilai F hitung > F tabel (19.792 >
92
Minat beli
1.
Merek pada kemasan 0,247 0.007
2.
Gambar pada kemasan 0,145 0.086
3.
Bentuk kemasan 0,122 0.171
4.
Warna kemasan 0.284 0.012
5.
Label pada kemasan 0.082 0.358
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa hanya terdapat 2 (dua) atribut
kemasan yang signifikan; yaitu merek pada kemasan dan warna kemasan. Maka
atribut kemasan yang paling besar pengaruhnya terhadap minat beli konsumen adalah
3. Koefisien Determinasi
dalam menganalisis data, maka dalam hal ini penulis mempergunakan bantuan
program spss 13.00 (lihat lampiran). Adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut:
Hasil analisis menunjukkan koefisien determinasi (R²) sebesar 0,513 = 51,3%. Hal
ini dapat diartikan bahwa minat beli secara bersama-sama dapat dijelaskan variabel
Merek pada kemasan, Gambar pada kemasan, Bentuk kemasan, Warna Kemasan,
dan Label kemasan sebesar 51,3 %, sedangkan sisanya 48,7 % dijelaskan variabel
94
E. Pembahasan
berikut:
dipandang paling baik oleh responden. Hal ini bisa disebabkan karena
95
a.. Rata-rata skor minat beli seluruh responden terhadap Indomie adalah
baik / tinggi.
Laki-laki 3,48
Perempuan 3,35
Rata-rata skor minat beli responden laki-laki lebih besar daripada rata-
rata skor minat beli responden wanita. Ini berarti minat beli responden
96
rata-rata skor paling besar. Ini berarti bahwa responden dengan usia 21
Dari hasil rata-rata skor minat beli berdasarkan uang saku responden
97
rata-rata skor paling besar. Ini berarti bahwa responden dengan uang
saku per bulan ≤ Rp. 500.000,- memiliki minat beli paling tinggi,
dengan urutan :
2. Responden dengan uang saku per bulan Rp. 501.000,- s/d Rp.
999.000,-
pertimbangan dan yang dijadikan pertimbangan bisa lebih dari satu faktor
mie Instan Indomie. Jika hal tersebut memenuhi kriteria dan harapan
98
• Masalah kedua kedua, yaitu atribut atribut kemasan yang paling besar
produk mie instant merek Indomie, yaitu Merek pada kemasan dan warna
terhadap Minat beli konsumen Indomie yaitu atribut warna kemasan.. hal
untuk menciptakan daya tarik visual dan daya tarik pada pelanggan, dan
ini merupakan bagian yang sangat penting dari desain sebuah kemasan.
99
BAB VI
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data mengenai pengaruh pengaruh variable Merek pada
kemasan, Gambar pada kemasan, Bentuk kemasan, Warna Kemasan, dan Label pada
kemasan secara bersama-sama terhadap Minat beli, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Nilai yang diperoleh dari koefisien determinasi (R²) sebesar 0,513 = 51,3%.
Hal ini dapat diartikan bahwa minat beli secara bersama-sama dapat
100
tersebut maka atribut kemasan yang signifikan dan paling besar pengaruhnya
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan, saran yang dapat diajukan
1. Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa Merek pada kemasan,
Gambar pada kemasan, Bentuk kemasan, Warna Kemasan, dan Label pada
Hal ini menunjukan bahwa kemasan suatu produk dapat mempengaruhi minat
beli konsumen. Oleh karena itu, perusahaan harus lebih berhati-hati dalam
kemasan yang baik dan sesuai dengan persepsi konsumen, maka kemasan
penggunaan desain kemasan tidak baik dan tidak sesuai dengan persepsi
2. Dari hasil analisis juga diketahui bahwa atribut kemasan yang paling
Selain itu, warna dapat berbuat lebih dari sekedar menarik perhatian, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
inilah respon psikologis dan emosional. Untuk itu perusahaan sebaiknya lebih
visual dan daya tarik pada pelanggan, dan ini merupakan bagian yang sangat
pusat dari seluruh proses desain kemasan. (Danger, 1992: 24). Selain itu
dalam penelitian ini juga diketahui bahwa atribut kemasan lainnya yang
indomie adalah merek pada kemasan, oleh karena itu penggunaan nama merek
pada kemasan juga tidak boleh anggap remeh oleh perusahaan dalam
dengan jelas karena nama merek pada kemasan membawa pesan image
Indomie sudah baik, dan ini menjadi sesuatu hal yang positif bagi perusahaan.
Hal ini dapat terus dipertahankan atau jika mungkin lebih ditingkatkan lagi
posisi dan desain nama merek agar dapat lebih terlihat jelas dan menarik, dan
lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian dan penulisan skripsi ini masih
terdapat beberapa kelemahan dan kekurangan, hal ini terjadi karena beberapa
1. Faktor Internal
kemasan dan data yang diperoleh hanya terbatas pada kelima variabel.
dilakukan dalam waktu satu bulan, hal ini menyebabkan data yang
2. Faktor Eksternal
dapat mengetahui apakah jawaban tersebut murni dan jujur dari responden.
Karena penelitian ini bersifat studi kasus yaitu mempelajari kasus pada unit
tertentu, maka hasil penelitian ini hanya berlaku pada produk mie instant
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
DAFTAR PUSTAKA
1992
Husein, Umar, Metode Riset Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama., Jakarta, 2002
bentukwarna1.html
Kotler, Philip, Seew Meng Leong and Cheng Tiong Tan, Marketing Management
2000
2001
Neumier, Marty,The Brand Gap, How to Bridge the Distance between Business
Sciffman, Leon G. dan Leslie Lazar Kanuk, Consumen Behaviour USA: Prentice
Hall,1994
Yogyakarta, 2003
Swasta Basu dan Irawan DH, Manajemen Pemasaran Modern. Edisi ke 2, Liberti,
Yogyakarta, 1985
www.Indofood.com
www.usd.ac.id.
www.wacanaMitra.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI