Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(TERM OF REFERENCE)
KONTRAKTUAL
t
A. PENDAH{]LUAN
a. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 02 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun;
4. Peraturan Pemerintah No.4/1998 tentang Penyelenggaraan Rumah Susun;
5. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019;
6. PP No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan (I[J No.28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung;
7. PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
8. PP No. 88 Tahun 2014 tentang PembinaanPenyelenggaraan Perumahan dan Kawasan
Permukiman;
9. PP No. 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan
Permukiman;
10. Perpres No. 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
11. Perpres No. 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
12. Permen PU No. 60IPRT^[/1992 tentang Persyaratan Telaris Pembangunan rumah
Susun;
13. Permen PU No. 29{PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Telcris Bangunan
Gedung;
14. Permen PU No. 33/PRT/M/2006 tentang Sistem Pengendalian dan Manajemen
Penydenggaraan Kontrak Jasa Konstruksi;
15. Permen PU No. 34IPRT/M/2006 tentang Sistem Pengendalian dan Manajemen
Penyelenggaraan Kontrak Jasa Konstruksi;
16. Permen PU No. 14/PRT A[/2 007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan
I ingkungan;
17. Permen PU No. L4/TRTA[,/2007 tentang Pedoman Telaris Izin Mendirikan Bangunan
Gedung;
18. PermenPUNo. L4{PRTAtl/2007 tentang PedomanUmumPemeriksaanDalamRangka
Pengawasan Fungsional Di r jngkungan Departemen Pekerjaan Umum;
19. Permen PU No. L4/PRTA[/2007 tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangrrnan
Gedung;
20. Permen PU No. A6.{PRTA[/2008 tentang Pedoman Pengawasan Penyelenggaraan dan
Pelaksanaan Pemeriksaan Konstruksi Di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum;
21. Permen PU No. I4/PRT A[/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementerian
Pekerjaan Umum fang Merupakan Kewenangan Pemerintahan dan di Laksanakan
Sendiri;
22. Permen PU No. OSIPRTA[/2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
23. Permen PUPR No. O5/PRT/\I/2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan;
Paraf
(
PTK
,r
dnn I
24. Permen PUPR No. LSTPRTA[./2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. O5/PRTA[/201O tentang Izin
Mendirikan Ban gunan Gedung ;
25' Permen PLIPR No. 22/TRT/7vI/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
26. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor OL/PRT1I'[/2015
tentang Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah Susun;
b. Iatar Belakang
Pembangunan Rumah Susun di daerah perkotaan sebagai salah satu upaya dalam
mengatasi backlog perumahan sebesar 1I,4 juta unit rumah sudah menjadi kepentingan
nasional yang mendesak, mengingat bahwa di sebagian besar daerah perkotaan arus
urbanisasi sangat deras dan tidak dapat dibendung lagi. Arus urbanisasi yang tidak
dikendalikan dan dikelola dengan baik-akan menghasilkan kawasan-kawasan t<umufr Oi
perkotaan seperti berdirinya rumah-rumah liar di bantaran sungai atau bawah jembatan,
yang tentunya akan menghasilkan suatu kondisi tingkungan yang tidak sehat dan
tercemar yang berdampak kepada potret kota yang kumuh. Oleh sebab itu, Pemerintah
melailui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (PJTJMN) 2015 - 2019
mencanangkan penyediaan rumah susun tidak kurang dari 550.000 unit dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun.
Untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal yang layak hun! sehat dan terjangkau bagi
Masyarakat Berpenghasi.lan Rendah (I\ER), Mahasiwa dan Santri, Pemerintah melalui
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat secara reguler mendorong
Penyediaan Rumah Susun. Diharapkan dengan terpenuhinya kebutuhan tempat tinggal
bagi lt{BR/Pekerj alPondok pesantren/Santri akan mampu untuk meningkatkan kualitas
hidup dan ekonomi mereka yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas dan
daya saing masyarakat dl pasar internasional.
Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk perkotaan yang terus meningkat terhadap
kebutuhan akan perumahan, namun menghadapi kendala keterbatasan dan semakin
ttngginya harga lahan perkotaan. Untuk memenuhi keburuhan tersebut, masyarakat
meman-faatkan lahan{ahan secara ilegal seperti di bantaran sungai, rel kereta dan lain-
|ain, sehingga timbul kantong-kantong permukiman kumuh terutama di lokasi yang padat
penduduk dan strategis/dekat pusat perekonomian atau bisinis.
Dalam hal pembangunan Rumah Susun Sewa ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat mempunyai tugas untuk membangun Rumah Susun Sewa di seluruh
Indonesia.
Paraf
PBK
dan I
d. Alasan Kegiatan Dilaksanakan
pnlam langka untuk memenuhi keburuhan akan rumah bagi santri pondok pesantre&
maka diperlukan pembangr:nan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa). Hal ini
dikarenakam belum membudaya dalam kehidupan masyarakat perkotaam. Oleh karena itrl
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merasa perlu untuk membangun
rumah susun sederhana sewa (Rusunawa), guna memenuhi kebutuhan rumah bagi
pondok pesantren.
B. LINGKI.]PPEKERJA"AI{
a. Uraian Kegiatan
Lingkup kegiatan berupa Pembangunan Rumah Susun Pondok pesantren Single Year
Contract (SYC). Adapun pekerjaan-pekerjaan dalam lingkup kegiatan tersebut antara latf,
. Pekerjaan Persiapan;
. Pekerjaan Struktur Bangunan mulai dari pondasi, sloof sampai atap;
o Pekerjaan Utililas Sangunan (Mekanikal, Elektrikal, daa, Plumbingli
o Pekerjaan Arsitektur termasuk finishing.
b. Batasan Kegiatan
Kegiatan Pembanguniur rumah susun sewa ini akiur dilaksanakan selama 150 (Seratus I ima
Puluh) hari Kalender. Dimana batasan pembangunan rusunawa ini terbatas pada
pembangunern rumah susun 3 lantai Tipe Barak serta utilitas bangunan dailam gedung.
Sedangkan perijinan IMB, sertifikat layak fungsi (SLF) tidak temasuk dalam llngkup
kegiatan ini dan akan menjadi tanggung jawab pihak user yang akan menggun:rlam rusun
ponpes ini.
b. Tujuan
Pembangunan rumah susun peruntukan Pondok pesantren ini adalah unhrk memenuhi
kebutuhan rumah/tempat hunian yang layak.
c. Sasaran
Sasaran dari kegiatan Pembanguxan rumah susun peruntukan Pondok pesantren ini
adaleih:
1) Terbangunnya Rumah Susun Pondok pesantren tipe barak / 3lantai sebanyak I (Satu)
Tower der\gan jumlah 6 barak.
b. Keluaran (Kuantitatif)
l) Terbangunnya Rumah Susun sebanyak I TB 3 lantai dengan jumlah 6 barak;
2) Kurva S
3) Laporan harian pekerjaan;
4) Laporan Progres pekerjaan harian, mingguan, bulanan;
5) Shop Drawjng dan Asbuilt Drawing;
6) Backup Qualitf
7) Backup Quantity;
8) Dokumentasi selama pelaksanaan pekerjaan.
Paraf
Pfr(
4r
Hal.3 dsri 8
E. PENERIMA IVTANFA{T
Penerima manfaal pembangunan rusun ini pondok pesantren Latansa Lebak Banten.
b. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan pembangunan rusunawa ini antara lain:
1) Pekerjaan Persiapan;
?l Pekeriaan struktur Bangunan mulai dari pondasi, sroof sampai atap;
3) Pekerjaan Utilitas Bangumn (Mekanikal, Elektrikal, dan plutifuingl)
4) Pekerjaan Arsitektur termasuk finishing.
G. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan pembangunan rumah susun pondok pesantren Latansa beralamat di Kampung
Parakansantri Desa Banjar Irigasi, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, provinsi Banteli
1. PERSONEL MANAJERIAT
Jahatan dalam
No. Tingkat Pendrdikan/ lj azah
pke4aan ?engalamanl{s;4a Sertifikat Kompetensi
yangakan hofesional (Tahun) Kerja
dilaksanakan
Manajer (sKA) Ahli Madya
'1. 'l.OTahun
1 Orang,Sl Teknik Sipil,/ Arsitek Pelaksanaan/ Manajemen
Proyek Proyek/Konstruksi
(SKA) Ahli Madya
Manajer
2 1 Orang, SI Teknik Sipil/ Arsifek 5 Tahun Bangunan Gedung
Teknik (201)
Manajer
i, I OrangrSl Ekonomi
Keuangan
5 Tahun
(sKA) Ahli K3
Ahli K3
4 1 Orang, 51 Teknik Sipil 5 Tahun Konstruksi - Madya
Konstruksi (603)
Paraf
*x
r
Hal.4 dai I
a) Maraier PelaksanaaV Proyek = l orang
Tugas yang harus dilalcukan Manajer Pelaksanaan/ proyek adalah :
a- Bertanggung jawab terhadap seluruh proses pekerjaan pelaksanaan nrsun ponpes;
b. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan RKS dan jadwal yang ditenrukan;
c. Dapat mengoperasikan komputer (ms office dan project planner);
d. Menguasai kurva-S dan mengaplikasikan POAC dalam manajemen ko[struksi;
e. Menguasai jadwal kritis dalam pelaksanaan pekerjaan rusun ponpes;
f. Memsliksn dan mengesalkan shop drawing yang diajukan oleh SM dan SE;
g. Memeriksa dan mengesah.kan laporan harian, minqgunp, bulanan yang diajukan oleh
SM dan SE;
h. Menydesaikan permasalahan telols dan non teknis terkait pembangunan rusun
ponpes;
i. Menghadiri rapat-rapat yang diadakan berkaitan dengan pdaksanaan pekerjaan
rusun ponpes.
Paraf
PIK
a
Ha 5dai8
i. Mencatat aktiva proyek meliputi inventaris, kendaraan dinas, alat-alat proyek dan
sejenisnya.
j. Menerima dan memproses tagihan dari sub kontraktor jika proyek yang dikerjakan
berskala besar sehingga melalarkan pemborongan kembali kepada kontraktor
spesialis sesuai dengan item pekerjaan yang dikerjakan
k. Memelihara bukti-bukti kerja sub bagian administrasi proyek serta data-data proyek.
Paraf
PII(
1 r
Hal.6 dari I
c) Perancah (Scafolding) = [N)O (seribu) set
Digunakan sebagai perancah bangunan gedung. Dengan status kepemilikan Mitik
Sendiri/Sewa.
K JADWAL KEGIATAN
Kegiatan Pembangunan Rumah Susun Sewa ini dilakukan selama kurang lebih selama l5O
(Seratus l.ima Puluh) hari Kalender.
Total biaya yang diperlukan untuk pembangunan dua rusun ponpes Single Year Contract (SYC)
sebanyak 3 lantai (1 paket) sebesar Rp 6.120.432.425,76 tF;nam Milyar Seratus Dua Puluh Juta
Empat Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Empat Ratus Dua Puluh Lima Koma T4juh Puluh Enam
Rupiah\ termasuk PPN 10%.
r
Paraf
Pfi(
Hal.7 8
N. Jenis Pelaporan
di : Serang
Ditetapkan
Pada Tanggal : 0A Tuni 2020
22 200',2l2 t 003
HaI. 8 dmi I