Oleh :
KHOIROTUN MAULIDA
151911913014
4A GRESIK
F) Krisis hipertensi
1. Diazoksid (Hyperstat)
2. Natrium Nitroprusid (Nipride)
G) Syok
1. Dekstrose 5%
2. Difenhidramin (Benadryl)
3. Dobutamin (Dobutrex)
4. Dopamin (Itropin)
5. Epinefrin
6. Glukagon
7. Norepinefrin (Levarterenol, Levophed)
PEMBAHASAN
A. ANTIKOAGULAN
1) Heparin (Lipo-Hepin, Panheprin)
Heparin adalah substansi alami yangerasal dari hati yang berfungsi untuk mencegah
pembentukan pembekuan darah. Mula-mula dipakai dalam transfusi darah untuk
mecegah pembentukan bekuan darah.
C. BEDAH SARAF
1) Manitol
Manitol adalah suatu diuretik osmotik dipakai pada keadaan kegawatdaruratan dan
bedah saraf untuk mengobati peningkatan takanan intrakranial, yang bisa timbul setelah
suatu trauma kepala, bedah saraf, dan jenis0jenis patologi intrakranial lain.
Dosis : IV : 12,5-50 g
Pemakaian Dan Pertimbangan : Meningkatkan tekanan intrakranial
Efek Samping :
2) Metilprednisolon (Solu-Medrol)
Metilprednisolon adalah suatu obat yang dapat memperbaiki fungsi sensorik dan
motorik pada pasien yang mengalami cedera traumatik medula spinalis dari 6 minggu
sampai 6 bulan setelah cidera.
Dosis : IV : Dosis pembebanan: 30mg/kb dlm 100 mL LNS/RL* ;
kemudian 5,4 mg/jam x 23 jam
LNS*:Larutan Normal Salin, RL*:Ringer Laktat
Pemakaian Dan Pertimbangan : Cedera medula spinalis akut
(dalam 8 jam setelah cedera)
Efek Samping : Hipertensi sementara, Peningkatan tekanan gula
darah
D. JANTUNG
1) Adenosin (Adenocard)
Adenosin adalah obat untuk mengobati takikardi supraventrikular paroksimal (TSVP),
irama yang cepat dan tidak terkendalikan yang terjadinya tiba-tiba. adenosin
memperlambat hantaran impuls melalui atrioventricular (AV) node pada jantung,
memutuskan distritmia sehingga memulihkan irama jantungpada klien yang mengalami
TSVP.
Dosis : IV : Mula-mula 6 mg, 12 mg dalam 1-2 menit; dapat diulangi 12
mg 1x
Pemakaian Dan Pertimbangan : Takikardi Supraventrikular Paroksismal
Efek Samping :
2) Atropin Sulfat
Atropin Sulfat menjadi indikasi untuk pengobatan asistole, blok jantung (mis, curah
jantung rendah, hipotensi), dan bradikardi (denyut jantung lambat) yang mengganggu
hemodinamika jantung. Atropin bekerja untuk meningkatkan denyut jantung dengan
menghambat kerja dari saraf vagus (efek parasimtolitik). Atropin dipakai juga sebagai
obat kegawatdaruratan untuk melawan efek-efek toksik yang timbul akibat keracunan
pestisida organofosfat, yang mencakup bradikardi, dan sekresi berlebihan.
Dosis : IV : SET*: 0,5-1 mg; dapat diulang sampai 2 mg (maks) SET* :
Selang EndoTrakeal
Pemakaian Dan Pertimbangan : Bradikardi Simtimatik, Asistolik
Efek Samping : disritmia jantung, takikardi, iskemia miokardium,
gelisah, cemas, midriasis, rasa haus, dan retensi urin.
3) Bretilium Tosilat (Bretylol)
Bretilium (Bretylol) adalah suatu agen antidisritmia yang dipakai untuk mengobati
takikardi ventrikel dan fibrilasi ventrikel. setelah pemberian bretilium perawat harus
memantau apakah fibrilasi ventrikel klien telah kembali ke keadaan normal,
Dosis : IV : Mula-mula 5 mg/kg, 10 mg/kg setiap 15-30 menit-30 mg/kg
Pemakaian Dan Pertimbangan : Takikardi Ventrikel, Fibrilasi Ventrikel
Efek Samping : peningkatan tekanan darah dan kecepatan denyut jantung
diikuti dengan hipotensi ortostatik.
4) Epinefrin
Epinefrin ini merupakan hormon yang sebenarnya sudah disintesis sendiri oleh tubuh
yaitu oleh kelenjar suprarenalis bagian medula, akan tetapi pada keadaan tertentu
membutuhkan epinefrin sintesis. Kemasannya adalah ampul 1mg/cc. Adrenalin sangat
berguna pada pasien dengan syok anafilaktik yang ditandai bronkospasme atau
eksaserbasi asma yang hebat; dengan dosis 0,3-0,5mg = 0,3-0,5 ml adrenalin 1:1000;
pada anak-anak dosisnya 0,01mg/kgBB. Di evaluasi tiap 5 menit, pemberian epinefrin
dapat diulangi 3 kali. Kemudian jika sudah diulang 3 kali tapi tidak ada respon/ asistole
maka lihat pupil, jika sudah dilatasi maksimal maka usaha dihentikan. Tapi jika miosis
maka lanjutkan dengan VTP dan RJP, jika sudah muncul tensi tapi masih rendah maka
dapat dilanjutkan dengan obat-obatan inotropik.
Dosis : IV:SET: 0,5-1 mg; dapat diulangi setiap 5 menit
Pemakaian Dan Pertimbangan : Asistole, Fibrilasi Ventrikel
Efek Samping : Iskemia miokardium dan disritmia jantung
5) Isoproterenol (Isuprel)
Isoproterenol (Isuprel) adalah suatu obat adrenergik beta diberikan untuk meningkatkan
denyut jantung pada klien yang menunjukkan bradikardi simtomatik refrakter.
Dosis : IV: Drip: 2-10 µg/menit
Pemakaian Dan Pertimbangan : Bradikardi simtomatik yang tidak
berespons terhadap atropin sulfat
Efek Samping : iskemia miokardium, takikardi, dan disritmia.
6) Lidokain
Lidokain adalah obat utma yang dipakai untuk mengobatidisritmia ventrikel (denyut
jantung yang tidak teratur), seperti kontraksi ventrikel prematur, takikardi ventrikel, dan
fibrilasi ventrikel. Lidokain mempunyai efek anastesi lokal pada jantung, sehingga
menurunkan iritabilitas miokardium.
Dosis : IV:SET: 1 mg/kg, dapat diulangi 0,5 mg/kg setiap 8 menit-3
mg/kg Drip: 1-4 mg/menit
Pemakaian Dan Pertimbangan : Kontraksi ventrikel prematur, takikardi
ventrikel, fibrilasi ventrikel
Efek Samping:
7) Morfin Sulfat
Suatu analgesik narkotik, biasanya dipakai untuk mengobati sakit dada yang berkaitan
dengan infark miokardium akut. Juga merupakan indikasi untuk mengobati edema paru-
paru akut. Morfin menghilangkan sakit, memperlebar pembuluh vena, mengurangi
beban jantung. Dosis standar morfin sulfat 2-5 mg intravena diulang setiap 5-30 menit
sampai sakit dada hilang. Perawat harus waspada akan depresi pernafasan dan hipotensi
yang merupakan reaksi yang merugikan yang sering timbul; pemantauan yang ketat
perlu dijalankan. Bisa diberikan antagonis narkotik nalaxon (narcan) untuk
melawan kerja morfin jika reaksi merugikan yang timbul
membahayakan klien. Dosisnya 0,1-0,2 mg setiap 2-3menit seperti indikasi.
Dosis : IV : 2-5 mg setiap 5-30 menit
Pemakaian Dan Pertimbangan : Nyeri dada, angina tidak stabil, edema
paru- paru
Efek Samping :
8) Natrium Bikarbonat
Natrium Bikarbonat diberikan untuk mengobati asidosis metabolik yang sering kali
timbul bersama henti jantung. Standar yang sekarang dipakai menganjurkan pemberian
natrium bikarbonat setelah klien diberikan ventilasi yang memadai, kompresi dada, dan
terapi obat telah gagal memperbaiki keadaan asidosis.
Dosis : IV : Mula-Mula: 1 mEq/kg, kemudian 0,5 mEq/kg jika perlu
Pemakaian Dan Pertimbangan : Asidosis metabolik
Efek Samping : Alkalosis metabolik
9) Nitrogliserin (Nitrostat, Tridil)
Mendilatasi arteri koronaria dan memperbaiki aliran darah ke miokardium yang
mengalami iskemia. Karena itu obat ini menjadi obat pilihan untuk mengobati angina
pektoris (sakit dada) dan infark miokardium (serangan jantung). Nitrogliserin tersedia
dalam bentuk sublingual, oral, topikal, dan intravena. Nitrogliserin sublingual (nitrostat)
(0,3-0,4 mg) merupakan indikasi bagi bagi klien yang sedang mengalami serangan
angina akut.
Klien diajari cara meletakkan satu tablet nitrogliserin sublingual dibawah lidah dan
membiarkannya melarut pelan-pelan. Jika nyeri dada tidak menghilang, tablet sublingual
boleh diulang dengan interval 5 menit saampai total 3 tablet. Jika nyeri menetap, perlu
dilakukan intervensi kegawatdaruratan yang lebih lanjut. Nitrogliserin intravena (tridil)
disimpan untuk klien yang datang dengan angina yang tidak stabil atau infark
miokardium akut. Infus biasanya dimulai dengan kecepatan 10-20
ug/menit dan ditingkatkan dengan 5-10 ug/menit setiap 5-10 menit berdasarkan
pada respon nyeri dada dan tekanan darah.
Dosis : SL: 0,3-0,4 mg
IV : Drip : 10-20 µg/menit, dinaikkan 5-10 µg/menit setipa 5-10 menit
(dititrasi)
Pemakaian Dan Pertimbangan : Nyeri dada, angina, angina tidak stabil,
infark miokardium
Efek Samping :
10) Prokainamid (Pronestyl)
Prokainamid (Pronestyl) adalah suatu agen disritmia yang sering diberikan jika lidokain
gagal mencapai respon klinik yang diinginkan. pemberian prokainamid dapat
menyebabkan hipotensi berat.
Dosis : IV : 100 mg setiap 5 menit pada 20 mg/menit-1 g (maks) Drip: 1-
4 mg/menit
Pemakaian Dan Pertimbangan : Kontraksi ventrikel prematur, takikardi
ventrikel, disritmia atrium
Efek Samping :
11) Verapamil ( (Isoptin, Calan)
Verpamil (isoptin), suatu penghambat saluran kalsium, diberikan untuk mengobati
takikardi (denyut jantung yang cepat) yang berasal dari atas ventrikel (takikardi supra
ventrikular). Pada keadaan ini biasanya denyut jantung melampaui 150 denyut per
menit. Verapamil memperlambat hantaran melalui jantung dan memiliki efek inotropik
negatif dan vasodilatasi pada keadaan gawat kegawatdaruratan , verapamil diberikan
sebagai bolus melalui intravena dengan dosis yang bervariasi tergantung pada usia dan
berat badan, tetapi tidak boleh melebihi 10 mg dalam satu menit. Boleh diberikan dosis
ulangan. Perawat harus memantau denyut jantung dan iramanya serta tekanan darah
dengan cermat. Gangguan hantaran jantung dan hipotensi yang berat dapat timbul.
Dosis : IV : Dosis tergantung dari usia dan berat badan; tidak boleh
melebihi 10 mg; ulangi dosis jika perlu
Pemakaian Dan Pertimbangan : Takikardi Supraventrikular Paroksismal
Efek Samping : hipotensi, gangguan hantaran jantung
E. KERACUNAN
1) Arang Aktif
Arang aktif diresepkan untuk keracunan karena dapat mengabsorpsi toksin-toksin dalam
saluran gastrointestinal dan mencegah absorpsi racun kedalam tubuh. Pada kasus-kasus
keracunan yang telah diketahui atau dicurigai arang aktif dipersiapkan untuk pemberian
oral atau melalui serang lambung.
F. KRISIS HIPERTENSI
1) Diazoksid (Hyperstat)
Diazoksid (Hyperstat) adalah suatu agen hipertensi intravena yang diberikan
untuk krisis hipertensi. Walaupun mekanisme kerjanya tidak jelas
Dosis : IV : 1-3 mg/kg (maks 15 mg) bolus setiap 5-15 menit sampai tekanan
darah memuaskan
American Heart Association (1992). Guidelines for emergency cardiac care. Jurnal
of the American Medical Association, 268, 16, October 28
American Journal of Nursing (1992). OSHA stiffens blood borne rules, decrees
free hepatitis B vaccine. American Journal of Nursing 92 (1), 82-