Anda di halaman 1dari 16

PERUBAHAN

MEKANISME VERIFIKASI DAN PENYALURAN


INSENTIF TENAGA KESEHATAN DAERAH
Yang Menangani COVID-19

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN


Juli 2020

7/16/2020 1
Integritas • Profesionalisme • Sinergi • Pelayanan • Kesempurnaan 11
PENGATURAN BOK TAMBAHAN DALAM PERMENKEU
Diamanatkan dalam Permenkeu No.35/PMK.07/2020 bahwa rincian per daerah dan dana cadangan
akan ditetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan

Penambahan Alokasi BOK BOK Tambahan


Tambahan dengan tujuan DIBERIKAN
untuk memberikan insentif kepada tenaga kesehatan di
daerah yang terlibat dalam penanganan pandemi COVID-19 Selama 3 bulan mulai Bulan Maret 2020 dan dapat diperpanjang
hingga 6 bulan
DIALOKASIKAN
PENYALURAN
Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dengan memperhatikan :
• Jumlah RSUD dan Puskesmas rujukan • Melalui pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD
• Jumlah tenaga kesehatan yang ditugaskan • Sesuai rekomendasi Kemenkes
• Rincian per daerah yang akan ditetapkan melalui Kepmenkeu • Rekomendasi disusun mempertimbangkan usulan daerah
• Pagu Nasional BOK Tambahan ditetapkan sebesar Rp3,7 triliun • Rekomendasi memuat informasi daerah, nakes yang menerima
insentif, dan besaran dana
BESARAN INSENTIF SETINGGI-TINGGINYA
a. Dokter spesialis Rp15.000.000,00/OB PELAPORAN
b. Dokter Umum/Dokter Gigi Rp10.000.000,00/OB • Laporan realisasi pembayaran disampaikan ke DJPK (format
c. Perawat dan Bidan Rp 7.500.000,00/OB sesuai lampiran PMK.35/PMK.07/2020)
d. Tenaga Medis Lainnya Rp 5.000.000,00/OB • Paling lambat 15 Desember 2020
Mekanisme sesuai dengan : PENGANGGARAN Dana BOK Tambahan dianggarkan
Kepmenkes tentang Pemberian Insentif dan Santunan Kematian dalam APBD Tahun Anggaran 2020 sesuai dengan
Bagi Tenaga Kesehatan yang Menangani Covid-19 ketentuan peraturan perundang-undangan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2


KRITERIA FASYANKES DAN INSTITUSI KESEHATAN

1. Rumah Sakit
(RSPI Sulianti Saroso, RSUP Persahabatan,
RSD Wisma Atlet, RS Khusus Covid-19 Pulau
Galang, RS Rujukan Covid-19)
2. Laboratorium
3. BTKL/BBTKL-PP
(Balai Teknik Kesehatan Lingkungan/Balai
Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit)
2. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)
3. Puskesmas
4. Dinas Kesehatan
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 3
SITUASI DAN KONDISI PELAKSANAAN PENYALURAN

1. Pagu BOK Tambahan sebesar Rp 3.700 miliar pada awalnya


belum bisa dirinci per Daerah, mengingat data dasar kebutuhan
anggaran insentif bagi Nakes yang terlibat langsung dalam
penanganan Covid-19 sesuai kriteria yang ditetapkan oleh
Kemenkes, belum bisa disediakan (kondisi per bulan Maret).
2. Dengan kondisi tersebut, maka penetapan alokasi per Daerah
dilaksanakan melalui Keputusan Menkeu (KMK) yang sekaligus
merupakan besaran dana yang disalurkan ke Daerah
bersangkutan, berdasarkan Rekomendasi Penyaluran dari
Kemenkes yang secara teknis mengetahui kriteria Nakes yang
berhak menerima insentif.
3. Evaluasi mekanisme prosedur penyaluran → tahapan mana yang
harus dipersingkat dan dokumen persyaratan apa yang perlu
disederhanakan.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4
PEMBERIAN INSENTIF TENAGA KESEHATAN (1)
TUJUAN PERMASALAHAN
Memberikan penghargaan untuk tenaga kesehatan yang Proses verifikasi yang rigid dan berjenjang dari Prov/Kab/Kota
berjuang untuk menangani Covid-19 hingga Kemenkes shg realisasi lambat. Terjadi overload beban
verifikasi di Kemenkes dan Dinkes juga seringkali lambat
TARGET SASARAN dalam menyampaikan data maupun perbaikan data.
99.660 Nakes, diberikan 3 bulan (Maret s.d Mei) dan dapat ▪ Faskes (Puskesmas, RSUD, Labkesda) mengajukan usulan
diperpanjang sesuai kebutuhan Nakes yang menerima insentif ke Dinkes, sesuai dengan
persyaratan yang diatur dalam Kepmenkes;
REALISASI ▪ Dinkes melakukan verifikasi atas usulan Faskes (melibatkan
APIP sebagai Tim Verifikator);
s/d 30 Juni 2020 telah salur Rp58,3 miliar (1,6%) untuk
▪ Dinkes mengirimkan data usulan yang telah diverifikasi ke
15.435 Nakes di 72 Daerah (Mekanisme Lama)
Kemenkes;
▪ Kemenkes melakukan verifikasi untuk melihat kesesuaian
TINDAK LANJUT dengan aturan dalam Kepmenkes;
Penyederhanaan mekanisme verifikasi dan penyaluran → ▪ Kemenkes memberikan rekomendasi penyaluran kepada
telah ditetapkan Revisi Kepmenkes No.278/2020 menjadi Kemenkeu;
Kepmenkes No.392/2020 (untuk perbaikan proses ▪ Kemenkeu menyalurkan sesuai rekomendasi Kemenkes ke
verifikasi) dan ditetapkan KMK No.15/KM.7/2020 (untuk Kas Daerah;
mekanisme penyaluran) → implementasi mulai 1 Juli 2020 ▪ Kas Daerah menyalurkan ke Nakes sesuai daftar yg telah
disetujui oleh Dinkes dan diverifikasi oleh Kemenkes.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 5


PEMBERIAN INSENTIF TENAGA KESEHATAN (2)

MEKANISME BARU PERLU PERHATIAN


Proses verifikasi hanya dilakukan di Daerah (oleh ▪ Beban pembuktian kebenaran data insentif Nakes
Dinkes+APIP Daerah), Kemenkeu menyalurkan secara beralih dari Kemenkes ke Pemda→ dalam KMK
glondongan berdasarkan estimasi kebutuhan yang 15/KM.7/2020 diatur bahwa dapat dilakukan post
disiapkan Kemenkes. audit oleh APIP Pusat;
▪ Dana disalurkan terlebih dahulu dari Kemenkeu ke ▪ Untuk mendapatkan info update secara periodik,
Kas Daerah berdasarkan rekomendasi Kemenkes Kemenkes mewajibkan setiap Dinkes menyampaikan
sesuai estimasi kebutuhan per Daerah (salur ke Kas update pembayaran insentif ke Nakes setiap minggu.
Daerah Tahap I 60% dan Tahap II 40% sesuai
progress penyerapan);
▪ Faskes (Puskesmas, RSUD) mengajukan usulan TARGET PENYALURAN
Nakes yang menerima insentif ke Dinkes, sesuai Tanggal 7 Juli 2020 telah salur dengan mekanisme
dengan persyaratan yang diatur dalam Kepmenkes; baru sebesar Rp1,3T ke Kasda (60% dari rekomendasi
▪ Dinkes melakukan verifikasi atas usulan Faskes Kemenkes sebesar Rp2,2 T)
(melibatkan APIP);
▪ Dinkes meminta penyaluran ke Kas Daerah (BUD);
▪ BUD menyalurkan ke Nakes sesuai daftar yang telah
diajukan oleh Dinkes (Tim Verifikasi).

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 6


MEKANISME VERIFIKASI DAN PENYALURAN
(MEKANISME LAMA (sd 30 Juni 2020)

Satker Dinas Kesehatan PPSDM


VERIFIKASI (Puskesmas, Prov/Kab/Kota Kemenkes
RSUD, Lab dll)
Rekapitulasi dan Verifikasi
Pengusulan verifikasi Usulan Usulan Daerah
Penerima Insentif Penerima Insentif
Nakes

BPKAD/DPKAD
Prov/Kab/Kota
KEMENKEU KEMENKES PENYALURAN

Pembayaran Dana masuk ke • Penerbitan KMK Rekomendasi


insetif ke Kasda (RKUD) Rincian Alokasi Kemenkes utk
rekening • Penyaluran ke alokasi dan
Nakes RKUD sekaligus rekom
penyaluran

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 7


MEKANISME VERIFIKASI DAN PENYALURAN
(MEKANISME BARU) → KEPMENKES 392/2020 DAN KMK 15/KM.7/2020
NOTE:
Satker Dinas Kesehatan Menggunakan mekanisme BOK existing
VERIFIKASI (Puskesmas, Prov/Kab/Kota • Salur Tahap I 60% berdasarkan Rekom
RSUD, Lab dll) Kemenkes (estimasi alokasi per Daerah).
Rekapitulasi dan • Salur Tahap II 40% berdasarkan laporan
Pengusulan verifikasi Usulan realisasi dari Daerah (Tahap I telah terserap
Penerima Insentif Penerima Insentif min 60%) dan laporan penggunaan → jumlah
Nakes dana yg telah disalur ke nakes dan jumlah
nakes yang menerima (laporan Tahap I paling
lambat 15 Oktober 2020) .
Rekomendasi
Dinkes kpd DPKAD Laporan dalam bentuk
utk penyaluran ke softcopy melalui APLIKASI
rekening Nakes paling lambat 15 Desember 2020

BPKAD/DPKAD
Prov/Kab/Kota
KEMENKEU KEMENKES PENYALURAN
• Penerbitan KMK Rekomendasi
Pembayaran • Dana masuk ke Rincian Alokasi
insetif ke Kasda (RKUD) Kemenkes utk
rekening • Penyaluran ke estimasi alokasi
• Salur sesuai RKUD
Nakes rekom Dinkes per daerah
• Menggunakan
mekanisme
penyaluran BOK
existing

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 8


Penjelasan
1. Permenkeu No.35/2020 mengatur:
• BOK Tambahan dan Cadangan sebesar Rp3,7 T;
• Rincian Alokasi per Daerah dan Tata Cara Pengelolaan Cadangan BOK Tambahan ditetapkan
dengan Kepmenkeu yang ditandatangani Dirjen PK;
• Rincian alokasi dan penyaluran BOK Tambahan berdasarkan rekomendasi Kemenkes.
2. Telah ditetapkan Kepmenkeu rincian BOK Tambahan gelombang I sebesar Rp24,22
miliar; gelombang II sebesar Rp34,14 miliar; dan gelombang III sebesar Rp2.164,79
miliar → sisanya sebesar Rp1.476,85 miliar sebagai Dana Cadangan.
3. Mekanisme penyaluran dana cadangan diatur dengan Kepmenkeu.
4. Mekanisme penyaluran baru dalam Kepmenkeu:
• Tahap I sebesar 60% berdasarkan rekomendasi Kemenkes (estimasi alokasi per Daerah);
• Tahap II sebesar 40% berdasarkan laporan realisasi dari Daerah (telah terserap min 60%)
dan laporan penggunaan (jumlah dana yg telah disalur ke nakes dan jumlah nakes yang
menerima) → Kemenkeu tidak memverifikasi, hanya mengkompilasi laporan.
Laporan disampaikan dalam bentuk softcopy melalui APLIKASI
Surat kepada Daerah : S-281/PK/2020 tanggal 9 Juli 2020
http://www.djpk.kemenkeu.go.id
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 9
ALUR PROSES PEMBAYARAN DI DAERAH
KEMENKES KEMENKEU BPKAD/DPKAD DINAS KESEHATAN

▪ Penerbitan
Bendahara
Rekomendasi KMK Rincian
PA PPTK PPK
Kemenkes utk Alokasi Pengeluaran
▪ Penyaluran ke
estimasi alokasi RKUD Perubahan Verifikasi SPP-LS
per daerah ▪ Menggunakan Perubahan Menyiapkan
MengajukanSPP- dan Menyiapkan
Perkada tentang dokumen
mekanisme DPASKPD LS SPM-LS
Penjabaran APBD SPP- LS
penyaluran
BOX existing

RKUN RKUD

Kuasa BUD
Menandatangani
Menerbitkan
SPM-LS
SP2D

Rekening Masing-Masing
Tenaga Kesehatan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 10


PERCEPATAN PELAKSANAAN
1. Dari alokasi BOK Tambahan sebesar Rp3,7 triliun telah ditetapkan Kepmenkeu Rincian BOK
Tambahan gelombang I sebesar Rp24,22 miliar; gelombang II sebesar Rp34,14 miliar; dan
gelombang III sebesar Rp2.164,79 miliar → telah tersalur ke RKUD sebesar Rp1.357,23 miliar.
2. Mekanisme penyaluran baru dalam Kepmenkeu (untuk percepatan):
▪ Tahap I sebesar 60% berdasarkan rekomendasi Kemenkes (estimasi alokasi per Daerah);
▪ Tahap II sebesar 40% berdasarkan laporan realisasi dari Daerah (telah terserap min 60%) dan
laporan penggunaan (jumlah dana yg telah disalur ke nakes dan jumlah nakes yang menerima) →
laporan disampaikan dalam bentuk softcopy melalui APLIKASI.
3. Dalam rangka percepatan pelaksanaan, telah disampaikan surat kepada Pemda
Nomor: S-281/PK/2020 tanggal 9 Juli 2020 dan diunggah di website (www.djpk.kemenkeu.go.id),
agar Pemda melakukan langkah-langkah :
▪ Segera mencantumkan pagu alokasi tersebut dalam perubahan Peraturan Kepala Daerah
tentang Penjabaran APBD TA 2020 mendahului Peraturan Daerah tentang APBD Perubahan
TA 2020;
▪ Melalui tim verifikasi di Daerah yang dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Prov/Kab/Kota agar
segera melakukan verifikasi usulan tenaga kesehatan yang akan menerima insentif dengan
berpedoman kepada Kepmenkes Nomor HK.01.07/MENKES/392/2020 tentang Pemberian
Insentif dan Santunan Kematian Bagi Tenaga Kesehatan Yang Menangani Covid-19.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 11
PENEGASAN HAL YANG MENJADI PERHATIAN
Perlunya post audit oleh APIP (bisa oleh BPKP), diantara untuk tujuan
penghitungan realisasi dan sisa dana atas pembayaran insentif
kepada Nakes.
Untuk keperluan monitoring program penanganan Covid-19, perlu
informasi terkait jumlah realisasi insentif yang telah dibayarkan dan
untuk berapa Nakes (jenis profesi) → dengan mewajibkan Daerah
(Dinas Kesehatan) menyampaikan laporan secara periodik setiap
minggu.
Harus dipastikan bahwa Tim yang melakukan verifikasi di Daerah
harus ada check and balance (APIP Daerah sbg Tim Verifikator) agar
tidak ada interest pribadi.
Daerah segera mencantumkan pagu alokasi tersebut dalam
perubahan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD TA
2020 mendahului Peraturan Daerah tentang APBD Perubahan.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 12
Realisasi Penyaluran Gelombang I s.d. II dan 60% dari Gelombang III TA 2020
Dokter Dokter Perawat/ Tenaga Kesehatan
No Provinsi Alokasi Peyaluran Total Nakes
Spesialis Umum Bidan Lainnya
1 Provinsi Aceh 49,890,000,000 30,090,000,000 77 118 420 2,426 3,041
2 Provinsi Bali 37,530,000,000 22,518,000,000 88 111 360 1,476 2,035
3 Provinsi Banten 48,917,500,000 30,449,500,000 40 53 170 3,471 3,734
4 Provinsi Bengkulu 37,463,542,726 22,838,542,726 73 108 375 1,692 2,248
5 Provinsi DI Yogyakarta 29,676,931,831 18,612,931,831 81 110 427 1,419 2,037
6 Provinsi DKI Jakarta 92,912,500,000 56,264,500,000 183 288 896 4,001 5,368
7 Provinsi Gorontalo 13,432,500,000 8,059,500,000 12 20 65 722 819
8 Provinsi Jambi 39,050,450,000 23,435,450,000 73 108 375 1,608 2,164
9 Provinsi Jawa Barat 240,293,011,340 148,424,011,340 390 517 1,712 13,457 16,076
10 Provinsi Jawa Tengah 217,673,032,981 133,214,032,981 441 574 2,105 10,508 13,628
11 Provinsi Jawa Timur 263,199,251,941 161,238,251,941 557 708 2,611 12,179 16,055
12 Provinsi kalimantan barat 61,167,230,954 40,698,230,954 112 137 484 4,802 5,535
13 Provinsi Kalimantan Selatan 49,342,500,000 29,605,500,000 57 80 255 2,576 2,968
14 Provinsi Kalimantan Tengah 40,737,500,000 24,924,500,000 35 49 155 2,480 2,719
15 Provinsi Kalimantan Timur 39,067,500,000 23,440,500,000 78 120 405 1,523 2,126
16 Provinsi Kalimantan Utara 16,696,880,000 10,966,880,000 33 50 170 1,152 1,405
17 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 19,560,000,000 11,736,000,000 52 78 270 587 987
18 Provinsi Kepulauan Riau 26,643,000,000 16,521,000,000 68 108 380 1,065 1,621
19 Provinsi Lampung 58,207,500,000 34,924,500,000 111 166 575 2,353 3,205
20 Provinsi Maluku 44,805,000,000 26,883,000,000 93 138 460 1,742 2,433
21 Provinsi Maluku Utara 29,515,500,000 17,764,500,000 59 81 265 1,299 1,704
22 Provinsi Nusa Tenggara Barat 52,290,803,000 31,866,803,000 116 150 480 2,429 3,175
23 Provinsi Nusa Tenggara Timur 58,260,000,000 34,956,000,000 106 162 580 2,372 3,220
24 Provinsi Papua 62,752,500,000 37,651,500,000 97 137 445 2,951 3,630
25 Provinsi Papua Barat 28,965,000,000 17,379,000,000 61 88 310 1,107 1,566
26 Provinsi Riau 53,085,000,000 31,851,000,000 123 186 640 1,838 2,787
27 Provinsi Sulawesi Barat 14,233,449,539 9,100,449,539 18 25 92 1,070 1,205
28 Provinsi Sulawesi Selatan 134,230,201,522 80,875,201,522 307 410 1,335 5,528 7,580
29 Provinsi Sulawesi Tengah 34,860,000,000 21,162,000,000 65 98 342 1,502 2,007
30 Provinsi Sulawesi Tenggara 53,023,750,000 32,692,750,000 59 81 265 3,300 3,705
31 Provinsi Sulawesi Utara 52,451,664,800 31,886,664,800 114 159 544 2,301 3,118
32 Provinsi Sumatera Barat 44,811,800,000 27,609,800,000 34 57 160 2,898 3,149
33 Provinsi Sumatera Selatan 91,065,000,000 54,975,000,000 215 284 960 3,530 4,989
34 Provinsi Sumatera Utara 87,339,193,560 52,617,193,560 59 76 260 5,247 5,642
Total 2,223,149,694,194 1,357,232,694,194 4,087 5,635 19,348 108,611 137,681
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

TERIMA KASIH

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 15


REALISASI PENYALURAN INSENTIF NAKES DAERAH

PENYALURAN dalam 2 GELOMBANG


(dalam rupiah)

Nominal Penyaluran
No Daerah Jumlah Total
Maret April

1 Provinsi 4 80.000.000 1.831.500.000 1.911.500.000

2 Kab/Kota 68 19.935.309.743 36.510.384.451 56.445.694.194

Total 72 20.015.309.743 38.341.884.451 58.357.194.194

Dana Cadangan = Pagu BOKT – realisasi penyaluran 3.641.642.805.806

Keterangan: ditujukan untuk 15.435 orang nakes

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 16

Anda mungkin juga menyukai