Anda di halaman 1dari 59

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN


BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
Oleh:
Drs. HAMDANI, MM, M.Si, Ak, CA, CIPSAS
Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Pembangunan

Jakarta, 20 September 2018


STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLA KEUANGAN NEGARA

CHIEF FINANCIAL OFFICER (CFO) CHIEF OPERATIONAL OFFICER (COO)


PENYELENGGARA KEWENANGAN
KEBENDAHARAAN
PRESIDEN PENYELENGGARA KEWENANGAN
ADMINISTRASI

BUN Menteri PA

delegatif delegatif

KUASA Kepala ex KUASA PA


BUN Satker officio

penugasan

Fungsional
BENDAHARA PPSPM PPK
KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

KEPALA DAERAH
(PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUDA)

SEKRETARIS DAERAH
(KOORDINATOR PENGELOLAAN KEUDA)

PENGGUNA ANGGARAN PPKD Selaku BUD


(KEPALA SKPD) (KEPALA BPKAD)

BENDAHARA KUASA PA
KUASA BUD
PPTK PPK-SKPD
PENGATURAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
DALAM UU TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

UU 32/2004 UU 23/2014

•Psl. 209:
•Psl. 120 s.d Psl. 128: Perangkat Daerah Provinsi:
Perangkat Daerah Provinsi: a. sekretariat daerah;
a. Sekretariat Daerah; b. sekretariat DPRD;
b. Sekretariat DPRD; c. inspektorat;
c. Dinas Daerah; d. dinas; dan
d. Lembaga Teknis Daerah; e. badan.
Perangkat Daerah Kab/Kota:
Perangkat Daerah Kab/Kota: a. sekretariat daerah;
a. Sekretariat Daerah; b. sekretariat DPRD;
b. Sekretariat DPRD; c. inspektorat;
c. Dinas Daerah; d. dinas;
d. Lembaga Teknis Daerah; e. badan; dan
e. Kecamatan; f. Kecamatan.
f. Kelurahan.

PP 41 / 2007 PP 18 /2016
URUSAN
PEMERINTAHAN

URUSAN
URUSAN
WAJIB &
TIDAK SETIAP PENUNJANG
PILIHAN URUSAN
DIBENTUK DALAM
ORGANISASI
TERSENDIRI
Diwadahi Dalam Diwadahi Dalam
DINAS BADAN
KEDUDUKAN RUMAH SAKIT DAERAH
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
• Pasal 19(1) Pada dinas provinsi dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas
Daerah
• Pasal 21(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah di bidang berupa RSUD Provinsi
• Pasal 21(4) Dalam hal RSUD Provinsi belum BLUD, pengelolaan keuangan tetap
bersifat otonom dari perencanaan s.d pertangungjawaban
• Pasal 21(5) RSUD Provinsi dibina dan bertanggungjawab kepada Dinas Kesehatan
• Pasal 21(6) Pertanggungjawaban dilakukan melalui penyampaian laporan kinerja
kepada Kepala Dinas Kesehatan
Pertanyaan dengan kedudukan tersebut apakah Direktur/Kepala Rumah Sakit sebagai
Pengguna Anggaran (PA)/ Pengguna Barang (PB) atau Kuasa Pengguna Anggaran (PA)/
Kuasa Pengguna Barang yang berpengaruh terhadap pengelolaan dana yang berasal
dari APBD.
 Penganggaran dan pelaporan pendapatan BLUD
 Penganggaran dan pelaporan belanja BLUD yang berasal dari pendapatan dan
surplus BLUD
 Perbedaan BLUD sebagai SKPD dan Unit SKPD, terkait pejabat pengelola keuangan
khusus terkaitan belanja APBD , PA, KPA, PPK SKPD, Bendahara
KETENTUAN LAPORAN KEUANGAN BLUD
MENURUT PERMENDAGRI NOMOR 79 TAHUN 2018
• Laporan keuangan BLUD terdiri atas:
– laporan realisasi anggaran;
– laporan perubahan saldo anggaran lebih;
– neraca;
– laporan operasional;
– laporan arus kas;
– laporan perubahan ekuitas; dan
– catatan atas laporan keuangan.
• Laporan keuangan BLUD disusun berdasarkan standar akuntansi
pemerintahan.
• Laporan keuangan BLUD diaudit oleh pemeriksa eksternal pemerintah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Laporan keuangan BLUD diintegrasikan/dikonsolidasikan ke dalam
laporan keuangan SKPD, untuk selanjutnya diintegrasikan/
dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan pemerintah daerah.
PENDAHULUAN
 Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, dalam rangka peningkatan pelayanan kepada
masyarakat, satuan kerja dapat ditetapkan menjadi satuan kerja yang
menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum
(BLUD).
 Sesuai dengan ketentuan, Satker yang menerapkan pola pengelolaan
keuangan BLUD diberikan fleksibilitas pengelolaan keuangan, antara
lain pengelolaan pendapatan dan belanja, pengelolaan kas,
pengelolaan utang-piutang, pengelolaan investasi dan pengadaan
barang/jasa, kesempatan untuk mempekerjakan tenaga profesional
non Pegawai Negeri Sipil (PNS), serta kesempatan pemberian imbalan
jasa kepada pegawai sesuai dengan kontribusinya.
 Secara umum, Standar Akuntansi Badan Layanan Umum mengacu
pada seluruh PSAP, kecuali diatur tersendiri dalam PSAP ini.
 BLUD merupakan instansi di lingkungan pemerintah daerah yang
mengelola kekayaan daerah yang tidak dipisahkan.

8
STATUS BLUD DALAM PELAPORAN KEUANGAN

• BLUD adalah entitas pelaporan karena


Entitas merupakan satuan kerja pelayanan
yang walaupun bukan berbentuk
Pelaporan badan hukum yang mengelola
kekayaan Daerah yang dipisahkan

• Selaku penerima anggaran belanja


pemerintah (APBD) yang
Entitas menyelenggarakan akuntansi, BLUD
adalah entitas akuntansi, yang
laporan keuangannya
Akuntansi dikonsolidasikan pada entitas
akuntansi/entitas pelaporan yang
secara organisatoris membawahinya.

9
KOMPONEN LK SATKER BLUD
1. LRA;
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih;
3. Neraca;
4. Laporan Operasional;
5. Laporan Arus Kas;
6. Laporan Perubahan Ekuitas;
7. CaLK.
LAPORAN KEUANGAN
PSAK PP 71 2010

Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Aktivitas Laporan Operasional

Laporan Posisi Neraca


Keuangan/Neraca

Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas*

Catatan atas Laporan Catatan atas Laporan Keuangan


Keuangan

Laporan Perubahan
Laporan Perubahan ekuitas
ekuitas*

Laporan Perubahan SAL*


LAPORAN KEUANGAN BLUD

LRA BUD
LPE
LO
NERACA PEMDA/OPD
LAK (EP/EA)
LP SAL

BLUD (EA) BLUD (EA) BLUD (EA)

LRA LRA LRA


LPE LPE LPE
LO LO LO SP3B
NERACA NERACA NERACA BLUD ke
LAK LAK LAK Kuasa
LP SAL LP SAL LP SAL BUD
12
LAPORAN KEUANGAN BLUD

 BLUD selaku entitas akuntansi (AE) dan entitas pelaporan (EP)


menyusun Laporan keuangan berbasis akrual.
 Penyusunan laporan keuangan berbasis akrual oleh BLUD selaku
entitas akuntansi (EA) dilakukan mulai tahun 2015 sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam Permendagri Nomor 64 Tahun
2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah.
 Penyusunan laporan keuangan berbasis akrual oleh BLUD selaku
entitas pelaporan (EP) dilakukan mulai tahun 2016 dengan
berpedoman pada PSAP Nomor 13 tentang Penyajian Laporan
Keuangan Badan Layanan Umum.
 Kesimpulan: Mulai tahun 2016, BLUD merupakan entitas
akuntansi (EA) sekaligus entitas pelaporan (EP)

13
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BLUD - 1
 Laporan Realisasi Anggaran BLUD menyajikan informasi realisasi pendapatan-LRA,
belanja, surplus/defisit-LRA, pembiayaan, dan sisa lebih/kurang pembiayaan
anggaran yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu
periode.
 LRA BLUD sekurang-kurangnya mencakup pos-pos sebagai berikut Pendapatan-
LRA; Belanja; Surplus/defisit-LRA; Penerimaan pembiayaan; Pengeluaran
pembiayaan; Pembiayaan neto; dan Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran
(SiLPA/SiKPA).
 Pendapatan BLUD yang dikelola sendiri dan tidak disetor ke Kas Daerah merupakan
pendapatan daerah.
 Pendapatan-LRA pada BLUD diakui pada saat pendapatan kas yang diterima BLUD
diakui sebagai pendapatan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan
umum.
 Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,.
 Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LRA bruto (biaya) bersifat
variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat dianggarkan terlebih
dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan.
 Pendapatan dari Kerja Sama Operasi (KSO), diakui berdasarkan azas neto dengan
terlebih dahulu mengeluarkan bagian pendapatan yang merupakan hak mitra KSO.
14
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BLUD - 2
 Penyetoran kas yang berasal dari pendapatan LRA BLUD tahun berjalan dibukukan sebagai pengurang SiLPA
pada BLUD penambah SiLPA pada Pemerintah Daerah.
 Penyetoran kas yang berasal dari pendapatan LRA BLUD tahun sebelumnya dibukukan sebagai pengurang
Saldo Anggaran Lebih pada BLUD dan penambah SAL pada pemerintah daerah.
 Pendapatan-LRA pada BLUD diklasifikasikan menurut jenis pendapatan.
 Pendapatan-LRA pada BLUD merupakan pendapatan bukan pajak.
 Termasuk pendapatan bukan pajak pada BLUD adalah Pendapatan layanan yang bersumber dari masyarakat;
Pendapatan layanan yang bersumber dari entitas akuntansi/entitas pelaporan; Pendapatan hasil kerja sama;
Pendapatan yang berasal dari hibah dalam bentuk kas; dan Pendapatan BLUD lainnya
 Belanja pada BLUD diakui pada saat pengeluaran kas yang dilakukan oleh BLUD disahkan oleh unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan umum.
 Selisih antara pendapatan-LRA dan belanja pada BLUD selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos
Surplus/Defisit-LRA.
 Penerimaan pembiayaan pada BLUD diakui pada saat kas yang diterima BLUD disahkan oleh unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan umum.
 Pengeluaran pembiayaan pada BLUD diakui pada saat pengeluaran pembiayaan disahkan oleh unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan umum.
 Penambahan pokok investasi yang berasal dari pendapatan BLUD diakui sebagai pengeluaran pembiayaan.
 Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan dicatat
dalam Pembiayaan Neto.
 Selisih lebih/kurang antara realisasi pendapatan-LRA dan Belanja, serta penerimaan dan pengeluaran
pembiayaan selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos SiLPA/SiKPA.
 Apabila BLUD menerima alokasi anggaran selain dari entitas akuntansi/entitas pelaporan yang
membawahinya, maka BLUD menyusun LRA sesuai dengan entitas akuntansi/entitas pelaporan yang
mengalokasikan anggaran tersebut. 15
LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH (LPSAL)

 LPSAL menyajikan informasi kenaikan atau penurunan Saldo


Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.
 LPSAL BLUD menyajikan secara komparatif dengan periode
sebelumnya pos-pos berikut:
» Saldo Anggaran Lebih awal;
» Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;
» Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun
berjalan;
» Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya;
» Lain-lain; dan
» Saldo Anggaran Lebih Akhir.
 BLUD menyajikan rincian lebih lanjut dari unsur-unsur yang
terdapat dalam LPSAL dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
16
NERACA BLUD
 Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas
pada tanggal tertentu.
 Neraca BLUD menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos berikut:

Kas dan setara kas; aset tetap;


Investasi jangka pendek; aset lainnya;
piutang dari kegiatan BLUD; kewajiban jangka pendek;
persediaan; kewajiban jangka panjang;
Investasi jangka panjang; ekuitas.

 Dana kas BLUD yang bukan milik BLUD diakui sebagai kas dan setara kas.
 Kas yang berasal dari sisa dana investasi APBD diakui sebagai aset lainnya.
 Penyetoran kas yang berasal dari pendapatan BLUD pada tahun berjalan maupun tahun sebelumnya
dibukukan sebagai pengurang ekuitas pada BLUD penambah ekuitas pada Pemerintah Daerah
 BLUD tidak dapat melakukan investasi jangka panjang kecuali atas persetujuan
Gubernur/Bupati/Walikota. Investasi jangka panjang dimaksud terdiri dari investasi permanen dan
investasi nonpermanen.
 Walaupun kepemilikan investasi pada BLUD ada pada BUD, tetapi investasi tersebut tetap dilaporkan
pada laporan keuangan BLUD. Perlakuan pelaporan investasi ini selaras dengan status BLUD sebagai
entitas pelaporan, dimana seluruh sumber daya ekonomi yang digunakan BLUD dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya dalam melayani masyarakat harus dilaporkan dalam laporan keuangan BLUD.
17
LAPORAN OPERASIONAL BLUD
 Struktur Laporan Operasional BLUD mencakup pos-pos sebagai berikut:
• Pendapatan-LO;
• Beban;
• Surplus/Defisit dari operasi;
• Kegiatan non operasional;
• Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa;
• Pos Luar Biasa; dan
• Surplus/Defisit-LO.
 BLUD menyajikan pendapatan-LO yang diklasifikasikan menurut sumber pendapatan,
yang terdiri dari:
• Pendapatan dari alokasi APBN/APBD;
• Pendapatan layanan yang bersumber dari masyarakat;
• Pendapatan layanan yang bersumber dari entitas akuntansi/entitas pelaporan;
• Pendapatan hasil kerja sama;
• Pendapatan yang berasal dari hibah dalam bentuk kas/barang/jasa; dan
• Pendapatan BLUD lainnya.
• Rincian lebih lanjut sumber pendapatan disajikan pada Catatan atas Laporan
Keuangan.
18
LAPORAN OPERASIONAL BLUD
 Pendapatan-LO pada BLUD diakui pada saat:
• Timbulnya hak atas pendapatan;
• Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya
ekonomi.
 Pendapatan-LO pada BLUD merupakan pendapatan bukan pajak.
 Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
 Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LO bruto (biaya) bersifat
variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat dianggarkan terlebih
dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan.
 Khusus untuk pendapatan dari Kerja Sama Operasi (KSO), diakui berdasarkan azas
neto dengan terlebih dahulu mengeluarkan bagian pendapatan yang merupakan
hak mitra KSO.
 Beban pada BLUD diakui pada saat:
• timbulnya kewajiban;
• terjadinya konsumsi aset;
• terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi
 Beban pada BLUD diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi. 19
LAPORAN ARUS KAS - BLUD

Laporan Arus Kas pada BLUD menyajikan informasi mengenai sumber,


penggunaan, perubahan kas dan setarakas selama satu periode akuntansi, dan
saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan pada BLUD.

Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi,


investasi, pendanaan, dan transitoris.

Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang


ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap serta investasi
lainnya, tidak termasuk investasi jk pendek dan setara kas.

Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas


yang yang berhubungan dengan pemberian pinjaman jangka panjang
dan/atau pelunasan utang jangka panjang yang mengakibatkan perubahan
dalam jumlah dan komposisi pinjaman jk panjang dan utang jk panjang.

Aktivitas transitoris adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak
termasuk dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

20
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS BLUD
 Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.
 Laporan Perubahan Ekuitas pada BLUD menyajikan sekurang-kurangnya
pos-pos:
– Ekuitas awal
– Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan;
– Koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi
ekuitas, yang antara lain berasal dari dampak kumulatif yang
disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi
kesalahan mendasar, misalnya:
– koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi
pada periode-periode sebelumnya;
– perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.
– Ekuitas akhir.
21
PENGGABUNGAN LK BLUD KE LK ENTITAS
AKUNTANSI/ ENTITAS PELAPORAN
 Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas BLUD digabungkan pada laporan keuangan entitas
akuntansi/entitas pelaporan yang membawahinya.
 Seluruh pendapatan, belanja, dan pembiayaan pada LRA BLUD
dikonsolidasikan ke dalam LRA entitas akuntansi/entitas pelaporan yang
membawahinya.
 Laporan Arus Kas BLUD dikonsolidasikan pada Laporan Arus Kas unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan umum.
 Laporan Perubahan SAL BLUD digabungkan dalam Laporan Perubahan SAL
Bendahara Umum Daerah dan entitas pelaporan yang menyusun laporan
keuangan konsolidasiannya.
 Dalam rangka konsolidasian laporan keuangan BLUD ke dalam laporan
keuangan entitas yang membawahinya, perlu dilakukan eliminasi terhadap
akun-akun timbal balik (reciprocal accounts) seperti pendapatan, beban, aset,
dan kewajiban yang berasal dari entitas akuntansi/pelaporan dalam satu
entitas pemerintahan kecuali akun-akun pendapatan dan belanja pada LRA
yang berasal dari entitas akuntansi/pelaporan.

22
Hal-Hal Penting terkait LRA
Penyetoran kas yang berasal dari pendapatan LRA
BLUD tahun berjalan dibukukan sebagai:
 pengurang SiLPA pada BLUD
 penambah SiLPA pada Pemerintah
Pusat/Daerah
Penyetoran kas yang berasal dari pendapatan LRA
BLUD tahun sebelumnya dibukukan sebagai:
 pengurang SAL pada BLUD
 penambah SAL pada Pemerintah Pusat/Daerah.
LRA PENDAPATAN
• Pendapatan-LRA pada BLUD diklasifikasikan sbb:
1. Pendapatan layanan yang bersumber dari masyarakat;
2. Pendapatan layanan yang bersumber dari entitas akuntansi/entitas
pelaporan;
3. Pendapatan hasil kerja sama;
4. Pendapatan yang berasal dari hibah dalam bentuk kas;
5. Pendapatan BLUD lainnya.
 BLUD harus dapat membedakan pendapatan tersebut diatas (misal: antara
1 dan 2)
• Pendapatan-LRA diakui pada saat pendapatan kas yang diterima BLUD diakui
sebagai pendapatan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum.
• Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto  yang disahkan
adalah jumlah Kas yang bagian BLUD saja
– Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LRA bruto (biaya) bersifat variabel
terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat dianggarkan terlebih dahulu dikarenakan
proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan.
– Khusus untuk pendapatan dari Kerja Sama Operasi (KSO), diakui berdasarkan azas neto
dengan terlebih dahulu mengeluarkan bagian pendapatan yang merupakan hak mitra
KSO.
Akuntansi LRA Pendapatan
PENYETORAN KAS
• Penyetoran kas yang berasal dari pendapatan LRA BLUD tahun berjalan
dibukukan sebagai pengurang SiLPA pada BLUD penambah SiLPA pada
Pemerintah Pusat/Daerah
• Penyetoran kas yang berasal dari pendapatan LRA BLUD tahun
sebelumnya dibukukan sebagai pengurang SAL pada BLUD dan
penambah SAL pada Pemerintah Pusat/Daerah.

Pendapatan
sewa/penjualan
aset dari RM
harus disetor ke
Kas
PP 23 Tahun 2005 Negara/Daerah.
tentang Pengelolaan Keuangan BLUD
25
Penyajian Pendapatan pada LRA
• Pendapatan-LRA pada BLUD diklasifikasikan menurut jenis
pendapatan, termasuk:
– Pendapatan layanan yang bersumber dari masyarakat;
– Pendapatan layanan yang bersumber dari entitas akuntansi/entitas pelaporan;
– Pendapatan hasil kerja sama;
– Pendapatan yang berasal dari hibah dalam bentuk kas
– Pendapatan BLUD lainnya
• Pendapatan-LRA pada BLUD diklasifikasikan menurut jenis
pendapatan, termasuk:
– Pendapatan layanan yang bersumber dari masyarakat;
• adalah imbalan yang diperoleh dari jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat.
– Pendapatan layanan yang bersumber dari entitas akuntansi/entitas pelaporan;
• adalah imbalan yang diperoleh dari jasa layanan yang diberikan kepada entitas
akuntansi/entitas pelaporan yang membawahi maupun yang tidak membawahinya.
• Contoh: Perguruan Tinggi Negeri BLUD memperoleh pendapatan dari SPP mahasiswa
yang didanai dari anggaran KL.
26
Penyajian Pendapatan pada LRA
• Pendapatan-LRA pada BLUD diklasifikasikan menurut jenis pendapatan,
termasuk:
– Pendapatan hasil kerja sama;
• adalah perolehan dari kerjasama operasional, sewa menyewa dan usaha
lainnya yang mendukung tugas dan fungsi BLUD.
• Pendapatan-LRA pada BLUD diklasifikasikan menurut jenis pendapatan,
termasuk:
– Pendapatan yang berasal dari hibah dalam bentuk kas;
• adalah pendapatan yang diterima dari masyarakat atau badan lain berupa kas,
tanpa adanya kewajiban bagi BLUD untuk menyerahkan barang/jasa.
• Pendapatan Hibah berupa barang/jasa tidak dilaporkan pada LRA karena
pengakuan pendapatan berbasis kas. Pendapatan Hibah berupa barang/jasa
dilaporkan pada LO yang berbasis akrual.
• Pendapatan BLUD lainnya. antara lain berupa:
a. hasil penjualan kekayaan yang tidak dipisahkan;
b. jasa giro;
c. pendapatan bunga;
d. keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing;
e. komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau
jasa oleh BLUD.

• Pendapatan Hibah berupa barang/jasa tidak dilaporkan pada LRA karena pengakuan pendapatan

berbasis kas. Pendapatan Hibah berupa barang/jasa dilaporkan pada LO yang berbasis akrual. 27
Akuntansi Belanja pada LRA
1. Belanja pada BLUD diakui pada saat pengeluaran
kas yang dilakukan oleh BLUD disahkan oleh unit
yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum.
2. Belanja pada BLUD diklasifikasikan menurut
klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi, dan
fungsi yaitu:
a. belanja pegawai,
b. belanja barang,
c. belanja modal; dan
d. belanja bunga.

28
Pembiayaan
• Transaksi pembiayaan dapat terjadi pada BLUD yang melakukan
transaksi perolehan pinjaman dan/atau investasi jangka panjang.
• Penerimaan pembiayaan terjadi pada saat pinjaman jangka panjang
diterima dan/atau divestasi investasi jangka panjang dilaksanakan.
• Pengeluaran pembiayaan pada BLUD terjadi pada saat pelunasan
pinjaman jangka panjang dan/atau pengeluaran investasi jangka
panjang.
• Penerimaan/Pengeluaran pembiayaan pada BLUD diakui pada
saat kas yang diterima BLUD disahkan oleh unit yang mempunyai
fungsi perbendaharaan umum.
• Penambahan pokok investasi yang berasal dari pendapatan BLUD
diakui sebagai pengeluaran pembiayaan.
• Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran
pembiayaan selama satu periode pelaporan dicatat dalam
Pembiayaan Neto.

29
Laporan Perubahan SAL
 Laporan yang Menyediakan – Saldo Anggaran Lebih
informasi kenaikan atau awal;
penyrunan SAL tahun pelaporan – Penggunaan Saldo
dibandingkan dengan tahun Anggaran Lebih;
sebelumnya. – Sisa Lebih/Kurang
Manfaat dan Tujuan Pembiayaan Anggaran
Menyediakan informasi tahun berjalan;
kenaikan atau penurunan Saldo – Koreksi Kesalahan
Anggaran Lebih tahun pelaporan Pembukuan tahun
dibandingkan dengan tahun Sebelumnya;
sebelumnya – Lain-lain; dan
– Saldo Anggaran Lebih
Akhir
PPAKP 2014 Kementerian Keuangan 31
LP-SAL
– SAL awal;
– Penggunaan SAL;
– Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun
berjalan;
– Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun
Sebelumnya;
– Lain-lain; dan
– SAL Akhir.

32
Neraca
• Pengertian • Struktur dan Isi
– Laporan keuangan yang – Aset
menggambarkan posisi keuangan
suatu entitas pelaporan mengenai
• Aset Lancar
aset, kewajiban, dan ekuitas pada • Investasi Jk Panjang
tanggal tertentu • Aset Tetap
• Manfaat • Aset Lainnya
– Menyediakan informasi mengenai – Kewajiban
posisi sumber daya ekonomi,
kewajiban dan ekuitas satker • Jk Pedek
pemerintah pusat pada tanggal • Jk Panjang
tertentu.
– Ekuitas
Neraca
Tingkat Satuan Kerja
Per 31 Desember 20X1 dan 20X0

NO URAIAN 20x1 20x0


1 Aset Lancar xxxx xxxx
2 Kas dan Setara Kas xxxx xxxx
3 Piutang xxxx xxxx
4 Beban Dibayar Dimuka xxxx xxxx
5 Persediaan xxxx xxxx
6 Aset Tetap xxxx xxxx
Ilustrasi
7 Tanah xxxx xxxx
Format
8 Peralatan dan Mesin xxxx xxxx
NERACA
9 Gedung dan Bangunan xxxx xxxx
10 Total Aset xxxx xxxx
11 Kewajiban Jangka Pendek xxxx xxxx
12 Utang Operasional xxxx xxxx
13 Pendapatan diterima Dimuka xxxx xxxx
14 Utang Jangka Pendek Lainnya xxxx xxxx
15 Total Kewajiban xxxx xxxx
16 Ekuitas xxxx xxxx
17 Total Kewajiban dan Ekuitas xxxx xxxx
NERACA
Neraca BLUD menyajikan secara komparatif dengan periode
sebelumnya pos-pos berikut:
• Kas dan setara kas;
• Investasi jangka pendek;
• piutang dari kegiatan BLUD;
• persediaan;
• Investasi jangka panjang;
• aset tetap;
• aset lainnya;
• kewajiban jangka pendek;
• kewajiban jangka panjang; dan
• ekuitas.

35
KAS DAN SETARA KAS
• Kas dan setara kas pada neraca BLUD merupakan kas yang berasal dari
pendapatan BLUD:
– baik yang telah dan
– yang belum diakui
oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum.
• Dalam rangka perhitungan saldo kas dengan catatan SAL pada BLUD,
BLUD harus dapat mengidentifikasikan kas pada BLUD yang berasal dari
pendapatan yang telah diakui oleh unit yang mempunyai fungsi
perbendaharaan umum.
• Usul:
– Yang Telah diakui :
• 1119xx (Kas pada Badan Layanan Umum) saja atau ditambah:
– Deposito Jangka Pendek (1133xx);
– Investasi Jangka Panjang
– Aset Lainnya

– Yang Belum diakui :


• Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran ?
• Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan ?
• Kas Lainnya di BLUD ?????  Akun baru. 36
Kas dan Setara Kas
• BLUD sesuai dengan karakteristiknya dapat mengelola kas yang bukan
milik BLUD dan/atau sisa kas dana investasi yang berasal dari
APBN/APBD/APBD.
• Dana kas BLUD yang bukan milik BLUD diakui sebagai kas dan setara kas.
antara lain:
– Dana titipan pihak ketiga;
– Uang jaminan;
– Uang muka pasien rumah sakit;

Selama ini Kas di atas dicatat sebagai:


– Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran
– Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan (akun baru di 2014)
– Apakah perlu dibuat akun baru “Kas Lainnya di BLUD” dan melarang
penggunaan kedua akun diatas??

• Kas yang berasal dari sisa dana investasi APBN/APBD/APBD diakui


sebagai aset lainnya.
– 165 DANA KELOLAAN BLUD
• 1651 Dana Kelolaan Badan Layanan Umum
– 16511 Dana Kelolaan Badan Layanan Umum
» 165111 Dana Kelolaan BLUD yang belum digulirkan/diinvestasikan
37
Penyetoran Kas ke BUN/BUD
• Penyetoran kas kepada BUD yang berasal dari pendapatan
BLUD pada tahun berjalan maupun tahun sebelumnya
dibukukan sebagai pengurang ekuitas pada BLUD.
 Asumsi: penyetoran karena pasal 29 PP 23/2005
Jurnal baru (Jurnal Kas):
(D) Penyetoran BLUD ke Kas Negara/Daerah (Akun baru: 3133xx)
(K) Piutang dari Kas BLUD
Jurnal baru (Jurnal Akrual):
(D) Penyetoran BLUD ke Kas Negara/Daerah (Akun baru: 3133xx)
(K) Kas dan Bank BLUD (111911)
Dokumen Sumber ??
• Bukti transfer saja ke Kas Negara/Daerah?
• SSBP ke Bank Persepsi  akun apa?
• Usul: Akun Non Anggaran, karena bukan belanja.
• Namun tetap menghasilkan jurnal diatas

38
Laporan Operasional
• Pengertian • Isi dan Struktur
– Menyediakan ikhtisar sumber daya
ekonomi yang menambah ekuitas dan – Pendapatan-LO
penggunaannya yang dikelola oleh – Beban
pemerintah pusat untuk kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan dalam – Surplus/Defisit dari operasi
satu periode pelaporan. – Kegiatan non operasional
• Manfaat dan Tujuan – Surplus/Defisit sebelum Pos
– melengkapi pelaporan dari siklus Luar Biasa
akuntansi berbasis akrual sehingga
penyusunan LO, LPE dan Neraca – Pos Luar Biasa
mempunyai keterkaitan yang jelas – Surplus/Defisit-LO
• LO menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya yang
dikelola oleh pemerintah pusat untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode
pelaporan.
• Struktur LO BLUD mencakup pos-pos sebagai berikut:
– Pendapatan-LO;
– Beban;
– Surplus/Defisit dari operasi;
– Kegiatan non operasional;
– Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa;
– Pos Luar Biasa; dan
– Surplus/Defisit-LO.
Akuntansi Pendapatan LO
• Pendapatan-LO pada BLUD diakui pada saat:
– Timbulnya hak atas pendapatan;
• Diperoleh sebagai imbalan atas suatu pelayanan yang telah selesai diberikan berdasarkan
perUUan, diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih imbalan.
– Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.
• Adalah hak yang telah diterima oleh BLUD tanpa terlebih dahulu adanya penagihan.
• Pendapatan-LO pada BLUD merupakan pendapatan bukan pajak.
• Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, kecuali:
– besaran pengurang terhadap pendapatan-LO bruto (biaya) bersifat variabel
terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat dianggarkan terlebih
dahulu dikarenakan proses belum selesai.
• Khusus pendapatan dari Kerja Sama Operasi (KSO), diakui berdasarkan
azas neto dengan terlebih dahulu mengeluarkan bagian pendapatan
yang merupakan hak mitra KSO.

40
Klasifikasi Pendapatan LO
• BLUD menyajikan pendapatan-LO yang diklasifikasikan menurut sumber
pendapatan, yang terdiri dari:
– Pendapatan dari alokasi APBN/APBD;
– Pendapatan layanan yang bersumber dari masyarakat;
– Pendapatan layanan yang bersumber dari entitas akuntansi/entitas
pelaporan;
– Pendapatan hasil kerja sama;
– Pendapatan yang berasal dari hibah dalam bentuk kas/barang/jasa; dan
– Pendapatan BLUD lainnya.
• Rincian lebih lanjut sumber pendapatan disajikan pada CaLK.

41
Akuntansi Beban
• Beban pada BLUD diakui pada saat:
– timbulnya kewajiban;
• Saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari
pihak lain ke BLUD tanpa diikuti keluarnya kas.
– terjadinya konsumsi aset;
• Yang dimaksud dengan terjadinya konsumsi aset adalah saat
pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya
kewajiban dan/atau konsumsi aset nonkas dalam kegiatan
operasional BLUD.
– terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi
jasa.
• Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi
pada saat penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan
aset bersangkutan/berlalunya waktu. Contoh penurunan manfaat
ekonomi atau potensi jasa adalah penyusutan atau amortisasi.

42
Klasifikasi Beban pada LO
• BLUD menyajikan beban yang diklasifikasikan menurut
klasifikasi jenis beban.
• Beban pada BLUD diklasifikasikan menurut klasifikasi
ekonomi. Yaitu:
– beban pegawai,
– beban barang,
– beban bunga,
– beban penyisihan, dan
– beban penyusutan aset tetap/amortisasi.
• Klasifikasi lain yang dipersyaratkan menurut ketentuan
perundangan yang berlaku, disajikan dalam CaLK.
43
Laporan Arus Kas
• Pengertian • Struktur dan Isi
– Lap yg menyajikan informasi mengenai
sumber, penggunaan, perubahan kas
– Arus masuk dan keluar kas
dan setara kas selama satu periode diklasifikasikan berdasarkan
akuntansi, dan saldo kas dan setara kas aktivitas:
pada tanggal pelaporan pada BLUD • operasi,
• investasi,
• Manfaat • pendanaan, dan
– berguna dalam menganalisis aliran kas • transitoris
pada BLUD untuk pengambilan
keputusan terkait
– Kenaikan/penurunan Kas
penggunaan/pemanfaatan kas – Saldo awal Kas/setara kas
– Saldo akhir Kas/setara kas
LAPORAN ARUS KAS

• LAK pada BLUD menyajikan informasi mengenai


sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas
selama satu periode akuntansi, dan saldo kas dan
setara kas pada tanggal pelaporan pada BLUD.
• Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan
berdasarkan:
1. aktivitas operasi,
2. investasi,
3. pendanaan, dan
4. transitoris.

45
Aktivitas Operasi
Arus masuk kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari:
• Pendapatan dari alokasi APBN/APBD/APBD;
• Pendapatan layanan yang bersumber dari masyarakat;
• Pendapatan layanan yang bersumber dari entitas akuntansi/entitas
pelaporan;
• Pendapatan hasil kerja sama;
• Pendapatan yang berasal dari hibah dalam bentuk kas; dan
• Pendapatan BLUD lainnya.

Arus keluar kas untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk:


• Pembayaran Pegawai;
• Pembayaran Barang;
• Pembayaran Bunga; dan Sama dengan
• Pembayaran Lain-lain/Kejadian Luar Biasa, akun LO?

46
Aktivitas Investasi
Adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk:
• perolehan dan pelepasan aset tetap serta
• investasi lainnya,
• tidak termasuk investasi jangka pendek dan setara kas.
Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan
dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan BLUD
kepada masyarakat di masa yang akan datang.

• Arus masuk kas dari aktivitas investasi antara lain terdiri dari:
– Penjualan Aset Tetap;
– Penjualan Aset Lainnya;
– Penerimaan dari Divestasi; dan
– Penjualan Investasi dalam bentuk Sekuritas.
– Investasi yang dilakukan oleh BLUD dapat berasal dari pendapatan BLUD dan APBN/APBD. Penerimaan dari Divestasi
dan Penjualan Investasi dalam bentuk Sekuritas sebagaimana dimaksud pada paragraf 96 huruf c dan d merupakan
penerimaan dari divestasi dan penjualan investasi yang berasal dari pendapatan BLUD dan investasi yang berasal
dari APBN/APBD.
• Arus keluar kas dari aktivitas investasi antara lain terdiri dari:
– Perolehan Aset Tetap;
– Perolehan Aset Lainnya;
– Penyertaan Modal;
– Pembelian Investasi dalam bentuk sekuritas; dan
– Perolehan investasi jangka panjang lainnya;
– Pengeluaran penyertaan modal dan pembelian Investasi dalam bentuk sekuritas sebagaimana dimaksud pada
paragraf 98 huruf c, d, dan e merupakan pengeluaran dari divestasi dan pembelian investasi yang berasal dari
pendapatan BLUD dan pengeluaran investasi yang berasal dari APBN/APBD/APBD.

47
Aktivitas Pendanaan
• Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang:
– berhubungan dengan pemberian pinjaman jangka panjang dan/atau pelunasan
utang jangka panjang yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi
pinjaman jangka panjang dan utang jangka panjang.
• Arus kas dari aktivitas pendanaan mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas yang berhubungan dengan perolehan atau pemberian
pinjaman jangka panjang.

• Arus masuk kas dari aktivitas pendanaan antara lain:


– Penerimaan pinjaman;
– Penerimaan dana dari APBN/APBD untuk diinvestasikan.
• BLUD dapat memperoleh dana dari APBN/APBD untuk tujuan investasi BLUD. Penerimaan
dana dari APBN/APBD tsb. merupakan penerimaan dana dari APBN/APBD yang disajikan
sebagai dana kelolaan BLUD dalam kelompok aset lainnya dan utang jangka panjang kepada
BUN/BUD pada neraca.
• Dengan mengakui penerimaan dana tsb sebagai utang, BLUD harus mengakui penerimaan
dana dalam arus masuk kas aktivitas pendanaan.

• Arus keluar kas dari aktivitas pendanaan antara lain:


– Pembayaran pokok pinjaman;
– Pengembalian investasi dana dari APBN/APBD ke BUN/BUD.
• Pengembalian investasi dana dari APBN/APBD ke BUN/BUD merupakan pengembalian
investasi yang berasal dari APBN/APBD karena penarikan dana investasi dari masyarakat. 48
Aktivitas Transitoris
• Aktivitas transitoris adalah aktivitas penerimaan dan
pengeluaran kas yang:
– tidak termasuk dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

• Arus kas dari aktivitas transitoris mencerminkan penerimaan dan


pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi pendapatan,
beban, dan pendanaan pemerintah. Antara lain:
– transaksi Perhitungan Fihak Ketiga (PFK).
– PFK menggambarkan kas yang berasal dari jumlah dana yang diterima
secara tunai untuk pihak ketiga misalnya potongan Pajak.

• Arus masuk kas dari aktivitas transitoris meliputi penerimaan PFK.

• Arus keluar kas dari aktivitas transitoris meliputi pengeluaran PFK.

49
Laporan Perubahan Ekuitas
• Pengertian • Isi dan Struktur
– Lap yg menyajikan informasi – Ekuitas awal
kenaikan atau penurunan ekuitas – Surplus/defisit-LO pada
tahun pelaporan dibandingkan periode bersangkutan
dengan tahun sebelumnya. – Koreksi-koreksi yang
• Tujuan langsung
– Menyediakan informasi mengenai menambah/mengurangi
perubahan posisi keuangan ekuitas.
entitas pelaporan sebagai akibat – Ekuitas akhir
kegiatan yang dilakukan selama
periode pelaporan.
Laporan Perubahan Ekuitas
Tingkat Satuan Kerja
Untuk Periode yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 20X1

Ilustrasi Laporan
Perubahan URAIAN JUMLAH
Ekuitas
EKUITAS AWAL XXXX
SURPLUS/DEFISIT – LO XXXX
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN XXXX
AKUNTANSI/KESALAHAN MENDASAR
Koreksi Nilai Persediaan XXX
Selisih Revaluasi Aset Tetap XXX
Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi XXX
Lain-lain XXX
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS (DEL/KEL) XXXX
KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS XXXX
EKUITAS AKHIR XXXXX
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
• LPE menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun
pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
• LPE BLUD menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos:
– Ekuitas awal
– Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan;
– Koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, yang
antara lain berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan oleh
perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan mendasar,
misalnya:
• koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode-periode
sebelumnya;
• perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.
– Ekuitas akhir.
• Di samping itu, BLUDmenyajikan rincian lebih lanjut dari unsur-unsur
yang terdapat dalam LPE dalam CaLK.
Format LPE sama
dengan LPE Satker
Biasa
52
Catatan Atas Laporan Keuangan
• Pengertian
– CaLK merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan
Keuangan
• Tujuan & Manfaat
– Memudahkan pengguna dalam memahami laporan
keuangan
– Untuk meningkatkan transparansi laporan keuangan dan
penyediaan pemahaman yang lebih baik atas informasi
keuangan pemerintah
• Isi:
– Penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu
pos yang disajikan dalam LRA, Neraca, LO, dan LPE.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

Ilustrasi Daftar Isi


CaLK

PPAKP 2014 Kementerian Keuangan 54


Struktur dan Isi pada CaLK
Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi

Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut


kendala dan hambatannya

Informasi tentang dasar penyajian laporan keuangan dan kebijakan-


kebijakan akuntansi yang dipilih

Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar


muka laporan keuangan

Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi


Pemerintahan yang belum disajikan

Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar


PENGGABUNGAN LK BLUD KE DALAM LK
ENTITAS AKUNTANSI/ENTITAS PELAPORAN (1)
• LRA, Neraca, LO, dan LPE BLUD digabungkan pada LK entitas
akuntansi/entitas pelaporan yang membawahinya.
• Seluruh pendapatan, belanja, dan pembiayaan pada LRA BLUD
dikonsolidasikan ke dalam LRA entitas akuntansi/entitas pelaporan yang
membawahinya.
• Dalam hal entitas akuntansi/pelaporan membawahi satker BLUD, LRA
konsolidasian entitas akuntansi/entitas pelaporan tersebut mengikuti
format LRA BLUD.
• LAK BLUD dikonsolidasikan pada LAK unit yang mempunyai
fungsi perbendaharaan umum.
• Transaksi dalam LAK BLUD yang dikonsolidasikan pada LAK unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan umum adalah pendapatan, belanja,
dan pembiayaan yang telah disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi
perbendaharaan umum.

56
PENGGABUNGAN LK BLUD KE DALAM LK
ENTITAS AKUNTANSI/ENTITAS PELAPORAN (2)
• LP-SAL BLUD tidak digabungkan pada LK entitas
pelaporan yang membawahinya karena entitas pelaporan
tersebut tidak menyajikan LP-SAL.
• LP-SAL BLUD digabungkan dalam LP-SAL BUN/BUD dan
entitas pelaporan yang menyusun laporan keuangan
konsolidasiannya.
• Dalam rangka konsolidasian LK BLUD ke dalam LK entitas yang
membawahinya, perlu dilakukan eliminasi terhadap akun-akun
timbal balik (reciprocal accounts) seperti:
– pendapatan, beban, aset, dan kewajiban
– yang berasal dari entitas akuntansi/pelaporan dalam satu
entitas pemerintahan
– kecuali akun-akun pendapatan dan belanja pada LRA yang
berasal dari entitas akuntansi/pelaporan sebagaimana
dinyatakan pada Paragraf 28 huruf b.
57
PERUBAHAN SATKER BLUD MENJADI SATKER BIASA
Dalam hal Satuan Kerja tidak lagi menerapkan pola
pengelolaan keuangan BLUD, maka Satuan Kerja
tersebut menyusun laporan keuangan selayaknya
entitas akuntansi pemerintah lainnya, dan Satuan
Kerja tersebut harus menyusun laporan keuangan
penutup per tanggal pencabutan statusnya sebagai
BLUD.

58
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai