BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah
1. Bagaimana peningkatan aktivitas belajar IPA tema peduli terhadap
makhluk hidup bagi siswa kelas IV SD 3 Gulang Kecamatan Mejobo
Kabupaten Kudus Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020 setelah
dibelajarkan dengan model pembelajaran meaningful instructional design
(MID)?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar belajar IPA tema peduli terhadap
makhluk hidup bagi siswa kelas IV SD 3 Gulang Kecamatan Mejobo
Kabupaten Kudus Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020 setelah
dibelajarkan dengan model pembelajaran meaningful instructional design
(MID)?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk:
1. Peningkatan aktivitas belajar belajar IPA tema peduli terhadap makhluk
hidup bagi siswa kelas IV SD 3 Gulang Kecamatan Mejobo Kabupaten
6
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan peneliti diharapkan dapat memberikan
manfaat. Tidak hanya untuk peneliti sendiri, tetapi juga untuk pihak-pihak
yang terkait didalamnya seperti siswa, guru dan sekolah tempat penelitian
dilaksanakan. Berikut ini akan dijabarkan manfaat penelitian bagi siswa, guru
dan sekolah:
1. Bagi Siswa
a. Menumbuhkan minat belajar siswa pada pembelajaran IPA, sehingga
IPA menjadi mata pelajaran yang menarik bagi siswa.
b. Dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa menggunakan
model pembelajaran meaningful instructional design (MID).
c. Meningkatkan pemahaman siswa dalam mengkaji permasalahan
IPA.
2. Bagi Guru
a. Melalui model pembelajaran meaningful instructional design (MID)
dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA tema peduli terhadap
makhluk hidup bagi siswa kelas IV SD 3 Gulang Kecamatan Mejobo
Kabupaten Kudus Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020.
b. Melalui model pembelajaran meaningful instructional design (MID)
dapat meningkatkan hasil belajar IPA tema peduli terhadap makhluk
hidup bagi siswa kelas IV SD 3 Gulang Kecamatan Mejobo
Kabupaten Kudus Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020.
3. Bagi Sekolah
7
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Aktivitas
Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam
interaksi pembelajaran. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat
untuk mengubah tingkah laku. Aktivitas tidak hanya aktivitas jasmani
saja, melainkan juga aktivitas rohani dan keduanya harus dihubungkan
(Anitah, 2011:1.12). Pada hakikatnya belajar itu sendiri adalah aktivitas,
yaitu aktivitas mental dan emosional. Bila ada siswa yang duduk di kelas
pada saat pembelajaran berlangsung, akan tetapi mental emosionalnya
tidak terlibat aktif dalam situasi pembelajaran tersebut, maka pada
hakikatnya siswa tidak ikut belajar.
Secara etimologi aktivitas belajar berasal dari dua kata, yaitu
aktivitas dan belajar. Aktivitas dalam Kamus Bahasa Indonesia diartikan
sebagai kegiatan, keaktifan, kesibukan (Tim Penyusun, 2010: 24). Hal ini
berarti segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh siapapun dianggap
sebagai aktivitas. Winkel berpendapat belajar sebagai suatu proses
kegiatan mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi
aktif individu dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan perubahan
yang relatif menetap/bertahan dalam kemampuan ranah kognitif, afektif,
dan psikomotorik (Kurnia, 2011:1.3).
Seseorang dapat dikatakan belajar jika dalam diri orang tersebut
terjadi suatu aktivitas yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang
dapat diamati relatif lama. Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan
yang dilakukan individu baik fisik maupun nonfisik dengan cara
mendengar, membaca, menulis, mendiskusikan, merefleksikan
rangsangan, dan memecahkan masalah untuk memperoleh perubahan
perilaku yang relatif menetap dalam seluruh aspek (kognitif, afektif,
psikomotorik) yang diperoleh melalui interaksi antar individu dan antara
8
9
2. Belajar
Ada beberapa ahli yang mendefinisikan tentang pengertian belajar
atau “learning”, baik secara umum maupun khusus. Seringkali
perumusan dan penafsiran itu berbeda satu sama lain. Adapun beberapa
perumusan tentang belajar dalam (Hamalik, 2012:27) sebagai berikut:
a. Dalam pengertian lama, mendefinisikan belajar adalah memperoleh
pengetahuan, latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara
otomatis.
b. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui
pengalaman (learning is defined as the modification or
strengthening of behavior through experiencing). Jadi belajar
merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau
tujuan. Belajar disini bukan hanya mengingat, akan tetapi juga
mengalami atau berpartisipasi langsung.
c. Sejalan dengan perumusan diatas, ada pula tafsiran lain tentang
belajar yaitu belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu
melalui interaksi dengan lingkungan. Belajar disinilah
menitikberatkan pada interaksi antara individu dengan lingkungan.
Di dalam interaksi tersebut akan terjadi serangkaian pengalaman-
pengalaman belajar. Namun pada dasarnya belajar merupakan proses
yang menghendaki adanya perubahan perilaku akibat interaksi
11
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan
penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil
belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa
dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar.
Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina
kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas
maupun individu. Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam (Sudjana,
2012: 22) yaitu:
a. Keterampilan dan kebiasaan.
b. Pengetahuan dan pengertian.
c. Sikap dan cita-cita, yang masing-masing golongan dapat diisi dengan
bahan yang ada pada kurikulum sekolah.
16
d. Keterampilan.
e. Apresiasi.
f. Emosional.
g. Hubungan sosial.
h. Jasmani.
i. Atis atau budi pekerti.
j. Sikap.
Menurut Gagne hasil belajar berupa (Suprijono, 2012:5):
a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan
merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik.
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan
konsep dan lambang.
4. Pembelajaran IPA
Hakikat IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-
gejala melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah
yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai
produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen terpenting berupa
konsep, prinsip, dan teori yang berlaku secara universal (Trianto,
2015:141).
IPA merupakan salah satu pelajaran yang penting bagi siswa agar
mampu menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
mampu mengikuti perkembangan global. Pelajaran IPA mampu
mengadopsi kemampuan siswa untuk berkembang dalam perkembangan
teoritis dan praktis sehingga mampu mengasah kemampuan kognitif,
afektif, maupun psikomotorik siswa.
IPA di SD hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk rasa
ingin tahu anak didik secara alamiah. Hal ini akan membantu mereka
mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban berdasarkan
bukti serta mengembangkan cara berpikir ilmiah. Fokus program
20
C. Kerangka Berpikir
Secara rinci kerangka berpikir peneliti tercermin pada skema di bawah
ini:
Guru: Siswa:
Belum menerapkan model pembelajaran Aktivitas dan hasil
Meaningful Instructional Design. belajar IPA rendah
SIKLUS I:
Guru menerapkan model pembelajaran Aktivitas dan hasil
Meaningful Instructional Design pada belajar IPA meningkat
pembelajaran IPA
D. Hipotesis Tindakan
Dari uraian di atas dapat ditarik hipotesis tindakan adalah “model
pembelajaran meaningful instructional design (MID) dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar IPA tema peduli terhadap makhluk hidup bagi
siswa kelas IV SD 3 Gulang Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus Semester
I Tahun Pelajaran 2019/2020”.
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dimulai pada bulan September 2019 peneliti
mempersiapkan proposal dan instrumen penelitian. Pelaksanaan
pembelajaran dengan pelaksanaan siklus I September 2019 dan siklus II
di bulan Oktober 2019. Penyusunan laporan di bulan November dan
Desember 2019.
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD 3 Gulang Kecamatan Mejobo
Kabupaten Kudus Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020. Untuk kondisi
sekolah sangat layak untuk pembelajaran karena ruang kelas yang
nyaman dengan situasi kelas yang bersih dan cukup cahaya serta sirkulasi
udara yang lancar.
27
28
belajar IPA pada siklus 1; (5) data aktivitas belajar IPA siklus II (6) data hasil
belajar pada siklus 2. Data kondisi awal tentang hasil belajar IPA ada di
daftar nilai.
Sumber data dari siswa kelas VI SD 3 Gulang Kecamatan Mejobo
Kabupaten Kudus Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 26
siswa terdiri dari 11 siswa putra dan 15 siswa putri sebagai sumber utama
penelitian tindakan kelas.
E. Validasi Data
Validasi dilakukan untuk memperoleh data yang valid. Validasi data
diperoleh melalui teknik:
1. Data aktivitas belajar IPA diperoleh melalui teknik observasi/pengamatan
untuk memperoleh data yang valid divalidasi dengan bantuan kolaborasi
dengan teman sejawat (triangulasi sumber antara peneliti, teman sejawat
selaku kolaborator dan siswa).
2. Data hasil belajar IPA diperoleh melalui teknik tes tertulis alatnya berupa
butir soal tes tertulis supaya valid perlu dibuat kisi-kisi sebelum soal
disusun. Validasi dilakukan terhadap instrumen penilaian tes tertulis
berupa penyusunan kisi-kisi sehingga terpenuhi validitas teoretik,
khususnya content validity.
F. Analisis Data
1. Teknik kualitatif
Teknik yang digunakan untuk menganalisis aktivitas belajar IPA
siswa. Terdapat 3 data aktivitas belajar yaitu data aktivitas belajar pada
kondisi awal, data aktivitas belajar pada siklus 1 dan data aktivitas
belajar pada siklus 2 dianalisis menggunakan teknik deskriptif
komparatif dilanjutkan dengan refleksi. Deskriptif komparatif yaitu
dengan membandingkan data aktivitas belajar kondisi awal dengan data
aktivitas belajar siklus 1, membandingkan data aktivitas belajar siklus 1
dengan data aktivitas belajar siklus 2 dan membandingkan data aktivitas
belajar kondisi awal dengan data aktivitas belajar kondisi akhir. Refleksi
yaitu membuat simpulan berdasarkan deskriptif komparatif kemudian
memberi ulasan atas simpulan tersebut untuk menentukan perlu tidaknya
siklus berikutnya.
30
Data yang dianalisis secara kualitatif adalah data yang diperoleh dari
lembar observasi siswa. Aktivitas belajar siswa dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut
Aktivitas belajar Siswa = Skor Perolehan x 100
4
2. Teknik kuantitatif
Teknik yang digunakan untuk menganalisis data hasil belajar siswa.
Terdapat 3 data hasil belajar siswa, yaitu data hasil belajar pada kondisi
awal, siklus 1 dan siklus 2 dianalisis menggunakan teknik deskriptif
komparatif dilanjutkan dengan refleksi. Deskriptif komparatif yaitu
dengan membandingkan data hasil belajar kondisi awal dengan data hasil
belajar siklus 1, membandingkan data hasil belajar siklus1dengan data
hasil belajar siklus 2 dan membandingkan data hasil belajar kondisi awal
dengan data hasil belajar kondisi akhir. Refleksi, yaitu membuat
simpulan berdasarkan deskriptif komparatif kemudian memberi ulasan
atas simpulan tersebut untuk menentukan perlu tidaknya siklus
berikutnya.
G. Indikator Kinerja
Indikator kinerja dalam penelitian ini dilihat dari peningkatan aktivitas
dan hasil belajar melalui pembelajaran dengan model pembelajaran
meaningful instructional design (MID) dalam pembelajaran IPA tema peduli
31
H. Prosedur Penelitian
Metode Penelitian Tindakan Kelas digunakan dalam penelitian ini yang
terdiri dari 2 siklus. Dalam setiap siklus tindakan saling berkaitan. Pada siklus
1 pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran
meaningful instructional design (MID), pada siklus 2 masih menggunakan
model pembelajaran point counter point. Siklus 1 dan 2 berlangsung pada 4
pertemuan. Variabel yang diteliti sebagai tindakan adalah pemanfaatan model
pembelajaran meaningful instructional design (MID) serta sebagai hasil yang
dicapai aktivitas belajar dan hasil belajar.
Tahapan-tahapan dalam tiap siklus terdiri atas (1) membuat perencanaan
tindakan (perencanaan), (2) melaksanakan tindakan sesuai yang direncanakan
32
OBSER OBSER
VASI VASI
Gambar 3.1 Pelaksanaan Tindakan
1. Siklus 1
a. Tahap Perencanaan
Langkah-langkah perencanaan adalah:
1) Melakukan refleksi pembelajarn IPA ,
2) Menunjuk dan berdiskusi pengamat yang akan memberikan
refleksi berupa kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang
penulis laksanakan.
3) Menentukan teknik penelitian.
4) Menetapkan jumlah siklus dan lamanya tiap siklus
5) Menyusun jadwal kegiatan.
6) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan
digunakan dalam penelitian,
7) Menentukan teknik untuk mengatasi masalah yang diteliti,
8) Menentukan hari dan tanggal Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
siklus 1,
9) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai teknik dan
materi yang dipilih pada siklus 1,
33
b. Tahap Pelaksanaan
Merupakan implementasi tindakan yang direncanakan pada tahap
perencanaan untuk mengatasai masalah pembelajaran yang dihadapi.
Dengan langkah-langkah pembelajaran penerapan model
pembelajaran meaningful instructional design (MID) yang dipraktikkan
di kelas dalam pembelajaran IPA siklus I pertemuan 1 yaitu:
1) Lead in. Dengan melakukan kegiatan yang terkait dengan
pengalaman tentang alasan mengapa satu tahap tanaman padi yang
menjadi pilihan mereka adalah tahapan paling penting, (motivasi
siswa untuk menemukan alasan sebanyak mungkin) dan Dampaknya
apabila bagian tersebut bermasalah? (bagi manusia, hewan,
keberlangsungan rantai makanan, dan keberlangsungan kehidupan,
analisis pengalaman dan konsep ide. Dalam pembelajaran ini
berhubungan dengan pengalaman atau peristiwa maupun fakta-fakta
baru kemudian menganalisis pengalaman tersebut dan
menghubungkan ide-ide mereka dengan materi atau konsep baru
tentang masalah-masalah keseimbangan lingkungan.
2) Reconstruction. Melakukan fasilitasi pengalaman belajar. Konsep
pembelajaran ini adalah menekankan kepada para peserta didik
untuk menciptakan interprestasi mereka sendiri terhadap dunia
informasi tentang masalah-masalah keseimbangan lingkungan.
Peserta didik meletakkan pengalaman belajar dengan pengalamanya
sendiri.
3) Production. Melalui ekspresi-apresiasi konsep. Konsep materi
pembelajaran yang telah disampaikan tentang masalah-masalah
keseimbangan lingkungan kemudian diapresiasi atau diaplikasikan
kedalam bentuk nyata. Selain itu juga membawa alur pembelajaran
34
c. Tahap Pengamatan
35
d. Tahap Refleksi
Untuk menentukan langkah-langkah pembelajaran siklus 2 peneliti
melakukan analisis dari data aktivitas dan hasil belajar siswa yang
diperoleh peneliti dan teman sejawat dengan membandingkan kondisi
awal dan siklus I.
2. Siklus 2
a. Tahap Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi yang telah dilakukan bersama pengamat
dari hasil analisis pada siklus I, maka disusunlah perencanaan pada siklus
II, dengan menggunakan model pembelajaran meaningful instructional
design (MID). Tentunya mempertahankan kekuatan pembelajaran dan
memperbaiki kekurangan pembelajaran pada siklus I.
Langkah-langkah perencanaan adalah:
1) Melakukan refleksi pembelajarn IPA.
2) Menunjuk dan berdiskusi pengamat yang akan memberikan refleksi
berupa kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang penulis
laksanakan.
3) Menyusun jadwal kegiatan.
4) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan
digunakan dalam penelitian,
5) Menentukan hari dan tanggal Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
siklus 2,
6) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai teknik dan
materi yang dipilih pada siklus 2,
36
b. Tahap Pelaksanaan
Merupakan implementasi tindakan yang direncanakan pada tahap
perencanaan untuk mengatasai masalah pembelajaran yang dihadapi.
Dengan langkah-langkah pembelajaran penerapan model
pembelajaran meaningful instructional design (MID) yang dipraktikkan
di kelas dalam pembelajaran IPA siklus II pertemuan 1 yaitu:
1) Lead in. Dengan melakukan kegiatan yang terkait dengan
pengalaman tentang bagaimana keberadaan hewan ini? Mengapa
hewan ini dilindungi? Siswa diberikan kesempatan untuk
memberikan pendapat mereka secara rinci, analisis pengalaman dan
konsep ide. Dalam pembelajaran ini berhubungan dengan
pengalaman atau peristiwa maupun fakta-fakta baru kemudian
menganalisis pengalaman tersebut dan menghubungkan ide-ide
mereka dengan materi atau konsep baru tentang pentingnya peran
hewan sebagai sumber daya alam dalam menjaga keseimbangan
alam.
2) Reconstruction. Melakukan fasilitasi pengalaman belajar. Konsep
pembelajaran ini adalah menekankan kepada para peserta didik
untuk menciptakan interprestasi mereka sendiri terhadap dunia
informasi tentang pentingnya peran hewan sebagai sumber daya
alam dalam menjaga keseimbangan alam. Peserta didik meletakkan
pengalaman belajar dengan pengalamanya sendiri.
3) Production. Melalui ekspresi-apresiasi konsep. Konsep materi
pembelajaran yang telah disampaikan tentang pentingnya peran
hewan sebagai sumber daya alam dalam menjaga keseimbangan
alam kemudian diapresiasi atau diaplikasikan kedalam bentuk nyata.
Selain itu juga membawa alur pembelajaran yang produktif sehingga
37
c. Tahap Pengamatan
Dalam kegiataan pengamatan peneliti dibantu pengamat yang
merupakan teman sejawat sebagai kolaborator, dengan mengisi skor
sesuai indikator yang ada. Data hasil belajar setelah siswa mengerjakan
tes tertulis. Pengamatan dilakukan untuk mengambil data dari aktivitas
dan hasil belajar siswa.
38
d. Tahap Refleksi
Untuk menentukan langkah-langkah pembelajaran siklus 2 peneliti
melakukan analisis dari data aktivitas dan hasil belajar siswa yang
diperoleh peneliti dan teman sejawat dengan membandingkan kondisi
awal dan siklus I. Digunakan untuk menyimpulkan apakah perlu siklus
berikutnya.
39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Kondisi Awal Aktivitas Belajar Siswa
Pada kondisi awal aktivitas belajar IPA tema peduli terhadap
makhluk hidup dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Aktivitas Belajar Siswa Kondisi Awal
No Aspek yang diamati Skor
1 Aktivitas Belajar Siswa 70
2 Indikator Kinerja 80
Indikator Kinerja
64 66 68 70 72 74 76 78 80
Nilai terendah
Nilai tertinggi
KKM
Rata-rata
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Indikator Kinerja
71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
Indikator Kinerja
SIKLUS I
KONDISI AWAL
Aktivitas Belajar Siswa
64 66 68 70 72 74 76 78 80
Nilai terendah
Nilai tertinggi
KKM
Rata-rata
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Nilai terendah
Nilai tertinggi
SIKLUS I
KONDISI AWAL
KKM
Rata-rata
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Indikator Kinerja
Indikator Kinerja
SIKLUS II
SIKLUS I
Aktivitas Belajar Siswa
70 72 74 76 78 80 82
Indikator Kinerja
KONDISI AKHIR
KONDISI AWAL
Aktivitas Belajar Siswa
64 66 68 70 72 74 76 78 80 82
Nilai terendah
Nilai tertinggi
KKM
Rata-rata
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Nilai terendah
Nilai tertinggi
SIKLUS II
SIKLUS I
KKM
Rata-rata
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Nilai terendah
Nilai tertinggi
KONDISI AKHIR
KONDISI AWAL
KKM
Rata-rata
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya
dilanjutkan pada pembahasan hasil penelitian. Adapun pembahasan penelitian
ini meliputi pemaknaan temuan penelitian dan implikasi hasil penelitian.
Penjelasan dari masing-masing pembahasan tersebut yaitu sebagai berikut:
49
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka
dapat diambil simpulan bahwa penerapan model pembelajaran meaningful
instructional design (MID) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
IPA tema peduli terhadap makhluk hidup pada siswa kelas VI SD 3 Gulang
semester I Tahun 2019/2020.
Hal ini ditunjukkan dengan:
1. Aktivitas Siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa, maka
diperoleh simpulan bahwa model pembelajaran meaningful instructional
design (MID) dapat meningkatkan aktivitas siswa. Terbukti pada kondisi
awal nilai aktivitas siswa sebesar 70. Pada kondisi akhir nilai aktivitas
siswa mengalami peningkatan menjadi 82. Terjadi peningkatan sebesar
12 poin.
2. Hasil Belajar
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap hasil belajar siswa, maka
diperoleh simpulan bahwa model pembelajaran meaningful instructional
design (MID) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Terbukti pada
kondisi awal nilai hasil belajar siswa sebesar 68. Pada kondisi akhir nilai
hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 85. Terjadi
peningkatan sebesar 17 poin.
B. Saran
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas tentang “Penerapan model
pembelajaran meaningful instructional design (MID) dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar IPA tema peduli terhadap makhluk hidup pada
siswa kelas VI SD 3 Gulang semester I Tahun 2019/2020 telah terbukti
berhasil.
53
54
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri; Aswan Zain. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Fauzi, Fikrie. 2012. Peningkatan hasil belajar IPA melalui metode point counter
point (PCP) pada siswa kelas IV SD Negeri 03 Girimulyo Tahun
Pelajaran 2011/2012.
http://eprints.ums.ac.id/21887/21/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
Poerwanti, Endang., Estu Widodo, Masduki, Yuni Pantiwati, Ainur Rofieq dan
Dwi Priyo Utomo. 2015. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
55
56
Sularsi, Sri. 2012. Peningkatan hasil belajar IPA melalui metode meaningful
instructional design pada siswa kelas IV SD Negeri 04 Mojogedang
Tahun Pelajaran 2011/2012.
http://eprints.ums.ac.id/19821/1/2._HALAMAN_DEPAN.pdf
Tim Penyusun. 2006. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Lampiran 1
Surat Ijin Penelitian
58
Lampiran 2
Surat Keterangan
59
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
I. Standar Kompetensi
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
4.8 Melakukan Kegiatan upaya pelestarian sumber daya alam bersama orang-
orang di lingkungannya.
III. Indikator
3.8.1 Mengidentifikasi masalah-masalah keseimbangan lingkungan
4.8.1 Melakukan identifikasi masalah keseimbangan lingkungan
V. Materi Pembelajaran
Masalah keseimbangan lingkungan.
Bagian-bagian tumbuh tumbuhan dan fungsinya.
B. Kegiatan Inti
1. Lead in. Dengan melakukan kegiatan yang terkait dengan
pengalaman tentang alasan mengapa satu tahap tanaman padi yang
menjadi pilihan mereka adalah tahapan paling penting, (motivasi
siswa untuk menemukan alasan sebanyak mungkin) dan Dampaknya
apabila bagian tersebut bermasalah? (bagi manusia, hewan,
keberlangsungan rantai makanan, dan keberlangsungan kehidupan,
analisis pengalaman dan konsep ide. Dalam pembelajaran ini
berhubungan dengan pengalaman atau peristiwa maupun fakta-fakta
baru kemudian menganalisis pengalaman tersebut dan
menghubungkan ide-ide mereka dengan materi atau konsep baru
tentang masalah-masalah keseimbangan lingkungan.
2. Reconstruction. Melakukan fasilitasi pengalaman belajar. Konsep
pembelajaran ini adalah menekankan kepada para peserta didik
untuk menciptakan interprestasi mereka sendiri terhadap dunia
62
C. Kegiatan Akhir
1. Guru memberikan tindak lanjut, dengan memberikan tugas siswa di
rumah (TR).
2. Guru mengakhiri pelajaran dengan memberi motivasi kepada siswa
untuk lebih giat belajar.
3. Memberi salam.
Pertemuan 2
A. Kegiatan Awal
1. Guru memberi salam.
2. Melakukan appersepsi dengan tanya jawab tentang tumbuhan bahwa
setiap bagian tumbuhan, yaitu: akar, batang, daun, biji, bunga, dan
buah memiliki peran berbeda untuk membuat tumbuhan tetap hidup.
Biji adalah bagian penting tumbuhan yang berfungsi untuk
mempertahankan kelestariannya.
3. Memotivasi siswa agar tertarik dengan pembelajaran guru
memberikan informasi pembelajaran yang akan dilakukan yaitu
tentang bagian-bagian tumbuh tumbuhan dan fungsinya.
63
B. Kegiatan Inti
1. Lead in. Dengan melakukan kegiatan yang terkait dengan
pengalaman tentang masalah-masalah keseimbangan lingkungan,
analisis pengalaman dan konsep ide. Dalam pembelajaran ini
berhubungan dengan pengalaman atau peristiwa maupun fakta-fakta
baru kemudian menganalisis pengalaman tersebut dan
menghubungkan ide-ide mereka dengan materi atau konsep baru
tentang bagian-bagian tumbuh tumbuhan dan fungsinya.
2. Reconstruction. Melakukan fasilitasi pengalaman belajar. Konsep
pembelajaran ini adalah menekankan kepada para peserta didik
untuk menciptakan interprestasi mereka sendiri terhadap dunia
informasi tentang bagian-bagian tumbuh tumbuhan dan fungsinya.
Peserta didik meletakkan pengalaman belajar dengan pengalamanya
sendiri.
3. Production. Melalui ekspresi-apresiasi konsep. Konsep materi
pembelajaran yang telah disampaikan tentang bagian-bagian tumbuh
tumbuhan dan fungsinya kemudian diapresiasi atau diaplikasikan
kedalam bentuk nyata. Selain itu juga membawa alur pembelajaran
yang produktif sehingga peserta didik tidak hanya memahami secara
konseptual, tetapi dapat menciptakan hal baru dari konsep yang
dipahami.
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa mengerjakan tes formatif.
2. Mengoreksi tes formatif secara klasikal.
3. Guru mengumpulkan lembar tes Formatif dan memberikan
penilaian, serta menganalisis nilai.
4. Guru memberikan tindak lanjut, dengan memberikan tugas siswa di
rumah (TR).
5. Guru mengakhiri pelajaran dengan memberi motivasi kepada siswa
untuk lebih giat belajar.
64
IX. Penilaian
A. Teknik Penilaian
Penilaian Pengamatan
Penilaian Tertulis
B. Alat Penilaian
Lembar Pengamatan Aktivitas belajar siswa.
Lembar Tes Formatif
Sumber daya alam hayati sebagai sumber daya alam yang dapat diperbarui tetap
memiliki jumlah yang terbatas, hasil yang terus berlanjut jangan sampai
terlewatkan sehingga tidak terjadi penurunan kualitas lingkungan. Contoh
penurunan kualitas lingkungan adalah:
- Penggenangan lahan produktif oleh air banjir, pasir dari letusan gunung berapi,
pengerasan aspal, banyaknya bangunan sehingga habitat organisme hilang.
- Penggunaan lahan terlalu sering tanpa pengolahan tanah yang baik sehingga
produksi pertanian menurun oleh erosi dan zat hara tanah kosong.
Penebangan pohon yang luas tanpa segera ditanami kembali sehingga binatang
liar kehilangan habitatnya.
Beberapa jenis hewan dan tumbuhan sudah punah atau mendekati kepunahan, apa
yang menyebabkannya? Kepunahan beberapa jenis hewan dan tumbuhan dapat
disebabkan oleh bencana alam seperti banjir, gunung meletus, kebakaran hutan,
dan tindakan manusia seperti penggundulan hutan, perburuan, penangkapan tak
terkendali, dan sebagainya. Bagaimana jika hal ini terus terjadi? Sewaktu kita
mempelajari hubungan antarmakhluk hidup kita tahu bahwa perubahan
lingkungan akan menyebabkan ekosistem terganggu, apalagi jika lingkungan
semakin rusak bahkan hilang/punah. Oleh karena itu, harus terus dilakukan
upaya-upaya pelestarian lingkungan antara lain dengan cara :
1. Tebang pilih yaitu cara penebangan hutan dengan tujuan agar produksi kayu-
kayu yang dapat dijual tidak terus menurun dan menyelamatkan tanah dan air.
Pohon yang ditebang yang diameter batangnya 50 cm atau lebih.
2. Penanaman bibit baru untuk setiap pohon yang ditebang.
66
angin, atau hanyut terbawa air ketika turun hujan. Zat-zat mineral dan air yang
dibutuhkan untuk membuat makanan diserap oleh akar dari
dalam tanah. Namun, pada beberapa tumbuhan tertentu, akar tidak hanya
berfungsi menyerap air dan mineral, tetapi juga berfungsi sebagai penyimpanan
cadangan makanan, misalnya pada beberapa tumbuhan umbi-umbian.
Bunga
Bunga merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan.
Daun
Bagian tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
fotosintesis adalah daun. Daun banyak mengandung zat warna hijau yang disebut
klorofil. Daun terdiri atas tangkai daun, dan helai daun.
Batang
Bagian tumbuhan yang berada di atas tanah adalah batang yang berfungsi sebagai
tempat munculnya daun, bunga, dan buah. Batang juga berfungsi mengedarkan
mineral dan air yang diserap akar, serta zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh
bagian tubuh tumbuhan.
Buah
Buah merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi melindungi biji. Contohnya
buah mangga dan buah apel. Buah terdiri atas daging buah dan biji. Bagian yang
kita makan biasanya daging buahnya.
Biji
Biji merupakan hasil dari pembuahan yang terjadi akibat penyerbukan antara
serbuk sari dan putik. Jika biji ditanam akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Biji
itu berkeping. Biji ada yang berkeping satu dan ada yang berkeping dua. Biji
berkeping satu disebut monokotil dan biji berkeping dua disebut dikotil.
68
I. Standar Kompetensi
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
III. Indikator
3.8.2 Mengidentifikasi pentingnya peran hewan sebagai sumber
daya alam dalam menjaga keseimbangan alam
4.8.2 Membuat poster tentang upaya pelestarian hewan sebagai sumber daya
alam.
3.8.4 Mengidentifikasi fungsi hewan dalam pelestarian lingkungan
4.8.4 Membuat diagram venn fungsi hewan dalam pelestarian lingkungan.
V. Materi Pembelajaran
Peran hewan sebagai sumber daya alam dalam menjaga keseimbangan alam.
Bagian-bagain hewan dan fungsinya.
70
B. Kegiatan Inti
1. Lead in. Dengan melakukan kegiatan yang terkait dengan
pengalaman tentang bagaimana keberadaan hewan ini? Mengapa
hewan ini dilindungi? Siswa diberikan kesempatan untuk
memberikan pendapat mereka secara rinci, analisis pengalaman dan
konsep ide. Dalam pembelajaran ini berhubungan dengan
pengalaman atau peristiwa maupun fakta-fakta baru kemudian
menganalisis pengalaman tersebut dan menghubungkan ide-ide
mereka dengan materi atau konsep baru tentang pentingnya peran
hewan sebagai sumber daya alam dalam menjaga keseimbangan
alam.
71
C. Kegiatan Akhir
1. Guru memberikan tindak lanjut, dengan memberikan tugas siswa di
rumah (TR).
2. Guru mengakhiri pelajaran dengan memberi motivasi kepada siswa
untuk lebih giat belajar.
3. Memberi salam.
Pertemuan 2
A. Kegiatan Awal
1. Guru memberi salam.
2. Melakukan appersepsi dengan mengingatkan kembali pada
pentingnya peran hewan sebagai sumber daya alam hayati.
3. Memotivasi siswa agar tertarik dengan pembelajaran guru
memberikan informasi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
memberikan penguatan bahwa setiap bagian tubuh hewan memiliki
fungsi penting bagi hewan tersebut untuk mempertahankan
kehidupannya. Untuk menjaga kelestarian lingkungan, maka hewan
72
B. Kegiatan Inti
1. Lead in. Dengan melakukan kegiatan yang terkait dengan
pengalaman tentang pentingnya peran hewan sebagai sumber daya
alam hayati, analisis pengalaman dan konsep ide. Dalam
pembelajaran ini berhubungan dengan pengalaman atau peristiwa
maupun fakta-fakta baru kemudian menganalisis pengalaman
tersebut dan menghubungkan ide-ide mereka dengan materi atau
konsep baru tentang bagian-bagain hewan dan fungsinya.
2. Reconstruction. Melakukan fasilitasi pengalaman belajar. Konsep
pembelajaran ini adalah menekankan kepada para peserta didik
untuk menciptakan interprestasi mereka sendiri terhadap dunia
informasi tentang bagian-bagain hewan dan fungsinya. Peserta didik
meletakkan pengalaman belajar dengan pengalamanya sendiri.
Production. Melalui ekspresi-apresiasi konsep. Konsep materi
pembelajaran yang telah disampaikan tentang bagian-bagain hewan
dan fungsinya kemudian diapresiasi atau diaplikasikan kedalam
bentuk nyata. Selain itu juga membawa alur pembelajaran yang
produktif sehingga peserta didik tidak hanya memahami secara
konseptual, tetapi dapat menciptakan hal baru dari konsep yang
dipahami.
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa mengerjakan tes formatif.
2. Mengoreksi tes formatif secara klasikal.
3. Guru mengumpulkan lembar tes Formatif dan memberikan
penilaian, serta menganalisis nilai.
73
IX. Penilaian
A. Teknik Penilaian
Penilaian Pengamatan
Penilaian Tertulis
B. Alat Penilaian
Lembar Pengamatan Aktivitas belajar siswa.
Lembar Tes Formatif
Kucing, kelinci, dan burung merupakan beberapa jenis hewan yang biasa
dipelihara di rumah. Sungguh menyenangkan apabila di rumah terdapat hewan
peliharaan. Hewan-hewan tersebut bisa kita ajak bermain, dan lain-lain. Namun
demikian, untuk memelihara hewan tidaklah mudah. Kita harus senantiasa
merawatnya dengan baik agar hewan tersebut tetap sehat.
Bagaimana memelihara hewan yang baik dan benar? Untuk memelihara hewan,
yang perlu diperhatikan, yaitu memberi makan yang sehat, menjaga kebersihan
dan kesehatan hewan, dan membuat kandang hewan.
1. Memberi makanan yang sehat
Sama halnya seperti manusia, hewan juga membutuhkan makanan yang sehat.
Setiap hewan memeliki jenis makanan yang berbedabeda. Kucing biasanya diberi
makan daging dan ikan, sedangkan kelinci makanannya berupa sayuran. Untuk
memelihara hewan, kamu tentu harus mengetahui jenis makanan yang cocok
untuk hewan tersebut. Selain makanan, hewan juga memerlukan minuman dari air
yang bersih. Apabila kamu memelihara burung maka tempat air minumnya harus
dibersihkan.
2. Menjaga kebersihan dan kesehatan hewan
Selain perlu memperhatikan makanan dan minuman, hewan yang kita pelihara
juga harus bersih dan sehat. Untuk itu, perlu dilakukan perawatan yang baik agar
tubuh hewan menjadi bersih. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memandikan
hewan peliharaan tersebut. Untuk menjaga kebersihan hewan yang kita pelihara,
dapat dilakukan dengan cara memeriksakan hewan tersebut ke dokter hewan. Hal
ini bertujuan agar hewan peliharaan kita tidak sakit dan selain itu, beberapa jenis
hewan peliharaan perlu divaksinasi. Vaksinasi ini bertujuan untuk menghindari
penyakit rabies.
75
Lampiran 4
REKAPITULASI NILAI AKTIVITAS SISWA
Indikator Pengamatan:
No Indikator Pengamatan
1 Siswa aktif membuat pertanyaan
2 Siswa aktif menjawab pertanyaan
3 Siswa mampu bekerja sama
4 Siswa tertib dalam pembelajaran
Indikator Pengamatan:
No Indikator Pengamatan
1 Siswa aktif membuat pertanyaan
2 Siswa aktif menjawab pertanyaan
3 Siswa mampu bekerja sama
4 Siswa tertib dalam pembelajaran
Indikator Pengamatan:
No Indikator Pengamatan
1 Siswa aktif membuat pertanyaan
2 Siswa aktif menjawab pertanyaan
3 Siswa mampu bekerja sama
4 Siswa tertib dalam pembelajaran
Lampiran 5
REKAPITULASI NILAI HASIL BELAJAR SISWA
Nilai Terendah 60
Nama : ……………
No : ……………
87
A. Kunci Jawaban
1. Sumber daya alam
2. Tumbuhan/hayati
3. In situ
4. Padi
5. Padi
6. Akar
7. Perkembangbiakan.
8. Daun.
9. Batang .
10. Daging buahnya.
B. Kriteria Penilaian
1. Setiap Jawaban benar skor : 1
2. Skor maksimal : 10
3. Nilai : Skor Perolehan x 100
Skor maksimum
88
A. Kunci Jawaban
1. Paruh
2. Terbang
3. Ekor
4. Berdiri, mencengkeram
5. Mata
6. Burung Surga
7. Sayuran
8. Kolam atau aquarium.
9. Tenaganya.
10. Ayam
B. Kriteria Penilaian
1. Setiap Jawaban benar skor : 1
2. Skor maksimal : 10
3. Nilai : Skor Perolehan x 100
Skor maksimum
92
Lampiran 6
DAFTAR HADIR SISWA
Lampiran 7
Dokumen Foto Kegiatan Pembelajaran