Anda di halaman 1dari 5

TEGANGAN GESER

Tujuan Pembelajaran:
Mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep gaya geser, tegangan geser dan
regangan geser serta dapat membedakannya dengan gaya, tegangan dan regangan
normal; dan juga dapat melakukan analisis pada aspek penerapannya misalnya dalam
proses sambungan.

Definisi gaya geser


Jika suatu bidang melewati suatu benda, maka gaya yang bekerja disepanjang
bidang tersebut disebut gaya geser atau gaya gesek (shearing force). Gaya ini kita
simbolkan dengn Fs.

Definisi tegangan geser.


Gaya gesek, dibagi dengan luasan A dimana gaya bekerja disebut tegangan geser
(shearing stress). Disimbolkan dengan τ. Dengan demikian,

Fs
τ=
A (1)
Perbandingan tegangan geser dan tegangan normal
Kita misalkan suatu potongan batang dengan bidang a-a tegaklurus pada
sumbunya, seperti Gb. 1. Tegangan normal σ adalah tegaklurus bidang a-a. Ini adalah
tegangan yang kita pakai dalam diskusi-diskusi pada bab tegangan aksial (tarik dan
tekan).
Tegangan geser bekerja disepanjang atau sejajar bidang, yang ditunjukkan dengan

simbol τ. Dengan demikian perbedaan antara tegangan geser dan tegangan normal
adalah didasarkan pada arahnya.

a τ

a
Gb. 1

Asumsi
Adalah penting untuk membuat asumsi-asumsi berkenaan dengan distribusi
tegangan geser. Dalam hal ini, pertama yang harus kita asumsikan adalah bahwa
tegangan geser, yang akan kita diskusikan pada bab ini, adalah seragam. Dengan

22
demikian, pernyataan τ = Fs/A mengindikasikan tegangan geser rata-rata pada seluruh
luasan bidang.

Perubahan bentuk karena tegangan geser

Kita perhatikan suatu elemen bidang empat persegi panjang yang dipotong dari
suatu benda padat dimana gaya-gaya yang bekerja pada elemen diketahui sebagai
tegangan geser τ pada arah-arah yang ditunjukkan Gb. 2(a).
Permukaan elemen yang sejajar dengan bidang kertas diasumsikan tanpa
pembebanan. Karena tidak ada tegangan normal yang bekerja pada elemen, panjang sisi
samping empat persegi panjang awal tidak mengalami perubahan ketika tegangan geser
diasumsikan bernilai τ. Namun demikian, akan terjadi distorsi pada sudut kanan dari
elemen, dan setelah distorsi karena tegangan geser ini maka diasumsikan elemen
mempunyai konfigurasi bentuk seperti ditunjukkan dengan garis-putus-putus pada Gb.
2(b).

τ
τ γ

A
(a) (b)

Gb. 2

Regangan geser
Perubahan sudut pada bagian pojok elemen empat persegi panjang awal disebut
sebagai regangan geser (shear strain). Sudut ini dinyatakan dengan radian dan
dinotasikan dengan γ.

Modulus elastisitas geser


Rasio antara tegangan geser τ terhadap regangan geser γ disebut modulus
elastisitas geser dan biasanya dinotasikan dengan G. Jadi
τ
G=
γ
G juga dikenal sebagai modulus kekakuan (modulus of rigidity).
Satuan untuk G adalah sama dengan satuan tegangan geser, yaitu N/m 2, karena
regangan geser tidak bersatuan. Percobaan penentuan G dan daerah aksi linier dari τ dan
γ akan didiskusikan pada bab 5. Diagram tegangan regangan untuk berbagai bahan
dapat digambar untuk pembebanan geser, dengan cara yang sama seperti pada

23
pembebanan normal (bab 1). Secara umum diagramnya mempunyai penampilan yang
mirip, hanya tentu saja berbeda dalam besaran nilainya.

Sambungan las
Disamping teknik pengelasan dengan gas dan listrik yang sudah kita kenal, pada
dasawarsa terakhir telah banyak dipakai, khususnya pada industri otomotif, metode
pengelasan yang cukup berbeda yaitu pengelasan dengan elektron (electron beam
welding) dan pengelasan dengan laser (laser beam welding).
Pengelasan elektron
Pada pengelasan dengan elektron (EBW, electron beam welding), perpaduan atau
penggabungan logam dicapai dengan memfokuskan suatu batang dengan tegangan
elektron tinggi pada permukaan logam yang akan disambung. Batang elektron
mempunyai kerapatan energi yang sangat tinggi sedemikian sehingga mampu
menghasilkan pengelasan yang dalam dan sempit. Pengelasan cara ini dapat
menghasilkan pengelasan yang akurat, cepat dengan distorsi yang relatif kecil pada
batang yang disambung daripada pengelasan dengan gas atau listrik. Kelemahan EBW
adalah bahwa permukaan logam yang akan disambung harus benar-benar presisi, dan
untuk kasus tertentu pengelasan harus dilakukan pada kondisi vakum.
Pengelasan laser
Pada pengelasan dengan laser (LBW, laser beam welding), penggabungan bahan
dilakukan dengan memanfaatkan sumber energi optik yang difokuskan pada spot yang
sangat kecil, diameter lingkaran antara 100 sampai 1000 μm. Istilah laser merupakan
singkatan dari light amplification by stimulated emission of radiation. Kerapatan energi
sekitar 105 watt/cm2 membuat sinar laser mampu mecairkan logam. Laser dapat
menghasilkan pengelasan dengan kualitas tinggi, tetapi mempunyai resiko yang juga
sangat tinggi yaitu kemungkinan kerusakan pada mata operator.

Contoh 1.
Suatu sambungan dengan baut ditunjukkan pada gambar dibawah. Besarnya gaya tarik P
adalah 30 kN dan diameter baut adalah 10 mm. Tentukan nilai rata-rata tegangan geser
yang terjari pada bidang a-a atau b-b.

Pertama kita asumsikan bahwa gaya P terbagi secara sama pada permukaan a-a dan b-
b. Dengan demikian gaya yang bekerja pada bidang a-a atau b-b adalah 1/2(30 x 103) =
15 x 103 N, dan bekerja pada luasan sebesar 1/4(π)(10)2 = 78.6 mm2.
Dengan demikian tegangan geser yang bekerja pada bidang a-a atau b-b adalah:

24
3
1/ 2 P 15×10
τ= = =192 MPa
A 78. 6

a a
P b b P

Contoh 2.
Suatu plat titanium campuran dengan tebal 1/16 in, lebar 1.75 in disambungkan dengan
pengelasan laser dengan sudut pengelasan 45° seperti gambar dibawah. Pengelasan
dilakukan dengan menggunakan sistem laser karbon-dioksida 100 kW. Jika tegangan
geser titanium campuran adalah 65,000 lb/in2 dan sambungan diasumsikan mempunyai
efisiensi 100%, tentukan gaya P yang dapat diberikan.

45o
P P
Las laser 1/16 in

σ
45o P

Diagram gaya-gaya ditunjukkan gambar di atas. σ menunjukkan gaya normal pada bidang
45° dan τ adalah tegangan geser. Dengan demikian luasan pada bidang 45° adalah
bt/cos 45° dimana t adalah tebal dan b adalah lebar dari plat. Kesetimbangan horisontal
sistem adalah:

∑ F l=τ (cosbt45∘ )− P cos 45∘=0

P cos 45∘
τ=
bt

P( 1/ √ 2)2
65 , 000lb / in 2 =
( 1 .75 )(1/ 16) in 2

25
atau P = 7110 lb.

26

Anda mungkin juga menyukai