Bab Iv
Bab Iv
ANALISA DATA
Jumlah Kendaraan
Polda Charitas Cinde
No. Hari Bundaran Polda ke Bundaran Polda ke Bundaran Polda ke
Sudirman Bundaran Sudirman Bundaran Sudirman Bundaran
ke Polda Sudirman ke Polda Sudirman ke Polda Sudirman
1 Senin 56790 62566 43667 51800 58328 27405
2 Selasa 61994 57859 43195 54549 63632 30301
3 Rabu 54723 61308 39650 47931 54647 30741
4 Kamis 57360 60616 40773 56374 68506 24419
5 Jumat 51210 57178 40879 57124 66433 32577
6 Sabtu 48816 48809 40165 54904 63594 26726
7 Minggu 34188 35973 37168 38840 47148 26060
Total 365081 384309 285497 361522 422288 198229
Sumber: Hasil Pengamatan
Dari tabel 4.1 dapat ditentukan hari sibuk yaitu hari kamis di Lokasi Cinde
arah Bundaran Sudirman ke Polda. Penentuan hari sibuk ini berdasarkan volume
maksimum kendaraan pada ruas jalan.
Pada hari sibuk diperlihatkan jumlah lalu lintas yang melewati lokasi
pengamatan, sebagaimana diperlihatkan pada tabel 4.2.
50
51
Tabel 4.2 Rekapitulasi Survey Volume Lalu Lintas untuk Hari Sibuk
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jam sibuk adalah jam 17.00 – 18.00.
dengan diketahuinya hari sibuk dan jam sibuk, selanjutnya dilakukan pengamatan
berupa kamera video. Pengamatan ini dilakukan satu jam pada jam sibuk.
Dari hasil rekaman ini akan diperoleh volume lalu lintas, kecepatan,
kepadatan, kapasitas, dan tingkat pelayanan.
Dalam analisa volume ini diperoleh data berupa jam puncak dalam interval
waktu selama satu jam dan hari sibuk sesuai dengan survey yang telah dilakukan.
Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat rata-rata kecepatan kendaraan pribadi
yaitu 33,51 km/jam, oplet 30,66 km/jam, pick-up 29,10 km/jam, kendaraan berat
25,72 km/jam, sepeda motor 39,82 km/jam, dan kendaraan tak bermotor 23,79
km/jam sehingga membuat rata-rata kecepatan total kendaraan adalah 30,43
km/jam. Berdasarkan peraturan menteri perhubungan tahun 2006 kecepatan yang
kurang dari 50 km/jam adalah arus tertahan.
Kepadatan adalah rata –rata jumlah kendaraan per satuan jarak sepanjang
lokasi pengamatan.
Rumus umumnya :
Q
D=
V
Keterangan :
D = Kepadatan lalu lintas pada suatu ruas jalan (smp/km)
Q = Volume lalu lintas pada suatu ruas jalan (smp/jam)
V = Kecepatan rata-rata pada suatu ruas jalan (km/jam)
54
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa rata-rata kepadatan kendaraan pribadi
adalah 65,79 smp/km, oplet 4,22 smp/km, pick-up 4,04 smp/km, kendararaan
berat 1,32 smp/km, sepeda motor 19,40 smp/km, dan kendaraan tak bermotor 0,65
smp/km. Kepadatan kendaraan pribadi lebih tinggi dari kendaraan lain. Jika
volume kendaraan pribadi terus meningkat dikemudian hari maka rata-rata
kepadatan juga akan meningkat sehingga semakin menyebabkan kemacetan di
Jalan Jendral Sudirman Palembang.
Sff
Kecepatan (km/jam)
Dm
Dj
Kepadatan (smp/km)
Gambar 4.1 Grafik Hubungan Antara Kecepatan - Kepadatan
Keterangan:
Sff = Kecepatan arus bebas
Dm = Kepadatan pada kondisi arus lalu lintas maksimum
Dj = Kepadatan pada kondisi arus lalu lintas macet total
Kecepatan (km/jam)
Sff
Vmaks
56
Volume (smp/jam)
Gambar 4.2 Grafik Hubungan Antara Volume - Kecepatan
Keterangan:
Vmaks = Volume maksimum
Sff = Kecepatan arus bebas
Volume (smp/jam)
Vmaks
Dm Dj
Kepadatan (smp/km)
Gambar 4.3 Grafik Hubungan Antara Volume - Kepadatan
Keterangan:
Vmaks = Volume maksimum
Dm = Kepadatan pada kondisi arus lalu lintas maksimum
Dj = Kepadatan pada kondisi arus lalu lintas macet total
∑ Yi = 121,73
2
∑ Xi = 62133,69
2
∑ Yi = 4032,22
∑ Xi.Yi = 11207,60
Keterangan:
Vf = Kecepatan pada kondisi bebas
Dj = Kepadatan pada saat macet total
Asumsi persamaan :
V=A+B*D
Ý =
∑ Yi = 121,73 = 30,433
n 4
X́ =
∑ Xi = 437,70 = 109,425
n 4
A = Ý – (B x X́ )
A = 30,433 – (- 0,148 x 109,425)
A = 46,672
Didapat persamaan
V = 46,672 - 0,148 D
A = Vf = 46,672
59
Vf Vf
B=- → Dj = -
Dj B
46,672
Dj = -
−0,148
Dj = 314,494
Jadi didapat:
Vf = 46,672
Dj = 314,494
DQ Vf
= → Vf - x D2
DD Dj
DJ 314,494
Dm = = = 157,247 smp/km
2 2
60
Vf Dj
Vm = Vf - x
Dj 2
Vf
Vm = Vf -
2
Vf 4 6,672
Vm = = = 23,336 km/jam
2 2
Q = 46,672 D – 0,148 D2
c. Hubungan Antara Volume dan Kecepatan (Q-V)
Q = 314,494V – 6,738V2
d. Kepadatan pada saat Volume Maksimum (Dm)
Dm = 157,247 smp/km
e. Kecepatan pada saat Volume Maksimum (Vm)
Vm = 23,336 km/jam
f. Volume Maksimum (Qm)
Qm = 3669,553 smp/jam
g. Tingkat Akurasi Kolerasi (r2)
r2 = 0,958
Jadi antara volume, kecepatan, dan kepadatan ini dengan nilai r2 sebesar
0,958 menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan erat diantaranya yang ditunjukkan
dengan meningkatnya kepadatan menyebabkan menurunnya kecepatan kendaraan.
∑ Yi = 121,73
∑ X i2 = 84,62
∑ Y i2 = 4032,22
∑ Xi . Yi = 541,04
Ý =
∑ Yi = 121,73 = 30,433
n 3
X́ =
∑ Xi = 18,31 = 4,577
n 3
A = Ý – ( B x X́ )
63
Dj = 465,700
Jadi didapat,
Vf = 119,336
Dj = 465,700
D = 171,322
Jadi antara volume, kecepatan, dan kepadatan ini dengan nilai r2 sebesar
0,956 menujukkan bahwa terdapat keterkaitan erat diantaranya yang ditunjukkan
dengan meningkatnya kepadatan menyebabkan menurunnya kecepatan kendaraan.
∑ Yi = 13,42
∑ X i2 = 62133,69
∑ Y i2 = 45,60
∑ Xi . Yi = 1380,76
Ý =
∑ Yi = 13,42 = 3,356
n 4
X́ =
∑ Xi = 437,70 = 109,425
n 4
A = Ý – ( B x X́ )
A = 3,356 – (-0,006 x 109,425)
A = 4,032
V = 56,365.e−0,006 D
1 −1
B=- → Dm=
Dm B
1
Dm = -
−0.006
Dm = 161,815 smp/km
Dm = 161,815 smp/km
r2 = 0,979
Dm = 161,815 smp/km
e. Kecepatan pada saat Volume Maksimum (Vm)
Vm = 20,735 km/jam
f. Volume Maksimum (Qm)
Qm = 3355,298 smp/jam
g. Tingkat Akurasi Kolerasi (r2)
r2 = 0,979
Jadi antara volume, kecepatan, dan kepadatan ini dengan nilai r2 sebesar
0,979 menujukkan bahwa terdapat keterkaitan erat diantaranya yang ditunjukkan
dengan meningkatnya kepadatan menyebabkan menurunnya kecepatan kendaraan.
Dari tabel 4.10 dapat dibuat grafik hubungan antara kecepatan dan
kepadatan, hubungan antara volume dan kecepatan, serta hubungan antara volume
dan kepadatan dengan metode Greenshield, Greenberg, dan Underwood seperti
pada gambar 4.4 – 4.12
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
Keterangan:
C = Kapasitas jalan (smp/jam)
Co = Kapasitas dasar (smp/jam)
FCw = Faktor penyesuaian lebar jalan
FCsp = Faktor penyesuaian arah lalu lintas
FCsf = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kereb
FCcs = Faktor penyesuaian ukuran kota
Maka didapat kapasitas pada ruas jalan Jendral Sudirman sebagai berikut :
C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs
= 1650(3) x 1,00 x 1,00 x 0,92 x 1,00
= 4554 smp/jam
2801,9
Peak Hour Factor (PHFactor) = = 0,87
(4 x 804,3)
2801,9
Peak Hour Flow (PHFlow) = = 3217,2 smp/jam
0,87
Volume = 2801,9 smp/jam
Kapasitas = 4554 smp/jam
2801,9
DS = = 0,61
4554
LOS =C
Dari data derajat kejenuhan diperoleh nilai derajat kejenuhan 0,61 yang
artinya tingkat pelayanan pada ruas Jalan Jendral Sudirman termasuk tingkat
pelayanan level C karena diantara 0,45-0,74 (pada tabel 2.10).
Tingkat pelayanan C (Sstable Flow) adalah arus stabil tetapi kecepatan
dikontrol oleh pengguna lalu lintas.
Tingkat pelayanan pada ruas Jalan Jendral Sudirman sangat dipengaruhi
oleh kendaraan pribadi karena volume kendaraan pribadi terhadap volume
kendaraan keseluruhan adalah 65,81% yaitu 1844 smp/jam dari 2801,9 smp/jam.
Dari hasil pengamatan bahwa masalah-masalah yang mengakibatkan
tingkat pelayanan yang rendah pada Jalan Jendral Sudirman, diantaranya adalah: