Anda di halaman 1dari 33

BAB IV

ANALISA DATA

4.1 Hasil Pengamatan

Pengamatan lalu lintas dilakukan di Jalan Jendral Sudirman Palembang


selama satu minggu, mulai tanggal 17 Februari 2020 sampai dengan 23 Februari
2020. Hasil pengamatan selama satu minggu dapat diperlihatkan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Rekapitulasi Survey Volume Lalu Lintas Arus 2 Arah

Jumlah Kendaraan
Polda Charitas Cinde
No. Hari Bundaran Polda ke Bundaran Polda ke Bundaran Polda ke
Sudirman Bundaran Sudirman Bundaran Sudirman Bundaran
ke Polda Sudirman ke Polda Sudirman ke Polda Sudirman
1 Senin 56790 62566 43667 51800 58328 27405
2 Selasa 61994 57859 43195 54549 63632 30301
3 Rabu 54723 61308 39650 47931 54647 30741
4 Kamis 57360 60616 40773 56374 68506 24419
5 Jumat 51210 57178 40879 57124 66433 32577
6 Sabtu 48816 48809 40165 54904 63594 26726
7 Minggu 34188 35973 37168 38840 47148 26060
Total 365081 384309 285497 361522 422288 198229
Sumber: Hasil Pengamatan

Dari tabel 4.1 dapat ditentukan hari sibuk yaitu hari kamis di Lokasi Cinde
arah Bundaran Sudirman ke Polda. Penentuan hari sibuk ini berdasarkan volume
maksimum kendaraan pada ruas jalan.

Pada hari sibuk diperlihatkan jumlah lalu lintas yang melewati lokasi
pengamatan, sebagaimana diperlihatkan pada tabel 4.2.

50
51

Tabel 4.2 Rekapitulasi Survey Volume Lalu Lintas untuk Hari Sibuk

No. Waktu Total Kendaraan


1 07.00 − 08.00 7323
2 08.00 − 09.00 6334
3 09.00 − 10.00 4833
4 10.00 − 11.00 5484
5 11.00 − 12.00 5838
6 12.00 − 13.00 5016
7 13.00 − 14.00 6863
8 14.00 − 15.00 6529
9 15.00 − 16.00 6184
10 16.00 − 17.00 6760
11 17.00 − 18.00 7342
Total 68506
Sumber: Hasil Pengamatan

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jam sibuk adalah jam 17.00 – 18.00.
dengan diketahuinya hari sibuk dan jam sibuk, selanjutnya dilakukan pengamatan
berupa kamera video. Pengamatan ini dilakukan satu jam pada jam sibuk.
Dari hasil rekaman ini akan diperoleh volume lalu lintas, kecepatan,
kepadatan, kapasitas, dan tingkat pelayanan.

4.2 Analisa Volume

Dalam analisa volume ini diperoleh data berupa jam puncak dalam interval
waktu selama satu jam dan hari sibuk sesuai dengan survey yang telah dilakukan.

Untuk tiap jenis kendaraan dikalikan dengan faktor satuan mobil


penumpang (smp) dan kemudian menjumlahkannya maka diperoleh volume lalu
lintas total dapat diperlihatkan pada tabel 4.3.
52

Tabel 4.3 Volume Lalu Lintas untuk Jam Sibuk

Jumlah Kendaraan (Unit) Jumlah Kendaraan (smp)


Interval Total
Kend. Ringan Kend. Total Kend. Ringan Kend.
Waktu 15 Kend. Sepeda Kend. Sepeda Volume
Menit Mobil Pick- Berat Motor Tak Volume Mobil Pick- Berat Motor Tak (smp/15')
Oplet Oplet
Pribadi Up Bermotor Pribadi Up Bermotor

8 = 1+2+3+ 9= 10= 11= 12= 13= 14= 15=9+10+11


1 2 3 4 5 6 7
4+5+6+7 2*1.0 3*1.0 4*1.0 5*1.2 6*0.25 7*0.8 +12+13+14
1 572 31 34 5 642 1 1285 572 31 34 6 160.5 0.8 804.3
2 460 28 24 6 817 3 1338 460 28 24 7.2 204.25 2.4 725.85
3 433 17 21 5 736 11 1223 433 17 21 6 184 8.8 669.8
4 379 27 13 8 671 7 1105 379 27 13 9.6 167.75 5.6 601.95
Total 1844 103 92 24 2866 22 4951 1844 103 92 28.8 716.5 17.6 2801.9

Sumber: Hasil Analisa Data

Vol . Kend . Pribadi


Persentase Vol.Kend.Pribadi terhadap Vol.Total = x 100%
Vol . Total
1844 smp/ jam
= x 100%
2801,9 smp/ jam
= 65,81 %

Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa pengaruh volume


kendaraan pribadi terhadap volume kendaraan keseluruhan adalah 65,81% yaitu
1844 smp/jam dari 2801,9 smp/jam, maka dari itu kendaraan pribadi sangat
mempengaruhi volume lalu lintas di Jalan Jendral Sudirman.

4.3 Analisa Kecepatan

Pengambilan data kecepatan didapat dengan cara merekam setiap jenis


kendaraan yang melintas di lokasi survey dengan jarak tempuh titik A dan titik B
20 meter menggunakan kamera video.
Pengambilan data kecepatan ini dilakukan selama satu jam pada jam
puncak di hari sibuk yang telah diperoleh dari survey volume sebelumnya.
Untuk data kecepatan yang telah dikelompokkan dalam masing-masing
kelompok kecepatan sehingga diperoleh kecepatan rata-ratanya pada tabel 4.4.
53

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Kecepatan Rata-Rata


Kecepatan Kendaraan (km/jam)
Interval Total
Kend. Ringan Kend.
Waktu 15 Kend. Sepeda Kecepatan
Mobil Pick- Tak
Menit Oplet Berat Motor Rata-Rata
Pribadi Up Bermotor
1 17.25 14.22 14.48 10.69 22.21 12.00 15.14
2 39.43 40.29 35.00 27.00 45.47 24.80 35.33
3 40.54 38.12 36.00 36.00 45.56 34.36 38.43
4 36.83 30.00 30.92 29.19 46.03 24.00 32.83
Rata-Rata 33.51 30.66 29.10 25.72 39.82 23.79 30.43
Sumber: Hasil Analisa Data

Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat rata-rata kecepatan kendaraan pribadi
yaitu 33,51 km/jam, oplet 30,66 km/jam, pick-up 29,10 km/jam, kendaraan berat
25,72 km/jam, sepeda motor 39,82 km/jam, dan kendaraan tak bermotor 23,79
km/jam sehingga membuat rata-rata kecepatan total kendaraan adalah 30,43
km/jam. Berdasarkan peraturan menteri perhubungan tahun 2006 kecepatan yang
kurang dari 50 km/jam adalah arus tertahan.

4.4 Analisa Kepadatan

Kepadatan adalah rata –rata jumlah kendaraan per satuan jarak sepanjang
lokasi pengamatan.

Rumus umumnya :

Q
D=
V

Keterangan :
D = Kepadatan lalu lintas pada suatu ruas jalan (smp/km)
Q = Volume lalu lintas pada suatu ruas jalan (smp/jam)
V = Kecepatan rata-rata pada suatu ruas jalan (km/jam)
54

Hasil dari perhitungan kepadatan rata-rata kendaraan bermotor per 15


menit pada ruas jalan tersebut, dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Kepadatan Rata-Rata

Kepadatan Rata-Rata (smp/km)


Interval
Kendaraan Ringan Kend. Tak Total
Waktu 15 Kend. Berat Sepeda Motor
Mobil Pribadi Oplet Pick-up Bermotor (smp/km)
Menit
smp/km % smp/km % smp/km % smp/km % smp/km % smp/km %
1 132.62 72.81 8.72 4.79 9.39 5.16 2.25 1.23 28.90 15.87 0.27 0.15 182.15
2 46.66 65.16 2.78 3.88 2.74 3.83 1.07 1.49 17.97 25.09 0.39 0.54 71.61
3 42.73 66.05 1.78 2.76 2.33 3.61 0.67 1.03 16.15 24.97 1.02 1.58 64.69
4 41.16 65.06 3.60 5.69 1.68 2.66 1.32 2.08 14.58 23.04 0.93 1.48 63.27
Rata-Rata 65.79 67.27 4.22 4.28 4.04 3.81 1.32 1.46 19.40 22.24 0.65 0.94 95.43

Sumber: Hasil Analisa Data

Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa rata-rata kepadatan kendaraan pribadi
adalah 65,79 smp/km, oplet 4,22 smp/km, pick-up 4,04 smp/km, kendararaan
berat 1,32 smp/km, sepeda motor 19,40 smp/km, dan kendaraan tak bermotor 0,65
smp/km. Kepadatan kendaraan pribadi lebih tinggi dari kendaraan lain. Jika
volume kendaraan pribadi terus meningkat dikemudian hari maka rata-rata
kepadatan juga akan meningkat sehingga semakin menyebabkan kemacetan di
Jalan Jendral Sudirman Palembang.

4.5 Analisa Hubungan Antara Volume, Kecepatan, dan Kepadatan

Dari hasil analisa diperoleh volume, kecepatan, dan kepadatan kendaraan


pribadi dan dapat dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6 Rekapitulasi Volume, Kecepatan, dan Kepadatan


Kendaraan Total
55

Interval Waktu Volume Kendaraan Kecepatan Ruas Kepadatan Ruas


15 Menit (smp/jam) (km/jam) (smp/km)
1 3217.2 15.14 182.15
2 2903.4 35.33 71.61
3 2679.2 38.43 64.69
4 2407.8 32.83 63.27
Total 11207.6 121.73 381.71
Sumber: Hasil Analisa Data

Sff
Kecepatan (km/jam)

Dm
Dj
Kepadatan (smp/km)
Gambar 4.1 Grafik Hubungan Antara Kecepatan - Kepadatan

Keterangan:
Sff = Kecepatan arus bebas
Dm = Kepadatan pada kondisi arus lalu lintas maksimum
Dj = Kepadatan pada kondisi arus lalu lintas macet total

Kecepatan (km/jam)
Sff

Vmaks
56

Volume (smp/jam)
Gambar 4.2 Grafik Hubungan Antara Volume - Kecepatan

Keterangan:
Vmaks = Volume maksimum
Sff = Kecepatan arus bebas

Volume (smp/jam)
Vmaks

Dm Dj
Kepadatan (smp/km)
Gambar 4.3 Grafik Hubungan Antara Volume - Kepadatan

Keterangan:
Vmaks = Volume maksimum
Dm = Kepadatan pada kondisi arus lalu lintas maksimum
Dj = Kepadatan pada kondisi arus lalu lintas macet total

Dari hasil Analisa perhitungan volume, kecepatan, dan kepadatan dapat


dibuat hubungan antara volume terhadap kepadatan, volume terhadap kecepatan,
dan kecepatan terhadap kepadatan pada ruas Jalan Jendral Sudirman, sebagaimana
pada perhitungan berikut ini:

4.5.1 Analisa Menurut Metode Greenshield


57

Metode Greenshield merupakan metode yang menyatakan bahwa


hubungan matematis dari arus dan kepadatan merupakan fungsi linear.

Pengolahan data dilakukan untuk menganalisa hubungan antara variabel


volume, kecepatan, dan kepadatan dengan menggunakan model linear
Greenshield seperti pada persamaan dapat dilihat dalam tabel 4.7.

Tabel 4.7 Daftar Nilai Volume, Kecepatan, dan Kepadatan


Model Greenshield
Interval Volume Kecepatan Kepadatan
No. Waktu 15 (smp/jam) (km/jam) (smp/km) Xi ² Yi ² Xi*Yi
Menit Q Yi Xi
1 2 3 4 5=3/4 6=5^2 7=4^2 8=4*5
1 1 3217.20 15.14 212.46 45141.13 229.29 3217.20
2 2 2903.40 35.33 82.18 6753.21 1248.26 2903.40
3 3 2679.20 38.43 69.72 4860.35 1476.87 2679.20
4 4 2407.80 32.83 73.34 5378.99 1077.80 2407.80
Total 11207.60 121.73 437.70 62133.69 4032.22 11207.60

Sumber: Hasil Analisa Data

Dari tabel tersebut di dapat data:


∑ Xi = 437,70

∑ Yi = 121,73
2
∑ Xi = 62133,69
2
∑ Yi = 4032,22

∑ Xi.Yi = 11207,60

Data diatas digunakan untuk menentukan hubungan antara volume,


kecepatan, dan kepadatan lalulintas dengan menggunakan Model Greenshield,
yang mana perhitungannya di jelaskan sebagai berikut :
a) Hubungan Antara Kecepatan dengan Kepadatan (V-D)
Vf
V = Vf - xD
Dj
58

Keterangan:
Vf = Kecepatan pada kondisi bebas
Dj = Kepadatan pada saat macet total

Asumsi persamaan :
V=A+B*D

Dengan menggunakan persamaan regresi didapat:


n . ∑ ( XiYi ) −∑ ( Xi). ∑ (Yi)
B= 2 2
n . ∑ ( X i ) −∑ ( Xi )
4 ( 11207,60 )−( 437,70)(121,73)
B=
4 ( 62133,69 )−( 437,70 )2
B = - 0,148

Ý =
∑ Yi = 121,73 = 30,433
n 4

X́ =
∑ Xi = 437,70 = 109,425
n 4

A = Ý – (B x X́ )
A = 30,433 – (- 0,148 x 109,425)
A = 46,672

Dari perhitungan diatas didapat:


A = 46,672
B = - 0,148

Didapat persamaan
V = 46,672 - 0,148 D
A = Vf = 46,672
59

Vf Vf
B=- → Dj = -
Dj B
46,672
Dj = -
−0,148
Dj = 314,494

Jadi didapat:
Vf = 46,672
Dj = 314,494

b) Hubungan Antara Volume dan Kepadatan (Q-D)


Vf
Q = Vf x D - x D2
Dj
46,672
Q = 46,672 x D – x D2
314,494
Didapat persamaan:
Q = 46,672 D – 0,148 D2

c) Hubungan Antara Volume dan Kecepatan (Q-V)


Dj
Q = Dj x V - x V2
Vf
314,494
Q = 314,494 x V - x V2
46,672
Didapat persamaan:
Q = 314,494V – 6,738V2

d) Menentukan Harga Dm (Kepadatan pada saat Volume Maksimum)


Vf
Q = Vf x D - x D2
Dj

DQ Vf
= → Vf - x D2
DD Dj
DJ 314,494
Dm = = = 157,247 smp/km
2 2
60

e) Menentukan Harga Vm (Kecepatan pada saat Volume Maksimum)


Vf
V=V- x Dm
Dj
Dj
dimana: Dm =
2

Vf Dj
Vm = Vf - x
Dj 2
Vf
Vm = Vf -
2
Vf 4 6,672
Vm = = = 23,336 km/jam
2 2

f) Menentukan Harga Qm (Volume Maksimum)


Qm = Dm x Vm
= 157,247 x 23,336
= 3669,553 smp/jam

g) dari Tabel 4.7 didapat Tingkat Kolerasi (r2)


n . ∑ Xi . Yi−∑ Xi . ∑ Yi
r=
√¿¿¿
(4 x 11207,60)−(437,70 x 121,73)
r= 2 2
√[4 x 62133,69−( 437,70 ) ] x [4 x 4032,22− (121,73 ) ]
r = - 0,979
r2 = 0,958

Maka perhitungan menurut Metode Greenshield diatas dapat dinyatakan


sebagai berikut:

a. Hubungan Antara Kecepatan dan Kepadatan (V-D)


V = 46,672 - 0,148 D
b. Hubungan Antara Volume dan Kepadatan (Q-D)
61

Q = 46,672 D – 0,148 D2
c. Hubungan Antara Volume dan Kecepatan (Q-V)
Q = 314,494V – 6,738V2
d. Kepadatan pada saat Volume Maksimum (Dm)
Dm = 157,247 smp/km
e. Kecepatan pada saat Volume Maksimum (Vm)
Vm = 23,336 km/jam
f. Volume Maksimum (Qm)
Qm = 3669,553 smp/jam
g. Tingkat Akurasi Kolerasi (r2)
r2 = 0,958

Jadi antara volume, kecepatan, dan kepadatan ini dengan nilai r2 sebesar
0,958 menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan erat diantaranya yang ditunjukkan
dengan meningkatnya kepadatan menyebabkan menurunnya kecepatan kendaraan.

4.5.2 Analisa Menurut Metode Greenberg


Model Greenberg adalah model yang mengasumsikan bahwa hubungan
matematis antara kecepatan-kepadatan bukan merupakan fungsi liniear melaikan
fungsi eksponensial.
Pengolahan data dilakukan untuk menganalisa hubungan antara variabel
volume, kecepatan, dan kepadatan dengan menggunakan model linear Greenberg
seperti pada persamaan dilihat dalam tabel 4.8.

Tabel 4.8 Daftar Nilai Volume, Kecepatan, dan Kepadatan


Model Greenberg
Interval Volume Kecepatan Kepadatan
Ln.Di
No. Waktu 15 (smp/jam) (km/jam) (smp/km) Xi² Yi² Xi*Yi
Menit Q Yi Di Xi
1 2 3 4 5=3/4 6=Ln.5 7=6^2 8=4^2 9=6*4
1 1 3217.20 15.14 212.46 5.36 28.72 229.29 81.144169
2 2 2903.40 35.33 82.18 4.41 19.44 1248.26 155.76887
3 3 2679.20 38.43 69.72 4.24 18.02 1476.87 163.11391
4 4 2407.80 32.83 73.34 4.30 18.45 1077.80 141.00873
Total 11207.60 121.73 437.70 18.31 84.62 4032.22 541.04
62

Sumber: Hasil Analisa Data

Dari data tersebut di dapat :


∑ Xi = 18,31

∑ Yi = 121,73

∑ X i2 = 84,62

∑ Y i2 = 4032,22

∑ Xi . Yi = 541,04

Data diatas digunakan untuk menentukan hubungan antara volume,


kecepatan, dan kepadatan lalu lintas dengan menggunakan Model Greenberg,
yang mana perhitungannya dijelaskan sebagai berikut:
a) Hubungan Antara Kecepatan dan Kepadatan (V-D)
Asumsi persamaan:
A= A + (B x X)
X = Ln.D
V = A + B.Ln.D

Dengan menggunakan persamaan regresi maka didapat:


n . ∑ ( XiYi ) −∑ ( Xi). ∑ (Yi)
B=
n . ∑ (X i 2 ¿ )−∑ ( Xi )2 ¿
4 ( 541,04 )−( 18,31 ) .(121,73)
B=
4 ( 84,62 ) −( 18,31 )2
B = - 19,425

Ý =
∑ Yi = 121,73 = 30,433
n 3

X́ =
∑ Xi = 18,31 = 4,577
n 3

A = Ý – ( B x X́ )
63

A = 30,433 – (-19,425 x 4,577)


A = 119,336

Maka didapat persamaan:


V = 119,336 – 19,425 LnD
A = Vf = 119,336
Vf −Vf
B=- → Dj = e B
Dj
−119,336
Dj = e −19,425

Dj = 465,700
Jadi didapat,
Vf = 119,336
Dj = 465,700

b) Hubungan Antara Volume dan Kepadatan (Q-D)


Vm = 119,336 – 19,425 LnD
19,425 = 119,336 – 19,425 LnD
119,336−19,425
Ln D =
19,425
119,336−19,425
D =e 19,425

D = 171,322

Maka didapat persamaan:


Qm = Vm x Dm
Qm = 119,336 – 19,425 Ln D x D → (Dm=D)
Q = 119,336D – 19,425D LnD

c) Hubungan Antara Volume dan Kecepatan (Q-V)


V
Q = Dj x V x e B
64

Maka didapat persamaan:


V
Q = 465,700 x V x e −19,425
V
Q = 465,700V x e −19,425

d) Menentukan Harga Dm (Kepadatan pada saat Volume Maksimum)


Dm = D
Dm = 171,322 smp/km

e) Menentukan Harga Vm (Kecepatan pada saat Volume Maksimum)


Vm = 119,336 – 19,425 LnD
Vm = 119,336 – 19,425 Ln(171,322)
Vm = 19,425 km/jam

f) Menentukan Harga Qm (Volume Maksimum)


Qm = 119,336D – 19,425D LnD
Qm = 119,336(171,322) – 19,425(171,322 ) x Ln(171,322)
Qm = 3327,854 smp/jam

g) dari Tabel 4.8 didapat Tingkat Kolerasi (r2)


n . ∑ Xi . Yi−∑ Xi . ∑ Yi
r=
√¿¿¿
4 x 541,04−(18,31 x 121,73)
r= 2
√[ 4 x 84,62−( 18,31 ) ] x ¿¿ ¿
r = - 0,978
r2 = 0,956

Maka perhitungan menurut Metode Greenberg diatas dapat dinyatakan


sebagai berikut:
a. Hubungan Antara Kecepatan dan Kepadatan (V-D)
65

V = 119,336 – 19,425 LnD


b. Hubungan Antara Volume dan Kepadatan (Q-D)
Q = 119,336D – 19,425D LnD
c. Hubungan Antara Volume dan Kecepatan (Q-V)
V
Q = 465,700V x e −19,425

d. Kepadatan pada saat Volume Maksimum (Dm)


Dm = 171,322 smp/km
e. Kecepatan pada saat Volume Maksimum (Vm)
Vm = 19,425 km/jam

f. Volume Maksimum (Qm)


Qm = 3327,854 smp/jam
g. Tingkat Akurasi Kolerasi (r2)
r2 = 0,956

Jadi antara volume, kecepatan, dan kepadatan ini dengan nilai r2 sebesar
0,956 menujukkan bahwa terdapat keterkaitan erat diantaranya yang ditunjukkan
dengan meningkatnya kepadatan menyebabkan menurunnya kecepatan kendaraan.

4.5.3 Analisa Menurut Metode Underwood


Undrewood adalah model yang mengasumsikan bahwa hubungan
metematis antara kecepatan-kepadatan bukan merupakan fungsi linear melainkan
fungsi logaritmik.
Pengolahan data dilakukan untuk menganalisa hubungan antara variabel
volume, kecepatan, dan kepadatan dengan menggunakan model linear
Underwood seperti pada persamaan dapat dilihat dalam tabel 4.9

Tabel 4.9 Daftar Nilai Volume , Kecepatan dan Kepadatan


Model Underwood
66

Interval Volume Kecepatan Kepadatan


Ln.Di
No. Waktu 15 (smp/jam) (km/jam) (smp/km) Xi² Yi² Xi*Yi
Menit Q Di Xi Yi
1 2 3 4 5=3/4 6=Ln.4 7=5^2 8=6^2 9=5*6
1 1 3217.20 15.14 212.46 2.72 45141.13 7.38 577.37
2 2 2903.40 35.33 82.18 3.56 6753.21 12.71 292.94
3 3 2679.20 38.43 69.72 3.65 4860.35 13.31 254.38
4 4 2407.80 32.83 73.34 3.49 5378.99 12.19 256.06
Total 11207.60 121.73 437.70 13.42 62133.69 45.60 1380.76

Sumber: Hasil Analisa Data

Dari data tersebut di atas di dapat :


∑ Xi = 437,70

∑ Yi = 13,42

∑ X i2 = 62133,69

∑ Y i2 = 45,60

∑ Xi . Yi = 1380,76

Data di atas digunakan untuk menentukan hubungan antara volume,


kecepatan, dan kepadatan lalulintas dengan menggunakan Metode Underwood,
yang mana perhitungannya dijelaskan sebagai berikut:
a) Hubungan Antara kecepatan dan Kepadatan (V-D)
Asumsi persamaan:
A = A + (B x X)
−D
V = Vf.e Dm

Dengan digunakan persamaan regresi maka didapat:


¿
B = n . ∑ ( XiYi )−∑ ( Xi ) . ∑ Yi ¿ n .
∑ ( X i )−∑ ( Xi )2 ¿
2
¿
4 ( 1380,76 )−(437,70)(13,42)
B=
4 ( 62133,69 )−( 437,70 )2
B = −0,006
67

Ý =
∑ Yi = 13,42 = 3,356
n 4

X́ =
∑ Xi = 437,70 = 109,425
n 4

A = Ý – ( B x X́ )
A = 3,356 – (-0,006 x 109,425)
A = 4,032

Maka didapat persamaan:


A = Vf = e 4.032= 56,365
−D
V = Vf.e Dm

V = 56,365.e−0,006 D
1 −1
B=- → Dm=
Dm B
1
Dm = -
−0.006
Dm = 161,815 smp/km

b) Hubungan Antara Volume dan Kepadatan (Q-D)


−D
Q = Vf x D x e Dm

Maka didapat persamaan:


Q = 56,365D x e−0,006 D

c) Hubungan Antara Volume dan Kecepatan (Q-V)


Q = V.Dm.(LnVf-LnV)
Q = 161,815 V . (Ln56,365-LnV)
Q = 652,413V – 161,815VLnV

d) Menentukan Harga Dm (Kepadatan pada saat Volume Maksimum)


Dm = D
68

Dm = 161,815 smp/km

e) Menentukan Harga Vm (Kecepatan pada saat Volume Maksimum)


Vm = e (LnVf −1)
Vm = e (ln 56,365 )−1
Vm = 20,735 km/jam

f) Menentukan Harga Qm (Volume Maksimum)


Qm = 652,413V – 161,815VLnV
Qm = 652,413(20,735 ) – 161,815(20,735)Ln(20,735)
Qm = 3355,298 smp/jam

g) dari Tabel 4.9 didapat Tingkat Kolerasi (r2)


n . ∑ Xi . Yi−∑ Xi . ∑ Yi
r=
√¿¿¿
4 x 1380,76−( 437,70 x 13,42)
r= 2
√[ 4 x 62133,69−( 437,70 ) ] x ¿ ¿ ¿
r = - 0,990

r2 = 0,979

Maka perhitungan menurut Metode Underwood diatas dapat dinyatakan


sebagai berikut:
a. Hubungan Antara Kecepatan dan Kepadatan (V-D)
V = 56,365.e−0,006 D
b. Hubungan Antara Volume dan Kepadatan (Q-D)
Q = 56,365D x e−0,006 D
c. Hubungan Antara Volume dan Kecepatan (Q-V)
Q = 652,413V – 161,815VLnV
d. Kepadatan pada saat Volume Maksimum (Dm)
69

Dm = 161,815 smp/km
e. Kecepatan pada saat Volume Maksimum (Vm)
Vm = 20,735 km/jam
f. Volume Maksimum (Qm)
Qm = 3355,298 smp/jam
g. Tingkat Akurasi Kolerasi (r2)
r2 = 0,979

Jadi antara volume, kecepatan, dan kepadatan ini dengan nilai r2 sebesar
0,979 menujukkan bahwa terdapat keterkaitan erat diantaranya yang ditunjukkan
dengan meningkatnya kepadatan menyebabkan menurunnya kecepatan kendaraan.

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Metode Greenshield,


Greenberg, dan Underwood
Greenshield Greenberg Underwood
Dm (smp/km) 157.247 171.322 161.815
Vm (km/jam) 23.336 19.425 20.735
Qm (smp/jam) 3669.553 3327.854 3355.298
Tingkat Akurasi (r²) 0.958 0.956 0.979
Sumber: Hasil Analisa Data

Dari tabel 4.10 dapat dibuat grafik hubungan antara kecepatan dan
kepadatan, hubungan antara volume dan kecepatan, serta hubungan antara volume
dan kepadatan dengan metode Greenshield, Greenberg, dan Underwood seperti
pada gambar 4.4 – 4.12
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79

4.6 Analisa Kapasitas


Rumus Umumnya:
C= CO x FCw x FCsp x FCsf x FCcs

Keterangan:
C = Kapasitas jalan (smp/jam)
Co = Kapasitas dasar (smp/jam)
FCw = Faktor penyesuaian lebar jalan
FCsp = Faktor penyesuaian arah lalu lintas
FCsf = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kereb
FCcs = Faktor penyesuaian ukuran kota

Perhitungan kapasitas berdasarkan rumus diatas dengan data-data sebagai berikut:


Co = 1650 (didapat dari tabel 2.2)
FCw = 1,00 (didapat dari tabel 2.3)
FCsp = 1,00 (didapat dari tabel 2.4)
FCsf = 0,92 (didapat dari tabel 2.6)
FCcs = 1,00 (didapat dari tabel 2.9)
80

Maka didapat kapasitas pada ruas jalan Jendral Sudirman sebagai berikut :
C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs
= 1650(3) x 1,00 x 1,00 x 0,92 x 1,00
= 4554 smp/jam

4.7 Analisa Tingkat Pelayanan


Untuk mendapatkan tingkat pelayanan pada ruas jalan, dapat ditentukan
dengan derajat kejenuhan yaitu perbandingan antara nilai volume dengan
kapasitas (Q/C)
Untuk menghitung nilai Peak Hour Factor dan Peak Hour Flow
digunakan tabel 4.11.

Tabel 4.11 Data Perhitungan Jam Sibuk pada Hari Sibuk


Jumlah Kendaraan (smp)
Kend. Ringan Kend. Total Volume
Interval Waktu Kend. Sepeda
Mobil Pick- Berat Tak (smp)
Oplet Motor
Pribadi Up Bermotor

17.00 - 17.15 572 31 34 6 160.5 0.8 804.3


17.15 - 17.30 460 28 24 7.2 204.25 2.4 725.85
17.30 - 17.45 433 17 21 6 184 8.8 669.8
17.45 - 18.00 379 27 13 9.6 167.75 5.6 601.95
Total 1844 103 92 28.8 716.5 17.6 2801.9
Sumber: Hasil Analisa Data

Dari data perhitungan didapat total kendaraan maksimum (smp/jam):


81

2801,9
Peak Hour Factor (PHFactor) = = 0,87
(4 x 804,3)
2801,9
Peak Hour Flow (PHFlow) = = 3217,2 smp/jam
0,87
Volume = 2801,9 smp/jam
Kapasitas = 4554 smp/jam
2801,9
DS = = 0,61
4554
LOS =C

Dari data derajat kejenuhan diperoleh nilai derajat kejenuhan 0,61 yang
artinya tingkat pelayanan pada ruas Jalan Jendral Sudirman termasuk tingkat
pelayanan level C karena diantara 0,45-0,74 (pada tabel 2.10).
Tingkat pelayanan C (Sstable Flow) adalah arus stabil tetapi kecepatan
dikontrol oleh pengguna lalu lintas.
Tingkat pelayanan pada ruas Jalan Jendral Sudirman sangat dipengaruhi
oleh kendaraan pribadi karena volume kendaraan pribadi terhadap volume
kendaraan keseluruhan adalah 65,81% yaitu 1844 smp/jam dari 2801,9 smp/jam.
Dari hasil pengamatan bahwa masalah-masalah yang mengakibatkan
tingkat pelayanan yang rendah pada Jalan Jendral Sudirman, diantaranya adalah:

1. Banyaknya kendaraan pribadi yang melampaui sehingga berpengaruh


kepada volume kendaraan.
2. Banyak hambatan samping seperti kendaraan-kendaraan yang parkir di
sepanjang Jalan Jendral Sudirman sehingga berdampak pada kapasitas
jalan.
3. Banyaknya kendaraan tak bermotor seperti becak dan sepeda yang
melewati Jalan Jendral Sudirman sehingga mempengaruhi kecepatan
kendaraan lain.
4. Banyaknya kendaraan umum seperti oplet dan bus transmusi yang
menurunkan penumpang di badan jalan mengakibatkan terjadinya tundaan.
82

5. Kendaraan yang masuk dan keluar dari jalan mengakibatkan terjadinya


tundaan.
6. Dimensi persimpangan jalan yang mempunyai lebar jalan yang lebih kecil
dari jalan sebelumnya sehingga mengakibatkan terjadinya tundaan.

Maka dari hasil pengamatan di atas untuk mengatasi tingkat pelayanan


ruas Jalan Jendral Sudirman yang menurun perlu dilakukannya alternatif atau
solusi untuk tingkat pelayanan yang lebih baik, diantaranya adalah:
1. Pengurangan penggunaan kendaraan pribadi agar volume kendaraan
pribadi lebih rendah.
2. Memasang rambu-rambu dilarang parkir di sepanjang Jalan Jendral
Sudirman agar tidak ada kendaraan yang parkir di bahu jalan.
3. Dibuatnya jalur khusus kendaraan tak bermotor agar pengguna becak atau
pun sepeda tidak mempengaruhi kecepatan kendaraan yang lain.
4. Kendaraan umum harus lebih tertib dengan tidak menurunkan penumpang
di bahu jalan melainkan di terminal yang telah tersedia.
5. Diadakannya petugas yang mengatur lalu lintas di persimpangan agar
kendaraan yang keluar masuk bisa lebih teratur.
6. Dilakukannya pelebaran pada simpang jalan agar tidak terjadi kepadatan.

Gambar 4.13 Kondisi Jalan Jendral Sudirman

Anda mungkin juga menyukai