Anda di halaman 1dari 8

Nama : Reza Bestari

NIM : 175060207111026
Mata Kuliah : Energi Terbarukan

1. Carilah dan deskripsikan secara detil contoh2 power plant yang ada di
Indonesia yang menggunakan 2 jenis energi tersebut!
a. Contoh power plant geothermal
-Profil
Pengelola : PT Indonesia Power UPJP Kamojang
Lokasi : Kamojang, Bandung
Kapasitas : 3 x 50 MW
PT Indonesia Power Kamojang merupakan anak perusahaan dari PT PLN yang
bertanggung jawab mengelola potensi SDA berupa geothermal energy.
Proses Produksi Listrik PT Indonesia Power UPJP Kamojang

PLTP PT. Indonesia Power Kamojang POMU merupakan pembangkit listrik


dengan memanfaatkan energi panas bumi dengan fluida kerja berupa uap panas
kering (steam) yang dimanfaatkan untuk memutar turbin yang bertindak sebagai
penggerak mula yang satu poros dengan generator sehingga dapat menghasilkan
llistrik. Dalam proses produksi listrik di PLTP PT. Indonesia Power Kamojang
POMU terdapat beberapa proses konversi energi. Berawal dari energi panas bumi
yang dikonversi menjadi energi mekanik melalui putaran turbin dan energi
mekanik tersebut dikonversi menjadi energi listrik melalui generator.
Proses konversi energi yang terjadi pada proses produksi listrik PLTP PT
Indonesia Power Kamojang POMU yaitu, sumber panas yang terdapat di dalam
perut bumi megubah rembesan air menjadi fluida panas yang bertekana.
Kemudian pada turbin terjadi proses konversi energi dari energi panas menjadi
energi mekanik berupa putaran turbin. Pada generator terjadi proses konversi
energi dari putaran turbin (energi mekanik) menjadi energi listrik yang kemudian
didistribusikan ke konsumen. Pada Kondensor terjadi proses penurunan
temperatur uap panas sisa keluar dari turbin menjadi air sepenuhnya. Kondensor
nyatanya tidak dapat mengubah semua uap panas sisa menjadi air maka
dibutuhkan proses pendinginan lain yang terjadi pada after condencor dan
intercondensor.
Sistem pembangkitan PLTP adalah sistem pembangkitan listrik yang
memanfaatkan energi panas bumi berupa uap sebagai sumber energi. Uap
tersebut diperoleh dari sumur-sumur produksi yang dibuat dan dikelola oleh PT.
Pertamina. Uap dari sumur produksi terlebih dahulu dialirkan ke steam receiving
header yang berfungsi untuk menampung dan menjamin pasokan uap yang
masuk tidak mengalami gangguan. Tekanan didalam steam receiving header
dijaga berada dalam tekanan 6,5 bar, ketika ada tekanan berlebih dari sumur uap,
uap akan di alirkan ke vent valve (vent structure). Uap yang ditampung di steam
receiving header selanjutnya dialirkan ke separator yang berfungsi untuk
memisahkan uap dengan zat-zat pengotor seperti pasir, silika, dan air yang
terbawa didalam uap, sehingga menghasilkan uap bersih dan kering. Setelah
masuk separator uap dialirkan menuju demister yang berfungsi untuk
memisahkan kembali butiranbutiran air agar uap yang keluar dari demister benar-
benar bersih dan kering. Uap dari demister kemudian melewati main steam valve
(MSV) dan governor valve sebelum akhirnya dialirkan menuju turbin. Didalam
turbin uap digunakan untuk memutar turbin low pressure double flow condensing
yang dikopel dengan generator pada kecepatan 3000 rpm. Karena generator
dikopel dengan turbin membuat generator ikut berputar dan mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik, dari proses ini menghasilkan energi listrik dengan
arus 3 fasa, frekuensi 50 Hz, dan tegangan 11,8 KV. Melalui transformator 23
step-up, tegangan listrik dinaikkan hingga 150 KV, yang selanjutnya
dihubungkan dengan sistem penyaluran jawa-bali secara paralel.
Agar turbin dapat bekerja secara optimal, maka uap yang keluar dari turbin
harus dalam keadaan vakum yaitu dengan tekanan 0,1 bar. Untuk membuat
kondisi vakum tersebut dilakukan dengan cara mengkondensasi uap dalam
kondensor secara kontak langsung (direct contact) yang dipasang di bawah
turbin. Untuk menjaga kevakuman kondensor uap, uap yang tidak terkondensasi
atau Non Condensat Gas (NCG) harus dikeluarkan secara terus menerus melalui
steam ejector. NCG dari kondensor dikeluarkan melalui steam ejector stage 1 lalu
dimasukkan kedalam inter condenser untuk dikondensasi ulang. Dari inter
condenser masih menyisakan NCG, sehingga dikeluarkan ulang melalui steam 23
ejector stage 2 lalu masuk ke after condenser untuk dikondensasi ulang agar
jumlah NCG yang dibuang ke atmosfer jumlahnya tidak banyak.
Exhaust steam dari turbin masuk dari sisi atas kondensor, kemudian
terkondensasi akibat penyerapan panas oleh air pendingin yang diinjeksikan
melalui spray-nozzle. Level air di dalam kondensor dijaga agar dalam kondisi
normal melalui dua buah Main Cooling Water Pump (MCWP). Air yang
digunakan untuk mengkondensasi mengalami kenaikan temperatur, sehingga
harus didinginkan di Cooling Tower sebelum digunakan kembali untuk
mengkondensasi. Air dari kondensor dipompakan menggunakan MCWP
kebagian atas CoolingTower dan dijatuhkan dari kolam air panas (Hot Water
Basin) agar terjadi penurunan temperatur dan tekanan akibat terjadinya kontak
dengan udara sekitar, air yang telah didinginkan ditampung di kolam air dingin
(Cold Water Basin). Air dalam Cold Water Basin dialirkan kembali dengan
MCWP ke kondensor untuk mendinginkan uap, sebagian air dialirkan ke inter
condenser dan after condenser dengan primary pump untuk mengkondensasi
NCG sedangkan kelebihannya diinjeksikan kembali ke sumur uap yang kurang
produktif agar dapat menghasilkan kembali uap.
-Komponen PLTP Indonesia Power
1. Steam Receiving Header
berfungsi sebagai pengumpul uap sementara dari beberapa sumur
produksi sebelum dialirkan ke turbin.
2. Vent Structure
Fungsi dari Vent Structure yaitu:
-Sebagai pengatur tekanan tekanan uap.
-Sebagai pengaman dengan cara membuang uap bila terjadi tekanan lebih pada
Steam Receiving Header.
-Membuang kelebihan uap juka terjadi penurunan beban atau unit stop.
3. Separator
Separator adalah sebuah tabung yang disimpan secara vertikal dengan
saluran masuk dan saluran keluar, alat ini berfungsi untuk memisahkan zat-zat
tidak diingikan yang terkandung di dalam uap seperti, silika, pasir, bintik-
bintik air, dan zat lainnya
4. Demister
Demister adalah sebuah alat yang berbentuk tabung silinder yang
berukuran 14,5 m2 didalamnya terdapat kisi-kisi baja yang berfungsi untuk
mengeliminasi butir-butir air yang terbawa oleh uap dari sumur-sumur panas
bumi..
5. Turbin
Turbin adalah alat untuk mengkonversi potensi energi panas pada uap
menjadi energi mekanik berupa putara.
6. Generator
Generator adalah sebuah alat yang berfungsi untuk merubah energi
mekanik putaran poros turbin menjadi energi listrik.
b. Contoh Powerplant hidropower
-Profil Perusahaan
Pengelola : PT Indonesia Power UBP Saguling (PLTA)
Lokasi : Saguling, Bandung
Kapasitas energi : 4 x 175,18 MW
PT Indonesia Power UBP Saguling merupakan anak perusahaan dari PT PLN
yang bertanggung jawab mengelola potensi SDA berupa energi air.
Proses Produksi Listrik PT Indonesia Power UBP Saguling (PLTA):

1. Aliran sungai dari citarum dikumpulkan pada waduk sagulang.


2. Air yang ditampung pada waduk saguling kemudian dibendung, berfungsi
untuk mengontrol aliran air supaya penggunaannya stabil dan sesuai
kebutuhan.
3. Air yang dibendung kemudian dialirkan menuju penstock (pipa) yang saluran
masuknya dilengkapi dengan pintu air sebagai pengontrol dan penyaring air.
4. Air yang telah melewati penstock kemudian akan memasuki turbin air
5. Energi potensial air dikonversi menjadi energi mekanik berupa putara pada
turbin. Cara kerjanya yaitu air yang melewati turbin akan memutar runner
sehingga turbin berputar.
6. Setelah dikonversi menjadi energi mekanik berupa putaran, maka energi
tersebut ditransmisikan ke generator melalui poros turbin-generator yang
terhubung sehingga generator akan berputar dan akan menghasilkan energi
listrik.
7. Listrik ditransmisikan sesuai persyaratan transmisi di Indonesia yaitu 150 kV
atau 500 kV. Melalui gardu induk (tegangannya dinaikan oleh transformator).
2. Apa kelemahan dan kelebihan 2 jenis tersebut pada implementasi di lokasi-
lokasi tersebut?
Kelebihan geothermal energy Kamojang:
1. Dapat menghasilkan energi bersih.
2. Limbah yang dihasilkan sedikit.
3. Sesuai dengan program pemerintah.
4. Dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Kelemahan Geothermal energy Kamojang:


1. Biaya pembuatan pembangkit sangat mahal.
2. Kapasitas listrik yang dihasilkan kecil dibanding pembangkit lain.
3. Biaya maintenance mahal, karena alat yang dibutuhkan berbeda perlakuannya
dengan pembangkit lain, misalnya turbin harus tahan karat karena uap panas
yang terkandung memiliki bahan kimia yang dapat menimbulkan karat.
4. Sulit dijangkau tranportasi, karena biasanya lokasi-lokasi potensi geothermal di
atas gunung jauh dari pusat perkotaan, terkadang belum diakses dan tidak
terdapat jalan.
5. Waktu pengoperasian (start) lama

Kelebihan hidrowater Saguling:


1. Biaya produksi murah, karena SDA menggunakan air dan tidak beli dan tidak
butuh suplai dari luar.
2. Ramah lingkungan, karena tidak ada proses pembakaran sehingga tidak terdapat
limbah.
3. Waduk dapat digunakan juga untuk keperluan masyarakat.
4. Waktu pengoperasian sangat cepat.
5. Maintenance murah, karena peralatan-peralatan bekerja pada putaran rendah dan
suhu rendah.

Kekurangan hidropower Saguling:


3. Membutuhkan investasi yang besar.
4. Membutuhkan lahan yang besar.
5. Proses produksi listrik akan terhambat bergantung cuaca, apabila waduk kering
maka proses produksi listrik akan terhambat bahkan tidak beroperasi.
Peta penggunaan kedua jenis energi ini di Indonesia (lokasi, kapasitas energi
yang terpakai dan potensi sumber energi yang belum dimanfaatkan)

3. Peta penggunaan kedua jenis energi ini di Indonesia (lokasi, kapasitas energi
yang terpakai dan potensi sumber energi yang belum dimanfaatkan)
a. Geothermal
Indonesia merupakan negara yang banyak sekali terdapat gunung aktif,
sehingga potensi sumberdaya alam geothermal sangat melimpah. Berikut
merupakan persebaran geothermal yang ada di Indonesia menurut kementrian
ESDM:

Dari data tersebut terlihat bawha banyak sekali potensi geothermal yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia.
b. Hydropower
Geografis Indonesia sangat mendukung potensi pengembangan hydropower, hampir
semua pulau di Indonesia mempunyai SDA aliran sungai yang kemudian nantinya
dapat dimanfaatkan menjadi PLTA. Menurut data kementrian ESDM menyatakan
bahwa terdapat 11 wilayah prioritas pengembangan energi baru terbarukan yang
tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga papuat. Total potensinya
sekitar 225 Giga Watt. Potensi tersebut dapat mencukupi kebutuhan energi Indonesi.

4. Prediksi penggunaan energi ini di Indonesia di masa depan


Saat ini Indonesia masih sangat ketergantungan dengan energi fosil baik berupa
batu bara maupun minyak bumi. Saat ini Indonesia kebutuhan energi Indonesia sangat
bergantung kepada impor minyak bumi negara lain. Ketergantungan terhadap impor
mencapai sekitar 35% (ESDM, 2019).
Saat ini masih banyak dan masih membutuhkan pembangkit listrik dengan
sumber energi fosil. Bahkan sekarang terdapat perusahaan-perusahaan baru yang
membuat pembangkitan yang tidak ramah lingkungan, seperti PLTU Cirebon Power,
PT Bhimasena Power Indonesia.
Menurut saya, dalam 10 tahun ini Indonesia tidak akan lepas dari energi yang
bersumber dari fosil yang memiliki dampak negatif yang besar terhadap lingkungan,
oleh karena itu perlu adanya pengembangan, membuat pembangkit listrik EBT
sehingga tidak merusak lingkungan.
Dari data di atas Indonesia memiliki potensi EBT yang sangat melimpah, seperti
geothermal, hydropower, energi osmosis, ombak, angin, cahaya matahari. Dan hal ini
yang harus segera dikembangan dan dibuat pembangkitan dengan sumber energi
tersebut.
Tantangannya yaitu, proses pembangkitan energi EBT membutuhkan investasi
yang sangat besar.
Menurut saya, prediksi penggunaan energi Indonesia kedepannya, Indonesia akan
mulai membuat dan memanfaatkan semua potensi energi tersebut. Bisa dilihat
sekarang Indonesia sudah mulai membuat regulasi tentang energi bersih, dan energi
EBT.

Anda mungkin juga menyukai