Pengertian
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari yang terdiri dari berbagai ragam
bahan makanan yang berkualitas dalam jumlah dan prorposi yang sesuai sehingga dapat
memenuhi kebutuhan gizi sese guna pemeliharaan dan perbaikan sel tubuh dan proses
kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Menurut kamus gizi
menu adalah susunan makanan atau hidangan yang dimakan oleh seseorang untuk
sekali atau untuk sehari menurut waktu makan. Menu seimbang adalah menu yang
terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesui, sehingga
memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh
dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan.
Fungsi Menu
Bagi pengelola makanan menu merupakan pedoman kerja untuk menyiapkan
segala bahan makanan, peralatan masak dan peralatan hidang yang diperlukan untuk
menyajikan makanan yang ditawarkan dari suatu restauran sehingga makanan tersebut
digemari oleh para tamu. Kiat-kiat penyusunan menu seimbang tidak ada bedanya
dengan kiat-kiat perencanaan menu untuk di restauran atau di institusi, namun perlu
adanya pengetahuan penggunaan daftar komposisi bahan makanan DKBM dan daftar
bahan makanan penukar DBMP untuk perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi, agar
diperoleh susunan menu yang mencukupi energi/ zat gizi bagi individu, keluarga dan
atau kelompok. Syarat menyusun menu; perhatikan nilai gizi makanan, biaya yang
tersedia mudah diselenggarakan dan diterima masyarakat.
Jenis-Jenis Menu
a. Menu di restoran terdiri dari :
1) Menu ala carte adalah suatu susunan menu dimana setiap makanan pada daftar
makanan dicantumkan harganya dan tamu dapat memilih makanan sesuai seleranya.
2) Menu table dhote adalah suatu susunan hidangan lengkap dengan satu harga, dimana
tamu tidak mempunyai peluang untuk memilih makanan sesuai dengan selera.
3) Menu perjamuan khusus dipergunakan untuk acara perjamuan atau pesta khusus
biasanya disajikan makanan khusus pula contohnya acara akhikah maka hidangan yang
tersedia dari bahan daging kambing.
b. Menu harian berdasarkan waktu makan
1) Menu pagi adalah menu yang disusun lebih simpel dan sederhana tidak memerlukan
variasi makanan yang banyak contoh nasi goreng, mie rebus dan coba sebutkan yang
lainnya.
2) Menu siang adalah susunan makanan yang lebih lengkap terdiri dari bahan makanan
pokok, lauk-pauk yang terdiri dari hewani dan nabati, sayuran dan buah-buahan.
3) Menu malam hampir sama dengan menu siang adakalanya lebih lengkap dan lebih
banyak variasi makanan yang disajikan.
c. Menu Berdasarkan Kelompok Umur
1) Menu untuk balita disusun dari bahan makanan yang sesui dari kebutuhan balita
berdasarkan umur 1-5 tahun bahan makanan yang dipilih banyakmengan dung kalsiu
dan protein tinggi untuk menjaga pertumbahan yang maksimal.
2) Menu untuk anak.
3) Menu untuk remaja umumnya dari hidangan sedang populer/ trend, mudah dimakan
dan praktis contohnya ayam goreng tepung. Ikan tanpa tulang dan makanan sepinggan
4) Menu untuk dewasa susunan makanan dengan berbagai variasi bahan makanan yang
mengandung protei hewani dan nabati.
5) Menu untuk ibu hamil dan menyusui susunan makanan dengan berbagai variasi
bahan makanan yang mengandung protei hewani dan nabati ditambah energi pada
semester pertama kehamilan /menyusui dan semester kedua kehamilan/ menyusui.
6) Menu untuk manula susunan makanan yang lengkap kandungan zat gizi , tidak banyak
lemak, rasa netra, tidak pedas dan tidak keras.
Pertimbangan Perencanaan Menu
a. Jenis badan usaha ( retauran, kantin, kafe). b. Jenis hidangan. c. Musim dalam
setahun. d. Kemampuan juru masak. e. Kemampuan pramusaji. f. Perlengkapan dan
peralatan masak. g. Perlengkapan dan peralatan hiding.
Menyusun Menu
a. Identifikasi kebutuhan zat gizi dengan menggunakan tabel kebutuhan energi dan data
keinginan konsumen.
b. Tetapkan siklus menu. Siklus menu adalah adalah serangkaian menu yang disusun
dalam berbagai item dari hari ke hari setelah selang waktu tertentu menu akan terulang
kembali. Fungsi siklus menu untuk menghidari pengulangan menu, menyiapkan variasi
pilihan makanan, mengetahui daya terima makanan dan memudahkan penyediaan
bahan makanan. Umumnya siklus menu dibuat untuk 3 hari, 5 hari ,satu minggu, 10 hari
dan satu bulan
c. Cara menyusun menu :
1) Kumpulkan bahan makanan sumber tenaga, sumber protein hewani rotein nabati dan
bahan makanan sumber pengatur. 2) Banyaknya kalori yang harus yang harus
dikonsumsi dan jumlah kalori yang dikonsumsi. 3) Buat suatu pola dan susunan menu
untuk jangka waktu yang diinginkan (3 hari, 5 hari, 7 hari). 4) Tentukan waktu, makan
pagi, siang dan malam dan pilih hidangan populer dan trend masa kini. 5) Membuat
pola menu untuk mengetahui frekwensi penggunanan bahan makanan. 6) Cantumkan
lauk pauk hewani, nabati, sayuran, buah dan aneka snack. 7) Tentukan teknik memasak.
8) Perhatikan komposisi warna, teknik memasak, resep, konsistensi bentuk dan tekstur.
9) Penyajian dan garnis makanan
129
AKG atau Recommended Dietary Allowances (RDA) yang
digunakan bagi Indonesia adalah AKG hasil Widyakarya Nasional
Pangan dan Gizi (WNPG) yang disempurnakan setiap lima tahun
dari AKG sebelumnya berdasarkan penemuan mutahkir tentang
kecukupan gizi, perkembangan pola konsumsi pangan, per-
kembangan ukuran tubuh (berat badan dan tinggi badan) dan
masalah gizi yang dihadapi. (Hardinsyah, 1998).
130
AKG adalah kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi
hampir semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin,
ukuran tubuh dan aktifitas untuk mencegah terjadinya defisiensi
gizi (Muhilal, dkk, 1998).
Beberapa faktor yang mempengaruhi AKG bagi
seseorang adalah:
1. Umur
Umur seseorang sangat mempengaruhi berapa jumlah
zat gizi yang mereka butuhkan. Seorang anak usia 10 tahun
akan berbeda kebutuhan gizinya dengan remaja usia 15 tahun.
Hal ini disebabkan karena masing-masing individu dengan
tingkat usia yang berbeda memiliki aktifitas fizik yang berbeda
pula.
131
Gambar 2.119: Pria dan wanita berbeda aktifitasnya
2. Jenis Kelamin
Selain umur, faktor jenis kelamin juga mempengaruhi
kebutuhan gizi Seorang remaja wanita dengan remaja pria akan
berbeda kebutuhan zat gizinya. Sebagai contoh, remaja wanita
melakukan aktifitas tidak seberat remaja pria, sehingga
kebutuhan akan energi akan lebih besar pada remaja pria
dibandingkan dengan remaja wanita.
Namun pada zat gizi tertentu wanita membutuhkan lebih
banyak dibangdingkan remaja pria, seperti Fe (zat besi). Wanita
setiap bulannya mengalami menstruasi, sehingga membutuhkan
zat besi lebih banyak di bandingkan remaja pria.
132
Gambar 2.120: Pria dan wanita berbeda kebutuhan gizinya
3. Kondisi fisiologis
Selain faktor umur dan jenis kelamin faktor fisiologis
seseorang akan mempengaruhi kebutuhan gizinya. Seorang
wanita dengan kondisi normal akan berbeda kebutuhan gizinya
dengan wanita dalam keadaan hamil maupun menyusui.
Demikian pula pada seseorang yang dalam masa penyembuhan
akan membutuhkan zat gizi berbeda dengan orang yang sehat.
133
Gambar 2.122: Wanita menyusui butuh zat gizi
134
13 – 15 tahun 46 48 55
16 – 19 tahun 50 55 63
20 – 49 tahun 54 55 65
> 50 tahun 54 55 65
Sumber : WNPG ( 1998)
Tabel berat badan patokan ini akan digunakan untuk
mengetahui berapa angka kecukupan gizi bagi seseorang. Tabel
tersebut dikombinasikan penggunaannya dengan daftar
kecukupan gizi (DKG). DKG berisikan angka kecukupan gizi
rata-rata yang dianjurkan bagi setiap individu perhari (Lampiran).
Kombinasi penggunaan kedua tabel tersebut digunakan
untuk mengetahui berapa kecukupan gizi seseorang secara
umum dengan hanya memperhatikan berat badan serta umur
individu.
Namun untuk mengetahui berapa kecukupan zat gizi
seseorang berdasarkan berbagai faktor di atas seperti umur,
jenis kelamin, aktifitas fisik dan kondisi fisiologis akan dipelajari
pada bab III berikutnya dalam buku ini. Sebagai contoh
bagaimana penggunaan kombinasi kedua tabel tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut.
135
> 60 thn 62 165 2200 55 600
Wanita
10-12 thn 35 140 1900 54 500
13-15 thn 46 153 2100 62 500
16-19 thn 50 154 2000 51 500
20-45 thn 54 156 2200 48 500
46-59 thn 54 156 2100 48 500
> 60 thn 54 154 1850 48 500
Hamil + 285 + 12 + 200
Menyusui
0-6 bln + 700 + 16 + 350
7-12 bln + 500 + 12 + 300
Contoh Perhitungan
Kebutuhan Gizi Individu
Seorang pria berusia 35 tahun dengan BB 58 kg.
Hitunglah kebutuhan energi dan protein pria tersebut!
Jawab:
BB standar untuk pria usia 35 adalah 62 kg
136
AKG untuk pria usia 35 adalah :
Energi = 2800 Kal
Protein = 55 g
Maka kebutuhan gizi untuk pria tersebut :
Energi = 58/62 x 2800 Kal = 2619,35 Kal § 2619 Kal
Protein = 58/62 x 55 g = 51,5 g
Kesimpulan.
Zat gizi merupakan unsur yang terkandung dalam
makanan yang memberikan manfaat bagi kesehatan
manusia.Masing-masing bahan makanan yang dikonsumsi
memiliki kandungan gizi yang berbeda. Zat gizi yang terkandung
dalam makanan tersebut berbeda-beda antara makanan yang
satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut dapat berupa
jenis zat gizi yang terkandung dalam makanan, maupun jumlah
dari masing-masing zat gizi.
Yang termasuk zat-zat gizi adalah karbohidrat, protein,
lemak mineral, vitamin , air dan selulose. Zat gizi berfungsi
bagi tubuh sebagai , sumber energi, untuk pertumbuhan,
dan mempertahankan jaringan yang rusak, pengatur
regulasi proses di dalam tubuh. Berdasarkan jumlahnya
dibedakan atas zat gizi makro dan zat gizi mikro dan
berdasarkan sumbernya dibedakan atas zat gizi utama dan
zat gizi essensial.Kecukupan gizi tubuh dipengaruhi oleh
umur, jenis kelamin, dan kondisi fisiologis
Evaluasi:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan zat gizi
137