Anda di halaman 1dari 4

Defibilator

Pendahuluan
Pesawat defibrilator adalah suatu pesawat yang digunakan untuk membantu para medis
dibagian perawatan jantung untuk mengatasi kelainan pada jantung
(cardioarrytmia). Pada pasien yang mengalami kegagalan jantung seperti ini
disebut fibrilasi ventikuler dan keadaan pasien akan bertambah parah dalam
beberapa menit apabila keadaan ini tidak diperbaiki, unutk mengembalikan
denyutan jantung agar dapat bekerja sebagaimana mestinya, maka digunakan alat
yang disebut defibrilator. Dengan memberikan ransangan arus listrik pada sel-sel
ventrikuler jantung sehingga semua sel akan diharapkan melewati masa krisis
secra bersamaan dan diharapkan jantung akan mulai berdenyut secara teratur.

Keterangan :
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa suplay tegangan yang mencatu rangkaian
dari batery charge yang discharge oleh rangkaian charge yang khusus dibuat
untuk pesawat ini. Setelah itu terdapat saklar charge untuk mengisi kapasitor.
Tombol charge ini sebenarnya merupakan penghubung suplay tegangan dari
battery ke rangkaian oscilator yang menghasilakan pulsa sinusoidal pengganti
signal ac yang mensuplay transformator. Untuk membangkitkan signal tegangan
tinggi, setelah out put dari transformator tegangan tersebut dimasukkan
kerangkaian voltage multiplier dengan system cascade. Kemudian out put
tegangan tinggi ini diisikan kekapasitor. Besar dosis yang diinginkan dapat dilihat
pada meter patunjuk. Selama besar muatan belum tercapai saklar charge dapat
terus ditekan.
Sistem penembakan atau pembuangan muatan ke pasien dilakukan dengan menekan
saklar pb yang mengaktifkan relay sehingga muatan akan tersalur melalui paddle
elektroda.
Apabila pengisian telah normal penembakkan tidak jadi dilakukan maka muatan dari
kapasitor dibuang melalui R, dengan menekan tombol discharge sampai meter
menunjukkan Nol.

Pemeliharaan
a. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat dalam 1 bulan sekali.
b. Cek dan periksa kondisi electrode selama 1 bulan sekali.
c. Cek fungsi tombol / switch perbaiki bila perlu selama 6 bulan sekali.
d. Cek baterai, lampu indikator, ganti bila perlu 6 bulan sekali.
e. Cek system catu daya, perbaiki bila perlu selama 3 bulan sekali.
f. Cek fungsi tombol charge dan di charge selama 3 bulan sekali.

Trobelshoting

NO Gejala Penyebab Tindakan yang di ambil


terjadi putus pada
1 mengganti kabel power dengan yang ba
kabel power
mengalami putus pada mengganti dengan sekring yang baru, ya
Alat tidak menyala sekring alat mengalami masalah
Alat tidak bisa Kapasitor, selector
Periksa kontaktor pada relay, tegangan
2 mentriger carger
Baterai, carger baterai,
indikator lowbatt terus Periksa baterai, bersihkan konektor carg
konektor carger
menyala baterai, periksa carger baterai
3 baterai
penunjukan meter
menunjukkan muatan konektor paddle, periksa konektor paddel, bersihkan kon
kapasitor tapi tidak konektor relay relai
4 bisa mentriger
semua lampu indikator Baterai kosong, SW1
Periksa baterai, dan Sw1
5 tidak menyala tidak terhubung
6 Semua lampu indikator Baterai masih bisa Lakukan pengisian ulang pada baterai la
menyala untuk pengisian hijau mulai padam
kapasitor sampai
lampu hijau padam
Prosedur Penggunaan :
Pada Prinsipnya Prosedur Pengoperasian Defibrillator Dibagi Dalam
Tiga Tahap
1. Pemilihan besarnya energi dan mode pengoperasian
2. Pengisian energi (charge) pada kapasitor
3. Pembuangan energi dari kapasitor ke pasien (discharge).

Berikut prosedur penggunaan Defibrilator :


1. Pasien yang diindikasikan penggunaan defibrillator yaitu pada kasus VT dan VF yang di
tunjukan pada monitor EKG
2. Menyalakan deflbrilator dengan menekan tombol ON atau memutar kearah ON
3. Mengambil Paddle dari sisi samping alat
4. Paddle diberi jeli secukupnya
5. Menentukan energi yang diperlukan dengan cara memutar atau menggeser tombol energi
( dewasa: 200 J untuk bifasik dan 360 joule untuk monofasik, Anak-anak 5 j/kgBB)
6. .Letakkan paddle dengan posisi paddle apex diletakkan pada apeks jantung (sebelah kiri
papilla mammae di garis mid axilaris atau spasi intercosta ke 5-6 mid axial kiri) dan
paddle sternum diletakkan pada garis sternal kanan di bawah klavikula
7. Isi (Charge) energi, tunggu sampai energi terisi penuh, Tunggu sampai indikator energi
penuh dan alarm berbunyi
8. .Jika energi sudah penuh, beri aba-aba dengan suara keras dan jelas agar tidak ada lagi
anggota tim yang masih ada kontak dengan pasien atau korban, termasuk juga yang
operator defibrilator, sebagai contoh:"DC siap ""Saya Clear"Anda Clear"Semua Clear"
9. Kaji ulang layar monitor defibrillator, pastikan irama masih VF/VT, pastikan energi
sesuai dengan yang diset, dan pastikan modus yang dipakai adalah asinkron, jika semua
benar, berikan energi tersebut dengan cara menekan kedua tombol discharge pada kedua
paddle. Pastikan paddle menempel dengan baik pada dada pasien (beban tekanan pada
paddle kira-kira 10 kg), setelah itu paddle jangan langsung diangkat, tunggu sampai
semua energi listrik dilepaskan.
10. Segera setelah selesai langsung dilanjutkan RJP selama 5 siklus atau 2 menit
11. Nilai gambaran EKG dan periksa elktroda monitor apakah terpasang dengan baik
12. Jika tidak berhasil/ gambaran VF/VT tanpa nadi menetap, lakukan defibrillasi (langkah
4-9)
13. Berikan epinephrine 1 mg IV flas dengan NACL 0,9% dapat di ulang 3 5 menit.
14. . Jika defibrillasi berhasil, nilai kemabali ABC kembali
15. Matikan defibrilator ke tombol OFF 

Berikut ini pengertian dari denyut jantung VT dan VF

● Fibrilasi ventrikel
Pada fibrilasi ventrikel, ruang jantung bagian bawah (ventrikel) berdenyut terlalu cepat
hingga hanya tampak seperti bergetar. Akibatnya, jantung hanya dapat memompa darah ke
seluruh tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit atau bahkan tidak sama sekali. Kematian
bisa terjadi dalam 5 hingga 10 menit bila defibrilasi tidak dilakukan.
● Takikardia ventrikel tanpa nadi
Pada takikardia ventrikel tanpa nadi, ventrikel berdenyut sangat cepat sehingga jantung tidak
mampu memompa darah ke seluruh tubuh dengan efisien. Apabila jumlah darah terlalu
sedikit untuk menghasilkan denyut jantung atau menyebabkan pasien pingsan, defibrilasi
diperlukan untuk mengatasi kondisi ini.

Selama pemberian DC Shock ini, ada yang harus diperhatikan yaitu pasien harus :
1. Tidak ada kontak dengan orang lain
2. Tidak ada kontak dengan bahan berbahan metal/konduktor
3. Saat paddle bersentuhan dengan dada pasien, paddle juga harus tidak boleh
berhubungan dengan bahan logam
4. Pastikan dada pasien kering
5. Karena dialiri arus besar, kemungkinan akan terjadi luka bakar. Oleh karena itu
peletakan paddle harus tepat.

Soal-soal

1.Bagaimana jika energi yg di charge berbeda dengan energi yang dikeluarkan?


- Jika perbedaan energi lebih dari +- 4J, maka defibrilator tidak laik pakai dan perlu dilakukan
kalibrasi

2. Apa akibat jika jelly yg diberikan pada padle tidak dibersihkan sampai benar2 bersih?
- Padle akan berkarat dan menjadikan kondisi fisik defibrilator kotor

3.Apa saja efek pada pasien penggunaan defibrilator?


- defibrilasi dapat menimbulkan beberapa komplikasi yang meliputi: Kulit terbakar, Kematian sel
otot jantung, Aritmia tipe lain, Terbentuknya gumpalan darah

4. Berapa energi yg diberikan pada pasien anak?


- Dosis energi anak 4J per kg. Semisal pasien anak dengan berat 15kg, maka energi yg diberikan
60J

5. Apa saja persiapan khusus sebelum melakukan defibrilasi?


- Defibrilasi umumnya merupakan tindak medis darurat. Karena itu, tidak ada persiapan khusus
yang bisa dilakukan

6. Mengapa perlu dilakukan defibrilasi?


- Defibrilasi diperlukan untuk mengatasi kondisi aritmia tertentu yang bersifat mengancam
nyawa, yaitu fibrilasi ventrikel atau takikardia ventrikel tanpa nadi.

7. Mengapa saat melakukan defibrilasi harus memasang ekg juga?


- Sebab, tindakan defibrilasi tidak boleh dilakukan bagi pasien yang masih memiliki denyut nadi
karena dapat menyebabkan kerja jantung berhenti total.

Anda mungkin juga menyukai