Anda di halaman 1dari 8

PRA RENCANA PABRIK BUBUK DETERGEN DARI DEDOZYL

BENZENA (DDB) DAN OLEUM DENGAN PROSES SULFONASI


KAPASITAS 20.000 TON/TAHUN

UTILITAS
Utilitas pada suatu pabrik adalah unit yang dapat menunjang proses produksi,
sehingga kapasitas produksi semaksimal mungkin dapat dicapai. Adapun utilitas
di dalam Pra Rencana Pabrik Bubuk Detergent ini meliputi 5 unit yaitu:
1. Unit penyediaan air
2. Unit penyediaan steam
3. Unit pembangkit tenaga listrik
4. Unit penyediaan bahan bakar
5. Unit penyediaan pendingin

1. Unit Penyediaan Air


Unit penyediaan air bertugas untuk memenuhi kebutuhan air baik ditinjau dari
segi kuantitas maupun kualitasnya. Segi kuantitas air merupakan jumlah
kebutuhan air yang harus dipenuhi sedangkan segi kualitas air menyangkut syarat
air yang harus dipenuhi. Dalam Pra Rencana Pabrik Bubuk Detergent ini, air
digunakan untuk:
a. Air Umpan Boiler
Air umpan boiler merupakan bahan baku pembuatan steam yang berfungsi
sebagai media panas. Kebutuhan steam sebesar 3052,9920 kg/jam. Air umpan
boiler disediakan dengan excess 20 % sebagai pengganti steam yang hilang
yang diperkirakan karena adanya kebocoran akibat dari transmisi sebesar 10 %
sedangkan faktor keamanan sebesar 15 %, sehingga kebutuhan air umpan
boiler sebanyak 6959,47 kg/jam. Air untuk keperluan ini harus memenuhi syarat-
syarat agar air yang digunakan tidak merusak ketel (boiler). Persyaratan yang
harus dipenuhi adalah air tidak mengandung kation-kation seperti Ca2+, Mg2+
dan anion-anion seperti SO42-, Cl-, SO32-. Untuk itu diperlukan treatment
secara lebih sempurna.
Zat-zat yang terkandung dalam air umpan boiler (bahan baku pembuatan
steam) yang dapat menyebabkan kerusakan pada boiler:
 Kadar zat terlarut (solube matter) yang tinggi
 Zat padat terlarut (suspended solid)
 Garam-garam kalsium dan magnesium
 Zat organik (organic matter)
 Silika, sulfat, asam bebas dan oksida.
Dari Perry, ed.6, Hal 976 didapat bahwa air umpan boiler tersebut mempunyai
syarat sebagai berikut:
Total padatan (total disolved solid) : 3500 ppm
Alkalinitas : 700 ppm
Padatan terlarut (suspended solid) : 300 ppm
Silika : 60-100 ppm
Besi : 0,1 ppm
Tembaga : 0,5 ppm
Oksigen : 0.007 ppm
Kesadahan (hardness) :0
Kekeruhan (turbidity) : 175 ppm
Minyak : 7 ppm
Residual fosfat : 140 ppm

Untuk memenuhi syarat tersebut dan untuk mencegah kerusakkan pada


boiler, maka sebelum digunakan air umpan boiler harus diolah dahulu, melalui:
demineralizer, untuk menghilangkan ion-ion pengganggu dan deaerator, untuk
menghilangkan gas-gas terlarut.
Nama : Boiler
Type : Fire – tube boiler
Luas pemanasan : 4544,7 ft 2
Kapasitas : 67621,034 Btu/jam
Rate steam : 7403,684 lb/jam
P = 39,77 KPa : T = 250 0C
Rate feed water : 2087,841 lb/jam
Bahan bakar : Fuel oil
Rate bahan bakar : 454,47 lb/jam
Eff, Boiler : 80 %
Jumlah : 1 buah
b. Air Sanitasi
Air sanitasi digunakan untuk keperluan para karyawan di lingkungan
pabrik untuk konsumsi, cuci, mandi, masak, laboratorium, perkantoran dan
lainlain.
Syarat-syarat yang perlu dipenuhi:
1. Syarat Fisik
- Suhu : Dibawah suhu kamar
- Warna : Tidak berwarna/jernih
- Rasa : Tidak berasa
- Bau : Tidak berbau
- Kekeruhan : <1 mg SiO2/liter
- pH : Netral
2. Syarat Kimia
- Tidak mengandung zat-zat organik maupun anorganik yang tidak terlarut
dalam air, seperti PO4, Hg, Cu dan sebagainya
- Tidak beracun.
3. Syarat Bakteriologis
Tidak mengandung bakteri terutama bakteri patogen yang dapat merubah
sifat-sifat fisik air. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, setelah proses
penjernihan, air harus diberi desinfektan seperti klor cair atau kaporit.

c. Air pendingin
Air pendingin berfungsi sebagai media pendingin pada alat perpindahan
panas.
Hal ini disebabkan karena:
- Air merupakan materi yang banyak didapat
- Mudah dikendalikan dan dikerjakan
- Dapat menyerap panas
- Tidak mudah menyusut karena pendinginan
-Tidak mudah terkondensasi Sebagai media pendingin, air harus memenuhi
persyaratan tertentu, yaitu tidak mengandung:
- Kesadahan (hardness) yang dapat memberikan efek pembentukan kerak
- Besi, penyebab korosi
- Silika, penyebab kerak
-Minyak, penyebab terganggunya film corrosion inhibitor yang dapat
menurunkan efisiensi perpindahan panas dan merupakan makanan mikroba
yang dapat menyebabkan terbentuknya endapan.

Mengingat kebutuhan air sebagai pendingin cukup besar dan untuk


menghemat pemakaian air, maka air pendingin yang digunakan didinginkan
kembali (disirkulasi) dalam Cooling Tower, sehingga tidak perlu dilakukan
penggantian air pendingin, kecuali bila ada kebocoran atau kehilangan karena
penguapan, maka disediakan penambahan air sebesar 20 % dari kebutuhan air
pendingin.

Proses Pengolahan Air


Proses pengolahan air pada Pra Rencana Pabrik Bubuk Detergent dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
Air sungai dipompa (L-202) ke dalam Bak Sedimentasi (F-203) untuk dipisahkan
dari kotoran yang mengapung, kemudian dipompa (L-204) ke Bak Skimmer (F-
205) untuk menghilangkan kotoran yang belum hilang pada bak sedimentasi.
Kemudian air dipompa menuju Tangki Clarifier (F-207) untuk memisahkan
partikel padat. Pada tangki Clarifier dilakukan penambahan koagulan
Al2(SO4)3.18H2O. Bak dilengkapi baffile yang pada awalnya baffile tersebut
dipasang berdekatan dan selanjutnya dipasang agak berjauhan sehingga
setelah terbentuk flok-flok (gumpalan) partikel yang pada akhirnya dapat
terendapkan.
Kemudian dilakukan penyaringan dan partikel-partikel yang masih terikat di
dalam Sand Filter (F-208). Selanjutnya air yang sudah bersih ditampung dalam
Bak Penampung Air Bersih (F-211). Dari bak penampung ini sebagian air
dipompa ke Bak Klorinasi (F-214) dan diberi desinfektan (Cl2) yang selanjutnya
dipompa menuju Bak Sanitasi (F-210) dan dapat digunakan sebagai air sanitasi,
sebagian air dipompa ke Cooling Tower (P-230) dan sebagian lagi dipompa ke
Demineralizer (D-220 A/B) untuk menurunkan kesadahannya. Di dalam
demineralizer yang terdiri dari anion dan kation exhanger yaitu untuk
menghilangkan anion dan kation yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu
kelancaran kerja pada proses peralatan. Setelah keluar dari Tangki
Demineralizer diharapkan kadar kation dan anion di dalam air sudah memenuhi
syarat sebagai air pengisi Boiler (Q-240) dan air proses. Dari Demineralizer air
dipompa ke Deaerator (D-242) untuk menghilangkan gas-gas impuritis yang
masih terikut dalam air umpan boiler yaitu menggunakan steam sebagai
pemanas. Untuk air pendingin diambil dari bak air bersih yang dipompakan ke
Cooling Tower (P-230) kemudian dapat langsung dipompa ke peralatan,
sedangkan untuk air pendingin yang telah digunakan dipompa ke dalam Cooling
Tower untuk didinginkan sehingga dapat digunakan kembali. Begitu pula steam
yang telah digunakan yang berupa kondensat akan dikembalikan ke Bak Air
Lunak (F-222) untuk diproses kembali menjadi steam dalam Boiler (Q-240).
Untuk air proses digunakan air dari bak air lunak (F-222) kemudian dipompakan
ke peralatan yang menggunakan air proses.

2. Unit Penyediaan Steam


Unit ini berfungsi untuk menyediakan kebutuhan steam yang digunakan
sebagai pemanas pada heater dan reboiler. Kebutuhan steam dipenuhi dengan
jalan menguapkan air di dalam sebuah ketel (boiler). Untuk itu maka kesadahan
air pengisi ketel (boiler feed water) harus benar-benar diperhatikan dan diperiksa
dengan teliti serta harus bebas dari kotoran yang mungkin akan mengganggu
jalannya operasi pabrik.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh air umpan boiler:
a)Tidak disebabkan oleh adanya solid matter, suspended matter dan
kebebasanyang tinggi. Kesulitan yang dihadapi dengan adanya busa adalah:
 Kesulitan pembacaan tinggi permukaan dalam boiler.
 Dapat menyebabkan percikan yang kuat yang mengakibatkan adanya
solid-solid yang menempel dan terjadi korosi dengan adanya
penambahan lebih lanjut.
b)Tidak boleh membentuk kerak dalam boiler Kerak didalam boiler ini
disebabkan oleh garam-garam Ca2+, Mg2+,CO32+, SiO2 dan Al2O3 Kerak yang
terbentuk didalam dinding boiler menyebabkan:
 Isolasi terhadap panas sehingga proses perpindahan panas terhambat.
 Kerak yang terbentuk dapat pecah sewaktu-waktu, sehingga dapat
menimbulkan kebocoran karena boiler mendapatkan tekanan yang
kuat.
c)Tidak boleh menyebabkan
Korosi pada pipa Korosi pada pipa boiler disebabkan oleh keasaman (pH
rendah), minyak dan lemak, bikarbonat dan bahan-bahan organik dan gas
CO2, O2,.H2S, SO3, NH3 yang terlarut dalam air. Reaksi elektrokimia antara
besi dan air akan membentuk lapisan pelindung anti korosi pada permukaan
baja, yaitu:
Fe 2+ + 2H2O →Fe (OH)2 + 2H+

Tetapi bila terdapat oksigen dalam air, maka lapisan hidrogen yang
terbentuk akan bereaksi dengan oksigen membentuk air, akibat hilangnya
lapisan pelindung tersebut terjadi korosi menurut reaksi:
4H+ +O2→ 2H2O
4Fe (OH)2 + O2 + 2H2O →4Fe(OH)3

Proses pelunakan air umpan boiler dilakukan dengan pertukaran ion


dalam demineralizer (anion dan kation exhanger) mula-mula air bersih
dilewatkan pada kation exhanger yang menggunakan resin zeolit (hidrogen
exhanger). Rekasi yang terjadi (Punmia, Hal 362)
Ca(HCO3)2 +H2Z ↔ CaZ + 2CO2 + 2H2O
Na (HCO3)2 +H2Z ↔ Na2Z + 2CO2 + 2H2O
Mg(HCO3)2 +H2Z ↔ MgZ+ 2CO2 + 2H2O
CaSO4 + H2Z ↔ CaZ + H2SO4
Na2SO4 + H2Z ↔ Na2Z + H2SO4
MgSO4 + H2Z ↔ MgZ + H2SO4
CaCl2 + H2Z ↔ CaZ + 2HCl
2NaCl + H2Z ↔ Na2 + 2HCl
MgCl2 + H2Z ↔ MgZ + 2HCl

Air yang bersifat asam ini akan dimasukkan ke dalam anion exhanger
untuk menghilangkan anion-anion yang mengganggu proses. Resin yang
digunakan De-acidite (DOH). Reaksi yang terjadi: (Punmia, Hal 362)
2DOH + H2SO4 ↔ D2SO4 + 2H2O
2DOH + 2HCl ↔ 2DCl + 2H2O
2DOH + 2HNO3 ↔ 2DNO3 + 2H2O
Setelah keluar dari demineralizer, air umpan boiler telah bebas dari ion-
ion yang mengganggu dan siap untuk digunakan. Pemakaian resin yang
terus-menerus menyebabkan resin tidak aktif lagi. Hal ini dapat diketahui dari
pemeriksaan kesadahan air umpan boiler yang dilakukan terus-menerus. Jika
terdapat kenaikan kesadahan air umpan boiler, maka hal ini menunjukkan
bahwa resin sudah jenuh dan perlu diregenerasi (setelah ± 12 jam).
Regenerasi hydrogen / kation exhanger dilakukan dengan menggunakan
asam klorida dengan reaksi sebagai berikut:
CaZ + H2SO4 ↔ H2Z + CaSO4
Na2Z + H2SO4 ↔ H2Z + Na2SO4
MgZ + H2SO4 ↔ H2Z + MgSO4
CaZ + 2HCl ↔ H2Z + CaCl4
Na2Z + HCl ↔ H2Z + 2 Na2Cl2
MgZ + HCl ↔ H2Z + MgCl2

Regenerasi De-acidite (DOH) dilakukan dengan menggunakan larutan


natrium karbonat (Na2CO3) atau natrium hidroksida dengan reaksi sebagai
berikut:
D2SO4 + Na2CO3 + H2O ↔ 2DOH + Na2SO4 + CO2
2DCl + Na2CO3 + H2O ↔ 2DOH + 2 NaCl + CO2
2DNO3 + Na2CO3 + H2O ↔ 2DOH + 2 NaSO3 + CO2

Setelah keluar dari demineralizer, air umpan boiler ditampung dalam


tangki penampung air umpan boiler. Kemudian dipompakan dalam deaerator
untuk menghilangkan gas-gas impuritis dari air umpan boiler dengan injeksi
steam. Keluar dari deaerator, air umpan boiler telah memenuhi syarat-syarat
yang harus dipenuhi dan siap digunakan.

3. Unit Penyediaan Listrik


Kebutuhan listrik pabrik Detergen ini direncanakan disediakan oleh PLN dan
generator set. Tenaga listrik yang disediakan dipergunakan untuk menggerakkan
motor, penerangan, instrumentasi dan lain-lainnya.
Perincian kebutuhan listrik:
Berdasarkan peraturan menteri kesehatan no 7 tahun 1964 tentang
syaratsyarat kesehatan dan kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja,
dimana untuk area kerja yang dituntut tingkat ketelitian tinggi dalam waktu yang
lama, syarat intensif penerangan tiap m2 area kerja 500-1000 Lux atau sama
dengan 500-1000 Lumen/m2. Untuk memenuhi kebutuhan listrik direncnakan
listrik dipenuhi dari PLN sebesar 166,35 KW dan dari generator sebesar 25,0413
KW Jadi total kebutuhan listrik Pra Rencana Pabrik Bubuk Detergent adalah
191,3913 KW dengan daya yang harus dihasilkan oleh generator adalah 33,3884
KVA.

4. Unit Penyediaan Bahan Bakar


Bahan bakar pada Pra Rencana Pabrik Detergent Bubuk digunakan sebagai
bahan bakar Boiler adalah 19.682,5 L/hari dan Generator adalah 92,5992 L/hari.
Jadi kebutuhan total bahan bakar adalah 19.775,0992 L/hari.
Bahan bakar yang digunakan dalam Pra Rencana Pabrik Detergent Bubuk
adalah solar (diesel oil).
Pemilihan bahan bakar tersebut berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
- Harga relatif murah
- Mudah didapat
- Viscositas relative rendah
- Heating valuenya relative rendah
- Tidak menyebabkan kerusakan pada alat

5. Unit Penyediaan Pendingin


- Kebutuhan untuk reaktor (R-110) = 6671106 Kg/jam
- Kebutuhan untuk cooler (E-122) = 11024,6762 Kg/jam
- Untuk faktor kebocoran = 1169,1787 Kg/jam
- Total kebutuhan pendingin = 11691,1787 Kg/jam

Anda mungkin juga menyukai