Anda di halaman 1dari 7

Pemanfaatan Media WhatsApp dan Video Ajar pada Program Pendampingan

Pembelajaran Daring saat Pandemi Covid-19 dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan


Siswa SDN Kebonjati Kota Sukabumi

Has’na Aura Luthfiah

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Jl. Dr. Setiabudi No. 229 Bandung 40154

Abstrak: Di tengah pandemi Covid-19 yang sekarang sedang terjadi, mau tidak mau kita tidak
bisa beraktivitas secara normal dan mempengaruhi kegiatan di semua sektor, termasuk sektor
pendidikan yang mengakibatkan kegiatan belajar mengajar tidak lagi bisa dilaksanakan secara
tatap muka, melainkan harus melalui pembelajaran daring. Pembelajaran daring sendiri
memanglah menjadi penyelamat dikala kita tidak bisa bertatap muka. Untuk pembelajaran daring
sendiri banyak sekali media yang dapat kita gunakan dan kita manfaatkan. Salah satu media yang
dimanfaatkan disini yaitu media WhatsApp dan video ajar yang hasilnya diharapkan dapat
bermanfaat dan membantu dalam pelaksanaan pembelajaran siswa, sehingga pengetahuan siswa
tentang pelajaran yang sedang dipelajarinya dapat dipahami dengan sebenar-benarnya.

Kata kunci: Covid-19, Pembelajaran Daring, SD, Pendidikan, WhatsApp, Video Ajar.

8.1 Pendahuluan

Covid-19 merupakan penyakit yang awalnya dilaporkan muncul di Wuhan, China pada akhir
Desember 2019 dan dengan cepat menyebar ke seluruh dunia sehingga dinyatakan sebagai
pandemi oleh WHO pada 11 Maret 2020 (WHO, 2020). Pandemi Covid-19 menyebabkan
sekolah-sekolah dari mulai jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi seluruh
dunia ditutup untuk sementara sesuai dengan intruksi pemerintah untuk mengikuti social
distancing yang dapat membantu meratakan kurva yang terinfeksi dan mengurang total kematian
akibat penyakit tersebut. Tindakan paling penting dalam pencegahan pandemi adalah dengan
“social distancing” atau “physical distancing” yaitu usaha untuk mengurangi kontak
interpersonal dan dengan demikian dapat meminimalkan jenis penularan dari komunitas yang
dapat berkembang dengan cepat di lingkungan sosial yang padat seperti sekolah-sekolah dan
kampus universitas (Weeden & Cornwel, 2020).

Dengan keadaan diatas, dampak dari kebijakan tersebut yaitu terjadinya transformasi dalam
dunia pendidikan terutama dalam hal pelaksanaan pembelajaran yang bertransisi dari kelas tatap
muka ke sistem pembelajaran daring. Pembelajaran daring dinilai masih menjadi hal yang sedikit
asing untuk dilakukan di sekolah-sekolah Indonesia, karena kebanyakan yang dilaksanakan
dengan memanfaatkan teknologi biasanya hanya sebatas pemanfaatan akses internet, yang itupun
dilaksanakan pada saat dilaksanakannya pembelajaran tatap muka. Menghadapi tantangan
tersebut, institusi pendidikan mencoba untuk melaksanakan dan beradaptasi dengan perubahan
ini dengan memilih teknologi dan pendekatan yang tepat untuk mendidik dan menarik siswa
mereka. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunkasi yang pesat, media
pembelajaran juga ikut berkembang yang dapat dilihat dari metode atau media pembelajaran
yang memanfaatkan akses internet atau teknologi saat ini.

Ada banyak media yang dapat kita manfaatkan untuk mendukung berjalannya pembelajaran
daring yang mau tidak mau harus sekolah laksanakan saat ini. berbagai platform sudah lama
menyediakan jasa ini. sebut saja misalnya Google Classroom, Rumah Belajar, Edmodo, Ruang
Guru, Zenius, Google Suite for Education, Microsoft Office 365 for Education, Sekolahmu,
Kelas Pindar. Inilah yang disebut sebagai platform microblogging (Basori, 2013). Dari
banyaknya platform yang ada, salah satunya yang akan dibahas disini yaitu pemanfaatan media
sosial WhatsApp dan video ajar yang dapat membantu siswa dalam pendampingan
pembelajarannya yang nantinya akan ikut berdampak pada pencapaian siswa dalam peningkatan
pengetahuan terkait materi yang dipelajarinya.

8.2 Metode
8.2.1 Metode Penelitian

Metode Penelitian yang dilakukan yaitu metode penelitian deskriptif yang fokusnya yaitu
pada menganalisis dan mendeskripsikan pelaksanaan suatu tindakan. Dalam penelitian ini,
tindakan yang dilihat berupa bagaimana pemanfaatan media WhatsApp dan video ajar yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa SDN Kebonjati Kota Sukabumi. Target
penelitian ini yaitu 10 siswa SDN Kebonjati dan dilaksanakan pada tanggal 20 – 30 Desember
2020.

8.2.2 Metode Penggunaan Media WhatsApp

Hal pertama yang dilakukan yaitu menghimpun kontak siswa yang akan di berikan
pendampingan pembelajaran, lalu memasukkannya kedalam Group WhatsApp. Untuk
pendampingan pembelajarannya dilakukan setiap hari senin sampai jum’at, dengan pembahasan
satu mata pelajaran per hari yang jauh-jauh hari sebelumnya sudah dicari terlebih dahulu materi
yang akan disampaikan. Pelaksanaannya dilakukan melalui video call perorangan, dan dihubungi
sesuai dengan urutan absen atau kesiapan dari siswanya sendiri.

8.2.3 Metode Pembuatan Video Ajar

Mencari tahu terlebih dahulu apa yang sedang dipelajari siswa saat itu dan kesulitan dari
materi yang belum dipahami. Selanjutnya mencari sumber dan materi yang akan dibuat video
ajarnya melalui LKS, Buku Siswa yang terdapat di internet, dll. Selanjutnya menyiapkan barang-
barang yang diperlukan untuk mendukung pembuatan video. Merekam materi ajar yang sudah
direncanakan, dan mengedit video ajar tersebut menggunakan aplikasi Vegas agar setelahnya
bisa di share ke Group WhatsApp dengan siswa untuk dipelajari.

8.3 Hasil dan Diskusi

Dilatar belakangi keadaan bumi yang sekarang tidak sehat dikarenakan pandemi Covid-19
yang saat ini sedang sama-sama kita hadapi, LPPM Universitas Pendidikan Indonesia
mengadakan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik Pencegahan dan Penanggulangan
Dampak Covid-19 di Bidang Pendidikan dan Ekonomi pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru
dengan tema Edukasi Pencegahan dan Penanggulangan Dampak Covid-19. Pelaksanaan KKN
Tematik PPD Covid-19 ini diharapkan dapat membantu dalam keadaan yang sedang kita alami
sekarang.

Untuk mewujudkan cita-cita atau tujuan dari dilaksanakannya KKN Tematik PPD Covid-19
ini, penulis melaksanakan kegiatan pendampingan yang diharapkan dapat bermanfaat dalam
meningkatkan pengetahuan siswa. Kegiatan ini dilaksanakan di SDN Kebonjati Kota Sukabumi
yang dimulai pada tanggal 20 – 30 Desember 2020 dengan sasaran yang berjumlah 10 orang
siswa. Untuk kegiatan pendampingan yang direncanakan, penulis menyesuaikan dengan keadaan
dari bagaimana pembelajaran daring di sekolah tersebut berlangsung sekaligus menyesuaikan
dengan keadaan dan kesanggupan dari pihak-pihak yang terlibat yaitu siswa itu sendiri. Dalam
pemanfaatan media untuk pendampingan pembelajaran di SDN Kebonjati Kota Sukabumi,
penulis menggunakan media Video Call WhatsApp. Jadi siswa dihubungi satu persatu dan setiap
satu hari akan membahas satu mata pelajaran.

Gambar 2.1 Video Call dengan siswa kelas 1B melalui WhatsApp

Selain melakukan video call, kegiatan yang dilaksanakan untuk pendampingan pembelajaran
yaitu dengan membuat video ajar. Video ajar ini sendiri tidak asal membuat, melainkan
melakukan survei terlebih dahulu dengan bertanya kepada siswa yang jawabannya diwakili oleh
orang tua terkait materi apa yang masih belum dipahami siswa. Salah satu video ajar yang dibuat
adalah video ajar tentang konsep perkalian dan juga pembagian, karena siswa masih belum
mengerti bagaimana cara menghitung perkalian juga pembagian.
Gambar 2.2 Sharing terkait materi apa yang kurang dikuasai siswa

Setelah melakukan sharing, penyusunan materi yang akan dibuat video ajar mulai
dilaksanakan dan disiapkan. Referensi materi untuk video ajar dicari melalui LKS atau buku
siswa yang di dapatkan melalui internet dengan sumber terpercaya agar lebih mudah dan tidak
salah dalam menyampaikan materi. Dan setelah video ajar selesai dibuat, penulis langsung
mengshare video tersebut di Group WhatsApp bersama siswa.

Gambar 2.3 Pembuatan video ajar konsep perkalian dan pembagian


Gambar 2.4 Sharing video ajar konsep perkalian dan pembagian

Berikut adalah implementasi yang dilakukan dalam pemafaatan media WhatsApp dan video
ajar dalam pendampingan pembelajaran siswa. Pemanfaatan media tersebut dirasa cukup efektif
dan juga cocok dengan keadaan SDN Kebonjati karena WhatsApp merupkan media yang cukup
umum dimiliki oleh semua orang sehingga mudah untuk diakses. Dengan kemudahan akses ini
otomatis pendampingan pembelajaran dapat berjalan lancar dan yang pastinya dapat menjangkau
semua siswa sehingga tidak ada siswa yang sampai ketinggalan pelajaran dikarenakan akses
daring yang sulit dan tidak memadai. Dengan pembelajaran yang lancar otomatis akan
berpengaruh juga terhadap tingkat pengetahuan siswa akan materi yang sedang atau sudah
dipelajarinya.

Lalu pemberian materi atau pengajaran melalui video call satu persatu dengan siswa juga
bagus untuk dilakukan karena dengan penjelasan langsung siswa dapat lebih mengerti
dibandingkan dengan hanya diberikan intruksi untuk membaca melalui buku atau mengerjakan
tugas, karena siswa terutama yang masih di kelas rendah masih belum bisa belajar mandiri dan
masih sangat membutuhkan bimbingan penuh terutama dari gurunya yang lebih paham akan
ilmu yang dipelajari.

8.4 Kesimpulan

Dengan keadaan saat ini yang memaksa kita mau tidak mau untuk melaksanakan
pembelajaran daring pilihan pemanfaatan pendampingan belajar melalui media WhatsApp dan
juga video ajar dirasa sangatlah tepat dan membantu dalam upaya peningkatan pengetahuan
siswa karena media WhatsApp dapat terjangkau oleh semua kalangan dengan akses yang mudah
juga tidak terlalu banyak memakan kuota meskipun kita melakukan video call. Berbeda dengan
platform lain yang masih terasa asing dan kebanyakan orang bingung bagaimana cara untuk
menggunakannya.

8.5 Referensi

Rasyid, S. & Yadav, S. S. (2020). Impact of Covid-19 Pandemic on Higher Education and
Research. Indian Journal of Human Development, 097370302094670.
Doi:10.1177/0973703020946700

Daheri, M. dkk. (2020). Efektifitas WhatsApp sebagai Media Belajar Daring. Jurnal Basicedu,
4(4), 775 – 783. Doi: 10.31004/basicedu.v4i4.445

Anda mungkin juga menyukai