POLTEKKESSBY Studi 738 DraftSeminar
POLTEKKESSBY Studi 738 DraftSeminar
ABSTRAK
Pesawat X-ray Condensator Discharge adalah suatu pesawat rontgen yang diciptakan
menggunakan sistem discharge, dengan memanfaatkan muatan kapasitor sebagai sumber
tegangan. Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medis dan kristalografi sinar-
X, dimana sinar ini bermanfaat dalam bidang kesehatan dan berbahaya juga bila digunakan
secara berlebihan (Ferry Suyatno, 2008).
Pada pesawat x-ray condensator discharge disamping terdapat resiko paparan radiasi
sinar-X juga terdapat resiko lain yaitu sisa tegangan tinggi pada kapasitor tegangan tinggi
setelah terjadinya proses exposure sehingga perlu perhatian khusus.
Untuk mengurangi resiko paparan radiasi sinar-X dan bahaya tegangan tinggi, maka
perlu dilakukan upaya perekayasaan pesawat rontgen condensator discharge dalam peroses
pembelajaran sehingga memudahkan untuk mempelajari prinsip kerja dari pesawat rontgen
condensator discharge.
Nilai error tertinggi didapat pada tegangan tabung 50 kV dengan pemilihan arus tabung
280 mAs yaitu sebesar 1,28% sedangkan nilai error terendah didapat pada tegangan tabung 40
kV dengan pemilihan arus tabung 220 mAs dan tegangan tabung 90 kV dengan pemilihan arus
tabung 250 mAs yaitu sebesar 0%. Nilai error pada alat condensator discharge disebabkan oleh
selisih tegangan pada kapasitor tegangan tinggi dan sensitifitas dari rangkaian komparator.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pesawat X-ray Condensator energi dalam rentang 100 eV - 100 KeV.
Discharge adalah suatu pesawat rontgen Sinar-X umumnya digunakan dalam
yang diciptakan menggunakan sistem diagnosis gambar medis dan kristalografi
discharge, dengan memanfaatkan muatan sinar-X. Sinar-X adalah bentuk dari
condensator sebagai sumber tegangan. radiasi ion dan dapat berbahaya. Didalam
Sinar-X atau sinar rontgen adalah salah teknologi terutama dalam bidang
satu bentuk dari radiasi elektromagnetik kesehatan sinar-X sangat banyak menjadi
dengan panjang gelombang berkisar salah satu cara untuk alat diagnosis yang
antara 10 nanometer ke 100 pikometer berfungsi untuk photo thorax, tulang
(sama dengan frekuensi dalam rentang 30 tangan, kaki dan organ tubuh lainnya.
peta hertz - 30 exahertz) dan memiliki Sinar-X ini sering disebut juga sinar
Seminar Tugas Akhir Mei 2016
Kegiatan Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Ju Jul 120 120 120 119 118 119,4 0,6 0,50
n
Identifikas
i Masalah
Pembuata
n Proposal
Ujian 3.1.3 Hasil pengukuran 40 kV/120V pada
proposal
Revisi
Proposal
pemilihan 280 mAs
Pembuata
n Modul
Pengambil
Tabel 3.3 Pengukuran 40kV/120V pada pemilihan
an Data
Pengolaha
280 mAs
n Dan
Analisis
Data Pengukuran kV (40kV/120V) Simp-
Uji Rata- error
Kelayakan
Rata Angan %
Seminar
KTI
I II III IV V
Ujian KTI
Persetuju
an dan
Pengesah
an
C1
tabel di atas didapatkan nilai error yang CON2 CAP NP
C1
CON2
kapasitor akan dilakukan monitoring
J7
J5
DIODE
1
2
mA meter
R4
RP1 1
J11
tegangan dengan cara menurunkan tegangan
2
2
1
D6 J8
to tabung A & K
tinggi menjadi tegangan rendah dengan cara
CON2
D4
DIODE
R3
1
2
R5
RP2
melakuakan pembagian tegangan, tegangan
DIODE RESISTOR
C2
1
2
J10
yang tinggi akan di turunkan atau dilakukan
CON2 droping tegangan dengan resistor yang nilai
Gambar 4.1. Rangkaian Penyearah resistansinya besar, setelah itu tegangan
yang di droping akan diolah menggunakan
Rangkaian yang berfungsi untuk
rangkaian komparator IC 741 dimana
memberikan supply tegangan negatif pada
rangkaian komparator ini yang akan
grid tabung trioda. Melalui dioda yang
dipasang secara reverse bias terhadap
Seminar Tugas Akhir Mei 2016
+5V
-12V
+12V
-5V
+5V
1
J16 4.3 Program Pemilihan kV dan mA
2
+5V 3 +12V
4
R7 5
1M
R8
CON5
-5V
+5V while (1)
J14 + C1 10M
CON1
10uF
R6
10K J9 U1
J13 J10
D5 {
4
5
R24 R21 2 1
1 LM741 1 2 DIODE
IC1 2 10K
if (PINB.0==0) //upKV
-
R1 2 6 IC2
1
2
1
+
Q1 CON2
2
1
BD139 R20 R23
J7 J11 10K Q4
7
1
J1
1 R2
D2 D1
DIODE
IC1 +12V
1
2
CON2
CON2
C2
100n
+5V
J12
CON2
Q3
1K
BD139
{
2
k=k+5;
50K DIODE BD139
CON2 TR2
J17 J8 500K
D6 R19
R9 2 1
1 2 DIODE
if(k==70){m=22;}
10K R40 R11
R13 10K R22 2K2
R3 20K CON2 CON2 2K2
20K
R12
TR1
R5
500K
-12V
1K
Q8
BD140
// if(k<=70){m=22;}
R4
10K J2
Q5
BD139
J6
1
2
if (k>=100){k=100;}
CON2
1
2 tombol P
+12V
}
J3
CON2
1
2 if (PINB.1==0) //down kV
-12V
-12V
TR2
{
J15
R16
10K
CON1 J4
1
2
R17
20K Q2
R10
k=k-5;
BD139
J18 CON2 IC2
if(k==70){m=22;}
1
1
2 Q7 82K
3 BD139 J5
POT
CON3
10K
CON2
1
2 D3
//if(k>=70){m=22;}
R14
TR1
DIODE if (k<=40){k=40;}
delay_ms(500);
10K
-5V
}
http://gonnabefine23.blogspot.co.id/20
10/03/pesawat-condensator-
discharge.html
(diakses pada 3 Desember 2015)