Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN MODAL KERJA

Manajemen Modal Kerja adalah manajemen yang terdiri dari unsur-unsur aktiva
lancar dan hutang lancar. Tujuan dari Manajemen Modal Kerja adalah mengelola
aktiva lancar dan hutang lancar dan menjamin tingkat likuiditas atau daya kekuatan
perusahaan.

Hal utama dalam Manajemen Modal Kerja adalah manajemen aktiva lancar
perusahaan berupa kas, sekuritas, piutang, persediaan, dan pendanaan yang
diperlukan untuk mendukung aktiva lancar. Pentingnya Manajemen Modal Kerja
adalah keputusan modal kerja berdampak langsung terhadap tingkat risiko, laba, dan
harga saham perusahaan. Adanya hubungan langsung antara pertumbuhan
penjualan dengan kebutuhan dana untuk membelanjai aktiva lancar.

1. Konsep Modal Kerja

Konsep kuantitatif

Modal kerja menurut konsep kuantitatif adalah jumlah keseluruhan dari aktiva lancar.
Unsur unsur dari modal kerja kuantitatif meliputi kas, sekuritas, piutang dan
persediaan.

Konsep kualitatif

Menurut konsep kualitatif, Modal Kerja adalah kelebihan aktiva lancar di atas hutang
lancar. Modal kerja dihubungkan dengan besarnya hutang lancar yang harus dilunasi.
Sebagian aktiva lancar yang dipergunakan adalah hutang dagang, hutang wesel,
hutang pajak, dan sebagian yang digunakan untuk membelanjai kegiatan operasi
perusahaan.

Konsep Fungsional

Modal kerja menurut konsep fungsional adalah modal kerja yang terdiri dari modal
kerja riil dan modal kerja potensial. Modal yang digunakan untuk
menghasilkan currentincome atau konsep yang berdasarkan pada fungsi dana yang
digunakan untuk memperoleh pendapatan baik pendapatan saat ini maupun
pendapatan pada masa yang datang.

2. Kebijakan Modal Kerja


Setiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda dalam mencapai tujuannya.
Untuk mencapai tujuan perusahaan, kebijakan dalam pengelolaan Manajemen Modal
Kerja juga berbeda. Menurut Martono dan D. Agus Harjito, ada tiga tipe kebijakan
modal kerja yang kemungkinan digunakan oleh perusahaan, yaitu:
Kebijakan Konservatif

Kebijakan konservatif merupakan kebijakan modal kerja yang dilakukan secara hati-
hati. Pada kebijakan ini, modal kerja permanen dan sebagian modal kerja variabel
lainnya dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek.

Kebijakan Agresif

Kebijakan agresif merupakan kebijakan yang sebagian modal kerja permanen


dibelanjai dengan sumber dana jangka panjang sedangkan sebagian modal kerja
permanen dan modal kerja variabel dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek.

Kebijakan Moderat

Kebijakan moderat merupakan kebijakan yang mencerminkan manajemen modal


kerja yang konservatif dan agresif. Kebijakan ini memisahkan secara tegas bahwa
kebutuhan modal kerja yang sifatnya tetap dibelanjai dengan sumber modal yang
permanen (saham) atau sumber dana yang berjangka panjang (obligasi).
MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA

1. Pengumpulan Kas
Jika sebagian besar atau semua pembayaran penerimaan perusahaan dilakukan
dengan cek yang disampaikan melalui pengiriman, semua komponen waktu
pengumpulan menjadi relevan dipertimbangkan. Perusahaan dapat memilih, untuk
mengirim cek ke satu lokasi, atau perusahaan dapat menggunakan beberapa lokasi
yang berbeda untuk mengurangi waktu pengiriman. Perusahaan juga dapat
melakukan pengumpulan sendiri atau menunjuk perusahaan lain yang mempunyai
spesialisasi dalam pengumpulan kas.

Pendekatan lain dalam mempercepat pengumpulan kas adalah melakukan


kesepakatan dengan pelanggan untuk melakukanpreauthorized payment. Dengan
kesepakatan tersebut, jumlah pembayaran dan waktu pembayaran ditetapkan di
awal. Setelah disepakati, pembayaran secara otomatis ditransfer dari rekening bank
pelanggan ke rekening bank perusahaan, dan cara ini dapat mengurangi waktu
pengumpulan kas.

Ketika perusahaan menerima pembayaran melalui pengiriman cek, perusahaan harus


memutuskan kemana cek dikirim dan bagaimana penanganan cek akan ditangani
serta disimpan. Pemilihan yang dilakukan secara hati-hati terhadap jumlah dan lokasi
pengumpulan dapat mengurangi waktu pengumpulan kas secara berarti. Banyak
perusahaan menggunakan kantor pos yang dikenal dengan lockboxes untuk
menerima pembayaran dan mempercepat pengumpulan kas.

Konsentrasi Kas

Adalah perusahaan dapat memiliki sejumlah titik pengumpulan kas (casb collection
point),yang ditangani oleh banyak bank yang berbeda dan banyak rekening
bank.perusahaan memerlukan berapa prosedur untuk memindahkan kas dari banyak
bank ke rekening utama perusahaan dapat menggunakan satu lebih concentration.

Meningkatkan Disbursement float

Sebagaimana telah dipahami memperlambat pembayaran dapat mencakup waktu


pengeriman cek,pemerosesan dan pengumpul dana.disburment float dapat
ditingkatkan dengan menulis cek atas bank yang segera geografis lokasinya
jauh.syarat pembayaran seringkali menawarkan potongan yang cukup besar bagi
pelanggan yang membayar lebih cepat.

Pengendalian Pengeluaran
Sebagaimana telah dikemukakan waktu penundaan pembayaran mungkin
merupakan praktik bisnis yang kurang baik. Namun demikian perusahhan tetap
berkeinginan untuk menahan kas sekecil mungkin untuk pembayaran

Manajemem Pengeluaran Kas

Dari susdut pandang perusahaan,tujuan dari pengelolaan disburment float adalah


untuk memperlambat disbarment (pengeluaran) kas.

.oleh karena itu,perusahaan perlu mengebangkan system yang dapat mengelola


proses pembyaran secara efisien.

Pengendalian Disbursement Accounts

Dalam system ini semua pembyaran yang harus dilakukan pada hari tertentu telah
diketahuai pada pagiharinya.bank memberikan perusahhan jumlah uang yang di
bayar,dan perusahaan mentransfer (biasanya menggunakan zure transfer)jumlah
yang butuhkan.

Investasi Kelebihan Kas Dan Surat Berharga

Apabila perusahhan memiliki surplus kas untuk sementara waktu,perusahaan dapat


menginvestasikannya pada surat berharaga jangka pendek di pasar uang.pada
umumnya,perusahaan besar mengelola sendiri asset keungan jangka pendeknya,dan
melai bank dan dealer.

Factor-faktor yang perlu di pertimbangkan dalam memilih suatu surat berharaga


sebagai alternative untuk mengivestasikan yaitu

1. ,yaitu risiko kegagalan perusahaan yang menerbitkan surat berharga ini dalam
melunasi bunga dan pokok pinjaman.

2. Event risk, yaitu suatu kejadian yang tiba-tiba dapat mengakibatkan perusahaan
yang menerbitkan surat berharga dalam kondisi yang sulit

3. Interest rate ,yaitu risiko turunya harga pasar suatu surat berharga Karen
terjadinya kenaikan suku bunga dipasar.

4. Infltion risk, yaitu risiko inflasi akan menurun daya beli dari sejumlah uang.

5.Marketability risk yaitu risiko kesulitan untuk menjuak surat berhargaan pada
tingkat haraga yang berlaku dipasar.

6.Return on securities,yaitu tingkat pendapatan dari surat berhargaan,hal ini


biasanya berkaitan dengan tingkat resiko dari surat berhargaan tersebut,semakin
besar resiko semakin tinggi pendapatan yang disyaratkan.
Model Miller-Orr Dalam Manajemen Kas

Model ini dirancang untuk system manajemen kas perusahaan yang arus kasnya
berflukuasi secara acak dari hari kehari.model ini juga memfokuskan pada saldo
kas,tetapi diasumsikan saldo kas berfluktuasi secara acak dan rata-rat perubahanya
sam dengan nol.kebrasilan penerapan model miller-orr tidak hanya ditentukan oleh
seberapa akurat prediksi tentang kondisi yang direncanakan,seprti perkiraan frekunsi
transferan dan perkiraan saldo kas dengan keadaan yang sengguhnya,tetapi juga di
tentukan oleh berapa akurat estimasi parameter biaya dan suku bunga.

2. Manajemen Kas
A. Anggaran Kas

Kas tidak memberikan penghasilan atau bunga, tujuan dari manajemen kas adalah
meminimumkan jumlah kas yang harus ada pada perusahaan agar aktifitas
perusahaan dapat berjalan normal, namun pada saat yang sama, perusahaan
memiliki kas yang cukup untuk :

1. Mengambil diskon pembelian

2. Melunasi hutang yang jatuh tempo

3. Memenuhi kebutuhan kas yang tidak terduga

Perusaan memperkirakan akan kebutuhan kas sebagai bagian dari proses


penganggaran atau peramalan secara umum. Pertama, perusahaan meramal
kebutuhan akan aktifa tetap dan persediaan beserta waktu pembayarannya.
Informasi ini dikombinasikan dengan proyeksi tentang penundaan pada
pengumpulan piutang, pembayaran pajak, pembayaran deviden dan bunga. Semua
informasi ini disimpulkan dalam anggaran kas (cash budged)

Anggaran kas memproyeksi arus kas masuk dan arus kas keluar padasuatu periode
tertentu. Anggaran kas dapat disusun untuk berbagai interfal waktu, tetapi
perusahaan pada umumnya menggunakan aggaran kas bulanan untuk tahun
mendatang, anggaran kas mingguan untuk bulan mendatang, anggaran kas harian
untuk minggu mendatang.anggaran kas bulanan digunakan untuk pengawasan kas.

Suatu anggaran kas umunya terdiri atas 3 bagian :

1. Pengumpulan danpembeian, yang mencatat pengumpulan kas dari penjualan


dan pembelian bahan baku secara tunai.

2. Penambahan dan pengurangan kas.


3. Surplus kas atau kebutuhan hutang, mencatat kebutuhan kumulatif perusahaan
akan hutangdan surplus kas kumulatif.

B. Penentuan Saldo Kas Sasaran

1. Baumol’s Model

Baumol’s model dikemangkan William Baumol dari konsep manajemen persediaan,


yaitu konsep EOQ (Economic Order Quantity). Saldo kas optimum dihitung dengan
rumus :

Keterangan :

C = Saldo kas optimum

F = Fixed cost untuk sekali menjual sekuritas atau meminjam dana

T = Jumlah kas yang dibutuhkan untuk mendanai transaksi sepanjang periode

K = Opportunity cost dari memegng uang tunai, yang sama dengan


tingkat keuntungan yang diperoleh jika membeli sekuritas atau biaya
meminjam untuk memegang uang tunai.

C =Jumlah kas yang diperoleh dari penjualan sekuritas atau meminjam C/2
adalah rata-rata saldo kas.

2. Miller-Orr Model

Merton miller dan Daniel Orra mengembangkan suatu model penentuan saldo
sasaran yang memperthitungkan unsure ketidakpastian dari arus kas masukdan
keluar. Mereka mengansumsikan bahwa distribusi arus kas harian mendekati
normal. Setiap hari, arus kas bersih bisa sama dengan atau lebih atau kurang dari
expected value pada distribusi mormal. Jadi arus kas harian mengikuti pola acak
(random walk)

Terminology berikut digunakan pada miler-orr Model :

Z = Saldo kas sasaran


H = Batas atas

L = Batas bawah

F = Transctions cost (fixed cost)

k = opportunity cost memegang kas (harian)

o2 = variens arus kas bersih harian

C. Teknik-teknik Manajemen Kas

Manajemen kas telah berubah banyak dalam waktu 20 tahun terakhir. Ada 2 hal
yang menyebabkannya :

a. Suku bunga yang cenderung naik ssehingga opportunity cost memegan uang
tunai semakin tinggi, memaksa manajemen mencari cara yang lebih efesien dalam
mengelola kas

b. Perkembangan teknologi yang sangat pesat

Pada umumnya teknik manajemen kas terdiri atas

a. Mengsinkronkas arus kas

b. Menggunakan float

c. Mempercepat pengumpulan

d. Menentukan dimana dan kapan ddana dibutuhkan, dan memastikan bahwa


dana tersebut tersedi pada waktu dan tempat yang tepat

e. Mengkontrol pembayaran

Mensinkronkan arus kas berarti menyesuaikan timing arus kas masuk dengan arus
kas keluar sehingga annggaran kas diperkecil. Sebagai contoh: jika kita akan enerima
penghasilan secara hariam dan harus membayar sewa dan biaya-biaya lain juga
secara harian, serta kita yakin dengan prediksi arus kas masuk da keluar, maka kita
dapat menyeiakan anggaran dana kas yang kecil.

Float didefinsikan sebagai perbedaan antara saldo yang adapada buku cek
perusahaan atau individu dengan saldo pada catatan bank.misalnya, secara rata-rata
suatu perusahaan menulis cek sejumlah Rp. 5000.000/hari dan diperlukan waktu 6
hari untuk untuk mencairkan cek tsb. Hal ini menyebabkan saldo pada buku cek
perusahaan lebih rendah Rp. 30.000.000 dibanding dengan saldo pada bank.
Perbedaan ini disebut dengan “disbursement float”. Sebaliknya jika perusahaan
menerima cek rata-rata Rp.5.000.000/hari dan dibutuhkan waktu 4 hari
untukmencairkannya akan menyebabkan “collection float” sebesar
Rp.20.000.000. secara total, “net-float” perusahaan adalah Rp.30.000.000 juta positif
dari disbursement float yang dikurangi Rp. 20.000.000 negatif dari collection float
atau sebesar Rp.10.000.000. jika proses pengumpulan dan pencairan cek perusahaan
lebih efesien daripada perusahaan lainpenerima cek-cek perusahaan tersebut maka
“net-float” perusahaan adalah positif. Pada dasarnya net-float suatu perusahaan
merupakan suatu fungsi dari kemampuan perusahaan mempercepat pencairan pada
cek yang yang diterima dan memperlambat pencairan pada cek yang dibayarkan.
MANAJEMEN PIUTANG
Piutang adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena
terjadinya transaksi dimasa lalu. Walaupun pada dasarnya semua perusahaan
dagang/industri menginginkan penjualan cash, tetapi karena adanya keterbatasan
daya beli masyarakat, atau alasan lainnya dilakukan penjualan secara kredit.
Penjualan secara kredit akan dapat meningkatkan omset penjualan, akan tetapi
memiliki resiko tertundanya penerimaan kas, sehingga membutuhkan investasi yang
lebih besar. Selain itu dapat juga mengakibatkan kerugian karena menunggak atau
bahkan tidak tertagih. Semakin lama piutang tertunggak akan semakin besar
investasi yang dibutuhkan.

Manajemen piutang adalah sebuah proses yang mendata, mengumpulkan, dan


menagih piutang perusahaan dari tangan konsumen. Sistem manajemen piutang
yang baik akan menghindarkan Anda dari kekurangan dana akibat dana yang macet
di tangan konsumen.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya investasi dalam piutang dagang

Volume penjualan kredit :

semakin besar volume penjualan kredit, makin besar investasi yang tertanam dalam
Piutang

Syarat pembayaran penjualan kredit :

semakin lama jangka waktu pelunasan maka semakin besar invesatasinya pada
piutang

Ketentuan tentang pembatasan kredit

batasan kredit dapat berupa kuantitatif (plafon kredit, semakin besar plafon kredit
perpelanggan makin besar investasi yang diperlukan) dan kualitatif (selektif terhadap
pelanggan kredit, makin ketat seleksi akan semakin memperkecil investasi dalam
piutang).

Kebijakan pengumpulan piutang :

pengumpulan piutang dapat bersifat aktif (menggunakan debtcollector)


pengumpulan piutang lebih tepat waktu tetapi perlu tambahan biaya pengumpulan
piutang, atau pasif yaitu keyakinan bahwa debitur menepati janji, maka resiko
tertunggaknya piutang lebih besar.

Kebiasaan membayar dari para langganan :


apabila sebagian besar pelanggan membayar pada masa diskon (termin 2/10;n/30),
maka membutuhkan investasi lebih kecil, tetapi jika pelanggan membayar pada hari
ke 30 atau bahkan menunggak, perlu investasi yang besar

standar kredit

standar kredit adalah suatu criteria yang dipakai perusahaan untuk


menyeleksi para langganan yang akan diberikan kredit dan berapa jumlah yang
harus diberikan, hal ini menyangkut kebiasaan para pelanggan dalam membayar
kembali yang berkemungkinan pelanggan tidak membayar kredit yang diberikan dan
jangka waktu pembayaran para pelanggannya , disamping itu perusahaan dapat
memberikan deb-debt karna piutang tak tertagih dengan memperhatikan kebiasaan
pada masa lampau . dalam melakukan perubahan penjualan dari tunai menjadi kredit
diharapkan dapat meningkatkan penjualan dengan asumsi :

1. Masih mempunyai kapasitas produksi yang cukup sehingga dapat


memproduksi tambahan output

2. Tidak ada perubahan dalam investasi persediaan sebagai akibat perubahan


kebijakan kredit

Contoh

PT.TRI WISTA suatu perusahaan dagang selama ini menjual tunai dengan penjualan
yang dicapai Rp.800 juta . untuk meningkatkan penjualan , perusahaan
mempertimbangkan penjualan kredit dengan syarat n/60. Penjualan diperkirakan
mencapai Rp.1050 juta . profit margin yang diperoleh 15% . kemungkinan piutang
tak tertagih 1%. Kalau biaya modal 16% , apakah perusahaan perlu berlih ke
penjualan kredit ?

Jawab

keterangan Tunai (juta rupiah) n/60 (juta rupiah

Penjualan 800 1050

Keuntungan 15% 120 157,5

Rata rata hari 0 60 hari


pengumpulan piutang
Peraturan piutang 0 360 : 60 = 6x

Rata rata piutang 0 1050 : 6 = 175

Investasi pada piutang 0 85% x 175 = 148,75

Biaya modal 16% 0 16% x 148,75 = 23,80

Piutang tak tertagih 1% 0 1% x 1050 = 10,5

Manfaat :

Tambahan keuntungan

(Rp 157,5 juta – 120 juta Rp.37,5 juta

Pengorbanan

Biaya modal Rp.23, 8 juta

Piutang tak tertagih Rp.10,5 juta

Jumlah Rp.34,3 juta

Manfaat bersih Rp.3,2 juta

Persyaratan kredit

Persyaratan kredit (credit term) adalah merupakan kondisi yang disyaratkan


untuk pembayaran kembali piutang dari para pelanggan , contoh : persyaratan kredit
net30 artinya langganan mempunyai tenggang waktu 30 hari untuk membayarkan
utangnya kepada perusahaan tanpa diskon namun apabila persyaratan kredit 10/30
pelanggan mampu melunasi hutangnya tanggal 9 maka perusahaan memberikan
diskon sesuai ketentuan kesepakatan.

Dalam menentukan besarnya investasi piutang perlu diketahui :

1. Rata rata pengumpulan piutang misalkan 60 hari hal ini sama dengan jangka
waktu kredit

2. Tingkat perputaran piutang yaitu jumlah hari dalam satu tahun dibagi dengan
jangka waktu kredit

3. Jumlah investasi pada piutang yaitu penjualan kredit dibagi dengan tingkat
perputaran piutang
Memperkecil resiko piutang

Kegagalan atau keberhasilan perusahaan tergantung pada permintaan atas


produknya , makin tinggi penjualannya makin sehat perusahaan tersebut makin
besar keuntungannya begitu juga sebaliknya , namun penjualan dipengaruhi oleh
factorekstren dan internal . factorektsternal tersebut adalah

1. Pelafon didapat dari kredit , artinya makin kecil perusahaan menyediakan dana
untuk mendukung kebijakan kredit maka akan kecil resiko yang dihadapi perusahaan
untuk penjualan kredit

2. Periode kredit , artinya makin pendek jangka waktu kredit maka akan makin
cepat dana yang tertanam pada piutang menjadi kas sehingga makin kecil resiko
dihadapi dalam piutang

3. Pemberian diskon , artinya dengan adanya diskon membuat pembeli untuk


segera melunasi pembayaran sehingga memperkecil piutang

4. Kebijakan mengenai penagihan ,artinya kebijakan yang dibuat perusahaan


untuk mengupulkan piutang secra intensif sehingga memperkecil resiko piutang
yang dihadapi perusahaan

5. Melakukan seleksi terhadap pelanggan yang akan diberikan kredit yang


menggunakan 5K yaitu :

a. Karakter (mengetahui karakter pelanggan)

b. Kapasitas (kemampuan pelanggan untuk membayar)

c. Capital ( kemampuan untuk membayar bunga)

d. Kolerateral ( jaminan )

e. keadaan (perekonomian pelanggan)


MANAJEMEN PERSEDIAAN
A. Pengertian Persediaan

Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk
memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau
perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari peralatan atau
mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam
proses, barang jadi ataupun suku cadang.

Sebagai salah satu asset penting dalam perusahaan – karena biasanya mempunyai
nilai yang cukup besar serta mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya biaya
operasi – perencanaan dan pengendalian persediaan merupakan salah satu kegiatan
penting untuk mendapat perhatian khusus dari manajemen perusahaan.

B. Fungsi Persediaan

Beberapa fungsi penting persediaan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan, yaitu :

1. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang


dibutuhkan perusahaan.

2. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus
dikembalikan.

3. Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang secara musiman atau


inflasi

4. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga


perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan itu tidak tersedia di pasaran.

C. Klasifikasi ABC dalam Persediaan

Pengendalian persediaan dapat dilakukan dalam berbagai cara, antara lain dengan
menggunakan analisis nilai persediaan. Dalam analisis ini, persediaan dibedakan
berdasarkan nilai investasi yang terpakai dalam satu periode. Biasanya, persediaan
dibedakan dalam tiga kelas, yaitu A, B, dan C berdasarkan atas nilai persediaan. Yang
dimaksud dengan nilai dalam klasifikasi ABC bukan harga persediaan per unit,
melainkan volume persediaan yang dibutuhkan dalam satu periode (biasanya satu
tahun) dikalikan dengan harga per unit.

Kriteria masing-masing kelas dalam klasifikasi ABC, sebagai berikut :

1. Kelas A – Persediaan yang memiliki volume tahunan rupiah yang tinggi. Kelas
ini mewakili sekitar 70% dari total persediaan, meskipun jumlahnya hanya sedikit,
biasa hanya 20% dari seluruh item. Persediaan yang termasuk dalam kelas ini
memerlukan perhatian yang tinggi dalam pengadaannya karena dalam kelas ini
memerlukan perhatian tinggi dalam pengadaannya karena berdampak biaya yang
tinggi. Pengawasan harus dilakukan secara intensif.

2. Kelas B – Persediaan dengan nilai volume tahunan rupiah yang menengah.


Kelompok ini mewakili sekitar 20% dari total nilai persediaan tahunan, dan sekitar
30% dari jumlah item. Di sini diperlukan teknik pengendalian yang moderat.

3. Kelas C – Barang yang nilai volume tahunan rupiahnya rendah, yang mewakili
sekitar 10% dari total nilai persediaan, tetapi terdiri dari sekitar 50% dari jumlah item
persediaan. Di sini diperlukan teknik pengendalian yang sederhana, pengendalian
hanya dilakukan sesekali saja.
SUMBER DANA JANGKA PENDEK
A. Tipe Pendanaan Jangka Pendek

Pendanaan Spontan (spontaneousfinancing) adalah jenis pendanaan yang berubah


secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari
penjualan perusahaan). Contoh : utang dagang dan utang akrual.

Pendanaan Tidak Spontan (non spontaneousfinancing) adalah jenis pendanaan yang


tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan.
Contoh : utang yang diperoleh dari bank.

B. Pendanaan Spontan (SpontaneousFinancing)

sumber pendanaanpun ikut berubah secara otomatis.


Beberapa bentuk sumber dana spontan antara lain : utang dagang rekening-
rekening akrual (misalnya pembayaran upah/gaji atau pembayaran pajak). Utang
dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit,
sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu
tahunnya.

Rerata utang dagang = Nilai Utang Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika
aktifitasperusahan berubah maka / Perputaran Utang
Perputaran hutang dalam setahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit

Contoh

Perusahaan Ogah Rugi membeli barang senilai Rp 300.000.000,- secara kredit


dengan jangka waktu 3 bulan maka perputaran hutang setahun 4x. Dengan demikian
rerata utang dagang Perusahaan Ogah Rugi sebesar Rp 75.000.000,-

Jika perusahaan menaikkan pembelian kredit sebesar 10% ( Rp 300.000.000 ), maka


rerata utang dagangpun akan naik sebesar 10% ( Rp 82.500.000 ). Begitu jika
perusahaan akan menurunkan pembelian kreditnya sebesar 5% maka rerata utang
dagangpun akan turun 5%.

Maka tak salah kalau staf manajer keuangan Perusahaan Ogah Rugi ketike membuat
budget utang dengan menggunakan angka persentase pembelian kredit.

C. Pendanaan Tidak Spontan (NonspontaneousFinancing)


Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah
maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negoisasi atau
perundingan secara formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain :
Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90 hari),
tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besardan dijual langsung ke investor.
Biasanya hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commersialpaper.

Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank.
Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk
tujuan spesifik tertentu. (b) Kredit Lini (Line ofCredit), dengan pinjaman ini, peminjam
bisa meminjam meminjam sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi plafon
(batas atas pinjaman).

Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi perusahaan
yang mempunyai piutang, factoring mempunyai manfaat karena perusahaan tidak
perlu menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga
memperoleh manfaat karena factoring merupakan alternative investasi.

Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan


piutang sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman (pledgingreceivables). Dengan
alternatif ini, kepemilikan piutang masih ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman
tidak terbayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa digunakan untuk melunasi
pinjaman (penjaminan bisa dilakukan atas semua piutang).

Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan barang


dagangan untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakai akan sama dengan
penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian
akan memberikan pinjaman dalam presentase tertentu dari nilai p[ersediaan yang
dijaminkan.
TUGAS
UAS MANAJEMEN KEUANGAN

Nama : Ferdi Fernando Henukh


Kelas : D (akuntansi)
Nim : 18190144
Uas : Manajemen Keuangan
1. Manajemen Modal Kerja adalah manajemen yang terdiri dari unsur-unsur aktiva

lancar dan hutang lancar. Tujuan dari Manajemen Modal Kerja adalah mengelola
aktiva lancar dan hutang lancar dan menjamin tingkat likuiditas atau daya kekuatan
perusahaan.

Hal utama dalam Manajemen Modal Kerja adalah manajemen aktiva lancar
perusahaan berupa kas, sekuritas, piutang, persediaan, dan pendanaan yang
diperlukan untuk mendukung aktiva lancar. Pentingnya Manajemen Modal Kerja
adalah keputusan modal kerja berdampak langsung terhadap tingkat risiko, laba, dan
harga saham perusahaan. Adanya hubungan langsung antara pertumbuhan
penjualan dengan kebutuhan dana untuk membelanjai aktiva lancer.

2.QuickRatio
Rasio ini digunakan dalam menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi utang
jangka pendek dengan aset likuid yang dimiliki. Yang termasuk aset likuid adalah
nilai total currentasset dikurangi dengan inventories, karena inventories dianggap
sebagai aset yang membutuhkan waktu lama untuk dicairkan menjadi cash.
Walaupun sebenarnya inventories dapat dijual secara cepat, tapi perusahaan harus
menurunkan harga yang dapat mengorbankan margin usaha.

Cara menghitung quickratio adalah mengurangi current aset dengan inventories


terlebih dahulu, lalu dibagi dengan currentliabilities. Hasil angka 1 berarti perusahaan
mampu membayar utang jangka pendek dengan menggadaikan semua
currentassetnya, tidak termasuk dengan inventory. Semakin tinggi hasil perhitungan,
maka kesehatan finansial suatu perusahaan semakin baik dan begitu juga sebaliknya.

CurrentRatio / Rasio Lancar

Serupa dengan quickratio, currentratio juga menghitung kesehatan finansial secara


jangka pendek. Perbedaannya adalah currentratio turut menyertakan komponen
inventories di dalam perhitungan. Currentratio sering juga disebut dengan
workingcapitalratio.

Perhitungan currentratio adalah dengan membagi currentasset terhadap


currentliabilities. Serupa dengan quickratio, semakin tinggi hasil perhitungan maka
kesehatan finansial perusahaan semakin baik. Namun rasio yang terlalu tinggi juga
memunculkan opini bahwa perusahaan tidak menggunakan aset secara efisien
karena banyak currentasset yang menganggur.
3. Tujuan Manajemen Kas
Pada umumnya manajemen kas bertujuan untuk mempertimbangkan risiko dana
imbal hasil supaya terjadi keseimbangan antara memiliki terlalu banyak maupun
sedikit. Jika yang kas yang diinvestasikan terlalu sedikit, maka mengurangi
kesempatan untuk memperoleh bagi hasl yang lebih tinggi dimasa yang akan
datang.

Namun jika kas yang diinvestasikan terlalu banyak maka akan terjadi cashinsolvency.
Apabila kas perusahaan cukup maka kemampuan perusahaan untuk memenuhi
semua pengeluaran yang dibutuhkan perusahaan akan naik. Tujuan manajemen kas
selain hal diatas juga meliputi dua hal yakni:

Likuiditas
Manajemen harus sadar menjaga likuiditas dan jumlah kas yang harus ada dalam
perusahaan

Earning
Setiap pengeluaran perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh
kemungkinanhasil yang lebih besar daripada kas yang dikeluarkan. Dan juga
manajemen harus menjamin pembayaran yang dilakukan secara ekonomis.

4.
 Menjadikan bermanfaat kelebihan cashflow sementara waktu
 Memperoleh tambahan dana

5. Fungsi Utama Surat Berharga


 Sebagai alat pembayaran atau alat tukar uang
 Sebagai alat untuk memindahkan hak tagih yakni dapat diperjualbelikan
dengan mudah.
 Sebagai surat bukti hak tagih atau surat Legitimasi: adalah surat bukti diri bagi
pemegangnya sebagai orang yang berhak.

6. Piutang, salah satu jenis transaksi akutansi yang mengurusi penagihan


konsumen yang berhutang pada seseorang, suatu perusahaan, atau suatu organisasi
untuk barang dan layanan yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Pada
sebagian besar entitas bisnis, hal ini biasanya dilakukan dengan
membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen yang akan
dibayar dalam suatu tenggat waktu yang disebut termin kredit atau pembayaran.

7.
Septem Novemb Desem
Mei Juni Juli Agustus ber Oktober er ber Januari
100.000. 100.000. 200.000. 400.000. 550.000. 350.000. 350.000. 80.000. 100.000.
Penjualan 000 000 000 000 000 000 000 000 000
Pengump
ulan 20 20 40 80 110 70 70 16 20
Kas 20%
70% 14 14 28 56 77 49 12
10% 0 0 3 2 4
Pengump
ulan Kas 20 34 56 110 170 155 130 2,41
70 70 100 625 200 150 125 65

8. Biaya yang dikeluarkan = 75% × 30 – Rp. 1.200

45% × 1.200 = 0,54


20% × 1.200 = 0,24
15% × 1.200 = 0,18
4% × 1.200 = 0,04
Jumblah = 1

Anda mungkin juga menyukai