Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

OLEOKIMIA I

OLEH :

NAMA : DEVITA SIBARANI


NIM : 1803047
KELOMPOK :4
GRUP :B
MODUL PRAKTIKUM : EKSTRAKSI MINYAK
TANGGAL PRAKTIKUM : 20 APRIL 2021
ASISTEN : MAYA LESTARI
(1801037)

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
MEDAN
2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Judul Percobaan

“Ekstraksi”

1.2 Tujuan Percobaan

1. Percobaan ini dilakukan agar praktikum dapat mengetahui proses ekstraksi dan analisa umumnya

2. Untuk mengetahui cara pemisahan dengan metode soxhlet

3. Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi.

1.3 Abstrak

ABSTRAK

Ekstraksi adalah metode pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutan antara dua
cairan tidak larut yang berbeda, umumnya air dan pelarut organik lainnya. Atau definisi ekstraksi
adalah teknik yang digunakan untuk memisahkan senyawa yang dicampur dengan senyawa lain
(yang tidak diinginkan) berdasarkan perbedaan kelarutan. Terdapat beberapa metode ekstraksi,
tetapi yang akan dilakukan adalah ekstraksi soxhlet. Metdoe Ekstraksi Soxhlet adalah suatu metode
atau proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan
berulang-ulang dengan menggunakan pelarut te,rtentu, sehingga semua komponen yang diinginkan
akan terisolasi. Adapun prinsip soxhlet ini adalah penyaringan yang berulang-ulang sehingga hasil
yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila penyaringan ini telah
selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang tersari. Metode soxhlet
menggunakan suatu pelarut yang mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa organik yang
terdapat pada bahan tersebut. Metoda soxhlet merupakan penggabungan antara metoda maserasi
dan perkolasi. Jika pada metoda pemisahan minyak astiri (distilasi uap), tidak dapat digunakan
dengan baik karena persentase senyawa yang akan digunakan atau yang akan diisolasi cukup kecil
atau tidak didapatkan pelarut yang diinginkan untuk maserasi ataupun perkolasi ini, maka cara yang
terbaik yang didapatkan untuk pemisahan ini adalah sokletasi. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi proses ekstraksi yaitu jenis pelarut, temperatur, rasio pelarut dan bahan baku dan
ukuran partikel. Aplikasi dari ekstraksi soxhlet yaitu digunakan untuk mengekstrak senyawa yang
kelarutannya terbatas dalam suatu pelarut dan pengotor-prngotornya tidak larut dalam pelarut
tersebut. Sampel yang digunakan dan yang dipisahkan dengan metode ini berbentuk padatan.
Ekstraksi dengan alat soxhlet merupakan cara ekstraksi yang efisien dan efektif untuk menentukan
kadar minyak atau lemak suatu bahan, karena pelarut yang digunakan dapat diperoleh kembali dan
waktu yang digunakan untuk ekstraksi relatif singkat. Salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan ekstraksi adalah pemilihan pelarut. Pemilihan pelarut yang paling sesuai untuk
ekstraksi minyak atau lemak adalah berdasarkan tingkat kepolarannya. Pemilihan pelarut pada
umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: selektivitas, titik didih pelarut, pelarut tidak
larut dalam air, pelarut bersifat inert sehingga tidak bereaksi dengan komponen lain, harga pelarut
semurah mungkin, pelarut mudah terbakar.
BAB III

ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat

N NAMA ALAT UKURAN JUMLAH


O
1. Pendingin bola - 1 buah
2. Ekstraktor Soxhlet - 1 buah
3. Neraca digital - 1 buah
4. Hotplate - 1 buah
5. Statif dan klem - 1 set
6. Beaker glass 500 ml 1 buah
7. Labu destilasi 500 ml 1buah
8. Jarum jahit - 1 buah
9. Gelas ukur 100 ml 2 buah
10. Corong kaca - 1 buah
11. Trafo step down - 1 buah
12. Telenan - 1 buah
13. Pisau - 1 buah
14 Gelas ukur 250 ml 1 buah
15. Selang - 2 buah

3.2 Bahan

NO NAMA BAHAN FASE JUMLAH


1. N-Heksana Cair 350 ml
2. Serai Padat 50 gram
3. Vaselin
4. Kain Saring
5. Benang
6. Aluminium foil
PEMBAHASAN
PENUTUP

7.1 Kesimpulan

1. Prinsip kerja dari ekstraksi adalah pemisahan suatu atau beberapa zat dari suatu sampel dengan
menggunakan pelarut berdasarkan perpindahan massa zat terhadap komponenkomponen kimia.

2. Syarat-syarat suatu pelarut dalam ekstraksi adalah: a. memiliki titik didih yang tidak terlalu dekat
dengan bahan yang diekstrak.

b. memiliki selisih kerapatan yang jauh dengan bahan yang akan diekstrak.

c. memiliki kemampuan untuk melarutkan bahan yang akan diekstrak.

d. reaktivitas

3. faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses ekstraksi soxhletasi antara lain : pertama adalah
jenis pelarut, Jenis pelarut mempengaruhi senyawa yang tersari, jumlah solut yang terekstrak dan
kecepatan ekstraksi, Yang kedua adalah temperatur, secara umum, kenaikan temperatur akan
meningkatkan jumlah zat terlarut ke dalam pelarut, Yang ketiga adalah Rasio pelarut dan bahan
baku, jika rasio pelarut-bahan baku besar maka akan memperbesar pula jumlah senyawa yang
terlarut

7.2. Saran

Sebaiknya dalam praktikum menggunakan sampel ang memiliki kandungan minyak yang cukup
besar agar proses ekstraksi berjalan sesuai dengan dan agar rendemen minak sampel dapat diketahui
secara kuantitatif.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2012). Acuan Pelajaran Kimia. Jakarta: Erlangga

Sembiring, (2007). Ekstraksi dan Uji Stabilitas Antosianim Dari Daun Jati Muda.Skripsi
Pendidikan Kimia. Jakarta

Wilson,et al.(2000).Kamus Kimia. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai