Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang maksimal seperti yang tertuang dalam
Kerangka Acuan (KAK), metode pelaksanaan pekerjaan dan koordinasi yang baik
dengan pihak/instansi terkait. Dalam melaksanakan pekerjaan diperlukan metode
pelaksanaan yang baik dan terarah. Konsultan diharapkan mampu memberikan
jasa-jasa teknis secara efesien dan efektif dalam pelaksanaan pekerjaan, dan
beberapa langkah yang dilakukan meliputi :
Organisasi dan Staffing yaitu konsultan wajib mengajukan tim yang merupakan
tenaga ahli yang berkualitas sesuai spesialisasi yang diperlukan.
Modulus kerja yaitu semua pekerjaan akan ditangani oleh konsultan dan secara
proaktif melakukan konsultasi dan koordinasi dengan direksi pekerjaan dan
instansi terkait untuk memberikan hasil yang maksimal .
Sistem komunikasi yaitu Team Leader bertanggung jawab terhadap aktivitas
dan hasil pekerjaan secara keseluruhan serta dalam melaksanakan tugas tetap
mengacu pada standar kerja jasa konsultas.i
1. PENDEKATAN TEKNIS
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa Pekerjaan Perencanaan merupakan
pekerjaan awal yang sangat menentukan rangkaian pekerjaan berikutnya.
Kegagalan sebuah konstruksi juga sering berawal dari perencanaan, walaupun
tidak jarang juga disebabkan oleh kesalahan pada tahap pelaksanaan.
Beberapa hal yang perlu disadari bahwa tugas konsultan perencana tidak
hanya sekedar menyiapkan dokumen seperti yang diarahkan dalam KAK, tetapi
juga harus mampu memberikan ide dan pemikiran untuk menghasilkan aspek
mutu, waktu pelaksanaan serta bobot pekerjaan dan biaya yang efesien.
Berdasarkan hasil analisa kami, terdapat beberapa hal pokok yang menjadi
dasar pemikiran dalam penyusunan kegiatan ini.
E-2
Dokumen Usulan Teknis
1.2. Maksud
Maksud dari kegiatan perencanaan ini adalah untuk memberikan
kesimpulan teknis terhadap perencanaan pembangunan/rehabilitasi gedung
E-3
Dokumen Usulan Teknis
1.3. Tujuan
Tujuan dari kegiatan perencanaan ini adalah untuk menghasilkan dokumen
perencanaan pembangunan/rehabilitasi gedung sekolah sebagai pedoman
pada tahap pelaksanaan konstruksi agar sarana dan prasarana yang akan
dibangun dapat tertata dengan baik, rapi, kokoh, memiliki nilai struktur dan
arsitektur.
E-4
Dokumen Usulan Teknis
E-5
Dokumen Usulan Teknis
2. METODOLOGI
Konsultan Perencana juga menyusun metodologi pelaksanaan pekerjaan
perencanaan untuk mendesaign bangunan serta Sarana dan Prasarana
pendukungnya, metode ini merupakan pedoman dalam melaksanaan
perencanaan teknis dan pendekatan terhadap ketentuan yang tertuang dalam
Kerangka Acuan Kerja. Agar hasil perencanaan tepat sasaran sesuain dengan
diharapkan.
E-6
Dokumen Usulan Teknis
2. Survey Topografi
Survey Topografi adalah proses pengumpulan data diatas permukaan bumi
yang selanjutnya dan hasil ukuran dituangkan dalam bentuk peta
perencanaan dengan menggunakan skala tertentu serta didokumentasikan
dalam bentuk gambar dan file computer.
E-7
Dokumen Usulan Teknis
Ada beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam perencanaan kawasan dan
bangunan, antara lain :
Analisa Site
Analisa site digunakan untuk menganalisa keadaan site kawasan, lebih –
lebih untuk mengetahui apakah site tersebut landai atau berbukit
(berkontur). Jika sudah dilakukan analisa site, maka akan direncanakan site
tersebut akan dibentuk dengan cara cut (pemotong) and fill (Penimbunan).
Aksebilitas
Aksebilitas menuju kawasan terencana harus diperhatikan, sehingga dalam
penataan akses dari luar maupun sirkulasi pergerakan didalam kawasan
akan tertera dengan teratur dan rapi.
View
Sebuah perencanaan harus memperhatikan ‘’view’’ (Sudut Pandang), view
dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :
View From Site
Sudut pandang yang akan dilihat (disajikan) dari dalam kawasan
terencana untuk melihat luar kawasan tersebut sehingga apa yang ada
diluar kawasan terencana dapat dinikmati oleh orang yang ada di dalam
kawasan tersebut.
View to Site
E-8
Dokumen Usulan Teknis
Sudut pandang yang akan dilihat (disajikan) dari luar kawasan terencana
untuk melihat dalam kawasan tersebut sehingga apa yang ada didalam
kawasan terencana dapat dinikmati oleh orang yang ada di luar kawasan
tersebut.
Orientasi Matahari
Dalam penataan bangunan harus mempertimbangkan orientasi matahari,
guna menentukan letak dan arah, bukan pada bangunan, sehingga
kenyamanan didalam dapat tercapai.
Orientasi Angin
Orientasi angin juga harus diperhitungkan, guna menentukan letak dan arah
bukaan pada bangunan. Dan juga menentukan jenis vegetasi yang dapat
difungsikan sebagai pengendali angin (penghalang, pengarah, pembiasaan
dan penyerapan).
Kebisingan
Kawasan terencana merupakan kawasan yang membutuhkan tingkat
kebisingan yang rendah, sehingga diperlukan pengendalian kebisingan yang
disebabkan dari luar kotsite terencana (kebisingan ekternal) khusunya.
Dalam pengendalian kebisingan ekternal dapat dilakukan dengan beberapa
cara, anatara lain pengembangan topografi, penempatan vegetasi yang tepat
dan penggunaan bahan bangunan yanag dapat meredam kebisingan.
Pencahayaan
Pencahayaan dibagi menjadi dua antara lain sebagai berikut :
a. Alami
Pemanfaatan cahaya matahari pada siang hari diperlukan untuk
menerangin ruang – ruang yang ada didalam bangunan, baik secara
langsung maupun secara tidak langsung. Sehingga dapat menghemat
energy dan biaya operasional bangunan, menciptakan ruang yang sehat
mengingat sinar matahari mengandung ultraviolet yang memberikan efek
psikologis bagi manusia dan memperjelas kesan ruang.
E-9
Dokumen Usulan Teknis
b. Buatan
Pencahayaan buatan baik secara langsung ataupun tidak langsung disaat
malam hari atau gelap.
Penghawaan
Standar udara yang nyaman mempunyanyi kecepatan tidak boleh lebih dari
5 km/jam dengan suhu/temperature kurang dari 30º dan banyak
mengandung 0₂.
E - 10
Dokumen Usulan Teknis
a. Alami
Penghawaan alami adalah pemanfaatan hawa/udara diluar bangunan
untuk menyejukkan (menyamakan) ruangan – ruangan yang ada didalam
bangunan.
b. Buatan
Pencapaian kenyamanan suhu pada sebuah ruangan yang disebabkan
oleh alat – alat penyegar udara. Pengahawaan buatan tersebut digunakan
jika kenyamanan suhu didalam mangan tidak dapat diciptakan oleh
hawa/udara alami disekitar bangunan, sehingga diperlukannya Air
Conditioner. Biasanya dalam penyegaran udara ada beberapa jenis
penyengaran udara yang dugunakan didalam bangunan, antara lain :
Sistem Sentral
Sistem dengan menggunakan ruang khusus mesin AC yang kemudian
didistribusikan keruangan yang memerlukan. Ada 3 (tiga) cara
penistribusianya yaitu system radial patern, system permetre loop
dan system lateral.
E - 11
Dokumen Usulan Teknis
Handling Unit). Ducting AC terbuat dari sheet medal atau fibre yang
dibungkus aluminium foil.
Vegetasi
Penentuan dan penetapan vegetasi sangat memperngaruhi kenyamanan di
dalam kawasan dan estetika kawasan tersebut.
Eksterior
Perencanaan eksterior dan interior harus dapat mewujutkan atau
mengesankan bahwa suatu bangunan berupa tempat penginapan (mess).
Struktur bangunan
Penentuan struktur bangunan perlu memperhatikan dan memperhitungkan
daya dukung tanah site dan juga beban yang diakibatkan oleh beban sendiri
bangunan, beban gerak dan beban angin. Karena site merupakan daerah
rawan gempa, maka menggunakan struktur yang tahan gempa.
- Air kotor
Merencankan jaringan pemipaan air kotor padat maupun air baik didalam
bangunan maupun diluar bangunan.
- Jaringan Listrik
Merencankan jaringan listrik baik didalam bangunan maupun diluar
bangunan.
E - 12
Dokumen Usulan Teknis
Gambar rencana detail perencanaan teknis yang perlu dibuat harus minimal
mencakup :
Sampul (cover) dan sampul dalam
Daftar isi
Peta lokasi proyek
Daftar simbol dan singkatan.
Daftar rangkuman volume pekerjaan
Potongan – potongan gambar (dampak) harus digambar dengan skala yang
pantas dan memuat semua informasi yang diperlukan antara lain :
- Gambar konstruksi yang ada
- Penampang pada daerah galian dan daerah timbunan pada ketinggian
yang berbeda.
- Rincian kontruksi perkerasan
- Penampang bangunan (muka,belakang, dan samping)
- Bentuk dan konstruksi bangunan
- Bentuk dan posisi detil bangunan dan asesorisnya.
E - 13
Dokumen Usulan Teknis
3. REFERENSI HUKUM
Referensi Hukum yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
1. Undang-undang nomor 28 Tahun 2003 tentang Bangunan Gedung;
E - 14
Dokumen Usulan Teknis
B. PROGRAM KERJA
Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang optimal, maka rencana kerja ini disusun
berdasarkan kebutuhan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh konsultan sesuai
dengan ruang lingkup yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja dan
metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan Perencanaan
Rehabilitasi Ruang Praktik Kejuruan dengan Tingkat Kerusakan Minimal
Sedang Beserta Perabotnya SMKN 2 Sigli.
E - 15
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Kerja disusun mulai dari tahap persiapan sampai penyerahan hasil
pekerjaan. Direncanakan lama waktu yang dibutuhkan dalam melakukan
pekerjaan adalah 12 (dua belas) hari kalender.
E - 16
Dokumen Usulan Teknis
2. Laporan Akhir
Laporan Akhir berisi informasi tentang :
- Lingkup pekerjaan perencanaan;
- Identifikasi permasalahan secara detail dan usulan perencanaan;
- Gambar perencanaan yang terdiri dari peta situasi (lay out, denah
bangunan, tampak, potongan dan detail serta keterangan lainnya;
- Perhitungan volume dan back up perhitungan;
- Rencana Anggaran Biaya (RAB);
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS);
- Spesifikasi Teknis;
Secara umum dapat kami uraikan alur pola kerja dan alur koordinasi dalam
bentuk diagram yang akan berlangsung secara sistematis selama pelaksanaan
pekerjaan perencanaan ini.
Mulai
Penentuan model,
Teknik Membuat Gambar Perhitungan dan
Penilaian RAB Redesain Kontrol Struktur
Selesai
Struktur organisasi proyek yang diusulkan oleh konsultan untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Gambar lampiran dibawah ini.
E - 18
Dokumen Usulan Teknis
E - 19
Dokumen Usulan Teknis
Team Leader
Tenaga Lokal
E - 20